1
PUTUSAN NOMOR : 0124/Pdt.G/2011/PA.Bn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu yang mengadili perkara perdata tertentu dalam tingkat pertama, dalam persidangannya telah menjatuhkan putusan perkara gugatan perceraian sebagai berikut dalam perkaranya: PEMOHON, umur 26
tahun, agama Islam, pendidikan SMU, pekerjaan Tukang
Ojek , bertempat tinggal di KOTA BENGKULU selanjutnya disebut sebagai “PEMOHON Dalam Konvensi/TERGUGAT Dalam Rekonvensi”; -----------------------------------------------------------------LAWAN TERMOHON, umur 23 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan Ibu rumah tangga, bertempat tinggal di KOTA BENGKULU, selanjutnya disebut sebagai “TERMOHON Dalam Konvensi/PENGGUGAT Dalam Rekonvensi”; -----------------------------------------------------------------Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A; ----------------------------------------------------Telah membaca surat-surat perkara ; ---------------------------------------------------------Telah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon serta telah memeriksa buktibukti di persidangan ; ---------------------------------------------------------------------------TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal 14 Maret 2011 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A pada tanggal 3 Maret 2011 dengan register Nomor : 0124/Pdt.G/2011/PA.Bn telah mengajukan permohonan cerai talak dengan alasan-alasan/dalil-dalil sebagai berikut : --------------------------------------------------------------------------------------------
2
-
Bahwa, Pemohon telah melangsungkan pernikahan dengan Termohon pada hari Minggu, tanggal 25 Januari 2009 di hadapan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu, sebagaimana ternyata dari kutipan Akta Nikah Nomor : 107/107/I/2009 tanggal 27 September 2009;
-
Bahwa, setelah akad nikah Pemohon dengan Termohon hidup membina rumah tangga dengan bertempat kediaman bersama di Kepahiang kemudian pindah ke Kota Bengkulu; ------------------------------------------------------------------------------
-
Bahwa, setelah akad nikah Pemohon
dengan Termohon
telah melakukan
hubungan suami istri dan telah dikaruniai anak satu orang yang bernama ANAK, umur 14 bulan, anak tersebut sekarang ikut Termohon;Bahwa, pada mulanya kehidupan rumah tangga Pemohon dengan Termohon berjalan rukun dan harmonis selama lebih kurang 8 bulan, kemudian mulai sering terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus yang disebabkan : 1. Termohon merasa kurang dengan nafkah/penghasilan yang diberikan Pemohon;2. Termohon tidak
perhatian kepada Pemohon serta lebih mementingkan diri
sendiri;3. Termohon tidak mau diajak bersilaturrahmi dengan pihak keluarga -
Pemohon;
Bahwa pada bulan Agustus 2010 Termohon pamit dengan Pemohon untuk bersilaturrahmi ke rumah orang tuanya di KECAMATAN RATU AGUNG KOTA BENGKULU dan waktu itu Termohon dalam keadaan hamil lima bulan, tetapi sejak itulah Termohon tidak mau lagi pulang ke rumah kediaman bersama sampai dengan sekarang sudah berjalan lebih kurang enam bulan dan antara Pemohon dengan Termohon masih ada hubungan komunikasi;-
-
Bahwa, permasalahan rumah tangga Pemohon dan Termohon telah diupayakan damai oleh pihak keluarga Termohon tapi tidak berhasil;
3
-
Bahwa, atas perbuatan Termohon tersebut Pemohon telah berketetapan hati untuk bercerai dari Termohon karena untuk membina rumah tangga yang bahagia tidak mungkin terwujud;Bahwa, berdasarkan alasan-alasan sebagaimana telah diuraikan di atas, maka
Pemohon
mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A
melalui Majelis Hakim yang memeriksa dan mangadili perkara ini memutuskan sebagai berikut :PRIMER ; 1. Mengabulkan Permohonan Pemohon; ---------------------------------------------------2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu roj’i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A; ------------------------------------------------------------------------3. Membebankan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;- -------------------------------------------------------------------------------SUBSIDER ; Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya ; ------Bahwa, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan para pihak berperkara telah dipanggil, dan ternyata Pemohon dan Termohon datang menghadap sendiri di persidangan, Majelis Hakim memberikan kesempatan untuk berdamai kepada Pemohon dengan Termohon melalui lembaga mediasi dengan menunjuk Drs.A.Sahil sebagai Hakim Mediator dengnan surat penunjukan Nomor : 0124/Pdt.G/2011/PA.Bn tanggal 4 April 2011. Bahwa, mediasi dalam perkara ini tidak berhasil (gagal) karena Pemohon tetap akan menceraikan Termohon; ; Bahwa, di persidangan Majelis telah mengupayakan agar pihak Pemohon rukun/damai dengan Termohon, namun tidak berhasil. Kemudian dibacakan permohonan Pemohon yang ternyata isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon
4
dengan penambahan/perubahan olehnya sendiri yang maksud selengkapnya sebagaimana yang telah dicatat dalam berita acara persidangan ; -----------------------Bahwa, terhadap permohonan Pemohon yang telah dibacakan tersebut Termohon mengajukan jawaban secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut: -
Bahwa, tidak benar perselisahan dan pertengkaran yang terjadi antara Pemohon dengan Termohon delapan bulan pernikahan, yang benar perselisihan terjadi setelah enam bulan pernikahan yang disebabkan Pemohon tidak bertanggung jawab terhadap Termohon, seperti Termohon ditinggalkan oleh Pemohon dalam keadaan hamil lima bulan, Pemohon pulang ke rumah orang tuanya, selama berpisah Pemohon tidak pernah memberi nafkah kepada Termohon, tiga hari setelah
Termohon
melahirkan
Pemohon
ada
memberi
uang sebanyak
Rp. 300.000;-(Tiga ratus ribu rupiah), dua hari setelah itu Pemohon memberi lagi Rp 100.000; (Seratus ribu rupiah), anak berumur 10 hari Pemohon memberi lagi Rp. 50.000;(Lima puluh ribu rupiah), dan terakhir sebelum Pemohon mengajukan permohonan cerai memberi lagi uang sebanyak Rp. 300.000;(tiga ratus ribu rupiah), semuanya adalah untuk kebutuhan anak kami yang baru lahir tersebut;-
Termohon tidak mau diceraikan oleh Pemohon. Kalau Pemohon mau menceraikan Termohon, Pemohon harus memenuhi tuntutan Termohon sebagai berikut:-
-
Nafkah selama berpisah 16 bulan, Termohon tuntut untuk selama hamil empat bulan ditinggalkan Pemohon saja, sebesar Rp. 300.000;(tiga ratus ribu setiap bulan, jumlah seluruhnya adalah Rp.1.200.000;(Satu juta dua ratus ribu rupiah)-
-
Kekurangan biaya melahirkan sebesar Rp.600.000;(enam ratus ribu rupiah) saja.Biaya melahirkan dengan bidan seluruhnya Rp.2.000.000;(Dua juta rupiah);-
-
Anak mohon ditetapkan hadhanahnya dengan Termohon dan biaya hadhanah atau nafkah untuk anak sejak terjadinya perceraian sampai anak dewasa minimal sebesar Rp.300.000;(Tiga ratus ribu rupiah) setiap bulan diluar biaya sekolah dan kesehatan;
5
Bahwa, terhadap jawaban dan gugatan balik Termohon tersebut Pemohon menyatakan tetap pada permohonannya dan akan memenuhi gugatan Termohon sesuai dengan kemampuan Pemohon sebagai berikut: 1. Nafkah lalai dalam waktu hamil selama berpisah empat bulan sebesar Rp.300.000;(Tiga ratus ribu rupiah) setiap bulan, Pemohon tidak sanggup karena penghasilan Pemohon sebagai tukang ojek sangat minim;2. Biaya melahirkan Rp.600.000;(Enam ratus ribu rupiah), Pemohon tidak sanggup;3. Hak asuh anak Pemohon setuju diasuh oleh Termohon, dan nafkah untuk anak sejak terjadi perceraian sampai dewasa Pemohon sanggup Rp.10.000;(Sepuluh ribu rupiah), setiap bulan, jika Termohon tidak sanggup mengasuhnya maka Pemohon pun sanggup mengasuhnya;Bahwa, terhadap jawaban Pemohon atas gugatan Termohon tersebut Termohon menyatakan tetap pada gugatannya, sedang Pemohon dalam dupliknya menyatakan tetap pada jawabannya;Bahwa, untuk meneguhkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti sebagai berikut ; -----------------------------------------------------------I. Surat : 1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Nomor : 1771061508840001,
tanggal 16
Agustus 2012 atas nama Pemohon yang dikeluarkan oleh Camat Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu (bukti P.1) ;2. Fotokopi kutipan Akta Nikah Nomor : 107/107/I/2009 tanggal 27 Januari 2009 yang diterbitkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu (bukti P.2) ; ----------------------------------------------------------------------
II. Saksi :
6
SAKSI I, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan di depan sidang
1.
sebagai berikut ;-
Bahwa, saya kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saya adalah Ibu kandung Pemohon Pemohon ;---------------------------------------------------------
-
Bahwa,benar Pemohon dan Termohon telah menikah atas dasar suka sama suka, bukan dijodohkan dan tidak ada paksaan dari pihak manapun;
-
Bahwa, setelah menikah Pemohon
dengan Termohon
tinggal bersama
membina rumah tangga di rumah saya selama empat bulan, kemudian Termohon pulang ke rumah orang tuanya.Waktu Termohon pulang ke rumah orang tuanya tersebut saya dan Pemohon sedang tidak di rumah.Setelah dua bulan Termohon di rumah orang tuanya, saya dan Pemohon menjemput Termohon mengajaknya pulang ke rumah saya tetapi Termohon tidak mau, diam saja dan tidak ada jawaban apa-apa; -
Bahwa, rumah tangga Pemohon dan Termohon sejak awal sudak tidak harmonis,saya lihat Termohon tidak ada perhatian terhadap Pemohon dan Termohon selalu cemberut dan tidak mau kita tegor;-
-
Bahwa, saya telah berusaha menyatukan/mendamaikan
Pemohon
dan
Termohon tetapi tidak berhasil ;-
Bahwa, sekarang saya tidak sanggup lagi menasihati dan mendamaikan Pemohon dengan Termohon, kelihatannya Pemohon tidak berkeinginan lagi untuk kembali membina rumah tangga dengan Termohon; -----------------------
2. SAKSI II, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan di depan sidang sebagai berikut : -
Bahwa, saya kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saya adalah Ibu kandung Termohon ; --------------------------------------------------------------------
7
-
Bahwa, sewaktu pernikahan Pemohon dengan Termohon saya hadir, pernikahan Pemohon dan Termohon dilaksanakan di rumah saya ;
-
Bahwa, setelah menikah Pemohon dengan Termohon membina rumah tangga di rumah Pemohon satu minggu, kemudian berangkat ke kebun, dua bulan kemudian Pemohon dan Termohon pulang ke rumah saya, setelah satu minggu di rumah saya Pemohon pulang ke rumah orang tuanya, satu minggu kemudian Pemohon menjemput Termohon mengajak tinggal di rumah orang tua Pemohon tetapi Termohon tidak mau, kalau mengontrak rumah Termohon mau ikut Pemohon, Pemohon menolak permintaan Termohon tersebut;
-
Bahwa, Pemohon kurang bertanggung jawab kepada Termohon, terbukti sejak Termohon hamil lima bulan Pemohon tidak member nafkah dan perhatian kepada Termohon;-
-
Bahwa, Pemohon dan Termohon sekarang masih tinggal satu rumah;-
-
Bahwa, saya pernah berusaha mendamaikan dengan menasehati Termohon tetapi tidak berhasil, sekarang saya tidak sanggup lagi mendamaikan Pemohon dan Termohon sepenuhnya saya serahkan kepada Termohon mana yang terbaik; Bahwa atas keterangan dua orang saksi tersebut Pemohon dan Termohon
membenarkannnya, kecuali keterangan saksi pertama Termohon menjelaskan tidak ada saksi dan Pemohon menjemput Termohon, yang ada Pemohon menjemput Termohon pada tanggal 3 Maret 2011. Menimbang, bahwa pihak Pemohon dan Termohon menyatakan tidak akan mengajukan bukti-bukti lain dan Pemohon menyampaikan kesimpulannya tetap mohon diceraikan Termohon, mengenai tuntutan Termohon akan dipenuhi sesuai dengan Jawaban semula
serta mohon putusan, sedang Termohon menyetakan
8
bersedia diceraikan oleh Pemohon dengan ketentuan Pemohon membayar sebagaimana tuntuntan Termohon; -----------------------------------------------------------Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk hal ihwal yang tercatat dalam berita acara persidangan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini ; ---------------------------------------------------------------
TENTANG HUKUMNYA DALAM KONVENSI : Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas ; -----------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa bukti P.1 ternyata cacat hukum karena pembuatannya dilakukan pada tanggal 16 Agustus 2012, oleh karenanya harus dikesampingkan, tetapi Termohon mengakui bahwa Pemohon bertempat tinggal dan berdomisili di Kelurahan Sawah Lebar, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu tinggal satu kelurahan dengan Termohon yang masuk dalam wilayah hukum (kewenangan relative) Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A oleh karena itu berdasarkan Pasal 66 ayat (2) Undang-Undang Nomor : 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor : 3 tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor : 50 tahun 2009 secara formil permohonan Pemohon dapat diterima ; Menimbang, bahwa mediasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor I Tahun 2008 dalam perkara ini telah dilaksanakan ternyata mediasi
9
tersebut gagal
karena
Pemohon tetap bertekad untuk menceraikan/mentalak
Termohon;Menimbang, bahwa Majelis telah mengupayakan agar Pemohon
rukun/
damai dengan Termohon ,sebagaimana ketentuan pasal 82 ayat (1) dan (4) Undangundang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 jo.pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975,ternyata tidak berhasil ; ------------------------------Menimbang, bahwa berdasarkan dalil Pemohon yang diperkuat oleh bukti P.2 yang merupakan akta autentik dengan nilai kekuatan pembuktian sempurna (volledig bewisjkracht) dan mengikat (bindende bewisjkracht), maka dinyatakan terbukti bahwa Pemohon adalah suami sah Termohon : ----------------------------------Menimbang, bahwa Pemohon
dalam permohonannya dan penjelasan
permohonannya mengemukakan dalil yang menjadi dasar permohonannya adalah bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon telah tidak harmonis/goyah karena sering terjadi perselisihan/pertengkaran yang disebabkan antara lain karena Termohon merasa kurang dengan nafkah/penghasilan yang diberikan Pemohon, Termohon kurang perhatian kepada Pemohon dan
lebih mementingkan dirinya
sendiri dan Termohon tidak mau diajak bersilaturrahmi dengan pihak keluarga Pemohon;Menimbang, bahwa atas dalil-dalil permohonan Pemohon tersebut ternyata Termohon tidak
memberikan jawaban/tanggapan bantahan terhadap dalil-dalil
permohonan Pemohon melainkan hanya menjelaskan penyebab perselisihan saja yang berbeda dengan apa yang didalilkan oleh Pemohon, selanjutnya Termohon menyatakan pada prinsipnya tidak mau diceraikan oleh Pemohon, tetapi apabila perceraian tetap dikehendaki oleh Pemohon, Termohon bersedia menerimanya
10
dengan syarat Pemohon memenuhi tuntutan Termohon sebagaiman tersebut pada gugatan rekonvensi Termohon.Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil permohonannya dan memenuhi maksud Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor : 9 tahun 1975 dan Pasal 76 Undang-Undang Nomor : 7 tahun 1989, maka Majelis telah mendengar keterangan saksi keluarga pihak Pemohon dan Termohon, masing masing bernama SAKSI I dan SAKSI II dibawah sumpahnya masing-masing, dimana keterangan saksi-saksi tersebut telah memenuhi maksud Pasal 308 dan 309 RBg yang intinya mendukung dalil-dalil Permohonan Pemohon dan para saksi telah mendamaikan pihak Pemohon agar rukun/damai kembali dengan Termohon , namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut, maka Majelis telah dapat menemukan fakta hukum yang pada intinya adalah bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon terbukti telah tidak harmonis karena sering terjadi perselisihan/pertengkaran yang penyebabnya menurut Pemohon Termohon tidak perhatian kepada Pemohon sedang menurut Termohon, Pemohon tidak tanggung jawab dan kurang perhatian dengan Termohon, alasan kedua belah pihak tersebut didukung oleh keterangan saksi-saksi,yang jelas perselisihan dan pertengkaran tersebut betul-betul telah terjadi antara Pemohon dengan Termohon, yang mengakibatkan Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal selama 16 bulan dan Pemohon tidak sanggup lagi untuk menjalankan dan membina rumah tangga bersama Termohon; --------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan di atas, bahwa antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi pertengkaran yang selanjutnya Pemohon menyatakan tidak sanggup dan tidak mau lagi membina rumah tangga dengan Termohon. Hal tersebut menurut pendapat Majelis membuktikan bahwa hati kedua belah pihak (suami istri) telah pecah sedemikian rupa yang sulit untuk dipersatukan kembali, atau setidak-tidaknya hati Pemohon sudah merasa sulit untuk
11
disatukan lagi dengan Termohon sehingga tujuan perkawinan sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor : 1 tahun 1974 joncto pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan Al-Quran Ar-Rum ayat (21) tidak tercapai ; ------------Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka Majelis berpendapat bahwa permohonan Pemohon cukup beralasan dan telah memenuhi maksud penjelasan Pasal 39 ayat (2) huruf (f) Undang-Undang Nomor : 1 tahun 1974 Jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam. Berdasarkan Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor : 1 tahun 1974 dan Pasal 65 Undang-Undang Nomor : 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor : 3 tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor : 50 tahun 2009, maka permohonan Pemohon
cukup beralasan untuk
dikabulkan ; --------------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa dengan dikabulkannya permohonan Pemohon
dan
berdasar petunjuk Buku II edisi revisi tahun 2010 Mahkamah Agung telah menetapkan amar Cerai Talak dengan alasan perselisihan dan pertengkaran adalah “member izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu roj’i
terhadap
Termohon di depan sidang Pengadilan Agama “, sehingga dalam perkara a-quo Majelis“ memberikan izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu roj’i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A ; ----------------------------------------------------------------------------DALAM REKONVENSI : Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan rekonvensi Penggugat adalah sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa gugatan Rekonvensi Penggugat diajukan oleh Penggugat dalam tenggang waktu dan memenuhi persyaratan yang dibenarkan oleh undangundang , oleh karenanya secara formil gugatan Penggugat tersebut dapat diterima;
12
Menimbang, bahwa hal-hal yang telah dipertimbangkan dalam konvensi yang ada kaitannya dengan pertimbangan rekonvensi dianggap telah dipertimbangkan dan pertimbangan rekonvensi tersebut;Menimbang, bahwa telah terjadi jawab menjawab antara Penggugat dan Tergugat dalam hal gugatan Penggugat tersebut yang pada akhirnya Penggugat dan Tergugat masing-masing bertahan pada gugatannya dan jawabannya, maka Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut; Menimbang, bahwa oleh karena perceraian ini adalah inisiatif dari Tergugat untuk menjatuhkan talah terhadap Penggugat, dan tidak ada bukti bahwa Penggugat telah melakukan tindakan nusyuz terhadap Tergugat, berdasarkan pasal 149 huruf (a dan b) dan pasal 152 Kompilasi Hukum Islam, Majelis Hakim berpendapat gugatan Penggugat adalah cukup beralasan hukum;Menimbang, bahwa gugatan Penggugat menuntut nafkah pisah selama empat bulan dari berpisah seluruhnya selama 16 bulan, karena Penggugat waktu itu sedang hamil lima bulan ditinggalkan oleh Tergugat tidak ada peduli sama sekali sampai Penggugat melahirkan. Hal tersebut dibantah oleh Tergugat dengan penjelasannya bahwa Tergugat selalu memberikan uang nafkah kepada Penggugat setengah dari penghasilan Tergugat setiap bulan, dimana penghasilan Tergugat berkisar sebesar Rp.200.000; sampai Rp.300.000; setiap bulan, karena Tergugat selaku tukang ojek hanya berpenghasilan rata-rata Rp.20.000;(dua puluh ribu rupiah) setiap hari; Menimbang, bahwa pemberian Tergugat sebagaimana tersebut di atas diakui oleh Penggugat hanya saja waktu pemberian oleh Tergugat adalah setelah Penggugat melahirkan sampai dengan Tergugat memasukkan permohonan cerai ini ke Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A yang jumlah seluruhnya sebesar Rp.750.000; (Tujuh ratus lima puluh ribu rupiah),pemberian Tergugat tersebut telah dipergunakan sepenuhnya untuk kepentingan anak yang baru dilahirkan;Menimbang, bahwa terhadap pengakuan Penggugat tersebut Tergugat tidak dapat mengajukan dalil bantahan baik berupa surat maupun saksi, oleh kerananya
13
Majelis Hakim berpendapat bahwa Tergugat telah terbukti lalai memberikan nafkah selama empat bulan dimana waktu itu Penggugat sedang hamil lima bulan sampai Penggugat melahirkan. Tuntutan Penggugat sebesar Rp.300.000;(tiga ratus ribu rupiah) untuk tiap-tiap bulan selama empat bulan tersebut adalah patut dan wajar untuk dipenuhi oleh Tergugat yang masih muda, sehat rohani dan jasmani serta berpenghasilan rata-rata tiap hari sebagai tukang ojek sebesar Rp.20.000;(dua puluh ribu rupiah) atau sekitar Rp.600.000;(enam ratus ribu rupiah) sebulan, Majelis Hakim menganggap patut dan layak bagi Tergugat untuk membebankan kewajibannya terhadap Penggugat selama kelalaian Tergugat empat bulan tersebut sebesar Rp.1.200.000;(Satu juta dua ratus ribu rupiah) yang akan dituangkan dalam amar putusan ini ; Menimbang, bahwa tuntan Penggugat kepada Tergugat atas kekurangan biaya melahirkan sebesar Rp.600.000;(enam ratus ribu rupiah), adalah suatu hal yang wajar, karena meskipun Penggugat tidak dapat mengajukan bukti biaya melahirkan berupa kuitansi, majelis Hakim dapat memahami secara umum dalam Kota Bengkulu biaya melahirkan secara normal dengan memakai jasa Medis dalam hal ini Bidan minimal Rp.2.000.000;(dua juta rupiah)sampai dengan memandikan bayi selama tiga hari.Oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat adalah patut dan layak apabila dibebankan kewajiban kepada Tergugat untuk melunasi biaya melahirkan atau persalianan tersebut sebesar Rp.500.000;(lima ratus ribu rupiah) dan akan dituangkan dalam dictum putusan ini;Menimbang, bahwa tuntutan Penggugat untuk memegang hak hadhanah terhadap anak Penggugat dan Tergugat bernama ANAK, adalah cukup beralasan hukum karena anak tersebut masih berumur 14 bulan atau belum mumayyiz, berdasarkan ketentuan pasal 156 Kompilasi Hukum Islam “Anak yang belum mumayyiz berhak mendapatkan hadhanah atau pengasuhan dari ibunya” yang dalam hal ini adalah Penggugat sendiri dan telah disetujui oleh Tergugat. Oleh sebab itu
14
Majelis Hakim berpendapat adalah patut menetapkan Penggugat untuk memegang hak hadhanah atau hak asuh terhadap anak bernama ANAK tersebut;Menimbang, bahwa Penggugat menuntut sejak terjadinya perceraian antara Penggugat dengan Tergugat biaya hadhanah untuk anak bernama ANAK dibebankan kepada Tergugat minimal sebesar Rp.300.000;(Tiga ratus ribu rupiah) tiap-tiap bulan sampai anak dewasa atau menikah atau mandiri, diluar biaya kesehatan dan biaya pendidikan, telah disanggupi oleh Tergugat sebesar Rp.10.000;(Sepuluh ribu rupiah) sedang Penggugat tetap pada gugatannya, maka Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut: Bahwa, pasal 41 Undang-Undang Nomor I tahun 1974 menyatakan” Akibat putusnya perkawinan karena perceraian ialah : a. baik Ibu atau Bapak tetap berkewajiban memelihara dan mendidik anak-anaknya, semata-mata berdasarkan kepentingan anak,”dan dalam pasal 149 berbunyi “Bilamana perkawinan putus karena talak, maka bekas suami wajib: huruf (d) Memberikan biaya hadhanah untuk anak-anaknya yang belum mencapai umur 21 tahun.”Kesanggupan Tergugat tersebut di atas adalah tidak seimbang dengan kebutuhan yang layak bagi anak yang masih usia balita, apalagi kalau melihat harga kebutuhan sehari-hari khususnya untu anak usia balita, dan dengan mengingat keadaan Tergugat masih muda, sehat jasmani dan rohani serta berpenghasilan rata-rata sehari Rp.20.000; (Dua puluh ribu rupiah) atau Rp.600.000;(Enam ratus ribu rupiah) sebulan, Majelis Hakim berpendapat adalah patut dan layak apabila kepada Tergugat dibebankan kewajiban untuk memberikan biaya hadhanah untuk anaknya bernama ANAK minimal sebesar Rp.250.000;(Dua ratus lima puluh ribu rupiah) tiap-tiap bulan sampai anak dewasa atau menikah atau mandiri, diluar biaya kesehatan dan pendidikan; Menimbang, bahwa hak-hak Penggugat lainnya berupa nafkah iddah, kiswah, maskan dan mutah, Penggugat menyatakan tidak menuntutnya kepada Tergagat, oleh karenanya Maelis Hakim tidak mempertimbangkan dan menetapkannya dalam amar
15
putusan ini, dan Majelis Hakim telah mempertimbangkan dan memutus sebagaiman diatur dalam pasal 182 R.Bg.(perlu lihat lagi pasalnya)DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI : Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini adalah dalam bidang perkawinan, maka berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undangundang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Pemohon Konvensi/ Tergugat Rekonvensi;Mengingat, semua Pasal dalam Peraturan Perundang-Undangan dan Hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini ; ---------------------------------------------------MENGADILI DALAM KONVENSI: 1. Mengabulkan Permohonan Pemohon; ---------------------------------------------------2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu roj’i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A; DALAM REKONVENSI : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat;2. Menetapkan Penggugat (PEMOHON) sebagai pemegang hak hadhanah terhadap anak bernama “ANAK;3. Menghukum Tergugat untuk membayar kewajibannya kepada Penggugat berupa : a. Nafkah pisah selama empat bulan sebesar Rp.1.200.000;(satu juta dua ratus ribu rupiah).b. Biaya melahirkan sebesar Rp.500.000;(Lima ratus ribu rupiah) c. Biaya
hadhanah
untuk
anak
bernama
“ANAK
”minimal
sebesar
Rp.250.000;(Dua ratus lima puluh ribu rupiah) tiap-tiap bulan sampai anak tersebut dewasa atau menikah atau mandiri, di luar biaya kesehatan dan pendidikan.-
16
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI : Membebankan
kepada
Pemohon
Konvensi/Tergugat
Rekonvensi
untuk
membayar biaya perkara ini yang hingga kini diperhitungkan sebesar Rp.241.000;(Dua ratus empat puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan dalam sidang musyawarah Majelis pada hari Senin, tanggal 30 Mei 2011 M bertepatan dengan tanggal 26 Djumadil Akhir 1432 H oleh kami SULAIMAN TAMI, SH sebagai Hakim Ketua, Dra. FAUZA, M. dan Dra. Hj. NADIMAH masing-masing sebagai Hakim Anggota putusan tersebut diucapkan pada hari Senin tanggal
6
Juni 2011 M bertepatan dengan tanggal
4 Rajab 1432 H dalam sidang yang dinyatakan terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut, dengan dibantu oleh NIL KHAIRI, S.Ag sebagai Panitera Pengganti, dengan
dihadiri oleh Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi
dan
Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi; -----------------------------------------------HAKIM KETUA Ttd SULAIMAN TAMI, SH HAKIM ANGGOTA
HAKIM ANGGOTA
Ttd
Ttd
Dra. FAUZA. M
Dra. Hj. NADIMAH PANITERA PENGGANTI Ttd NIL KHAIRI, S.Ag
Perincian biaya perkara : Biaya pendaftaran
Rp. 30.000,-
Biaya proses
Rp. 50.000,-
Biaya panggilan Pemohon 1x
Rp. 50.000,-
Biaya panggilan Termohon 2x
Rp.100.000,-
17
Biaya redaksi
Rp.
5.000,-
Biaya meterai
Rp.
6.000,-
Jumlah (Dua ratus empat puluh satu ribu rupiah);
Rp.241.000,-