Nomor:
PUTUSAN /Pdt.G/201 /PA.Dum
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Dumai yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Gugat antara: Penggugat, umur 37 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat kediaman di Kota Dumai; Melawan: Tergugat, umur 37 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Buruh, tempat kediaman dahulu di Kota Dumai; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas yang bersangkutan; Telah mendengar keterangan Penggugat dan telah mempelajari alat bukti surat dan saksi-saksi yang diajukan di persidangan; TENTANG DUDUKPERKARANYA Bahwa Penggugat berdasarkan surat gugatannya tertanggal 29 Oktober 2012 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Dumai di bawah register Nomor: 673/Pdt.G/2012/PA.Dum, tanggal 01 November 2012 telah mengajukan gugatannya dengan dalil-dalil sebagai berikut; 1. Bahwa Penggugat adalah istri sah Tergugat yang akad nikahnya berlangsung di Kota Dumai pada tanggal XXXX. Penikahan tersebut tercatat di Kantor Urusan Agama Kota Dumai; 2. Bahwa sesaat setelah akad nikah Tergugat telah mengucapkan sighat taklik talak yang bunyinya sebagaimana tertulis di dalam Kutipan Akta Nikah; 3. Bahwa Penggugat dan Tergugat setelah menikah tinggal di rumah kediaman bersama di Dumai; 4.
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah melakukan hubungan sebagaimana suami istri dan telah dikaruniai 2 orang anak yang bernama: a. ANAK I, umur 15 tahun; b. ANAK II, umur 12 tahun;
5.
Bahwa pada awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat berjalan rukun dan harmonis, namun sejak bulan April 2007 rumah tangga Penggugat dan Tergugat
1
mulai goyah, selalu diwarnai perselisihan dan pertengkaran terus menerus. Adapun yang menjadi penyebabnya adalah: a. Bahwa Tergugat suka minum-minuman keras dan pulangnya sering larut malam; b. Bahwa Tergugat kurang bertanggung jawab dalam hal perekonomian rumah tangga bersama karena Tergugat jarang bekerja, sehingga untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga bersama terpaksa Penggugat yang bekerja; 6.
Bahwa puncak ketidak harmonisan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada bulan Oktober 2011, dimana pada bulan tersebut Tergugat keluar malam sampai jam 04.00 subuh, lalu Penggugat bertanya kepada Tergugat dari mana saja Tergugat dan Tergugat hanya diam saja, melihat sikap Tergugat tersebut akhirnya Penggugat melempar Tergugat menggunakan botol deodorant rexona. Setelah kejadian tersebut Tergugat pergi meninggalkan Penggugat, sampai dengan diajukannya gugatan ini antara Penggugat dan Tergugat sudah berpisah selama 1 tahun dan selama itu pula tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin dan Tergugat tidak lagi memberi nafkah kepada Penggugat;
7.
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat tidak ridha terhadap tindakan Tergugat tersebut, oleh karenanya Penggugat telah berketetapan hati untuk menggugat cerai terhadap Tergugat ke Pengadilan Agama Dumai; Berdasarkan dalil-dalil di atas, Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan
Agama Dumai dalam hal ini Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, kiranya berkenan memberikan putusan yang amarnya berbunyi, sebagai berikut: PRIMAIR: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat terhadap Penggugat ; 3. Menetapkan biaya perkara menurut hukum yang berlaku; SUBSIDAIR: -
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil adilnya; Bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan untuk memeriksa dan
mengadili perkara ini, Penggugat datang menghadap sendiri ke persidangan sedangkan Tergugat tidak datang menghadap ke persidangan dan tidak pula mengirimkan wakil/kuasanya untuk datang menghadap ke persidangan, meskipun Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut oleh Jurusita Pengganti pada Pengadilan Agama Dumai dengan cara mengumumkannya melalui radio Malaka FM tanggal 12 November 2012 dan 12 Desember 2012 dan ketidakhadirannya itu bukan disebabkan oleh suatu halangan yang sah; 2
Bahwa terhadap krisis rumah tangga Penggugat, Majelis Hakim telah berusaha menasehati Penggugat agar bersabar demi keutuhan rumah tangganya, akan tetapi usaha tersebut tidak berhasil; Bahwa kemudian dibacakanlah surat gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa oleh karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan, maka tidak dapat didengar jawabannya, kemudian pemeriksaan perkara ini dilanjutkan ketahap pembuktian; Bahwa
untuk
menguatkan
dalil-dalil
gugatannya,
Penggugat
telah
mengajukan alat bukti tertulis berupa fotokopi buku Kutipan Akta Nikah atas nama Penggugat dan Tergugat Nomor: XXXXX, yang telah dinazegelen dan telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Dumai, setelah diteliti ternyata cocok dan sesuai dengan aslinya yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kota Dumai tanggal XXXX dan oleh Ketua Majelis diberi kode (P.); Bahwa, selain alat bukti tertulis di atas, Penggugat juga menghadirkan 2 (dua) orang saksi di persidangan, masing-masing bernama: 1. SAKSI I, di bawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut: -
Bahwa saksi adalah ayah kandung Penggugat. Saksi kenal dengan Tergugat, dan merupakan suami Penggugat;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah sekitar 16 tahun yang lalu di Dumai;
-
Bahwa setelah menikah, Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga di Dumai;
-
Bahwa setahu saksi, Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak yang sekarang berada di bawah asuhan Penggugat;
-
Bahwa setahu saksi rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis lagi sejak 2 tahun yang lalu disebabkan Tergugat kurang bertanggung terhadap kebutuhan sehari-hari dalam keluarga, suka minumminuman keras dan Tergugat suka pulang larut malam;
-
Bahwa setahu saksi, Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah lebih kurang 2 tahun sampai sekarang. Tergugat pergi meninggalkan rumah kediaman bersama dan tidak diketahui lagi dimana tempat tinggalnya yang jelas dan pasti sampai sekarang;
-
Bahwa Penggugat sudah berusaha mencari dimana keberadaan Tergugat tetapi tidak berhasil;
3
-
Bahwa saksi menerangkan usaha damai sudah pernah dilaksanakan oleh pihak keluarga tetapi tidak berhasil;
2. SAKSI II, di bawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut: -
Bahwa saksi adalah tetangga Penggugat. Saksi kenal dengan Tergugat bernama Samsuri dan merupakan suami Penggugat;
-
Bahwa saksi tidak tahu kapan Penggugat dan Tergugat menikah karena sewaktu saksi bertetangga dengan Penggugat dan Tergugat sekitar 2 tahun yang lalu, mereka sudah merupakan pasangan suami istri;
-
Bahwa setahu saksi, Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak;
-
Bahwa semenjak saksi bertetangga dengan Penggugat dan Tergugat, saksi melihat rumah tangga mereka sudah tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan, Tergugat kurang bertanggung jawab terhadap terhadap kebutuhan ekonomi keluarga, sering pulang larut malam dan suka minum-minuman keras;
-
Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah sejak 2 tahun yang lalu dimana Tergugat pergi dari rumah kediaman bersama dan tidak kembali lagi sampai sekarang serta Tergugat tidak diketahui lagi dimana alamat dan keberadaannya yang jelas;
-
Bahwa saksi tidak mengetahui apakah Penggugat telah pernah mencari Tergugat atau tidak;
-
Bahwa usaha damai sudah pernah dilaksanakan oleh pihak keluarga tetapi tidak berhasil; Bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut Penggugat membenarkannya dan
menyatakan telah mencukupkan keterangannya dan tidak akan mengajukan sesuatu apapun lagi; Bahwa selanjutnya Penggugat menyampaikan kesimpulannya bahwa ia tetap ingin bercerai dengan Tergugat dan mohon Pengadilan memutus perkaranya; Bahwa selanjutnya untuk meringkas uraian dalam putusan ini, Majelis Hakim cukup menunjuk kepada berita acara persidangan perkara ini yang merupakan bagian yang tidak terpisah dari putusan ini;
TENTANG HUKUMNYA
4
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana diuraikan di atas; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 49 huruf (a) Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama (vide penjelasan Pasal tersebut) jo Pasal 73 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tersebut, perkara ini menjadi wewenang Peradilan Agama dalam hal ini Pengadilan Agama Dumai; Menimbang, bahwa pada hari yang telah ditentukan untuk memeriksa dan mengadili perkara ini Tergugat tidak datang menghadap ke persidangan dan tidak pula mengirimkan wakil/kuasanya untuk datang menghadap ke persidangan, sedangkan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut, dan tidak ternyata ketidakhadirannya tersebut disebabkan alasan yang sah, maka Majelis Hakim terlebih dahulu menyatakan Tergugat tidak hadir di persidangan dan perkara ini akan diperiksa tanpa hadirnya Tergugat; Menimbang, bahwa Majelis Hakim tetap berusaha menasehati Penggugat agar tetap mempertahankan keutuhan rumah tangganya, akan tetapi usaha tersebut tidak berhasil dan Penggugat tetap ingin bercerai dengan Tergugat, dengan demikian telah terpenuhi maksud Pasal 65 jo Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009; Menimbang, bahwa yang menjadi masalah pokok dalam perkara ini adalah Penggugat mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat dengan alasan dalam rumah tangga sudah tidak ada kerukunan lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran sejak bulan April 2007, antara lain disebabkan Tergugat suka minum-minuman keras dan pulangnya sering larut malam. Tergugat juga kurang bertanggung jawab dalam hal perekenomian rumah tangga bersama karena Tergugat kurang bekerja, sehingga untuk memenuhi rumah tangga bersama terpaksa Penggugat yang bekerja; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti tertulis (P.) dan menghadirkan dua orang saksi ke persidangan, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sebagai berikut; Menimbang, bahwa bukti (P.), berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah atas nama Penggugat dan Tergugat, merupakan bukti autentik yang menerangkan bahwa Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan secara sah pada tanggal 11 Juli 1996 dan belum pernah bercerai, bukti tersebut menurut penilaian Majelis Hakim telah memenuhi syarat formil dan materiil alat bukti, oleh karenanya Majelis menilai
5
hubungan Penggugat dan Tergugat sebagai suami istri dinyatakan telah terbukti dan Penggugat merupakan pihak yang berkepentingan dalam perkara ini (persona standi in judicio); Menimbang, bahwa dua orang saksi yang diajukan Penggugat telah sesuai dengan maksud Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, yaitu dari keluarga dan orang yang dekat dengan Penggugat dan Tergugat yang bernama SAKSI I dan SAKSI II. Kedua saksi tersebut telah disumpah dan telah memberikan keterangan di depan sidang, oleh karenanya Majelis Hakim menilai kesaksian dua orang saksi tersebut telah memenuhi syarat formil alat bukti saksi; Menimbang, bahwa keterangan yang diberikan oleh dua orang saksi tersebut berdasarkan pengetahuannya sendiri sebagai orang dekat dengan Penggugat dan Tergugat dan bersesuaian antara satu dengan lainnya serta telah mendukung dalildalil gugatan Penggugat sepanjang adanya perselisihan dan pertengkaran di antara mereka. Oleh karenanya Majelis Hakim menilai saksi-saksi tersebut telah memenuhi persyaratan materiil saksi, sehingga dalil-dalil gugatan Penggugat yang menyatakan rumah tangganya sudah tidak rukun lagi dinyatakan telah terbukti; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi di atas dan dihubungkan dengan keterangan Penggugat di persidangan, telah diperoleh fakta hukum yang intinya antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus yang disebabkan oleh sifat dan tindakan Tergugat yang tidak berkenan bagi Penggugat, sehingga akhirnya Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah lebih dari satu tahun yang lalu. Tergugat pergi dari tempat tinggal bersama dan tidak diketahui lagi keberadaannya sampai sekarang baik di wilayah Republik Indonesia maupun luar negeri; Menimbang, bahwa terungkapnya fakta di persidangan antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak serumah lagi dalam kurun waktu yang relatif lama dan tidak saling mempedulikan, apa lagi sekarang Tergugat tidak diketahui dimana keberadaannya baik di wilayah Republik Indonesia atau dimanapun ia berada, dapat diklasifikasikan sebagai perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus dan patut disangka bahwa antara keduanya atau setidaknya bagi salah satu pihak sudah tidak ada ikatan batin lagi; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah pecah dan tidak ada harapan untuk hidup rukun kembali membina rumah tangganya, maka jika perkawinan mereka diteruskan tidak akan tercapai tujuan perkawinan yaitu
6
membentuk kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana maksud firman Allah Swt. dalam al-Qur’an surat Al-Rum ayat 21 dan maksud Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, bahkan akan mendatangkan kemudharatan yang lebih besar bagi kedua belah pihak; Menimbang, bahwa selama proses persidangan berlangsung, terlihat secara nyata sikap Penggugat yang sama sekali tidak lagi mencintai Tergugat, bahkan telah memperlihatkan sikap kebencian terhadap diri Tergugat dikarenakan sikap dan tindakan Tergugat. Sehubungan dengan hal itu, Majelis Hakim memandang perlu mengemukakan pendapat ahli fikih dalam kitab Bughyah al-Mustarsyidin halaman 223 yang berbunyi: ﺷﺍ ﺍﺫﺇﻋ ﺩﺘﺑﻏﺮ ﻡﺪﺟﻭﺯﻠﺍ ﺔﺠﻮﺯﻠ ﺔﻳﻠﻋﻖﻟﻄ ﺎﻫﻗﻟﻄ ﻰﺿﺎﻗﻠﺍ ﺎﻬﺔ “Apabila kebencian seorang istri sudah memuncak terhadap suaminya, maka Hakim boleh menceraikannya dengan talak satu ”. Berdasarkan pendapat ahli fikih tersebut di atas, Majelis Hakim sependapat dan mengambil alih menjadi pertimbangan hukum dalam perkara ini; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, alasan gugatan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat telah memenuhi unsurunsur yang terkandung dalam Pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jo Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan sejalan pula dengan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu gugatan Penggugat dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa selama perkawinan Penggugat dan Tergugat telah berhubungan sebagaimana layaknya suami istri (ba’da dukhul) dan berdasarkan catatan status perkawinan dalam bukti (P.) antara Penggugat dan Tergugat belum pernah bercerai, oleh karena itu talak Tergugat pada Penggugat yang dijatuhkan adalah talak kesatu dan berdasarkan pasal 119 ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam talak yang dijatuhkan tersebut adalah talak bain sughra, oleh karenanya petitum pokok gugatan dikabulkan dengan menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat terhadap Penggugat; Menimbang, bahwa berdasarkan yang telah dipertimbangkan di atas, gugatan Penggugat cukup beralasan dan berdasarkan hukum, sedangkan Tergugat telah dipanggil dengan sepatutnya tidak hadir di persidangan, maka sesuai dengan pasal 149 ayat (1) R.Bg, maka gugatan Penggugat dapat diputus secara verstek;
7
Menimbang, bahwa untuk memenuhi maksud Pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, maka diperintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Dumai untuk menyampaikan salinan putusan ini setelah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama tempat terdaftarnya pernikahan Penggugat dengan Tergugat dan Kantor Urusan Agama tempat kediaman Penggugat dan Tergugat saat ini; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, maka sesuai dengan maksud Pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, semua biaya yang timbul akibat dari gugatan ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat, segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Islam yang berhubungan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat secara verstek; 3. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat terhadap Penggugat ; 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Dumai untuk mengirimkan Salinan Putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.241.000,- (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah). Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Dumai pada hari Senin tanggal 11 Maret 2013 M, bertepatan dengan tanggal 28 Rabiul Akhir 1434 H oleh kami A. Latif Rusydi Azhari Harahap, S.H.I., M.A sebagai Ketua Majelis, Milda Sukmawati, S.H.I dan Massahudin, S.H.I masing-masing sebagai Hakim Anggota. Putusan mana diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut, dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota dan dibantu oleh Dian Trisnavita Hasibuan, S.H sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat. 8
Ketua Majelis,
Ttd A. Latif Rusydi Azhari Harahap, S.H.I., M.A Hakim Anggota,
Hakim Anggota,
Ttd
Ttd
Milda Sukmawati, S.H.I
Massahudin, S.H.I
Panitera Pengganti,
Ttd Dian Trisnavita Hasibuan, S.H
Perincian Biaya Perkara : Pendaftaran : Rp. 30.000,Proses : Rp. 50.000,Panggilan : Rp. 150.000,Redaksi : Rp. 5.000,Materai Rp. 6.000,Jumlah : Rp. 241.000,(dua ratus empat puluh satu ribu rupiah)
Untuk Salinan Pengadilan Agama Dumai Panitera,
Drs. ZULKIFLI
9
Drs. ZULKIFLI
AMAR PUTUSAN Nomor: /Pdt.G/201 /PA.Dum MENGADILI 1. Menyatakan bahwa Tergugat telah dipanggil secara sah dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat secara verstek. 3. Menjatuhkan talak satu ba’in shugra Tergugat (Hengki Maulana bin Boike) terhadap Penggugat (Nana Andriani binti Tamrin); 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Dumai untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5.
Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.391.000,- (Tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah).
Ketua Majelis,
10
Drs. H. Mukhlis
11