SALINAN PUTUSAN Nomor :18/Pdt.G/2011/PA.NTN. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Natuna yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai talak antara :
PEMOHON, umur 32 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir SMK, pekerjaan buruh, bertempat kediaman di Jalan Tanah Merah RT 001 / RW 002, Desa Harapan Jaya, Kecamatan Bunguran Tengah, Kabupaten Natuna, selanjutnya disebut sebagai Pemohon ; Melawan : TERMOHON, umur 30 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir SMEA, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat kediaman semula di Kabupaten Natuna, sekarang tidak diketahui alamatnya baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia, Selanjutnya disebut sebagai Termohon ;
Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara ; Setelah mendengar keterangan pihak Pemohon di persidangan; Setelah memperhatikan alat bukti tertulis serta telah mendengarkan keterangan 2 (dua) orang saksi di persidangan
TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon dengan permohonannya tertanggal 14 Februari 2011 mengajukan permohonan yang kemudian terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Natuna dengan Register Perkara Nomor : 18/Pdt.G/2011/PA.NTN, mengemukakan dalil gugatannya sebagai berikut : 1. Bahwa Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri sah, menikah di Pegawai Pencatat Nikah Penghulu Kantor Urusan Agama Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulung Agung pada hari Senin tanggal 13 Mei 2002 M sebagaimana
1
termuat di dalam Kutipan Akta Nikah Nomor : 246/25/V/2002 tertanggal 30 Mei 2002 ; 2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon membina rumah tangga di rumah orang tua Termohon di Jawa selama 1 (satu) bulan, setelah itu pindah ke Ranai dan tinggal di rumah orang tua Pemohon di Desa Harapan Jaya selama 2 (dua) tahun, kemudian tinggal di rumah kediaman bersama di Desa Harapan Jaya selama lebih kurang 5 (lima) tahun, namun sejak bulan Juni 2009 antara Pemohon dan Termohon sudah tidak bersama lagi ; 3. Bahwa antara Pemohon dan Termohon sudah bergaul sebagaimana layaknya hubungan suami isteri dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak masing-masing bernama : 1. ANAK I PEMOHON dengan TERMOHON, umur 8 tahun tinggal dengan Pemohon: 2. ANAK II PEMOHON dengan TERMOHON, umur 2 tahun tinggal dengan Termohon: 4. Bahwa semula rumah tangga Pemohon dengan Termohon baik-baik saja, namun sejak Termohon mulai kerja pada tahun 2006 antara Pemohon dan Termohon sudah mulai tidak harmonis; 5. Bahwa penyebab tidak harmonisnya rumah tangga dikarenakan Termohon sering keluar rumah tanpa ada urusan yang penting dan kurang memperhatikan keluarga; 6. Bahwa pada bulan Mei 2009 Pemohon menemukan selembar kertas yang ditulis oleh Termohon kalau Termohon pernah melakukan perzinahan dengan laki-laki lain, kemudian Pemohon menanyakan kepada Termohon tentang kebenarannya dan mengakui perbuatannya ; 7. Bahwa sejak kejadian pada poin 6 (enam) di atas, Pemohon sudah tidak mempercayai Termohon lagi dan sejak saat itu antara Pemohon dan Termohon jalang sekali bertegur sapa walaupun hidup bersama; 8. Bahwa pada bulan Juni 2009 Termohon pulang ke Jawa dan sejak saat itu antara Pemohon dan Termohon tidak ada komunikasi lagi sudah hampir 2 (dua) tahun; Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon berkeyakinan bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak dapat disatukan lagi dalam membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah warahmah, dan jalan yang terbaik untuk mengakhiri krisis rumah tangga ini adalah dengan jalan perceraian. Oleh karena itu
2
Pemohon mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Natuna Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menetapkan hari sidang dan memanggil para pihak serta menjatuhkan putusan sebagai berikut : Primer : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon ; 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Natuna ; 3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku ; Subsider : Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan, Pemohon datang menghadap sendiri ke persidangan, sedangkan Termohon tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah meskipun menurut relaas panggilan Nomor 18/Pdt.G/2011/PA. Ntn tanggal 22 Februari 2011 dan tanggal 22 Maret 2011 Termohon telah dipanggil secara sah dan patut, untuk itu sidang dilaksanakan tanpa hadirnya Termohon ; Bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan dengan cara menasehati Pemohon agar bersabar dan kembali membina rumah tangga dengan rukun dan harmonis dengan Termohon, akan tetapi usaha tersebut tidak berhasil, karena Pemohon tetap pada pendiriannya untuk bercerai dengan Termohon ; Bahwa selanjutnya Ketua Majelis membacakan surat permohonan Pemohon yang isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh Pemohon dengan ditambahkan oleh Pemohon di muka persidangan sebagai berikut ; -
Bahwa Pemohon pernah menghubungi Termohon melalui HP, tetapi Nomor HP Termohon sudah tidak aktif lagi ; Bahwa dalam perkara perceraian, meskipun Termohon telah dinyatakan
mengakui dalil permohonan Pemohon karena tidak hadir di persidangan, akan tetapi berdasarkan pasal 39 ayat (2) undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, bahwa perceraian harus ada alasan bahwa antara suami isteri itu tidak akan dapat hidup rukun dan harmonis dan alasan tersebut harus dibuktikan untuk menghindari adanya kebohongan dan permainan dalam perkara perceraian ;
3
Bahwa untuk menguatkan dalil permohonannya, Pemohon telah menyerahkan bukti tertulis berupa
1 (satu) lembar foto copi
Kutipan Akta Nikah Nomor :
246/25/V/2002 tertanggal 30 Mei 2002 yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulung Agung yang telah di nazagelend oleh pejabat pos dan dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Natuna dan telah dicocokkan dengan aslinya dan bermaterai cukup, selanjutnya disebut bukti P.1 ; Bahwa selain bukti tertulis tersebut, Pemohon telah menghadirkan dua orang saksi di persidangan, dimana saksi pertama mengaku bernama SAKSI I PEMOHON, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : -
Bahwa Saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon sejak tahun 2002 sebagai tetangga dekat ;
-
Bahwa setahu saksi hubungan antara Pemohon dan Termohon adalah suami isteri ;
-
Bahwa setahu saksi sejak tahun 2003, Pemohon dan Termohon tinggal di Desa Harapan Jaya ;
-
Bahwa setahu saksi Pemohon dan Termohon telah dikarunia 2 (dua) orang anak ;
-
Bahwa setahu saksi telah terjadi cekcok antara Pemohon dan Termohon disebabkan Termohon selingkuh;
-
Bahwa setahu saksi, Pemohon dan Termohon telah pisah rumah sejak awal tahun 2009, Termohon pergi ke Jawa, dan sejak saat itu, Termohon tidak pernah kembali lagi ke rumah tempat tinggal bersama ;
-
Bahwa setahu saksi ketika awal pisah, antara Pemohon dan Termohon sering berkomunikasi lewat HP, namun sekarang tidak pernah lagi ;
-
Bahwa saksi sudah pernah menasehati Pemohon untuk bersabar, dan tetap mempertahankan rumah tangga dengan Termohon, namun tidak berhasil ;
-
Bahwa setahu saksi rumah tangga Pemohon dan Termohon sulit dipertahankan lagi ; Bahwa atas pertanyaan Ketua Majelis, Pemohon menerima dan tidak
keberatan atas keterangan saksi pertama tersebut ;
4
Bahwa selanjutnya menghadaplah saksi kedua yang mengaku bernama SAKSI II PEMOHON, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : -
Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon sebagai tetangga ;
-
Bahwa sepengetahuan saksi Pemohon dan Termohon adalah suami isteri ;
-
Bahwa setahu saksi setelah menikah, Pemohon dan Termohon tinggal di Desa Harapan Jaya ;
-
Bahwa setahu saksi Pemohon dan Termohon telah mempunyai 2 (dua) orang anak ;
-
Setahu saksi antara Pemohon dan Termohon telah pisah rumah lebih kurang 2 (dua) tahun, Termohon pergi ke Jawa, tetapi saksi tidak tahu sebab Pemohon dan Termohon pisah ;
-
Bahwa saksi sudah pernah menasehati Pemohon untuk bersabar dan tetap mempertahankan rumah tangga dengan Termohon, namun tidak berhasil ; Bahwa atas pertanyaan Ketua Majelis, Pemohon menerima dan tidak keberatan
atas keterangan saksi kedua tersebut ; Bahwa Pemohon tidak akan menyampaikan sesuatu apapun lagi dan telah pula menyampaikan kesimpulan, serta mohon kepada Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan perceraian; Bahwa untuk meringkas uraian putusan ini, Majelis Hakim memandang cukup dengan menunjuk segala sesuatu yang tertera dalam berita acara persidangan tersebut;
TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana telah diuraikan tersebut di atas ; Menimbang, bahwa berdasarkan surat permohonan Pemohon serta keterangan Pemohon dan keterangan saksi-saksi dipersidangan bahwa Pemohon dan Termohon mengambil tempat tinggal bersama di wilayah Kabupaten Natuna, sedangkan Termohon telah pergi dari rumah tempat tinggal bersama tanpa izin dari Pemohon, oleh karenanya permohonan Pemohon telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku sebagaimana pada pasal 4 ayat (1) dan pasal 73 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah ditambah dan diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 Tentang Peradilan Agama;
5
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan Pemohon datang menghadap sendiri kepersidangan sedangkan Termohon tidak hadir dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil atau kuasanya untuk hadir ke persidangan, walaupun
telah dipanggil secara sah dan patut dan ketidak hadiran Termohon
tersebut tidak disebabkan adanya alasan yang sah menurut hukum maka sesuai dengan Pasal 149 ayat (1) RBg persidangan dilanjutkan tanpa hadirnya Tergugat ; Menimbang, bahwa mediasi tidak dapat dilaksanakan karena Termohon tidak hadir di persidangan, namun Majelis Hakim tetap menasehati Pemohon agar bersabar menunggu kembali Termohon sebagaimana yang diamanatkan oleh pasal 82 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama, namun tetap tidak berhasil ; Menimbang, bahwa alat bukti tertulis P.1 yang diajukan oleh Penggugat telah sesuai dengan hukum pembuktian, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa alat bukti tersebut sebagai alat bukti yang berkekuatan hukum pembuktian ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 serta berdasarkan keterangan saksisaksi di dipersidangan, telah terbukti bahwa antara Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri yang sah dan selama dalam pernikahan mereka belum pernah bercerai menurut hukum, maka berdasarkan pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam pihak Pemohon dan Termohon dipandang sebagai pihak-pihak yang berkepentingan langsung dalam perkara ini ; Menimbang, bahwa yang menjadi dalil Pemohon ingin bercerai dengan Termohon dapat disimpulkan bahwa sejak awal tahun 2009 Termohon pergi dari rumah tempat tinggal bersama tanpa izin dari Pemohon, dan sejak saat itu, Termohon tidak pernah kembali lagi ke rumah tempat tinggal bersama dan tanpa memberitahukan dimana keberadaannya, sedangkan Pemohon telah berusaha untuk mencari tahu dimana keberadaan Termohon, namun tidak berhasil, maka Majelis Hakim menilai bahwa alasan tersebut telah sesuai dengan maksud pasal 19 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf (b) Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa Pemohon untuk membuktikan dalil permohonannya telah menghadirkan dua orang saksi ke persidangan, di bawah sumpahnya saksi pertama dan saksi kedua telah memberikan keterangan yang pada pokoknya membenarkan dalil permohonan Pemohon, bahwa sekak awal tahun 2009 (dua tahun yang lalu)
6
Termohon telah pergi dari rumah tempat tinggal bersama tanpa izin dari Pemohon, dan sejak saat tersebut tidak diketahui lagi dimana keberadaan Termohon dan Termohon tidak pernah kembali lagi ke rumah tempat tinggal bersama ; Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi yang dihadirkan oleh Pemohon di persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa kedua orang saksi tersebut telah memenuhi syarat formil dan materil sehingga keterangan kedua orang saksi yang dihadirkan oleh Pemohon tersebut telah memenuhi syarat pembuktian dan dapat dipertimbangkan, maka Majelis Hakim menilai bahwa berdasarkan keterangan saksi pertama dan saksi kedua tersebut dapat menunjukkan bahwa Termohon telah meninggalkan Pemohon selama 2 (dua) tahun berturut-turut tanpa izin dari Pemohon dan tanpa ada alasan yang sah atau karena hal lain di luar kemampuannya ; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon dan pembuktian di persidangan serta pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim telah menemukan fakta-fakta di persidangan sebagai berikut : -
Bahwa Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri yang sah;
-
Bahwa sejak awal tahun 2009 Termohon telah pergi dari rumah tempat tinggal bersama tanpa izin dari Pemohon, dan sejak saat tersebut, Termohon tidak pernah kembali lagi ke rumah kediaman bersama Pemohon dan Termohon ; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 ayat 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun
1974 tujuan perkawinan adalah untuk membentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah, sedangkan antara Pemohon dan Termohon tidak ada rasa saling membutuhkan dan saling mencintai dan hormat-menghormati satu sama lainnya sebagaimana layaknya pasangan suami istri, oleh karenanya Majelis Hakim menilai gugatan Pemohon telah terbukti dan berdasar hukum, maka berdasarkan Pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf ( b ) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, jo pasal 116 huruf (b) Kompilasi Hukum Islam, permohonan Pemohon patut di pertimbangkan ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim sepakat dalam musyawarah majelis bahwa permohonan Pemohon dapat dikabulkan ; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai ketentuan yang diatur pada pasal 89 ayat (1) Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3
7
Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, maka semua biaya perkara dibebankan kepada Pemohon; Memperhatikan semua ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI
1. Menyatakan Termohon yang telah dipanggil secara sah dan patut untuk hadir menghadap di persidangan, tidak hadir ; 2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek ; 3. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Natuna ; 4. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 326.000,- ( tiga ratus dua puluh enam ribu rupiah) ;
Demikian putusan ini dijatuhkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Natuna pada hari Senin, tanggal 27 Juni 2011 M. bersamaan dengan tanggal 25 Rajab 1432 H. oleh kami Drs. MARDANIS, SH., MH sebagai Ketua Majelis, SUDARMAN, S.Ag dan ZULFADLI, SHI masing-masing sebagai Hakim Anggota, Putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh Hakim-hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh Drs. ISHAK sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Pemohon tanpa hadirnya Termohon;
Ketua Majelis, Ttd.
Drs. MARDANIS, SH., MH
Hakim Anggota I,
Hakim Anggota II
Ttd.
ttd.
SUDARMAN, S.Ag
ZULFADLI, SHI
8
Panitera Pengganti
Ttd. Drs. ISHAK
Perincian Biaya Perkara : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Biaya Pendaftaran Biaya Proses Biaya Sumpah Biaya Panggilan Biaya redaksi Biaya Meterei Jumlah
Rp. 30.000,Rp. 50.000,Rp. 10.000,Rp. 300.000,Rp. 5.000,Rp. 6.000,Rp. 326.000,(tiga ratus dua puluh enam ribu rupiah)
9
