PUTUSAN NOMOR : 333/Pdt.G/2010/PAME. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Muara Enim yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Talak antara: Pemohon, umur 33 tahun, agama Islam, pendidikan SLTA, pekerjaan sopir, tempat kediaman di Kabupaten Muara Enim, yang selanjutnya disebut Pemohon; Melawan Termohon, umur 29 tahun, agama Islam, pendidikan SD, Pekerjaan ibu rumah tangga, tempat kediaman Kabupaten Muara Enim,
yang selanjutnya disebut
Termohon; Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca dan mempelajari seluruh berkas perkara yang bersangkutan ; Telah mendengar keterangan Pemohon ; Telah memeriksa alat bukti yang diajukan Pemohon ;
TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal 10 Juni 2010 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Muara Enim dengan register Nomor 333/Pdt.G/2010/PAME tertanggal 11 Juni 2010, selanjutnya menyampaikan alasan-alasan sebagai berikut: 1. Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri sah, akad nikah dilaksanakan di Talang Ubi,pada tanggal 21 Nopember 1999, berwalikan Kakak kandung Termohon, dengan maskawin berupa seperangkat alat sholat tunai, disaksikan oleh dua orang saksi khusus dan setelah akad nikah Pemohon ada mengucapkan sighat taklik talak, status perkawinan jejaka dan perawan, perkawinan tersebut tercatat pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Talang Ubi, dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : 811/56/XII/1999, tanggal 9 Desember 1999, Seri TF ;
2. Bahwa setelah akad nikah Pemohon dan Termohon berumah tangga di Talang Ubi, Termohon ikut Pemohon serumah dengan orang tua Pemohon, tidak berpindahpindah, telah bergaul sebagai suami isteri dan telah mendapatkan keturunan 2 orang anak masing-masing bernama : 1.Anak 1, umur 10 tahun ; 2.Anak 2, umur 7 tahun, sekarang anak tersebut ikut dengan Pemohon ; 3. Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon selama dalam perkawinan cukup rukun dan damai, meskipun ada perselisihan pendapat namun tidak menjadi pertengkaran dalam rumah tangga, namun akhir-akhir dari perkawinan tepatnya sejak bulan Agustus 2009, rumah tangga tidak ada kerukunan lagi sering terjadi perselisihan dan pertengkaran sampai terjadinya pisah rumah yang disebabkan Termohon bersifat keras, maunya menuruti kehendak dan keinginannya sendiri, lebih dari itu Pemohon menemui /membaca SMS di HP Termohon yang maksudnya Termohon ada main/pacaran lagi dengan laki-laki lain dari Talang Mandung, dengan adanya Pemohon membaca SMS tersebut, lalu Pemohon menanyakan kepada Termohon kebenaran berita yang ada di HP nya tersebut, atas pertanyaan Pemohon , Termohon mengakui dan membenarkan bahwa Termohon sudah pacaran lagi dengan laki-laki itu dan hal itu sudah dilakukan oleh Termohon sejak bulan Pebruari 2009, dengan adanya pengakuan Termohon tersebut menyebabkan terjadinya perselisihan dan pertengkaran yang memuncak , setelah pertengkaran itu Termohon langsung pergi meninggalkan Pemohon dari tempat kediaman bersama, dan sejak saat itu juga telah terjadi pisah rumah yang hingga sekarang ini sudah kurang lebih 9 (sembilan) bulan lamanya ; 4. Bahwa selama pisah rumah Termohon pernah menemui Pemohon untuk mengajak rukun kembali namun tidak berhasil, pihak keluarga kedua belah pihak tidak pernah mengadakan musyawarah keluarga untuk merukunkan Pemohon dan Termohon, kecuali keluarga Pemohon sudah sering memberikan saran dan nasehat kepada Pemohon namun tetap tidak berhasil, dikarenakan Pemohon sudah sangat tidak senang lagi atas perbuatan Termohon, tidak senang atas perbuatan Termohon yang membuat rumah tangga menjadi tidak rukun lagi, yang menyebabkan Pemohon sudah tidak sanggup lagi meneruskan rumah tangganya dengan Termohon, dan tidak mungkin akan dapat rukun lagi, selama pisah rumah itu juga hubungan Pemohon dengan Termohon sebagai suami isteri telah terputus sama sekali, dengan demikian menurut Pemohon tujuan perkawinan untuk membina rumah tangga bahagia,
2
sejahtera dan kekal tidak mungkin akan dapat terwujud, ikatan perkawinan sudah pecah, oleh sebab itu Pemohon ajukan cerai talak ini ; 5. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas Pemohon mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan Agama Muara Enim dapat segera memanggil dan memeriksa kedua belah pihak dimuka persidangan
dalam waktu secepatnya
dan dapat
memberikan putusan hukum sebagai berikut : 1. Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon ; 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk mengikrarkan talak terhadap Termohon; 3. Membebankan semua biaya perkara ini kepada Pemohon sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, Pemohon hadir sendiri di persidangan sedangkan Termohon tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah meskipun telah dipanggil dengan resmi dan patut, serta ketidakhadirannya tersebut tidak berdasarkan alasan yang sah menurut hukum; Menimbang, bahwa oleh karena Termohon tidak hadir di persidangan, maka perkara a quo tidak dapat dilaksanakan mediasi sebagaimana diatur dalam PERMA Nomor 1 Tahun 2008; Menimbang, bahwa oleh karena mediasi tidak dapat dilaksanakan, maka Majelis Hakim berupaya mendamaikan dengan cara menasehati Pemohon agar bersabar dan rukun kembali dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil ; Menimbang, bahwa oleh karena upaya damai tidak berhasil lalu dilanjutkan dengan membacakan surat permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Menimbang, bahwa Termohon tidak dapat didengar jawabannya karena tidak hadir di persidangan; Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil-dalil Permohonanya, Pemohon telah menyampaikan bukti tertulis berupa : -
Foto copy Kutipan Akta Nikah Nomor 811/56/XII/1999, Seri TF atas nama Pemohon dan Termohon yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan
3
Talang Ubi, tanggal 9 Desember 1999, telah bermaterai cukup dan telah sesuai dengan aslinya, tanda bukti (P.1); Menimbang, bahwa disamping itu Pemohon telah menghadirkan saksi-saksi di persidangan masing-masing bernama: 1. Saksi 1, umur 25 tahun, agama Islam, pekerjaan kontraktor Pertamina, tempat kediaman di Kabupaten Muara Enim, di bawah sumpahnya telah memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut; - Bahwa saksi adalah adik kandung Pemohon; - Bahwa benar antara Pemohon dan Termohon adalah suami isteri sah dan saksi hadir pada waktu Pemohon dan Termohon menikah; - Bahwa setelah menikah Pemohon dengan Termohon tinggal di Talang Ubi, Termohon ikut Pemohon serumah dengan orang tua Pemohon dan terakhir menempati rumah sendiri, dan telah mempunyai dua orang anak, sekarang anak tersebut ikut dengan Pemohon ; - Bahwa pada awalnya rumah tangga Pemohon dengan Termohon rukun dan harmonis selama kurang lebih 9 (sembilan) tahun, tetapi sejak 2 (dua) tahun terakhir ini sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Termohon mempunyai hubungan lagi dengan laki-laki lain ; - Bahwa Pemohon dengan Termohon sudah pisah rumah selama kurang lebih 1 (satu) tahun dan selama itu pula sudah tidak saling memperdulikan lagi selayaknya suami isteri; - Bahwa saksi sering menasehati Pemohon dengan Termohon, namun tidak berhasil; - Bahwa keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah sangat sulit untuk dirukunkan kembali, pihak keluarga dan juga saksi tidak sanggup lagi mendamaikan Pemohon dan Termohon; 2.Saksi 2, umur 34 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat kediaman di Kabupaten Muara Enim, di bawah sumpahnya telah menerangkan yang pada pokok sebagai berikut : - Bahwa saksi adalah tetangga Pemohon; - Bahwa benar antara Pemohon dan Termohon adalah suami isteri sah dan saksi hadir pada waktu Pemohon dan Termohon menikah;
4
- Bahwa setelah menikah Pemohon dengan Termohon tinggal di Talang Ubi, Termohon ikut Pemohon serumah dengan orang tua Pemohon dan terakhir menempati rumah sendiri, dan telah mempunyai dua orang anak, sekarang anak tersebut ikut dengan Pemohon ; - Bahwa pada awalnya rumah tangga Pemohon dengan Termohon rukun dan harmonis, tetapi sejak tahun 2009 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Termohon selingkuh dengan laki-laki lain ; - Bahwa Pemohon dengan Termohon sudah pisah rumah selama kurang lebih 1 (satu) tahun dan selama itu pula sudah tidak saling memperdulikan lagi selayaknya suami isteri; - Bahwa pihak keluarga telah berusaha merukunkan Pemohon dengan Termohon, namun tidak berhasil; - Bahwa keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah sangat sulit untuk dirukunkan kembali, lebih baik Pemohon dan Termohon bercerai saja ; Menimbang, bahwa atas keterangan para saksi tersebut telah dibenarkan oleh Pemohon dan menyatakan menerimanya; Menimbang, bahwa Pemohon menyampaikan kesimpulan secara lisan yang menyatakan tetap dengan permohonannya serta tidak ada lagi bukti lain yang akan disampaikan dan mohon kepada Majelis Hakim agar perkaranya diputus; Menimbang, bahwa untuk meringkas isi putusan ditunjuk berita acara persidangan sebagai bagian tidak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon sebagaimana diuraikan dalam duduk perkara di atas; Menimbang, bahwa oleh karena Termohon tidak hadir di persidangan, maka perkara a quo tidak dapat dilaksanakan mediasi sebagaimana diatur dalam PERMA Nomor 1 Tahun 2008; Menimbang, bahwa oleh karena mediasi tidak dapat dilaksanakan, maka Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan dengan cara memberikan saran dan nasehat kepada Pemohon agar bersabar dan rukun kembali dengan Termohon sesuai dengan ketentuan Pasal 82 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan
5
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 serta perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Jo. Pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta Pasal 143 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa oleh karena Termohon tidak hadir dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil atau kuasanya untuk hadir di persidangan, meskipun telah dipanggil dengan resmi dan patut, sedangkan tidak hadirnya Termohon tersebut tidak disebabkan oleh suatu halangan yang sah, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 149 ayat (1) R.Bg. Termohon dinyatakan tidak hadir dan perkara a quo dapat diperiksa dan diputus tanpa hadirnya Termohon (verstek); Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon yang dikuatkan dengan keterangan saksi-saksi serta bukti P. 1 yang merupakan akta otentik, maka terbukti bahwa antara Pemohon dengan Termohon terikat dalam perkawinan yang sah, akad nikah dilaksanakan pada tanggal 21 Nopember 1999, tercatat di Kantor Urusan Agama Kecamatan Talang Ubi dan belum pernah bercerai oleh karenanya keduanya mempunyai kualitas hukum sebagai pihak-pihak dalam perkara ini; Menimbang, bahwa yang menjadi alasan Pemohon menceraikan Termohon pada pokoknya terurai dalam posita permohonannya yang pada pokoknya bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah tidak harmonis lagi sering terjadi perselisihan dan pertengkaran bahkan sudah 1 tahun pisah rumah; Menimbang, bahwa terhadap permohonan Pemohon tersebut, Termohon tidak memberikan jawabannya karena tidak pernah hadir di persidangan, Majelis Hakim berpendapat Termohon yang telah dipanggil dengan resmi dan patut tidak akan menggunakan haknya serta patut pula diduga bahwa Termohon dengan sengaja tidak mengindahkan panggilan tersebut dan dapat dianalogikan kepada adanya pengakuan terhadap dalil-dalil permohonan Pemohon tersebut; Menimbang, bahwa meskipun Termohon tidak hadir dipersidangan bukanlah satu-satunya alasan untuk dikabulkannya permohonan Pemohon, melainkan Majelis Hakim harus pula mendengarkan keterangan saksi keluarga dan orang dekat Pemohon sebagaimana dimaksud Pasal 76 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, serta perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Jo. Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam guna mengetahui lebih mendalam sifat dan penyebab dari perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon dan untuk mengetahui pula sejauh mana upaya
6
perdamaian yang telah ditempuh oleh keluarga dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon; Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan 2 orang saksi; Menimbang bahwa saksi-saksi yang diajukan Pemohon dianggap cakap dan tidak terdapat kecacatan formil sebagai saksi serta merupakan saksi keluarga atau orang-orang yang dekat dengan para pihak sebagaimana dimaksud Pasal 76 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 serta perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Jo. Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, dibawah sumpahnya telah memberikan kesaksian yang saling bersesuaian antara yang satu dengan lainnya, oleh karenanya kesaksian para saksi tersebut dapat diterima sebagai alat bukti yang sah dalam perkara ini; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon yang dikuatkan dengan bukti tertulis dan dua orang saksi yang dihadapkan Pemohon dipersidangan
yang
masing-masing telah memberikan keterangan di bawah sumpah, Majelis Hakim telah menemukan fakta di muka persidangan sebagai berikut: - Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang sah, menikah tanggal 21 Nopember 1999, telah bergaul sebagaimana layaknya suami isteri dan telah mempunyai dua orang anak ; - Bahwa pada awalnya rumah tangga Pemohon dengan Termohon rukun dan harmonis selama kurang lebih 9 (sembilan) tahun, setelah itu sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Terrmohon selingkuh dengan laki-laki lain ; - Bahwa Pemohon dan Termohon telah pisah rumah selama kurang lebih 1 (satu) tahun, selama itu pula antara Pemohon dengan Termohon sudah tidak ada lagi hubungan baik; - Bahwa pihak keluarga sudah tidak sanggup merukunkan kembali Pemohon dengan Termohon, rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah sulit untuk dirukunkan kembali, perceraian adalah jalan yang terbaik untuk Pemohon dan Termohon; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon harus dinyatakan telah pecah atau retak, kemelut dalam rumah tangga Pemohon dengan Termohon dapat dikatagorikan sebagai perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus yang sulit untuk dirukunkan kembali, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana tersebut dalam
7
alQur’an surah al-Ruum ayat 21 serta Pasal-Pasal dalam perundang-undangan yang berlaku, sebagaimana maksud Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, yaitu untuk menciptakan rumah tangga/keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah sudah tidak mungkin dapat diwujudkan lagi dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Pengadilan berpendapat permohonan Pemohon harus dinyatakan telah beralasan karena telah bersesuaian dengan alasan-alasan perceraian, sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa oleh karena Permohonan Pemohon telah beralasan, maka Pengadilan berpendapat Permohonan Pemohon dapat dikabulkan, yaitu dengan memberi izin kepada Pemohon untuk mengikrarkan thalaknya terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Muara Enim; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang–Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan
Undang–Undang Nomor 3 Tahun 2006, serta
perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka seluruh biaya perkara dibebankan kepada Pemohon ; Mengingat segala Pasal dan peraturan perundang–undangan yang berlaku dan hukum Syara’ yang berhubungan dengan perkara ini ; M E N G A D I L I 1. Menyatakan Termohon telah dipanggil dengan resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek; 3. Memberi izin kepada Pemohon (Nama Pemohon) untuk menjatuhkan talak 1 (satu) Raj’i terhadap Termohon (Nama Termohon) di depan sidang Pengadilan Agama Muara Enim ; 4. Membebankan kepada Pemohon membayar biaya perkara sebesar Rp.221.000,(dua ratus dua puluh satu ribu rupiah) ;
Demikian perkara ini diputus dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Muara Enim pada hari Kamis tanggal 12 Agustus 2010 M bertepatan dengan tanggal 2 Ramadhan 1431 H oleh kami Drs. M. LEKAT sebagai Hakim Ketua
8
Majelis, Drs.NUSIRWAN,SH.,MH dan SABARIAH, S.Ag., S.H, masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, Putusan mana pada hari itu juga di ucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi oleh HakimHakim Anggota tersebut, serta KARBUDIN, S.Ag., sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Pemohon tanpa hadirnya Termohon.
KETUA MAJELIS, . Drs. M. LEKAT. HAKIM ANGGOTA,
HAKIM ANGGOTA,
Ttd Ttd Drs.NUSIRWAN,SH.,MH
SABARIAH, S.Ag., S.H. PANITERA PENGGANTI,
Tt KARBUDIN, S.Ag.
Perincian biaya: 1. Hak-Hak Kepaniteraan 2. Biaya Proses 3. Biaya Panggilan 4. Redaksi 5. Materai Jumlah
Rp 30.000,Rp 30.000,Rp 150.000,Rp 5.000,Rp 6.000,Rp 221.000,Untuk salinan Pengadilan Agama Muara Enim Panitera,
Drs. LUKMANTO,
PUTUSAN NOMOR : 405/Pdt.G/2010/PAME.
BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA 9
Pengadilan Agama Muara Enim yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Talak antara: ROZALI bin M. SYARKOWI, umur
61 tahun, agama Islam, pendidikan SMEA,
pekerjaan tani, tempat kediaman di Dusun II, Desa Panyandingan, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, yang selanjutnya disebut Pemohon; Melawan SUMIAH binti KEMIS, umur 49 tahun, agama Islam, pendidikan SD, Pekerjaan ibu rumah tangga, tempat kediaman di Dusun I, Desa Tanjung Bulan, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, yang selanjutnya disebut Termohon; Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca dan mempelajari seluruh berkas perkara yang bersangkutan ; Telah mendengar keterangan Pemohon ; Telah memeriksa alat bukti yang diajukan Pemohon;
TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal 21 Juli 2010 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Muara Enim dengan register Nomor 405/Pdt.G/2010/PAME., tertanggal 22 Juli 2010, selanjutnya menyampaikan alasan-alasan sebagai berikut: 6. Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri sah, akad nikah dilaksanakan di Desa Tanjung Bulan,
pada tanggal
11 September 2009,
berwalikan Kakak
kandung Termohon, dengan maskawin berupa uang Rp.400.000.- (empat ratus ribu rupiah) tunai, setelah akad nikah Pemohon ada mengucapkan sighat taklik talak, status perkawinan Duda dan Juanda, perkawinan tersebut tercatat pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanjung Agung, dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : 405/02/X/2009, tanggal 2 September 2009, Seri DG; 7. Bahwa setelah akad nikah Pemohon dan Termohon
berumah tangga di Desa
Penyandingan, Termohon ikut Pemohon tinggal dirumah Pemohon, tidak berpindahpindah, telah bergaul sebagai suami isteri dan belum mendapatkan keturunan;
10
8. Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon selama dalam perkawinan yang hidup rukun damai sebagaimana layaknya suami istri selama kurang lebih 2 (dua) bulan, setelah itu rumah tangga tidak ada kerukunan dan tidak ada keharmonisan lagi, yang disebabkan Termohon kurang keperdulian dan kurang rasa kasih dan sayang terhadap Pemohon, bersipat keras, maunya menuruti kehendak dan keinginannya sendiri, sering melontarkan kata-katang yang tidak pantas diucapkan, dengan membanding-bandingkan suami Termohon yang dahulu dengan Pemohon, serta selalu melontarkan kata-kata minta cerai dengan Pemohon, juga sering menghubungi laki-laki lain dengan melalui HP. untuk menjaga keutuhan dan kedamaian dalam rumah tangga, Pemohon sudah sering memberikan saran dan nasehat kepada Termohon namun tidak berhasil, dikarenakan Termohon tidak ada keperdulian sama sekali dan tetap dengan kehendaknya sendiri; 9. Bahwa terakhir terjadi perselisihan dan pertengkaran sampai terjadinya pisah rumah sejak pertengahan bulan Mei 2010, yang disebabkan bermula Pemohon memberikan saran dan nasehat kepada Termohon, dengan tujuan untuk menjaga keutuhan dan kedamaian dalam rumah tangga, akan tetapi atas saran dan nasehat Pemohon tersebut, Termohon tetap saja tidak terima, sehingga terjadinya perselisihan dan pertengkaran, dikarenakan rumah tangga tidak mungkin akan dapat rukun kembali, akhirnya Termohon setelah diusir oleh Pemohon pergi meninggalkan Pemohon pulang kerumah orang tuanya dialamatnya sekarang ini, dan sejak saat itu juga antara Pemohon dan Termohon telah terjadi pisah rumah, yang hingga sekarang ini sudah kurang lebih 1 ½ (satu setengah) bulan lamanya; 10. Bahwa selama pisah rumah, antara Pemohon dan Termohon tidak pernah bertemu satu sama lain untuk mengajak rukun kembali, pihak keluarga kedua belah pihak tidak pernah mengadakan musyawarah keluarga untuk merukunkan Pemohon dan Termohon, kecuali keluarga Pemohon sudah sering memberikan saran dan nasehat kepada Pemohon agar tetap rukun dengan Termohon namun tidak berhasil, dikarenakan Termohon sendiri tidak ada menunjukkan sikap dan cara untuk membuat rumah tangga yang rukun dan damai, yang menyebabkan Pemohon sudah tidak sanggup lagi meneruskan rumah tangganya dengan Termohon, selama pisah rumah hubungan sebagai suami isteri telah terputus sama sekali, dengan demikian menurut Pemohon
tujuan perkawinan untuk membina rumah tangga bahagia,
sejahtera dan kekal tidak mungkin akan terwujud, ikatan perkawinan sudah pecah, oleh karenanya Pemohon ajukan cerai talak ini;
11
11. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas Pemohon mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan Agama Muara Enim dapat segera memanggil dan memeriksa kedua belah pihak dimuka persidangan
dalam waktu secepatnya
dan dapat
memberikan putusan hukum sebagai berikut: 1. Menerima dan mengabulkan Permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk mengikrarkan talak terhadap Termohon; 3. Membebankan semua biaya perkara ini kepada Pemohon sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, Pemohon hadir sendiri di persidangan sedangkan Termohon tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah meskipun telah dipanggil dengan resmi dan patut, serta ketidakhadirannya tersebut tidak berdasarkan alasan yang sah menurut hukum; Menimbang, bahwa oleh karena Termohon tidak hadir di persidangan, maka perkara a quo tidak dapat dilaksanakan mediasi sebagaimana diatur dalam PERMA Nomor 1 Tahun 2008; Menimbang, bahwa oleh karena mediasi tidak dapat dilaksanakan, maka Majelis Hakim telah berupaya dengan sungguh-sungguh mendamaikan
Pemohon dengan cara
menasehati Pemohon agar bersabar dan rukun kembali dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil ; Menimbang, bahwa oleh karena upaya damai tidak berhasil lalu dilanjutkan dengan membacakan surat permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Menimbang, bahwa Termohon tidak dapat didengar jawabannya karena tidak hadir di persidangan; Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil-dalil Permohonanya, Pemohon telah menyampaikan bukti tertulis berupa : -
Foto copy Kutipan Akta Nikah
Nomor 405/02/X/2009, Seri DG., atas nama
Pemohon dan Termohon yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanjung Agung, tanggal 02 September 2009, telah bermaterai cukup dan telah sesuai dengan aslinya, tanda bukti (P.1);
12
Menimbang, bahwa disamping itu Pemohon telah menghadirkan saksi-saksi di persidangan masing-masing bernama: 1. MARSIDI bin M. SYARKOWI, umur 52 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat kediaman di Dusun II, Desa Panyandingan, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, di bawah sumpahnya telah memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut; - bahwa saksi merupakan adik kandung Pemohon; - bahwa benar antara Pemohon dan Termohon adalah suami isteri sah dan saksi hadir pada waktu Pemohon dan Termohon menikah; - bahwa setelah menikah Pemohon dengan Termohon tinggal di Desa Panyandingan dan telah bergaul sebagaimana layaknya suami isteri namun belum mendapatkan keturunan; - bahwa pada awalnya rumah tangga Pemohon dengan Termohon rukun dan harmonis selama kurang lebih 2 (dua) bulan, setelah itu sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Termohon kurang peduli dan perhatian terhadap Pemohon, Termohon sering pulang ke rumah orang tuanya, Termohon tidak bisa mengatur keuangan rumah tangga; - bahwa Pemohon dengan Termohon sudah pisah rumah selama kurang lebih 1 (satu) bulan dan selama itu pula sudah tidak saling memperdulikan lagi selayaknya suami isteri; - bahwa saksi sering menasehati Pemohon dengan Termohon, namun tidak berhasil; - bahwa keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah sangat sulit untuk dirukunkan kembali, pihak keluarga dan juga saksi
tidak sanggup lagi
mendamaikan Pemohon dan Termohon; 2. JON HENDRI bin HAMZAH, umur 38 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat kediaman di Dusun I, Desa Panyandingan, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, di bawah sumpahnya telah menerangkan yang pada pokok sebagai berikut : - bahwa saksi merupakan tetangga Pemohon; - bahwa benar antara Pemohon dan Termohon adalah suami isteri sah;
13
- bahwa setelah menikah Pemohon dengan Termohon tinggal di Desa Panyandingan dan telah bergaul sebagaimana layaknya suami isteri namun belum mendapatkan keturunan; - bahwa pada awalnya rumah tangga Pemohon dengan Termohon rukun dan harmonis selama kurang lebih 2 (dua) bulan, setelah itu sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Termohon kurang peduli dan perhatian terhadap Pemohon, Termohon sering pulang ke rumah orang tuanya, Termohon tidak bisa mengatur keuangan rumah tangga; - bahwa saksi sering melihat Pemohon dengan Termohon bertengkar ; - bahwa Pemohon dengan Termohon sudah pisah rumah selama kurang lebih 1 (satu) bulan dan selama itu pula sudah tidak saling memperdulikan lagi selayaknya suami isteri; - bahwa keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah sangat sulit untuk dirukunkan kembali, saksi tidak sanggup mendamaikan Pemohon dan Termohon; Menimbang, bahwa atas keterangan para saksi tersebut telah dibenarkan oleh Pemohon dan menyatakan menerimanya; Menimbang, bahwa Pemohon menyampaikan kesimpulan secara lisan yang menyatakan tetap dengan permohonannya serta tidak ada lagi bukti lain yang akan disampaikan dan mohon kepada Majelis Hakim agar perkaranya diputus; Menimbang, bahwa untuk meringkas isi putusan
ditunjuk berita acara
persidangan sebagai bagian tidak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon sebagaimana diuraikan dalam duduk perkara di atas; Menimbang, bahwa oleh karena Termohon tidak hadir di persidangan, maka perkara a quo tidak dapat dilaksanakan mediasi sebagaimana diatur dalam PERMA Nomor 1 Tahun 2008; Menimbang, bahwa oleh karena mediasi tidak dapat dilaksanakan, maka Majelis Hakim telah berupaya
dengan sungguh-sungguh mendamaikan
dengan cara
memberikan saran dan nasehat kepada Pemohon agar bersabar dan rukun kembali dengan Termohon sesuai dengan ketentuan Pasal 82 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7
14
Tahun 1989 yang telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 serta
perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Jo. Pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta Pasal 143 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa oleh karena Termohon tidak hadir dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil atau kuasanya untuk hadir di persidangan, meskipun telah dipanggil dengan resmi dan patut, sedangkan tidak hadirnya Termohon tersebut tidak disebabkan oleh suatu halangan yang sah, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 149 ayat (1) R.Bg. Termohon dinyatakan tidak hadir dan perkara a quo dapat diperiksa dan diputus tanpa hadirnya Termohon (verstek); Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon yang dikuatkan dengan keterangan saksi-saksi serta bukti P. 1 yang merupakan akta otentik, maka terbukti bahwa antara Pemohon dengan Termohon terikat dalam perkawinan yang sah, akad nikah dilaksanakan pada tanggal 11 September 2009, tercatat di Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanjung Agung dan belum pernah bercerai oleh karenanya keduanya mempunyai kualitas hukum sebagai pihak-pihak dalam perkara ini; Menimbang, bahwa yang menjadi alasan Pemohon menceraikan Termohon pada pokoknya terurai dalam posita permohonannya yang pada pokoknya bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah tidak harmonis lagi sering terjadi perselisihan dan pertengkaran bahkan sudah 1 bulan pisah rumah; Menimbang, bahwa terhadap permohonan Pemohon tersebut, Termohon tidak memberikan jawabannya karena tidak pernah hadir di persidangan, Majelis Hakim berpendapat Termohon yang telah dipanggil dengan resmi dan patut tidak akan menggunakan haknya serta patut pula diduga bahwa Termohon dengan sengaja tidak mengindahkan panggilan tersebut dan dapat dianalogikan kepada adanya pengakuan terhadap dalil-dalil permohonan Pemohon tersebut; Menimbang, bahwa meskipun Termohon tidak hadir dipersidangan bukanlah satu-satunya alasan untuk dikabulkannya permohonan Pemohon, melainkan Majelis Hakim harus pula mendengarkan keterangan saksi keluarga dan orang dekat Pemohon sebagaimana dimaksud Pasal 76 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, serta perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Jo. Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam guna mengetahui lebih mendalam sifat dan penyebab dari perselisihan dan pertengkaran
15
antara Pemohon dan Termohon dan untuk mengetahui pula sejauh mana upaya perdamaian yang telah ditempuh oleh keluarga dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon; Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan 2 orang saksi bernama Marsidi bin M. Syarkowi dan Jon Hendri bin Hamzah; Menimbang bahwa saksi-saksi yang diajukan Pemohon dianggap cakap dan tidak terdapat kecacatan formil sebagai saksi serta merupakan saksi keluarga atau orang-orang yang dekat dengan para pihak sebagaimana dimaksud Pasal 76 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 serta perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Jo. Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, dibawah sumpahnya telah memberikan kesaksian yang saling bersesuaian antara yang satu dengan lainnya, oleh karenanya kesaksian para saksi tersebut dapat diterima sebagai alat bukti yang sah dalam perkara ini; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon yang dikuatkan dengan bukti tertulis dan dua orang saksi yang dihadapkan Pemohon dipersidangan
yang
masing-masing telah memberikan keterangan di bawah sumpah, Majelis Hakim telah menemukan fakta di muka persidangan sebagai berikut: - bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang sah, menikah tanggal 11 September 2009, telah bergaul sebagaimana layaknya suami isteri namun belum dikaruniai anak ; - bahwa pada awalnya rumah tangga Pemohon dengan Termohon rukun dan harmonis selama kurang lebih dua bulan, setelah itu sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Terrmohon kurang peduli dan kurang rasa kasih sayang terhadap Pemohon; - bahwa Pemohon dan Termohon telah pisah rumah selama kurang lebih 1 (satu)bulan, selama itu pula antara Pemohon dengan Termohon sudah tidak ada lagi hubungan baik; - bahwa pihak keluarga sudah tidak sanggup merukunkan kembali Pemohon dengan Termohon, rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah sulit untuk dirukunkan kembali, baik Pemohon maupun Termohon sudah sepakat bercerai, perceraian adalah jalan yang terbaik untuk Pemohon dan Termohon;
16
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon harus dinyatakan telah pecah atau retak, kemelut dalam rumah tangga Pemohon dengan Termohon dapat dikatagorikan sebagai perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus yang sulit untuk dirukunkan kembali, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana tersebut dalam alQur’an surah al-Ruum ayat 21 serta Pasal-Pasal dalam perundang-undangan yang berlaku, sebagaimana maksud Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, yaitu untuk menciptakan rumah tangga/keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah sudah tidak mungkin dapat diwujudkan lagi dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Pengadilan berpendapat permohonan Pemohon harus dinyatakan telah beralasan karena telah bersesuaian dengan alasan-alasan perceraian, sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa oleh karena Permohonan Pemohon telah beralasan, maka Pengadilan berpendapat Permohonan Pemohon dapat dikabulkan, yaitu dengan memberi izin kepada Pemohon untuk mengikrarkan thalaknya terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Muara Enim; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang–Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan
Undang–Undang Nomor 3 Tahun 2006, serta
perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka seluruh biaya perkara dibebankan kepada Pemohon ; Mengingat segala Pasal dan peraturan perundang–undangan yang berlaku dan hukum Syara’ yang berhubungan dengan perkara ini ; M E N G A D I L I 5. Menyatakan Termohon telah dipanggil dengan resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir; 6. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek; 7.
Memberi
Izin
kepada
Pemohon
(ROZALI bin M. SYARKOWI) untuk
menjatuhkan Talak 1 (satu) Raj’i terhadap Termohon (SUMIAH binti KEMIS) di depan sidang Pengadilan Agama Muara Enim;
17
8.
Membebankan
kepada Pemohon
membayar
biaya
perkara sebesar
Rp 371.000,- (tiga ratus tujuh puluh satu ribu rupiah) ; Demikian perkara ini diputus dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Muara Enim pada hari Kamis tanggal 26 Agustus 2010 M bertepatan dengan tanggal 16 Ramadhan 1431 H oleh kami Drs. M. LEKAT sebagai Hakim Ketua Majelis, SABARIAH, S.Ag., S.H., dan DEDE ANDI, S.HI., M.H., masingmasing sebagai Hakim-Hakim Anggota, Putusan mana pada hari itu juga di ucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut, serta KARBUDIN, S.Ag., sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Pemohon tanpa hadirnya Termohon.
KETUA MAJELIS, Ttd. Drs. M. LEKAT. HAKIM ANGGOTA,
HAKIM ANGGOTA,
Ttd.
Ttd.
SABARIAH, S.Ag., S.H.
DEDE ANDI, S.HI., M.H. PANITERA PENGGANTI, Ttd. KARBUDIN, S.Ag.
Perincian biaya: 6. HHK/Pendaftaran 7. Biaya Proses 8. Biaya Panggilan 9. Redaksi 10. Materai Jumlah
Rp 30.000,Rp 30.000,Rp 75.000,Rp 5.000,Rp 6.000,Rp 371.000,Untuk salinan Pengadilan Agama Muara Enim Panitera,
18