PUTUSAN Nomor: 195/Pdt.G/2011/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Dumai yang melaksanakan sidang di Kantor Urusan Agama Kecamatan Pinggir, memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan atas perkara Cerai Talak antara: PEMOHON, umur 30 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan Tani, tempat kediaman di Kabupaten Bengkalis, Melawan: TERMOHON, umur 24 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat kediaman di Kabupaten Bengkalis,
Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas yang bersangkutan; Telah mendengar keterangan Pemohon serta telah mempelajari alat bukti surat dan saksi-saksi yang diajukan di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa Pemohon berdasarkan surat permohonannya tertanggal 21 Maret 2011 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Dumai di bawah register Nomor: 195/Pdt.G/2011/PA.Dum, tanggal 22 Maret 2011 telah mengajukan hal-hal yang pada pokoknya sebagai berikut ; 1. Bahwa Pemohon dengan Termohon adalah pasangan suami isteri sah yang menikah di Kantor Urusan Agama Kabupaten Bengkalis pada tanggal 11 September 2005, dengan Kutipan Akta Nikah Nomor: XXXXX 2. Bahwa antara Pemohon dan Termohon telah terikat perkawinan sebagaimana layaknya suami isteri dan telah dikaruniai 1 orang anak laki-laki bernama ANAK I umur 4 tahun. 3. Bahwa rumah tangga antara Pemohon dan Termohon yang harmonis lebih kurang 4 tahun, dan setelah itu sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang sulit untuk dipertahankan lagi disebabkan antara lain: 3.1.
Bahwa Termohon sebagai isteri kurang menghargai Pemohon sebagai suami; 1
3.2.
Bahwa Termohon lebih mengikuti kata-kata orang tuanya dari pada kata Pemohon, sehingga sampai-sampai keluarga Termohon pernah menyampaikan kepada Termohon, bahwa kalau Termohon pisah dengan Pemohon, Termohon akan dibelikan mobil;
3.3.
Bahwa apabila terjadi
pertengkaran
antara
Pemohon
dengan
Termohon, Termohon minta diceraikan, tetapi Pemohon selalu untuk bersabar; 4. Bahwa sebelum puasa tahun 2010, Termohon pergi dari rumah bersama ke rumah orang tuanya dan semenjak itu pula antara Pemohon dengan Termohon tidak tinggal satu rumah lagi hingga sekarang ini; 5. Bahwa Pemohon telah pernah berupaya membawa Termohon untuk kembali tetapi Termohon tidak mau, dan sekarang ini Termohon bekerja tetapi Pemohon tidak tahu dimana dan bila ditanya kepada keluarga Termohon mereka tidak mau memberitahu Termohon dimana bekerja; 6. Bahwa setelah dua hari Termohon di rumah keluarganya anak ditinggal oleh Termohon karena Termohon bekerja, akhirnya anak Pemohon ambil dan saat sekarang anak kami bernama ANAK I ikut bersama dengan Pemohon; 7. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat tidak redha lagi beristerikan Termohon, untuk itu Pemohon mengajukan cerai talak ke Pengadilan Agama Dumai Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, agar menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: Primer: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberikan izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak di depan sidang Pengadilan Agama Dumai; 3. Menetapkan biaya perkara sesuai dengan peraturan yang berlaku; Subsider: Mohon putusan yang seadil-adilnya. Bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, Pemohon datang menghadap sendiri ke persidangan sedangkan Termohon tidak datang menghadap ke persidangan dan tidak pula menyuruh wakil/kuasanya untuk datang menghadap ke persidangan meskipun Termohon telah dipanggil secara sah dan patut oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Agama Dumai sebagaimana relaas nomor: 608/Pdt.G/2010/PA.Dum tanggal 01 April 2011 dan 11 April 2011 yang dibacakan di persidangan; Bahwa terhadap krisis rumah tangga Pemohon, Majelis Hakim telah berusaha menasehati Pemohon agar bersabar demi keutuhan rumah tangganya, akan tetapi 2
usaha tersebut tidak berhasil, lalu dibacakanlah surat permohonan Pemohon yang isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan alat bukti surat berupa fotokopi buku Kutipan Akta Nikah atas nama Pemohon dan Termohon Nomor XXXXX tanggal 12 September 2005, yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis, yang telah
dinazegelen dan dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Dumai,
setelah diteliti, ternyata cocok dengan aslinya dan diberi kode (P.1); Bahwa di samping bukti surat tersebut, Pemohon juga mengajukan dua orang saksi masing-masing telah memberikan keterangan di bawah sumpahnya menurut agama Islam yang pada pokoknya sebagai berikut : Saksi 1. SAKSI I, umur 43 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Kabupaten Bengkalis, menerangkan sebagai berikut: -
Bahwa saksi adalah tetangga Pemohon, dan saksi kenal dengan Termohon bernama Sri Muliani dan merupakan isteri Pemohon;
-
Bahwa Pemohon dengan Termohon menikah pada tanggal 1 September 2005 di Desa Pinggir, dan saksi hadir pada pernikahan mereka;
-
Bahwa setelah menikah, Pemohon dengan Termohon membina rumah tangga di Dusun Suka Maju Desa Pinggir, dan dari pernikahan tersebut mereka telah dikaruniai 1 orang anak yang sekarang berada di bawah asuhan Termohon;
-
Bahwa setahu saksi rumah tangga Pemohon dengan Termohon pada awalnya rukun dan harmonis, namun setelah itu sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Termohon lebih mengikuti perkataan orang tuanya daripada mengikuti Pemohon sebagai suaminya. Saksi mendengar kalau orang tua Termohon menyuruh Termohon agar bercerai dengan Pemohon dan setelah itu akan dibelikan mobil;
-
Bahwa setahu saksi antara Pemohon dengan Termohon telah berpisah tempat tinggal bersama sudah lebih kurang satu tahun sampai sekarang;
-
Bahwa setahu saksi usaha damai sudah pernah dilakukan sebanyak dua kali oleh Pemohon, namun tidak berhasil;
Saksi 2. SAKSI II, umur 30 tahun, agama Islam, pekerjaan Petani Sawit, tempat tinggal di Kabupaten Bengkalis, menerangkan sebagai berikut: -
Bahwa saksi adalah sepupuPemohon, dan saksi kenal dengan Termohon yang yang bernama Sri Muliani dan merupakan isteri Pemohon;
-
Bahwa Pemohon dengan Termohon menikah pada tanggal 11 September 2005 di Dusun Suka Maju Kecamatan Pinggir;
3
-
Bahwa dari pernikahan tersebut, Pemohon dengan Termohon telah dikaruniai anak satu orang yang sekarang berada dalam asuhan Pemohon;
-
Bahwa setahu saksi rumah tangga Pemohon dengan Termohon pada awalnya rukun dan harmonis, namun setelah itu saksi mendengar antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan ikut campurnya pihak ketiga yaitu orang tua Termohon dalam rumah tangga mereka. Termohon lebih mengikuti perkataan orang tuanya daripada Pemohon sebagai suaminya, bahkan Termohon pergi dari tempat tinggal bersamapun karena mengikuti kemauan orang tua Termohon;
-
Bahwa setahu saksi, Pemohon dengan Termohon telah berpisah tempat tinggal sudah lebih kurang 1 tahun sampai sekarang;
-
Bahwa saksi menerangkan usaha damai sudah pernah dilakukan, tetapi tidak berhasil; Bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut Pemohon membenarkannya dan
tidak merasa keberatan; Bahwa Pemohon telah menyampaikan kesimpulan akhir tetap dengan permohonan semula dan mohon Pengadilan memutus perkaranya; Bahwa selanjutnya untuk meringkas uraian dalam putusan ini, Majelis Hakim cukup menunjuk kepada Berita Acara Persidangan perkara ini yang merupakan bagian yang tidak terpisah dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon
adalah
sebagaimana diuraikan di atas ; Menimbang, bahwa pada hari yang telah ditentukan untuk memeriksa dan mengadili perkara ini Termohon tidak datang menghadap ke persidangan dan tidak pula mengutus wakil/kuasanya untuk datang menghadap ke persidangan, sedangkan Termohon telah dipanggil dengan sah dan patut, dan tidak ternyata ketidakhadirannya tersebut disebabkan alasan yang sah, maka Majelis Hakim terlebih dahulu menyatakan Termohon tidak hadir di persidangan dan perkara ini akan diperiksa tanpa hadirnya Termohon; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 49 huruf (a) Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama (vide penjelasan pasal tersebut) jo Pasal 66 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tersebut, perkara ini menjadi wewenang Peradilan Agama dalam hal ini Pengadilan Agama Dumai; Menimbang, bahwa Majelis Hakim tetap berusaha menasehati Pemohon agar tetap mempertahankan keutuhan rumah tangganya, akan tetapi usaha tersebut tidak 4
berhasil dan Pemohon tetap ingin bercerai dengan Termohon, oleh karenanya telah terpenuhi maksud Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama; Menimbang, bahwa permohonan Pemohon yang diajukan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu Pasal 67 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, dengan demikian secara formil permohonan Pemohon dapat diterima untuk dipertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa bukti (P.1), berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah atas nama Pemohon dan Termohon, menurut penilaian Majelis Hakim bukti tersebut telah memenuhi syarat formil dan materiil alat bukti, maka berdasarkan bukti tersebut, Majelis Hakim telah menemukan fakta hukum bahwa Pemohon dan Termohon masih terikat dalam hubungan hukum sebagai suami isteri yang sah sesuai dengan Pasal 2 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan jo Pasal 10 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu Pemohon berhak mengajukan perkara ini (legal standi in judicio); Menimbang, bahwa dalam surat permohonannya, Pemohon telah mendalilkan bahwa yang menjadi alasan Pemohon untuk bercerai dengan Termohon pada pokoknya adalah karena rumah tangga Pemohon dengan Termohon tidak rukun dan harmonis lagi disebabkan Termohon kurang menghargai Pemohon sebagai seorang suami dimana Termohon lebih mengikuti perkataan orang tuanya daripada mengikuti Pemohon sebagai suaminya, bahkan Termohon pergi dari tempat tinggal bersama karena kemauan orang tua Termohon dengan menjanjikan jika Termohon mau berpisah dengan Pemohon, maka Termohon akan dibelikan mobil sehingga pada tahun 2010, Termohon pergi dari tempat tinggal bersama ke rumah orang tuanya sampai sekarang; Menimbang, bahwa karena perkara ini menyangkut dengan perceraian, maka untuk memenuhi maksud Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan telah mengajukan dua orang saksi dari keluarga dan orang yang dekat dengan Pemohon dan Termohon ke persidangan yaitu SAKSI I dan SAKSI II. Saksisaksi tersebut telah disumpah, dan telah memberikan keterangan berdasarkan pengetahuannya sendiri sebagai orang dekat dengan Pemohon dan Termohon dan bersesuaian antara satu dengan lainnya serta dengan dalil-dalil permohonan Pemohon, pada pokoknya memperkuat dalil-dalil Pemohon sepanjang adanya perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga mereka. Oleh karenanya Majelis 5
Hakim menilai saksi-saksi tersebut telah memenuhi persyaratan formil maupun materiil saksi sehingga keterangannya dapat diterima; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi di atas dan dihubungkan dengan keterangan Pemohon di persidangan telah ditemukan fakta hukum yang intinya keadaan rumah tangga Pemohon dengan Termohon telah tidak rukun lagi karena antara Pemohon dan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus disebabkan oleh sikap dan tindakan Termohon yang lebih mengikuti perkataan dan kemauan orang tuanya daripada mengikuti Pemohon selaku suami Termohon. Puncak dari perselisihan dan pertengkaran tersebut adalah Pemohon dengan Termohon telah berpisah tempat tinggal lebih kurang satu tahun sampai sekarang dan upaya untuk kembali merukunkan mereka telah dilakukan oleh Pemohon dan pihak keluarga, namun tetap tidak berhasil; Menimbang, bahwa dalam perceraian tidak perlu dilihat dari siapa yang menjadi penyebab perselisihan dan pertengkaran, tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri, apakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan atau tidak hal mana telah sejalan dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 534 K/Pdt/1996 Tanggal 18 Juni 1996, karena apabila hati kedua belah atau salah satu pihak sudah terluka dan retak serta hubungan keduanya tidak lagi mencerminkan hubungan yang baik layaknya suami istri pada umumnya, maka pertanda perkawinan itu sudah sulit untuk disatukan lagi; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon telah pecah dan tidak ada harapan untuk hidup rukun kembali membina rumah tangga, apatah lagi Pemohon dan Termohon telah berpisah rumah tempat tinggal bersama sudah lebih kurang satu tahun yang lalu, maka jika perkawinan mereka diteruskan tidak akan tercapai tujuan perkawinan yaitu membentuk kehidupan rumah tangga yang sakinah mawaddah dan rahmah sebagaimana maksud firman Allah Swt. dalam al-Qur’an surat Al-Rum ayat 21 dan maksud Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, bahkan akan mendatangkan kemudharatan yang lebih besar bagi kedua belah pihak; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, alasan permohonan Pemohon untuk bercerai dengan Termohon telah memenuhi unsur-unsur yang terkandung dalam Pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan sejalan pula dengan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu berdasarkan Pasal 70 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, permohonan Pemohon dapat dikabulkan; 6
Menimbang, bahwa berdasarkan yang telah dipertimbangkan di atas, permohonan Pemohon
cukup beralasan dan berdasarkan hukum, sedangkan
Temohon telah dipanggil dengan sepatutnya tidak hadir di persidangan, maka sesuai dengan Pasal 149 ayat (1) R.Bg, maka permohonan Pemohon dapat diputus dengan verstek; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, sebagaimana dimaksudkan oleh Pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, maka semua biaya yang timbul akibat dari permohonan ini dibebankan kepada Pemohon ; Mengingat, segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Islam yang berhubungan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan bahwa Termohon telah dipanggil secara sah dan patut untuk menghadap persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek;. 3. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Dumai; 4. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.691.000,- (Enam ratus sembilan puluh satu ribu rupiah).
Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Dumai pada hari Kamis tanggal 20 April 2011 M, bertepatan dengan tanggal 16 Jumadi Awal 1432 H oleh kami Drs. H. Mukhlis sebagai Ketua Majelis, Taufik, S.HI dan Milda Sukmawati, S.HI masing-masing sebagai Hakim Anggota. Putusan tersebut dibacakan pada hari itu juga dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut, dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota dan dibantu oleh Nursima, S.HI sebagai Panitera Sidang serta dihadiri oleh Pemohon tanpa hadirnya Termohon.
Ketua Majelis,
Ttd
Drs. H. Mukhlis
7
Hakim Anggota,
Hakim Anggota, Tt
Ttd
Ttd
Taufik, S.HI
Milda Sukmawati, S.HI Panitera Sidang, Ttd
Nursima, S.HI Perincian Biaya Perkara : Pendaftaran Proses Panggilan Redaksi Materai Jumlah
: : : : :
Rp. 30.000,Rp. 50.000,Rp. 600.000,Rp. 5.000,Rp. 6.000,Rp. 691.000,(Enam ratus sembilan puluh satu ribu rupiah) Untuk Salinan Pengadilan Agama Dumai Panitera,
A Z W I R, S.H
8