PA.Gst. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor : 14/Pdt.G/2009/PA.Gst. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Gunungsitoli yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim, telah menjatuhkan putusan seperti tersebut di bawah ini dalam perkara Cerai Gugat antara: Penggugat, umur 35 tahun, agama Islam, pendidikan tidak ada, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat tinggal, Kecamatan Tuhemberua, Kabupaten Nias, selanjutnya disebut sebagai Penggugat; LAWAN Tergugat, umur 40 tahun, Agama Islam pendidikan SD, pekerjaan Nelayan, tempat tinggal dahulu di Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, sekarang tidak diketahui lagi alamatnya yang pasti di seluruh wilayah Republik Indonesia, selanjutnya disebut sebagai Tergugat; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca surat catatan gugatan Penggugat secara lisan; Telah mendengar keterangan Penggugat; Telah meneliti alat bukti surat serta mendengar keterangan saksi-saksi Penggugat di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang,

bahwa

Penggugat

dalam

Catatan Gugatannya Secara Lisan

tertanggal 5 Juni 2009, yang dicatat oleh Abd. Rasyid Nasution, SH, Hakim Pengadilan Agama Gunungsitoli, yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Gunungsitoli, telah mengajukan gugatan cerai

yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan

Agama Gunungsitoli pada tanggal 24 Juni 2009, Register Nomor : 14/Pdt.G/2009/PA.Gst. dengan dalil-dalil sebagai berikut:.

1. Bahwa

Penggugat

adalah

isteri sah dari Tergugat, sesuai dengan Buku Kutipan

Akta Nikah Nomor : 10/01/XII/1997, tanggal 14 Desember 1997, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Teluk Dalam; 2. Bahwa sesaat setelah akad nikah Tergugat mengucapkan sighat taklik talak seperti yang tercantum dalam buku nikah Penggugat dan Tergugat dengan iwadh Rp. 10.000,(Sepuluh ribu rupiah); 3. Bahwa sesudah menikah antara Penggugat dan Tergugat telah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami isteri dan telah dikaruniai 3 (tiga) anak, 1 (satu) orang diantaranya telah meninggal dunia dan yang masih hidup 2 (dua) orang lagi. 1. bernama : Anak I, anak perempuan, umur 10 (sepuluh) tahun, 2. Anak II, anak perempuan, umur 6 tahun, kedua orang anak tersebut sekarang tinggal bersama Penggugat; 4. Bahwa selama berumah tangga lebih kurang 12 tahun antara Penggugat dan Tergugat tidak ada tempat tinggal yang menetap, sebentar tinggal di Sibolga dan pindah lagi ke Desa La’aya dan terakhir sejak bulan Mei 2008, Penggugat dan Tergugat tinggal di Desa La’aya, Kecamatan Tuhemberua, Kabupaten Nias; 5. Bahwa selama Penggugat dan Tergugat berpindah pindah tempat tinggal tersebut, keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, disebabkan Tergugat selalu mengabaikan tanggungjawabnya dalam rumah tangga, yaitu apabila Tergugat meninggalkan Penggugat berbulan bulan, Tergugat tidak pernah mengirimkan belanja Penggugat dan anak-anak, sehingga untuk memenuhi keperluan sehari-hari Penggugat hanya mengharapkan bantuan dari famili Penggugat; 6. Bahwa terakhir Tergugat meninggalkan Penggugat pertengahan bulan Desember 2008 di Desa La’aya, Tergugat pergi ke Sibolga dengan alasan mencari nafkah, akan tetapi sampai saat ini telah lebih dari 6 (enam) bulan lamanya, Tergugat tidak pernah kembali serta tidak pernah pula mengirim belanja Penggugat dan anak-anak, sehingga untuk memenuhi keperluan belanja Penggugat, Penggugat mengambil pasir laut untuk dijual

Halaman 13 dari 13 halaman Putusan Perkara Nomor ; 14/Pdt.G/2009/PA-Gst

dan uangnya Penggugat gunakan untuk belanja sehari-hari, sementara Tergugat tidak meninggalkan usaha yang dapat dijadikan sebagai sumber penghidupan dan juga tidak ada meninggalkan harta atau sesuatu yang dapat ditukar untuk belanja Penggugat dan anak-anak; 7. Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas jelas Tergugat telah melanggar sighat taklik talak yang diucapkannya tersebut dengan tidak memberi nafkah kepada Penggugat sudah lebih dari 3 (tiga) bulan lamanya dan telah membiarkan (tidak memperdulikan) Penggugat sudah lebih dari 6 (enam) bulan lamanya berturut-turut yaitu sejak tanggal 15 Desember 2008 yang lalu sampai dengan sekarang. Oleh karena itu Penggugat merasa tidak sabar dan tidak tahan lagi atas perbuatan Tergugat tersebut, sehingga Penggugat berkesimpulan bercerailah jalan terbaik bagi Penggugat dengan Tergugat, untuk itu Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Gunungsitoli agar memanggil Penggugat dan Tergugat ke persidangan untuk didengar keterangannya dengan memberikan putusan yang amarnya sebagai berikut : Primair : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menyatakan syarat taklik talak telah terpenuhi; 3. Menjatuhkan Talak satu Khul’i Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat (Penggugat) dengan iwadh berupa uang sebesar Rp. 10.000;- (Sepuluh ribu rupiah); 3. Membebankan biaya perkara sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku; Subsidair: Mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal persidangan yang telah ditetapkan untuk memeriksa dan mengadili perkara ini Penggugat in person datang menghadap di depan persidangan, sedangkan Tergugat tidak pernah datang untuk menghadap dan tidak pula mengutus orang lain

untuk datang menghadiri persidangan sebagai wakil atau

kuasanya yang sah, meskipun berdasarkan berita acara relaas panggilan yang dibacakan


dalam persidangan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut dan ternyata pula ketidak hadirannya itu tidak didasari dengan alasan yang dibenarkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak hadir dalam persidangan, maka Ketua Majelis tidak dapat memerintahkan kepada Penggugat untuk mengadakan perdamaian di luar persidangan melalui mediasi, namun di persidangan Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan dengan memberikan nasehat kepada Penggugat agar kembali rukun dan damai dalam rumah tangga dan supaya mempertahankan perkawinan yang ada, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa oleh karena perdamaian tidak tercapai, maka pemeriksaan terhadap pokok perkara ini dimulai dengan terlebih dahulu membacakan surat catatan gugatan Penggugat secara lisan tertanggal 24 Juni 2009, dan isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak pernah hadir dalam persidangan, maka Majelis Hakim tidak dapat mendengar jawabannya untuk membela hak dan kepentingannya; Menimbang, bahwa selanjutnya untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya dipersidangan, Penggugat telah mengajukan bukti tertulis berupa: -

Fotocopy Kutipan Akta Nikah Penggugat dan Tergugat Nomor : 10/01/XII/1997 yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Teluk Dalam pada tanggal 14 Desember 1997, fotocopy mana telah dibubuhi meterai secukupnya dan telah dicocokkan dengan surat saslinya di persidangan, kemudian oleh Ketua Majelis Hakim difaraf dan diberi tanda P; Menimbang, bahwa selain bukti tertulis, Penggugat juga telah mengajukan saksi-

saksi, sebagai berikut : 1. SAKSI I, umur 61

tahun, agama

Islam, pekerjaan Tani, tempat tinggal di

Kecamatan Tuhemberua, Kabupaten Nias Utara, di bawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:


-

Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena Penggugat adalah kemanakan saksi, Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri menikah di Teluk Dalam pada akhir tahun 1997 yang lalu dan sampai sekarang belum pernah bercerai;

-

Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama yang terakhir di Desa La’aya, Kecamatan Tuhemberua, Kabupaten Nias sampai sekarang;

-

Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak, akan tetapi satu orang diantaranya telah meninggal dunia dan kedua orang anak tersebut ikut bersama Penggugat;

-

Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat pada mulanya baik-baik saja, akan tetapi sejak satu tahun yang lalu Tergugat telah pergi meninggalkan Penggugat dan sampai sekarang tidak diketahui dimana Tergugat berada;

-

Bahwa sejak Tergugat pergi, tidak pernah pulang ke Desa Laaya dan tidak pernah memberikan belanja serta tidak memperdulikan Penggugat dan anak-anaknya lagi sampai sekarang;

-

Bahwa sepengetahuan saksi Tergugat tidak ada meninggalkan usaha bagi Penggugat serta tidak ada meninggalkan uang atau harta yang dapat ditukar untuk belanja Penggugat dan anak-anaknya;

-

Bahwa untuk mencukupi belanja Penggugat dan anak-anaknya sehari-hari setahu saksi Penggugat bekerja mengambil pasir dari laut disamping mendapat bantuan dari keluarganya;

-

Bahwa Penggugat sudah berusaha mencari Tergugat ke Sibolga, akan tetapi tidak berjumpa;

2. Saksi II, umur 26 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat tinggal, Kecamatan Tuhemberua, Kabupaten Nias, di

bawah

sumpahnya

memberikan

keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :


-

Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena Penggugat adalah tetangga dekat saksi, rumah saksi dengan Penggugat berhadap-hadapan;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri menikah di Teluk Dalam sekitar tahun 1997 yang lalu dan sampai sekarang belum pernah bercerai; -

Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat selalu berpindah-pindah tempat tinggal, terkadang di Sibolga, kadang kadang di Desa Laaya dan yang terakhir Penggugat dan Tergugat tinggal di Desa Laaya, Kecamatan Tuhemberua, Kabupaten Nias sampai sekarang;

-

Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak, akan tetapi sekarang tinggal 2 (dua) orang lagi karena satu orang diantaranya telah meninggal dunia dan kedua orang anak tersebut ikut bersama Penggugat;

-

Bahwa sepengetahuan saksi keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat pada mulanya rukun-rukun saja, akan tetapi sejak satu tahun yang lalu Tergugat telah pergi ke Sibolga untuk bekerja, akan tetapi setelah Tergugat pergi tidak pernah pulang ke Desa La’aya untuk menjumpai Penggugat dan anak-anaknya dan tidak diketahui dimana Tergugat berada;

-

Bahwa sepengetahuan saksi sejak Tergugat pergi, tidak pernah memberikan belanja serta tidak memperdulikan Penggugat dan anak-anaknya lagi sampai sekarang;

-

Bahwa sepengetahuan saksi Tergugat tidak ada meninggalkan usaha untuk mencari nafkah bagi Penggugat serta tidak ada meninggalkan uang atau harta yang dapat ditukar untuk belanja Penggugat dan anak-anaknya;

-

Bahwa sepengetahuan saksi untuk menutupi kebutuhan sehari-hari Penggugat dan anak-anaknya

Penggugat

mengharapkan

bantuan

dari

saudara-saudaranya

disamping bekerja mengambil pasir dari laut untuk dijual; -

Bahwa Penggugat sudah pernah pergi ke Sibolga untuk mencari Tergugat, akan tetapi tidak berjumpa; Menimbang, bahwa atas bukti surat dan kesaksian 2 (dua) orang saksi tersebut


Penggugat membenarkannya dan tidak merasa keberatan sedangkan Tergugat tidak dapat didengar tanggapannya karena tidak hadir dalam persidangan ini; Menimbang, bahwa pada akhirnya Penggugat menyatakan tidak menyampaikan sesuatu apapun lagi dalam persidangan ini dan telah menyampaikan kesimpulannya secara lisan yang pada pokoknya menyatakan bahwa Penggugat tetap pada inti gugatan cerainya tersebut dan mohon kepada Majelis Hakim agar perkara ini diputus dengan mengabulkan gugatan Penggugat; Menimbang, bahwa tentang jalannya pemeriksaan perkara persidangan

ini lebih jauh di

selengkapnya telah dicatat dalam Berita Acara Persidangan yang

bersangkutan, sehingga untuk mempersingkat uraian putusan ini cukuplah Pengadilan i.c Majelis Hakim menunjuk kepada Berita Acara tersebut yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana telah diuraikan di atas; Menimbang, bahwa untuk

memeriksa

dan

mengadili

perkara

ini di

persidangan, Penggugat dan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut sesuai dengan maksud Pasal 145 ayat (1) R.Bg. dan pada hari yang telah ditentukan Penggugat hadir sendiri di persidangan sedangkan Tergugat tidak hadir, maka untuk persidangan selanjutnya Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut sesuai dengan maksud Pasal 27 ayat (1 dan 2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, akan tetapi Tergugat tidak pernah hadir dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah dan ternyata ketidak hadiran Tergugat tersebut tidak didasari dengan suatu alasan yang dibenarkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, maka sesuai dengan maksud Pasal 149 ayat (1) R.Bg jo Pasal 27 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 139 ayat (4) Kompilasi Hukum Islam, Pengadilan in casu Majelis Hakim dapat memeriksa dan memutus perkara ini tanpa hadirnya Tergugat (Verstek); Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak pernah hadir dalam persidangan,


maka perdamaian dengan menempuh mediasi tidak dapat dilakukan, namun untuk memenuhi maksud Pasal 154 ayat (1) R.Bg jo Pasal 39 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 82 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah menjadi Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006, Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan dengan memberikan nasehat kepada Penggugat agar bersabar dan tetap rukun dalam rumah tangga, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa Catatan Gugatan Penggugat Secara Lisan telah dibacakan di persidangan dan Penggugat pada perinsipnya menyatakan tetap dengan gugatan cerainya tersebut; Menimbang, bahwa yang menjadi pokok permasalahan dalam perkara ini adalah Penggugat mengajukan gugatan cerai agar Pengadilan menjatuhkan Talak Satu Khul’i dari Tergugat terhadap Penggugat, dengan alasan Tergugat telah melanggar sighat taklik talak yang diucapkannya sesaat setelah akad nikah dahulu seperti yang tercantum dalam Buku Kutipan Akta Nikah Penggugat dan Tergugat point 2 yang berbunyi “ Atau saya tidak memberi nafkah wajib kepadanya tiga bulan lamanya “ dan point 4 yang berbunyi “ Atau saya membiarkan (tidak memperdulikan) isteri saya itu enam bulan lamanya “ dengan iwadh Rp. 10.000,- (Sepuluh ribu rupiah), dimana Tergugat terhitung sejak tanggal 15 Desember 2008 yang lalu sampai dengan sekarang sudah lebih dari enam bulan lamanya, tidak pernah lagi menafkahi Penggugat baik lahir maupun batin serta telah membiarkan (tidak memperdulikan) Penggugat lagi, hal ini adalah sudah merupakan janji dan tanggung jawab yang harus ditepati oleh Tergugat, alasan mana telah memenuhi maksud Pasal 34 ayat (3) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 116 huruf (g) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa meskipun perkara ini diperiksa tanpa hadirnya Tergugat, maka untuk membuktikan adanya hak atau alasan bagi Penggugat dalam mengajukan gugatan ini seperti yang dimaksud dalam Pasal 283 R.Bg jo Pasal 27 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 139 ayat (4) Kompilasi Hukum Islam, Majelis Hakim tetap membebani Penggugat dengan pembuktian;


Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya di persidangan Penggugat telah mengajukan bukti surat ( P.) dan 2 (dua) orang saksi, dimana Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sebagai berikut : Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat (P) yang diajukan oleh Penggugat berupa fotocopy Kutipan Akta Nikah antara Penggugat dengan Tergugat yang telah diberi meterai secukupnya dan telah dicocokkan dengan surat aslinya di persidangan ternyata telah cocok dengan aslinya serta telah dilegalisir oleh Ketua Majelis Hakim, maka Majelis Hakim menilai bahwa alat bukti surast dimaksud telah memenuhi syarat formil dan materil pembuktian, oleh karena itu dapat diterima, dengan demikian harus dinyatakan telah terbukti bahwa antara Penggugat dan Tergugat adalah sebagai suami isteri yang masih terikat dalam suatu ikatan tali perkawinan yang sah, hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam. Oleh sebab itu Penggugat dan Tergugat adalah pihak yang mempunyai hak dan kepentingan langsung dalam perkara ini (Persona stand i in judicio); Menimbang, bahwa bukti 2 (dua) orang saksi yang dihadirkan Penggugat di persidangan, masing-masing bernama : Saksi I, dan Saksi II,

Majelis Hakim

mempertimbangkannya sebagai berikut : Menimbang, bahwa ke dua orang saksi tersebut adalah orang yang tidak dilarang menjadi saksi dalam perkara ini dan telah memberikan kesaksian disertai dengan alasan mengenai pengetahuan saksi serta telah pula memenuhi syarat formil dan materil kesaksian, maka kesaksian kedua orang saksi tersebut dapat diterima, sesuai dengan maksud Pasal 308 ayat (1) R.Bg; Menimbang, bahwa kedua orang saksi tersebut telah memberikan keterangan sesuai dengan pengetahuan, pendengaran dan penglihatannya secara langsung, serta keterangan satu sama lainnya tidak saling bertentangan dan sejalan dengan keterangan Penggugat, maka Majelis Hakim menilai bahwa keterangan kedua orang saksi tersebut telah mendukung kebenaran alasan atau dalil-dalil gugatan Penggugat, sesuai dengan


maksud Pasal 309 R.Bg; Menimbang, bahwa berdasarkan alasan atau dalil-dalil gugatan Penggugat tersebut yang dikuatkan dengan alat bukti surat dan kesaksian saksi-saksi yang diajukan oleh Penggugat, maka Majelis Hakim telah menemukan fakta konkrit di persidangan yang pada intinya sebagai berikut : -

Bahwa antara Penggugat dan Tergugat adalah sebagai suami isteri yang masih terikat dalam suatu ikatan tali perkawinan yang sah dan belum pernah bercerai serta telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak, satu orang diantaranya telah meninggal dunia dan kedua orang anak tersebut sekarang ikut bersama Penggugat;

-

Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga karena Tergugat telah pergi meninggalkan Penggugat sejak tanggal 15 Desember 2008 yang lalu sampai dengan sekarang, serta tidak diketahui lagi dimana Tergugat berada;

-

Bahwa Tergugat jelas telah melanggar sighat Taklik Talak yang diucapkannya seperti yang tercantum dalam Buku Nikah Penggugat dan Tergugat yaitu point 2 “Atau saya tidak memberi nafkah wajib kepadanya tiga bulan lamanya “ dan point 4 yang berbunyi “ Atau saya membiarkan (tidak memperdulikan) isteri saya itu enam bulan lamanya dengan iwadh sebesar Rp. 10.000,- (Sepuluh ribu rupiah);

-

Bahwa Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan dengan memberikan nasehat kepada

Penggugat

agar

bersabar

dan

supaya

mempertahankan

keutuhan

perkawinannya, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa salah satu alasan yang dibenarkan oleh hukum untuk melakukan perceraian adalah apabila suami melanggar Taklik Talak yang diucapkannya, hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 116 huruf (g) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang,

bahwa

dari

fakta-fakta

tersebut

di

atas

Majelis

Hakim

berkesimpulan bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat yang menyatakan bahwa Tergugat telah melanggar sighat Taklik Talak yang diucapkannya

dengan iwadh Rp. 10.000,-

(Sepuluh ribu rupiah) seperti yang tercantum dalam Buku Kutipan Akta Nikah Penggugat


dan Tergugat point 2 dan 4, telah terbukti dan tidak melawan hukum yang berakibat pecahnya rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, sehingga antara Penggugat dengan Tergugat tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga; Menimbang, bahwa disamping Tergugat telah terbukti melakukan pelanggaran Taklik Talak yang diucapkannya sesaat setelah akad nikah dahulu, Penggugat juga telah membayar uang iwadh Rp. 10.000,- (Sepuluh ribu rupiah) kepada Pengadilan in casu Majelis Hakim sebagai pengganti talak Tergugat terhadap Penggugat; Menimbang, bahwa apabila dihubungkan antara adanya pengajuan gugatan cerai oleh Penggugat ke Pengadilan Agama Gunungsitoli agar Penggugat diceraikan dari Tergugat dengan alasan atau dalil karena Tergugat telah melanggar sighat Taklik Talak yang telah terbukti kebenarannya dan diiringi pula dengan telah dibayar atau diserahkan oleh Penggugat uang sebesar Rp. 10.000,- (Sepuluh ribu rupiah) kepada Pengadilan sebagai iwadh atau pengganti talak kepada Tergugat, maka Majelis Hakim menilai bahwa tindakan hukum yang ditempuh oleh Penggugat tersebut merupakan wujud sikap ketidak relaan Penggugat atas pelanggaran Taklik Talak yang dilakukan oleh Tergugat terhadap Penggugat, dengan demikian syarat Taklik Talak harus dinyatakan telah terbukti; Menimbang, bahwa di dalam Al-Qur’an Surat al-Maidah ayat 1 Allah SWT memerintahkan supaya orang-orang yang beriman memenuhi akad-akad (perjanjiannya); Menimbang, bahwa dalil Syar’i dalam Kitab Syarqawi Juz III halaman 105 menyatakan : Barang siapa yang menggantungkan talak kepada suatu sifat atau keadaan, maka dengan adanya sifat atau keadaan tersebut jatuhlah talak dimaksud sesuai dengan bunyi lafadznya; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan cerai Penggugat berdasarkan alasan Pasal 34 ayat (3) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 116 huruf (g) telah terbukti, sedangkan Tergugat yang telah dipanggil secara sah dan patut tidak pernah hadir, oleh karena itu Majelis Hakim berkesimpulan bahwa Tergugat harus dinyatakan tidak hadir dan gugatan Penggugat dapat dikabulkan tanpa hadirnya Tergugat (Verstek) sesuai ketentuan


Pasal 149 ayat (1) R.Bg jo Pasal 27 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 139 ayat (4) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat telah dikabulkan dan Penggugat telah membayar iwadh sebesar Rp. 10.000,- (Sepuluh ribu rupiah) kepada Pengadilan, maka dapatlah dinyatakan jatuh talak satu khul’i dari Tergugat terhadap Penggugat, sesuai dengan Pasal 46 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah menjadi Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006, seluruh biaya perkara pada tingkat pertama ini dibebankan kepada Penggugat untuk membayarnya; Mengingat bunyi Pasal-pasal dari peraturan Perundang-undangan yang berlaku serta dalil-dalil Syar’i yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan, bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan Verstek; 3. Menyatakan syarat Taklik Talak telah terpenuhi; 4. Menetapkan jatuh talak satu Khul’i Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat (Penggugat) dengan iwadh sebesar Rp. 10.000,- (Sepuluh ribu rupiah); 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara pada tingkat pertama sebesar Rp 289.000,- (Dua ratus delapan puluh sembilan ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan dalam sidang permusyawatan Majelis Hakim pada hari Kamis tanggal 19 Nopember 2009 M bertepatan dengan tanggal 2 Dzulhijjah 1430 H oleh

kami Drs. Darmansyah Hasibuan, SH.,MH. yang ditunjuk oleh Ketua

Pengadilan Agama Gunungsitoli sebagai Ketua Majelis dan Abd. Rasyid Nasution, SH serta Drs. M. Syukri masing-masing sebagai Hakim Anggota dengan dibantu oleh Rosman Zega, S.Ag sebagai Panitera, putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang


terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat atau kuasanya. Ketua Majelis Hakim.

Hakim Anggota:

Drs. Darmansyah Hasibuan, SH.,MH

Abd. Rasyid Nasution, SH.

Drs. M. Syukri.

Panitera.

Rosman Zega, S.Ag. Rincian Biaya Perkara : 1. Pendaftaran;………………………….. Rp. 30.000,2. Panggilan;……………………………. Rp. 245.000,3. Redaksi;………………………………. Rp.

5.000,-

4. Leges;……………………………….... Rp.

3.000,-

5. Meterai;………………………………. Rp.

6.000,-

Jumlah;……………………………….. Rp. 289.000,-


PA.Gst. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Recommend Documents