PUTUSAN Nomor : 140/Pdt.G/2012/PA.NTN. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Natuna yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai talak antara :
PEMOHON, umur 30 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir SMK, pekerjaan PNS, bertempat kediaman di Natuna, selanjutnya disebut sebagai PEMOHON; Melawan : TERMOHON, umur 26 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat kediaman di Natuna, selanjutnya disebut sebagai TERMOHON ;
Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara ; Setelah mendengar keterangan pihak Pemohon dan Termohon di persidangan; Setelah membaca laporan hasil mediasi oleh Mediator di persidangan ; Setelah memperhatikan alat bukti di persidangan ;
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Menimbang, bahwa Pemohon dengan permohonannya tertanggal 23 Juli 2012 mengajukan permohonan yang kemudian terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Natuna dengan Register Perkara Nomor : 140/Pdt.G/2012/PA.NTN, tanggal 23 Juli 2012 mengemukakan dalil permohonannya sebagai berikut : 1. Bahwa Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri sah, menikah di hadapan Pegawai Pencatat Nikah Penghulu Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, pada hari Rabu tanggal 08 Desember 2004 M bertepatan dengan tanggal 27 Syawal 1425 H sebagaimana termuat di dalam Kutipan Akta Nikah Nomor 23/05/III/2005 tertanggal 16 Maret 2005 ; 2. Bahwa setelah menikah, Pemohon dan Termohon membina rumah tangga di rumah kontrakan di Pulau Laut ;
1
3. Bahwa antara Pemohon dan Termohon sudah bergaul berhubungan sebagaimana layaknya suami isteri dan telah dikarunia 3 (tiga) orang anak masing-masing bernama : 3.1 ANAK I, sudah meninggal dunia ; 3.2 ANAK II, umur 4 (empat) tahun ; 3.3 Belum dikasih nama sudah meninggal dunia ; 4. Bahwa selama menikah tumah tangga Pemohon dan Termohon berjalan harmonis dan baik-baik saja, namun sejak tanggal 20 Juli 2012 rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak harmonis dikarenakan Termohon tertangkap basah sedang berada di sebuah kamar di Penginapan dengan laki-laki yang bernama LAKI-LAKI LAIN berstatus jejaka ; 5. Bahwa Termohon sudah mengakui kesalahannya dan di saat dipergok, pria yang bersama Termohon terjun melalui jendela dan yang memergoki Termohon adalah Pemohon, orang tua Termohon dan abang Termohon ; 6. Bahwa sejak kejadian pada poin di atas, antara Pemohon dan Termohon sudah tidak bersama lagi, Pemohon tetap tinggal di Pulau Laut, sedangkan Termohon tinggal bersama orang tua Termohon di Ranai ; 7. Bahwa untuk memenuhi maksud pasal 35 Peraturan Pemerintah NOmor 9 Tahun 1975, Pemohon mohon agar Panitera / Sekretaris Pengadilan Agama Natuna untuk mengirimkan salinan putusan perkara ini yang sudah berkekuatan hukum yang tetap kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat untuk dilakukan pencatatan pada sebuah buku daftar yang diperuntukkan untuk itu ; Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon berkeyakinan bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak dapat disatukan lagi dalam membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warahmah, dan jalan yang terbaik untuk mengakhiri masalah rumah tangga ini adalah dengan jalan perceraian. Oleh karena itu Pemohon mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Natuna Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menetapkan hari sidang dan memanggil para pihak serta menjatuhkan putusan sebagai berikut : Primer : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon ; 2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Natuna ; 3. Memerintahkan
Panitera/Sekretaris
Pengadilan
Agama
Natuna
untuk
menyampaikan salinan putusan perkara ini setelah berkekuatan hukum yang tetap
2
kepada KUA Kecamatan Bungurran Barat untuk dicatatkan dalam sebuah buku daftar yang diperuntukkan untuk kepentingan tersebut ; 4. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku ; Subsider : Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada sidang pertama Pemohon dan Termohon masing-masing datang secara in person di persidangan sedangkan pada sidang-sidang selanjutnya, Pemohon datang menghadap secara in person sedangkan Termohon tidak pernah datang dan tidak juga menyuruh orang lain sebagai wakil / kuasanya meskipun Termohon telah dipanggil secara sah dan patut untuk datang menghadap ke persidangan : Bahwa selanjutnya Majelis Hakim telah mewajibkan kepada Pemohon dan Termohon untuk menempuh proses mediasi dan atas kesepakatan Pemohon dan Termohon telah memilih ZULFADLI, SHI. sebagai mediator dari kalangan hakim untuk mendamaikan kedua belah pihak, namun berdasarkan laporan tertulis dari mediator tersebut kepada Ketua Majelis ternyata upaya mediasi tersebut tidak berhasil ; Bahwa meskipun mediasi gagal Majelis Hakim tetap berupaya mendamaikan para pihak berperkara dengan memberikan nasehat dan pandangan kepada Pemohon dan Termohon agar hidup rukun dan damai kembali dalam membina rumah tangga yang bahagia dan harmonis akan tetapi upaya tersebut tidak berhasil karena Pemohon tetap pada pendiriannya untuk bercerai dengan Termohon ; Bahwa selanjutnya Ketua Majelis Hakim membacakan surat permohonan Pemohon yang isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh Pemohon ; Bahwa terhadap alasan-alasan dan keterangan Pemohon tersebut di atas, karena Termohon tidak hadir, maka tidak bisa didengar jawaban dan keterangannya ;’ Bahwa untuk menguatkan dalil permohonannya, Pemohon telah menyerahkan bukti tertulis berupa 1 (satu) lembar foto copi Kutipan Akta Nikah Nomor 23 / 05 / III / 2005 tanggal 16 Maret 2005 yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna yang telah di nazagelend oleh pejabat pos dan dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Natuna dan telah dinarasi oleh Majelis Hakim ternyata sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, selanjutnya disebut bukti P.1 ;
3
Bahwa selain bukti tertulis tersebut, Pemohon telah menghadirkan dua orang saksi tetangga di persidangan yang mengaku bernama : 1. SAKSI PERTAMA, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : -
Bahwa saksi kenal dengan Pemohon sejak Pemohon menikah dengan Termohn, dan saksi kenal dengan Termohon karena Termohn adalah anak tiri saksi ;
-
Bahwa setahu saksi Pemohon dan Termohon telah menikah secara sah pada tahun 2004 ;
-
Bahwa setahu saksi Pemohon dan Termohon telah dikarunia 3 (tiga) orang anak, 1 (satu) orang anak masih hidup, dan 2 (dua) orang anak telah meninggal dunia ;
-
Bahwa setahu saksi Pemohn dan Termohon pernah tinggal di Pulau Laut, kemudian pernah tinggal di rumah saksi selama 2 (dua) minggu, dan terakhir tinggal di rumah kontrakan ;
-
Bahwa setahu saksi awalnya keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon berjalan harmonis, kemudian tidak harmonis sejak sejak Termohon tertangkap basah berselingkuh demean seorang lelaki bernama LAKI-LAKI LAIN di Penginapan;
-
Bahwa setahu saksi antara Pemohon dan Termohon telah pisah rumah kediaman bersama sejak 2 (dua) bulan yang lalu, Pemohon tinggal di pulau Laut, sedangkan Termohon Tinggal di Ranai ;
-
Bahwa saksi pernah menasehati Pemohon dan Termohon untuk berdamai, tetapi tidak berhasil ; Bahwa atas pertanyaan Ketua Majelis, Pemohon menerima dan tidak
keberatan atas keterangan saksi pertama Pemohon tersebut ; 2. SAKSI KEDUA, di bawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : -
Saksi kenal dengan Pemohon sejak Pemohon menikah dengan Termohon dan saksi kenal dengan Termohon karena saksi adalah abang kandung Termohon;
-
Bahwa setahu saksi Pemohon dan Termohon telah menikah secara sah pada tahun 2004 ;
-
Bahwa setahu saksi Pemohon dan Termohon telah dikarunia 3 (tiga) orang anak, 1 (satu) orang anak masih hidup, dan 2 (dua) orang anak telah meninggal dunia ;
4
-
Bahwa setahu saksi setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal di Pulau Laut, kemudian Termohon mengambil tempat tinggal di Ranai sedangkan Termohon tetap tinggal di {Pulau Laut ;
-
Bahwa setahu saksi awalnya keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon berjalan harmonis, kemudian tidak harmonis sekitar 1 (satu) tahun yang lalu disebabkan Termohn berpacaran dengan seorang lelaki bernama LAKI-LAKI LAIN, bahkan saksi bersama Pemohon dan ayah tiri Termohon pernah memergoki Termohon bersama LAKI-LAKI LAIN di Penginapan
-
Bahwa setahu saksi antara Pemohon dan Termohon telah pisah rumah kediaman bersama sejak 2 (dua) bulan yang lalu, Pemohon tinggal di Pulau Laut, sedangkan Termohon tinggal di Ranai ;
-
Bahwa saksi pernah menasehati Pemohon dan Termohon untuk berdamai, tetapi tidak berhasil ; Bahwa atas pertanyaan Ketua Majelis, Pemohon menerima dan tidak keberatan
atas keterangan saksi kedua Pemohon tersebut ; Bahwa Pemohon menyatakan tidak akan menyampaikan sesuatu apapun lagi dan telah pula menyampaikan kesimpulan, serta mohon kepada Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan ; Bahwa untuk meringkas uraian putusan ini, Majelis Hakim memandang cukup dengan menunjuk segala sesuatu yang tertera dalam berita acara persidangan tersebut;
TENTANG HUKUMNYA
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana telah diuraikan pada bagian duduk perkaranya tersebut di atas ; Menimbang, bahwa berdasarkan surat permohonan Pemohon serta keterangan Pemohon dan Termohon dipersidangan bahwa mereka bertempat tinggal di wilayah Kabupaten Natuna, dengan demikian perkara a quo termasuk wewenang relatif Pengadilan Agama Natuna, karena permohonan Pemohon telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku sebagaimana pada pasal pasal 66 ayat (2) UndangUndang Nomor 7 tahun 1989 yang telah ditambah dan diubah dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 Tentang Peradilan Agama; Menimbang, bahwa Pemohon dan Termohon telah dipanggil secara resmi dan patut sesuai dengan ketentuan Pasal 145 ayat (1) R.Bg., atas panggilan mana Pemohon dan Termohon telah datang menghadap di persidangan secara in person ; 5
Menimbang, bahwa Ketua Majelis telah berupaya mendamaikan pihak Pemohon dan Termohon dengan mewajibkan kepada Pemohon dan Termohon untuk menempuh proses mediasi, dan atas kesepakatan Pemohon dan Termohon telah memilih ZULFADLI, SHI sebagai mediator untuk melakukan mediasi dalam perkara ini dan berdasarkan laporan mediator upaya mediasi tidak berhasil, maka Majelis Hakim menilai bahwa maksud dari Pasal 7 Peraturan Mahkamah Agung RI. Nomor 1 Tahun 2008 telah terpenuhi ; Menimbang,
bahwa
meskipun
mediasi
gagal
Majelis
Hakim
tetap
mengupayakan Pemohon dan Termohon untuk berdamai sebagaimana yang diamanatkan oleh pasal 82 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama, namun tetap tidak berhasil ; Menimbang, bahwa yang menjadi dalil Pemohon ingin bercerai dengan Termohon dapat disimpulkan bahwa sejak pertengahan bulan November 2011, rumah tangga Pemohon dan Termohon mulai tidak harmonis dikarenakan Termohon tertangkap basah berselingkuh dengan seorang laki-laki yang bernama LAKI-LAKI LAIN pada bulan Juli 2012 dan sejak saat tersebut antara Pemohon dan Termohon telah pisah ranjang, Pemohon tetap tinggal di Pulau Laut, sedangkan Termohon tinggal di rumah kontrakan di Ranai Natuna, maka Majelis Hakim menilai bahwa alasan tersebut telah sesuai dengan maksud pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil permohonannya Pemohon telah mengajukan alat bukti berupa alat bukti tertulis P. 1, dan keterangan dua orang saksi keluarga seperti tersebut pada bagian duduk perkaranya, selanjutnya akan dipertimbangkan berikut ini. Menimbang, bahwa alat bukti tertulis P.1 yang diajukan oleh Pemohon telah sesuai dengan hukum pembuktian, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa alat bukti tersebut sebagai alat bukti yang berkekuatan hukum pembuktian ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 serta keterangan saksi-saksi di dipersidangan, telah terbukti bahwa antara Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri yang sah dan selama dalam pernikahan Pemohon dan Termohon belum pernah bercerai menurut hukum, maka berdasarkan pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam pihak Pemohon dan Termohon dipandang sebagai pihak-pihak yang berkepentingan langsung dalam perkara ini (Persona standi in judicio) ;
6
Menimbang, bahwa selain bukti tertulis tersebut di atas, Pemohon telah menghadirkan dua orang saksi keluarga ke persidangan, di bawah sumpahnya saksi pertama dan saksi kedua telah memberikan keterangan yang pada prinsipnya membenarkan dan mendukung dalil permohonan Pemohon bahwa antara Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri sah dan keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak harmonis lagi, karena Termohon tertangkap basah sedang berduaan (berselingkuh) dengan seorang laki-laki yang bernama LAKI-LAKI LAIN di sebuah kamar di Penginapan dan sejak saat tersebut, antara Pemohon dan Termohon sampai sekarang telah pisah ranjang ; Menimbang, bahwa berdasarkan kesaksian kedua orang saksi tersebut di atas bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak harmonis lagi karena pada bulan Juli 2012 Termohon ketahuan berselingkuh dan sedang berduaan di sebuah kamar di Penginapan dengan seorang laki-laki pada bulan Juli 2012 dan sejak saat tersebut antara Pemohon dan Termohon telah pisah ranjang (tempat kediaman) sampai sekarang, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa keterangan saksi pertama dan kedua Pemohon tersebut dapat menunjukkan bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah pecah dan dapat dipertimbangkan ; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon serta berdasarkan pembuktian di persidangan serta pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim telah menemukan fakta-fakta di persidangan sebagai berikut : -
Bahwa Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri yang sah;
-
Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah pecah, tidak harmonis lagi yang disebabkan Termohon telah berselingkuh dengan laki-laki lain ;
-
Bahwa sejak Termohon tertangkap basah sedang berduaan dengan laki-laki selingkuhannya di sebuah kamar di Penginapan pada bulan Juli 2012 antara Pemohon dan Termohon telah pisah rumah sampai sekarang ;
-
Bahwa usaha untuk merukunkan dan mendamaikan Pemohon dan Termohon telah pernah dilakukan, namun tidak berhasil ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, Majelis Hakim
menilai bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah pecah, dimana antara Pemohon dan Termohon sudah tidak saling cinta mencintai, hormat-menghormati, setia dan memberikan bantuan lahir dan bathin yang satu kepada yang lainnya sesuai dengan ketentuan pasal 33 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Pemohon dan Termohon sudah kehilangan salah satu dari unsur perkawinan tersebut, yaitu batin Pemohon dan Termohon sudah tidak mengikat lagi, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa perkawinan Pemohon dengan 7
Termohon sudah rapuh bahkan telah pecah dan tidak bisa disatukan kembali maka permohonan Pemohon dinyatakan telah terbukti ; Menimbang, bahwa bahwa alasan perceraian menurut pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 telah terbukti, tanpa mempersoalkan siapa yang menjadi pemicu kesalahan, tetapi Majelis Hakim cukup melihat apakah rumah tangga Pemohon dan Termohon tersebut masih rukun dan harmonis atau tidak, ternyata dari hasil pemeriksaan bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga, oleh karena itu permohonan Pemohon patut untuk dipertimbangkan ; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 ayat 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tujuan perkawinan adalah untuk membentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah, sedangkan antara Pemohon dan Termohon terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran, tidak ada rasa saling mencintai dan hormat menghormati satu sama lainnya sebagaimana layaknya pasangan suami istri, oleh karenanya Majelis Hakim menilai permohonan Pemohon telah terbukti dan berdasarkan hukum, maka berdasarkan Pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf ( f ) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, permohonan Pemohon patut di pertimbangkan ; Menimbang, bahwa pada sidang kedua dan ketiga Termohon tidakpernah hadir lagi ke persidangan dan tidak pula ada mengirim wakil atau kuasanya untuk hadir di persidangan, walaupun telah dipanggil secara sah dan patut, sedangkan ketidak hadiran Termohon tidak berdasarkan suatu halangan yang sah, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa perkara ini dapat diputus di luar hadirnya Termohon ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim sepakat dalam musyawarah majelis bahwa permohonan Pemohon dapat dikabulkan ; Menimbang, bahwa untuk terciptanya tertib administrasi sebagaimana yang dimaksud oleh Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan tentang perubahan kedua Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama dihubungkan dengan Surat Ketua Muda Mahkamah Agung RI Nomor 28/TUADAAG/X/2002 tanggal 22 Oktober 2002, Majelis Hakim berpendapat perlu memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Natuna untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah tempat 8
dilangsungkannya perkawinan dan Pegawai Pencatat Nikah yang mewilayahi tempat tinggal Pemohon dan Termohon ; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai ketentuan yang diatur pada pasal 89 ayat (1) Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua Dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, maka semua biaya perkara dibebankan kepada Pemohon ; Memperhatikan semua ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI
1. Mengabulkan permohonan Pemohon ; 2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Natuna; 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Natuna untuk menyampaikan salinan Penetapan Ikrar Talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat, Pegawai Pencat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Pulau Laut, dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Timur untuk pencatatan perceraian ; 4. Menghukum Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 251.000,- ( dua ratus lima puluh satu ribu rupiah) ; Demikian putusan ini dijatuhkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Natuna pada hari Selasa, tanggal 12 September 2012 M. bersamaan dengan tanggal 24 Syawal 1433 H. oleh Drs. H. M, ZAKARIA, MH. sebagai Ketua Majelis, DAHRON, S.Ag., MSI. dan ZULFADLI, SHI masing-masing sebagai Hakim Anggota, Putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh Hakimhakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh Drs. ISHAK sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Pemohon di luar hadirnya Termohon ;
9
Ketua Majelis
Ttd.
Drs. H. M, ZAKARIA, MH.
Hakim Anggota I,
Hakim Anggota II
Ttd.
Ttd.
DAHRON, S.Ag., MSI
ZULFADLI, SHI
Panitera Pengganti
Ttd.
Drs. ISHAK
Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran 2. Biaya Proses 3. Biaya Panggilan 4. Biaya Sumpah 5. Biaya redaksi 6. Biaya Meterei Jumlah
Rp. 30.000,Rp. 50.000,Rp. 150.000,Rp. 10.000,Rp. 5.000,Rp. 6.000,Rp. 251.000,(dua ratus lima puluh satu ribu rupiah) Untuk Salinan Panitera Pengadilan Agama Natuna
UMAR ALI, BA
10