PUTUSAN Nomor : XXX/Pdt.G /2011/PA.Ktb
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara Gugat Cerai antara :
Penggugat, umur 38 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara ; melawan Tergugat, umur 49 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Buruh, tempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara ;
Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara ; Telah mendengar keterangan Penggugat, Tergugat dan saksi-saksi di persidangan; Telah memperhatikan alat bukti lain yang ada hubungannya dengan perkara ini;
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat Gugatannya tertanggal 1 Agustus 2011 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi, di bawah register Nomor : XXX/Pdt.G/2011/PA.Ktb tanggal 01 Agustus 2011, telah mengajukan Gugatan Cerai terhadap Tergugat dengan uraian/alasan sebagai berikut :
1. Bahwa Penggugat adalah isteri sah Tergugat yang akad nikahnya berlangsung di Kabupaten Lampung Utara pada tanggal 19 Mei 2011, berdasarkan Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Lampung Utara, Nomor XXX/01/VI/2011 tertanggal 01 Juni 2011; 2. Bahwa sewaktu menikah Penggugat berstatus perawan dan Tergugat berstatus perjaka dan dilaksanakan suka sama suka; 3. Bahwa Penggugat dan Tergugat setelah menikah tinggal di rumah kediaman pribadi milik Penggugat di Kabupaten Lampung Utara selama 2 bulan, setelah itu Penggugat dan Tergugat berpisah ranjang sampai dengan sekarang sudah berjalan 1 minggu; 4. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami isteri namun belum dikaruniai keturunan ; 5. Bahwa pada awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat berjalan rukun dan harmonis selama 1 bulan, kemudian setelah itu rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai goyah, selalu diwarnai perselisihan dan pertengkaran terusmenerus. Adapun yang menjadi penyebabnya adalah karena Tergugat selalu curiga dan cemburu buta kepada Penggugat, dan antara Penggugat dan Tergugat merasa sudah tidak ada lagi kecocokan dalam membina rumah tangga; 6. Bahwa setiap kali terjadi pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat, Tergugat pernah mengatakan kata-kata akan bercerai dari Penggugat; 7. Bahwa puncak ketidak harmonisan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada bulan Juli tahun 2011, Penggugat dan Tergugat bertengkar karena Tergugat selalu curiga dan cemburu kepada Penggugat. Setelah kejadian tersebut Penggugat dan Tergugat berpisah ranjang. Selama itu sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin antara Penggugat dan Tergugat; 8. Bahwa dari pengakuan Penggugat ini telah dilakukan upaya-upaya perdamaian dari pihak keluarga Penggugat, tetapi upaya tersebut tidak berhasil;
Hal 2 dari 12 Put. No. 223/Pdt.G/2011/Pa.Ktb
9. Bahwa terhadap prilaku Tergugat tersebut, maka rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak mungkin lagi untuk dapat dipertahankan, oleh karenanya Penggugat telah berketetapan hati untuk menggugat cerai terhadap Tergugat ke Pengadilan Agama Kotabumi; Berdasarkan dalil-dalil diatas, Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Kotabumi dalam hal ini Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, kiranya berkenan memberikan putusan yang amarnya berbunyi, sebagai berikut : PRIMAIR : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menceraikan pernikahan Penggugat dan Tergugat; 3. Membebankan biaya perkara menurut undang-undang; SUBSIDAIR : -
Mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan Penggugat dan
Tergugat datang menghadap sendiri di depan sidang. Kemudian dalam usaha mendamaikan pemeriksaan perkara ini ditunda untuk mediasi, dan berdasarkan Penetapan No. XXX/Pdt.G/2011/PA.Ktb. tanggal 9 Agustus 2011 telah ditunjuk Saudara Jasmani, S.H. Hakim Pengadilan Agama Kotabumi sebagai Mediator untuk penyelesaian perkara ini secara damai melalui proses mediasi; Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 11 Agustus 2011 dan upaya yang dilakukan Majelis Hakim dalam usaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat tidak berhasil, lalu pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan surat gugatan tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat, Tergugat memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut : -
bahwa Tergugat menyangkal gugatan Penggugat kecuali yang nyata diakui kebenarannya;
Hal 3 dari 12 Put. No. 223/Pdt.G/2011/Pa.Ktb
-
bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah goyah namun penyebab perselisihan dan pertengkaran bukan Tergugat cemburu buta kepada Penggugat tetapi cemburu sewajarnya yang menanyakan tentang kebiasaan pulang Penggugat dari dagang sebelum jam 12.00 WIB, namun ternyata Penggugat sering pulang pukul 13.00 – 14.00 WIB, setiap ditanya Penggugat tidakjawab tapi malah marah-marah;
-
bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah ranjang selama 1 (satu) minggu, karena Penggugat selalu menyendiri dan menghindar dari Tergugat;
-
bahwa Tergugat keberatan bercerai dengan Penggugat karena masih mencintainya dan ingin membina rumah tangga yang lebih baik lagi, dan selama terjadi perselisihan Tergugat tidak pernah mengucapkan kata cerai kepada Penggugat; Menimbang, bahwa terhadap jawaban Tergugat, Penggugat memberikan
replik secara lisan yang pada pokoknya tetap pada gugatannya semula dan menambahkan keterangan sebagai berikut : - bahwa Tergugat marah-marah hingga memecahkan barang pecah belah 2 (dua) kali dan gunting baju Penggugat sekali; - bahwa Tergugat cemburu dengan banyak laki-laki yang Penggugat kenal diantaranya bernama Iwan ‘X’ dan Iwan ‘Y’ tapi hanya feeling (prasangka) tidak melihat langsung, akhirnya Tergugat sakit hati ketika Penggugat pulang dari pasar dengan membawa baju tidur; Menimbang, bahwa terhadap replik Penggugat, Tergugat memberikan duplik secara lisan yang pada pokoknya tetap pada jawaban semula; Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti-bukti tertulis berupa : a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama Penggugat Nomor : 1803106211730003, tanggal 10 Pebruari 2011, yang dikeluarkan oleh Kepla Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lampung Utara. Telah
Hal 4 dari 12 Put. No. 223/Pdt.G/2011/Pa.Ktb
dinazegelen dan bermeterai cukup kemudian dicocokkan ternyata sesuai dengan aslinya, lalu diberi tanda bukti P1; b. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor : XXX/01/VI/2011 tanggal 1 Juni 2011, yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten Lampung Utara. Telah dinazegelen dan bermeterai cukup kemudian dicocokkan ternyata sesuai dengan aslinya, lalu diberi tanda bukti P2; Menimbang, bahwa selain itu Penggugat juga mengajukan saksi-saksi yaitu : 1. Saksi P I, umur 28, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat kediaman di Kabupaten Lampung Utara, dan menerangkan bahwa saksi adalah saudara sepupu Penggugat, bersedia menjadi saksi dalam perkara ini, kemudian di atas sumpahnya menerangkan sebagai berikut: -
bahwa saksi mengenal Tergugat sebagai suami sah Penggugat dan saksi hadir saat pernikahannya;
-
bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat telah hidup rukun layaknya suami istri namun belum dikarunia seorang anak;
-
bahwa saksi mengetahui sekali Penggugat dengan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang penyebabnya saksi tidak tahu, namun saksi mendengar suara keras dari pertengkaran keduanya. Akibatnya Tergugat pergi sendiri ke Kota Bandar Lampung meninggalkan Penggugat dan sampai saat ini sudah berpisah tempat tinggal selama 3 bulan;
-
bahwa selama pisah tempat tinggal, antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah kumpul lagi atau saling jemput dan komunikasi, dan sejak itu Tergugat tidak pernah kembali lagi untuk tinggal bersama dengan Penggugat;
-
bahwa keluarga Penggugat dan Tergugat belum ada upaya mendamaikan keduanya agar rukun kembali dan membina rumah tangga yang lebih baik;
2. Saksi P II, umur 57 tahun, agama Islam, pekerjaan wiraswasta dan Ketua Lingkungan (LK), tempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara, dan
Hal 5 dari 12 Put. No. 223/Pdt.G/2011/Pa.Ktb
menerangkan bahwa saksi adalah tetangga Penggugat (berjarak 500 Meter) dan Ketua Lingkungan (LK), bersedia menjadi saksi dalam perkara ini, kemudian di atas sumpahnya menerangkan sebagai berikut: -
bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat sebagai suami istri yang sah, dan saksi hadir saat pernikahannya;
-
bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat telah hidup rukun layaknya suami istri namun belum dikarunia seorang anak;
-
bahwa saksi tidak mengetahui langsung antara Penggugat dengan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran kecuali setelah ada laporan dari Tergugat yang meminta datang kerumah untuk menyaksikan barang-barang yang rusak/pecah yang menurut pengakuan Penggugat adalah sebagai akibat pertengkaran Penggugat dan Tergugat namun penyebabnya saksi tidak tahu;
-
bahwa saksi hanya menerima laporan dari Penggugat sekali dan saat datang kerumah saksi tidak menemukan Tergugat di sana, dan selanjutnya tidak mengetahui lagi keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat;
3. Saksi P III, umur 32 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara, dan menerangkan bahwa saksi adalah tetagga Penggugat (berjarak 30 Meter), bersedia menjadi saksi dalam perkara ini, kemudian di atas sumpahnya menerangkan sebagai berikut: -
bahwa saksi mengenal Tergugat sebagai suami sah Penggugat dan saksi hadir saat pernikahannya;
-
bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat telah hidup rukun layaknya suami istri namun belum dikarunia seorang anak;
-
bahwa saksi mengetahui sekali Penggugat dengan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran hebat pada bulan Juni 2011 (sebelum puasa) yang penyebabnya saksi tidak tahu. Akibatnya Tergugat pergi meninggalkan Penggugat dan sampai saat ini sudah berpisah tempat tinggal selama 3 bulan;
Hal 6 dari 12 Put. No. 223/Pdt.G/2011/Pa.Ktb
-
bahwa selama pisah tempat tinggal, antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah kumpul lagi atau saling jemput dan komunikasi, dan sejak itu Tergugat tidak pernah kembali lagi untuk tinggal bersama dengan Penggugat; bahwa keluarga Penggugat dan Tergugat sudah ada upaya mendamaikan keduanya agar rukun kembali dan membina rumah tangga yang lebih baik namun tidak berhasil; Menimbang,
bahwa
untuk
menguatkan
dalil
bantahannya
Tergugat
mengajukan saksi-saksi yaitu : 1. Saksi T, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat kediaman di Kota Bandar Lampung, dan menerangkan bahwa saksi adalah adik kandung Tergugat bersedia menjadi saksi dalam perkara ini, kemudian di atas sumpahnya menerangkan sebagai berikut : -
bahwa saksi mengenal Penggugat sebagai istri sah Tergugat dan saksi hadir saat pernikahannya;
-
bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat telah hidup rukun layaknya suami istri namun belum dikarunia seorang anak;
-
bahwa saksi mengetahui sendiri Penggugat dengan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran ketika saksi berkunjung ke rumah Penggugat yang penyebabnya saksi tidak tahu. Akibatnya Tergugat pergi meninggalkan Penggugat dan sampai saat ini sudah berpisah tempat tinggal selama 1 bulan;
-
bahwa selama pisah tempat tinggal, antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah kumpul lagi atau saling jemput dan komunikasi, dan sejak itu Tergugat tidak pernah kembali lagi untuk tinggal bersama dengan Penggugat;
-
bahwa saksi sudah pernah berupaya mendamaikan keduanya agar rukun kembali dan membina rumah tangga yang lebih baik namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat mengajukan kesimpulan yang
pada pokoknya tetap pada gugatan dan jawaban masing-masing dan mohon putusan;
Hal 7 dari 12 Put. No. 223/Pdt.G/2011/Pa.Ktb
Menimbang, bahwa selanjutnya untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, maka ditunjuk semua peristiwa hukum yang tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini, yang selanjutnya dianggap termuat dalam putusan ini;
TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah seperti diuraikan tersebut di atas ; Menimbang, bahwa sesuai pasal 154 R.Bg. dan PERMA No. 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pangadilan, Hakim Mediator saudara Jasmani, S.H telah berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat agar rukun kembali membina rumah tangganya namun tidak berhasil ; Menimbang, bahwa dalil-dalil yang diajukan Penggugat untuk mengajukan cerai terhadap Tergugat adalah Tergugat selalu curiga dan cemburu buta kepada Penggugat, dan antara Penggugat dan Tergugat merasa sudah tidak ada lagi kecocokan dalam membina rumah tangga, akibatnya antara Penggugat dan Tergugat telah pisah ranjang selama 1 minggu; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti P1 dan P2 yang menurut Majelis telah memenuhi persyaratan formil dan materil dan berdasarkan kedua alat bukti tersebut terbukti bahwa Penggugat berada dalam wilayah hukum Pengadilan Agama Kotabumi dan antara Penggugat dan Tergugat masih terikat dalam ikatan perkawinan yang sah, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat Penggugat dan Tergugat merupakan pihak yang berkepentingan dalam perkara ini; Menimbang, bahwa 3 (tiga) orang saksi yang dihadirkan oleh Penggugat, hanya 2 (dua) orang saksi dari Penggugat (saksi pertama dan ketiga) dan 1 (satu) orang saksi dari Tergugat yang telah memenuhi syarat sebagai saksi dan merupakan orang dekat Penggugat dan Tergugat, maka hal ini telah memenuhi ketentuan pasal
Hal 8 dari 12 Put. No. 223/Pdt.G/2011/Pa.Ktb
76 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 jo. pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. pasal 134 Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi dari Penggugat dan 1 (satu) orang saksi dari Tergugat tersebut di bawah sumpahnya telah memberikan keterangan di depan sidang, seorang demi seorang dan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian dan ada relevansinya dengan perkara a quo, karenanya keterangan saksi-saksi tersebut dapat dipertimbangkan dalam perkara ini; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat dan Tergugat yang dikuatkan dengan bukti-bukti tertulis dan keterangan 2 (dua) orang saksi Pengguat dan 1 (satu) orang saksi Tergugat, maka dapat diperoleh fakta hukum sebagai berikut: - bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah yang menikah pada tanggal 19 Mei 2011, dan belum pernah bercerai; - bahwa terbukti sejak Juli 2011 antara Penggugat dengan Tergugat telah terjadi pertengkaran terus-menerus dan sulit untuk rukun kembali yang disebabkan Tergugat curiga dan cemburu buta kepada Penggugat, dan Tergugat marah-marah hingga memecahkan barang-barang perabot rumah tangga; - bahwa kini Penggugat dan Tergugat sudah berpisah tempat tinggal selama 3 bulan hingga perkara ini diputus dan tidak saling memperdulikan lagi; - bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah diupayakan untuk rukun, namun tidak berhasil dan kini Penggugat tetap bersikeras untuk bercerai dengan Tergugat; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut, maka dapat dinilai Penggugat dan Tergugat sudah tidak mempunyai rasa saling mencintai, hormat-menghormati, setia dan memberi bantuan lahir batin, yang kesemuanya merupakan sendi dasar dan menjadi kewajiban suami isteri dalam hidup berumah tangga (vide: pasal 33 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 jo. pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam); Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan “rumah tangga Penggugat dan Penggugat benar-benar telah pecah (broken marriage) serta telah terjadi perselisihan dan perengkaran secara terus-
Hal 9 dari 12 Put. No. 223/Pdt.G/2011/Pa.Ktb
menerus yang tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga”, sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sebagaimana dimaksud pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 atau rumah tangga yang sakinah mawaddah dan rahmah sebagaimana dikehendaki dalam Alqur'an surat Ar-Rum ayat (21) jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI) tidak dapat diwujudkan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 237 K/AG/1998 tanggal 17 Maret 1999 yang menetapkan bahwa : “cekcok, hidup berpisah, tidak dalam satu tempat kediaman bersama, salah satu pihak tidak berniat meneruskan kehidupan bersama dengan pihak lain, merupakan fakta yang cukup sesuai alasan perceraian Pasal 39 ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974”, maka mempertahankan rumah tangga yang sudah sedemikian rupa bentuknya menurut majelis akan menimbulkan kemadharatan bagi kedua belah pihak, untuk itu, perceraian merupakan jalan keluar untuk menghindari kemadharatan lebih dahulu dari pada mendatangkan kebaikan, hal mana sejalan dengan maksud Qo’idah Fiqhiyah dalam Kitab Asybah wan Nadhaair halaman 62 :
درئ اﻟﻤﻔﺎﺳﺪ ﻣﻘﺪم ﻋﻠﻰ ﺟﻠﺐ اﻟﻤﺼﺎﻟﺢ Artinya:
“Menghindari
kerusakan
harus
didahulukan dari
pada menarik
kemaslahatan”; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim dalam permusyawaratannya berpendapat bahwa gugatan Penggugat telah terbukti dan memenuhi alasan perceraian sebagaimana dimaksud dalam penjelasan pasal 39 ayat (2) huruf (f) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, karenanya Gugatan Penggugat patut dikabulkan;
Hal 10 dari 12 Put. No. 223/Pdt.G/2011/Pa.Ktb
Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk bidang perkawinan, maka sesuai dengan ketentuan pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989, yang dirubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan dirubah kembali dengan Undang-undangg No. 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, semua biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat, segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara' yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba'in sughra Tergugat terhadap Penggugat ; 3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 291.000,- (dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah). Demikian putusan ini dijatuhkan pada hari Selasa tanggal 25 Oktober 2011 M. bertepatan dengan tanggal 28 Dzulqa’dah 1432 H., oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi yang terdiri dari AKHMAD JUNAEDI, S.H. sebagai Ketua Majelis dan AGUS FAISAL YUSUF, S.Ag. serta SHOBIRIN, S.HI. masingmasing sebagai Hakim Anggota, dan putusan tersebut dibacakan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota yang didampingi oleh SAIDINA, S.H. sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Agama tersebut dengan dihadiri oleh
Penggugat di luar
hadirnya Tergugat. Ketua Majelis
AKHMAD JUNAEDI, S.H.
Hakim Anggota
Hakim Anggota
AGUS FAISAL YUSUF, S.Ag.
SHOBIRIN, S.HI.
Hal 11 dari 12 Put. No. 223/Pdt.G/2011/Pa.Ktb
Panitera Pengganti
SAIDINA, S.H.
Perincian Biaya Perkara :
- Pendaftaran
: Rp.
30.000,00
- ATK Perkara
: Rp.
50.000,00
- Panggilan
: Rp. 200.000,00
- Redaksi
: Rp.
5.000,00
- Meterai
: Rp.
6.000,00
Jumlah
: Rp. 291.000,00
Terbilang (Dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah)
Kotabumi, 25 Oktober 2011.M 28 Dzulqa’dah 1432.H SALINAN PUTUSAN INI SESUAI DENGAN ASLINYA, PANITERA,
Dra. Hj. ZURAIDA, M.H
Hal 12 dari 12 Put. No. 223/Pdt.G/2011/Pa.Ktb