1
SALINAN PUTUSAN Nomor : 22/Pdt.G/2011/PA.Ntn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Natuna yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim, telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat antara : PENGGUGAT, umur 43 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan
ibu
rumah
tangga,
bertempat
kediaman di Bunguran Timur, Kabupaten Natuna,
selanjutnya
disebut
sebagai
PENGGUGAT ; MELAWAN: TERGUGAT, umur 45 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Bunguran
tani,
bertempat
Barat,
kediaman
Kabupaten
di
Natuna,
selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT;
Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara ; Setelah mendengar keterangan pihak Penggugat di persidangan ; Setelah memperhatikan alat-alat bukti yang diajukan oleh Penggugat di persidangan;
TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat dengan gugatannya tertanggal 14 Februari 2011 mengajukan gugatan yang kemudian terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Natuna dengan Register Perkara Nomor : 22/Pdt.G/2011/PA.Ntn, mengemukakan dalil gugatannya sebagai berikut : 1
Bahwa Penggugat adalah istri sah Tergugat, menikah pada hari Rabu tanggal 17 September 2008 M sebagaiman termuat di dalam Kutipan Akta Nikah Nomor : 219/05/IX/2008 tertanggal 17 September 2008, yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna;
2
2
Bahwa sesaat sebelum menikah Penggugat berstatus janda cerai hidup, sedangkan Tergugat berstatus duda cerai hidup ;
3
Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah kediaman Penggugat di Desa Sungai Ulu selama 2 (dua) tahun ;
4
Bahwa antara Pengguat dan Tergugat sudah bergaul sebagaimana layaknya hubungan suami isteri namun belum dikarunia Allah SWT anak ;
5
Bahwa semula kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis dan baik-baik saja sel;ama 1 (satu) tahun, namun sudah 1 (satu) tahun terakhir antara Penggugat dan Tergugat sudah mulai tidak harmonis dikarenakan Tergugat mempunyai perempuan lain;
6
Bahwa sejak Tergugat mempunyai perempuan lain Tergugat sudah tidak memperhatikan Penggugat lagi dan asyik dengan kesibukannya sendiri, dan apabila Tergugat marah, Tergugat selalu melempar barang-barang yang di dekat Tergugat ;
7
Bahwa Penggugat sudah 2 (dua) kali mengajukan permohonan cerai di Pengadilan Agama dan terakhir bulan November 2010 namun Penggugat mencabutnya karena Tergugat berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi ;
8
Bahwa ternyata Tergugat tidak menepati janjinya dan tetap melakukan perbuatan tercela dan pada tanggal 13 Februati terjadi pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat dikarenakan saat Tergugat pulang ke rumah, Tergugat marah-marah dan memecahkan barang-barang jualan Penggugat ; Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat berkeyakinan bahwa
rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak dapat disatukan lagi dalam membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah warahmah dan jalan yang terbaik untuk mengakhiri krisis rumah tangga ini adalah dengan jalan perceraian. Oleh karena itu Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Natuna Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menetapkan hari sidang dan memanggil para pihak serta menjatuhkan putusan sebagai berikut: PRIMAIR : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ; 2. Menyatakan putus hubungan perkawinan antara Pengguagt dan Tergugat karena perceraian ; 3. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku ; SUBSIDAIR :
3
Atau apabila Majelis berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya ; Bahwa pada hari-hari sidang yang telah ditentukan, Penggugat datang menghadap sendiri ke persidangan, sedangkan Tergugat tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah meskipun menurut relass panggilan Nomor 22/Pdt.G/2011/PA. Ntn tanggal 1 Maret 2011 dan tanggal 10 Maret 2011 Tergugat telah dipanggil secara sah dan patut, untuk itu sidang dilaksanakan tanpa hadirnya Tergugat; Bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan dengan cara menasehati Penggugat agar bersabar dan kembali membina rumah tangga dengan rukun dan harmonis bersama Tergugat, akan tetapi usaha tersebut tidak berhasil, karena Penggugat tetap pada pendiriannya untuk bercerai dengan Tergugat ; Bahwa selanjutnya dibacakan surat gugatan Penggugat yang maksud dan isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat, sedangkan karena Tergugat tidak hadir maka tidak dapat didengar keterangannya ; Bahwa
untuk
menguatkan
dalil-dalil
gugatannya,
Penggugat
telah
mengajukan bukti surat berupa 1 (satu) lembar Foto Copy Kutipan Akta Nikah atas nama Penggugat dan Tergugat Nomor 219/05/IX/2008 tanggal 17 September 2008 dikeluarkan oleh PPN Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna yang dan telah di nazegelend oleh Pejabat Pos Ranai dan telah diberi materai cukup dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Natuna serta telah dinarasi oleh Majelis Hakim ternyata sesuai dengan aslinya, selanjutnya disebut bukti P.1 ; Bahwa selain mengajukan alat bukti tertulis tersebut, Penggugat juga telah mengajukan dua orang saksi ke persidangan yang masing-masing bernama: 1. SAKSI I PENGGUGAT, umur 51 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan tani, bertempat tinggal di Bunguran Timur, Kabupaten Natuna di bawah sumpah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa saksi kenal dengan Penggugat sebab Penggugat adalah sepupu saksi sedangakn dengan Tergugat saksi kenal sejak Tergugat meikah dengan Penggugat ;
Bahwa setahu saksi Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami istri, yang telah menikah pada tahun 2008, tetapi saksi tidak hadir pada acara pesta pernikahan Penggugagat dan Tergugat ;
Bahwa setahu saksi ketika menikah Penggugat berstatus janda (cerai hidup) dan memiliki seorang anak, sedangkan Tergugat bersatutus duda (cerai hidup) ;
4
Bahwa setahu saksi setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga di sungai ulu dan sudah 1 (satu) terakhir ini Penggugat dan Tergugat pisah rumah ;
Bahwa setahu saksi selama pernikahan Penggugat dan Tergugat belum dikarunia anak;
Bahwa setahu saksi keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sejak tahun pertama pernikahan mereka sudah tidak harmonis, sering terjadi perselihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat dan saksi pernah melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar beberapa kali, dan ketika itu saksi lihat Tergugat melempar perabotan rumah tangga ;
Bahwa setahu saksi berdasarkan pengakuan Penggugat kepada saksi bahwa yang menjadi penyebab pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat adalah karena: -
Sikap dan perbuatan Tergugat yang suka main perempuan dan telah berselingkuh dengan seorang perempuan yang bernama Ite, dan sekarang Tergugat dan Ite sudah menikah di bawah tangan ;
Sikap dan perbuatan Tergugat yang suka berjudi (sabung ayam) ;
Bahwa sejak awal bulan Januari 2011, Tergugat pergi dari rumah tempat tinggal bersama dan tinggal di Desa Binjai, di WK Padang Hangus ;
Bahwa usaha untuk mendamaikan Penggugat dan Tergugat telah pernah diusahakan dengan melibatkan pihak keluarga, namun tidak berhasil ;
2. SAKSI II PENGGUGAT, umur 36 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat kediaman di Bunguran Timur, Kabupaten Natuna di bawah sumpa memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:
Bahwa saksi kenal dengan Penggugat karena Penggugat adalah saudara kandung seayah dengan saksi dan dengan Tergugat saksi kenal sejak Tergugat menikah dengan Penggugat ;
Bahwa setahu saksi Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami istri, yang telah menikah pada tahun 2008, dan saksi hadir pada acara pernikahan Penggugat dan Tergugat ;
Bahwa setahu saksi setelah menikah Penggugat dan Terguggat membina rumah tangga di Sungai Ulu ;
Bahwa setahu saksi selama pernikahan Penggugat dan Tergugat belum dikarunia anak;
5
Bahwa setahu saksi keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat pada awalnya baik-baik saja, namun 1 (satu) tahun dari pernikahan mereka mulai tidak harmonis, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, dan berdasarkan pengakuan Penggugat kepada saksi, bahwa penyebab pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat adalah : -
Tergugat berselingkuh dengan perempuan yang bernama Ite dan sekarang mereka sudah menikah di bawah tangan ;
-
Jika terjadi perselisihan dan pertengkaran Tergugat suka membanting barang-barang rumah tangga seperti piring, gelas, dan lain-lainnya, bahwa Tergugat pernah menampar Penggugat dengan tangan ketika perempuan yang bernama Ite datang ke rumah Penggugat dan terjadilah perkelahian antara Pengugat dan Tergugat dan ketika itu saksi ada di lokasi tersebut ;
-
Tergugat suka nyabung ayam
Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah sejak 1 (satu) bulan yang lalu ;
Bahwa usaha untuk mendamaikan Penggugat dan Tergugat telah pernah diusahakan dengan melibatkan pihak keluarga, namun tidak berhasil ; Bahwa Penggugat tidak keberatan atas keterangan yang diberikan oleh dua
orang saksi tersebut, selanjutnya Penggugat menyatakan tidak mengajukan suatu apapun lagi dan mohon putusan atas perkara ini ; Bahwa segala yang terjadi dalam persidangan telah tercatat dalam Berita Acara Persidangan perkara ini dan menjadi bagian dari putusan ini;
TENTANG HUKUMNYA
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana tersebut di atas ; Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan Penggugat datang menghadap sendiri kepersidangan sedangkan Tergugat tidak hadir dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah untuk hadir ke persidangan, walaupun telah dipanggil secara sah dan patut dan ketidak hadirannya tersebut tidak disebabkan adanya alasan yang sah menurut hukum maka persidangan dilanjutkan tanpa hadirnya Tergugat ; Menimbang, bahwa berdasarkan surat gugatan Penggugat dipersidangan bahwa mereka bertempat tinggal di wilayah Kabupaten Natuna, termasuk wilayah hukum Pengadilan Agama Natuna oleh karenanya gugatan Penggugat telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku sebagaimana pada pasal 4 ayat (1) dan pasal 73 ayat
6
(1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 Tentang Peradilan Agama; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan dengan cara menasehati Penggugat agar bersabar dan dapat rukun serta tetap mepertahankan keutuhan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tetapi tidak berhasil karena Penggugat tetap pada pendiriannya untuk bercerai dengan Tergugat, dengan demikian telah terpenuhi maksud pasal 82 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 Tentang Peradilan Agama; Menimbang, bahwa selanjutnya dibacakannya surat gugatan Penggugat yang isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh Penggugat di persidangan ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 serta keterangan saksi-saksi di dipersidangan, telah terbukti bahwa antara Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah dan selama pernikahan mereka belum pernah bercerai menurut hukum, maka berdasarkan pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum pihak Penggugat dan Tergugat dipandang sebagai pihak-pihak yang berkepentingan langsung dalam perkara ini; Menimbang, bahwa yang menjadi dalil Penggugat menggugat cerai Tergugat dapat disimpulkan bahwa sejak tahun 2009, rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai pecah, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran dikarenakan oleh sikap dan perbuatan Tergugat berselingkuh dengan perempuan laindan ketika terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat, Tergugat suka membanting barang-barang jualan Penggugat, maka alasan tersebut sejalan sebagaimana dimaksud pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa Penggugat telah menghadirkan 2 (dua) orang saksi ke persidangan, di bawah sumpahnya saksi pertama telah memberikan keterangan yang pada prinsipnya membenarkan dan mendukung dalil gugatan Penggugat bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah pecah, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, dan kalau terjadi pertengakran antara Penggugat dan Tergugat, Tergugat sering melempar perabotan rumah tangga dan saksi hanya mengetahui penyebab perselishan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat hanya berdasarkan pengakuan Penggugat kepada saksi dan sekarang Penggugat dan Tergugat sudah pisah tempat tinggal ;
7
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi kedua di bawah sumpah di persidangan telah memberikan keterangan yang pada prinsipnya membenarkan dan mendukung dalil-dalil gugatan Penggugat bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis lagi, sering terjadi perselishan dan pertengkaran, walaupun saksi kedua hanya mengetahui penyebab perselishan dan pertengakaran antara Penggugat dan Tergugat hanya dari pengakuan Penggugat, dan setiap kali terjadi pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat, Tergugat sering membanting perabotan rumah tangga, bahkan Tergugat pernah menampar Penggugat dan sejak bulan Februari 2011 Penggugat dan Tergugat sudah pisah tempat tinggal ; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan kedua orang saksi tersebut di atas Majelis Hakim menilai telah memenuhi syarat formil dan materil, dengan demikian kedua saksi tersebut patut dijadikan bukti dalam perkara ini, hal ini sejalan dengan pasal 1907 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (BW) dan pasal 22 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 ; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat dan keterangan dua orang saksi sebagaimana di atas, maka Majelis Hakim telah dapat menemukan faktafakta dipersidangan perihal kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugat sebagai berikut :
Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami istri sah ;
Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sejak tahun 2009 sudah pecah, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat ;
Bahwa, ketika terjadi perselihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat, Tergugat sering membanting perabotan rumah tangga dan Tergugat pernah menampar Penggugat ;
Bahwa sejak bulan Februari 2011, Penggugat dan Tergugat sudah pisah tempat tinggal, Penggugat tinggal di Sungai Ulu, Kecamtan Bunguran Timur, sedangkan Tergugat tinggal di WK Padang Hangus, Kecamatan Bunguran Barat ;
Bahwa selama pisah rumah, baik Penggugat maupun Tergugat sudah tidak ada upaya dan i’tikad baik untuk untuk memperbaiki rumah tangga Penggugat dan Tergugat ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas majelis
berpendapat bahwa gugatan Penggugat telah terbukti dan beralasankan Hukum, maka berdasarkan Pasal 19 huruf (f) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, gugatan Penggugat patut di pertimbangkan ;
8
Menimbang, bahwa walaupun penyebab perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat tidak terbukti di persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa alasan perceraian menurut pasal 19 huruf F Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 telah terbukti, hal ini ditujukan pada perkawinan itu sendiri tanpa mempersoalkan siapa yang salah dalam hal terjadinya perselihan dan pertengkaran yang terus menerus dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga, oleh karena itu, tidak perlu diukur dengan kesalahan dari salah satu pihak dan apa sebabnya ; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, maka gugatan Penggugat dapat dikabulkan ; Menimbang, bahwa Tergugat tidak hadir di persidangan meskipun telah dipanggil secara sah dan patut, maka berdasarkan pasal 149 ayat (1) Rbg, perkara ini dapat diputus tanpa hadirnya Tergugat (verstek) ; Menimbang, bahwa untuk terciptanya tertib administrasi sebagaimana yang dimaksud oleh Surat Ketua Muda Mahkamah Agung RI Nomor 28/TUADAAG/X/2002 tanggal 22 Oktober 2002 dihubungkan dengan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama, Majelis Hakim
memerintahkan Panitera untuk
mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah tempat dilangsungkannya perkawinan dan Pegawai Pencatat Nikah yang mewilayahi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat ; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama maka biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat pasal-pasal peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini ; MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara sah dan patut untuk menghadap ke persidangan tidak hadir ; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan Verstek ; 3. Menjatuhkan talak satu Ba’in Sughro Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT) ; 4. Memerintahkan
Kepada
Panitera
Pengadilan
Agama
Natuna
untuk
menyampaikan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap
9
kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Timur dan kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat, untuk pencatatan perceraian ; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar seluruh biaya yangv timbul dalam perakar ini sebesar Rp. 326.000,- (tiga ratus dua puluh enam ribu rupiah) ;
Demikian putusan ini dijatuhkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Natuna pada hari Selasa, tanggal 8 Maret
2011 bersamaan
dengan tanggal 3 Rabiul Akhir 1432 H. oleh Drs. RAMDAN sebagai Ketua Majelis, MOH. MUHIBUDDIN,S.Ag., SH., M.SI
dan ZULFADLI, SHI masing-masing
sebagai Hakim Anggota, Putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh Hakimhakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh Drs. NASARUDDIN sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat;
Ketua Majelis,
Ttd. Drs. RAMDAN Hakim Anggota I,
Hakim Anggota II
Ttd.
ttd.
MOH. MUHIBUDDIN,S.Ag., SH., M.SI
Panitera Pengganti
Ttd. Drs. NASARUDDIN
ZULFADLI, SHI
10
Perincian biaya perkara : 1. Biaya Pendaftaran
Rp. 30.000,-
2. Biaya Proses
Rp. 50.000,-
3. Biaya Panggilan
Rp. 225.000.-
4. Biaya Sumpah
Rp. 10.000,-
5. Biaya redaksi
Rp.
5.000,-
3. Biaya Materai
Rp.
6.000,-+
Jumlah
Rp 326.000,( tiga ratus dua puluh enam ribu rupiah ) ;
Untuk Salinan Panitera Pengadilan Agama Natuna
UMAR ALI, BA
