PUTUSAN Nomor : 0352/Pdt.G/2012/PA.Bn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A yang memeriksa
dan mengadili
perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Talak yang diajukan oleh : PEMOHON , umur 63 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir S1, pekerjaan Pensiunan PNS, bertempat tinggal di KOTA BENGKULU, selanjutnya disebut
sebagai
“PEMOHON
KONVENSI/TERGUGAT
REKONVENSI” ; MELAWAN TERMOHON, umur 50 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, bertempat tinggal di KOTA BENGKULU, selanjutnya disebut sebagai “TERMOHON KONVENSI/PENGGUGAT REKONVENSI” ; Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara ; Telah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon dan memperhatikan alat bukti serta keterangan para saksi di depan persidangan ; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan surat permohonannya tanggal 18 Juni 2012 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A Nomor : 0352/Pdt.G/2012/PA.Bn tanggal 18 Juni 2012 dengan alasan-alasan sebagai berikut : -
Bahwa, Pemohon telah melaksanakan pernikahan dengan Termohon pada tanggal 10 Agustus 1997 dihadapan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan
2
Agama Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu, sebagaimana ternyata dari Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor : KK.07.4.2/PW.01/340/2012 tanggal 11 Juni 2012 ; -
Bahwa, setelah akad nikah Pemohon dan Termohon hidup membina rumah tangga dengan bertempat kediaman bersama terakhir di rumah bersama di Bengkulu ;
-
Bahwa, setelah akad nikah Pemohon dan Termohon telah melakukan hubungan suami isteri dan telah dikaruniai anak berjumlah 1(satu) orang yang bernama ANAK, yang berumur 13 tahun sekarang ikut dengan Termohon ;
-
Bahwa, pada mulanya kehidupan rumah tangga Pemohon dengan Termohon berjalan rukun dan harmonis selama lebih kurang 13 tahun, akan tetapi sejak tahun 2009, mulai sering terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus yang disebabkan : -
Termohon merasa kurang terhadap nafkah yang diberikan Pemohon ;
-
Termohon suka keluar rumah tanpa izin Pemohon dan pulangnya sampai malam hari ;
-
Termohon kurang perhatian kepada Pemohon ;
Bahwa, pada tanggal 09 Januari 2011 telah terjadi puncak perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena antara Pemohon dan Termohon sama-sama sudah kehilangan kepercayaan. Akibat dari pertengkaran tersebut Pemohon pergi meninggalkan tempat kediaman bersama yang hingga sekarang ini selama lebih kurang 1,5 tahun dan selama hidup berpisah tersebut antara Pemohon dan Termohon tidak ada hubungan/komunikasi lagi ; -
-
Bahwa, permasalahan rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak pernah diupayakan damai oleh pihak keluarga tetapi tidak berhasil ; -
-
Bahwa, atas perbuatan Termohon tersebut, Pemohon berketetapan hati untuk bercerai dari Termohon, karena untuk membina rumah tangga yang bahagia tidak mungkin terwujud ;
3
Bahwa, atas dasar dan alasan-alasan sebagaimana yang telah diuraikan di atas, maka Pemohon mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A melalui Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili ini memutus sebagai berikut : PRIMER : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon ; 2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON ) untuk menjatuhkan talak satu roj’i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A ; 3. Membebankan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; SUBSIDER : Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya ; Bahwa, pada hari sidang yang telah ditetapkan Pemohon dan Termohon datang menghadap di persidangan ; Bahwa, Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon agar rukun kembali mempertahankan keutuhan rumah tangganya dan telah menetapkan perkara ini didamaikan melalui mediasi dengan menunjuk mediator Drs. H. Salim Muslim berdasarkan laporan mediator tanggal 26 Juli 2012 menerangkan bahwa mediasi tidak berhasil ; Bahwa, acara kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan perkara dimulai dengan dibacakan surat permohonan Pemohon pada tanggal 18 Juni 2012 yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon dengan tambahan penjelasan dari Pemohon; Menimbang, bahwa atas dalil-dalil permohonan Pemohon, Termohon telah menyampaikan jawabannya secara tertulis pada sidang tanggal 11 September 2012 intinya sebagai berikut : DALAM KONVENSI -
Bahwa, pernikahan tersebut dilaksanakan, point 2 dan 3 adalah benar ;
4
-
Bahwa, pada point 4 tidak benar, yang benar dari tahun 2007 sampai 2010 Termohon merawat ayah Termohon yang sakit struk yang tinggal bersama kami Pemohon tidak senang, akan tetapi Termohon tetap merawat ayah, Termohon tetap melaksanakan kewajiban Termohon sebagai isteri ; -
-
Bahwa, pada alasan (a) permohonan Pemohon tidak benar, yang benar dari tahun 2010 Pemohon tidak lagi memberi gaji (penghasilan), gaji 13 dan juga hasil jual beli dari toko atau semua penghasilan Pemohon tidak pernah diserahkan lagi kepada Termohon, Termohon hanya diberi makan saja walaupun demikian kewajiaban sebagai isteri tetap Termohon laksanakan ;
-
Bahwa, pada alasan (b) tidak benar Termohon sering keluar malam, yang benar Termohon memang ada keluar malam tapi Termohon selalu izin kepada Pemohon tetapi hal itu tidak setiap malam, Termohon keluar malam kalau ada panggilan orang yang memerlukan jasa Termohon (pengobatan tradisional) hal itu Termohon lakukan karena semenjak Pemohon tidak memberi uang belanja kepada Termohon, jadi Termohon mencari uang dengan cara membantu orang seperti urut (pijat, orang kesurupan, dll. Itu Termohon lakukan hanya mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ;
-
Bahwa, pada alasan yang (c) tidak benar, walaupun Pemohon tidak menyerahkan penghasilannya kepada Termohon baik dari gaji ataupun dari hasil toko, Termohon tetap menjalankan kewajibannya sebagai isteri seperti memasak, mencuci pakaian, membersihkan rumah, mengurus anak termasuk melayani Pemohon ditempat tidur malah sebaliknya Pemohon lah yang tidak perhatian kepada Termohon, seperti Termohon sakit, Pemohon tidak mau tahu Pemohon acuh tak acuh saja ;
-
Bahwa, pada point 5 tidak benar yang benar semua keluarga Termohon dikumpulkan oleh Pemohon kecuali Termohon tidak diikutkan dalam pertemuan tersebut, dalam pertemuan tersebut Pemohon mengatakan bahwa ingin pindah dari kediaman bersama ke tempat anaknya dari isteri pertama Pemohon, tanpa
5
alasan Pemohon membawa semua isi toko, yaitu 2 unit kulkas, 1 unit TV, 1 unit kipas angin, 1 unit sepeda motor astrea, uang tabungan Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan arisan yang sedang berjalan antara lain : a. Arisan bulanan dengan Ibu Yen Rp. 100.000,- perbulan, diterima Rp. 2.000.000,- ;b. Arisan bulanan dengan Ibu Niar Rp. 100.000,- perbulan, diterima Rp. 1.700.000,- ;c. Arisan harian dengan Ibu Tumini Rp. 50.000,- perhari, diterima Rp. 1.700.000,- ;d. Arisan harian Rp. 50.000,- perhari, diterima Rp. 5.000.000,- ; e. Arisan harian Rp. 100.000,- perhari, diterima Rp. 10.000.000,- ;Sejak pertemuan tersebut Pemohon pindah dan berpisah tempat tinggal dengan Termohon sejak itulah Termohon tidak lagi diberi nafkah lahir dan bathin ; Bahwa, pada point ke 6 tidak benar Pemohon mengupayakan damai kepada Termohon dan keluarga Termohon, Termohon tidak pernah diajak kompromi tentang masalah rumah tangga dan juga mencari jalan terbaik ; -
Kalau seandainya terjadi perceraian Termohon akan menuntut hak-hak Termohon sebagai isteri yang terlantarkan oleh Pemohon sebagai berikut ; -
DALAM REKONVENSI Penggugat Rekonvensi menuntut kepada Tergugat rekonvensi sebagai berikut : 1. Nafkah iddah Rp.2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) selama 3 bulan Rp.7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) ; 2. Mut’ah 10 gram emas 24 karat ; 3. Kiswah Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) ;4. Nafkah yang terlalaikan selama 1 tahun 8 bulan (20 bulan) Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) perbulan ;5. Uang tabungan yang dibawa Pemohon Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dibagi 2, untuk Termohon sebagian dan untuk Pemohon sebagian ; -
6
6. Hasil dari semua arisan dibagi 2, sebagian untuk Termohon dan sebagian untuk Pemohon ; 7. Biaya untuk anak yang bernama ANAK setiap bulan
Rp. 1.000.000,-
(satu juta rupiah) sampai anak dewasa/ mandiri ; 8. Hak asuh anak yang bernama ANAK jatuh kepada Termohon ; Berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, Penggugat rekonvensi memohon kepada Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A agar memberikan putusan sebagai berikut : DALAM REKONVENSI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat rekonvensi seluruhnya ; Bahwa, atas jawaban dan rekonvensi Termohon tersebut, Pemohon telah menyampaikan Replik sebagai berikut : 1. Nafkah iddah, Pemohon bersedia membayar Rp.500.000,- /bulan selama3 bulan berjumlah Rp.1.500.000,- ; 2. Mut’ah 10 gram emas 24 karat, Pemohon tolak ; 3. Kiswah Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah), Pemohon tolak ; 4. Nafkah yang terlalaikan selama 1 tahun 8 bulan (20 bulan) Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) perbulan, Pemohon tolak ; 5. Hak asuh anak ditanggung bersama dan masih hak bersama ; 6. Biaya pendidikan anak bernama ANAK Pemohon tanggung sesuai dengan kepentingan dan kemampuan Pemohon ; 7. Arisan bulanan benar Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) dan arisan harian Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah) perhari ; Menimbang, bahwa atas replik yang diajukan Pemohon, Termohon menyampaikan duplik secara tertulis tetap dengan jawaban dan rekonvensi sebagaimana dalam berita acara persidangan tanggal 25 September 2012 : 1. Nafkah iddah Rp.2.000.000/ bulan selama 3 bulan Rp.6.000.000,- ; 2. Mut’ah tetap pada jawaban semula;-
7
3. Kiswah Rp.1.500.000,- ; 4. Nafkah lampau Rp.1.500.000,- /bulan x 20 bulan berjumlah Rp.30.000.000,- ; 5. Uang tabungan tetap dengan jawaban semula ; 6. Uang hasil Arisan tetap pada jawaban semula ; 7. Hak asuh anak tetap pada jawaban semula ; 8. Nafkah anak tetap pada jawaban semula ; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah menyampaikan bukti-bukti sebagai berikut : 1. Potokopy Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor : Kk.07.4.2/PW.01/340/2012 tanggal 11 Juni 2012 bermaterai cukup dan sudah dicocokkan dan ternyata cocok dengan aslinya serta isinya tidak dibantah oleh Termohon (P.1) ; 2. Potocopy Buku Tabungan BRI Simpedes Unit Pagar Dewa Bengkulu Nomor : 3390-01-002585-53-3 tanggal 18 April 2012 bermaterai cukup telah dicocokkan dengan aslinya (P.2) ; Menimbang, bahwa di dalam persidangan Pemohon telah menghadirkan saksi-saksi keluarga sebagai berikut : 1. SAKSI I, umur 56 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir STM, pekerjaan Tukang Bangunan, bertempat tinggal di KOTA BENGKULU, memberikan keterangan di bawah sumpah sebagai berikut : -
Bahwa, saksi adalah Adik kandung Pemohon ; -
-
Bahwa, Saksi tidak hadir pada saat pernikahan Pemohon dan Termohon, tetapi saksi tahu dengan pernikahan mereka ; -
-
Bahwa, sepengetahuan saksi Pemohon dan Termohon sudah mempunyai 1 orang anak, anak tersebut sekarang ikut dengan Termohon ;
-
Bahwa, setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal di rumah sendiri di Bengkulu ;
8
-
Bahwa, saksi tahu keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon, awalnya rukun sampai sejak menjelang Pemohon pensiunan lebih kurang 3 tahun terakhir sudah tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran ; -
-
Bahwa, saksi pernah melihat Pemohon dan Termohon berselisih, waktu saksi berkunjung ke rumahnya sebelum Pemohon dan Termohon pisah dulu ; -
-
Bahwa, saksi tidak tahu penyebab perselisihan antara Pemohon dan Termohon ; -
-
Bahwa, Pemohon dan Termohon sudah tidak tinggal bersama lagi sejak kurang lebih 1 tahun terakhir, Pemohon yang pergi dari tempat tinggal bersama dan tinggal di rumah anaknya ; -
-
Bahwa, saksi tidak tahu mengenai masalah nafkah ; -
-
Bahwa, saksi tahu Pemohon dan Termohon mempunyai warung manisan, sekarang warung tersebut dikelola oleh Pemohon dengan nilai asset lebih kurang Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) ;
-
Bahwa, saksi tidak tahu mengenai Pemohon ikut arisan ; -
-
Bahwa, saksi sudah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil, dan sekarang saksi tidak sanggup lagi mendamaikan Pemohon dan Termohon ;
2. SAKSI II, umur 60 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Tukang Bangunan, bertempat tinggal di KOTA BENGKULU, memberikan keterangan dibawah sumpah sebagai berikut : -
Bahwa, saksi adalah saudara sepupu Pemohon ;
-
Bahwa, saksi hadir ketika Pemohon dan Termohon menikah ; -
-
Bahwa, sepengetahuan saksi Pemohon dan Termohon sudah mempunyai 1 orang anak dan anak tersebut sekarang ikut dengan Termohon ; -
-
Bahwa, setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal di rumah sendiri di Bengkulu ;
9
-
Bahwa, keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak rukun dan harmonis lagi sejak 2 tahun terakhir sering terjadi perselisihan dan pertengkaran ;
-
Bahwa, saksi pernah melihat sendiri lebih dari 3 kali Pemohon dan Termohon berselisih ;
-
Bahwa, penyebab perselisihan karena Termohon sering pergi-pergi dijemput orang, karena Termohon berprofesi sebagai tukang urut tradisional ; -
-
Bahwa, saksi tahu Pemohon dan Termohon mempunyai warung manisan, sekarang warung tersebut dikelola oleh Pemohon dengan nilai asset lebih kurang Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) ;
-
Bahwa, saksi tidak tahu mengenai Pemohon ikut arisan ; -
-
Bahwa, Pemohon dan Termohon sudah tidak tinggal bersama lagi sejak kurang lebih 1 tahun terakhir, Pemohon yang pergi dari tempat tinggal bersama dan tinggal di rumah anaknya ; -
-
Bahwa, mengenai masalah nafkah saksi tidak tahu ; -
-
Bahwa, saksi dan pihak keluarga yang lain sudah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil, dan sekarang saksi tidak sanggup lagi mendamaikan Pemohon dan Termohon ; Bahwa, Pemohon menyatakan tidak keberatan dengan keterangan yang
disampaikan oleh saksi keluarga Pemohon, dan Termhon membantah tentang aset warung Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah), sebenarnya aset warung Rp.40.000.000,(empat puluh juta rupiah) ; Menimbang, bahwa di dalam persidangan Termohon juga menyampaikan bukti tertulis : 1. Potokopy Kutipan Akta Nikah Nomor : 95/II/1X/1997 tanggal 28 September 1997, bermaterai cukup telah dicocokkan dengan aslinya, (T.1) ; 2. Potocopy Buku Tabungan BRI Simpedes an.Pemohon bermaterai cukup telah dicocokkan dengan aslinya, (T.2) ;
10
Menimbang, bahwa di dalam persidangan Termohon telah menghadirkan saksi-saksi sebagai berikut : 1. SAKSI III, umur 54 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir S1 pendidikan IPA, pekerjaan GURU, bertempat tinggal di KOTA BENGKULU ; -
Bahwa, saksi adalah kakak kandung Termohon ; -
-
Bahwa, saksi hadir ketika Termohon dan Pemohon menikah ; -
-
Bahwa, sepengetahuan saksi Termohon dan Pemohon sudah mempunyai 1 orang anak dan anak tersebut sekarang ikut dengan Termohon ; -
-
Bahwa, setelah menikah Termohon dan Pemohon tinggal di rumah sendiri di Bengkulu ;
-
Bahwa, keadaan rumah tangga Termohon dan Pemohon dari awalnya rukun, hanya 1 tahun terakhir tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Termohon dan Pemohon ; -
-
Bahwa, penyebab perselisihan menurut curhat Pemohon kepada saksi katanya Pemohon tidak suka Termohon sering pergi-pergi, setelah saksi tanya kepada Termohon, katanya benar Termohon sering pergi-pergi itu karena Termohon pergi mengobati orang, karena Termohon sejak 4 tahun terakhir berprofesi sebagai tukang urut tradisional, dan selain itu Termohon juga disibukkan dengan mengurus orang tua Termohon yang lagi sakit ;
-
Bahwa, saksi tidak pernah melihat sendiri Termohon dan Pemohon berselisih, saksi tahu dari Pemohon, waktu Pemohon mengatakan mau pindah ke rumah anaknya 1 tahun yang lalu, dan sejak itu Termohon dan Pemohon sering curhat kepada saksi ;
-
Bahwa, Termohon dan Pemohon sudah tidak tinggal bersama lagi sejak kurang lebih 1 tahun terakhir, Pemohon yang pergi dari tempat tinggal bersama dan tinggal di rumah anaknya ; -
11
-
Bahwa, selama pisah Pemohon tidak pernah memberikan nafkah untuk Termohon dan anaknya, sehingga Termohon yang mencari sendiri untuk biaya kebutuhan Termohon ;
-
Bahwa, saksi tahu Termohon dan Pemohon mempunyai warung manisan dan seluruh bahan pokok ada di warung tersebut, sekarang warung tersebut dikelola oleh Pemohon dengan nilai asset lebih kurang Rp. 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) ;
-
Bahwa, saksi tidak tahu mengenai Pemohon ikut arisan ; -
-
Bahwa, saksi dan pihak keluarga yang lain sudah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil, dan sekarang saksi tidak sanggup lagi mendamaikan Pemohon dan Termohon ;
2. SAKSI IV, umur 61 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Buruh Bangunan, bertempat tinggal di KOTA BENGKULU ; -
Bahwa, saksi adalah orang dekat dan bertetangga dengan Termohon dan Pemohon ;
-
Bahwa, saksi hadir ketika Termohon dan Pemohon menikah ; -
-
Bahwa, sepengetahuan saksi Termohon dan Pemohon sudah mempunyai 1 orang anak dan anak tersebut sekarang ikut dengan Termohon ; -
-
Bahwa, setelah menikah Termohon dan Pemohon tinggal di rumah sendiri di Bengkulu ;
-
Bahwa, keadaan rumah tangga Termohon dan Pemohon dari awalnya rukun, hanya 1 tahun terakhir tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran ;
-
Bahwa, penyebab perselisihan karena Termohon dan Pemohon selalu berselisih paham ; -
-
Bahwa, saksi tidak pernah melihat sendiri Termohon dan Pemohon berselisih, saksi tahu dari Termohon dan Pemohon serta dari keluarga yang lain ; -
12
-
Bahwa, Termohon dan Pemohon sudah tidak tinggal bersama lagi sejak kurang lebih 1 tahun terakhir, Pemohon yang pergi dari tempat tinggal bersama dan tinggal di rumah anaknya ; -
-
Bahwa, mengenai masalah nafkah saksi tidak tahu ; -
-
Bahwa, saksi tahu Termohon dan Pemohon mempunyai warung manisan dan seluruh bahan pokok ada di warung tersebut, sekarang warung tersebut dikelola oleh Pemohon dengan nilai asset lebih kurang Rp. 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) ;
-
Bahwa, saksi tidak tahu mengenai Pemohon ikut arisan ; -
-
Bahwa, saksi dan pihak keluarga yang lain sudah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil, dan sekarang saksi tidak sanggup lagi mendamaikan Pemohon dan Termohon ; Bahwa, atas keterangan keluarga Termohon tersebut, Termohon menyatakan
keberatan tentang aset warung Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), sebanarnya Rp.40.000.000,- (empat puluh juta rupiah), sedangkan Pemohon tidak membenarkan dan tidak membantah tentang aset warung / toko tersebut ; Bahwa, Pemohon telah menyampaikan kesimpulan akhir tetap ingin menceraikan Termohon bersedia memberi nafkah lampau Rp.400.000,- perbulan selama 20 bulan nafkah iddah Rp.500.000,- perbulan, kiswah dan mut’ah tetap dengan replik, uang tabungan bersedia dibagi dua, uang arisan tidak mau memberi, nafkah anak Rp. 500.000,- perbulan, dan mohon putusan ; Bahwa, Termohon telah menyampaikan kesimpulannya, menerima perceraian dan tetap dengan tuntutan dalam duplik serta mohon putusan ; Menimbang, bahwa semua yang terjadi dalam persidangan telah dicatat dalam berita acara dan untuk meringkas uraian dalam putusan ini, maka Majelis Hakim menunjuk semua yang tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini ; -
13
TENTANG HUKUMNYA DALAM KONVENSI Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas ; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon dan Termohon bukti P.1 dan T.1 serta keterangan saksi-saksi keluarga harus dinyatakan Pemohon dan Termohon telah terikat dalam perkawinan yang sah dan belum pernah bercerai, oleh karena itu Pemohon dan Termohon berkualitas untuk bertindak sebagai para pihak dalam perkara ini ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim dalam setiap persidangan telah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon, sesuai dengan Pasal 82 ayat (1) dan (2) Undang- undang Nomor 7 tahun 1989 Jo Pasal 31 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo pasal 143 ayat (1) dan (2) Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa untuk memenuhi Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 tahun 2008 Pemohon dan Termohon telah memilih mediator Drs. SALIM MUSLIM untuk melakukan upaya damai melalui mediasi, berdasarkan laporan mediator tanggal 26 Juli 2012 mediasi tidak berhasil ; Menimbang, bahwa Pemohon mengajukan permohonan cerai kepada Termohon dengan alasan bahwa dalam
rumah tangga Pemohon dan Termohon
awalnya harmonis selama lebih kurang 13 tahun, tetapi sejak tahun 2009 mulai sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, karena Termohon merasa kurang terhadap nafkah yang diberikan Pemohon, Termohon suka keluar rumah tampa izin Pemohon dan pulangnya sampai malam hari dan kurang perhatian kepada Pemohon, pada tanggal 09 Januari 2011 terjadi puncak perselisihan akibatnya Pemohon pergi meninggalkan tempat kediaman bersama hingga sekarang ini kurang lebih 1,5 tahun ; Menimbang, bahwa atas dalil-dalil permohonan Pemohon tersebut Termohon telah menyampaikan jawaban dan duplik secara tertulis pada pokoknya mengakui
14
adanya perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon, meskipun dengan klausula yang berbeda dengan yang didalilkan Pemohon dalam surat permohonannya, dalam jawabannya Termohon mengakui bahwa saat ini Termohon dan Pemohon sudah pisah tempat tinggal kurang lebih satu tahun delapan bulan (dua puluh bulan) sampai sekarang ; Menimbang, bahwa meskipun Termohon mengakui terjadi perselisihan dan pertengkaran dengan Pemohon, akan tetapi karena yang menjadi posita permohonan Pemohon adalah terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan lagi hidup rukun dalam satu rumah tangga , maka sesuai dengan ketentuan pasal 76 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 jo pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo pasal 134 Kompilasi Hukum Islam, kepada Pemohon dan Termohon dibebankan untuk menghadirkan pihak keluarga atau orang dekat sebagai saksi untuk didengar keterangannya dalam persidangan ; Menimbang, bahwa Pemohon menghadirkan keluarga untuk didengar keterangannya bernama SAKSI I dan SAKSI II sebagai saksi, Termohon telah menghadirkan saksi keluarga bernama SAKSI III dan SAKSI IV guna didengar keterangannya dan keterangannya disampaikan di bawah sumpah, sesuai dengan pasal 308 dan 309 R.Bg., sedangkan ada hubungan keluarga,
merupakan lex
specialis dalam perkara perceraian, Majelis Hakim berpendapat bahwa saksi tersebut telah memenuhi syarat formil pembuktian ; Menimbang, bahwa saksi-saksi yang didengar keterangannya ternyata mendukung dan sesuai dengan posita maupun jawaban Termohon tentang terjadinya perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon yang akhirnya sudah berpisah tempat tinggal, apabila salah satu pihak tidak dapat lagi mempertahankan perkawinannya/keutuhan rumah tangganya, maka Majelis Hakim telah menemukan fakta hukum telah terbukti ikatan batin Pemohon dengan Termohon telah putus tidak ada harapan lagi untuk hidup rukun sebagai suami isteri ; -
15
Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 266/K/Ag/1993 tanggal 25 Juni 1994 dan Nomor : 534/K/Pdt/1996 tanggal 18 Juni 1996 bahwa dalam hal perkara perceraian dengan dalil telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang mengakibatakan pecahnya sebuah rumah tangga, tidak perlu dilihat dari pihak mana datangnya perselisihan dan pertengkaran tersebut, atau salah satu telah meninggalkan pihak lain, namun yang perlu dilihat dan menjadi pertimbangan Majelis Hakim adalah perkawinan itu sendiri, apakah perkawinan tersebut masih dapat dipertahankan atau tidak ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat telah terbukti kehidupan rumah tangga Pemohon dengan Termohon telah pecah (marriage broken) sehingga sudah sulit untuk mewujudkan tujuan perkawinan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal dengan mengharap ridha Allah SWT, sehingga dasar dan tujuan perkawinan yang ditegaskan dalam firman Allah Surat Ar-Rum Ayat 21 dan Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Jo Pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam tidak akan terwujud;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian dan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa permohonan Pemohon cukup beralasan dan telah memenuhi maksud penjelasan pasal 39 ayat(2) huruf (f) Undangundang Nomor 1 tahun 1974 Jo pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 Jo pasal 115 dan 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, maka permohonan Pemohon sebagaimana yang tercantum dalam petitum nomor 2 cukup beralasan untuk dikabulkan ; DALAM REKONVENSI Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat rekonvensi adalah sebagaimana tersebut di atas ; Menimbang, bahwa
gugatan Termohon kepada
Pemohon tersebut
diformulasikan dengan sederhana karena Termohon tergolong awam hukum sehingga tidak dapat memformulasikan gugatan dengan baik. Sungguhpun demikian,
16
demi tercapainya asas sederhana, cepat dan biaya ringan sebagaimana diamanatkan oleh pasal 57 ayat (3) dan pasal 58 ayat (2) undang-undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dua kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009, maka Majelis berpendapat bahwa gugatan Termohon kepada Pemohon tersebut dapat difahami sebagai gugatan rekonvensi ; Menimbang, bahwa gugatan rekonvensi Penggugat diajukan pada jawaban pertama serta tidak termasuk dalam hal yang dikecualikan untuk mengajukan tuntutan balik, dengan demikian sesuai dengan pasal 157 ayat (1) dan pasal 158 ayat (1) R.Bg. maka gugatan Penggugat Rekonvensi akan dipertimbangkan lebih lanjut ; Menimbang, bahwa semua hal yang telah dipertimbangkan dalam komvensi sepanjang masih berkaitan erat dengan rekonvensi dinyatakan dipakai pula pertimbangan dalam rekonvensi ; Menimbang, bahwa dari ketentuan pasal 84 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam dapat diambil kaedah hukum bahwa berhak tidaknya Penggugat Rekonvensi (isteri) atas nafkah dari Tergugat rekonvensi (suami) tergantung dari ada tidaknya prilaku nusyuz dari Penggugat rekonvensi, oleh karenanya terlebih dahulu Majelis akan mempertimbangkan tentang ada tidaknya prilaku nusyuz dari Penggugat rekonvensi ; Menimbang, bahwa di persidangan tidak terdapat bukti-bukti yang dapat membuktikan bahwa Penggugat rekonvensi nusyuz, sebab sebagaimana telah dipertimbangkan diatas Tergugat rekonvensi yang pergi dari tempat kediaman bersama pulang ke rumah anaknya, dengan demikian menurut hukum Penggugat rekonvensi tidak nusyuz karena Tergugat rekonvensi yang pergi meninggalkan kediaman bersama, oleh karena itu Tergugat rekonvensi tetap berkewajiban memberi nafkah kepada Penggugat rekonvensi ; Menimbang, bahwa berikut ini akan dipertimbangkan tentang nafkah madliyah selama 20 bulan sebesar Rp.2.500.000,- per-bulan ;
17
Menimbang, bahwa di dalam repliknya Tergugat rekonvensi menolak tuntutan Penggugat rekonvensi tersebut, namun di dalam kesimpulannya Tergugat rekonvensi sanggup membayar nafkah lampau sebesar Rp.400.000,- perbulan, sedangkan
di
dalam
dupliknya
Penggugat
rekonvensi
menuntut
sebesar
Rp.1.500.000,- per bulan, oleh karena tidak ada kesesuaian antara tuntutan dan kesanggupan, maka Majelis menetapkan dan menghukum Tergugat rekonvensi untuk membayar nafkah lampau kepada Penggugat rekonvensi sebesar Rp.500.000,- perbulan selama 20 bulan berjumlah Rp.10.000.000,-(sepuluh juta rupiah) ; Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi menuntut nafkah iddah sebesar Rp.2.500.000,-/bulan x 3 bulan Rp.7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah), namun didalam Repliknya Tergugat Rekonvensi sanggup membayar nafkah iddah setiap bulan sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) selama 3 bulan sebesar Rp.1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) dan di dalam Dupliknya Penggugat Rekonvensi menuntut sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah), oleh karena antara tuntutan dan kesanggupan tidak ada kesepakatan, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sesuai dengan kepatutan dan kewajaran untuk biaya hidup Penggugat rekonvensi, Tergugat rekonvensi sebagai Pensiunan Pegawai Negeri Sipil mempunyai penghasilan yang tetap setiap bulan, maka Majelis Hakim menetapkan dan menghukum Tergugat rekonvensi untuk membayar nafkah iddah kepada Penggugat rekonvensi sebesar Rp.900.000,- (sembilan ratus ribu rupiah) perbulan x 3 bulan Rp.2.700.000,-(dua juta tujuh ratus ribu rupiah) hal ini sesuai dengan bunyi Pasal 149 huruf (a) dan Pasal 152 serta Pasal 158 huruf (b) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa tuntutan Penggugat rekonvensi tentang kiswah berupa uang Rp.2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) dan di dalam repliknya Tergugat rekonvensi menolak untuk member kiswah kepada Penggugat rekonvensi, sedangkan
di
dalam
dupliknya
Penggugat
rekonvensi
menuntut
sebesar
Rp.1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) oleh karena tuntutan tersebut ditolak oleh Tergugat rekonvensi, maka Majelis Hakim mempertimbangkannya sesuai
18
dengan kepatutan dan kewajaran, oleh karena itu Majelis Hakim menetapkan dan menghukum Tergugat rekonvensi untuk membayar kiswah kepada Penggugat rekonvensi sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) ; Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan mengenai gugatan mut’ah berupa 10 gram emas 24 karat ; Menimbang, bahwa menurut pasal 158 Kompilasi Hukum Islam, bahwa suami yang mentalak isterinya ba’da dukhul wajib memberi mut’ah kepadanya, menurut pasal 160 Kompilasi Hukum Islam, bahwa kewajiban pemberian mut’ah tersebut didasarkan kepada asas kepatutan dan kemampuan ; Menimbang, bahwa di dalam repliknya Tergugat rekonvensi menyatakan menolak untuk membayar mut’ah kepada Penggugat rekonvensi, sedangkan Penggugat rekonvensi tetap dengan jawaban semula, oleh karena Tergugat rekonvensi menolak tuntutan Penggugat rekonvensi tersebut, maka Majelis menetapkan dan menghukum Tergugat rekonvensi untuk membayar kepad Penggugat rekonvensi mut’ah 5 gram emas 24 karat ; Menimbang, bahwa waktu Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi masih tinggal bersama Tergugat rekonvensi mempunyai tabungan di Simpedes BRI Bengkulu sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) , oleh karena itu Penggugat rekonvensi menuntut uang tabungan berjumlah Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) tersebut agar dibagi dua sesuai dengan bukti T.2, Tergugat rekonvensi membantah buku tabungan tersebut tidak berlaku lagi, karena pada saat Penggugat rekonvensi dan Tergugat rekonvensi masih tinggal satu rumah buku tabungan tersebut hilang, kemudian Tergugat rekonvensi lapor ke pihak Bank tentang hilangnya buku tabungan tersebut, lalu diganti dengan buku tabungan sebagimana bukti P.2 dan saldo akhirnya berjumlah Rp. 3.537.379. (tiga juta lima ratus tiga puluh tujuh ribu tiga ratus tujuh puluh sembilan rupiah), bukti tersebut tidak dibantah dan tidak pula dibenarkan oleh Penggugat rekonvensi, sedangkan Tergugat rekonvensi bersedia membagi menjadi
19
dua bagian dari uang tabungan tersebut, oleh karena itu Majelis menetapkan dan menghukum Tergugat rekonvensi membagi uang tabungan tersebut kepada Penggugat rekonvensi berjumlah Rp. 1.768.000,- (satu juta tujuh ratus enam puluh delapan ribu rupiah) ; Menimbang, bahwa Tergugat Rekonvensi pada sa’at ini mengikuti arisan semuanya berjumlah Rp 20.400.000,- (dua puluh juta empat ratus ribu rupiah), oleh karena itu Penggugat Rekonvensi .menuntut uang arisan tersebut yang diikuti oleh Tergugat Rekonvensi sebagaimana dalam jawaban Penggugat rekonvensi semuanya berjumlah Rp.20.400.000,- (dua puluh juta empat ratus ribu rupiah), oleh karena itu Penggugat Rekonvensi menuntut uang arisan tersebut dibagi dua, namun di dalam repliknyaTergugat rekonvensi membantah bahwa arisan yang disampaikan oleh Penggugat rekonvensi dalam jawabannya poin (a sampai e) yang benar adalah Tergugat rekonvensi mengikuti arisan hanya Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) perbulan dan Rp.50.000,-(lima puluh ribu rupiah) per-hari, oleh karena tuntutan tersebut tidak dapat dibuktikan oleh Penggugat Rekonvensi, maka tuntutan tentang uang arisan tersebut dinyatakan ditolak ; Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi menuntut tentang isi toko, yang menurut Penggugat Rekonvensi isi toko tersebut senilai Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah) dibantah oleh Tergugat Rekonvensi, yang menyatakan nilai isi toko tersebut adalah sebesar Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah) ; Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi untuk menguatkan dalil gugatannya telah menghadirkan saksi-saksi, masing-masing bernama SAKSI III dan SAKSI IV, saksi-saksi tersebut dibawah sumpahnya memberikan keterangan di depan persidangan, bahwa nilai isi toko tersebut adalah Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) ; Menimbang,
bahwa
Tergugat
Rekonvensi
untuk
menguatkan
dalil
bantahannya telah menghadirkan saksi-saksi bernama SAKSI I dan SAKSI II, saksi-
20
saksi tersebut dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan di depan persidangan menerangkan bahwa nilai isi toko tersebut sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) ; Menimbang,
bahwa
baik
Penggugat
Rekonvensi
maupun
Tergugat
Rekonvensi menyatakan tidak akan menghadirkan saksi-saksi lain lagi selain saksisaksi tersebut di atas ; Menimbang,
bahwa
baik
Penggugat
Rekonvensi
maupun
Tergugat
Rekonvensi sama-sama menolak untuk membiayai sidang setempat (Descente) terhadap objek gugatan (isi toko) yang dituntut oleh Penggugat Rekonvensi tersebut ; Menimbang, bahwa saksi-saksi yang dihadirkan oleh Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi adalah merupakan lex spesialis dalam hal perceraian dan tidak dapat dipakai dalam kesaksian kebendaan, sesuai dengan ketentuan pasal 172 angka (1) (1-2) R.Bg dan pasal 174 angka (1) (1-2) R.Bg.kesaksian para saksi tersebut tidak dapat diterima sebagai saksi dalam perkara ini ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka gugatan Penggugat Rekonvensi tentang isi toko tersebut harus ditolak ; Menimbang, bahwa anak yang lahir dari perkawinan Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi bernama ANAK bin TASINO, umur 13 tahun, berdasarkan ketentuan Pasal 105 huruf (a) dan (c) KHI menyatakan bahwa anak yang belum mumayyiz (belum berusia 12 tahun) berada pada pengasuhan ibunya bila terjadi perceraian antara kedua orangtuanya, sedangkan anak tersebut sudah berumur 13 tahun, oleh karena di dalam persidangan Penggugat rekonvensi menuntut agar hak asuh anak ditetapkan kepada Penggugat rekonvensi dan Tergugat rekonvensi di dalam repliknya tidak mempermasalahkan hanya menyampaikan hak asuh anak ditanggung bersama dan hak bersama, oleh karena anak sekarang berada dalam asuhan Penggugat rekonvensi, maka Majelis Hakim menetapkan anak berada dalam
21
pemeliharaan (hadhanah) Penggugat Rekonvensi dan mencantumkannya dalam amar putusan ini ; Menimbang, bahwa di dalam persidangan Penggugat rekonvensi menuntut nafkah anak kepada Tergugat rekonvensi sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap bulan, dan di dalam kesimpulannya Tergugat rekonvensi sanggup membayar nafkah anak sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) oleh karena tidak ada kesepakatan antara Penggugat rekonvensi dan Tergugat rekonvensi tentang tuntutan tersebut, maka Majelis Hakim menetapkan dan menghukum Tergugat rekonvensi untuk membayar nafkah anak bernama ANAK bin TASINO minimal sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) perbulan sampai anak dewasa diluar biaya pendidikan dan kesehatan hal tersebut sesuai dengan bunyi pasal 156 huruf (d) Kompilasi Hukum Islam ; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI Menimbang, bahwa karena perkara permohonan cerai talak ini termasuk bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 Ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009, maka biaya perkara dibebankan kepada Pemohon ; Mengingat dan memperhatikan segala peraturan perundang-undangan yang berlaku serta Hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini ; MENGADILI DALAM KONVENSI 1. Mengabulkan permohonan Pemohon ; 2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON ) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A ; DALAM REKONVENSI
22
1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi sebagian ; 2. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi berupa :2.1 Nafkah lampau/terlalaikan sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) ; 2.2 Nafkah iddah sebesar Rp.2.700.000,- (dua juta tujuh ratus rupiah) ; 2.3. Kiswah/ pakaian sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) ; 2.4. Mut’ah berupa emas 24 karat seberat 5 gram ; 2.5. Tabungan Simpedes sebesar Rp.1.768.000,-(satu juta tujuh ratus enam puluh delapan ribu rupiah) ; 3. Menetapkan anak bernama ANAK Bin TASINO umur 13 tahun berada dibawah asuhan/hadlonah Penggugat Rekonvensi ; 4. Menghukum Tergugat rekonvensi untuk membayar nafkah pemeliharaan /hadlonah anak bernama ANAK bin TASINO berada dalam asuhan Penggugat Rekonvensi minimal sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) setiap bulan sampai anak tersebut dewasa (21 tahun) di luar biaya pendidikan dan kesehatan ; 5. Menolak selain dan selebihnya ; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI Menghukum Pemohon Konvensi/Tergugat rekonvensi untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 271.000,- (dua ratus tujuh puluh satu ribu rupiah) ; Demikian putusan ini dijatuhkan dalam sidang musyawarah Majelis Hakim pada hari Kamis tanggal 01 Nopember 2012 Masehi bersamaan dengan tanggal 16 Dzulhijjah 1433 Hijriyah oleh kami Dra. FAUZA M sebagai Ketua Majelis, Dra. Hj. NADIMAH dan SULAIMAN TAMI, SH masing-masing sebagai Hakim Anggota. Putusan tersebut diucapkan pada hari Selasa tanggal 06 Nopember 2012 Masehi bertepatan dengan tanggal 21 Dzulhijjah 1433 Hijriyah dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis didampingi oleh Hakim-hakim Anggota tersebut,
23
dibantu oleh ROSMAWATI, SH sebagai Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh Pemohon dan Termohon ; -
Ketua Majelis,
Ttd Dra. FAUZA M Hakim Anggota,
Hakim Anggota,
Ttd
Ttd
Dra. Hj. NADIMAH
SULAIMAN TAMI, SH Panitera Pengganti, Ttd ROSMAWATI, SH
Perincian biaya perkara : 1. Biaya Pendaftaran 2. Biaya Proses 3. Biaya Panggilan Pemohon 4. Biaya Panggilan Termohon 5. Biaya Redaksi 6. Biaya Materai Jumlah Biaya (dua ratus tujuh puluh satu ribu rupiah)
: Rp. 30.000,00 : Rp. 50.000,00 : Rp. 120.000,00 : Rp. 60.000,00 : Rp. 5.000,00 : Rp. 6.000,00 Rp. 271.000,00