PUTUSAN Nomor : 158/Pdt.G/2011/PA.Kab.Mn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kabupaten Madiun yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata Agama pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tersebut di bawah ini dalam perkara antara : --------------------------------------------------------PENGGUGAT ASLI, umur 36 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS, bertempat tinggal di KABUPATEN MADIUN, dalam hal ini diwakili oleh WARDOJO,SH. Advokat yang beralamat Kantor di Jalan Ketintang Nomor 205 Surabaya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 03 Januari 2011 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kabupaten Madiun dengan register Nomor 21/AD/158/G/11 tanggal 04 Februari 2011, Selanjutnya disebut “ PENGGUGAT “ ; ------------LAWAN TERGUGAT ASLI, umur 36 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, bertempat tinggal di KABUPATEN MADIUN, dalam hal ini diwakili oleh ARIEF PURWANTO, SH., MH. Advokat yang beralamat Kantor di Jalan Serayu Timur Blok A-21 Perum Griya Kencana Kota Madiun, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 25 Februari 2011 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kabupaten Madiun dengan register Nomor 37/AD/158/G/11 tanggal 28 Februari 2011, selanjutnya disebut “ TERGUGAT “ ; -----------------------------------Pengadilan Agama tersebut ; -------------------------------------------------------------------------Telah membaca dan mempelajari berkas perkara ; -----------------------------------------------Telah mendengar keterangan kedua belah pihak berperkara beserta saksi-saksi di persidangan ; ---------------------------------------------------------------------------------------------
2
TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat melalui Kuasanya telah mengajukan gugatan secara tertulis yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kabupaten Madiun dengan register perkara Nomor : 158 / Pdt.G / 2011 / PA.Kab. Mn. Tanggal 04 Februari 2011 telah mengemukakan hal-hal dengan adanya perubahan yang pada pokoknya sebagai berikut : --1.
Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri, karena telah melangsungkan perkawinan di Madiun, di hadapan Pejabat Pencatatan Nikah (KUA) Kecamatan Balerejo, pada tanggal 28 Juli 2001, sebagaimana dimaksud dalam Akta Nikah Nomor : 204/86/VII/2001, Duplikat Akta Nikah Nomor : Kk.13.19.03/Pw.01/439/2009 tanggal 08 Oktober 2009 ; ----------------------------------------------------------------------------------
2.
Bahwa setelah menikah, antara Penggugat dengan Tergugat telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri, dengan bertempat kediaman di rumah orang tua Tergugat di Desa Jatirejo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, selama kurang lebih 3 (tiga) tahun. Oleh karena Penggugat merasa tertekan dengan campur tangan pihak orang tua Tergugat dalam kehidupan rumah tangganya, maka Penggugat telah menyampaikan keingainannya untuk kontrak rumah, namun hal itu ditolak oleh Tergugat, dengan alasan tidak diijini oleh orang tua Tergugat ; -----------------------------
3.
Pada sekitar bulan Maret 2005, Penggugat dan Tergugat membangun rumah sendiri, karena Tergugat telah mendapatkan hibah tanah 6x13 meter dari orang tuanya untuk dibangun rumah, yaitu di dekat rumah orang tua Tergugat, di Desa Jatirejo, Kecamatan Wonoasri. Dengan batas-batas sebagai berikut : sebelah timur tanah Bu Warni, sebelah selatan tanah sawah almarhum Pak Kurmen, sebelah barat tanah milik orang tua Tergugat, dan sebelah utara jalan Raya Wonoasri, dan masih atas nama orang tua Tergugat. Dengan ukuran lebar 6 meter dan panjang 12 meter, berdinding tembok bata, rangka/kuda dan usuk dari kayu jati, dengan lantai keramik. Setelah rumah selesai dibangun sekitar bulan Mei 2005, Penggugat dan Tergugat pindah ke rumah tersebut dan dipergunakan sebagai tempat tinggal bersama ; ------------------------------------------
4.
Bahwa nilai rumah tersebut saat ini tidak kurang dari Rp.50.000.000,-(lima puluh juta rupiah). Oleh karena rumah tersebut dibangun pada saat perkawinan, maka secara
3
hukum menjadi harta bersama dan menjadi hak antara Penggugat dan Tergugat dengan bagian yang sama. Mohon rumah ukuran lebar 6 meter dan panjang 12 meter, berdinding tembok bata, rangka/kuda dan usuk dari kayu jati, dengan tantai keramik seluas kurang lebih 66 M2, yang dibangun di atas tanah milik Tergugat/orang tua Tergugat tersebut adalah sebagai harta bersama antara Penggugat dengan Tergugat, dengan bagian masing-masing Pengugat dan Tergugat adalah 1/2 bagian ; ---------------5.
Bahwa meskipun telah bertempat tinggal di rumah sendiri, antara Penggugat dengan Tergugat masih sering terjadi pertengkaran karena dalam perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat belum dikaruniai anak. Meskipun Penggugat telah berupaya keras untuk memperoleh anak, baik secara medis maupun alternative, tetapi sebaliknya, Tergugat tidak pernah mau melakukan tes sperma sebagaimana saran dari dokter kandungan yang telah dimintai konsultasi Penggugat dan Tergugat ; ----------------------
6.
Pada tahun 2007 pihak keluarga Tergugat menyarankan untuk mengangkat anak dari kakak Tergugat, namun saran tersebut tidak diterima oleh Penggugat, karena Penggugat belum pernah membicarakan hal itu dengan kakak Tergugat. Selain itu, Tergugat sendiri tidak mau berupaya secara sungguh-sungguh, karena kenyataannya beberapa kali tidak pernah mau untuk tes sperma, sehingga dokter kandungan tidak dapat mendiagnose dan menentukan bagaimana teraphy yang tepat untuk Penggugat dan Tergugat. Jawaban Penggugat tersebut menyebabkan terjadinya pertengkaran yang semakin meruncing ; -------------------------------------------------------------------------------
7.
Bahwa oleh karena hal-hal sepele telah menjadikan Tergugat marah dan menyebabkan terjadinya pertengkaran, maka atas seijin Tergugat, Penggugat pada sekitar bulan Juli 2007 kembali ke orang tua Penggugat. Dengan harapan Tergugat dapat berpikir jernih. Ternyata sikap dan perilaku Tergugat tidak berubah, Tergugat tidak mau menerima kenyataan Penggugat apa adanya. Hal ini terbukti dari sikap Tergugat yang tidak mau peduli lagi terhadap Penggugat. Sejak kepindahan tahun 2007 sampai sekarang Tergugat hanya menjenguk Penggugat 3 (tiga) kali, yaitu pada setiap hari Raya Idhul Fitri saja. Tergugat sudah 3 (tiga) tahun tidak pernah lagi memberikan nafkah lahir maupun batin. Sementara Tergugat tetap menuntut Penggugat untuk hamil. Bagaimana mungkin tuntutan Tergugat dan orang tuanya tersebut dapat terwujud jika faktanya
4
Tergugat tidak lagi memberikan nafkah
batin dan tetap tidak mau
mendukung
usaha dan upaya Penggugat secara sungguh-sungguh ? ; ---------------------------------8.
Bahwa kebiasaan Tergugat memberikan nafkah kepada Penggugat adalah sebesar Rp.750.000,- sampai dengan Rp.1.000.000,- per bulan. Oleh karena sejak bulan Juli 2007 sampai dengan bulan Pebruari 2010 Penggugat tidak pernah lagi memberikan nafkah lahir kepada Tergugat, maka semestinya Tergugat berkewajiban membayar nafkah kepada Penggugat selama 32 (tiga puluh dua) bulan atau sebesar Rp.32.000.000,- (tiga puluh dua juta rupiah). Serta berkewajiban membayar nafkah iddah kepada Penggugat sebesar Rp.3.000.000,-(tiga juta rupiah), serta mut'ah sesuai kemampuan Tergugat ; ----------------------------------------------------------------------------
9.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak mungkin dapat mencapai tujuannya untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan harmonis. Penggugat sudah tidak mungkin lagi hidup rukun dengan Tergugat, karena sudah tidak ada rasa cinta dan kasih. Oleh karena itu kiranya tidak ada jalan yang lebih baik bagi Penggugat kecuali perkawinan tersebut dinyatakan putus karena perceraian ; --------------------------------------------------------------------------
10. Bahwa untuk gugatan cerai ini, terlebih dahulu Penggugat telah mengajukan permohonan ijin cerai kepada atasan Penggugat. Oleh karena permohonan ijin dimaksud telah melalui proses dan prosedur yang semestinya, dan antara Penggugat dan Tergugat telah diupaya damai namun tidak berhasil maka permohonan ijin cerai Penggugat tersebut telah dikabulkan, sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Bupati Madiun No.474.2/141/402.203/2010 tanggal 22 Nopember 2010 (Copy Terlampir). Oleh karena gugatan Penggugat telah memenuhi syarat formal maka mohon Pengadilan Agama Kabupaten Madiun berkenan untuk memerima, memproses dan mengabulkan gugatan Penggugat ; --------------------------------------------------------------Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka mohon Pengadilan Agama Kabupaten Madiun berkenan untuk memeriksa dan memutuskan perkara ini sebagai berikut : ----------1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya ; --------------------------------------------------2. Menyatakan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat yang telah dilaksanakan di hadapan Pejabat Pencatatan Nikah (KUA) Kecamatan Balerejo, pada tanggal 28 Juli
5
2001, sebagaimana dimaksud dalam Akta Nikah Nomor : 204/86/VII/2001, Duplikat Akta Nikah Nomor : Kk.13.19.03/Pw.01/439/2009 tanggal 08 Oktober 2009, putus karena perceraian ; ----------------------------------------------------------------------------------3. Menghukum Tergugat untuk membayar uang iddah kepada Penggugat sebesar Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah) secara tunai dan sekaligus ; --------------------------------4. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul dalam perkara ini ; ------------------------------------------------------------------------------------------Apabila berpendapat lain mohon putusan yang layak dan adil. ----------------------------------Menimbang, bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Penggugat dan Kuasanya, Tergugat dan Kuasanya hadir di persidangan, oleh Majelis telah diupayakan perdamaian dan diberi kesempatan kepada pihak berperkara untuk menempuh mediasi dengan menunda persidangan secara cukup, namun tidak berhasil ; -------------------------------------------------Menimbang, bahwa oleh karena proses mediasi yang dilaksanakan oleh Hakim Mediator tidak berhasil, maka pemeriksaan dilanjutkan dalam persidangan tertutup untuk umum dan dibacakan gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Kuasa Penggugat dengan adanya perubahan sebagaimana tersebut di atas ; --------------------------Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Kuasa Tergugat telah mengajukan jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut : -------------------------------------1.
Bahwa benar penggugat dan tergugat sebagai pasangan suami istri yang melanggsungkan pernikahan di Kantor Urusan Agama Kec. Balerejo, Kab. Madiun pada tanggal 28 Mi 2001 sebagaimana tercatat dalam buku catatan nikah No.204/86/VII/2001 ; ------------------------------------------------------------------------------
2. Bahwa tergugat dan penggugat selama hidup suami istri sama sekali tidak dikaruniai anak., dan tergugat sendiri sudah pernah mencoba memeriksakan ke Dokter ahli, dan hasil diagnosapun mengatakan bahwa tergugat sehat dan tidak ada masalah kesehatan atau tidak mengalami impoten ; -----------------------------------------------------------------3.
Bahwa selain tidak menghasilkan anak sebagaimana dimaksud pada point 2 (dua) diatas, juga tergugat dengan penggugat selama hidup sebagai pasangan suami istri sama sekali tidak memiliki harta yang timbul akibat perkawinan (tidak punya harta gono-gini) ; ------------------------------------------------------------------------------------------
6
4.
Bahwa setelah menikah hubungan antara tergugat dengan penggugat berjalan secara harmonis yang layaknya seperti pasangan suami istri pada umunya, dan selama itu bertempat tinggal di rumah kediaman milik orang tua tergugat dan selama itu tidak ada tekanan serta campur tangan dari pihak keluarga atau orang tua tergugat selama tergugat tinggal di lingkungan keluarga besarnya tergugat, artinya apa yang didalilkan penggugat yang mengatakan bahwa selama tinggal bersama di rumah orang tua tergugat ada tekanan dan campur tangan dari pihak keluarga atau orang tua tergugat itu adalah BOHONG BESAR....!!! ; -----------------------------------------------------------------
5.
Bahwa adapun dalil penggugat pada posita nomor 3 (tiga) yang mengatakan bahwa pada bulan maret 2005 penggugat dan tergugat membangun rumah sendiri karena mendapatkan hibah tanah 6x13 meter orang tuanya tergugat, adalah dalil yang sangat ngawur dan mengada-ada artinya dalil tersebut adalah BOHONG BESAR PULA...!!!, sebab hingga saat ini tergugat belum pernah menerima hibah sama sekali dari orang tua, dan tergugat sendiri sekali tidak pernah merasa membangun rumah oleh karena setahu tergugat bahwa yang selama ini membangun rumah adalah orang tua kandung tergugat, jadi yang membangun rumah tersebut bukan penggugat dan tergugat ; ---------
6.
Bahwa adapun tuntutan penggugat yang meminta uang masa tunggu (iddah) sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) menurut hemat tergugat adalah tuntutan yang sangat tidak mendasar, maka dari itu tergugat sangat keberatan dan MENOLAK DENGAN TEGAS ; ---------------------------------------------------------------------------------------------
Berdasarkan uraian-uraian di atas Tergugat mohon kepada Ketua dan Anggota Majelis Hakim yang memeriksa perkara No. 158/Pdt.G/2011/ PA.Kab.Mn ini untuk memutuskan sebagai hokum : -----------------------------------------------------------------------------------------1. Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya ; -----------------------------------------------2. Menghukum penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini ; ---------- Atau apa bila Pengadilan Agama Kota Madiun berpendapat lain, mohon adanya putusan yang seadil-adilnya menurut hukum (ex aequo et bono) . -------------------------------------Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat tersebut, Kuasa Penggugat telah mengajukan Replik secara lisan yang pada pokoknya tetap pada gugatan : ---------------------
7
Menimbang, bahwa atas Replik Penggugat tersebut, Kuasa Tergugat mengajukan Duplik lisan yang pada pokoknya tetap pada jawaban dan menyatakan tidak mau memberi apapun kepada Penggugat ; ---------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa setelah mendengar Duplik Tergugat, Kuasa Penggugat menyatakan mencabut tuntutan nafkah Iddah Penggugat dan menyatakan yang penting Cerai ; ----------------------------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil gugatannya, melalui Kuasanya Penggugat dalam persidangan telah menyerahkan bukti tertulis berupa : ----------------------1. Photo copy Kartu Tanda Penduduk atas nama Penggugat Nomor : 351910 660674 0001 yang dikeluarkan oleh Camat Balerejo Kabupaten Madiun tanggal 29 Juni 2007, dilegalisir oleh Wakil Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Madiun, bermeterai cukup (P.1) ; ---------------------------------------------------------------------2. Photo copy Duplikat Kutipan Akta Nikah atas nama Penggugat dan Tergugat Nomor : Kk.13.19.03/Pw.01/439/2009 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun tanggal 08 Oktober 2009, dilegalisir oleh Wakil Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Madiun, bermeterai cukup (P.2) ; -----------------------------------------------------------------------------------3. Photo copy Surat Panggilan II dari Kepala Dinas Kesehatan Kab. Madiun kepada Penggugat dan Tergugat tertanggal 02 Maret 2010. dilegalisir oleh Wakil Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Madiun, bermeterai cukup (P-3) ; ----------------------4. Photo copy Surat Panggilan III dari Kepala Dinas Kesehatan Kab. Madiun kepada Penggugat dan Tergugat tertanggal 30 Maret 2010. dilegalisir oleh Wakil Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Madiun, bermeterai cukup (P-4) ; ----------------------5. Photo copy Surat Keputusan Bupati Madiun Nomor : 474.2/141/402.203/2010 tentang pemberian ijin perceraian atas nama Penggugat, dilegalisir oleh Wakil Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Madiun, bermeterai cukup ( P-5 ) ; ----------6. Photo copy Nota Dinas dari Inspektorat Kabupaten Madiun perihal Laporan Hasil Pemeriksaan atas permohonan ijin perceraian atas nama Penggugat, dilegalisir oleh Wakil Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Madiun, bermeterai cukup (P-6) ; ----
8
Menimbang, bahwa selain bukti tertulis, Melalui Kuasanya Penggugat juga telah mengajukan saksi-saksi yang masing-masing dibawah sumpah telah memberikan keterangan dalam persidangan, saksi tersebut bernama : -----------------------------------------1. SAKSI I PENGGUGAT , Umur 49 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Ibu rumah tangga, Tempat tinggal di KABUPATEN MADIUN : ------------------------------------------------
Bahwa, saksi Kenal Penggugat dan Tergugat, saksi adalah Kakak kandung Penggugat ; --------------------------------------------------------------------------------------
-
Bahwa, Penggugat dan Tergugat adalah suami istri, menikah tahun 2001 ; -----------
-
Bahwa, setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua Tergugat hingga pertengahan tahun 2007 ; -------------------------------------------------
-
Bahwa, semula rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis, namun menurut informasi dari Penggugat sejak awal tahun 2007 sering terjadi perselisihan yang sebabkan karena belum adanya keturunan dan masalah tempat tinggal ; ---------------
-
Bahwa, sejak pertengahan tahun 2007 Penggugat pulang ke rumah orang tua Penggugat hingga sekarang, sehingga terjadi pisah tempat tinggal antara Penggugat dan Tergugat sekitar 3 tahun ; ----------------------------------------------------------------
-
Bahwa, selama berpisah antara Penggugat dan Tergugat tidak saling mengunjungi, hanya jika lebaran
Tergugat datang ke rumah orang tua Penggugat untuk
silaturrahmi namun tetap tidak bisa rukun dengan Penggugat ; --------------------------
Bahwa, saksi telah menasehati Penggugat agar kembali rukun dengan Tergugat tapi tidak berhasil ; ----------------------------------------------------------------------------------
2.
SAKSI II PENGGUGAT , Umur 61 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Buruh Tani, bertempat tinggal di KABUPATEN MADIUN : ---------------------------------------------
Bahwa, saksi Kenal Penggugat dan Tergugat, saksi adalah Tetangga Penggugat ; ---
-
Bahwa, Penggugat dan Tergugat adalah suami istri, menikah tahun 2001 ; -----------
-
Bahwa, setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua Tergugat hingga pertengahan tahun 2007 ; -------------------------------------------------
-
Bahwa, semula rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis, namun menurut informasi dari Penggugat sejak awal tahun 2007 sering terjadi perselisihan yang sebabkan karena belum adanya keturunan dan masalah tempat tinggal ; ---------------
9
-
Bahwa, sejak pertengahan tahun 2007 Penggugat pulang ke rumah orang tua Penggugat hingga sekarang, sehingga terjadi pisah tempat tinggal antara Penggugat dan Tergugat sekitar 3 tahun ; ----------------------------------------------------------------
-
Bahwa, selama berpisah antara Penggugat dan Tergugat tidak saling mengunjungi, hanya jika lebaran
Tergugat datang ke rumah orang tua Penggugat untuk
silaturrahmi namun tetap tidak bisa rukun dengan Penggugat ; --------------------------
Bahwa, keluarga Penggugat telah menasehati Penggugat agar kembali rukun dengan Tergugat tapi tidak berhasil ; -------------------------------------------------------Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi-saksi tersebut Kuasa Penggugat dan
Tergugat menyatakan menerima ; --------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa Kuasa Tergugat menyatakan tidak mengajukan bukti dan mencukupkan pada bukti yang diajukan oleh pihak Penggugat, selanjutnya para pihak telah mengajukan kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya tetap pada pendirian masingmasing ; --------------------------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, segala hal ihwal yang tercatat dalam Berita Acara Persidangan ditunjuk sebagai bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini; ---------------------------------------------------------------------------------------------TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana terurai diatas ; ------------------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa terlebih dahulu, Majelis akan mempertimbangkan keabsahan Surat Kuasa Khusus yang dibuat oleh Penggugat dan Tergugat serta kedudukan Penerima Kuasa sebagaimana pertimbangan berikut ini ; ----------------------------------------------------Menimbang, bahwa Surat Kuasa Khusus yang diberikan oleh Penggugat dan Tergugat kepada Penerima Kuasa, telah memenuhi unsur kekhususan karena secara jelas menunjuk untuk perkara Cerai Gugat di Forum Pengadilan Agama Kabupaten Madiun, dengan memuat materi telaah yang menjadi batas dan isi dari materi kuasa yang diberikan, maka Majelis berpendapat, bahwa Surat-surat Kuasa Khusus dimaksud dapat dinyatakan
10
sah, dan karenanya Penerima Kuasa harus pula dinyatakan telah mempunyai kedudukan dan kapasitas sebagai Subjek Hukum yang berhak melakukan tindakan hukum atas nama Pemberi Kuasa ; ----------------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa Majelis Hakim pada tiap-tiap permulaan sidang telah mengupayakan perdamaian dengan memberi nasehat agar Penggugat dan Tergugat kembali hidup rukun dan telah memberi kesempatan untuk menempuh proses mediasi dengan Hakim Mediator Dra. Hj. Ati Khoiriyah, MH., upaya damai dan Mediasi mana telah dilaksanakan sesuai dengan Pasal 82 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 Jo. Pasal 143 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia dan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2008 akan tetapi tidak berhasil ; --------------------------Menimbang, bahwa Penggugat yang berstatus PNS telah mngajukan Surat Izin dari atasan di Wilayah ia bekerja ( P-5), karenanya ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1983 jo Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1990 telah terpenuhi ; -----------------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini penggugat mendalilkan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah tidak harmonis, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan belum adanya keturunan, antara Penggugat dan Tergugat juga telah pisah tempat tinggal karena atas ijin Tergugat pada bulan Juli 2007 Penggugat kembali ke orang tua Penggugat dengan harapan Tergugat dapat berpikir jernih. Ternyata sikap dan perilaku Tergugat tidak berubah, Tergugat tidak mau menerima kenyataan Penggugat apa adanya. Hal ini terbukti dari sikap Tergugat yang tidak mau peduli lagi terhadap Penggugat. Sejak kepindahan tahun 2007 sampai sekarang Tergugat hanya menjenguk Penggugat 3 (tiga) kali, yaitu pada setiap hari Raya Idhul Fitri saja. Tergugat sudah 3 (tiga) tahun tidak pernah lagi memberikan nafkah lahir maupun batin ; ----------------------------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat mengakui dalil Penggugat tentang adanya perkawinan antara Penggugat dan Tergugat dan membantah dalil gugatan Penggugat tentang adanya ketidak harmonisan rumah tangga Penggugat dan Tergugat karena setelah menikah hubungan antara Penggugat dan Tergugat berjalan secara
11
harmonis layaknya seperti pasangan suami istri pada umumnya, karenya maka Tergugat keberatan untuk bercerai ; -----------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa karena tidak semua dalil Penggugat diakui oleh Tergugat, maka Majelis Hakim dengan berpedoman pada hukum acara khusus dalam perkara perceraian yang berlaku mesti membebankan wajib bukti kepada penggugat sebagai pihak yang mendalilkan gugatan, sedangkan pihak tergugat yang membantah dalil gugatan
juga
dibebani wajib bukti untuk menguatkan dalil dalil bantahannya ; -------------------------------Menimbang, bahwa Tergugat tidak mengajukan bukti apapun, sedangkan Penggugat telah mengajukan bukti surat maupun saksi sebagaimana tersebut dalam duduk perkara ; --Menimbang bahwa berdasarkan bukti (P.1) berupa Kartu Tanda Penduduk atas nama Penggugat, diketahui bahwa Penggugat adalah penduduk Desa Balerejo, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, maka berdasarkan pasal 73 ayat 1 UU Nomor 7 tahun 1989 perkara ini menjadi kompetensi relatif Pengadilan Agama kab. Madiun ; ---------------------Menimbang, bahwa berdasarkan bukti (P.2) berupa Duplikat Kutipan Akta Nikah, terbukti bahwa antara Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang masih terikat dalam perkawinan yang sah menurut tata cara syari’at Islam, maka berdasarkan ketentuan pasal 49 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 perkara ini menjadi tugas dan wewenang absolut Pengadilan Agama ; -------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa berdasarkan bukti (P-3 dan P-4) berupa panggilan kepada Ismiyati dan Muksim Ansori untuk menghadap kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Majelis telah menemukan bukti permulaan bahwa setidaknya terkait adanya keretakan dalam rumah tangganya, Penggugat dan Tergugat telah diupayakan rukun oleh atasan Penggugat namun tidak berhasil ; ------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa selain bukti tertulis sebagaimana tersebut diatas pihak Penggugat juga menghadirkan 2 orang saksi yakni SAKSI I PENGGUGAT
kakak
kandung penggugat dan SAKSI II PENGGUGAT tetangga Penggugat, dibawah sumpah saksi-saksi tersebut menerangkan bahwa sejak awal tahun 2007 rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah tidak harmonis, sering perselisihan yang sebabkan karena belum adanya keturunan dan masalah tempat tinggal, akibatnya sejak pertengahan tahun 2007 Penggugat
12
pulang ke rumah orang tua Penggugat hingga sekarang, sehingga terjadi pisah tempat tinggal antara Penggugat dan Tergugat sekitar 3 tahun ; ------Menimbang, bahwa keterangan saksi-saksi Penggugat yang dibenarkan oleh Kuasa Penggugat ternyata saling bersesuaian satu dengan yang lainnya dan bahkan telah memperkuat dalil-dalil gugatan Penggugat, maka keterangan saksi-saksi Penggugat tersebut telah memenuhi persyaratan yang diatur dalam pasal 172 HIR, oleh karena itu keterangan saksi-saksi tersebut dapat diterima ; -----------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat telah meneguhkan dalil gugatannya sepanjang mengenai adanya perselisihan dan pertengkaran yang berakibat pada terjadinya perpisahan dengan keterangan 2 orang saksi, saksi-saksi mana di samping telah memenuhi syarat formil dan materiil kesaksian juga telah memenuhi kreteria sebagai saksi keluarga dan orang dekat sebagaimana dikehendaki pasal 22 Peraturan Pemerintah Nomor : 9 tahun 1975, maka Majelis hakim telah menemukan fakta bahwa antara Penggugat dan tergugat telah terjadi perselisihan yang terus menerus sifatnya dan antara keduanya telah pisah tempat tinggal dan sulit untuk disatukan, sehingga
Majelis hakim berpendapat telah
terdapat fakta yang cukup untuk menyatakan, bahwa rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat telah pecah dan retak sedemikian rupa sehingga tidak dapat mencapai tujuan perkawinan yaitu untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan sejahtera berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 1 Undang-undang nomor 1 tahun 1974 atau membentuk keluarga sakinah yang dilandasi rasa mawaddah war-rahmah ( cinta dan kasih ) sebagaimana firman Allah SWT dalam AlQur’an surat Ar-rum ayat 21 yang berbunyi sebagai berikut : ------------------------------------
وﻣﻦ ا ﯾﺎﺗﮫ ان ﺧﻠﻖ ﻟﻜﻢ ﻣﻦ اﻧﻔﺴﻜﻢ ازواﺟًﺎ ﻟﺘﺴﻜﻨﻮا اﻟﯿﮭﺎ وﺟﻌﻞ ﺑﯿﻨﻜﻢ ﻣﻮدٌ ًة ورﺣﻤﺔ إنٌ ﻓﻲ ذا ﻟﻚ ﻵﯾﺎتٍ ﻟﻘﻮم ﯾﺘﻔﻜﺮون Artinya : Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah diciptakan untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri supaya kamu mendapat ketenangan hati dan dijadikan-Nya kasih sayang diantara kamu. Sesungguhnya yang demikian itu menjadi tanda-tanda kebesaran-Nya bagi orang yang berfikir ; ---------------------
13
Menimbahng, bahwa oleh karena tujuan perkawinan yang dilakukan oleh Penggugat dan Tergugat yaitu membentuk rumah tangga bahagia sejahtera lahir bathin telah jauh dari harapan dan sulit terwujud karena cinta kasih yang menjadi unsur sakinah telah hilang dan berganti dengan kebencian, yang melahirkan perselisihan yang diikuti perpisahan fisik. Oleh karenanya terlepas dari penilaian siapa yang salah dan siapa yang benar yang menjadi penyebab keduanya berselisih, majelis hakim berkesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah retak dan pecah sedemikian rupa yang berarti hati kedua belah pihak telah pecah dan sulit dipersatukan kembali ; -----------------------------------------Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut diatas, maka cukup alasan bagi Majelis Hakim untuk mengabulkan gugatan Penggugat, hal ini sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI nomor : 237 K/AG/1998 tanggal 17 Maret 1999 yang menetapkan bahwa cekcok, hidup berpisah, salah satu pihak tidak berniat meneruskan kehidupan bersama dengan pihak lain, merupakan fakta yang cukup untuk dijadikan alasan perceraian, serta sesuai pula dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI nomor : 1287/K/AG/1999 tanggal 8 Juni 1999 yang mengandung abstraksi hukum bahwa bilamana suami isteri dalam kehidupan rumah tangganya telah terjadi percekcokan yang terus menerus, semua usaha perdamaian yang dilakukan tidak berhasil menyatukan lagi, maka fakta yang demikian seharusnya dapat diartikan bahwa hati kedua belah pihak tersebut telah pecah, sehingga telah memenuhi ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, jo.pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam dan sesuai pula dengan ibarat dalam kitab MAR'AH BAINAL FIQH WAL QANUN, halaman 100 yang diambil alih menjadi pendapat majelis hakim, yang menyatakan sebagai berikut : ----------------------------------------------------------Artinya: "Dan tidak ada manfaatnya yang dapat diharapkan dalam mengumpulkan dua orang yang saling benci membenci, terlepas dari masalah apakah sebab terjadinya pertengkaran ini besar atau kecil namun sesungguhnya yang lebih baik adalah dengan mengakhiri kehidupan berumah tangga antara suami isteri in i" ; -----------------------------------------------------------------------------------------Demikian pula sejalan dengan apa apa yang dikemukakan oleh As-Syaukani dalam kitabnya Nailul Author juz 6 halaman 366 yang berbunyi : ---------------------------------------
14
Artinya : "Bagi seorang isteri tidak boleh melepaskan diri dari ikatan perkawinan dengan suaminya kecuali jika ia dapat menunjukkan alasan yang membolehkannya, seperti halnya karena mu'sir (tidak mampu)nya suami dalam hal memberi nafkah, atau karena adanya aib (cacat) yang membolehkannya fasakh dan demikian pula jika isteri telah membenci suaminya dengan kebencian yang sangat " ; ------------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa atas dasar pertimbangan tersebut, maka menurut majelis hakim bukan merupakan kebaikan jika suami isteri dipaksa untuk tetap hidup dalam rumah tangga yang kehidupannya sudah saling membenci, karena tujuan bersama dalam rumah tangga sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Qur'an surat ar-Rum ayat 21 dan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 sebagaimana tersebut di atas, telah hilang dalam rumah tangga keduanya ; ------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh uraian pertimbangan sebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim dengan pertimbangannya sendiri berpendapat, bahwa perceraian adalah lebih maslahat dan memberi kepastian hukum daripada meneruskan perkawinan, bahkan meneruskan perkawinan dalam keadaan seperti tersebut di atas dikhawatirkan akan mendatangkan madlorot yang lebih besar bagi Penggugat dan Tergugat, sedangkan mencegah kemadlorotan harus dikedepankan daripada mencari kemaslahatan, sesuai dengan qoidah fiqhiyah : -------------------------------------------------------------------------------
درء اﻟﻤﻔﺎﺳﺪ ﻣﻘﺪم ﻋﻠﻰ ﺟﻠﺐ اﻟﻤﺼﺎ ﻟﺢ Artinya : Mencegah kerusakan / kemadlorotan harus didahulukan dari pada mengambil suatu manfaat ; -----------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas maka penyelesaian yang dipandang adil adalah perceraian, sesuai pendapat Syekh Muhyiddin dalam kitab Ghoyatul Marom hal 77 yang berbunyi : -------------------------------------------------------------------------
واﺫ اﺷﺘﺪ ﻋﺪ م رﻏﺒﺔ اﻟﺰوﺟﺔ ﻟﺰوﺟﮭﺎ ﻃﻠﻖ ﻋﻠﯿﮫ اﻟﻘﺎﺿﻰ ﻃﻠﻘﺔ Artinya : “Dan
ketika
seorang istri
sudah sangat tidak senang kepada suaminya,
maka Hakim dapat mencereikan ( perkawinannya ) dengan talak satu ; --------
15
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka gugatan yang diajukan Penggugat oleh Majelis dipandang telah beralasan hukum karena disamping telah memenuhi ketentuan syari'at juga telah memenuhi maksud ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, maka dengan memperhatikan Pasal 39 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 65 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 petitum primair angka 1 dan 2 dari gugatan Penggugat patut untuk dikabulkan ; ------------------------------------------------Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, oleh karenanya berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-undang No.7 tahun 1989, maka biaya yang timbul akibat perkara ini dibebankan kepada Penggugat ; ------------------------------------------------Memperhatikan pasal-pasal tersebut di atas dan segala ketentuan hukum syar'i beserta peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berkaitan dengan perkara ini ; -----
MENGADILI 1.
Mengabulkan gugatan Penggugat ; -------------------------------------------------------------
2.
Menjatuhkan talak satu bain sughro Tergugat (TERGUGAT ASLI) atas Penggugat (PENGGUGAT ASLI) ; -------------------------------------------------------------------------
3.
Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara yang hingga kini dihitung sebesar Rp.661.000,- ( enam ratus enam puluh satu ribu rupiah ) ; -------------Demikian putusan ini dijatuhkan berdasarkan hasil musyawarah Majelis Hakim
Pengadilan Agama Kabupaten Madiun pada hari Kamis tanggal 22 September 2011 M. bertepatan dengan tanggal 24 Syawwal 1432 H. oleh kami Drs. H.Nur Khasan,SH.,MH. sebagai Ketua Majelis, Dra. Siti Rohmah, M.Hum. dan Drs. Ahmad Ashuri. masingmasing sebagai Hakim Anggota. Putusan mana pada hari itu juga dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis dengan didampingi oleh Hakim-hakim Anggota dan
Nur Laela Kusna, S.Ag.
Sebagai
Panitera Pengganti, dengan dihadiri Kuasa
Penggugat dan Kuasa Tergugat.------------------------------------------------------------------------
16
Hakim Ketua Majelis, Hakim-hakim Anggota, Drs.H.Nur Khasan,SH.,MH. Dra. Siti Rohmah, M.Hum. Panitera Pengganti, Drs. Ahmad ashuri Nur Laela Kusna, S.Ag.
RINCIAN BIAYA : Biaya Hak Kepaniteraan Biaya Proses Biaya Materai Jumlah
Rp. 35.000,Rp. 620.000,Rp. 6.000,Rp. 661.000,-