“SALINAN”
PENETAPAN Nomor : 25/Pdt.P/2012/PA.Ntn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Natuna yang bersidang di Gedung Serbaguna Kantor Camat Bunguran Tengah telah memeriksa dan mengadili perkara Itsbat Nikah pada tingkat pertama dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim telah menjatuhkan penetapan atas perkara yang diajukan oleh :
PEMOHON I, umur 51 tahun, Agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan tani, bertempat kediaman di Natuna, selanjutnya disebut sebagai PEMOHON I ;
PEMOHON II, umur 52 tahun, Agama Islam, pendidikan -, pekerjaan tani, bertempat kediaman di Natuna, selanjutnya disebut sebagai PEMOHON II ;
Pengadilan Agama tersebut ; Setelah membaca permohonan Pemohon I dan Pemohon II; Setelah memeriksa dan mempelajari berkas perkara yang bersangkutan ; Setelah mendengar keterangan Pemohon I dan Pemohon II serta saksi-saksi di persidangan ;
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Menimbang, bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah mengajukan permohonan tertanggal 30 Mei 2012 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Natuna dengan register perkara nomor : 25/Pdt.P/2012/PA.Ntn tanggal 01 Juni 2012 yang dapat dikutip sebagai berikut ; 1. Bahwa antara Pemohon I dengan Pemohon II telah menikah pada tanggal 03 Juli 1976 di hadapan P3N, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, Prov. Jawa Tengah ; 2. Bahwa pada saat menikah Pemohon I berstatus bujang dan Pemohon II berstatus perawan ;
3. Bahwa antara Pemohon I dan Pemohon II tidak ada larangan menikah, baik menurut hukum Islam maupun menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan wali nikah oleh ayah Pemohon II yang bernama Madiswan, dengan 2 (dua) orang saksi bernama SAKSI NIKAH I dan SAKSI NIKAH II serta mahar berupa uang Rp. 500,-(lima ratus rupiah) dibayar tunai dan adanya ijab qobul ; 4. Bahwa dari pernikahan Pemohon I dengan Pemohon II telah dikaruniai 6 (enam) orang anak yaitu : 4.1. ANAK I, lahir 28 Juni 1978 ; 4.2. ANAK II, lahir 12 Juni 1989 ; 4.3. ANAK III, lahir 08 Juli 1991; 4.4. ANAK IV, lahir 14 Juli 1996; 4.5. ANAK V, lahir 08 Desember 1998; 4.6. ANAK VI, lahir 18 Januari 2001; 5. Bahwa Pemohon I dengan Pemohon II pernah mendapatkan Buku Kutian Akta Nikah tetapi ketika terjadi banjir bandang pada tahun 1983 di Desa Air Lengit, dokumen-dokumen Pemohon I dan Pemohon II, banyak yang hilang termasuk Buku Kutian Akta Nikah Pemohon I dan Pemohon II, sedangkan untuk mengurusnya kembali di Kantor Urusan Agama tempat Pemohon I dan Pemohon II melangsungkan pernikahan, Pemohon I dan Pemohon II terkendala jauhnya jarak dan biaya ; 6. Bahwa sejak menikah Pemohon I dan Pemohon II belum pernah bercerai atau menikah lagi ; 7. Bahwa maksud Pemohon I dan Pemohon II mengajukan Istbat Nikah adalah sebagai persyaratan untuk mengurus Akta Kelahiran anak-anak Pemohon I dan Pemohon II ; Berdasarkan alasan tersebut diatas, Pemohon I dan Pemohon II mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Natuna Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menjatuhkan penetapan sebagai berikut : Primer : 1.
Mengabulkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II ;
2.
Menetapkan sahnya pernikahan antara Pemohon dengan Pemohon II ;
3.
Membebankan kepada Pemohon I dan Pemohon II untuk membayar biaya perkara ini sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku ;
Subsider : Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon penetapan yang seadiladilnya ;
2
Bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan untuk memeriksa perkara ini Pemohon I dan Pemohon II telah datang menghadap sendiri ke persidangan ; Bahwa acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan surat permohonan Pemohon I dan Pemohon II yang maksud dan isinya oleh Pemohon I dan Pemohon II tetap dipertahankan ; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya Pemohon I dan Pemohon II telah mengajukan bukti tertulis berupa : 1.
1 (satu) lembar Foto Copy Kartu Tanda Penduduk atas nama Sakim NIK : 2103121103610001 tanggal 30 Januari 2008, yang dikeluarkan oleh Kepala Disduk dan Capil Kabupaten Natuna. Alat bukti tersebut telah diperiksa dan dicocokkan dengan aslinya, telah bermetrei cukup dan dilegalisr
telah oleh
Panitera Pengadilan Agama Natuna, kemudian diberi kode P.1; 2.
1 (satu) lembar Foto Copy Kartu T Keluarga Nomor : 2103121012070011 tanggal 03-02-2012 atas nama kepala keluarga Sakim yang dikeluarkan oleh Kepala Disduk dan Capil Kabupaten Natuna. Alat bukti tersebut telah diperiksa dan dicocokkan dengan aslinya, telah bermetrei cukup dan dilegalisr telah oleh Panitera Pengadilan Agama Natuna, kemudian diberi kode P.2 ; Bahwa selain alat bukti tertulis tersebut Pemohon I dan Pemohon II telah
menghadirkan 2 (dua) orang saksi, masing-masing bernama : Saksi I : SAKSI PERTAMA, agama Islam, umur 59 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan petani, bertempat kediaman Natuna, dibawah sumpahnya memberikan keterangan yang dapat dikutip sebagai berikut : -
Bahwa saksi kenal dengan Pemohon I dan Pemohon II karena bertetangga sejak dari Jawa ;
-
Bahwa Pemohon I dan Pemohon II adalah pasangan suami istri sah yang menikah sekitar tahun 1976, tetapi saksi tidk hadir saat acara pernikahan Pemohon I dan Pemohon II;
-
Bahwa saksi tidak tahu wali nikah Pemohon II, saksi-saksi nikah serta maharnya juga saksi tidak tahu, tetapi wali nikah biasanya orang tua kandung apabila masih hidup ;
-
Bahwa setahu saksi Pemohon I dan Pemohon II selama pernikahan telah dikaruniai 6 (enam) orang anak, yaitu ANAK I, ANAK II, ANAK III, ANAK IV, ANAK V, dan ANAK VI ;
-
Bahwa setahu saksi pernikahan Pemohon I dan Pemohon II selama ini tidak ada yang meragukan ataupun menyangkal keabsahan pernikahannya ;
3
-
Bahwa setahu saksi Pemohon I dan Pemohon II pernah memiliki Buku Kutipan Akta Nikah, karena ketika mau berangkat transmigrasi menjadi persyaratan, tetapi saat terjadi banjir bandang sekitar tahun 1983 di Desa Air lengit, dokumendokumen Pemohon I dan Pemohon II banyak yang hilang termasuk Buku Kutipan Akta Nikah ;
-
Bahwa setahu saksi tujuan Pemohon I dan Pemohon II mengajukan itsbat untuk mengurus persyaratan pembuatan akta kelahiran anak-anak mereka ;
Saksi II : SAKSI KEDUA, umur 60 tahun , agama Islam, pendidikan -, pekerjaan Tani, bertempat kediaman di Natuna, dibahwah sumpahnya menerangkan dapat dikutip sebagai berikut ; -
Bahwa saksi kenal dengan Pemohon I dan Pemohon II sejak sebelum menikah;
-
Bahwa Pemohon I dan Pemohon II adalah pasangan suami istri sah yang menikah sekitar tahun 1976 saksi hadir sebagai undangan ;
-
Bahwa setahu saksi wali nikah pernikahan Pemohon I dan Pemohon II adalah ayah kandung Pemohon II yang bernama Madiswan ;
-
Bahwa setahu saksi yang menjadi saksi nikah Pemohon I dan Pemohon II adalah 2 (dua) orang laki-laki yang bernama SAKSI NIKAH I, dan SAKSI NIKAH II, tetapi saksi tidak tahu mahar yang diberikan Pemohon I kepada Pemohon II namun tetap ada ijab dan Kabul ;
-
Bahwa setahu saksi sesaat sebelum menikah Pemohon I berstatus bujang dan Pemohon II berstatus gadis ;
-
Bahwa setahu saksi Pemohon I dan Pemohon II selama pernikahan telah dikaruniai 6 (enam) orang anak, yaitu ANAK I, ANAK II, ANAK III, ANAK IV, ANAK V, dan ANAK VI ;
-
Bahwa setahu saksi pernikahan Pemohon I dan Pemohon II selama ini tidak ada yang meragukan ataupun menyangkal keabsahan pernikahannya ;
-
Bahwa setahu saksi antara Pemohon I dan Pemohon II tidak terdapat larangan menikah baik menurut syari’at Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku ;
-
Bahwa setahu saksi Pemohon I dan Pemohon II pernah memiliki Buku Kutipan Akta Nikah, karena ketika mau berangkat transmigrasi menjadi persyaratan, tetapi saat terjadi banjir bandang sekitar tahun 1983 di Desa Air lengit, dokumendokumen Pemohon I dan Pemohon II banyak yang hilang termasuk Buku Kutipan Akta Nikah ;
4
-
Bahwa setahu saksi tujuan Pemohon I dan Pemohon II mengajukan itsbat untuk mengurus persyaratan pembuatan akta kelahiran anak-anak mereka ; Bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut Pemohon I dan Pemohon II tidak
mengajukan keberatan dan menerima atas keterangan kedua orang saksi tersebut; Bahwa akhirnya Pemohon I dan Pemohon II tidak mengemukakan sesuatu apapun lagi dan mohon penetapan Majelis Hakim; Bahwa untuk meringkas uraian penetapan ini, maka segala sesuatu yang dicatat dalam berita acara persidangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan penetapan ini ;
TENTANG HUKUMNYA
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon I dan Pemohon II adalah sebagaimana telah diuraikan di atas ; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan untuk memeriksa perkara ini, Pemohon I dan Pemohon II datang menghadap sendiri ke persidangan; Menimbang, bahwa yang menjadi pokok permasalahan dalam perkara ini adalah Pemohon I dan Pemohon II mohon kepada Pengadilan Agama Natuna untuk mengesahkan perkawinan mereka yang dilaksanakan pada tanggal 03 Juni 1976 di hadapan Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dengan wali nikah ayah kandung Pemohon II bernama Madiswan, saksi nikah 2 (dua) orang laki-laki bernama SAKSI NIKAH I dan SAKSI NIKAH II, mahar berupa uang sebesar Rp. 500,- (lima ratus rupiah) dan adanya ijab kabul ; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon I dan Pemohon II telah menghadirkan 2 (dua) orang saksi di persidangan, kedua saksi tersebut di bawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang pada pokoknya saling mendukung dan membenarkan serta menguatkan dalil-dalil permohonan Pemohon I dan Pemohon II, keterangan kedua saksi tersebut saling bersesuaian tidak bertentangan satu sama lainnya, hanyasaja saksi pertama tidak mengetahui langsung pernikahan Pemohon I dan Pemohon II tetapi kedua saksi tersebut sama-sama menerangkan bahawa Pemohon I dan Pemohon II pernah memilki Buku Kitipan Akta Nikah tetapi hilang karena terjadi Banjir bandang ; Menimbang, bahwa dalam pemeriksaan perkara ini, berdasarkan surat permohonan Pemohon I dan Pemohon II, keterangan Pemohon I dan Pemohon II serta keterangan saksi-saksi dipersidangan dapat ditemukan fakta-fakta sebagai berikut :
5
Bahwa Pemohon I dan Pemohon II, telah melangsungkan pernikahan pada tanggal 03 Juni 1976 di Genting (Pegawai Pencatat Nikah) Kantor Urusan Agama Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah;
Bahwa pernikahan tersebut telah terpenuhi rukun-rukun perkawinan sebagaimana ketentuan dalam hukum Islam yaitu adanya kedua calon mempelai laki-laki (Pemohon I) dan perempuan (Pemohon II), adanya wali nikah oleh ayah kandung Pemohon II bernama Madiswan, disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi laki-laki bernama SAKSI NIKAH I dan SAKSI NIKAH II, adanya mahar berupa uang sebesar Rp. 500,- (lima ratus rupiah), serta adanya ijab oleh wali nikah yaitu ayah Pemohon II dan qobul oleh mempelai laki-laki;
Bahwa pernikahan Pemohon I dan Pemohon II tidak bertentangan dengan hukum adat maupun hukum positif yang berlaku di Indonesia dan Pemohon I dan Pemohon II pernah memilki Buku Kutipan Akta Nikah tetapi telah hilang akibat banjir bandang pada tahun 1983 di Desa Air Lengit, Kecamatan Bunguran Tengah ;
Bahwa selama pernikahan Pemohon I dan Pemohon II telah dikaruniai 6 (enam) orang anak ;
Bahwa tujan istbat nikah oleh Pemohon I dan Pemohon II adalah untuk mendapatkan lagi bukti pernikahan berupa Buku Kutipan Akta Nikah dan sebagai persyaratan pembuatan Akta kelahiran anak mereka ;
Bahwa selama pernikhan Pemohon I dan Pemohon II sampai saat ini, pernikahan mereka tidak ada pihak-pihak yang meragukan ataupun menganggu gugat tentang keabsahan pernikahannya ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 2 Ayat (2) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan Perudang-undangan yang berlaku dan karena pernikahan Pemohon I dan Pemohon II pada mulanya telah tercatat dan memilki buku Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah, tetapi sudah hilang terkena banjir, maka untuk mendapatkan kepastian hukum, Pemohon I dan Pemohon II mengajukan isbat nikahnya kepada Pengadilan Agama telah sesuai dengan pasal 7 ayat 3 huruf (b) Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa suatu perkawinan dipandang sah apabila telah memenuhi rukun-rukun perkawinan itu sendiri, sebagaimana ketentuan dalam pasal 14 huruf (a, b, c, d dan e) Kompilasi Hukum Islam ;
6
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon I dan Pemohon II serta saksi-saksi dan juga fakta-fakta dipersidangan, pernikahan Pemohon I dan Pemohon II telah memenuhi syarat dan rukun perkawinan sebagaimana ketentuan pasal 14 Kompilasi Hukum Islam, dan telah tercatat di Kantor Urusan Agama Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah, maka menurut Majelis Hakim perkawinan Pemohon I dan Pemohon II adalah sah menurut syari’at Islam dan peraturan perundangan yang berlaku ; Menimbang, bahwa tujuan itsbat nikah dari Pemohon I dan Pemohon II adalah untuk mendapatkan bukti pernikahan mereka dan untuk pengurusan akta kelahiran anaknya, tidaklah bijaksana dan tidak akan menyelesaikan masalah apabila permohonan Pemohon I dan Pemohon II tidak dikabulkan, karena akibat tidak adanya akta kelahiran anak Pemohon I dan Pemohon II, anak tersebut akan terlantar masa depannya seperti tidak bisa masuk sekolah, tidak terjaminnya hak-hak sebagai warga negara atau hak-hak anak lainnya hanya masalah akta kelahiran, sehingga anak tersebut tidak ada pengakuan secara hukum, padahal utnuk mengurus rakyat adalah tugas dan kewajiban dari pemerintah demi kemaslahatan umum. Maka majelis hakim memandang bahwa mengambil kemaslahatan harus diutamakan dari pada kemadlaratan yang bersifat jangka panjang. Hal ini sejalan dengan qoidah yang tertuang dalam Kitab Al Asybah Wan Nadhoir Halaman 138 yang berbunyi :
ﺗﺼﺮف اﻹﻣﺎم ﻋﻠﻰ اﻟﺮﻋﯿﺔ ﻣﻨﻮط ﺑﺎﻟﻤﺼﻠﺤﺔ Artinya : ”Pemerintah mengurus rakyatnya sesuai dengan kemaslahatannya” ; dan qoidah yang tertuang dalam Kitab al-Bayan halaman 38 yang berbunyi :
درء اﻟﻤﻔﺎﺳﺪ ﻣﻘﺪّم ﻋﻠﻰ ﺟﻠﺐ اﻟﻤﺼﺎﻟﺢ Artinya : “Menolak kemadaratan didahulukan dari pada menarik kemaslahatan”. Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah sejalan dengan pendapat Abdul Wahab Khalaf di dalam Kitabnya Ushulul Fiqhi halaman 93 yang berbunyi:
ﻣﻦ ﻋﺮف ﻓﻼﻧﺔ زوﺟﺔ ﻓﻼن ﺷﮭﺪ ﺑﺎﻟﺰوﺟﯿﺔ ﻣـﺎدام ﻟﻢ ﯾﻘﻢ ﻟﮫ دﻟـﯿﻞ ﻋﻠﻲ اﻧﺘﮭﺎﺋﮭﺎ Artinya :“ Barang siapa mengetahui bahwa seorang wanita itu sebagai istri seorang laki-laki, maka dihukumkan masih tetap adanya hubungan suami istri selama tidak ada bukti tentang putusnya perkawianan ”; Menimbang, bahwa Pemohon I dan Pemohon II beserta anaknya hidup di tengah-tengah masyarakat yang religius, kalau sekiranya mereka tetap hidup bersama di luar pernikahan, tentu akan dipermasalahkan oleh masyarakat dan kenyataannya dengan pernikahannya Pemohon I dan Pemohon II serta anak-anaknya dapat diterima oleh masyarakat sebagai pasangan suami istri pada umumnya ;
7
Menimbang, berdasarkan keterangan Pemohon
I dan Pemohon II dan
keterangan saksi-saksi serta pertimbangan-pertimbangan diatas bahwa Majelis bersepakat permohonan Pemohon I dan Pemohon II dapat dikabulkan ; Menimbang, bahwa berdasarkan surat permohonan dan keterangan Pemohon I dan Pemohon II telah ternyata bahwa mereka berdomisili di wilayah Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, maka berdasarkan surat Direktur Urusan Agama Islam Nomor : D.II/2/ HK.03.4/2860/1989 tanggal 2 Agustus 1989 yang berwenang mencatat Istbat nikahnya ialah PPN (Pegawai Pencatat Nikah) yang mewilayahi tempat tinggal mempelai perempuan ; Menimbang, bahwa karena karena Pemohon I dan Pemohon II bertempat tinggal di wilayah Kecamatan Bunguran Tengah, dimana Kecamatan Bunguran Tengah belum ada Kantor Urusan Agama dan masuk wilayah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Timur, maka Pemohon I dan Pemohon II untuk mencatatkan pernikahannya di PPN (Pegawai Pencatat Nikah) Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna ; Menimbang, bahwa perkara ini menyangkut masalah perkawinan, maka sesuai dengan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diamandemen dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama, biaya perkara sepenuhnya dibebankan kepada Pemohon ; Mengingat dan memperhatikan pasal-pasal peraturan perundang-undangan dan hukum Islam yang bersangkutan dengan perkara ini ;
MENETAPKAN
1. Mengabulkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II ; 2. Menyatakan sah perkawinan Pemohon I (PEMOHON I) dengan Pemohon II (PEMOHON II) yang dilaksanakan pada tanggal 03 Juli 1976 di hadapan PPN (Pegawai Pencatat Nikah) Kantor Urusan Agama Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah ; 3. Membebankan kepada Pemohon I dan Pemohon II untuk membayar seluruh biaya perkara ini sebesar Rp. 201.000,- ( Dua ratus satu ribu rupiah ) ;
Demikian penetapan ini dijatuhkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Natuna pada hari Senin tanggal 02 Juli 2012 M. bersamaan dengan tanggal 12 Sya’ban 1433 H. oleh Drs. H. M. ZAKARIA, MH sebagai Ketua Majelis, Drs. RAMDAN dan DAHRON, S.Ag, MSI masing-masing sebagai Hakim
8
Anggota. Penetapan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang yang dinyatakan terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut, dengan didampingi oleh HakimHakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Umar Ali, BA sebagai Panitera dengan dihadiri oleh Pemohon I dan Pemohon II ;
Ketua Majelis, Ttd Drs. H. M. ZAKARIA, MH
Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
Ttd
Ttd
Drs. RAMDAN
DAHRON, S.Ag, MSI
Panitera , Ttd UMAR ALI, BA
Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran
Rp.
30.000,-
2 Biaya Proses
Rp.
50.000,-
3. Biaya Panggilan
Rp.
100.000,-
4. Biaya Sumpah
Rp.
10.000,-
5. Biaya Redaksi
Rp.
5.000,-
6. Biaya Materai
Rp.
6.000,-
Jumlah
Rp.
201.000,-
(Dua ratus satu ribu rupiah)
Untuk salinan, Panitera Pengadilan Agama Natuna,
UMAR ALI, BA.
9