1
Salinan
PUTUSAN Nomor : 033/Pdt.G/2012/PA.DGL BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Donggala yang mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan atas perkara Gugatan perceraian antara; PENGGUGAT,
bertempat tinggal di Kabupaten Sigi, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT ; LAWAN
TERGUGAT, bertempat tinggal di Kabupaten Parigi Moutong, selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT ; Pengadilan tersebut ; Telah membaca semua surat dalam berkas perkara ini ; Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat ; Telah mendengar keterangan saksi-saksi dari Penggugat dan Tergugat ; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang bahwa, Penggugat telah mengajukan gugatannya Pebruari 2012
tertanggal 01
yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Donggala pada
tanggal 01 Pebruari 2012 dibawah Register Perkara Nomor : 33/Pdt.G/2012/PA.Dgl, telah mengemukakan hal-hal yang sebagai berikut : 1. Bahwa pada tanggal Oktober 2000, Penggugat melangsungkan pernikahan dengan Tergugat di wilayah hukum Kantor Urusan Agama Kecamatan Palu Barat ; 2. Bahwa pada saat pernikahan tersebut Tergugat berstatus duda dalam usia 43 tahun, dan Penggugat berstatus perawan usia 27 tahun, pernikahan dilangsungkan dengan
2
wali imam, dihadiri saksi nikah masing-masing bernama Idris Karim dan Mahfud dengan mas kawin berupa uang Rp. 110.000 (seratus sepuluh ribu rupiah); 3. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat tidak ada pertalian nasab, pertalian kerabat semenda dan pertalian sesusuan serta memenuhi syarat dan tidak ada larangan untuk melangsungkan pernikahan, baik menurut ketentuan Hukum Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku ; 4. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat mengambil tempat kediaman di jalan Undata Kota Palu selama satu bulan dan selanjutnya di alamat jalan Palu bangga, desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi selama kurang lebih 10 tahun, kemudian pindah ke jalan Asam (rumah kost) Kota Palu selama 1 (satu) bulan, selanjutnya kebali ke Jalan Palu Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi sebagai tempat kediaman bersama terakhir ; 5. Bahwa setelah pernikahan Penggugat dan Tergugat hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri dan dan telah dikaruniai tiga orang anak yang bernama; 1. ANAK I, umur 10 tahun ; 2. ANAK II, umur 7 tahun ; 3. ANAK III, umur 5 tahun ; 4. ANAK IV, umur 3 tahun (almarhum) ; Anak-anak tersebut dalam asuhan Penggugat ; 6. Bahwa sejak bulan mei 2009 terjadi perselisihan dan Penggugat meninggalkan/turun dari rumah ; 7. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat rumah tangganya sering ada keributan /perselisihan disebabkan ; -
Penggugat dan Tergugat tidak ada kecocokan lagi dalam membina rumah tangga ;
-
Penggugat diusir oleh Tergugat;
3
-
Bahwa selama 3 tahun Tergugat tidak lagi memberikan kepercayaan kepada Penggugat untuk mengatur belanja rumah tangga ;
-
Bahwa tergugat sering menceritakan aib rumah tangga kepada orang lain ;
8. Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pernah didamaikan oleh keluarga dan imam desa namun tidak berhasil karena Penggugat sudah tidak mau rukun dengan Tergugat ; 9. Bahwa apabila gugatan dikabulkan oleh Pengadilan Agama mohon kirangnya salinan putusannya dikirimkan kepada Kepala Kantor Urusan Agama dimana Penggugat dan Tergugat menikah ; 10. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas maka Penggugat bermohon kepada Ketua Pengadilan Agama Donggala kiranya berkenan untuk memeriksa, mengadili serta memutus perkara ini dengan putusan sebagai berikut ; PRIMAIR ; 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menyatakan
perkawinan
Penggugat dan Tergugat putus karena
perceraian ; 3. Mengirimkan salinan putusan kepada Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Moutong dimana Penggugat dan tergugat menikah ; 4. Menetapkan biaya perkara menurut hukum; SUBSIDAIR :
Apabila Pengadilan berpendapat lain mohon putusan yang seadiladilnya.;
Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan Penggugat
dan
Tergugat datang menghadap di persidangan. Kemudian kedua belah pihak menempuh upaya mediasi dengan ADI MARTHA PUTERA, S.HI sebagai mediator akan tetapi gagal mencapai kesepakatan ;
4
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim berusaha sungguh-sungguh mendamaikan kedua belah pihak untuk rukun kembali dengan membina rumah tangga mawaddah wa rahmah namun tidak berhasil ; Menimbang, bahwa karena usaha perdamaian tidak berhasil, maka dilanjutkan pemeriksaan pokok perkara dengan terlebih dahulu dibacakan surat gugatan Penggugat dalam persidangan yang tertutup untuk umum yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat ; Menimbang, bahwa selanjutnya Tergugat tidak pernah datang lagi di persidangan sehingga tidak dapat dimintai keterangan atau jawaban atas gugatan Penggugat ; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti berupa : BUKTI SAKSI ; 1. SAKSI
I,
bertempat tinggal di Kotamadya Palu, dibawah sumpahnya telah menerangkan hal-hal sebagai berikut ;
Bahwa saksi kenal kedua belah pihak karena saksi tetangga Penggugat dan Tergugat dan sebelum menikah Penggugat tingga di rumah saksi;
Bahwa
Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri dan saksi
menghadiri pernikahan tersebut pada tahun 2000;
Bahwa pernikahan dilakukan di rumah keluarga Tergugat di jalan Langsat, Perumahan Persipal Palu ;
Bahwa saksi bernama Askari (Karim) kapasitasnya waktu itu sebagai saksi bukan sebagai wali pernikahan ;
5
Bahwa saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Penggugat hanya berhubungan keluarga dengan Tergugat ;
Bahwa yang menjadi wali saat itu adalah imam tetapi saksi lupa namanya
Bahwa saksinya saya sendiri dan istri saya yang bernama Aisyah ;
Bahwa tidak ada penyerahan wali dari ayah kepada imam tersebut karena ayah Penggugat tidak merestui pernikahan mereka ;
Bahwa maharnya berupa uang sebesar Rp. 11.000 (sebelas ribu rupiah)
Bahwa saat pernikahan Penggugat berstatus perawan sedangkan Tergugat duda ;
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat tidak ada hubungan yang terlarang untuk menikah baik sesusuan, darah, kerabat ;
Bahwa selama ini tidak ada orang yang keberatan kecuali orang tua Penggugat ;
2. SAKSI
Bahwa pada waktu pernikahan tidak melibatkan KUA ; II,
bertempat tinggal di Kabupaten Sigi, dibawah sumpahnya telah menerangkan hal-hal sebagai berikut ;
Bahwa saksi kenal kedua belah pihak karena saksi ayah kandung Penggugat ;
Bahwa
Penggugat dan Tergugat telah menikah tetapi saksi tidak
mengetahui kapan mereka menikah ;
Bahwa saksi tidak tahu menahu mengenai pernikahan mereka dan saksi baru mengetahui setelah satu minggu mereka menikah ;
Bahwa tidak ada penyerahan wali dari saksi sebagai ayah kandung kepada siapapun juga karena saksi tidak merestui pernikahan mereka ;
6
Menimbang, bahwa setelah mendengarkan keterangan kedua orang saksi pernikahan Penggugat dan tergugat tersebut Majelis Hakim memandang perlu tidak melanjutkan pemeriksaan perkara ini dan segera akan menjatuhkan putusannya ; Menimbang, bahwa untuk lengkap dan ringkasnya isi putusan ini, maka segala sesuatu yang tercatat dalam Berita Acara Sidang, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini ; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana tersebut di atas ; Menimbang, bahwa perkara ini adalah termasuk lingkup bidang perkawinan dan berdasarkan pasal 66 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka perkara ini menjadi wewenang Pengadilan Agama Donggala ; Menimbang, bahwa di samping itu Penggugat dan Tergugat telah menempuh mediasi sebagaimana kehendak Pasal 4 dan Pasal 7 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 dengan ADI MARTHA PUTERA, S.HI sebagai hakim mediator tetapi tidak berhasil ; Menimbang, bahwa setiap kali persidangan Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua pihak berperkara untuk rukun kembali membina rumah tangga yang kekal dan bahagia, akan tetapi tidak berhasil. Hal ini telah memenuhi ketentuan Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 ;
7
Menimbang, bahwa karena usaha perdamaian dan mediasi tidak berhasil, maka pemeriksaan pokok perkara selanjutnya dilaksanakan dalam sidang tertutup untuk umum, sesuai ketentuan Pasal 80 ayat (2) Undang-Udang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 ; Menimbang, bahwa atas gugatan penggugat tersebut Tergugat tidak mengajukan jawaban karena Tergugat hanya datang pada sidang pertama sedangkan pada sidangsidang berikutnya Tergugat tidak datang lagi sekalipun sudah diberitahukan dan dipanggil untuk menghadap di persidangan ; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Penggugat telah mengajukan alat bukti saksi-saksi sebagaimana tersebut di dalam duduk perkaranya ; Menimbang, bahwa berdasarkan dalil gugatan Penggugat, alat bukti saksi-saksi Penggugat,
maka Majelis Hakim menemukan fakta di dalam persidangan sebagai
berikut : -
Bahwa
Penggugat dan Tergugat telah menikah pada tahun 2000 secara sirri
dengan Wali nikah seorang imam dan saksi bernama Askari (Karim) dan Aisyah (istri Karim) ; -
Bahwa tidak ada penyerahan wali dari ayah kepada imam tersebut karena ayah Penggugat tidak merestui pernikahan mereka ;
-
Bahwa maharnya berupa uang sebesar Rp. 11.000 (sebelas ribu rupiah) ;
-
Bahwa saat pernikahan Penggugat berstatus perawan sedangkan Tergugat duda
-
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat tidak ada hubungan yang terlarang untuk menikah baik sesusuan, darah, maupun kerabat ;
8
Menimbang, bahwa
berdasarkan gugatan Penggugat, keterangan para saksi
Penggugat dan fakta-fakta yang terjadi maka telah terbukti bahwa pernikahan yang dilakukan oleh Penggugat dengan Tergugat sekalipun ada ijab, kabul, ada mahar tetapi tidak ada wali pernikahan yang sah karena di samping ayah Penggugat yang bernama Derek tidak menjadi wali pada saat pernikahan mereka, juga tidak pernah melimpahkan perwalian tersebut kepada orang lain baik kepada wali nasab yang lain seperti anak, paman maupun kepada wali hakim ataupun dalam hal ini walinya imam yang menjadi wali pada saat itu, dan justru ayah Penggugat mengetahui bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah menikah adalah kurang lebih satu minggu setelah pernikahan dilaksanakan ; Menimbang, bahwa kedudukan wali dalam pernikahan adalah merupaka rukun yang harus dipenuhi bagi calon mempelai wanita yang bertindak untuk menikahkannya sebagaimana ketentuan Pasal 19 Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa apabila wali nikah yang paling berhak dalam (hal ini ayah kandung) tidak memenuhi syarat sebagai wali nikah atau karena menderita tuna wicara, tuna rungu atau uzur maka hak wali tersebut bergeser kepada wali nikah yang lain menurut derajat berikutnya sebagaimana ketentuan Pasal 22 Kompilasi Hukum Islam dan bukan kepada imam dan wali hakim baru dapat bertindak sebagai wali apabila wali nasab tidak mungkin dihadirkan, enggan atau gaib dan harus melalui pututsan Pengadilan sebagaimana ketentuan Pasal 23 Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa selanjutnya dalam perkawinan antara Penggugat dan Tergugat dilangsungkan dengan saksi yang bernama Askari (Karim) dan Aiyah sehingga hal ini tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 25 Kompilasi Hukum islam yang menentukan bahwa yang dapat ditunjuk sebagai saksi dalam akad nikah adalah seorang lelaki muslim, adil, baligh, tidak terganggu ingatan dan tidak rungu sedangkan Aisyah
9
adalah seorang perempuan bukan seorang lelaki sehingga tidak dapat menjadi saksi dalam akad nikah tersebut ; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian di atas dan fakta-fakta yang terungkap di persidangan, maka terbukti bahwa syarat rukun pernikahan yang terjadi pada pernikahan antara Penggugat dan Tergugat tidak terpenuhi sehingga pernikahan mereka tidak sah ; Menimbang, bahwa oleh karena pernikahan mereka tidak tidak sah maka Majelis Hakim Pengadilan Agama Dongga tidak dapat mensahkan pernikahan mereka, dan selanjutnya mengenai dalil gugatan Penggugat untuk selain dan tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut ; Menimbang, bahwa
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut maka
gugatan Penggugat patut untuk ditolak ; Menimbang, bahwa karena perkara
ini termasuk bidang perkawinan, maka
seluruh biaya yang tercantum dalam amar putusan ini, harus dibebankan kepada Penggugat sesuai ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 ; Mengingat segala ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan Kompilasi Hukum Islam serta hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini ; MENGADILI 1. Menolak gugatan Penggugat ; 2. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 386.000,- ( tiga ratus delapan puluh enam ribu rupiah ) ; Demikianlah putusan ini dijatuhkan di Pengadilan Agama Donggala pada hari Selasa, tanggal 27 bulan Maret
2012 Masehi bertepatan dengan tanggal 04 Jumadil
Awwal 1433 Hijriah, oleh kami MUWAFIQOH, SH, MH, sebagai Ketua Majelis dan
10
KUNTI NUR’AINI, S.Ag serta SUTIKNO, S.Ag. masing-masing sebagai hakim anggota dan IMAYANTI , S.H sebagai Panitera Pengganti, serta pada hari itu juga putusan diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut dalam persidangan yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Penggugat di luar hadirnya Tergugat ; KETUA MAJELIS TTD MUWAFIQOH, S.H,.M.H.
HAKIM ANGGOTA I
HAKIM ANGGOTA II
TTD
TTD
KUNTI NUR’AINI, S.Ag
SUTIKNO, S.Ag
PANITERA PENGGANTI
TTD
IMAYANTI, S.H. Rincian Biaya : 1.
Biaya Pencatatan
Rp.
30.000,-
2.
Biaya Proses
Rp.
50.000,-
3.
Biaya Panggilan
Rp,
275.000,-
4.
Biaya Redaksi
Rp.
5.000,-
5.
Biaya Materai
Rp.
6.000,-
Jumlah
Rp.
386.000,-
Tiga ratus delapan puluh enam ribu rupiah )
11
