PUTUSAN Nomor: 025/Pdt.G/2011/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Dumai yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan tentang cerai gugat antara: PENGGUGAT, umur 25 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal Kota Dumai, Melawan: TERGUGAT, umur 32 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Sopir, tempat tinggal terakhir
Kota Dumai, sekarang tidak
diketahui dimana alamat dan keberadannya diseluruh wilayah Republik Indonesia atau dimanapun ia berada,;
Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas yang bersangkutan; Telah mendengar keterangan Penggugat serta memperhatikan bukti-bukti yang diajukan di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa Penggugat berdasarkan surat gugatannya tertanggal 10 Januari 2011 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Dumai di bawah register Nomor: 025/Pdt.G/2011/PA. Dum, tanggal 10 Januari 2011
telah mengajukan hal-hal yang
setelah mengalami perubahan sebagai berikut; 1. Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah suami isteri yang melangsungkan pernikahan pada tanggal 25 September 2004, dan dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kota Dumai Propinsi Riau, sesuai Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor: XXXXyang dikeluarkan tanggal 10 Januari 2011; 2. Bahwa sesaat setelah akad nikah, Tergugat mengucapkan sighat taklik talak terhadap Penggugat yang bunyinya sebagaimana tercantum dalam Buku Kutipan Akta Nikah tersebut; 3. Bahwa setelah pernikahan tersebut, Penggugat dengan Tergugat bertempat tinggal di rumah orang tua Penggugat selama 2 tahun kemudian Penggugat dan Tergugat hidup berpindah-pindah di rumah kontrakan, tepatnya bulan Maret tahun 2010 kembali lagi bertempat tinggal di rumah orang tua Penggugat di alamat Penggugat
1
tersebut di atas, selama pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah hidup rukun sebagai suami isteri dan telah dikaruniai 2 orang anak yang bernama: 1. ANAK, laki-laki, umur 5 tahun 2. ANAKJuliana, perempuan, umur 3 tahun dan sekarang anak tersebut berada di bawah asuhan Penggugat; 4. Bahwa pada mulanya rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dalam keadaan rukun, namun sejak pertengahan tahun 2008, ketentraman rumah tangga Penggugat dengan Tergugat mulai goyah, yaitu antara Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan yang penyebabnya antara lain: 4.1. Bahwa Tergugat seorang yang temperamental, sering bicara kasar serta melakukan kekerasan pada fisik, kesalahan kecil saja bisa membuat Tergugat marah besar, sikap Tergugat ini membuat perasaan Penggugat sangat tertekan; 4.2. Bahwa Tergugat sering membawa seorang perempuan, itu diketahui langsung Penggugat bahkan perempuan tersebut pernah mencari Tergugat di rumah kediaman bersama, saat ditanya kepada Tergugat, Tergugat tidak pernah mengakuinya; 4.3. Bahwa Tergugat tidak bertanggung jawab dan kurang memperhatikan segala keperluan Penggugat dan anak-anaknya dan bila terjadi pertengkaran dan perselisihan, Tergugat sering pergi dari rumah sampai satu hari lamanya tanpa mau menyelesaikan masalah yang terjadi secara baik dengan Penggugat; 5. Bahwa pertengkaran terakhir antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada bulan September 2009 yang mana pada saat itu Penggugat menanyakan kepada Tergugat siapa yang meminjam motor milik mereka tanpa memberitahu kepada Penggugat, dan Tergugat juga lebih mementingkan kawannya daripada Penggugat yang akan memakai motor tersebut, mendengar pertanyaan itu Tergugat marah terhadap Penggugat dan langsung meninggalkan Penggugat tanpa pamit dan memberitahu kepergiannya, dan sejak kejadian itu Penggugat dan Tergugat tidak serumah lagi sudah 1 tahun lamanya dan sekarang tidak diketahui alamatnya dengan jelas dan pasti di wilayah Republik Indonesia atau di manapun berada; 6. Bahwa Penggugat sudah pernah mencari dan bertanya dimana dimana keberadaan Tergugat saat itu kepada teman-teman Tergugat dan tempat Tergugat bermain, akan tetapi Tergugat tidak ditemukan juga dan usaha tersebut tidak berhasil; 7. Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini;
2
Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Dumai Cq. Majelis Hakim segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: Primer: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menyatakan perkawinan Penggugat dengan Tergugat putus akibat perceraian; 3. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat. Subsider: Atau menjatuhkan putusan lain yang seadil-adilnya. Bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, Penggugat datang menghadap sendiri ke persidangan sedangkan Tergugat tidak datang menghadap ke persidangan dan tidak pula menyuruh wakil/kuasanya untuk datang menghadap ke persidangan meskipun Tergugat telah dipanggil secara sah dan patut sesuai dengan berita panggilan melalui mass media (radio) oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Agama Dumai Nomor: 025/Pdt.G/2011/PA.Dum yang dibacakan di persidangan; Bahwa terhadap krisis rumah tangga Penggugat, Majelis Hakim telah berusaha menasehati Penggugat agar bersabar demi keutuhan rumah tangganya, akan tetapi usaha tersebut tidak berhasil, lalu dibacakanlah surat gugatan Penggugat yang setelah mengalami perubahan, isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti surat berupa selembar fotokopi Duplikat Kutipan Akta Nikah atas nama Penggugat dan Tergugat, Nomor: XXXXtanggal 10 Januari 2011, yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kota Dumai yang telah dinazegelen dan telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Dumai, setelah diteliti ternyata cocok dengan aslinya dan oleh Ketua Majelis diberi kode (P.1); Bahwa di samping bukti surat tersebut, Penggugat juga mengajukan dua orang saksi masing-masing telah memberikan keterangan di bawah sumpahnya menurut agama Islam yang pada pokoknya sebagai berikut : Saksi 1. SAKSI PERTAMA, umur 53 tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Kota Dumai, menerangkan sebagai berikut: -
Bahwa saksi adalah tetangga Penggugat dan saksi kenal dengan Tergugat, yang bernama XXXXXdan merupakan suami Penggugat;
-
Bahwa Penggugat dengan Tergugat menikah sekitar 7 tahun yang lalu di Purnama dan saksi pada waktu itu menjadi saksi pada pernikahan mereka;
-
Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga di beberapa tempat, dan terakhir membina rumah tangga di Pangkalan Sesai Dumai; 3
-
Bahwa dari pernikahan tersebut, Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai dua orang anak dan sekarang berada di bawah asuhan Penggugat;
-
Bahwa setahu saksi rumah tangga Penggugat dengan Tergugat pada awalnya rukun dan harmonis, namun setelah itu antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan masalah keuangan rumah tangga. Tergugat tidak bertanggung jawab terhadap kebutuhan sehari-hari dan terhadap anak. Saksi melihat Penggugat dan anak-anaknya sekarang menjadi tanggung jawab orang tua Penggugat;
-
Bahwa setahu saksi Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal lebih dari 1 tahun sampai sekarang. Menurut Penggugat, Tergugat pergi dari rumah kediaman bersama tanpa pamit kepada Penggugat. Tergugat tidak diketahui lagi dimana keberadaannya yang jelas dan pasti di seluruh wilayah RI maupun dimana saja berada;
-
Bahwa Penggugat dan pihak keluarga telah berusaha mencari dimana keberadaan Tergugat, tetapi tidak berhasil;
Saksi 2. SAKSI KEDUA, umur 61 tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Jalan Garuda Parit Sadak No.35 RT.06, Kelurahan Bagan Keladi Kota Dumai, menerangkan sebagai berikut: -
Bahwa saksi adalah tetangga Penggugat dan saksi kenal dengan Tergugat, yang bernama XXXXXdan merupakan suami Penggugat;
-
Bahwa Penggugat dengan Tergugat menikah lebih dari 6 tahun yang lalu di Purnama KUA dan saksi hadir pada pernikahan mereka;
-
Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga di beberapa tempat, dan terakhir membina rumah tangga di Pangkalan Sesai Dumai;
-
Bahwa dari pernikahan tersebut, Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai dua orang anak dan sekarang berada di bawah asuhan Penggugat;
-
Bahwa saksi tidak mengetahui banyak tentang keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat. Tetapi saksi mengetahui kalau Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal lebih dari setahun yang lalu. Menurut cerita Penggugat, Tergugat tidak bertanggung jawab terhadap kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga;
-
Bahwa Tergugat pergi dari rumah kediaman bersama tanpa pamit kepada Penggugat. Tergugat tidak diketahui lagi dimana keberadaannya yang jelas dan pasti di seluruh wilayah RI maupun dimana saja berada;
-
Bahwa Penggugat dan pihak keluarga telah berusaha mencari dimana keberadaan Tergugat, tetapi tidak berhasil;
4
Bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut Penggugat membenarkannya dan tidak merasa keberatan; Bahwa selanjutnya Penggugat menyatakan tidak akan mengajukan apapun lagi, dan menyampaikan kesimpulannya bahwa ia tetap ingin bercerai dari Tergugat dan mohon Pengadilan Agama Dumai memutus perkaranya; Bahwa tentang jalannya pemeriksaan perkara ini telah dicatat di dalam Berita Acara Persidangan yang bersangkutan dan untuk mempersingkat putusan ini cukuplah Majelis Hakim menunjuk kepada Berita Acara Persidangan tersebut; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana diuraikan di atas; Menimbang, bahwa pada hari yang telah ditentukan untuk memeriksa dan mengadili perkara ini Tergugat tidak datang menghadap ke persidangan dan tidak pula mengutus wakil/kuasanya untuk datang menghadap ke persidangan, sedangkan Tergugat telah dipanggil dengan sah dan patut, dan tidak ternyata ketidakhadirannya tersebut disebabkan alasan yang sah, maka Majelis Hakim terlebih dahulu menyatakan Tergugat tidak hadir di persidangan dan perkara ini akan diperiksa tanpa hadirnya Tergugat; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 49 huruf (a) Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama (vide penjelasan Pasal tersebut) jo Pasal 73 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tersebut, perkara ini menjadi wewenang Peradilan Agama dalam hal ini Pengadilan Agama Dumai; Menimbang, bahwa Majelis Hakim tetap berusaha menasehati Penggugat agar tetap mempertahankan keutuhan rumah tangganya, akan tetapi usaha tersebut tidak berhasil dan Penggugat tetap ingin bercerai dengan Tergugat, oleh karenanya telah terpenuhi maksud Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama; Menimbang, bahwa gugatan Penggugat yang diajukan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu Pasal 67 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, dengan demikian secara formil gugatan Penggugat dapat diterima untuk dipertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa bukti (P.1), berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah atas nama Penggugat dan Tergugat, menurut penilaian Majelis Hakim bukti tersebut telah memenuhi syarat formil dan materiil alat bukti, maka berdasarkan bukti tersebut, Majelis Hakim telah menemukan fakta hukum bahwa Penggugat dan Tergugat masih terikat dalam hubungan hukum sebagai suami isteri yang sah sesuai dengan Pasal 2 Undang-undang
5
Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan jo Pasal 10 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu Penggugat berhak mengajukan perkara ini (legal standi in judicio); Menimbang, bahwa dalam surat gugatannya Penggugat telah mendalilkan bahwa alasan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat pada pokoknya adalah karena rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak harmonis lagi serta telah sering terjadi perselisihan dan pertengkaran sejak pertengahan tahun 2008 pernikahan disebabkan Tergugat seorang yang tempramental dan pernah melakukan kekerasan fisik terhadap Penggugat, serta Tergugat tidak bertanggung jawab terhadap kebutuhan sehari-hari dalam keluarga dan terhadap anak. Puncaknya terjadi pada bulan September 2009, dimana Tergugat pergi dari rumah kediaman bersama tanpa pamit dan tanpa sepengetahuan Penggugat. Tergugat tidak diketahui dimana tempat tinggalnya yang jelas dan pasti di seluruh wilayah Republik Indonesia atau dimanapun ia berada, sampai sekarang sudah berjalan satu tahun lamanya; Menimbang, bahwa karena perkara ini menyangkut dengan perceraian, maka untuk memenuhi maksud Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, Penggugat telah mengajukan dua orang saksi dari keluarga dan orang yang dekat dengan Penggugat dan Tergugat ke persidangan yaitu SAKSI PERTAMA dan SAKSI KEDUA. Saksi-saksi tersebut telah disumpah, dan telah memberikan keterangan berdasarkan pengetahuannya sendiri sebagai orang dekat dengan Penggugat dan Tergugat dan bersesuaian antara satu dengan lainnya serta telah mendukung dalil-dalil gugatan Penggugat. Oleh karenanya Majelis Hakim menilai saksi-saksi tersebut telah memenuhi persyaratan formil maupun materiil saksi sehingga telah dapat diterima sebagai bukti untuk membuktikan kebenaran dalil-dalil gugatan Penggugat; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi di atas dan dihubungkan dengan keterangan Penggugat di persidangan, telah diperoleh fakta hukum yang intinya antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang penyebab utamanya adalah faktor ekonomi dimana Tergugat tidak bertanggung jawab terhadap keluarga, dan juga disebabkan oleh sikap atau tindakan Tergugat yang kurang berkenan dihati Penggugat, sehingga akhirnya mereka telah pisah tempat tinggal bersama selama lebih kurang 1 tahun sampai sekarang. Tergugat tidak diketahui lagi dimana keberadaannya yang jelas dan pasti di seluruh wilayah RI maupun dimana saja berada; Menimbang, bahwa terungkapnya fakta di persidangan antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak serumah lagi dalam kurun waktu yang relatif lama, apatah lagi sekarang Tergugat tidak diketahui dimana keberadaannya baik di wilayah Republik 6
Indonesia atau dimanapun ia berada, serta selama proses persidanganpun terbukti Penggugat tidak pernah menunjukkan sikap/itikad untuk rukun kembali, bahkan telah memperlihatkan dugaan kuat adanya ketidakrukunan dalam rumah tangga dan rapuhnya ikatan perkawinan yang bersangkutan, sudah membuktikan bahwa antara suami isteri tersebut sudah tidak ada lagi ikatan lahir batin; Menimbang, bahwa dalam perceraian tidak perlu dilihat dari siapa yang menjadi penyebab perselisihan dan pertengkaran, tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri, apakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan atau tidak hal mana telah sejalan dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 534 K/Pdt/1996 Tanggal 18 Juni 1996, karena apabila hati kedua belah pihak atau salah satu pihak
sudah
terluka dan retak serta hubungan keduanya tidak lagi mencerminkan
hubungan yang baik layaknya suami istri pada umumnya, maka pertanda perkawinan itu sudah sulit untuk disatukan lagi; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah pecah dan tidak ada harapan untuk hidup rukun kembali membina rumah tangganya yang ditandai dengan telah berpisahnya antara Penggugat dan Tergugat sejak 1 tahun lalu, maka jika perkawinan mereka diteruskan tidak akan tercapai tujuan perkawinan yaitu membentuk kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana maksud firman Allah Swt. dalam al-Qur’an surat Al-Rum ayat 21 dan maksud Pasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, bahkan akan mendatangkan kemudharatan yang lebih besar bagi kedua belah pihak; Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengemukakan pendapat ahli fikih dalam kitab Bughyah al-Mustarsyidin halaman 223 yang berbunyi: ﺔﻗﻟﻄ ﻰﺿﺎﻗﻠﺍ ﺎﻬﻳﻠﻋﻖﻟﻄ ﺎﻫﺠﻮﺯﻠ ﺔﺟﻭﺯﻠﺍ ﺔﺑﻏﺮ ﻡﺪﻋ ﺩﺘﺷﺍ ﺍﺫﺇ “Apabila kebencian seorang isteri sudah memuncak terhadap suaminya, maka Hakim boleh menceraikannya dengan talak satu ”. Berdasarkan pendapat ahli fikih tersebut di atas, Majelis Hakim sependapat dan mengambil alih menjadi pertimbangan hukum dalam perkara ini; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, alasan gugatan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat telah memenuhi unsur-unsur yang terkandung dalam Pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jo Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang
7
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan sejalan pula dengan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu gugatan Penggugat dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan yang telah dipertimbangkan di atas, gugatan Penggugat cukup beralasan dan berdasarkan hukum, sedangkan Tergugat telah dipanggil dengan sepatutnya tidak hadir di persidangan, maka sesuai dengan pasal 149 ayat (1) R.Bg, maka gugatan Penggugat dapat diputus dengan verstek; Menimbang, bahwa untuk memenuhi Pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, maka diperintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Dumai untuk menyampaikan salinan putusan ini setelah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama tempat terdaftarnya pernikahan Penggugat dengan Tergugat dan Kantor Urusan Agama tempat kediaman Penggugat dan Tergugat saat ini; Menimbang, bahwa berdasarkan gugatan Penggugat dan bukti (P.1), pernikahan Penggugat dan Tergugat telah tercatat di Kantor Urusan Agama Kecamatan Dumai Barat, dan Penggugat juga bertempat kediaman di wilayah Kantor Urusan Agama Kota Dumai, sedangkan Tergugat tidak diketahui lagi alamat dan tempat tinggalnya yang jelas di wilayah RI atau di manapun ia berada, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa salinan putusan ini dikirim oleh Panitera Pengadilan Agama Dumai kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kota Dumai untuk dicatat perceraian Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, sebagaimana dimaksudkan oleh Pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989, maka semua biaya yang timbul akibat dari gugatan ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Islam yang berhubungan dengan perkara ini;
MENGADILI 1. Menyatakan bahwa Tergugat telah dipanggil secara sah dan patut untuk menghadap persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat secara verstek; 3. Menjatuhkan talak satu bain shugra Tergugat terhadap Penggugat 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Dumai untuk mengirimkan Salinan Putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kota Dumai untuk dicatat perceraian Penggugat dan Tergugat;
8
5. Membebankan
kepada
Penggugat
untuk
membayar
biaya
perkara
sebesar
Rp.191.000,- (Seratus sembilan puluh satu ribu rupiah). Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Dumai pada hari Kamis tanggal 26 Mei 2011 M, bertepatan dengan tanggal 22 Jumadil Akhir 1432 H oleh kami Drs. H. Mukhlis sebagai Hakim Ketua Majelis, Taufik, S.HI dan Milda Sukmawati, S.HI masing-masing sebagai Hakim Anggota. Putusan ini diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Hakim Ketua Majelis tersebut didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota dan Nursima, S.HI sebagai Panitera Sidang, serta dihadiri Penggugat
tanpa hadirnya
Tergugat. Ketua Majelis, Ttd Drs. H. Mukhlis Hakim Anggota, Ttd Taufik, S.HI
Hakim Anggota, Ttd Milda Sukmawati, S.HI Panitera Sidang, Ttd Nursima, S.HI
Perincian Biaya Perkara : Pendaftaran : Panggilan : Redaksi : Materai : Jumlah
:
Rp. 30.000,Rp. 150.000,Rp. 5.000,Rp. 6.000,Rp. 191.000,(Seratus sembilan puluh satu ribu rupiah)
9
10