PUTUSAN Nomor XXXX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tersebut dibawah ini dalam perkara Cerai Talak antara : PEMOHON, umur 26 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan Dagang, tempat tinggal di Desa BK Kecamatan SA Kabupaten Lampung Tengah, sebagai Pemohon; melawan TERMOHON, umur 24 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan
Ibu
Rumah
Tangga,
bertempat
tinggal
di
Kelurahan SBK Kecamatan KTB Kabupaten Lampung Utara, sebagai Termohon; Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca surat-surat dalam berkas perkara, Telah mendengar keterangan Pemohon, Termohon
dan saksi-saksi di
persidangan; DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal 13 Mei 2014 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi Nomor XXXX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm mengemukakan hal-hal sebagai berikut : 1.
Bahwa pada tanggal 18 Februari 2011 Pemohon dan Termohon telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kotabumi dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : XX/31/II/2011 tanggal 18 Februari 2011;
2.
Bahwa setelah pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon bertempat tinggal semula di rumah milik Pemohon di Desa BK, Kec. SA, Kab.
Hal. 1 dari 13 hal. Put. No. 0200/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
Lampung Tengah selama 3 tahun kemudian Pemohon dan Termohon pisah tempat tinggal; 3.
Bahwa selama terikat pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai anak 1 orang yang diberi nama : MVA bin PEMOHON, umur 2 tahun;
4.
Bahwa kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon awalnya rukun dan harmonis selama 1,5 tahun, namun setelah itu sudah tidak rukun dan harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan : a. Termohon selalu cemburu tanpa alasan yang jelas b. Termohon sering membantah perkataan Pemohon c. Termohon sering betengkar dengan orangtua Pemohon
5.
Bahwa puncak perselisihan tersebut terjadi pada bulan Mei tahun 2014 disebabkan Termohon tidak pernah mau berubah atas sifat dan tingkah lakunya terhadap Pemohon, dan Termohon sudah 2 kali ingin melakukan bunuh diri yang akhirnya Pemohon dan Termohon pisah tempat tinggal karena Pemohon mengantar Termohon pulang ke rumah orangtua Termohon dan selama itu juga antara Pemohon dan Termohon sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin;
6.
Bahwa Pemohon telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan musyawarah namun tidak berhasil;
7.
Bahwa dengan sikap dan perbuatan Termohon tersebut di atas, Pemohon merasa tersiksa lahir maupun batin, oleh karenanya Pemohon bermaksud bercerai dengan Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi;
8.
Bahwa Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Pemohon mohon
kepada Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menerima, memeriksa dan mengadili, selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut : PRIMER : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon;
Hal. 2 dari 13 hal. Put. No. 0200/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
2. Memberi izin kepada Pemohon untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon dimuka sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 3. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon; SUBSIDER : -
Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan Pemohon dan
Termohon telah hadir sendiri di muka persidangan kemudian Majelis Hakim mengupayakan untuk mendamaikan para pihak dimuka persidangan agar tetap rukun membina rumah tangga dengan baik dan juga telah diupayakan mediasi oleh hakim mediator bernama H. A. FERNANDESZ, S.Ag., M.Sy., namun tidak berhasil; Bahwa kemudian dibacakan surat permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon ; Bahwa
atas
permohonan
Pemohon
tersebut,
Termohon
telah
mengajukan jawaban secara lisan yang pada pokoknya mengakui dalil-dalil Pemohon kecuali mengenai alasan perceraian sebagai berikut : -
Bahwa rumah tangga Termohon dengan Pemohon rukun dan harmonis selama 1 tahun setelah itu sudah tidak rukun dan harmonis lagi;
-
Bahwa benar Termohon cemburu kepada Pemohon karena Termohon melihat Pemohon duduk dekat-dekat dengan perempuan teman kerjanya yang bernama NIA dan perempuan tersebut SMS-an dengan Pemohon, ada lagi bernama ITA bahkan dengan perempuan ini Pemohon sudah berhubungan badan, dan Pemohon sering telat pulang kerja;
-
Bahwa Termohon mau bunuh diri itu hanya gertakan saja;
-
Bahwa Termohon keberatan dengan gugatan perceraian Pemohon, karena saya masih ingin rukun lagi dengan Pemohon tetapi jika harus bercerai Termohon akan menuntut nafkah iddah sebesar Rp. 4.500.000,- selama 3 bulan, nafkah lalu (madhiyah) sebesar Rp. 2.000.000,- selama sebulan setengah dan mut’ah berupa emas 10 gram;
-
Bahwa Pekerjaan Pemohon karyawan warung bakso dengan gaji sebulan Rp.1.000.000,- ditambah uang harian Rp.25.000,- per hari;
-
Bahwa anak masih diberi nafkah bulan ini Rp.300.000,-
Hal. 3 dari 13 hal. Put. No. 0200/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
Bahwa Pemohon dan Termohon masing-masing telah mengajukan replik dan duplik yang pada intinya Pemohon dan Termohon sepakat bahwa Pemohon bersedia memberikan sesuatu kepada Termohon sebagai akibat dari perceraian berupa mut’ah, nafkah iddah dan nafkah madhiyah (nafkah lampau) yang semuanya berjumlah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah), dan Termohon menyatakan bersedia menerimanya; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya Pemohon
telah
mengajukan bukti-bukti tertulis berupa : a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) an. PEMOHON NIK : 1802162008880XXX tanggal 17 Januari 2013 (Bukti P1); b. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor : XX/31/II/2011 Tanggal 18 Februari 2011 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan KTB Kabupaten Lampung Utara (Bukti P2); Bahwa
disamping
bukti
tertulis
tersebut,
Pemohon
juga
telah
menghadirkan seorang saksi keluarga yaiu : SAKSI I, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
Saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon sebagai suami istri sah;
Skasi adalah ibu kandung Pemohon;
Rumah tangga mereka sudah berlangsung sejak tahun 2011;
Selama berumah tangga mereka tinggal di rumah milik saksi di Lampung Tengah;
Mereka sudah dikaruniai anak bernama 1 orang;
Pada awalnya keadaan rumah tangga mereka baik-baik saja, namun sekarang sudah tidak harmonis lagi;
Dalam rumah tangga mereka sering terjadi pertengkaran;
Saksi pernah melihat mereka bertengkar;
Setahu Saksi penyebabnya karena Termohon cemburu dengan teman kerja Pemohon yang sering boncengan berangkat kerja bersama-sama;
Saya tahu sendiri Pemohon dan Termohon suka cekcok mulut mengenai itu, selain itu Pemohon juga pernah bercerita kepada saya;
Pihak keluarga sudah mendamaikan mereka tetapi tidak berhasil;
Mereka sudah pisah rumah sejak 2 bulan yang lalu;
Hal. 4 dari 13 hal. Put. No. 0200/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
Pemohon dan Termohon tinggal di tempat orang tuanya masing-masing; Bahwa, Termohon tidak megajukan alat bukti berupa surat tetapi
mengajukan alat bukti 1 orang saksi yaitu SAKSI T I, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
Saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon sebagai suami istri sah;
Skasi adalah ibu kandung Pemohon;
Rumah tangga mereka sudah berlangsung selama 3 tahun;
Selama berumah tangga mereka tinggal di rumah milik saksi di Lampung Tengah;
Mereka sudah dikaruniai anak bernama 1 orang;
Pada awalnya keadaan rumah tangga mereka baik-baik saja, namun pada tanggal 6 Mei 2014 Pemohon datang bersama Termohon untuk menitipkan Termohon kepada saksi dan Pemohon mengatakan kalau belum dijemput jangan pulang, tetapi tiba-tiba yang datang adalah surat permohonan cerai dari Pengadilan Agama;
Menurut Termohon,mereka ada pertengkaran yang disebabkan Pemohon selingkuh dengan perempuan lain;
Saksi tidak pernah melihat mereka bertengkar;
Pihak keluarga tidak ada mendamaikan mereka kecuali saksi hanya menasehati Termohon saja tetapi tidak berhasil;
Mereka sudah pisah rumah sejak 2 bulan yang lalu;
Pemohon dan Termohon tinggal di tempat orang tuanya masing-masing; Bahwa Pemohon dan Termohon menyatakan tidak mengajukan sesuatu
apapun lagi dan menyampaikan kesimpulannya secara lisan yang pada pokoknya sebagaimana dalam berita acara sidang, serta Pemohon dan Termohon mohon kepada Majelis Hakim agar perkaranya memperoleh putusan yang seadil-adilnya; Bahwa
untuk
mempersingkat
putusan
ini
ditunjuk
hal
ikhwal
sebagaimana termuat dalam berita acara sidang perkara ini yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari putusan;
Hal. 5 dari 13 hal. Put. No. 0200/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana tersebut diatas; Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan pokok perkara, Majelis perlu mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai kewenangan Pengadilan Agama dan kedudukan hukum (legal standing) Pemohon; Kewenangan Pengadilan Agama Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 49 huruf (a) Undangundang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama (selanjutnya disebut UUPA), yang menjelaskan bahwa “Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang : a. perkawinan; b. waris; c. wasiat; d. hibah; e. wakaf; f. zakat; g. infaq; h. shadaqah; dan i. ekonomi syari'ah”. Menimbang, bahwa permohonan Pemohon adalah mengenai perceraian yang merupakan bagian dari bidang perkawinan, maka Pengadilan Agama berwenang mengadili dan memeriksa perkara a quo; Kedudukan Hukum (Legal Standing) Menimbang,
bahwa
berdasarkan
ketentuan
Pasal
66
ayat
(1)
menjelaskan bahwa “seorang suami yang beragama Islam yang akan menceraikan istrinya mengajukan permohonan kepada Pengadilan…dst. Maka sesuai bukti P2, Pemohon merupakan suami dari Termohon yang mempunyai hubungan perkawinan sebagai suami istri yang sah berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo. Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu, menurut Majelis Hakim Pemohon berkualitas legitima persona standi in judicio (pihak yang sah mempunyai wewenang
bertindak di Pengadilan) dalam
perkara a quo; Pokok Perkara
Hal. 6 dari 13 hal. Put. No. 0200/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 82 ayat (1) dan (4) UUPA Jo. Pasal 154 R.Bg Jo. Perma No. 1 Tahun 2008 tentang Mediasi, Majelis Hakim
telah
berusaha
mendamaikan dengan menasehati Pemohon agar
bersabar dan mempertahankan keutuhan rumah tangganya dan juga telah diupayakan melalui proses mediasi oleh hakim mediator bernama H. A. FERNANDEZ, S.Ag., M.Sy., tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa pada pokoknya Pemohon mendalilkan bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon awalnya rukun-rukun saja selama 1,5 tahun namun setelah itu sudah tidak rukun
lagi, sering terjadi perselisihan dan
pertengkaran yang disebabkan Termohon cemburu kepada Pemohon tanpa alasan yang jelas. Akibatnya, sejak tanggal 5 Mei 2014 antara Pemohon dan Termohon pisah tempat tinggal dan tidak lagi ada hubungan baik lahir maupun bathin; Menimbang,
bahwa
terhadap
permohonan
Pemohon,
Termohon
menjawabnya yang pada pokoknya membenarkan dalil-dalil permohonan Pemohon kecuali mengenai alasan perceraian sebagaimana tersebut di atas dan Termohon tidak keberatan untuk diceraikan oleh Pemohon; Menimbang, bahwa Termohon memberikan pengakuan berklausul pada posita poin 4 huruf (a) sebagaimana tersebut di atas, oleh karena itu Pemohon wajib membuktikan dalil permohonannya tersebut; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan alat bukti tertulis berupa P1, P2 dan 1 orang saksi; Menimbang, bahwa bukti P1 dan P2 merupakan akta otentik, bermaterai cukup dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut relevan dengan pokok perkara dan tidak dibantah oleh Termohon, sehingga dapat dinyatakan telah memenuhi syarat formil dan materil, oleh karena itu bukti tersebut mempunyai kekuatan yang sempurna dan mengikat; Menimbang, bahwa bukti P1 berupa KTP mengenai Kewenangan Relatif Pengadilan Agama Kotabumi, dan oleh karena tidak ada eksespi dari Termohon
mengenai
hal
tersebut,
maka
Majelis
tidak
perlu
mempertimbangkannya;
Hal. 7 dari 13 hal. Put. No. 0200/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa bukti P2 berupa Kutipan Buku Nikah mengenai kedudukan
hukum
dalam
perkara
aquo
dan
telah
dipertimbangkan
sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa 1 orang saksi yang diajukan oleh Termohon telah dewasa, sudah disumpah dan merupakan unsur keluarga atau orang dekat, sehingga memenuhi syarat formil sebagaimana ketentuan Pasal 172 ayat 1 angka 4 R.Bg Jo. Pasal 76 ayat (1) UUPA Jo. Pasal 22 ayat (2) PP No. 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam. Dan keterangan saksi tersebut mengenai posita angka 4 (a) adalah fakta yang dilihat sendiri/didengar sendiri/dialami sendiri, oleh karena itu keterangan saksi tersebut memenuhi syarat materiil sebagaimana diatur dalam Pasal 308 R.Bg. sehingga keterangannya dapat diterima dan dipertimbangan dalam perkara ini; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil bantahannya, Termohon hanya mengajukan 1 orang saksi; Menimbang, bahwa 1 orang saksi yang diajukan oleh Termohon telah dewasa, sudah disumpah dan merupakan unsur keluarga atau orang dekat , sehingga memenuhi syarat formil sebagaimana ketentuan Pasal 76 ayat (1) UUPA Jo. Pasal 22 ayat (2) PP No. 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam. Namun keterangan saksi tersebut mengenai posita angka 4 (a) adalah fakta yang tidak dilihat sendiri/didengar sendiri/dialami sendiri, oleh karena itu keterangan saksi tersebut tidak memenuhi syarat materiil sebagaimana diatur dalam Pasal 308 R.Bg. sehingga keterangan saksi tersebut harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa salah satu faktor filosofis yang menjadikan pemeriksaan perkara ini telah berlaku asas lex specialis seperti adanya keterangan saksi dari unsur keluarga atau orang dekat baik dari Pemohon atau Termohon karena sulitnya para pihak untuk membuktikan alasan perceraian secara nyata dan sempurna sebagaimana yang berlaku dalam perkara perdata umum, sehingga terhadap pengertian maksud Pasal 19 huruf (f) PP No. 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf (f) KHI Majelis Hakim berpendapat bahwa yang perlu dibuktikan adalah ada tidaknya “sifat perselisihan dan pertengkaran” yang terus menerus serta sifat tidak adanya harapan untuk hidup rukun kembali
Hal. 8 dari 13 hal. Put. No. 0200/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
bukan “sebab-sebab yang menimbulkan” perselisihan dan pertengkaran itu atau yang biasa disebut dengan alasan perceraian. Dengan demikian, keterangan saksi yang dihadirkan baik dari Pemohon atau Termohon sekalipun secara materil tidak mengetahui secara langsung sebab-sebab yang menimbulkan perselisihan dan pertengkarannya tetapi mengetahui adanya akibat perselisihan (akibat hukum/rechts gevolg) dapat dianggap mempunyai kekuatan hukum sebagai dalil pembuktian sesuai Yurisprudensi No. 299 K/AG/2003 tanggal 8 Juni 2005; Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dapat ditemukan fakta-fakta sebagai berikut : -
Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri sah dan belum pernah bercerai;
-
Bahwa sejak 1.5 tahun rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak harmonis dan terjadi pertengkaran yang terus menerus penyebabnya karena Termohon cemburu kepada Pemohon;
-
Bahwa Pemohon akhirnya mengantarkan Termohon pulang kerumah orang tua Termohon sejak tanggal 5 Mei 2014 sampai dengan sekarang, sejak itu Pemohon dan Termohon pisah tempat tinggal;
-
Bahwa Pemohon dan Termohon telah diupayakan damai oleh keluarganya tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, maka
terbukti adanya fakta hukum sebagai berikut : -
Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon terbukti ada sifat perselisihan yang terus menerus yang disebabkan Termohon cemburu kepada Pemohon, sehingga tidak sesuai lagi dengan tujuan perkawinan sebagaimana maksud Pasal 1 UUP Jo. Pasal 3 KHI;
-
Bahwa antara Pemohon dan Termohon telah terjadinya pisah tempat tinggal dan adanya sikap Pemohon dan Termohon yang tidak mau lagi kembali membina rumah tangganya;
-
Bahwa alasan perceraian Pemohon tidak melawan hak dan telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang
Hal. 9 dari 13 hal. Put. No. 0200/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
Perkawinan Jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam. Menimbang, bahwa dalam suatu rumah tangga manakala suami istri telah pisah tempat tinggal, tidak ada rasa kasih sayang dan saling meghormati, mereka telah bertengkar tak ada kecocokan lagi dan tak ada yang berusaha untuk rukun kembali walaupun telah diusahakan perdamaian akan tetapi tidak berhasil, maka keadaan tersebut menurut Majelis Hakim merupakan bukti rumah tangga yang sudah retak, tidak harmonis lagi, dan tidak akan bisa mencapai tujuan perkawinan sebagaimana maksud Pasal 1 Undang-Undang Perkawinan Jo. Al-qur'an surat Ar-Rum ayat 21, karenanya permohonan Pemohon dapat dipertimbangkan; Menimbang, bahwa dari hasil pemeriksaan dalam persidangan, ternyata Pemohon berketetapan untuk menceraikan Termohon dan tidak mempunyai itikad baik untuk kembali lagi dengan Termohon, dimana hal tersebut merupakan tanda kebenciannya yang tidak bisa dielakkan lagi, maka Majelis Hakim perlu mengemukakan petunjuk Allah SWT dalam QS. al-Baqarah ayat 227 yang berbunyi : .ﺳﻤﯿﻊ ﻋﻠﯿﻢ
وان ﻋﺰﻣﻮااﻟﻄﻼق ﻓﺎن
Artinya : “Barang siapa yang berazam untuk talak, sesungguhnya Allah SWT Maha mendengar dan Maha mengetahui” Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah suatu perbuatan yang sedapat mungkin dihindari karena perbuatan tersebut meskipun halal tetapi dibenci Allah SWT, namum apabila tujuan perkawinan tidak dapat terwujud, maka mempertahankan perkawinan dalam kondisi sebagaimana tersebut di atas dikhawatirkan justru akan menimbulkan kemudharatan bagi kedua belah pihak; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka permohonan Pemohon agar diberi izin untuk menjatuhkan talak satu raj’i dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 70 ayat 3 UUPA untuk kepentingan sidang penyaksian ikrar talak Pemohon terhadap Termohon,
Hal. 10 dari 13 hal. Put. No. 0200/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
Majelis Hakim akan menentukan hari sidang berikutnya setelah putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap; Menimbang, bahwa untuk memenuhi maksud ketentuan Pasal 84 UUPA dengan segala perubahannya Jo. Pasal 35 PP. No. 7 Tahun 1975, Majelis Hakim perlu menambahkan amar putusan yang isinya memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan satu helai salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan di tempat kediaman Pemohon dan Termohon atau tempat dimana pernikahan Pemohon dan Termohon dilangsungkan sebagaimana maksud pasal tersebut; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai ketentuan Pasal 89 ayat (1) UUPA, biaya perkara dibebankan kepada Pemohon; Mengingat pasal-pasal peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 3. Menghukum Pemohon untuk memberikan sesuatu kepada Termohon berupa mut’ah, nafkah iddah, dan nafkah madhiyah (nafkah lampau) yang semuanya berjumlah Rp. 5.000.000,- (Lima juta rupiah); 4. Memerintahkan
Panitera
Pengadilan
Agama
Kotabumi
untuk
mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan SA Kabupaten Lampung Tengah dan Kantor Urusan Agama Kecamatan
Kotabumi
Kabupaten Lampung Utara untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon sejumlah Rp. 391.000,(tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah); Demikian
putusan
ini
dijatuhkan
di
Kotabumi
dalam
rapat
permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi pada hari Selasa tanggal 15 Juli 2014 M. bertepatan dengan tanggal 16 Ramadan 1435
Hal. 11 dari 13 hal. Put. No. 0200/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
H. oleh kami ANTONI SAID, S.Ag. Sebagai Ketua Majelis, H. MOHAMAD MU'MIN, S.HI., MH. dan SHOBIRIN, S.HI., M.E.Sy. masing-masing sebagai Anggota Majelis, dan pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut dalam persidangan yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh ROSITA, S.Ag. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Pemohon dan Termohon.
Ketua Majelis
ANTONI SAID, S.Ag. Anggota Majelis
Anggota Majelis
SHOBIRIN, S.HI., M.E.Sy. H. MOHAMAD MU'MIN, S.HI., MH. Panitera Pengganti
ROSITA, S.Ag.
Hal. 12 dari 13 hal. Put. No. 0200/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
Perincian Biaya : 1. Biaya Pendaftaran
RP
2. Biaya ATK Perkara
Rp. 50.000,-
3. Biaya Panggilan
Rp. 300.000,-
4. Biaya Redaksi
RP.
5.000,-
5. Meterai
Rp.
6.000,-
Jumlah
30.000,-
Rp. 391.000,-
(Tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah)
Hal. 13 dari 13 hal. Put. No. 0200/Pdt.G/2014/PA.Ktbm