SALINAN PENETAPAN Nomor : 36/Pdt.P/2011/PA.NTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Natuna yang telah memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan penetapan atas perkara yang diajukan oleh :
PEMOHON I , umur 49 tahun, Agama Islam, pendidikan SLTP, pekerjaan pedagang, bertempat kediaman di Kabupaten Natuna, selanjutnya disebut sebagai PEMOHON I ; PEMOHON II , umur 47 tahun, Agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Ibu rumah tangga, bertempat kediaman di Kabupaten Natuna, selanjutnya disebut sebagai PEMOHON II ; Pengadilan Agama tersebut ; Setelah membaca permohonan Pemohon I dan Pemohon II; Setelah memeriksa dan mempelajari berkas perkara bersangkutan ; Setelah mendengar keterangan Pemohon I dan Pemohon II di persidangan ; Setelah memperhatikan alat-alat bukti yang diajukan oleh Pemohon I dan Pemohon II di persidangan
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah mengajukan permohonan tanggal 05 Juli 2011yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Natuna dengan nomor register perkara nomor 36/Pdt.P/2011/PA.Ntn.
tanggal 11 Juli 2011 telah
mengemukakan permasalahannya sebagai berikut ; 1. Bahwa antara Pemohon I dengan Pemohon II telah menikah pada tahun 1991 dihadapan P3N (Pembantu Pegawai Pencatat Nikah) Kecamatan Midai bernama H. Sabki Musa ; 2. Bahwa Pernikahan Pemohon I dengan Pemohon II dilaksanakan menurut syari’at Islam dengan wali nikah ayah kandung Pemohon II bernama AYAH KANDUNG PEMOHON II, saksi nikah adalah 2 (dua) orang laki-laki bernama SAKSI I PEMOHON I dan PEMOHON II dan SAKSI II PEMOHON I dan PEMOHON II, dan mahar adalah berupa uang sejumlah Rp. 52.000,- (lima puluh dua ribu rupiah) dibayar tunai ;
3. Bahwa pada saat menikah, Pemohon I berstatus duda cerai hidup, dan pemohon II berstatus janda cerai mati ; 4. Bahwa antara Pemohon I dan Pemohon II tidak ada hubungan nasab dan tidak ada hubungan sesusuan ; 5. Bahwa dari pernikahan antara Pemohon I dan Pemohon II telah dikarunia 2 (dua) orang anak yaitu ; 5.1 ANAK PEMOHON I dengan PEMOHON II ; 5.2 ANAK II PEMOHON I dengan PEMOHON II ; 6. Bahwa sejak menikah sampai sekarang antara Pemohon I dengan Pemohon II tidak pernah bercerai ; 7. Bahwa sejak menikah sampai sekarang tidak ada seorang pun yang menggugat dan meragukan keabsahan pernikahan antara Pemohon I dengan Pemohon II ; 8. Bahwa sampai sekarang pernikahan antara Pemohon I dengan Pemohon II tidak mendapatkan buku kutipan akta nikah ataupun bukti tertulis lainnya, meskipun Pemohon I dan Pemohon II telah mengurusnya di Kantor Urusan Agama Kecamatan Midai, tetapi tidak mendapatkannya ; 9. Bahwa maksud Pemohon I dan Pemohon II mengajukan itsbat nikah adalah sebagai persyaratan untuk mengurus akta kelahiran anak Pemohon I dan Pemohon II ; Berdasarkan alasan tersebut diatas, Pemohon I dan Pemohon II mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Natuna Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menjatuhkan penetapan sebagai berikut: Primair : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II 2. Menetapkan sahnya perkawinan Pemohon I dengan Pemohon II
yang
dilaksanakan pada tahun 1991 di hadapan P3N (Pembantu Pegawai Pencatat Nikah) Kecamtan Midai ; 3. Membebankan kepada Pemohon I dan Pemohon II untuk membayar biaya perkara ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; Subsidair : Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya ; Bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan untuk memeriksa perkara ini Pemohon I dan Pemohon II hadir secara in person di persidangan; Bahwa acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan surat permohonan Pemohon I dan Pemohon II, yang maksud dan isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon I dan Pemohon II ;
2
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya Pemohon I dan Pemohon II telah mengajukan bukti-bukti surat berupa : 1. 1 (satu) lembar foto copy Kartu Tanda Penduduk Republik Indonesia NIK 2103045012640001 tanggal 26 Februari 2009 atas nama PEMOHON I yang dikeluarkan oleh KADISDUK dan CAPIL Kabupaten Natuna yang telah di nazagelend oleh pejabat pos bermaterai cukup dan dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Natuna dan telah dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai, selanjutnya diberi kode sebagai bukti P.1 ; 2. 1 (satu) lembar foto copy Kartu Keluarga nomor 2103042602090002 tanggal 26 Februari 2009 atas nama PEMOHON II yang dikeluarkan oleh KADISDUK dan CAPIL Kabupaten Natuna yang telah di nazagelend oleh pejabat pos bermaterai cukup dan dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Natuna dan telah dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai, selanjutnya diberi kode sebagai bukti P.2 ; Bahwa di samping bukti tertulis tersebut di atas, Pemohon I dan Pemohon II telah pula menghadirkan 2 (dua) orang saksi, masing-masing bernama : 1. SAKSI PEMOHON I dengan PEMOHON II, di bawah sumpahnya memberikan keterangan yang dapat dikutip sebagai berikut : -
Bahwa saksi kenal dengan Pemohon I dan Pemohon II karena tetangga saksi;
-
Bahwa setahu saksi Pemohon I dan Pemohon II adalah suami isteri sah yang menikah pada tahun 1991, dan saksi hadir pada acara pernikahan itu;
-
Bahwa setahu saksi sewaktu menikah Pemohon I berstatus duda (cerai hidup) dan Pemohon II berstatus janda (cerai mati);
-
Bahwa setahu saksi pernikahan Pemohon I dan Pemohon II
telah
dilaksanakan menurut syari’at Islam dihadapan Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N) di Wilayah Hukum Kantor Urusan Agama Kecamatan Midai, yang menjadi walinya ayah kandung Pemohon II, dengan mahar berupa uang sebesar Rp.52.000,- (lima puluh dua ribu rupiah) dibayar tunai; -
Bahwa setahu saksi yang menjadi saksi dari pernikahan Pemohon I dan Pemohon II adalah SAKSI I dan SAKSI II;
-
Bahwa setahu saksi antara Pemohon I dan Pemohon II tidak ada larangan baik menurut Syari’at Islam maupun menurut ketentuan Peraturan perundangan-undangan yang berlaku untuk menikah ;
3
-
Bahwa setahu saksi pernikahan antara Pemohon I dengan Pemohon II telah dikaruniai 2 (dua) orang anak ;
-
Bahwa setahu saksi selama pernikahan antara Pemohon I dan Pemohon II berlangsung tidak ada seorangpun yang meragukan atau menyangkal keabsahan pernikahan mereka, sedangkan
masyarakat
tempat mereka tinggal adalah masyarakat yang taat menjalankan syari’at Islam ; -
Bahwa setahu saksi Pemohon I dan Pemohon II mengajukan itsbat nikah ke Pengadilan Agama Natuna kegunaannya untuk dapat memperoleh bukti sah pernikahan Pemohon I dan Pemohon II serta untuk mengurus akta kelahiran anak Pemohon I dan Pemohon II;
-
Bahwa setahu saksi Pemohon I dan Pemohon II pernah mengurus Buku Kutipan Akta Nikahnya ke Kantor Urusan Agama Kecamatan Midai, namun tidak ditemukan ;
2. SAKSI II PEMOHON I dengan PEMOHON II, di bawah sumpahnya menerangkan sebagai berikut ; -
Bahwa saksi kenal dengan Pemohon I dan Pemohon II sebagai tetangga saksi;
-
Bahwa setahu saksi Pemohon I dan Pemohon II adalah suami isteri yang sah saksi hadir pada acara pernikahan mereka;
-
Bahwa setahu saksi sewaktu menikah Pemohon I berstatus duda (cerai hidup) dan Pemohon II berstatus janda (cerai mati);
-
Bahwa setahu saksi pernikahan Pemohon I dan Pemohon II telah dilaksanakan menurut syari’at Islam dihadapan Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N) Kantor Urusan Agama Kecamatan Midai yang, yang menjadi walinya ayah kandung Pemohon II yang dengan mahar berupa uang sebesar Rp.52.000,- (Lima puluh dua ribu rupiah) dibayar tunai;
-
Bahwa setahu saksi yang menjadi saksi dari pernikahan Pemohon I dan Pemohon II adalah SAKSI I dan SAKSI II;
-
Bahwa setahu saksi antara Pemohon I dan Pemohon II tidak ada larangan baik menurut Syari’at Islam maupun menurut ketentuan Peraturan perundangan-undangan yang berlaku untuk menikah ;
-
Bahwa setahu saksi dari pernikahan Pemohon I dan Pemohon II telah dikaruniai 2 (dua) orang anak;
4
-
Bahwa setahu saksi selama pernikahan antara Pemohon I dan Pemohon II berlangsung tidak ada seorangpun yang meragukan atau menyangkal keabsahan pernikahan mereka ;
-
Bahwa setahu saksi Pemohon I dan Pemohon II mengajukan itsbat nikah ke Pengadilan Agama Natuna kegunaannya untuk bukti bahwa pernikahan mereka itu sah dihadapan perundang-undangan negara dan untuk mengurus akta kelahiran anak meraka;
-
Bahwa setahu saksi Pemohon I dan Pemohon II sudah pernah mengurus Kutipan Akta Nikah mereka, tetapi tidak berhasil;
Bahwa Pemohon
I dan Pemohon II tidak mengajukan keberatan dan
menerima atas keterangan kedua orang saksi tersebut; Bahwa Pemohon I dan Pemohon II menyatakan tidak akan menyampaikan sesuatu apapun lagi dan telah pula menyampaikan kesimpulan, serta mohon kepada Majelis Hakim untuk menjatuhkan penetapan terhadap perkaranya; Bahwa untuk meringkas uraian penetapan ini, Majelis Hakim memandang cukup dengan menunjuk segala sesuatu yang tertera dalam berita acara persidangan tersebut; TENTANG HUKUMNYA
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon I dan Pemohon II adalah sebagaimana telah diuraikan di atas ; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan untuk memeriksa perkara ini, Pemohon I dan Pemohon II datang menghadap sendiri ke persidangan; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 49 ayat (1) Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, perkara ini wewenang Pengadilan Agama Natuna, oleh karena itu secara formil permohonan Pemohon I dan Pemohon II harus dinyatakan diterima; Menimbang, bahwa Pemohon I dan Pemohon II mengajukan Itsbat Nikah dan mengaku sebagai suami isteri, Majelis Hakim berpendapat Pemohon I dan Pemohon II adalah orang yang berkepentingan dalam perkara ini (Persona standi in judicio) ; Menimbang, bahwa yang menjadi alasan pokok Pemohon I dan Pemohon II mengajukan itsbat nikah adalah bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah melaksanakan akad nikah pada tahun 1991di hadapan P3N (Pembantu Pegawai Pencatat Nikah) Kecamatan Midai, dengan Wali Nikah ayah kandung Pemohon II yang bernama AYAH KANDUNG PEMOHON II dengan saksi nikah SAKSI I PEMOHON I dan PEMOHON II dan SAKSI II PEMOHON I dan PEMOHON II dengan mahar berupa uang sejumlah Rp. 52.000,- (lima puluh dua ribu rupiah),
5
namun Pemohon I dan Pemohon II sampai saat sekarang belum mendapatkan bukti pernikahan mereka,
padahal bukti pernikahan
Pemohon I dan Pemohon II sebagai
tersebut sangat dibutuhkan oleh
bukti pernikahan antara Pemohon I dan
Pemohon II, serta untuk mengurus akta kelahiran anak Pemohon I dan Pemohon II ; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 2 Ayat (2) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan Perudang-undangan yang berlaku dan karena pernikahan Pemohon I dan Pemohon II tidak tercatat sebagaimana yang dimaksud pasal tersebut, maka untuk mendapatkan kepastian hukum pernikahan Pemohon I dan Pemohon II perlu adanya isbat nikah oleh Pengadilan Agama Natuna sebagaimana yang dimaksud dengan pasal 7 ayat 3 huruf ( d dan e ) Kompilasi Hukum Islam, oleh karenanya Majelis Hakim menilai permohonan Pemohon I dan Pemohon II dapat dipertimbangkan ; Menimbang, bahwa suatu perkawinan dipandang sah apabila telah memenuhi rukun-rukun perkawinan itu sendiri, sebagaimana diatur dalam pasal 14 huruf (a, b, c, d dan e) Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa berdasarkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II tersebut, yang perlu dibuktikan adalah apakah benar telah terjadi perkawinan yang sah menurut hukum Islam antara Pemohon I dan Pemohon II ; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil permohonannya Pemohon I dan Pemohon II telah mengajukan alat bukti ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1, Pemohon II (Asmah binti H. Ismail) pada saat sekarang telah berstatus telah kawin ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.2, menunjukan bahwa Pemohon I adalah kepala keluarga, sedangkan Pemohon II adalah ibu rumah tangga, dan dari pernikahan Pemohon I dan Pemohon II telah memiliki 2 (dua) orang anak ; Menimbang, bahwa bukti P.1 dan P.2 adalah akta autentik yang dikeluarkan oleh Pejabat yang berwenang, berdasarkan bukti mana telah dapat menunjukkan bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah hidup sebagai pasangan suami isteri dalam sebuah rumah tangga ; Menimbang, bahwa selain alat bukti tertulis tersebut di atas, Pemohon I dan Pemohon telah pula menghadirkan 2 (dua) orang saksi di persidangan yang telah memberikan keterangan yang pada pokoknya saling mendukung dan membenarkan serta menguatkan dalil-dalil permohonan Pemohon I dan Pemohon II, dimana saksi pertama dan saksi kedua menerangkan bahwa saksi pertama dan saksi kedua hadir waktu acara pernikahan Pemohon I dan Pemohn II yang dilaksanakan pada tahun 1991 di hadapan P3N (Pembantu Pegawai Pencatat Nikah) Kantor Urusan Agama Kecamtan Midai dengan wali nikah adalah ayah kandung Pemohon II yang bernama
6
AYAH KANDUNG PEMOHON II dan dengan dihadiri oleh dua orang saksi yang bernama SAKSI I PEMOHON I dan PEMOHON II dan SAKSI II PEMOHON I dan PEMOHON II dengan mahar berupa uang sebesar Rp. 52.000,- (lima puluh dua ribu rupiah) di bayar tunai. Dan sejak Pemohon I dan Pemohon II menikah sampai sekarang tidak ada masyarakat yang menggugat akan keabsahan pernikahan Pemohon I dan Pemohn II dan Pemohon I dan Pemohon II sejak menikah sampai sekarang belum pernah bercerai ; Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi yang telah yang dihadirkan oleh Pemohon I dan Pemohon II
hadir pada saat akad nikah dilaksanakan, melihat,
mendengar ijab kabul dan mengetahui jalannya proses pernikahan antara Pemohon I dengan Pemohon II, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa secara formil dan materil kesaksian a quo dapat diterima sebagai alat bukti dalam perkara ini ; Menimbang, bahwa berdasarkan surat permohon Pemohon I dan Pemohon II dan alat bukti yang diajukan oleh Pemohon I dan Pemohon II di persidangan, Maka Majelis Hakim telah menemukan fakta bahwa : - Bahwa Pemohon I telah menikah dengan Pemohon II pada tahun 1991 di P3N (Pembantu Pegawai Pencatat Nikah) Kecamatan Midai ; - Bahwa sewaktu menikah, status Pemohon I adalah duda cerai hidup, sedangkan Pemohon II adalah janda cerai mati ; - Bahwa yang menjadi wali nikah Pemohon II ketika pernikahan Pemohon I dan Pemohon II tersebut adalah ayah kandung Pemohon II, dan disaksikan oleh dua orang saksi yang bernama SAKSI I dan SAKSI II, dengan mahar berupa uang Rp. 52.000.- (lima puluh dua ribu rupiah) dibayar tunai ; - Bahwa antara Pemohon I dengan Pemohon II tidak terdapat halangan untuk melangsungkan perkawinan, baik menurut hukum Islam maupun menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku ; - Bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yang bernama : 1. ANAK I PEMOHON I dengan PEMOHON II ; 2. ANAK II PEMOHON I dengan PEMOHON II ; - Bahwa tujuan permohonan itsbat nikah Pemohon I dengan Pemohon II adalah untuk memperoleh bukti diri bahwa Pemohon I dan Pemohon II adalah suami isteri yang sah ;
Menimbang, bahwa status Pemohon I di saat melangsungkan pernikahan dengan Pemohon II adalah duda cerai hidup, namun perceraian antara Pemohon I
7
dengan isterinya yang pertama tidak dilakukan di depan sidang Pengadilan Agama sebagaimana maksud dari Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, namun mengingat bahwa pada tahun 1991 di saat Pemohon I dan Pemohon II hendak melangsungkan pernikahan, Pengadilan Agama yang mewilayahi tempat tinggal Pemohon I adalah Pengadilan Agama Tarempa, maka majelis hakim memandang bahwa hal tersebut tidak perlu dipermasalahkan mengingat jarak antara kantor Pengadilan Agama Tarempa dengan tempat domisili Pemohon I sangat jauh ; Menimbang, bahwa dengan tidak adanya orang yang menggugat keabsahan pernikahan Pemohon I dan Pemohon II sampai sekarang, maka
Majelis Hakim
berkeyakinan bahwa pernikahan Pemohon I dan Pemohon II telah memenuhi rukun dan syarat perkawinan sesuai dengan ketentuan pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 jo pasal 14 Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka alasan-alasan permohonan Pemohon I dan Pemohon II telah terbukti dan telah mempunyai dasar hukum sesuai maksud pasal 2 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 7 ayat (2) dan (3) huruf (d dan e) Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa meskipun pernikahan Pemohon I dan Pemohon II tidak dicatat sebagaimana yang dimaksud oleh pasal 2 ayat ( 2) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan sedangkan Pemohon I dan Pemohon II telah melangsungkan pernikahan di hadapan P3N (Pembantu Pegawai Pencatat Nikah) Kantor Urusan Agama Midai, menurut pendapat Majelis Hakim hal tersebut disebabkan oleh kesalahan yang dilakukan oleh P3N (Pembantu Pegawai Pencattat Nikah) Kantor Urusan Agama Midai ; Menimbang, bahwa maksud Pemohon untuk mengajukan istbat nikah adalah untuk sebagai bukti pernikahan antara Pemohon I dan Pemohon II, serta untuk mengurusan akta kelahiran anak, alasan mana menurut Majelis perlu mendapat pertimbangan ; Menimbang, bahwa apa yang didalilkan Pemohon I dan Pemohon II dalam permohonannya, hal tersebut telah sejalan dengan kaedah fikih yang terdapat dalam Kitab Fathul Mu’in IV : 253 yang diambil alih Majelis Hakim sebagai pertimbangan dalam perkara ini yang berbunyi sebagai berikut :
ﻮﻓﻰاﻟدﻋﻮىﺒﺎﻟﻨﻜﺎحﻋﻟﻰاﻤراة ذﻜرﺼﺤﺘﮫ وﺸروطﮫ Artinya : Pengakuan perkawinan dengan seorang perempuan harus dapat membuktikan terpenuhinya syarat dan rukunnya.
8
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, dalam musyawarah Majelis Hakim, Majelis Hakim sepakat, bahwa permohonan Pemohon I dan Pemohon II dapat dikabulkan ; Menimbang, bahwa perkara ini menyangkut masalah perkawinan, maka sesuai dengan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dengan perubahan kedua Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama, maka biaya perkara sepenuhnya dibebankan kepada Pemohon I dan Pemohon II ; Mengingat dan memperhatikan pasal-pasal peraturan perundang-undangan dan hukum Islam yang bersangkutan dengan perkara ini ;
MENETAPKAN
1. Mengabulkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II; 2. Menyatakan sah perkawinan antara Pemohon
dengan Pemohon II
yang
dilaksanakan pada tahun 1991 di Sabang Barat, Kelurahan Sabang Barat, Kecamatan Midai, Kabupaten Natuna; 3. Membebankan kepada Pemohon I dan Pemohon II untuk membayar seluruh biaya perkara ini sebesar Rp. 201.000,- dua ratus satu ribu rupiah ) ;
Demikian penetapan ini dijatuhkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Natuna pada hari Selasa tanggal 02 Agustus 2011 M. bersamaan dengan tanggal 02 Ramadhan 1432 H. oleh kami Drs. RAMDAN sebagai Ketua Majelis, MOH. MUHIBUDDIN, S.Ag., SH., M.SI. dan ZULFADLI, SHI masingmasing sebagai Hakim Anggota. Penetapan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang yang dinyatakan terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut, dengan dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota dan dibantu oleh Drs. NASARUDDIN sebagai Panitera Sidang dengan dihadiri oleh Pemohon I dan Pemohon II ;
Ketua Majelis,
Ttd
Drs. RAMDAN
9
Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
Ttd
Ttd
MOH. MUHIBUDDIN, S.Ag . SH., M.SI
ZULFADLI, SHI
Panitera Sidang
Ttd Drs. NASARUDDIN
Perincian Biaya Perkara : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Biaya Pendaftaran Biaya Proses Biaya Sumpah Biaya Panggilan Biaya redaksi Biaya Meterei Jumlah
Rp. 30.000,Rp. 50.000,Rp. 10.000,Rp. 150.000,Rp. 5.000,Rp. 6.000,Rp. 201.000,(dua ratus lima puluh satu ribu rupiah)
10
