SALINAN PENETAPAN Nomor : 30/Pdt.P/2012/PA.NTN
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Natuna yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan majelis menjatuhkan penetapan sebagai berikut dalam perkara Itsbat Nikah antara :
NGALIMUN bin SOBARI, umur 80 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan petani, alamat di Natuna, selanjutnya disebut sebagai Pemohon I ;
PEMOHON II, umur 62 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan mengurus rumah tangga, alamat di Natuna, selanjutnya disebut sebagai Pemohon II ;
Pengadilan Agama tersebut ; Setelah membaca permohonan Pemohon I dan Pemohon II; Setelah memeriksa dan mempelajari berkas perkara bersangkutan ; Setelah mendengar keterangan Pemohon I dan Pemohon II serta memeriksa buktibukti di persidangan ;
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Menimbang, bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah mengajukan permohonan tertanggal 11 Juni 2012 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Natuna dengan nomor register perkara : 30/Pdt.P/2012/PA.Ntn. yang pada pokoknya sebagai berikut ; 1.
Bahwa antara Pemohon I dengan Pemohon II telah menikah pada tanggal 05 Mei 1967 di hadapan Pegawai Pencatat Nikah ( PPN ) Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah ;
2.
Bahwa pernikahan Pemohon I dan Pemohon II dilaksanakan menurut Syari’at Islam, Wali Nikah bernama WALI NIKAH sebagai Wali Hakim karena ayah kandung Pemohon II bernama WALI HAKIM telah meninggal dunia, Saksi Nikah masing-
masing bernama SAKSI NIKAH I dan SAKSI NIKAH II, Mas Kawin berupa uang sejumlah Rp. 700,- ( tujuh ratus rupiah ) tunai, serta ijab dan qabul ; 3.
Bahwa pada saat menikah Pemohon I berstatus duda cerai resmi dan Pemohon II berstatus janda cerai resmi, dan antara Pemohon I dengan Pemohon II tidak ada hubungan nasab dan tidak ada hubungan sesusuan ;
4.
Bahwa setelah menikah antara Pemohon I dengan Pemohon II telah bergaul sebagaimana layaknya suami isteri dan telah dikaruniai 6 (enam) orang anak, meninggal 1 (satu) orang, hidup 5 (lima) orang yaitu:
5.
4.1.
ANAK I, lahir 28 – 09 - 1970 ;
4.2.
ANAK II, lahir 12 – 12 – 1976 ;
4.3.
ANAK III, lahir 10 – 11 – 1977 ;
4.4.
ANAK IV, lahir 28 – 10 - 1982 ;
4.5.
ANAK V, lahir 10 – 06 - 1986 ;
Bahwa sejak menikah sampai sekarang antara Pemohon I dengan Pemohon II tidak pernah bercerai atau menikah lagi ;
6.
Bahwa sejak menikah sampai sekarang tidak ada seorangpun yang menggugat ataupun meragukan keabsahan pernikahan Pemohon I dan Pemohon II ;
7.
Bahwa maksud Pemohon I dan Pemohon II mengajukan permohonan Itsbat Nikah ini adalah untuk bukti pernikahan Pemohon I dan Pemohon II dan untuk pengurusan Akta Kelahiran anak – anak Pemohon I dan Pemohon II ;
8.
Bahwa setelah menikah Pemohon I dan Pemohon II pernah mendapatkan Buku Kutipan Akta Nikah, kemudian rusak dan untuk mengurus Duplikat Kutipan Akta Nikah tersebut Pemohon I dan Pemohon II kesulitan karena transportasi jauh dan memerlukan biaya yang banyak, maka oleh karena itu Pemohon I dan Pemohon II mohon pengesahan perkawinan antara Pemohon I dengan Pemohon II ; Berdasarkan alasan tersebut diatas, Pemohon I dan Pemohon II mohon kepada Ketua
Pengadilan Agama Natuna Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menetapkan hari sidang dan memanggil para pihak serta menjatuhkan penetapan sebagai berikut : Primer : 1.
Mengabulkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II ;
2.
Menyatakan sah perkawinan antara Pemohon I ( PEMOHON I) dengan Pemohon II ( PEMOHON II ) yang dilaksanakan pada tanggal 05 Mei 1967 di Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah ;
3.
Membebankan kepada Pemohon I dan Pemohon II untuk membayar biaya perkara ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;
Subsider : Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya ;
2
Bahwa pada hari
sidang yang telah ditentukan untuk memeriksa perkara ini
Pemohon I dan Pemohon II telah datang menghadap sendiri ke persidangan ; Bahwa acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan surat permohonan Pemohon I dan Pemohon II yang maksud dan isinya oleh Pemohon I dan Pemohon II tetap dipertahankan ; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil permohonannya, Pemohon I dan Pemohon II telah menyerahkan bukti tertulis berupa ; 1.
1 (satu) lembar foto copy Kartu Tanda Penduduk Warga Negara Indonesia Nomor KTP : 1.01005.134.72.06.2001, atas nama PEMOHON I tanggal 01 – 08 - 2001 yang dikeluarkan oleh Camat Bunguran Timur, yang telah dinazegelend oleh Pejabat Pos, telah diberi materai yang cukup dan telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Natuna dan telah dinarasi oleh Hakim ternyata sesuai dengan aslinya, selanjutnya disebut sebagai bukti P.1 ;
2.
1 (satu) lembar foto copy Kartu Tanda Penduduk Republik Indonesia dengan NIK : 2103126304500001, atas nama PEMOHON II tanggal 25 – 02 - 2008 yang dikeluarkan oleh Kepala Disduk Capil Kabupaten Natuna, yang telah dinazegelend oleh Pejabat Pos, telah diberi materai yang cukup dan telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Natuna dan telah dinarasi oleh Hakim ternyata sesuai dengan aslinya, selanjutnya disebut sebagai bukti P.2 ;
3.
1 (satu) lembar foto copy Kartu Keluarga Nomor : 2103123001080007, atas nama Kepala Keluarga PEMOHON I yang dikeluarkan tanggal 02 – 12 – 2011 oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatn Sipil Kabupaten Natuna, yang telah dinazegelend oleh Pejabat Pos, telah diberi materai yang cukup dan telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Natuna dan telah dinarasi oleh Hakim ternyata sesuai dengan aslinya, selanjutnya disebut sebagai bukti P.3 ; Menimbang, bahwa selain alat bukti tertulis tersebut, Pemohon I dan Pemohon II
telah menghadirkan 2 (dua) orang saksi dipersidangan, yang mengaku bernama : Saksi I : SAKSI I, umur 85 tahun, Agama Islam, pekerjaan tani, alamat di Natuna, dibawah sumpahnya memberikan keterangan yang dapat dikutip sebagai berikut : -
Bahwa Saksi kenal dengan Pemohon I dan Pemohon II sejak tahun 1952 di Cilacap, Jawa Tengah ;
-
Bahwa Pemohon I dan Pemohon II adalah pasangan suami isteri yang menikah pada tahun 1967 di Cilacap – Jawa Tengah, saksi diundang sewaktu Pemohon I dan Pemohon menikah, tetapi saksi tidak bisa hadir karena sedang keluar daerah ;
-
Bahwa Setahu saksi sewaktu Pemohon I dan Pemohon II menikah, Pemohon I berstatus duda cerai hidup secara resmi dan Pemohon II berstatus janda cerai hidup secara resmi ;
3
-
Bahwa Pemohon I dan Pemohon II menceritakan kepada saksi bahwa pernikahan Pemohon I dan Pemohon II dilaksanakan sesuai dengan hukum Islam, Wali Nikah adalah Siswandi sebagai Wali Hakim karena ayah kandung Pemohon II telah meninggal dunia, saksi nikah masing-masing bernama Dullah Mangun dan Darmuji, mahar berupa uang Rp. 700,- (tujuh ratus rupiah) tunai, dan ada ijab dan qabul ;
-
Bahwa Setahu saksi antara Pemohon I dan Pemohon II tidak ada larangan menikah, karena antara Pemohon I dan Pemohon II tidak ada hubungan nasab dan tidak ada hubungan sepersusuan ;
-
Bahwa dari pernikahan Pemohon I dan Pemohon II telah dikaruniai 6 (enam) orang anak, 1 (satu) orang meninggal dunia, 5 (lima) orang masih hidup dan saksi mengenal baik dengan anak-anak Pemohon I dan Pemohon II ;
-
Bahwa Setahu saksi, selama pernikahan Pemohon I dan Pemohon II berlangsung tidak ada orang yang meragukan atau menyangkal terhadap pernikahan Pemohon I dan Pemohon II ;
-
Bahwa Setahu saksi antara Pemohon I dan Pemohon II belum pernah bercerai dan tidak pernah menikah lagi dengan orang lain;
-
Bahwa Setahu saksi maksud Pemohon I dan Pemohon II mengajukan itsbat nikah ke Pengadilan Agama Natuna adalah sebagai bukti nikah Pemohon I dan Pemohon II serta untuk mengurus Akta Kelahiran anak-anak Pemohon I dan Pemohon II ;
-
Bahwa Setahu saksi Pemohon I dan Pemohon II pernah mendapatkan
Buku
Kutipan Akta Nikah, tetapi sudah hancur dan tidak ada lagi ; Saksi II : SAKSI II, umur 63 tahun, Agama Islam, pekerjaan tani, alamat di Natuna, dibawah sumpahnya menerangkan dapat dikutip sebagai berikut ; -
Bahwa Saksi kenal dengan Pemohon I dan Pemohon II sejak tinggal di Cilacap Jawa Tengah dan bertetangga dekat sejak tinggal di Desa Air Lengit ;
-
Bahwa Pemohon I dan Pemohon II adalah pasangan suami isteri yang menikah pada tahun 1967 di Cilacap – Jawa Tengah, saksi hadir sewaktu Pemohon I dan Pemohon menikah ;
-
Bahwa Setahu saksi sewaktu Pemohon I dan Pemohon II menikah, Pemohon I berstatus duda cerai hidup secara resmi dan Pemohon II berstatus janda cerai hidup secara resmi ;
-
Bahwa pernikahan Pemohon I dan Pemohon II dilaksanakan sesuai dengan hukum Islam, Wali Nikah adalah WALI NIKAH sebagai Wali Hakim karena ayah kandung Pemohon II telah meninggal dunia, saksi nikah masing-masing bernama SAKSI NIKAH I dan SAKSI NIKAH II, mahar berupa uang Rp. 700,- (tujuh ratus rupiah) tunai, dan ada ijab dan qabul ;
4
-
Bahwa Setahu saksi antara Pemohon I dan Pemohon II tidak ada larangan menikah, karena antara Pemohon I dan Pemohon II tidak ada hubungan nasab dan tidak ada hubungan sepersusuan ;
-
Bahwa dari pernikahan Pemohon I dan Pemohon II telah dikaruniai 6 (enam) orang anak, 1 (satu) orang meninggal dunia, 5 (lima) orang masih hidup dan saksi mengenal baik dengan anak-anak Pemohon I dan Pemohon II ;
-
Bahwa selama pernikahan Pemohon I dan Pemohon II berlangsung tidak ada orang yang meragukan atau menyangkal terhadap pernikahan Pemohon I dan Pemohon II;
-
Bahwa Setahu saksi antara Pemohon I dan Pemohon II belum pernah bercerai dan tidak pernah menikah lagi dengan orang lain;
-
Bahwa Setahu saksi maksud Pemohon I dan Pemohon II mengajukan itsbat nikah ke Pengadilan Agama Natuna adalah sebagai bukti nikah Pemohon I dan Pemohon II serta untuk mengurus Akta Kelahiran anak-anak Pemohon I dan Pemohon II ;
-
Bahwa Setahu saksi Pemohon I dan Pemohon II pernah mendapatkan
Buku
Kutipan Akta Nikah, tetapi sudah hancur dan tidak ada lagi ; Bahwa Pemohon I dan Pemohon II tidak mengajukan keberatan dan menerima keterangan kedua orang saksi tersebut; Bahwa akhirnya Pemohon I dan Pemohon II tidak mengemukakan sesuatu apapun lagi dan mohon penetapan Majelis Hakim; Bahwa untuk meringkas uraian penetapan ini, maka segala sesuatu yang dicatat dalam berita acara persidangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan penetapan ini ;
TENTANG HUKUMNYA
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon I dan Pemohon II adalah sebagaimana telah diuraikan di atas ; Menimbang, bahwa pada hari
sidang yang telah ditentukan untuk memeriksa
perkara ini, Pemohon I dan Pemohon II datang menghadap sendiri ke persidangan; Menimbang, bahwa yang menjadi pokok permasalahan dalam perkara ini adalah Pemohon I dan Pemohon II mohon kepada Pengadilan Agama Natuna untuk mengesahkan perkawinan mereka yang dilaksanakan pada tanggal 05 Mei 1967 di hadapan Pegawai Pencatat Nikah (PPN) Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, meskipun setelah menikah Pemohon I dan Pemohon II telah mendapatkan Buku Kutipan Akta Nikah, akan tetapi Buku Kutipan Akta Nikah tersebur rusak, dan untuk mengurus Duplikat Kutipan Akta Nikah tersebut, Pemohon I dan Pemohon II kesulitan karena jarak yang jauh dan memerlukan biaya yang banyak, oleh karena itu Pemohon I dan Pemohon II mohon pengesahan perkawinan antara Pemohon I dan Pemohon II sebagai bukti pernikahan
5
Pemohon I dan Pemohon II dan untuk mengurus Akta Kelahiran anak-anak Pemohon I dan Pemohon II ; Menimbang, bahwa dari perkawinan Pemohon I dan Pemohon II telah dikaruniai 6 (enam) orang anak, meninggal 1 (satu) orang, hidup 5 (lima) orang yang masing-masing bernama ; 1.
ANAK I, lahir 28 – 09 - 1970 ;
2.
ANAK II, lahir 12 – 12 – 1976 ;
3.
ANAK III, lahir 10 – 11 – 1977 ;
4.
ANAK IV, lahir 28 – 10 - 1982 ;
5.
ANAK V, lahir 10 – 06 - 1986 ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 2 Ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaan itu, serta tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan karena pernikahan Pemohon I dan Pemohon II telah dilakukan menurut hukum islam, dan telah dicatat di Kantor Urusan Agama yang berwenang, hanya saja Buku Kutipan Akta Nikah tersebut hilang, maka Pemohon I dan Pemohon II mengajukan isbat nikahnya kepada Pengadilan Agama sebagaimana yang dimaksud dengan pasal 7 ayat 3 huruf ( b ) Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa suatu perkawinan dipandang sah apabila telah memenuhi rukun-rukun perkawinan itu sendiri, sebagaimana ketentuan dalam pasal 14 huruf (a, b, c, d dan e) Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon I dan Pemohon II telah mengajukan alat bukti tertulis berupa P.1, dan P.2, yang menyatakan bahwa Pemohon I, dan Pemohon II, bertempat kediaman di Desa Air Lengit, Kecamatan Bunguran Tengah, Kabupaten Natuna, yang mana masuk wilayah hukum Pengadilan Agama Natuna, oleh karenanya Pemohon I dan Pemohon II yang mengajukan Permohonan Isbat Nikah melalui Pengadilan Agama Natuna adalah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku sebagaimana diatur pada pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor. 7 tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor. 3 tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor. 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama ; Menimbang bahwa Pemohon I dan Pemohon II juga mengajukan alat bukti tertulis berupa P.3, yang menyatakan bahwa Pemohon I dan Pemohon II mempunyai anak yang bernama ANAK II, lahir 12 – 12 – 1976, dan ANAK V, lahir 10 – 06 - 1986 ; Menimbang bahwa Pemohon I dan Pemohon II juga mengajukan 2 (dua) orang saksi di persidangan, kedua saksi tersebut di bawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang pada pokoknya saling mendukung dan membenarkan serta menguatkan dalil-dalil permohonan Pemohon I dan Pemohon II, keterangan kedua saksi tersebut saling bersesuaian tidak bertentangan satu sama lainnya ;
6
Menimbang, bahwa dalam pemeriksaan perkara ini, berdasarkan surat permohonan Pemohon I dan Pemohon II, keterangan Pemohon I dan Pemohon II, bukti-bukti tertulis, serta keterangan saksi-saksi dipersidangan dapat ditemukan fakta-fakta sebagai berikut :
Bahwa antara Pemohon I dengan Pemohon II telah menikah pada tanggal 05 Mei 1967 di hadapan Pegawai Pencatat Nikah ( P3N ) Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah ;
Bahwa setelah menikah antara Pemohon I dengan Pemohon II telah bergaul sebagaimana layaknya suami isteri dan telah dikaruniai 6 (enam) orang anak, meninggal 1 (satu) orang, hidup 5 (lima) orang yaitu: 1. ANAK I, lahir 28 – 09 - 1970 ; 2. ANAK II, lahir 12 – 12 – 1976 ; 3. ANAK III, lahir 10 – 11 – 1977 ; 4. ANAK IV, lahir 28 – 10 - 1982 ; 5. ANAK V, lahir 10 – 06 - 1986 ;
Bahwa pernikahan Pemohon I dan Pemohon II dilaksanakan menurut Syari’at Islam, Wali Nikah bernama WALI NIKAH sebagai Wali Hakim karena ayah kandung Pemohon II bernama WALI HAKIM telah meninggal dunia, Saksi Nikah masing-masing bernama SAKSI NIKAH I dan SAKSI NIKAH II, Mas Kawin berupa uang sejumlah Rp. 700,- ( tujuh ratus rupiah ) tunai, serta ijab dan qabul ;
Bahwa tujuan istbat nikah oleh Pemohon I dan Pemohon II adalah untuk mendapatkan bukti pernikahan berupa Buku Kutipan Akta Nikah sebagai persyaratan pembuatan Akta kelahiran anak Pemohon I dan Pempohon II ;
Bahwa selama pernikahan Pemohon I dan Pemohon II, tidak ada pihak-pihak yang meragukan ataupun menganggu gugat tentang keabsahan pernikahannya ;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas pernikahan Pemohon I dan Pemohon II telah memenuhi syarat dan rukun perkawinan sebagaimana ketentuan pasal 14 Kompilasi Hukum Islam, maka menurut majelis hakim perkawinan Pemohon I dan Pemohon II adalah sah menurut syari’at Islam ; Menimbang, bahwa meskipun perkawinan Pemohon I dan Pemohon II telah sah menurut syari’at Islam dan telah memiliki bukti secara outentik dimata hukum kenegaraan yaitu berupa Buku Kutipan Akta Nikah akan tetapi Buku Kutipan Akta Nikah tersebut rusak ; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 7 ayat (1) dan (2) bahwa perkawinan hanya dapat dibuktikan dengan Akta Nikah yang dibuat oleh Pegawai Pencatat Nikah, dalam hal perkawinan tidak dapat dibuktikan dengan Akta Nikah dapat diajukan itsbat nikahnya ke Pengadilan Agama, dan dalam hal ini Pemohon I dan Pemohon II telah berusaha memenuhi sebagaimana maksud ketentuan tersebut ; 7
Menimbang, bahwa setelah pernikahan Pemohon I dan Pemohon II, lahirlah 6 (enam) orang anak, meninggal 1 (satu) orang, hidup 5 (lima) orang yaitu: ANAK I, lahir 28 – 09 – 1970, ANAK II, lahir 12 – 12 – 1976, ANAK III, lahir 10 – 11 – 1977, ANAK IV, lahir 28 – 10 – 1982, ANAK V, lahir 10 – 06 - 1986, akan tetapi Pemohon I dan Pemohon II tidak bisa membuatkan Akta Kelahiran atas nama anaknya tersebut, maka demi kepentingan dan kelangsungan masa depan anak tersebut majelis hakim berpendapat bahwa permohonan Pemohon I dan Pemohon II perlu dipertimbangkan ; Menimbang, bahwa tujuan pencatatan perkawinan sebagaimana maksud pasal 2 ayat ( 2) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan menurut Majelis Hakim adalah untuk menciptakan ketertiban yang berkaitan dengan administrasi kenegaraan sehingga dapat tercipta ketertiban sosial kemasyarakatan ; Menimbang, bahwa tujuan itsbat nikah dari Pemohon I dan Pemohon II adalah untuk mendapatkan bukti pernikahan mereka dan untuk pengurusan akta kelahiran anaknya, tidaklah bijaksana dan tidak akan menyelesaikan masalah apabila permohonan Pemohon I dan Pemohon II tidak dikabulkan, karena akibat tidak adanya akta kelahiran anak Pemohon I dan Pemohon II, anak tersebut akan terlantar masa depannya seperti tidak bisa masuk sekolah, tidak terjaminnya hak-hak sebagai warga negara atau hak-hak anak lainnya hanya masalah akta kelahiran, sehingga anak tersebut tidak ada pengakuan secara hukum, padahal untuk mengurus rakyat adalah tugas dan kewajiban dari pemerintah demi kemaslahatan umum. Maka majelis hakim memandang bahwa mengambil kemaslahatan harus diutamakan dari pada kemadlaratan yang bersifat jangka panjang. Hal ini sejalan dengan qoidah yang tertuang dalam Kitab Al Asybah Wan Nadhoir Halaman 138 yang berbunyi :
ﺗﺼﺮف اﻹﻣﺎم ﻋﻠﻰ اﻟﺮﻋﯿﺔ ﻣﻨﻮط ﺑﺎﻟﻤﺼﻠﺤﺔ
Artinya : ”Pemerintah mengurus rakyatnya sesuai dengan kemaslahatannya” ; dan qoidah yang tertuang dalam Kitab al-Bayan halaman 38 yang berbunyi :
درء اﻟﻤﻔﺎﺳﺪ ﻣﻘﺪّم ﻋﻠﻰ ﺟﻠﺐ اﻟﻤﺼﺎﻟﺢ Artinya : “Menolak kemadaratan didahulukan dari pada menarik kemaslahatan”.
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah sejalan dengan pendapat Abdul Wahab Khalaf di dalam Kitabnya Ushulul Fiqhi halaman 93 yang berbunyi: ﻣﻦ ﻋﺮف ﻓﻼﻧﺔ زوﺟﺔ ﻓﻼن ﺷﮭﺪ ﺑﺎﻟﺰوﺟﯿﺔ ﻣـﺎدام ﻟﻢ ﯾﻘﻢ ﻟﮫ دﻟـﯿﻞ ﻋﻠﻲ اﻧﺘﮭﺎﺋﮭﺎ
8
Artinya :“ Barang siapa mengetahui bahwa seorang wanita itu sebagai istri seorang lakilaki, maka dihukumkan masih tetap adanya hubungan suami istri selama tidak ada bukti tentang putusnya perkawianan ”; Menimbang, bahwa Pemohon I dan Pemohon II beserta anaknya hidup di tengahtengah masyarakat yang religius, kalau sekiranya mereka tetap hidup bersama di luar pernikahan, tentu akan dipermasalahkan oleh masyarakat dan kenyataannya dengan pernikahannya Pemohon I dan Pemohon II serta anaknya dapat diterima oleh masyarakat sebagai pasangan suami istri pada umumnya ; Menimbang, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas Majelis Hakim bersepakat dalam musyawarah majelis bahwa permohonan Pemohon I dan Pemohon II dapat dikabulkan ; Menimbang, bahwa perkara ini menyangkut masalah perkawinan, maka sesuai dengan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diamandemen dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama, biaya perkara sepenuhnya dibebankan kepada Pemohon I dan Pemohon II ; Mengingat dan memperhatikan pasal-pasal peraturan perundang-undangan dan hukum Islam yang bersangkutan dengan perkara ini ;
MENETAPKAN
1. Mengabulkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II ; 2. Menyatakan sah perkawinan antara Pemohon I (PEMOHON I) dengan Pemohon II (PEMOHON II) yang dilaksanakan pada tanggal 05 Mei 1967 di Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah ; 3. Membebankan kepada Pemohon I dan Pemohon II untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 201.000,- ( Dua ratus satu ribu rupiah ) ; Demikian penetapan ini ditetapkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Natuna pada hari Rabu tanggal 02 Juli 2012 M. bersamaan dengan tanggal 12 Sya’ban 1433 H. oleh kami Drs. MARDANIS, S.H., M.H., sebagai Ketua Majelis, dihadiri MOH. MUHIBUDDIN, S.Ag., SH., M.S.I., dan SURYA DARMA PANJAITAN, S.H.I., masing-masing sebagai Hakim Anggota. Penetapan tersebut diucapkan pada hari itu juga dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut didampingi Hakim-Hakim Anggota tersebut dibantu oleh Drs. ISHAK, sebagai Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh Pemohon I dan Pemohon II ;
9
Ketua Majelis ;
Drs. MARDANIS, S.H., M.H.
Hakim Anggota I;
Hakim Anggota II;
MO.H MUHIBUDDIN, S.Ag., SH., M.S.I.
SURYA DARMA PANJAITAN, S.H.I.
Panitera Pengganti ;
Drs. ISHAK. Rincian biaya perkara : 1. Pendaftaran 2. Panggila 3. Hak redaksi 4. Materai 5. Proses 6. Sumpah Jumlah
: : : : : : :
Rp. 30.000,Rp 100.000,RP. 5.000,Rp. 6.000,Rp. 50.000,Rp. 10.000,Rp. 201.000,- (dua ratus satu ribu rupiah).
Untuk Salinan Panitera Pengadilan Agama Natuna
UMAR ALI, BA
10