PUTUSAN Nomor XXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama berdasarkan permusyawaratan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat antara : Penggugat, umur 21 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Tani, tempat tinggal di Desa MJ Kecamatan TJ Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut sebagai Penggugat; MELAWAN Tergugat, umur 31 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Buruh, bertempat tinggal di Kelurahan RS Kecamatan KK Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut sebagai Tergugat; Pengadilan Agama Tersebut; Telah mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat dan memeriksa alat-alat bukti di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa Penggugat berdasarkan surat gugatannya tertanggal 16 Juli 2013 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi dengan Nomor : XXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm, tanggal 16 Juli 2013 telah mengajukan gugatan dengan alasan-alasan sebagai berikut : Halaman 1 dari 17 halaman Putusan No. 264/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
1.
Bahwa, Pada tanggal 13 Juni 2013 Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan TJ dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : Kutipan Akta Nikah Nomor : XX/04/VI/2003 tanggal 13 Juni 2003;
2.
Bahwa, setelah pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di di
rumah orangtua Penggugat di Desa MJ Kecamatan TJ Kabupaten Lampung
Utara selama 2 hari, setelah itu pindah di rumah milik orangtua Tergugat (kontrakan orangtua Tergugat) di KG Kotabumi selama lebih kurang 2 minggu kemudian kembali lagi ke rumah orangtua Penggugat selama lebih kurang 3 tahun (sampai dengan tahun 2006) lalu tinggal drumah kontrakan milik orangtua Tergugat di Kelurahan RS Kecamatan KK Kabpaten Lampung Utara selama lebih kurang 3 tahun (sampai dengan tahun 2009) lalu berpisah tempat tinggal Penggugat pulang ke rumah orangtua Penggugat sedangkan Tergugat tetap tinggal di rumah kontrakan milik orangtua Tergugat di RS; 3.
Bahwa, selama pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai anak 1 orang yang bernama : FM bin TERGUGAT umur 8 tahun, saat ini anak tersebut tinggal bersama Penggugat;
4.
Bahwa, kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun-rukun saja selama 1 tahun namun setelah itu sudah tidak rukun
lagi, sering terjadi
perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan : a. Tergugat malas bekerja dan Tergugat tidak jujur dalam masalah penghasilan sehingga kebutuhan ekonomi keluarga tidak tercukupi; b. Tergugat Tergugat sering keluar malam hari meninggalkan Penggugat tanpa tujuan yang jelas;
Halaman 2 dari 17 halaman Putusan No. 264/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
c. Tergugat mempunyai sifat tempramen jika cekcok sering memukul,bahkan Tergugat pernah memukul wajah Penggugat sampai mata Penggugat lebam; 5.
Bahwa, puncak perselisihan tersebut terjadi pada bulan April tahun 2009 disebabkan penyebabnya ketika Penggugat bertanya kepadaTergugat mengenai hasil usaha Tergugat yang modal usahanya saat itu diperoleh dari meminjam uang kepada kakak Penggugat sebesar Rp.3.500.000,- akan tetapi Tergugat malah marahmarah dan memukul Penggugat yang akhirnya Penggugat dan Tergugat Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal karena Penggugat pulang ke rumah orangtua Penggugat sedangkan Tergugat pulang ke rumah orangtua Tergugat di RS sudah berjalan selama 4 tahun 3 bulan sampai dengan saat ini dan selama itu juga antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin;
6.
Bahwa, Penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan musyawarah namun tidak berhasil;
7.
Bahwa, dengan sikap dan perbuatan Tergugat tersebut di atas, Penggugat tidak ridho karena Penggugat merasa tersiksa lahir maupun batin, oleh karenanya Penggugat bermaksud bercerai dengan Tergugat di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi;
8.
Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini. Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Penggugat mohon kepada
Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk mengadili, dan selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut: PRIMER : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat; 3. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat;
Halaman 3 dari 17 halaman Putusan No. 264/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
SUBSIDER : -
Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari dan waktu sidang yang telah ditentukan untuk pemeriksaan
perkara tersebut, Penggugat hadir sendiri di persidangan sedangkan Tergugat tidak datang menghadap atau menyuruh orang lain menghadap sebagai wakil atau kuasanya yang sah, meskipun telah dipanggil dengan relaas Nomor : XXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm tanggal 19 Juli 2013 dan relaas tanggal 30 Juli 2013,
dengan resmi dan patut,
sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan oleh suatu halangan yang sah; Menimbang, bahwa mediasi atas perkara ini tidak bisa dilaksanakan karena menurut Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2008 mediasi mengharuskan kedua belah pihak yang berperkara, sedang Tergugat tidak hadir di persidangan tanpa alasan sah, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut. Namun demikian Majelis Hakim dalam persidangan telah berusaha menasehati Penggugat untuk bersabar dan mempertahankan keutuhan rumah tangganya bersama Tergugat, namun tidak berhasil maka dibacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti surat berupa : a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk an. Penggugat nomor : 18030XX111850XXX tanggal 08 Juli 2013. yang dikeluarkan oleh Kepala Disduk Capil Kabupaten Lampung Utara; b. Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan TJ Nomor : Kutipan Akta Nikah Nomor : XX/04/VI/2003 Tanggal 13 Juni 2003;
Halaman 4 dari 17 halaman Putusan No. 264/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Bahwa selain mengajukan bukti-bukti tertulis, Penggugat juga telah mengajukan saksi-saksi sebagai berikut : 1. SAKSI I, umur 31 tahun, agama Islam, pekerjaan Petani, tempat kediaman di Desa TB Kecamatan TJ Kabupaten Lampung Utara, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Saksi kenal dengan Penggugat dan kenal dengan Tergugat sebagai suami sah Penggugat; Saksi adalah kakak kandung Penggugat; Selama berumah tangga Penggugat dan Tergugat di rumah orangtua Penggugat di Desa MJ Kecamatan TJ Kabupaten Lampung Utara selama 2 hari, terakhir tinggal di rumah kontrakan milik orangtua Tergugat di Kelurahan RS Kecamatan KK Kabupaten Lampung Utara selama lebih kurang 3 tahun (sampai dengan tahun 2009) lalu berpisah tempat tinggal, Penggugat pulang ke rumah orangtua Penggugat sedangkan Tergugat tetap tinggal di rumah kontrakan milik orangtua Tergugat di RS; Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai anak bernama FM bin TERGUGAT umur 8 tahun; Karena rumah tangganya sudah tidak harmonis Saksi melihat rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah tidak harmonis, saksi mendengar Penggugat dan Tergugat sering berselisih dan bertengkar; Penyebab pertengkaran dikarenakan masalah ekonomi, Tergugat kurang dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga; Saksi mengetahui ada tindak kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan Tergugat terhadap Penggugat;
Halaman 5 dari 17 halaman Putusan No. 264/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Penggugat dan Tergugat sekarang telah pisah tempat tinggal selama kurang lebih 5 tahun; Penggugat pergi meninggalkan Tergugat dari rumah kediaman bersama dan mereka sekarang tingggal di rumah orang tuanya masing-masing; Saksi maupun keluarga pernah berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat tetapi tidak berhasil; 2. SAKSI II, umur 25 tahun, agama Islam, pekerjaan
Karyawan Swasta, tempat
kediaman di Desa MJ Kecamatan TJ Kabupaten Lampung Utara, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Saksi kenal dengan Penggugat dan kenal dengan Tergugat sebagai suami sah Penggugat; Saksi adalah tetangga Penggugat; Saksi mengetahui Penggugat menikah di rumah orangtua Penggugat tetapi Saksi lupa kapan waktunya; Selama berumah tangga Penggugat dan Tergugat di rumah orangtua Penggugat selama 2 hari, setelah itu pindah di rumah milik orangtua Tergugat (kontrakan orangtua Tergugat) selama lebih kurang 2 minggu kemudian kembali lagi ke rumah orangtua Penggugat selama lebih kurang 3 tahun (sampai dengan tahun 2006) dan terakhir tinggal dirumah kontrakan milik orangtua Tergugat di Kelurahan RS Kecamatan KK Kabupaten Lampung Utara selama lebih kurang 3 tahun (sampai dengan tahun 2009), lalu antara Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal; Penggugat dan Tergugat sudah dikaruniai anak bernama FM bin TERGUGAT umur 8 tahun;
Halaman 6 dari 17 halaman Putusan No. 264/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Saksi mengetahui rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah tidak harmonis sejak Penggugat hamil; Rumah tangga Penggugat dan Tergugat sering berselisih dan bertengkar, saksi pernah melihat pertengkaran sebanyak 4 kali dan pernah melihat bekas pukulan dibagian tubuh Penggugat hingga berdarah; Penyebabnya pertengkaran dikarenakan Tergugat malas bekerja, Tergugat sering keluar malam untuk minum-minuman keras dan berjudi; Antara Penggugat dan Tergugat sekarang sudah pisah rumah lebih kurang selama 3 tahun; Penggugat pergi meninggalkan Tergugat dari rumah kediaman bersama; Keluarga Penggugat dan Tergugat pernah berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat tetapi tidak berhasil; Bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut, Penggugat menyatakan tidak keberatan dan membenarkannya; Bahwa Penggugat menyatakan tidak mengajukan sesuatu apapun lagi, kesimpulan Penggugat tetap pada pokok gugatannya untuk bercerai dengan Tergugat dan mohon putusan; Bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, maka segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan sebagaimana termuat dalam berita acara persidangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dan dianggap termuat dalam putusan ini ;
TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah seperti diuraikan di atas;
Halaman 7 dari 17 halaman Putusan No. 264/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa pihak Tergugat tidak datang meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut sehingga tidak dapat dilakukan mediasi sebagaimana maksud Pasal 2 dan 7 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 tahun 2008, kemudian Majelis Hakim berusaha menasehati Penggugat agar bersabar dan mempertahankan rumah tangganya dengan Tergugat sebagaimana maksud Pasal 82 Undang - Undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 154 Rbg., namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa Penggugat telah mendalilkan Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan yang dicatat di Kantor Urusan Agama dan keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis hanya 1 tahun namun setelah itu sudah tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat malas bekerja dan Tergugat tidak jujur dalam masalah penghasilan sehingga kebutuhan ekonomi keluarga tidak tercukupi, Tergugat sering keluar malam hari meninggalkan Penggugat tanpa tujuan yang jelas dan Tergugat mempunyai sifat tempramen jika cekcok sering memukul,bahkan Tergugat pernah memukul wajah Penggugat sampai mata Penggugat lebam, dan puncak perselisihan tersebut terjadi pada bulan April tahun 2009 disebabkan ketika Penggugat bertanya kepadaTergugat mengenai hasil usaha Tergugat yang modal usahanya saat itu diperoleh dari meminjam uang kepada kakak Penggugat sebesar Rp.3.500.000,- akan tetapi Tergugat malah marah-marah dan memukul Penggugat yang akhirnya Penggugat dan Tergugat Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal karena Penggugat pulang ke rumah orangtua Penggugat sedangkan Tergugat pulang ke rumah orangtua Tergugat di RS sudah berjalan selama 4 tahun 3 bulan sampai dengan saat ini dan selama itu juga antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin;
Halaman 8 dari 17 halaman Putusan No. 264/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa berdasarkan dalil gugatan Penggugat, antara Penggugat dan Tergugat terdapat hubungan hukum yaitu keduanya terikat dalam perkawinan yang sah secara hukum Islam, oleh karenanya Penggugat mempunyai legal standing untuk mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat; Menimbang, bahwa atas dalil-dalil Penggugat tersebut, Tergugat tidak dapat didengar tanggapannya atau sanggahannya karena tidak hadir di persidangan sekalipun telah dipanggil secara resmi dan patut,
dan tidak ternyata tidak datangnya itu
disebabkan oleh suatu alasan yang sah, oleh karenanya Tergugat harus dinyatakan tidak hadir dan perkara ini dapat diperiksa dan diputus di luar hadirnya Tergugat
atau
verstek; Menimbang, bahwa dengan dijatuhkannya putusan perkara ini di luar hadirnya Tergugat atau verstek, maka apa yang didalilkan Penggugat harus dianggap sah dan benar, namun karena perkara ini termasuk bidang perkawinan yang dicari bukan saja kebenaran formil tetapi juga kebenaran materiil serta untuk menghindari adanya kebohongan, oleh karenanya Penggugat tetap dibebani pembuktian; Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan bukti surat P.1 berupa fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama PANGGUGAT yang telah memenuhi maksud Pasal 301 Rbg jo. Pasal 1888 KUH Perdata jo. Pasal 2 ayat (3) Undang- Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai dengan demikian bukti tersebut telah memenuhi syarat formil suatu bukti autentik; Menimbang, bahwa mengenai hubungan hukum (suami-isteri) antara Penggugat dan Tergugat, Penggugat telah mengajukan bukti surat P.2 berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah yang telah memenuhi maksud Pasal 301 Rbg jo. Pasal 1888 KUH Perdata jo. Pasal 2 ayat (3) Undang- Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai dengan demikian bukti tersebut telah memenuhi syarat formil suatu bukti autentik;
Halaman 9 dari 17 halaman Putusan No. 264/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa dalam bukti P.1 tersebut telah diterangkan bahwa Penggugat berdomisili di wilayah hukum Kabupaten Lampung Utara, oleh karena itu menjadi kewenangan relatif Pengadilan Agama Kotabumi untuk memeriksa dan mengadili gugatan Penggugat, sesuai dengan Pasal 73 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 dengan demikian bukti tersebut telah memenuhi syarat materiil suatu bukti autentik; Menimbang, bahwa dalam bukti P.2 tersebut telah diterangkan Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan akad nikah yang dicatat di Kantor Urusan Agama Kecamatan TJ pada tanggal 13 Juni 2013 dengan demikian bukti tersebut telah memenuhi syarat materiil suatu bukti autentik; Menimbang, bahwa oleh karena bukti P.1 dan P.2 telah memenuhi syarat formil dan materiil suatu bukti autentik, maka bukti tersebut telah memenuhi kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat, dengan demikian harus dinyatakan terbukti, bahwa Penggugat berada dalam wilayah hukum Pengadilan Agama Kotabumi dan antara Penggugat dan Tergugat masih terikat dalam ikatan perkawinan yang sah, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat Penggugat dan Tergugat merupakan pihak yang berkepentingan dalam perkara; Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 76 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, Majelis Hakim telah mendengar
keterangan 2 (dua) orang saksi Penggugat yang telah
memenuhi ketentuan Pasal 171 Rbg jo. Pasal 175 Rbg jo. Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, dan memberikan keterangan di depan persidangan dengan mengangkat sumpah, oleh karena itu telah memenuhi syarat formil saksi;
Halaman 10 dari 17 halaman Putusan No. 264/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa saksi-saksi Penggugat telah menerangkan bahwa kedua saksi mengetahui keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat, saksi pertama dan kedua Penggugat mengetahui rumah tangga Penggugat dan Tergugat diwarnai perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan masalah ekonomi rumah tangga yang kurang mencukupi, dan saksi kedua Penggugat sering melihat pertengkaran yang terjadi dan penyebab lain bahwa Tergugat sering keluar malam untuk minum-minuman keras dan berjudi, kedua saksi mengetahui antara Penggugat dan Tergugat sekarang telah berpisah tempat tinggal selama 5 tahun dan selama berpisah Penggugat dan Tergugat telah diupayakan perdamaian; Menimbang, bahwa keterangan para saksi tersebut adalah berdasarkan pengetahuan, pendengaran dan atau penglihatan sendiri, dan relevan dengan pokok perkara serta saling bersesuaian sebagaimana maksud Pasal 309 Rbg, oleh karenanya telah memenuhi syarat materiil saksi; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat dan bukti surat
yang
didukung oleh keterangan 2 (dua) orang saksi, telah ditemukan fakta sebagai berikut : 1. Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah dan telah dikaruniai 1 orang anak; 2. Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis lagi, keduanya sering berselisih dan bertengkar disebabkan masalah ekonomi dan Tergugat yang sering keluar malam untuk minum-minuman keras dan berjudi; 3. Bahwa Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal selama 5 tahun; 4. Bahwa Penggugat telah dinasehati oleh keluarga dan orang dekat Penggugat untuk bersabar namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa perkawinan dalam Islam adalah sebuah perjanjian suci yang sangat kokoh (mitsaqon gholidzo) dengan tujuan untuk membentuk keluarga yang
Halaman 11 dari 17 halaman Putusan No. 264/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
bahagia secara kekal dan sebisa mungkin hanya dipisahkan dengan kematian, oleh karena itu Islam menetapkan bahwa perceraian itu adalah suatu kebolehan yang tercela; Menimbang, bahwa tujuan ideal dari suatu perkawinan seperti diuraikan diatas tidak selalu dapat tewujud menjadi kenyataan dalam kehidupan suami isteri dan senantiasa dapat menjaga batasan-batasan hukum Allah dengan menjalankan hak dan kewajibannya masing-masing secara baik; Menimbang, bahwa apabila batasan-batasan dan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut tidak dapat dijaga lagi oleh suami isteri, maka disitulah perceraian dibolehkan walaupun tetap merupakan sesuatu yang tercela; Menimbang, bahwa bisa dianggap sebagai penyalahgunaan dan berdosa jika suami isteri tanpa sebab yang pasti mereka harus bercerai dan juga termasuk perkosaan terhadap hukum dan moral jika memaksakan suami isteri harus tetap hidup dalam rumah tangga yang kehidupan interpersonal tidak lagi terkoordinasi dan hilangnya tujuan bersama dalam rumah tangga sebagaimana diamanatkan dalam al- Qur'an Surah ar-Rum Ayat 21 dan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974. Dalam hal ini rumah tangga seperti tersebut di atas dan upaya perdamaian antara Penggugat dan Tergugat sudah dilakukan
oleh
keluarga, namun tidak berhasil, maka perceraian
dipandang lebih baik untuk menentukan kehidupan berikutnya atau dianggap sebagai “Tasrih bi Ihsan”; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat benar-benar sudah tidak harmonis lagi, dan sudah tidak mungkin lagi untuk dirukunkan dalam satu rumah tangga; Menimbang, bahwa mengingat pernikahan adalah hukum keluarga yang perlu diperhitungkan dan dipikirkan apakah antara keduanya bisa dirukunkan atau tidak,
Halaman 12 dari 17 halaman Putusan No. 264/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
sedangkan faktanya bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus, dan Penggugat tetap teguh pendirian untuk bercerai dengan Tergugat, maka pada hakikatnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak bisa dirukunkan kembali dan jika dipaksakan untuk diteruskan, akan membawa mafsadat
lebih besar daripada maslahatnya, oleh karena itu penyelesaian yang
dipandang adil adalah perceraian; Menimbang, bahwa dengan demikian alasan perceraian yang diajukan oleh Penggugat telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan pendapat Imam Malik seperti dikutip Sayyid Sabiq dalam kitab Fiqh Sunnah Jilid II sebagai berikut:
أو اﻋــــﺘﺮاف اﻟــــﺰوج، ﻓــــﺈذا ﺛﺒﺘــــﺖ دﻋﻮاھــــﺎ ﻟــــﺪى اﻟﻘﺎﺿــــﻲ ﺑﺒﯿﻨــــﺔ اﻟﺰوﺟــــﺔ، وﻛـــﺎن اﻻﯾـــﺬاء ﻣﻤـــﺎ ﻻ ﯾﻄـــﺎق ﻣﻌـــﮫ دوام اﻟﻌﺸـــﺮة ﺑﯿـــﻦ أﻣﺜﺎﻟﮭﻤـــﺎ وﻋﺠـــﺰ اﻟﻘﺎﺿـــﻲ ﻋـــﻦ اﻻﺻـــﻼح ﺑﯿﻨﮭﻤـــﺎ طﻠﻘﮭـــﺎ طﻠﻘـــﺔ ﺑﺎﺋﻨـــﺔ Artinya: Jika gugatan isteri menurut hakim telah kuat dengan bukti atau dengan pengakuan suami, sementara perbuatan menyakiti termasuk penyebab tidak langgengnya berumah tangga antara keduanya di samping itu hakim juga sudah tidak bisa lagi mendamaikan keduanya maka hakim memutuskan ikatan perkawinan keduanya dengan talak satu bain (bain suhra). Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka gugatan Penggugat a quo telah beralasan dan tidak melawan hukum, maka gugatan Penggugat patut dikabulkan;
Halaman 13 dari 17 halaman Putusan No. 264/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak hadir di persidangan tanpa alasan yang sah, dan tidak pula menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil/kuasanya, meskipun Pengadilan telah memanggilnya secara resmi dan patut, maka perkara ini dapat diputus dengan verstek, sesuai Pasal 149 ayat (1) Rbg. Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan pertimbangan di atas dan dengan memperhatikan ketentuan Pasal 119 ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam, maka cukup beralasan bagi Pengadilan untuk menjatuhkan talak satu ba'in shugra Tergugat terhadap Penggugat, sehingga bekas suaminya tidak boleh rujuk dengan bekas isterinya kecuali dengan akad nikah baru; Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 84 ayat 1 dan 2 Undang undang No 7 tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009, maka kepada Panitera Pengadilan Agama Kotabumi diperintahkan untuk mengirimkan sehelai salinan putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah dimana Penggugat dan Tergugat menikah dan dimana Penggugat dan tergugat berdomisili; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah dirubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara dibebankan kepada Penggugat; Mengingat pasal-pasal peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir; Halaman 14 dari 17 halaman Putusan No. 264/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu Ba'in Sughro Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat (Penggugat); 4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan sehelai salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan di mana Penggugat dan Tergugat menikah dan di mana Penggugat dan Tergugat berdomisili saat ini untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 241.000,- (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah);
Demikian putusan ini dijatuhkan di Kotabumi dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi pada hari Senin tanggal 19 Agustus 2013 M. bertepatan dengan tanggal 12 Syawal 1434 H. oleh kami H. A. FERNANDESZ, S.Ag., M.Sy. sebagai Ketua Majelis, M. ISNA WAHYUDI., S.HI.,M.SI. dan SHOBIRIN, S.HI., M.E.Sy. masing-masing sebagai Hakim Anggota Majelis, dan pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut dalam persidangan yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota dan EDY RIADI, S. Sos., S.H. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh
Penggugat tanpa hadirnya
Tergugat;
Ketua Majelis
H. A. FERNANDESZ, S.Ag., M.Sy.
Halaman 15 dari 17 halaman Putusan No. 264/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Hakim Anggota
M. ISNA WAHYUDI., S.HI.,M.SI.
SHOBIRIN, S.HI., M.E.Sy.
Panitera Pengganti
EDY RIADI, S. Sos., S.H.
Perincian biaya : 1. Biaya Pendaftaran
Rp.
2. Biaya ATK Perkara
Rp. 100.000,-
3. Biaya Panggilan
Rp. 150.000,-
4. Biaya Redaksi
Rp.
5.000,-
5. Meterai
Rp.
6.000,-
Jumlah
30.000,-
Rp. 241.000,-
Halaman 16 dari 17 halaman Putusan No. 264/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Untuk salinan sesuai dengan aslinya Atas permintaan Penggugat / Tergugat Kotabumi, ____________________ Oleh Panitera pengadilan Agama Kotabumi
Dra. Hj. ZURAIDA, MH
Halaman 17 dari 17 halaman Putusan No. 264/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Catatan : 1. Memerintahkan kepada Jurusita Pengganti untuk memberitahukan isi putusan ini kepada
Tergugat, kemudian menjelaskan kepada
Tergugat bahwa dia bisa
mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Agama Jambi melalui Pengadilan Agama Kotabumi dalam tenggang waktu 14 hari setelah
Tergugat menerima
pemberitahuan isi putusan ini sekiranya dia tidak menerima isi putusan tersebut, kepada Jurusita Pengganti juga diperintahkan supaya menyampaikan salinan putusan ini kepada Tergugat dalam tenggang waktu 14 hari setelah putusan ini diucapkan. 2. Putusan ini diberitahukan kepada Tergugat pada tanggal : ………………………… 3. Putusan ini dimintakan : a.
Banding tanggal
: …………………………
b.
Kasasi tanggal
: …………………………
c.
PK tanggal
: …………………………
4. Putusan ini telah mempunyai kekuatan hokum tetap sejak tanggal : ...……………
Panitera Pengadilan Agama Kotabumi
Dra. Hj. ZURAIDA, MH
Halaman 18 dari 17 halaman Putusan No. 264/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Halaman 19 dari 17 halaman Putusan No. 264/Pdt.G/2013/PA.Ktbm