SALINAN PUTUSAN Nomor : 33/Pdt.G/2012/PA.Ntn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Natuna yang memeriksa dan mengadili perkara perdata tertentu pada tingkat pertama, dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Gugat, antara :
PENGGUGAT, umur 34 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan pedagang, bertempat kediaman di Natuna, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT;
M E L A W AN
TERGUGAT, umur 54 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir ST, pekerjaan Tukang Jam, bertempat kediaman di Natuna, selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT;
Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara; Setelah mendengar keterangan Penggugat; Setelah memperhatikan alat bukti yang diajukan ke persidangan;
TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya pada tanggal 27 Februari 2012 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Natuna dengan register perkara Nomor 33/Pdt.G/2012/PA.Ntn telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut : 1.
Bahwa Penggugat adalah isteri sah Tergugat, menikah pada hari Senin tanggal 16 November 1998M. bersamaan dengan tanggal 27 Rejab 1419 H, sebagaimana termuat
didalam Buku Kutipan Akta Nikah Nomor :
121/09/XI/1998 tanggal 16 November 1998, yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna;
1
2.
Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah atas dasar dijodohkan orang tua dan pada saat menikah Penggugat berstatus gadis dan Tergugat berstatus duda ;
3.
Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal membina rumah tangga di Sedanau selama lebih kurang 13 (tiga belas) tahun sampai berpisah ;
4.
Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat telah bergaul sebagaimana layaknya suami isteri dan telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak, yaitu : 4.1. ANAK I, umur 12 tahun; 4.2. ANAK II, umur 8 tahun; 4.3. ANANK III, umur 2 tahun;
5.
Bahwa pada awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat berjalan baik dan harmonis lebih kurang selama 11 (sebelas) tahun, namun sejak pertengahan tahun 2011 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran dikarenakan Tergugat bila marah suka membantingkan barang pecah belah;
6.
Bahwa puncak dari perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada tanggal 19 Desember 2011, Tergugat mencekik leher Penggugat lantaran Penggugat lambat pulang dari jualan di pasar sementara Tergugat belum makan siang;
7.
Bahwa pada sejak saat itu, tanggal 20 Desember 2011 Penggugat pulang pulang ke ruamh orang tua penggugat di Batubi ;
8.
Bahwa perselisihan dan pertengkaran antarana Penggugat dan Tergugat sudah pernah didamaikan oleh Ketua RT.004 (Ketua RT setempat), namun Penggugat tidak tahan lagi dan Penggugat tetap mau berpisah dengan Tergugat ; Bahwa berdasarkan alasan tersebut diatas, Penggugat berkeyakinan bahwa
rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak dapat dipertahankan lagi untuk mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah warahmah, dan jalan terbaik untuk mengakhiri krisis rumah tangga ini adalah dengan jalan perceraian. Oleh karena itu Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Natuna Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menetapkan hari sidang dan memanggil para pihak serta menjatuhkan putusan sebagai berikut : Primer : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ; 2. Menyatakan putus hubungan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat karena perceraian ; 3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku ; Subsider : Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya ;
2
Bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan Penggugat dan Tergugat hadir di persidangan; Bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat agar rukun kembali dalam rumah tangga, akan tetapi tidak berhasil, karena Penggugat tepat dengan pendiriannya; Bahwa untuk melaksanakan peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 tentang mediasi, Penggugat dan Tergugat telah sepakat menunjuk MOH. MUHIBUDIN, S.Ag., S.H., MSI
sebagai Hakim Mediator untuk melaksanakan
mediasi antara Penggugat dan Tergugat, dan berdasarkan dari laporan mediator tertanggal 20 Maret 2012 meyatakan mediasi gagal; Bahwa atas gugatan Penggugat yang telah dibacakan di persidangan, Penggugat menyatakan tetap pada isi gugatannya dan menyatakan tidak ada perubahan; Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa dalil gugatan Penggugat posita satu, dua, tiga, empat, dan lima adalah adalah benar;
-
Bahwa dalil gugatan Penggugat posita enam, benar Penggugat pulang ke rumah terlambat karena berjualan dan terlambat mempersiapkan makanan untuk Tergugat dan anak-anak, akan tetapi tidak benar Tergugat mencekik leher Penggugat;
-
Bahwa penyebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat dikarenakan Penggugat tidak mau mendengar saran dan nasehat dari Tergugat masalah Penggugat apabila berjualan sayur jangan pulang terlalu sore dan masalah Tergugat kurang mengurusi makan dan minum untuk anak-anak dan Tergugat;
-
Bahwa Tergugat bersedia bercerai dengan Penggugat; Menimbang, bahwa terhadap jawaban Tergugat tersebut, Penggugat telah
menyampaikan replik secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut: -
Bahwa Penggugat tetap pada gugatan Penggugat dan tetap ingin bercerai dari Tergugat;
-
Bahwa masalah Penggugat tidak mau mendengar saran dan nasehat dari Tergugat tidak benar, karena Penggugat berjualan sayur di pasar itu untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan Penggugat sebagai tulang punggung keluarga dan masalah Tergugat tidak mengurusi masalah makan minum anak tidak benar sebab Penggugat selalu mengurusi masalah makan minum anakanak dan Tergugat dan terkadang memang Penggugat agak terlambat sedikit
3
mengurusi makan minum anak-anak dan Tergugat, Tergugat langsung marahmarah dan melemparkan perabot rumah tangga; Menimbang, bahwa terhadap replik Penggugat tersebut, Tergugat telah menyampaikan duplik secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut: -
Bahwa Tergugat tetap pada jawaban semula dan Tergugat mau bercerai dengan Penggugat; Bahwa
untuk
menguatkan
dalil-dalil
gugatannya,
Penggugat
telah
mengajukan alat bukti tertulis berupa : Foto Copy Kutipan Akta Nikah Nomor : 121/09/XI/1998 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Timur, tanggal 18 November 1998, bermaterai cukup, telah dinagazelend oleh pejabat pos, telah dilegalisir oleh Panitera dan telah dinarasi oleh Hakim ternyata telah sesuai dengan aslinya selanjutnya diberi kode sebagai tanda bukti (P.1); Bahwa disamping alat bukti tertulis tersebut di atas, Penggugat juga telah menghadirkan satu orang saksi yang masing-masing mengaku bernama : 1. SAKSI , umur 61 tahun, Agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan Nelayan, tempat tinggal di Natuna, di bawah sumpahnya menerangkan yang pada intinya sebagai berikut : -
Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena mereka sebagai warga saksi dan saksi adalah ketua RT;
-
Bahwa setahu saksi Penggugat dan Tergugat menikah pada tanggal 16 November tahun 1998 akan tetapi saksi tidak hadir pada acara pernikahan Penggugat dan Tergugat;
-
Bahwa setahu saksi setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di Sedanau, sampai Penggugat dan Tergugat berpisah;
-
Bahwa setahu saksi Penggugat dan Tergugat telah diakaruniai 3 orang anak dan ketiga anak tersebut dalam asuhan Penggugat;
-
Bahwa setahu saksi rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis, akan tetapi pada tahun 2011 rumah tangga Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;
-
Bahwa setahu saksi penyebeb perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat di sebabkan apabila Penggugat terlambat pulang ke rumah karena berjualan di pasar dan masalah anak-anak Penggugat dan Tergugat, Tergugat langsung marah-marah dan melempar perabot rumah tangga;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat pernah melaporkan permasalah rumah tangga mereka kepada saksi, kemudian saksi menasehati Penggugat dan Tergugat dan ternyata berhasil;
-
Bahwa puncak terjadinya perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada tanggal 20 Desember 2011 di sebabkan masalah
4
Penggugat terlambat pulang ke rumah dan mengurusi makan anak-anak dan Tergugat, Tergugat langsung marah-marah dan melempar perabot rumah tangga dan mencekik Penggugat, akan tetapi saksi tidak bisa lagi merukunkan Penggugat dan Tergugat dan semenjak kejadian tersebut antara Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah; -
Bahwa setahu saksi antara Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah selama lebih kurang 4 (empat) bulan dimana Penggugat tinggal
di Batuubi
sedangkan Tergugat tinggal di Sedanau, dan yang pergi meninggalkan rumah adalah Penggugat karena tidak tahan dengan sikap dan tingkah laku Tergugat; Bahwa atas pertanyaan Majelis Hakim, Penggugat dan Tergugat menyatakan tidak keberatan dan membenarkan keterangan saksi tersebut; Bahwa Penggugat di persidangan tidak dapat menghadirkan satu orang saksi lagi dikarenakan saksi Penggugat tidak ada lagi dan jarak rumah Penggugat yang jauh serta tranportasi yang tidak lancar, oleh karena itu Majelis Hakim memerintahkan kepada Penggugat untuk mengangkat sumpah suppletoir untuk menguatkan dalil dan keterangan Penggugat dan sumpah suppletoir tersebut telah diucapkan Penggugat yang bunyi selengkapnya sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Persidangan; Bahwa menguatkan bantahannya Tergugat di persidangan tidak akan mengajukan bukti apapun cukup dengan apa yang telah bukti-bukti dari Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah menyampaikan kesimpulan bahwa Penggugat tetap dengan gugatan Penggugat ingin bercerai dengan Tergugat sedangkan Tergugat telah menyampaikan kesimpulan bahwa Tergugat bersedia bercerai dari Penggugat, dan sejanjutnya Penggugat dan Tergugat tidak akan menyampaikan sesuatu apapun lagi dan mohon putusan; Bahwa untuk meringkas uraian dalam putusan ini, maka segala sesuatu yang tercatat dalam Berita Acara Persidangan dianggap telah dimuat dan turut dipertimbangkan dalam putusan ini;
TENTANG HUKUMNYA
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat sebagaimana tersebut di atas ; Menimbang bahwa berdasarkan surat gugatan Penggugat dan keterangan Penggugat dipersidangan bahwa Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di wilayah Kabupaten Natuna yang merupakan wilayah hukum Pengadilan Agama oleh karenanya gugatan Penggugat telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku
5
sebagaimana pada pasal 4 ayat (1) dan pasal 73 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah di ubah dan di tambah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah memberikan nasihat kepada Penggugat agar bersabar dan berupaya rukun kembali dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil. hal mana telah sesuai dengan ketentuan Pasal 82 ayat (1 ) Undangundang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama; Menimbang, bahwa Majelis telah memerintakan kepada Penggugat dan Tergugat untuk memempuh proses mediasi, Penggugat dan Tergugat telah sepakat menunjuk MOH. MUHIBUDIN, S.Ag., S.H., MSI sebagai Hakim Mediator untuk melaksanakan mediasi antara Penggugat dan Tergugat, dan berdasarkan dari laporan mediator tertanggal 20 Maret 2012 meyatakan mediasi gagal, hal mana telah sejalan dengan ketentuan pasal 7 ayat (1 ) Peraturan Mahkamah Agung R.I. Nomor 1 tahun 2008; Menimbang, bahwa dalam gugatannya Penggugat mendalilkan, bahwa awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis selama lebih kurang 11 tahun, akan tetapi pada pertengahan tahun 2011 mulai sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang sifatnya terus menerus, penyebab perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat adalah masalah Penggugat pulang terlambat dari berjualan di pasar, kemudian Penggugat sedikit terlambat menghidangkan makanan dan Tergugat marah-marah, membanting perabot rumah tangga, dan pernah mencekik leher, Penggugat yang mengakibatkan antara Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah selama lebih kurang 4 bulan; Menimbang, bahwa untuk menanggapi dalil gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya mengakui sebagian dalil gugatan Penggugat, akan tetapi masalah Tergugat mencekik leher Penggugat tidak diakui oleh Tergugat, dan pada prinsipnya Tergugat bersedia bercerai dari Penggugat; Menimbang bahwa untuk menanggapi jawaban Tergugat tersebut Penggugat telah memberikan replik secara lisan yang pada pokoknya Penggugat tetap dengan dalil-dalil gugatannya, dan masalah Tergugat membantah tidak mencekik Penggugat tidak benar ; Menimbang bahwa untuk menanggapi replik Penggugat tersebut Penggugat telah memberikan replik secara lisan yang pada pokoknya tetap dengan jawaban Tergugat semula dan Tergugat berseida bercerai dengan Penggugat ;
6
Menimbang, bahwa alat bukti P.1 yang diajukan oleh Penggugat telah memenuhi syarat formil dan materil dan telah sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka Majelis Hakim sepakat untuk menerima alat bukti tersebut sebagai alat bukti yang berkekuatan hukum pembuktian; Menimbang, bahwa berdasarkan P.1 berupa foto copy Kutipan Akta Nikah Nomor : 121/09/XI/1998 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Timur, tertanggal 18 November 1998, maka harus dinyatakan terbukti bahwa antara Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang telah dan masih terikat dalam perkawinan yang sah; Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan satu orang saksi di persidangan saksi pertama bernama SAKSI, di bawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang saling berkesuaian dan berhubungan, oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat keterangan saksi tersebut telah dapat membuktikan kebenaran gugatan Penggugat; Menimbang, bahwa Penggugat tidak dapat mengajukan satu orang saksi lagi dipersidangan dan untuk melengkapi batas minimal pembuktian atas perintah Ketua Majelis Hakim Penggugat telah mengucapkan sumpah suppletoir sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 1940 KUH Perdata ; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat dan saksi, maka Majelis Hakim telah dapat menemukan fakta-fakta di persidangan sebagai berikut : -
Bahwa Penggugat dan Tergugat telah menikah pada tanggal 16 November 1998 dan belum pernah bercerai ;
-
Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis akan tetapi pada pertengahan tahun 2011 antara Penggugat dan Tergugat tidak rukun dan harmonis sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;
-
Bahwa penyebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat adalah masalah Penggugat agak sedikit terlambat pulang dari berjualan sayur di pasar dan terlambat mempersiapkan makan untuk Tergugat dan anak, anak, padahal Penggugat bekerja untuk kebutuhan keluarga, kemudian Penggugat marah-marah dan apabila marah Tergugat sering memecahkan perabot rumah tangga,
-
Bahwa sekarang antara Penggugat dan Tergugat telah pisah selama lebih kurang 4 bulan dimana Penggugat tinggal di Batubi sedangkan Tergugt tinggal di Sedanau, dan yang pergi meninggalkan rumah adalah Penggugat karena tidak tahan dengan sikap dan tingkah laku Tergugat; Menimbang, bahwa atas dasar fakta-fakta hukum tersebut, Majelis Hakim
menilai gugatan Penggugat telah terbukti, bahwa rumah tangga Penggugat dan
7
Tergugat tidak harmonis, tidak rukun lagi dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus, dan rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang demikian sudah sulit dipersatukan kembali dan tidak terwujud rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon tersebut jelas tidak sejalan dengan al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 21 dan ketentuan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dan rumah tangga yang demikian dapat mengakibatkan timbulnya dampak negatif bagi kedua belah pihak sehingga untuk kepentingan semua pihak, maka perceraian adalah dipandang hal yang terbaik untuk dilakukan demi menghindari kemadlaratan yang lebih besar; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim menilai gugatan Penggugat telah mempunyai cukup alasan perceraian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam dan patut untuk dikabulkan; Menimbang, bahwa majelis telah memperhatikan pula doktrin hukum Islam dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin halaman 223 yang berbunyi :
إﺬٰ اﺸﺘﺪّ ﻋﺪﻢ ﺮﻏﺑﺔ اﻠﺰﻮﺠﺔ ﻠﺰﻮﺠﮭﺎ ﻂﻠﻖ ﻋﻠﯿﮫ اﻠﻗﺎﻀﻰ ﻂﻠﻗﺔ Maksudnya : “Dan jika isteri telah memuncak kebenciannya terhadap suaminya disitulah hakim diperkenankan menjatuhkan talaknya laki-laki, dengan talak 1 (satu)”. Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah di ubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009, kepada Panitera Pengadilan Agama Natuna diperintahkan untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Wilayah tempat perkawinan dilangsungkan dan tempat tinggal Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo. Pasal 90 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, jo Undang-Undang nomor 50 tahun 2009 biaya perkara harus dibebankan kepada Penggugat; Memperhatikan, segala peraturan perundang-undangan dan hukum syara’ yang berlaku dan berhubungan dengan perkara ini ;
8
MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba'in shughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT) ; 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Natuna untuk mengirim salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat, dan Pegawai Pencatat Nikah untuk pencatatan perceraian ; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 201.000,- (dua ratus satu ribu rupiah) ;
Demikian, Putusan ini dijatuhkan dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Agama Natuna pada hari Selasa, tanggal 20 Maret 2012 Masehi bertepatan dengan tanggal 26 Rabiul Akhir 1433 Hijriah oleh Drs. RAMDAN sebagai Hakim Ketua Majelis, dengan di damping oleh ZULFADLI, S.H.I dan AHMAD PATRAWAN, S.H.I masing-masing sebagai Hakim Anggota, Putusan mana pada hari itu juga dalam sidang yang terbuka untuk umum diucapkan oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut dan di bantu oleh Panitera Pengganti Drs. NASARUDDIN, yang dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat;
9
Ketua Majelis, ttd
Drs. RAMDAN Hakim Anggota I,
Hakim Anggota II
ttd
ttd
ZULFADLI, S.H.I.
AHMAD PATRAWAN, S.H.I. Panitera Pengganti, ttd Drs. NASARUDDIN
Perincian biaya perkara : 1. Biaya pendaftaran
Rp.
30.000,-
2. Biaya proses
Rp.
50.000,-
3. Biaya Panggilan
Rp
100.000,-
4. Biaya sumpah
Rp
10.000,-
5. Biaya Redaksi
Rp.
5.000.-
6. Biaya Materai
Rp.
6.000,+
Jumlah Rp. 201.000,( dua ratus satu ribu rupiah )
Untuk salinan Panitera Pengadilan Agama Natuna
UMAR ALI, BA
10
