PENETAPAN Nomor : 1/Pdt.P/2010/PA.Gst
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Gunungsitoli yang memeriksa dan mengadili perkara Perdata Permohonan Penunjukan Penguasaan anak pada tingkat pertama telah menjatuhkan Penetapan sebagai berikut dalam perkara yang diajukan oleh : Pemohon umur 51 tahun, Agama Islam, pekerjaan mengurus rumah tangga, pendidikan SLTA, tempat tinggal di Jalan Masjid Agung, Desa Mudik, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli. Selanjutnya disebut sebagai “PEMOHON”; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca surat permohonan dan mendengar keterangan Pemohon di persidangan; Telah meneliti alat bukti surat-surat dan mendengar keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh Pemohon di persidangan; TENTANG DUDUKNYA PERKARA Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan
surat permohonannya
tertanggal 1 April 2010 ke Pengadilan Agama Gunungsitoli yang kemudian didaftar di Kepaniteraan Pengadilan
Agama tersebut dengan Register Nomor :
1/Pdt.P/2010/PA.Gst dengan dalil-dalil sebagai berikut : 1. Bahwa Pemohon
adalah istri dari Suami Pemohon (almarhum) yang telah
menikah pada tanggal 28 Juli 1991 di Kecamatan Gunungsitoli sesuai dengan kutipan Akta Nikah Nomor : 34/2/IV/1991 tanggal 31 Juli 1991 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Gunungsitoli tanggal 31 Juli 2010; 2. Bahwa sebelum menikah dengan Pemohon, Suami Pemohon (almarhum) telah pernah menikah dengan seorang perempuan yang bernama Isteri Pertama Pemohon (almarhumah)
1
Harefa binti Ma’aruf Harefa pada tanggal 19 September 1983 di Gunungsitoli sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : 16/2/IX/1983 tanggal 19 September 1983 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Gunungsitoli, namun Isteri Pertama Pemohon (almarhumah) Harefa binti Ma’aruf Harefa telah meninggal dunia pada tahun 1991
karena sakit, dengan
meninggalkan seorang suami bernama Suami Pemohon (almarhum) dan 4 orang anak masing-masing bernama: a. Anak I (Pemohon dengan Isteri I) (pr) umur 26 tahun; b. Anak II (Pemohon dengan Isteri I)(lk) umur 24 tahun; c. Anak III (Pemohon dengan Isteri I) (pr) umur 23 Tahun; d. Anak IV (Pemohon dengan Isteri I)(pr) umur 20 tahun. 3. Bahwa pada hari Senin tanggal 21 Juli 2003 Suami Pemohon (almarhum) telah meninggal dunia karena sakit sesuai dengan Surat Keterangan Kematian Nomor 474.3/1118/VI/2003, yang dikeluarkan oleh Lurah Kelurahan Ilir tanggal 31 Juli 2003 dengan meninggalkan seorang istri yaitu Pemohon dan 7 (tujuh) orang anak yakni 4 (empat) orang sebagaimana tersebut pada posita 2 diatas, dan 3 (tiga) orang anak Suami Pemohon (almarhum) dengan Pemohon masing masing bernama: a. Anak Pemohon I (lk) umur 18 tahun; b. Anak Pemohon II (pr) umur 17 tahun; c. Anak Pemohon III (pr) umur 14 tahun; Ketujuh orang anak-anak yang ditinggalkan Suami Pemohon (almarhum) sebagaimana tersebut
pada
posita 2 dan 3 di atas saat ini tinggal bersama
Pemohon, ada yang masih kuliah/ sekolah, dan belum ada yang menikah hingga sekarang; 4. Bahwa Suami Pemohon (almarhum) semasa hidupnya telah mempunyai sebidang tanah luas 307 M² yang diatasnya berdiri sebuah bangunan rumah permanen yang diperolehnya dari pemberian hak atas tanah negara dan telah
2
menjadi hak milik Suami Pemohon (almarhum) berdasarkan Sertifikat Tanah Nomor 706 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Agraria Kabupaten Nias tanggal 22 April 1986, terletak di Jalan Diponegoro No. 253 dengan batas-batas sebagai berikut : -
Sebelah timur berbatas dengan Lautan Indonesia.
-
Sebelah
Selatan
berbatas dengan tanah persil Nomor 14 sekarang
milik
Wisnu Can. -
Sebelah Barat berbatas dengan Jalan Diponegoro;
-
Sebelah Utara berbatas dengan tanah persil No. 12 sekarang milik Ama Beza.
5. Bahwa berdasarkan musyawarah dan kesepakatan Pemohon dengan ketujuh orang anak-anak peninggalan Suami Pemohon (almarhum), tanah dan bangunan rumah tersebut di atas akan dijual kepada orang lain untuk keperluan biaya sekolah anak-anak serta keperluan lainnya; 6. Bahwa berhubung 4 (empat) orang di antara anak-anak almarhum Ahmad Nazrin Zamego tersebut yaitu : 1). Anak IV Suami Pemohon dengan isteri I, 2). Anak Pemohon I, 3). Anak Pemohon II dan 4). Anak Pemohon III, masih di bawah umur dan dianggap belum cakap melakukan perbuatan hukum untuk melakukan jual beli dan menandatangani surat-surat akta yang berhubungan dengan jual beli tersebut, maka dengan ini Pemohon mohon agar anak-anak Suami Pemohon (almarhum) yang belum dewasa tersebut ditetapkan di bawah penguasaan Pemohon, sehingga Pemohon dapat mewakili anak-anak tersebut untuk bertindak di dalam dan di luar Pengadilan; 7. Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, Pemohon memohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama
Gunungsitoli
untuk membuka persidangan
guna memeriksa dan mengadili perkara ini dengan memanggil Pemohon untuk didengar keterangannya
dan
memberikan Penetapan yang amarnya sebagai
berikut: 8. Bahwa berdasrkan Uraian-uraian tersebut di atas, Pemphon memohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Gunungsitoli untuk membuka persidangan guna
3
memeriksa dan mengadili perkara ini dengan memanggil Pemohon untuk didengar keterangan dan memberikan Penetapan yang amarnya sebagai berikut ;
Primair : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Menetapkan Pemohon sebagai pemegang hak penguasaan anak Suami Pemohon (almarhum) yaitu : 1. Anak IV Suami Pemohon dengan isteri I (pr) umur 20 tahun; 2. Anak Pemohon I (lk) umur 18 tahun; 3. Anak Pemohon II (pr) umur 17 tahun; 4. Anak Pemohon III (pr) umur 14 tahun; 3. Menetapkan Pemohon untuk mewakili anak anak tersebut pada diktum 2 di atas untuk melakukan segala perbuatan hukum di dalam dan di luar Pengadilan ; 4.
Membebankan biaya perkara
sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku; Subsidair : - Mohon Putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, Pemohon datang menghadap sendiri di persidangan; Menimbang, bahwa selanjutnya dibacakan surat permohonan Pemohon dan atas pertanyaan Ketua Majelis Pemohon menyatakan tetap pada permohonannya tanpa ada perubahan maupun tambahan; Menimbang, bahwa
untuk
memperjelas
posita
permohonan Pemohon
tersebut, Pemohon secara lisan di persidangan memberikan keterangan sebagai berikut : -
Bahwa
anak-anak
Suami Pemohon (almarhum)
berumahtangga;
4
belum
ada
yang
sudah
-
Bahwa keberadaan ke 7 (tujuh) orang anak Suami Pemohon (almarhum) tersebut sekarang ini adalah sebagai berikut : 1. Anak I Suami Pemohon dengan isteri I, tinggal bersama Pemohon; 2. Anak II Suami Pemohon dengan isteri I, tinggal dan bekerja di Pakanbaru; 3. Anak III Suami Pemohon dengan isteri I,
kuliah
di
Aek
Kanopan
Rantauprapat; 4. Anak IV Suami Pemohon dengan isteri I, kuliah di Univ. Muhammadiyah Malang di Jawa Timur; 5. Anak Pemohon I, tinggal bersama Pemohon; 6. Anak Pemohon II, tinggal bersama Pemohon; 7. Anak Pemohon III, tinggal bersama Pemohon; -
Bahwa selain tanah seluas 307 M² dan sebuah bangunan rumah permanen yang
terletak
di
Jalan
Diponegoro
No. 253
Kelurahan
Ilir
Kecamatan
Gunungsitoli Kota Gunungsitoli tersebut, masih ada lagi harta lain yang ditinggalkan oleh Suami Pemohon (almarhum); -
Bahwa Pemohon tidak mengetahui ukuran bangunan rumah permanen yang terletak di Jalan Diponegoro No. 253 Kelurahan Ilir Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli tersebut;
-
Bahwa Pemohon sanggup dan akan berlaku jujur dan adil kepada ke 7 (tujuh)
orang anak
Suami Pemohon (almarhum)
serta bertanggungjawab
dalam mengelola dan menggunakan harta anak-anak tersebut dengan sebaikbaiknya; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan alat-alat bukti di persidangan sebagai berikut : A. Surat-surat : 1. Fotocopy Buku Kutipan Akta Nikah antara Pemohon Binti Abd. Hamid Dawolo (Pemohon) dengan Ahd. Nazrin Bin Abd. Zaenun Zamago Nomor : 34/2/VI/1991 yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Gunungsitoli tanggal 31-7-1991, fotocopy tersebut telah dibubuhi meterai
5
secukupnya (dinazagelen)
dan
surat aslinya juga
telah diperlihatkan di
persidangan, kemudian di legalisir oleh Ketua Majelis Pengadilan Agama Gunungsitoli dan diberi tanda (P.1); 2. Fotocopy Buku Kutipan Akta
Nikah Ahd. Nazrin Bin Abd. Zaenun
dengan Nur Jaenab Harefa Binti Ma’aruf Harefa Nomor : 16/2/IX/1983 yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Gunungsitoli tanggal 19-9-1983, fotocopy tersebut telah (dinazagelen)
dan
surat aslinya juga
dibubuhi
meterai
secukupnya
telah diperlihatkan di persidangan,
kemudian di legalisir oleh Ketua Majelis Pengadilan Agama Gunungsitoli dan diberi tanda (P.2); 3. Fotocopy Kartu
Tanda
Penduduk atas nama Widdar Dawolo Nomor:
1204014109590004 yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Kependudukan, Tenaga Kerja Dan Transimigrasi (Kepnakertrans) Kabupaten Nias tanggal 18-12-2008, fotocopy
tersebut telah dibubuhi meterai secukupnya (dinazagelen) dan
surat aslinya juga telah diperlihatkan di persidangan, kemudian di legalisir oleh Ketua Majelis Pengadilan Agama Gunungsitoli dan diberi tanda (P.3); 4. Fotocopy Surat Keterangan Kematian Nomor : 474.3/1118/VI/2003 atas nama Ahmad Nazrin yang diterbitkan oleh Lurah Kelurahan Ilir tanggal 31 Juli 2003, fotocopy tersebut telah dibubuhi meterai secukupnya (dinazagelen) dan surat aslinya juga telah diperlihatkan di persidangan, kemudian di legalisir oleh Ketua Majelis Pengadilan Agama Gunungsitoli dan diberi tanda (P.4); 5. Fotocopy Surat Keterangan Kematian Nomor : 474.3/0348/Um/2004 atas nama Isteri Pertama Pemohon (almarhumah) Harefa yang diterbitkan oleh Lurah Kelurahan Ilir tanggal 25 Maret 2004, fotocopy tersebut telah dibubuhi meterai secukupnya (dinazagelen) dan surat aslinya juga telah diperlihatkan di persidangan, kemudian di legalisir oleh Ketua Majelis Pengadilan Agama Gunungsitoli dan diberi tanda (P.5); 6. Fotocopy Buku Tanah Nomor 706 atas nama Suami Pemohon (almarhum) yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Agraria Kabupaten Nias tanggal 22-4-
6
2004, fotocopy tersebut telah dibubuhi meterai secukupnya (dinazagelen) dan surat aslinya juga telah diperlihatkan di persidangan, kemudian dilegalisir oleh Ketua Majelis Pengadilan Agama Gunungsitoli dan diberi tanda (P.6); . 7. Fotocopy Kartu Keluarga atas
nama
Pemohon
(Pemohon) Nomor :
1204012801080331 yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Kependudukan, Tenaga Kerja
Dan
Transimigrasi
(Kepnakertrans) Kabupaten Nias tanggal 18
Desember 2008, fotocopy tersebut telah (dinazagelen)
dan
surat aslinya juga
dibubuhi
meterai
secukupnya
telah diperlihatkan di persidangan,
kemudian di legalisir oleh Ketua Majelis Pengadilan Agama Gunungsitoli dan diberi tanda (P.7); B. Saksi-saksi : 1. Saksi I, umur 41 tahun, agama Islam, pekerjaan Jualan, tempat tinggal Kecamatan
Gunungsitoli,
Kota
Gunungsitoli,
di
bawah
di
sumpahnya
memberikan keterangan sebagai berikut : -
Bahwa saksi kenal dengan Pemohon sejak lama, karena saksi adalah adik kandung dari istri pertama Suami Pemohon (almarhum) bernama Isteri I suami Pemohon (almarhumah).
-
Bahwa Pemohon menikah dengan Suami Pemohon (almarhum) tahun
1991
setelah
kakak
saksi
bernama
pada
Isteri Pertama Pemohon
(almarhumah) Harefa meninggal pada tahun 1990; -
Bahwa Suami Pemohon (almarhum) telah meninggal dunia pada tahun 2003 karena sakit dengan meninggalkan seorang istri (isteri kedua) yaitu Pemohon dan 7 (tujuh) orang anak, 4 (empat) orang anak dari isteri yang pertama bernama Isteri I suami Pemohon (almarhumah) dan 3 orang anak dari isterinya yang kedua bernama Pemohon, yaitu Pemohon;
-
Bahwa saksi mengenal semua anak-anak almarhum Suami Pemohon (almarhum), baik anaknya dengan istri pertama maupun anaknya dengan isteri kedua (Pemohon);
7
-
Bahwa saksi sangat dekat dengan anak-anak tersebut karena mereka adalah kemanakan saksi;
-
Bahwa saksi mengetahui tujuan Penguasaan Anak ke Pemohon
selaku
(almarhum)
Pemohon
mengajukan permohonan
Agama
Gunungsitoli adalah agar
Pengadilan
isteri
ditetapkan
atau
ibu
sebagai
dari
anak-anak
pemegang
hak
Suami Pemohon
penguasaan
anak
terhadap 4 (empat) orang anak Suami Pemohon (almarhum) yang masih di bawah umur, sehingga Pemohon dapat bertindak mewakili ke 4 (empat) orang anak tersebut dalam melakukan tindakan hukum, karena Pemohon dan ke 7 (tujuh) orang anak-anak Suami Pemohon (almarhum) telah sepakat akan menjual sebidang tanah beserta sebuah bangunan rumah peninggalan Suami Pemohon (almarhum) yang terletak di Jln. Diponegoro No. 253 Gunungsitoli tersebut, sedangkan Pemohon sebagai isteri yang mengasuh anak-anak
Suami Pemohon (almarhum) sangat
berkpentingan untuk menjual tanah dan bangunan rumah tersebut guna menanggulangi biaya pendidikan anak-anak dan biaya-biaya hidup lainnya; -
Bahwa sebelum menikah dengan istri pertamanya bernama Isteri Pertama Pemohon (almarhumah) Harefa (kakak kandung saksi), Suami Pemohon (almarhum) telah mempunyai sebidang tanah dan diatasnya sebuah bangunan
berdiri
rumah yang terletak di Jalan Diponegoro No. 253
Kelurahan Ilir Gunungsitoli yang hingga wafatnya belum pernah dijual atau dipindahtangankan kepada orang lain, namun
saksi
tidak
mengetahui persis berapa ukuran tanah dan rumah tersebut; -
Bahwa sepengetahuan saksi tanah dan rumah di Jalan Diponegoro No. 253 Gunungsitoli tersebut adalah hak milik almarhum Suami Pemohon (almarhum) yang
diperolehnya sendiri, bukan warisan dari orangtua,
namun saksi tidak mengetahui persis apakah perolehan itu dengan cara dibeli atau lainnya;
8
-
Bahwa setelah Suami Pemohon (almarhum) meninggal dunia, semua anaknya
tinggal
bersama
Pemohon,
sedangkan
Pemohon
tidak
mempunyai penghasilan yang cukup untuk mendukung biaya pendidikan anak-anak dan biaya keperluan lainnya; -
Bahwa Pemohon sanggup melaksanakan segala perbuatan hukum untuk kepentingan
anak-anak
yang
di
bawah
penguasaannya,
karena
sepengetahuan saksi selama ini Pemohon adalah orang baik-baik dan tidak tercela serta bertanggungjawab mengasuh dan memelihara anakanak yang ditinggalkan almrhum Suami Pemohon (almarhum); 2. Saksi II umur 44 tahun Agama Islam, pendidikan SLTA, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, tempat tinggal di Kota Gunungsitoli, di bawah sumpahnya menerangkan sebagai berikut : -
Bahwa saksi kenal dengan Pemohon sejak lama, karena saksi bersaudara sepupu
dengan
almarhum Suami Pemohon (almarhum), yaitu suami
Pemohon; -
Bahwa Suami Pemohon (almarhum) menikah dengan Pemohon pada tahun 1991 setelah isterinya
yang
pertama
bernama
Isteri Pertama
Pemohon (almarhumah) Harefa meninggal dunia pada tahun 1990; -
Bahwa Suami Pemohon (almarhum) meninggal dunia pada tahun 2003 karena sakit, dengan meninggalkan seorang istri yaitu Pemohon dan 7 orang anak, 4 (empat) orang anak dari istri pertamanya bernama Isteri I suami
Pemohon
(almarhumah),
dan
3
(tiga)
orang
anak
dari
perkawinannya dengan Pemohon; -
Bahwa sejak menikah sampai meninggal dunia, antara Pemohon dengan Suami Pemohon (almarhum) tidak pernah bercerai;
-
Bahwa saksi mengenal semua anak-anak Suami Pemohon (almarhum), baik anaknya dengan istri pertama maupun anaknya dengan Pemohon;
-
Bahwa setelah meninggalnya Suami Pemohon (almarhum), semua anakanaknya tinggal bersama Pemohon, sedangkan tetapi Pemohon tidak
9
mempunyai penghasilan yang cukup untuk mendukung biaya pendidikan anak-anak dan biaya keperluan lainnya; -
Bahwa saksi mengetahui tujuan Penguasaan Anak ke
Pemohon
mengajukan permohonan
Agama
Gunungsitoli adalah agar
Pengadilan
Pemohon selaku isteri atau ibu dari anak-anak almarhum Ahmad Nazrin Zamago ditetapkan sebagai pemegang hak penguasaan anak terhadap 4 (empat) orang anak Suami Pemohon (almarhum) yang masih di bawah umur, sehingga Pemohon dapat bertindak mewakili ke 4 (empat) orang anak tersebut dalam melakukan tindakan hukum, karena Pemohon dan ke 7 (tujuh) orang anak-anak Suami Pemohon (almarhum) telah sepakat akan menjual sebidang tanah beserta bangunan rumah peninggalan Suami Pemohon (almarhum) yang
terletak
di
Jln.
Diponegoro No. 253 Gunungsitoli tersebut, sedangkan Pemohon sebagai isteri yang mengasuh anak-anak
Suami Pemohon (almarhum) sangat
berkpentingan untuk menjual tanah dan bangunan rumah tersebut guna menanggulangi biaya pendidikan anak-anak dan biaya-biaya hidup lainnya; -
Bahwa semasa hidupnya Ahmad Nazrin Zamago ada memiliki sebidang tanah seluas
lebih
bangunan rumah
kurang yang
300
M²
terletak
dan diatasnya di Jalan
berdiri
Diponegoro
sebuah No. 253
Kelurahan Ilir Kota Gunungsitoli; -
Bahwa sejak
tahun 1973 saksi sudah mengetahui, bahwa tanah
yang
terletak di Jalan Diponegoro No. 253 Gunungsitoli tersebut adalah hak milik Suami Pemohon (almarhum) yang dibelinya sendiri dari seorang bermarga Caniago sebelum menikah dengan isteri pertamanya Isteri Pertama Pemohon (almarhumah) Harefa pada tahun 1983; -
Bahwa sekarang
sejak meninggalnya ini, harta
Suami Pemohon (almarhum)
tersebut belum pernah dibagiwariskan
dipindahtangankan kepada orang lain;
10
sampai atau
-
Bahwa saksi menerangkan Pemohon sanggup melaksanakan segala perbuatan
hukum
untuk
kepentingan
anak-anak
yang
di
bawah
penguasaannya, karena sepengetahuan saksi selama ini Pemohon adalah orang baik-baik dan tidak tercela serta bertanggungjawab mengasuh dan memelihara anak-anak yang ditinggalkan almrhum Suami Pemohon (almarhum); 3. Saksi III, umur 23 tahun, Agama Islam pendidikan SLTA, pekerjaan Mahasiswa, tempat tinggal Desa Mudik Kota Gunungsitoli; -
Bahwa
saksi
adalah
anak
perempuan
kandung
Suami
Pemohon
(almarhum) dengan isteri pertamanya bernama Isteri I suami Pemohon (almarhumah), dan saksi kenal dengan Pemohon sejak Pemohon menikah dengan ayah saksi; -
Bahwa ayah saksi menikah dengan Pemohon pada tahun 1991 setelah ibu kandung saksi meninggal dunia pada tahun 1990;
-
Bahwa
ayah
kandung
saksi
bernama
Suami Pemohon (almarhum)
telah meninggal dunia pada tahun 2003 karena sakit, dengan meninggalkan seorang istri yaitu Pemohon dan 7 orang
anak, 4 (empat) orang anak
dengan ibu kandung saksi bernama Isteri I suami Pemohon (almarhumah) dan 3 (tiga) orang anak dari perkawinannya dengan Pemohon; -
Bahwa saksi mempunyai hubungan yang sangat baik dengan Pemohon, karena sejak meninggalnya ayah kandung
saksi (Suami Pemohon
(almarhum)) anak-anak (termasuk saksi) tinggal bersama Pemohon dan diasuh serta dididik oleh Pemohon; -
Bahwa
saksi
mengetahui
permohonan Penguasaan anak ke
tujuan
Pemohon
Pengadilan
Agama
mengajukan Gunungsitoli
adalah karena 4 (empat) orang dari anak-anak Suami Pemohon (almarhum) belum mencapai usia dewasa, sehingga tidak dapat melakukan tindakan hukum untuk menjual sebidang tanah dan bangunan rumah peninggalan Suami Pemohon (almarhum) yang terletak di Jalan Diponegoro No. 253
11
Gunungsitoli tersebut, sedangkan Pemohon sebagai isteri yang mengasuh anak-anak
Suami Pemohon (almarhum) sangat berkpentingan untuk
menjual tanah dan bangunan rumah tersebut guna menanggulangi biaya pendidikan anak-anak dan biaya-biaya hidup lainnya; -
Bahwa sepengetahuan saksi, sebelum menikah dengan istri pertamanya bernama Isteri I suami Pemohon (almarhumah) (ibu
kandung
saksi),
Suami Pemohon (almarhum) (ayah kandung saksi) telah mempunyai sebidang tanah seluas lebih kurang 300 M² diatasnya berdiri sebuah bangunan rumah yang terletak di Jalan Diponegoro No. 253 Kelurahan Ilir, Kota Gunungsitoli yang hingga wafatnya belum pernah dijual atau dipindahtangankan kepada orang lain, namun saksi tidak mengetahui asal usul perolehan tanah dan rumah tersebut; - Bahwa Pemohon sanggup melaksanakan segala perbuatan hukum untuk kepentingan
anak-anak
yang
di
bawah
penguasaannya,
karena
sepengetahuan saksi selama ini Pemohon adalah orang baik-baik dan tidak tercela serta bertanggungjawab mengasuh dan memelihara anak-anak yang ditinggalkan almrhum Suami Pemohon (almarhum); Menimbang bahwa atas keterangan 3 (tiga) orang saksi yang diajukan oleh Pemohon di
persidangan tersebut,
Pemohon membenarkannya dan menyatakan
tidak keberatan; Menimbang, bahwa pada akhirnya Pemohon menyatakan tidak akan mengajukan sesuatu apapun lagi dan selanjutnya Pemohon menyampaikan kesimpulannya secara lisan di persidangan yaitu tetap pada permohonannya dan
mohon
supaya
diberi
Penetapan
dengan
mengabulkan
permohonan
Pemohon; Menimbang, bahwa tentang jalannya pemeriksaan perkara ini lebih jauh di persidangan selengkapnya telah dicatat dalam Berita Acara Persidangan dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Penetapan
12
ini, sehingga untuk
mempersingkat uraian dalam Penetapan ini cukuplah Pengadilan menunjuk kepada Berita Acara Persidangan tersebut; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana telah diuraikan di atas; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan
untuk
memeriksa dan mengadili perkara ini, Pemohon datang menghadap sendiri di persidangan
dan
setelah surat permohonan Pemohon dibacakan Pemohon
menyatakan tetap pada permohonannya tanpa ada perubahan maupun tambahan; Menimbang bahwa yang menjadi pokok
masalah dalam perkara ini
adalah Pemohon memohon kepada Pengadilan Agama Gunungsitoli agar Pemohon ditetapkan sebagai pemegang hak penguasaan anak atas 4 (empat) orang anak Suami Pemohon (almarhum) masing-masing bernama : 1. Anak IV Suami Pemohon dengan isteri I (pr) umur 20 tahun; 2. Anak Pemohon II (lk) umur 18 tahun; 3. Anak Pemohon III (pr) umur 17 tahun; dan 4. Anak Pemohon IV (pr) umur 14 tahun; dengan alasan bahwa keempat orang anak tersebut belum dewasa sehingga dianggap tidak cakap untuk bertidak di depan hukum, sedangkan Pemohon sendiri tidak bisa secara langsung bertindak sebagai wakil untuk dan atas nama serta kepentingan anak-anak tersebut tanpa adanya penetapan penunjukan Penguasaan anak dari Pengadilan Agama Gunungsitoli kepada Pemohon. Menimbang, bahwa Pengadilan telah memberikan penjelasan-penjelasan seperlunya kepada Pemohon mengenai hak, kewajiban dan tanggungjawab serta akhibat hukum yang timbul dari Penetapan penguasaan anak, baik mengenai diri anak maupun terhadap harta kekayaannya, namun Pemohon menyatakan siap untuk melaksanakannya;
13
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan alat-alat bukti surat berupa P.1 sampai dengan P.7 dan Majelis Hakim akan mempertimbangkannya satu demi satu sebagai berikut : Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti surat (P.1) yang diajukan oleh Pemohon tersebut, Majelis Hakim menilai bahwa alat bukti surat dimaksud telah memenuhi syarat formil dan materil pembuktian, oleh karenanya bukti surat tersebut dapat diterima, dengan demikian harus dinyatakan terbukti bahwa antara Pemohon dengan Suami Pemohon (almarhum) terdapat hubungan hukum yaitu sebagai suami isteri yang sah, terikat dalam suatu ikatan tali pernikahan yang dilangsungkan pada tanggal 28 Juli 1991 dan sampai dengan Suami Pemohon (almarhum)
meninggal
dunia pada
tanggal
dengan Suami Pemohon (almarhum) tersebut
21
Juli
2003
belum pernah
antara
Pemohon
bercerai. Demikian
juga dengan bukti (P.2) yang diajukan oleh Pemohon tersebut, Majelis Hakim menilai bahwa alat bukti surat dimaksud telah memenuhi syarat formil dan materil pembuktian, oleh karenanya bukti surat tersebut dapat diterima, dengan demikian harus dinyatakan terbukti bahwa antara Suami Pemohon (almarhum) dengan Isteri Pertama Pemohon (almarhumah) Harefa terdapat hubungan hukum yaitu sebagai suami isteri yang sah, terikat dalam suatu ikatan tali pernikahan yang dilangsungkan pada tanggal 19 September 1983 dan sampai dengan Isteri Pertama Pemohon (almarhumah) Harefa meninggal dunia pada tanggal 19 Mei 1990
antara
(almarhumah)
Suami Pemohon (almarhum) Harefa tersebut belum pernah
dengan bercerai.
Isteri Pertama Pemohon Hal ini sesuai dengan
ketentuan yang terkandung dalam Pasal 2 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Jo Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam. Menimbang, bahwa
dari
perkawinan
pertama
Suami Pemohon
(almarhum) dengan Isteri Pertama Pemohon (almarhumah) Harefa telah lahir 4 (empat) orang anak, masing-masing bernama : 1. Anak I Suami Pemohon dengan isteri I (pr) umur 26 tahun; 2. Anak II Suami Pemohon dengan isteri I (lk) umur 24 tahun;
14
3. Anak III Suami Pemohon dengan isteri I (pr) umur 23 Tahun; dan 4. Anak IV Suami Pemohon dengan isteri I umur 20 tahun, dan dari perkawinan kedua Suami Pemohon (almarhum) dengan Pemohon telah lahir 3 (tiga) orang anak, masing-masing bernama : 1. Anak Pemohon I (lk) umur 18 tahun; 2. Anak Pemohon II (pr) umur 17 tahun; dan 3. Anak Pemohon III (pr) umur 14 tahun; dengan demikian sejak meninggalnya Suami Pemohon (almarhum) pada tanggal 21 Juli 2003, maka ahli waris yang masih hidup dan berhak mewarisi harta peninggalan almarhum Ahmad Nazrin Zamago adalah 8 (delapan) orang, yang terdiri dari seorang isteri yaitu Pemohon dan 4 (empat) orang anak dari isteri pertama serta 3 (tiga) orang anak dari isteri kedua (Pemohon) sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa oleh karena 4 (empat) dari 7 (tujuh) orang anakanak dari Suami Pemohon (almarhum) tersebut yaitu : 1. Anak IV Suami Pemohon dengan isteri I (pr) umur 20 tahun; 2. Anak I Pemohon (lk) umur 18 tahun; 3. Anak II Pemohon (pr) umur 17 tahun; dan 4. Anak IV Pemohon (pr) umur 14 tahun masih berusia di bawah umur (belum dewasa) sehingga menurut hukum dianggap belum cakap bertindak baik untuk kepentingan diri mereka sendiri maupun untuk kepentingan orang lain, maka Pemohon sebagai salah seorang ahli waris mempunyai kapasitas secara hukum dan harus dipandang sebagai pihak yang berkepentingan langsung mengajukan perkara ini (persona standi in yudicio); Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti surat (P.3) yang diajukan oleh Pemohon tersebut, Majelis Hakim menilai bahwa alat bukti surat dimaksud telah memenuhi syarat formil dan materil pembuktian, oleh karenanya alat bukti tersebut dapat diterima, sehingga harus dinyatakan terbukti bahwa Pemohon saat ini benar dan resmi terdaftar sebagai warga atau penduduk yang berdomisili di
15
Kota Gunungsitoli. Dengan demikian Pengadilan Agama Gunungsitoli berwenang untuk memeriksa dan mengadili serta memutus perkara ini (vide Pasal 73 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah pertama menjadi Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan diubah kedua menjadi Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 Jo Pasal 132 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam); Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti surat (P.4) yang diajukan oleh Pemohon tersebut, Majelis Hakim menilai bahwa alat bukti surat dimaksud telah memenuhi syarat formil dan materil pembuktian, oleh karenanya alat bukti tersebut dapat diterima, sehingga harus dinyatakan bahwa
sejak meninggalnya
Suami Pemohon (almarhum) pada tanggal 21 Juli 2003 maka berpindahlah hak pemilikan atas semua harta peninggalan almarhum Suami Pemohon (almarhum) kepada ahli waris yang masih hidup dan berhak mewarisinya sebanyak 8 (delapan) orang, yang terdiri dari seorang isteri yaitu Pemohon dan 4 (empat) orang anak dari isteri pertama serta 3 (tiga) orang anak dari isteri kedua (Pemohon)
sebagaimana
tersebut
di
atas, sepanjang
tidak
terdapat
suatu
perbuatan yang membuat terhalangnya seorang ahli waris untuk mewarisi; Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti surat (P.5) yang diajukan oleh Pemohon tersebut, Majelis Hakim menilai bahwa alat bukti surat dimaksud telah memenuhi syarat formil dan materil pembuktian, oleh karenanya alat bukti tersebut dapat diterima, sehingga harus dinyatakan bahwa
sejak meninggalnya
Isteri Pertama Pemohon (almarhumah) Harefa pada tanggal 19 Mei 1990 tidak ada lagi ikatan perkawinan dengan Suami Pemohon (almarhum) dan terbukti bahwa Pemohon adalah satu-satunya isteri yang ditinggalkan oleh Suami Pemohon (almarhum) sebagai ahli waris; Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti surat (P.6) yang diajukan oleh Pemohon tersebut, Majelis Hakim menilai bahwa alat bukti surat dimaksud telah memenuhi syarat formil dan materil pembuktian, oleh karenanya alat bukti tersebut
dapat
diterima, sehingga
harus
16
dinyatakan
terbukti
bahwa
benar
sebidang tanah seluas 307 M² dan bangunan rumah diatasnya diketahui terletak di Jalan Diponegoro No. 253 Kelurahan Ilir Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli yang akan dijual oleh Pemohon bersama anak-anak adalah harta peninggalan Suami Pemohon (almarhum) yang sejak kematiannya pada tanggal 21 Juli 2003 berpindah hak dan kepemilikannya kepada ahli waris sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti surat (P.7) yang diajukan oleh Pemohon tersebut, Majelis Hakim menilai bahwa alat bukti surat dimaksud telah memenuhi syarat formil dan materil pembuktian, oleh karenanya alat bukti tersebut dapat diterima, sehingga harus dinyatakan terbukti bahwa benar sejak meninggalnya Suami Pemohon (almarhum) pada tanggal 21 Juli 2003 anak-anak tinggal bersama Pemohon dan hidup dalam satu keluarga, sehingga cukup beralasan Pemohon
mengajukan
permohonan
penunjukan
penguasaan
anak
terhadap ke 4 (empat) orang anak-anak almarhum Ahmad Nazrin Zamago yang belum dewasa
tersebut
di
atas, agar
Pemohon
dapat
mewakili anak-anak
dimaksud dalam melakukan perbuatan hukum; Menimbang bahwa selain bukti surat, Pemohon juga mengajukan 3 (tiga) orang saksi di persidangan dan terhadap kesaksian 3 (tiga) orang saksi yang diajukan oleh Pemohon tersebut Majelis Hakim akan mempertimbangkannya satu demi satu sebagai berikut : Menimbang, bahwa terhadap alat bukti saksi pertama yang diajukan oleh Pemohon di persidangan bernama saksi I tersebut, Majelis Hakim menilai bahwa saksi tersebut adalah orang yang tidak dilarang untuk menjadi saksi dalam perkara ini (vide Pasal 172 R.Bg Jo Pasal 1909 KUH. Perdata) dan telah bersumpah sebelum memberikan keterangan di depan persidangan (vide Pasal 175 R.Bg Jo Pasal 1911 KUH. Perdata) serta keterangan-keterangan yang diberikannya juga berdasarkan hal-hal yang diketahuinya secara langsung (vide Pasal 308 ayat (1) R.Bg Jo Pasal 1907 alinea 1 KUH. Perdata), kemudian terdapat kesesuaian dengan keterangan saksi kedua dan ketiga (vide Pasal 309 R.Bg Jo Pasal 1908
17
KUH.Perdata), sehingga telah mendukung kebenaran dalil-dalil permohonan Pemohon. Dengan demikian, Majelis Hakim berpendapat bahwa syarat formil dan materil saksi tersebut telah terpenuhi, maka kesaksian saksi tersebut dapat diterima sebagai bukti yang sempurna sesuai ketentuan Pasal 308 ayat (1) dan Pasal 309 R.Bg; Menimbang, bahwa terhadap alat bukti saksi kedua yang diajukan oleh Pemohon di persidangan bernama saksi II tersebut, Majelis Hakim menilai bahwa saksi tersebut adalah orang yang tidak dilarang untuk menjadi saksi dalam perkara ini (vide Pasal 172 R.Bg Jo Pasal 1909 KUH. Perdata) dan telah bersumpah sebelum memberikan keterangan di depan persidangan (vide Pasal 175 R.Bg Jo Pasal 1911 KUH. Perdata) serta keterangan-keterangan yang diberikannya juga berdasarkan hal-hal yang diketahuinya secara langsung (vide Pasal 308 ayat (1) R.Bg Jo Pasal 1907 alinea 1 KUH. Perdata), kemudian terdapat kesesuaian dengan keterangan saksi pertama dan ketiga (vide Pasal 309 R.Bg Jo Pasal 1908 KUH.Perdata), sehingga telah mendukung kebenaran dalil-dalil permohonan Pemohon. Dengan demikian, Majelis Hakim berpendapat bahwa syarat formil dan materil saksi tersebut telah terpenuhi, maka kesaksian saksi tersebut dapat diterima sebagai bukti yang sempurna sesuai ketentuan Pasal 308 ayat (1) dan Pasal 309 R.Bg; Menimbang, bahwa terhadap alat bukti saksi ketiga yang diajukan oleh Pemohon di persidangan bernama Saksi III tersebut, Majelis Hakim menilai bahwa saksi tersebut adalah orang yang tidak dilarang untuk menjadi saksi dalam perkara ini (vide Pasal 172 R.Bg Jo Pasal 1909 KUH. Perdata), dan telah bersumpah sebelum memberikan keterangan di depan persidangan (vide Pasal 175 R.Bg Jo Pasal 1911 KUH. Perdata) serta keterangan-keterangan yang diberikannya juga berdasarkan hal-hal yang diketahuinya secara langsung (vide Pasal 308 ayat (1) R.Bg Jo Pasal 1907 alinea 1 KUH. Perdata), kemudian terdapat kesesuaian dengan keterangan saksi pertama dan kedua (vide Pasal 309 R.Bg Jo Pasal 1908 KUH.Perdata), sehingga telah mendukung kebenaran dalil-dalil permohonan
18
Pemohon. Dengan demikian, Majelis Hakim berpendapat bahwa syarat formil dan materil saksi tersebut telah terpenuhi, maka
kesaksian saksi
tersebut
dapat
diterima sebagai bukti yang sempurna sesuai ketentuan Pasal 308 ayat (1) dan Pasal 309 R.Bg; Menimbang bahwa berdasarkan bukti surat dan kesaksian ketiga orang saksi tersebut di atas, Majelis Hakim menemukan beberapa fakta hukum sebagai berikut : -
Bahwa Suami Pemohon (almarhum) telah melakukan pernikahan sebanyak 2 (dua) kali. Pernikahan pertama dengan Isteri Pertama Pemohon (almarhumah) Harefa Binti Ma’aruf Harefa, dilangsungkan pada tanggal 19 September 1983. Pernikahan kedua dengan Pemohon Binti Abd. Hamid Dawolo, dilangsungkan pada tanggal 28 Juli 1991 setelah isteri pertamanya bernama Isteri Pertama Pemohon (almarhumah) Harefa Binti Ma’aruf Harefa meninggal dunia di Gunungsitoli pada tanggal 19 Mei 1990;
-
Bahwa dari pernikahan pertama Suami Pemohon (almarhum) dengan Isteri Pertama Pemohon (almarhumah) Harefa Binti Ma’aruf Harefa telah lahir 4 (empat) orang anak, masing-masing bernama : 1. Anak I Suami Pemohon dengan Isteri I (pr) umur 26 tahun; 2. Anak II Suami Pemohon dengan Isteri I (lk) umur 24 tahun; 3. Anak III Suami Pemohon dengan Isteri I (pr) umur 23 Tahun; dan 4. Anak IV Suami Pemohon dengan Isteri I (pr) umur 20 tahun, dan dari perkawinan kedua Suami Pemohon (almarhum) dengan Pemohon (Pemohon) telah lahir 3 (tiga) orang anak, masing-masing bernama : 1. Anak I Pemohon (lk) umur 18 tahun; 2. Anak II Pemohon (pr) umur 17 tahun; dan 3. Anak III Pemohon (pr) umur 14 tahun;
-
Bahwa Suami Pemohon (almarhum) telah meninggal dunia di Gunungsitoli pada tanggal 21 Juli 2003 dan pada saat meninggal tersebut ahli waris yang ditinggalkannya sebanyak 8 (delapan) orang yang terdiri dari :
19
1. Seorang isteri bernama Pemohon Binti Abd. Hamid Dawolo (Pemohon); 2. Anak I Suami Pemohon dengan Isteri I (pr) umur 26 tahun (anak kandung dengan isteri pertama); 3. Anak II Suami Pemohon dengan Isteri I (lk) umur 24 tahun (anak kandung dengan isteri pertama); 4. Anak III Suami Pemohon dengan Isteri I (pr) umur 23 Tahun (anak kandung dengan isteri pertama); 5. Anak IV Suami Pemohon dengan Isteri I (pr) umur 20 tahun (anak kandung dengan isteri pertama); 6. Anak I Pemohon (lk) umur 18 tahun (anak kandung dengan Pemohon); 7. Anak II Pemohon (pr) umur 17 tahun (anak kandung dengan Pemohon); 8. Anak III Pemohon (pr) umur 14 tahun (anak kandung dengan Pemohon); -
Bahwa 4 (empat) dari 7 (tujuh) orang anak yang ditinggalkan Suami Pemohon (almarhum) masih berusia di bawah umur (belum dewasa) yaitu : 1. Anak IV Suami Pemohon dengan Isteri I
(pr) umur 20 tahun (anak
kandung dengan isteri pertama); 2. Anak I Pemohon (lk) umur 18 tahun (anak kandung dengan Pemohon); 3. Anak II Pemohon (pr) umur 17 tahun (anak kandung dengan Pemohon); dan 4. Anak III Pemohon (pr) umur 14 tahun (anak kandung dengan Pemohon); -
Bahwa setelah Suami Pemohon (almarhum) meninggal dunia, ke 7 (tujuh) orang anak tersebut tinggal bersama Pemohon dan diasuh serta dididik oleh Pemohon;
-
Bahwa semasa hidupnya, Suami Pemohon (almarhum) ada memiliki harta berupa tanah seluas 307 M² diatasnya berdiri sebuah bangunan rumah permanen Kecamatan
yang
terletak
Gunungsitoli,
di
Jalan
Kota
Diponegoro
Gunungsitoli, dan
No. 253 sejak
Kelurahan
Ilir,
Suami Pemohon
(almarhum) meninggal sampai sekarang harta tersebut belum pernah dibagi sesama ahli waris atau dipindahtangankan kepada pihak/orang lain;
20
Menimbang, bahwa di dalam penjelasan pasal 49 huruf (a) Undangundang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama dengan perubahan pertama menjadi Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan dengan perubahan kedua menjadi Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 dicantumkan bahwa salah satu kewenangan absolut Pengadilan Agama yang tercakup dalam lingkup bidang perkawinan pada angka (11) adalah mengenai penguasaan anak-anak; Menimbang, bahwa
alasan
Pemohon
mengajukan
permohonan
penunjukan penguasaan anak ke Pengadilan Agama Gunungsitoli adalah karena 4 (empat) orang dari 7 (tujuh) orang anak Suami Pemohon (almarhum) masih berusia di bawah umur (belum dewasa) sehingga menurut hukum dianggap tidak cakap bertindak atau tidak dapat melakukan perbuatan hukum di dalam dan di luar pengadilan, sementara ahli waris telah sepakat akan menjualkan harta yang peninggalan Suami Pemohon (almarhum) berupa tanah seluas 307 M² beserta sebuah bangunan rumah permanen diatasnya yang terletak di Jalan Diponegoro No. 253 Kelurahan Ilir Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli; Menimbang, bahwa di dalam Kompilasi Hukum Islam Pasal 98 ayat (1) dan (2) dinyatakan, bahwa batas usia anak yang mampu berdiri sendiri atau dewasa adalah 21 tahun, sepanjang anak tersebut tidak bercacat fisik maupun mental atau belum pernah melangsungkan perkawinan. Orang tuanya mewakili anak tersebut mengenai segala perbuatan hukum di dalam dan
di luar
pengadilan. Kemudian di dalam KUH. Perdata Pasal 330 juga dinyatakan bahwa belum dewasa adalah mereka yang belum mencapai umur genap dua puluh satu tahun dan tidak lebih dahulu telah kawin; Menimbang, bahwa meskipun di dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Pasal 47 ayat (1) dan (2) dinyatakan bahwa; anak yang belum
mencapai
umur
18
(delapan
belas)
tahun
atau
belum
pernah
melangsungkan perkawinan ada di bawah kekuasaan orang tuanya, selama mereka tidak dicabut dari kekuasaannya. Orang tua mewakili anak tersebut mengenai segala perbuatan hukum di dalam dan di luar pengadilan, akan tetapi
21
oleh karena perkara a quo berhubungan dengan masalah penentuan batas usia dewasa seseorang untuk dapat melakukan perbuatan hukum di dalam dan di luar
pengadilan
dalam
bidang
keperdataan, maka
Majelis
Hakim
dalam
menetapkan seseorang itu telah dewasa adalah dengan mengadopsi ketentuan yang
terkandung
di
dalam
KUH.Perdata
Pasal
330
dan
ketentuan
yang
terkandung di dalam Kompilasi Hukum Islam Pasal 98 ayat (1), yaitu 21 (dua puluh satu) tahun; Menimbang, bahwa meskipun dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Pasal 47 ayat (2) dan di dalam Kompilasi Hukum Islam Pasal 98 ayat (2) dinyatakan; orang tuanya mewakili anak tersebut mengenai segala perbuatan hukum di dalam dan di luar pengadilan, orang tua dimaksud i.c Pemohon tidak dibenarkan langsung bertindak sendiri mewakili ke 4 (empat) orang anak yang masih di bawah umur tersebut dalam melakukan segala
perbuatan
hukum
sebelum
mendapatkan
Penetapan
Penunjukan
Penguasaan Anak dari Pengadilan Agama Gunungsitoli; Menimbang, bahwa oleh karena 4 (empat) dari 7 (tujuh) orang anak yang ditinggalkan Suami Pemohon (almarhum) tersebut belum mencapai usia 21 tahun, maka
menurut
hukum
ke
4
(empat)
orang
anak
dimaksud
tidak
dibenarkan melakukan perbuatan hukum di dalam dan di luar pengadilan, baik untuk kepentingan diri mereka masing-masing maupun untuk kepentingan orang lain sebelum ada penetapan penunjukan penguasaan anak kepada orang tuanya. Oleh
sebab
itu
Majelis
Hakim
memandang
perlu
dijatuhkan
penetapan
penunjukan penguasaan orang tua terhadap ke 4 (empat) orang anak yang masih belum dewasa dimaksud; Menimbang, bahwa meskipun seorang anak yang bernama Inayah Anas tersebut bukanlah anak kandung Suami Pemohon (almarhum) dengan Pemohon, namun Pemohon selaku ibu tirinya dapat diketegorikan secara hukum sebagai
orang
tua
Inayah
Anas
dan
lagi
pula
sejak
Suami Pemohon
(almarhum) meninggal dunia pada tanggal 21 Juli 2003 Inayah Anas tersebut
22
tinggal bersama Pemohon dan diasuh serta dididik oleh Pemohon. Apalagi terhadap 3 (tiga) orang anak yang bernama Anak I s/d IV Pemohon dengan Isteri I yang tidak lain adalah anak kandung Suami Pemohon (almarhum) dengan Pemohon.
Oleh
sebab
itu
Majelis Hakim
memandang
bahwa
Pemohon
mempunyai kapasitas berdasarkan hukum dan layak serta dipandang cakap dan mampu untuk ditunjuk sekaligus ditetapkan sebagai pemegang hak penguasaan anak terhadap ke 4 (empat) orang anak tersebut; Menimbang, bahwa selain permohonan Pemohon beralasan dan tidak melawan hukum, secara nyata pula bahwa sejak meninggalnya Suami Pemohon (almarhum) pada tanggal 21 Juli 2003 sampai sekarang ke 7 (tujuh) orang anak kandung Suami Pemohon (almarhum) tinggal bersama Pemohon dan diasuh serta dididik secara sungguh-sungguh dan penuh rasa kasih sayang oleh Pemohon. Di samping
itu
pula,
tidak
tergambar
di
persidangan
adanya
indikasi
ketidakharmonisan hubungan keluarga antara Pemohon dengan ke 4 (empat) orang anak tiri Pemohon, antara Pemohon
dengan pihak keluarga
Suami
Pemohon (almarhum) (suami Pemohon) maupun antara Pemohon dengan pihak keluarga dari isteri pertama suami Pemohon,
ditambah lagi dengan keaktifan
dan keseriusan Pemohon dalam menghadiri setiap persidangan serta pengakuan Pemohon di persidangan yang menyatakan bahwa ia akan berlaku jujur dan adil kepada
ke
7
(tujuh)
orang
anak
Suami Pemohon (almarhum)
serta
bertanggungjawab dalam mengelola dan menggunakan harta anak-anak. Oleh karena itu, maka sesuai petitum nomor 2 dan 3 permohonan Pemohon agar Majelis Hakim menetapkan Pemohon sebagai pemegang hak penguasaan anak terhadap anak Suami Pemohon (almarhum), yaitu 1. Anak IV Pemohon dengan Isteri I (Pr) umur 20 tahun; 2. Anak I Pemohon (Lk) umur 18 tahun; 3. Anak II Pemohon (Pr)
umur 17 tahun; 4. Anak III Pemohon
(Pr)
umur 14 tahun; dan
menetapkan Pemohon untuk mewakili anak-anak tersebut pada petitum 2 di atas melakukan segala perbuatan hukum di dalam dan di luar pengadilan, patut dikabulkan;
23
Menimbang, bahwa
oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang
perkawinan, maka berdasarkan Tahun 1989
Tentang
ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-undang No. 7
Peradilan Agama
sebagaimana diubah pertama menjadi
Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua menjadi UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009, semua biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Pemohon untuk membayarnya; Mengingat
bunyi
pasal- pasal
dalam
perundang-undangan
dan
ketentuan peraturan lain yang berlaku dan berhubungan dengan perkara ini: M E N GA D I L I 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Menetapkan dan
menunjuk
Pemohon (Widdar Dawolo binti Abdul Hamid
Dawolo) sebagai pemegang hak penguasaan anak
atas 4 (empat) orang anak
kandung almarhum Suami Pemohon (almarhum) yang belum dewasa masingmasing bernama : 1. Anak IV Pemohon dengan Isteri I (Pr) umur 20 tahun; 2. Anak I Pemohon (Lk) umur 18 tahun; 3. Anak II Pemohon (Pr)
umur 17 tahun;
4. Anak III Pemohon (Pr)
umur 14 tahun
3. Menetapkan, bahwa Pemohon
dapat mewakili
4
(empat)
orang
anak
sebagaimana tersebut pada amar nomor 2 (dua) di atas untuk melakukan segala
perbuatan hukum di dalam dan di luar pengadilan, sepanjang
berhubungan dengan penjualan harta peninggalan almarhun Suami Pemohon (almarhum)
berupa
rumah permanen
tanah
diatasnya
seluas yang
307
M²
beserta
terletak di
Jalan
sebuah bangunan
Diponegoro
No. 253
Kelurahan Ilir, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli; 4. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 141.000,- (Seratus empat puluh satu ribu rupiah); Demikian Penetapan ini dijatuhkan
di Gunungsitoli
berdasarkan
musyawarah Majelis Hakim pada hari Senin tanggal 3 Mei 2010 M bersamaan
24
dengan tanggal 18 Jumadil Awwal 1431 H dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Rabu tanggal 12 Mei 2010 M bertepatan dengan tanggal 27 Jumadil Awwal 1431 H oleh kami Drs. A d l i n yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Gunungsitoli sebagai Hakim Ketua Majelis dan Drs. H. Ahmad Rasidi, SH serta Pahruddin Ritonga, SHI masing-masing sebagai Hakim Anggota Majelis dengan dibantu oleh Rosman Zega, S.Ag. sebagai Panitera dan dihadiri oleh Pemohon; Hakim Anggota Majelis;
Ketua Majelis;
dto.
dto.
1. Drs. H. Ahmad Rasidi, SH.
Drs. A d l i n
dto. 2. Fahruddin Ritonga, S.HI. Panitera, dto. Rosman Zega, S.Ag. Rincian Biaya Perkara : 1. 2. 3. 4. 5.
Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya
Pendaftaran;............................................................................... Panggilan;................................................................................... Redaksi;...................................................................................... Materai;...................................................................................... Proses;........................................................................................
Jumlah;...................................................................................................
25
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
30.000,50.000,5.000,6.000,50.000,-
Rp. 141.000,-