PUTUSAN Nomor 126/Pdt.G/2013/PA.Blu BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan
Agama
Blambangan
Umpu
yang
memeriksa
dan
mengadili pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim, telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Talak antara : PEMOHON umur 23 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Tani,
bertempat
Kecamatan
tinggal
Baradatu,
di
Kampung
Kabupaten
Way
Gunung Kanan
Katun disebut
“PEMOHON” ; lawan TERMOHON, umur 20 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kampung Taman Asri Kecamatan
Baradatu, Kabupaten Way Kanan,
disebut
“TERMOHON”; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon serta saksi-saksi di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa Pemohon berdasarkan surat Permohonannya tertanggal 27 Agustus 2013, yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Blambangan Umpu dengan Register Perkara Nomor 126/Pdt.G/2013/PA. Blu tanggal 27 Agustus 2013, mengajukan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang menikahnya dilangsungkan pada tanggal 22 April 2012 di rumah orang tua Termohon, yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Halaman 1 dari 24 Hal. Putusan No. 126/Pdt.G/2013/PA.Blu
Agama
(KUA)
Kecamatan
Baradatu,
Kabupaten
Way
Kanan
sebagaimana bukti berupa Buku Kutipan Akta Nikah Nomor : 114/17/IV/2012, tertanggal 23 April 2012; 2. Bahwa Pemohon dan Termohon telah bergaul sebagaimana layaknya suami isteri dan telah dikaruniai seorang anak yang bernama ANAK PEMOHON DAN TERMOHON Umur 8 bulan anak tersebut saat ini ikut bersama Termohon; 3. Bahwa setelah akad nikah Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orangtua Termohon di Kampung Taman Astri selama kurang lebih 1 minggu setelah itu Pemohon dan Termohon pindah dan tinggal di rumah orang tua Pemohon sampai dengan tanggal 10 Agustus 2013; 4. Bahwa pada mulanya rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun dan damai, namun sejak bulan Mei 2012 rumah tangga Pemohon dan Termohon mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran, adapun penyebabnya sebagai berikut : a. Termohon tidak menghargai Pemohon sebagai seorang suami Termohon dan Termohon sering berkata-kata kasar seperti anjing,babi kepada Pemohon; b. Temohon tidak taat dan tidak patuh kepada Pemohon sebagai seorang suami Termohon, apabila dinasehati Pemohon selalu membantah; c. Termohon
cemburu
buta
dengan
menuduh
Pemohon
ada
perempuan lain tanpa bukti dan alasan yang jelas; 5. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran Pemohon dengan Termohon terjadi pada tanggal 10 Agustus 2013 dengan sebab Termohon cemburu dengan wanita lain padahal wanita tersebut masih keluarga Pemohon yang berakibat antara Pemohon dan Termohon Halaman 2 dari 24 Hal. Putusan No. 126/Pdt.G/2013/PA.Blu
pisah tempat tinggal Termohon pergi tanpa pamit kepada Pemohon ke rumah orang tua Termohon sebagaimana alamat Termohon tersebut diatas, sedangkan Pemohon tetap tinggal di rumah orang tua Pemohon sebagaimana alamat Termohon tersebut diatas sampai dengan sekarang sudah berjalan kurang lebih 2 minggu; 6. Bahwa Pemohon sudah berusaha meminta bantuan kepada keluarga Pemohon dan Termohon agar dapat merukunkan Pemohon dan Termohon, akan tetapi tidak berhasil; 7. Bahwa atas perbuatan Termohon tersebut, Pemohon tidak sanggup lagi mempertahankan rumah tangga antara Pemohon dan Termohon, sehingga Pemohon berkesimpulan lebih baik bercerai; Bahwa berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Blambangan Umpu Cq Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara ini,
selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya
berbunyi : PRIMAIR : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberikan izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon didepan sidang Pengadilan Agama Blambangan Umpu setelah putusan ini berkekuatan hukum tetap; 3. Membebankan biaya perkara menurut peraturan yang berlaku; SUBSIDAIR : -
Apabila Pengadilan berpendapat lain mohon putusan yang seadiladilnya; Bahwa pada hari-hari persidangan yang telah ditentukan untuk
perkara ini Pemohon dan Termohon telah ternyata datang menghadap sendiri di persidangan;
Halaman 3 dari 24 Hal. Putusan No. 126/Pdt.G/2013/PA.Blu
Bahwa
Majelis
Hakim
dalam
persidangan
telah
berusaha
mendamaikan Pemohon dan Termohon agar dapat bersabar dan rukun kembali dan
telah pula mengupayakan perdamaian melalui mediasi
dengan didampingi GENIUS VIRADES, S.H Hakim Pengadilan Agama Blambangan Umpu sebagai mediator untuk melakukan upaya perdamaian antara Pemohon dengan Termohon, akan tetapi usaha tersebut tidak berhasil ; Bahwa kemudian dibacakanlah permohonan Pemohon tersebut dalam persidangan yang tertutup untuk umum
pada prinsipnya isinya
tetap dipertahankan oleh Pemohon ; Bahwa atas permohonan Pemohon tersebut Termohon telah memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa pada posita angka 1 sampai 3 benar; 2. Bahwa pada posita angka 4 benar Termohon dan Pemohon tidak harmonis lagi sejak bulan Mei tahun 2012 tetapi mengenai penyebabnya sebagai berikut; a. Benar, Termohon mengatakan kata-kata kasar kepada Pemohon tetapi itu karena Pemohon menampar dan mencekik Termohon; b. Benar, Termohon tidak patuh kepada Pemohon karena Pemohon selalu menuruti perkataan orang tua Pemohon; c. Benar, Termohon cemburu buta dengan perempuan yang bernama Rika dan perempuan tersebut adalah mantan pacar Pemohon dan Pemohon sering lewat di depan rumah perempuan tersebut; 3. Bahwa pada posita angka 5 benar pada tanggal 10 Agustus 2013 Termohon dan Pemohon bertengkar karena masalah perempuan lain dan Termohon pulang kerumah orang tua Termohon dan tidak pamit kepada Pemohon karena setelah kejadian tersebut Pemohon pergi ke Baturaja selama 2 hari akan tetapi Termohon pamit kepada orang tua Halaman 4 dari 24 Hal. Putusan No. 126/Pdt.G/2013/PA.Blu
Pemohon
dan
menitipkan
pesan
agar
Pemohon
menghubungi
Termohon; 4. Bahwa posita angka 6
benar Termohon sudah didamaikan oleh
keluarga tetapi tidak berhasil; 5. Bahwa pada posita angka 7 Termohon tidak keberatan diceraikan oleh Pemohon akan tetapi Termohon memiliki tuntutan kepada Pemohon berupa : 1. Pemohon harus mengganti mas kawin yang dipakai oleh Pemohon berupa uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah); 2. Nafkah iddah selama 3 bulan dengan jumlah sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) selama 3 bulan; 3. Mut’ah sebesar Rp 3.000.000,- (tiga juta rupiah) ; Bahwa
atas
jawaban
Termohon
tersebut
Pemohon
telah
menyampaikan repliknya secara lisan yang pada pokoknya tetap pada permohonannya semula dan menyatakan tidak sanggup memenuhi semua tuntutan Termohon tersebut dan menambahkan bahwa saat ini pekerjaan Pemohon
adalah kuli timbang karet dengan penghasilan rata-rata
sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) perminggu, Pemohon hanya sanggup memenuhi tuntutan Termohon sebagai berikut : 1. Mas kawin yang Pemohon pakai waktu Pemohon sakit dan masuk rumah sakit berbentuk emas seberat 3 gram dan akan Pemohon ganti dengan berbentuk emas juga seberat 3 gram; 2. Nafkah iddah selama 3 bulan sebesar Rp 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) selama 3 bulan; 3. Mut’ah Pemohon tidak bersedia untuk memberikannya; Bahwa atas replik Pemohon tersebut Termohon telah menyampaikan dupliknya secara lisan juga yang pada pokoknya tetap sebagaimana dalam jawaban Termohon semula
dan Termohon menerima replik
Halaman 5 dari 24 Hal. Putusan No. 126/Pdt.G/2013/PA.Blu
Pemohon mengenai pergantian mas kawin, Termohon bersedia diganti dengan emas seberat 3 gram, sedangkan untuk nafkah selama masa iddah dan mut’ah Termohon tetap pada tuntutan Termohon; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti-bukti dipersidangan sebagaimana yang diatur dalam pasal 283-284 R.Bg sebagai berikut: -
Bukti surat berupa: 1. Fotokopi Buku Kutipan Akta Nikah Nomor :114/17/IV/2012 yang dikeluarkan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Baradatu tertanggal 23 April 2013 telah dinazzegelen dan telah dilegalisir Panitera Pengadilan Agama Blambangan Umpu, telah dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai bukti P. 1; 2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama PEMOHON Nomor: 1808043012900002 tanggal 28 Juni 2012 telah dinazzegelen telah dilegalisir Panitera Pengadilan Agama Blambangan Umpu, telah dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai bukti P.2; Bahwa Termohon menyatakan tidak keberatan atas alat bukti surat
yang diajukan oleh Pemohon ; Bahwa Termohon
juga menyatakan tidak mengajukan alat bukti
surat dan mencukupkan pada alat bukti surat Pemohon; Bahwa
selain
bukti
surat
tersebut Pemohon
juga
telah
menghadirkan 2 (dua) orang saksi yang masing-masing bernama : 1. SAKSI I , selaku kakak ayah kandung Pemohon, memberikan keterangan dibawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut: -
Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang sah dan telah dikaruniai 1 orang anak;
-
Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal bersama di rumah orang tua Pemohon; Halaman 6 dari 24 Hal. Putusan No. 126/Pdt.G/2013/PA.Blu
-
Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah
tidak
harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon yaitu sejak anak Pemohon dan Termohon lahir disebabkan karena Termohon cemburu sehingga Pemohon tidak boleh keluar rumah, kalau Pemohon keluar rumah terlalu lama maka Termohon marah kepada Pemohon; -
Bahwa Termohon tidak taat kepada Pemohon, Termohon kurang melayani Pemohon seperti makan dan minum sehingga Pemohon melayani dirinya sendiri;
-
Bahwa saksi sering melihat dan mendengar langsung Pemohon dan Termohon bertengkar dan saksi pernah mendengar Termohon memaki Pemohon dengan kata-kata kasar seperti Babi dan Anjing dan saksi juga pernah melihat Pemohon sedang memegang bahu Termohon kemudian dilerai oleh saksi;
-
Bahwa antara Pemohon dan Termohon telah berpisah rumah sejak 2 bulan yang lalu karena Pemohon dan Termohon bertengkar Pemohon pergi meninggalkan rumah ke Baturaja setelah 3 hari kemudian Termohon pulang kerumah orang tua Termohon dan tidak pamit kepada Pemohon dan orang tua Pemohon karena Termohon perginya dari rumah teman Termohon, hingga saat ini tidak bersatu lagi;
-
Bahwa pekerjaan Pemohon adalah kuli timbang getah karet dengan penghasilan Pemohon sebesar Rp. 100.000,- perminggu;
-
Bahwa sejak Pemohon dan Termohon berpisah Pemohon tidak pernah datang menjemput
Termohon karena itu sudah sering
dilakukan Pemohon, setiap Pemohon dan Termohon bertengkar Termohon selalu pulang kerumah orang tua Termohon;
Halaman 7 dari 24 Hal. Putusan No. 126/Pdt.G/2013/PA.Blu
-
Bahwa pihak keluarga sudah berusaha untuk mendamaikan Pemohon dan Termohon akan tetapi tidak berhasil;
-
Bahwa saksi tidak sanggup untuk mendamaikan Pemohon dan Termohon; Bahwa atas keterangan saksi Pemohon tersebut Termohon
membenarkan dan meluruskan bahwa Termohon pulang pamit kepada orang tua Pemohon, Termohon bersama kakak
Termohon datang ke
rumah orang tua Pemohon untuk pamit kepada ibu Pemohon dan yang dilihat saksi Pemohon sedang memegang bahu saksi itu sebenarnya Pemohon mencekik leher Termohon; 2. SAKSI II, selaku kakak kandung Pemohon, memberikan keterangan dibawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut: -
Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang sah menikah tahun 2012 dan telah dikaruniai 1 orang anak yang saat ini diasuh oleh Termohon;
-
Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal di rumah orang tua Pemohon;
-
Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon
sudah tidak
harmonis lagi dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon yang disebabkan karena cemburu, Pemohon tidak boleh keluar rumah terlalu lama dan antara Pemohon dan Termohon sering bertengkar karena masalah anak rewel; -
Bahwa saksi pernah mendengar ketika Pemohon pulang nderes karet
Pemohon
dan
Termohon
bertengkar
dan
Termohon
mengatakan kalau Pemohon tidak becus mencari uang dan Termohon juga mengatakan babi pada Pemohon, kalau masalah
Halaman 8 dari 24 Hal. Putusan No. 126/Pdt.G/2013/PA.Blu
memukul saksi tidak melihat karena Pemohon dan Termohon bertengkar di dalam kamar; -
Bahwa antara Pemohon dan Termohon telah berpisah rumah sejak Agustus 2013, Termohon pulang ke rumah orang tua Termohon dan selama berpisah Pemohon tidak pernah menjemput Termohon dan tidak memberikan nafkah kepada Termohon ;
-
Bahwa waktu Termohon pulang kerumah orang tua Termohon, Termohon hanya pamit dari pintu dan mengatakan ingin ke Baradatu dan kalau Pemohon pulang suruh telpon Termohon sedangkan Pemohon tidak dirumah karena pergi ke Baturaja selama 2 hari di rumah Paman Pemohon;
-
Bahwa pekerjaan Pemohon adalah membantu orang tua Pemohon nderes karet milik orang tua Pemohon dan hanya diberi upah berupa uang rokok untuk Pemohon;
-
Bahwa pihak keluarga sudah berusaha untuk mendamaikan Pemohon dan Termohon, akan tetapi tidak berhasil;
-
Bahwa saksi tidak sanggup lagi untuk mendamaikan Pemohon dan Termohon; Bahwa atas keterangan saksi Pemohon tersebut Pemohon
membenarkan sedangkan Termohon meluruskan bahwa ketika Termohon pulang kerumah orang tua Termohon, Termohon pamit dan bilang mau pulang ke Baradatu dan pada saat itu ada kedua orang tua Pemohon dirumah dan setelah 1 hari kemudian Termohon datang lagi kerumah orang tua Pemohon dan pamit kepada ibu Pemohon sedangkan bapak Pemohon sedang berada di kebun ; Bahwa Termohon juga menghadirkan 2 (dua) orang saksi yang masing-masing bernama :
Halaman 9 dari 24 Hal. Putusan No. 126/Pdt.G/2013/PA.Blu
1.
SAKSI I,
selaku Paman Termohon, memberikan keterangan di
bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa Termohon dan Pemohon adalah suami isteri yang telah dikaruniai seorang anak, yang saat ini diasuh oleh Termohon;
-
Bahwa, setelah menikah Termohon dan Pemohon
tinggal di
rumah orang tua Pemohon; -
Bahwa rumah tangga Termohon dan Pemohon tidak rukun dan sering bertengkar, dan saksi tahu dari cerita Termohon kepada saksi, dan penyebab perselisihan dan pertengkaran antara Termohon dan Pemohon adalah karena anak rewel kemudian Termohon dan Pemohon bertengkar;
-
Bahwa antara Termohon dan Pemohon telah berpisah rumah, sekitar 2 bulan yang lalu Pemohon pergi ke Baturaja kemudian Termohon pulang kerumah orang tua Termohon dan tidak bersatu lagi;
-
Bahwa saksi sudah pernah mengkomfirmasi kepada Pemohon dan Pemohon mengakui ada perselisihan antara Termohon dan Pemohon tetapi Pemohon tidak mengakui telah memukul Termohon;
-
Bahwa pekerjaan Pemohon adalah tani akan tetapi saksi tidak mengetahui berapa penghasilan Pemohon;
-
Bahwa saksi sudah berusaha mendamaikan Termohon dan Pemohon akan tetapi tidak berhasil;
2. SAKSI II,
selaku Paman Termohon, memberikan keterangan di
bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa Termohon dan Pemohon adalah suami isteri yang telah dikaruniai seorang anak, yang saat ini diasuh oleh Termohon;
Halaman 10 dari 24 Hal. Putusan No. 126/Pdt.G/2013/PA.Blu
-
Bahwa setelah menikah Termohon dan Pemohon
tinggal di
rumah orang tua Pemohon; -
Bahwa
saksi tidak pernah mendengar perselisihan dan
pertengkaran Termohon dan Pemohon saksi hanya mendengar dari cerita orang tua Termohon dan orang tua Pemohon ; -
Bahwa saksi diminta orang tua Termohon untuk datang bermusyawarah kerumah orang tua Pemohon akan tetapi orang tua Pemohon tidak nyambung sehingga musyawarah tersebut tidak berhasil;
-
Bahwa antara Termohon dengan Pemohon telah berpisah rumah sejak Agustus 2013, Termohon pulang ke rumah orang tua Termohon karena merasa tidak betah tinggal di rumah orang tua Pemohon dikarenakan Pemohon tidak berada di rumah orang tua Pemohon dan pada saat pulang Termohon pamit dengan orang tua Pemohon; Bahwa terhadap keterangan saksi-saksi Termohon, Pemohon
membenarkannya; Bahwa Majelis Hakim telah memerintahkan kepada keluarga kedua belah pihak berperkara yaitu SAKSI I, ayah Kandung Pemohon,
dan
SAKSI II, ayah kandung Termohon untuk mencari penyelesaian terbaik bagi kedua belah pihak dan hasilnya dilaporkan kepada Majelis Hakim, namun pihak keluarga kedua belah pihak yang berperkara menyatakan sudah tidak sanggup lagi mencari penyelesaian rumah tangga
Pemohon
dan Termohon dan menyerahkan sepenuhnya kepada Majelis Hakim ; Bahwa Pemohon dalam kesimpulannya menyatakan tetap pada permohonannya
ingin
bercerai
dengan
Termohon,
dan
Pemohon
menyatakan tidak akan mengajukan sesuatu apapun lagi, serta memohon agar Pengadilan Agama menjatuhkan putusannya ; Halaman 11 dari 24 Hal. Putusan No. 126/Pdt.G/2013/PA.Blu
Bahwa Termohon dalam kesimpulannya menyatakan tetap dengan jawaban dan duplik semula dan tidak keberatan bercerai dengan Pemohon dan tidak akan mengajukan sesuatu apapun lagi, serta memohon agar Pengadilan Agama menjatuhkan putusannya; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka untuk selengkapnya ditunjuk hal-ihwal sebagaimana yang telah tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini ; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa karena dalam jawaban Termohon terhadap permohonan Pemohon ada tuntutan, maka dalam pertimbangan hukum ini Majelis Hakim akan mempertimbangkannya dalam bentuk konvensi dan rekonvensi ; DALAM KONVENSI Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon Konvensi adalah sebagaimana tersebut di atas ; Menimbang,
bahwa
untuk
memudahkan
penyebutan
identitas/kedudukan para pihak dalam Konvensi ini, maka semula Pemohon, dalam Konvensi ini disebut dengan Pemohon Konvensi, sedangkan Termohon, dalam Konvensi ini disebut dengan Termohon Konvensi; Menimbang, bahwa pada hari-hari persidangan perkara ini Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi telah ternyata datang menghadap sendiri di persidangan ; Menimbang, bahwa sebagaimana didalilkan Pemohon Konvensi dan ternyata pula dalam bukti P.1 yaitu Kutipan Akta Nikah Nomor: 114/17/IV/2012, tanggal 23 April 2012 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way kanan, bahwa Halaman 12 dari 24 Hal. Putusan No. 126/Pdt.G/2013/PA.Blu
antara Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi adalah suami isteri yang sah, maka berkwalitas sebagai pihak-pihak dalam perkara ini (legal standing); Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan Pemohon Konvensi, bukti P.2 Fotokopi Kartu Tanda penduduk atas nama ARDIAN, keterangan Termohon Konvensi dan keterangan saksi-saksi dibawah sumpah, terbukti tempat kediaman Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi berada di wilayah hukum/yurisdiksi Pengadilan Agama Blambangan Umpu dan Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi beragama Islam serta pokok perkara a quo yang diajukan berkenaan dengan gugatan perceraian, oleh karena itu berdasarkan Pasal 66 ayat (1) huruf a dan ayat (2) Undangundang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 terhadap perkara ini harus dinyatakan sepenuhnya wewenang Pengailan Agama Blambangan Umpu untuk memeriksa dan menyelesaikannya; Menimbang, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Jo Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Jo Pasal 143 Kompilasi Hukum Islam Tahun 1991 serta Pasal 18 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008, Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi dalam setiap kali persidangan, dan telah pula mengupayakan perdamaian melalui mediasi dengan didampingi GENIUS VIRADES, S.H Hakim Pengadilan Agama Blambangan Umpu sebagai mediator untuk melakukan upaya perdamaian antara Pemohon Halaman 13 dari 24 Hal. Putusan No. 126/Pdt.G/2013/PA.Blu
Konvensi dengan Termohon Konvensi, akan tetapi semua usaha tersebut tidak berhasil ; Menimbang, bahwa yang menjadi dalil pokok permohonan Pemohon Konvensi dalam perceraiannya dengan Termohon Konvensi adalah bahwa sejak bulan Mei tahun 2012 ketentraman rumah tangga Pemohon Konvensi dengan Termohon Konvensi mulai goyah, antara Pemohon Konvensi dengan Termohon Konvensi terus menerus terjadi perselisihan
dan
pertengkaran
yang
penyebabnya
adalah
karena
Termohon Konvensi tidak menghargai Pemohon Konvensi sebagai suami, Termohon Konvensi sering berkata kasar kepada Pemohon Konvensi, Termohon Konvensi tidak patuh kepada Pemohon Konvensi apabila dinasehati Termohon Konvensi selalu membantah dan penyebab lainnya karena Termohon Konvensi cemburu buta dan menuduh Pemohon Konvensi ada hubungan
dengan perempuan lain dan
puncak
perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon Konvensi dengan Termohon Konvensi tersebut terjadi pada tanggal 10 Agustus 2013 dengan sebab Termohon Konvensi cemburu dengan perempuan lain padahal perempuan tersebut masih ada hubungan keluarga dengan Pemohon Konvensi yang akibatnya Termohon Konvensi pulang ke rumah orang tua Termohon Konvensi ; Menimbang, bahwa terhadap dalil-dalil permohonan Pemohon Konvensi tersebut Termohon Konvensi dalam jawabannya secara lisan sepanjang yang dapat disimpulkan yang berkaitan dengan pokok perkara pada pokoknya
Termohon Konvensi menyangkal sebagian
dalil-dalil
permohonan Pemohon Konvensi, kecuali yang diakui secara tegas antara lain, Termohon Konvensi telah mengakui kondisi rumah tangganya sudah tidak harmonis karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran tetapi
Halaman 14 dari 24 Hal. Putusan No. 126/Pdt.G/2013/PA.Blu
penyebabnya adalah karena Pemohon Konvensi sering menampar dan mencekik Termohon Konvensi dan Pemohon Konvensi juga selalu menuruti perkataan orang tua Pemohon Konvensi, Termohon Konvensi juga membenarkan antara Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi sudah pisah tempat tinggal sejak tanggal 10 Agustus 2013 namun Termohon Konvensi membantah kalau Termohon Konvensi tidak pamit kepada Pemohon Konvensi karena setelah terjadi pertengkaran tersebut Pemohon Konvensi pergi ke Baturaja sehingga Termohon Konvensi tidak pamit kepada Pemohon Konvensi tetapi Termohon Konvensi pamit kepada orang tua Pemohon Konvensi,
akan tetapi dalam kesimpulannya
Termohon Konvensi tidak keberatan bercerai dengan Pemohon Konvensi; Menimbang, bahwa Konvensi poin 1 (satu),
terhadap posita permohonan Pemohon
2 (dua) dan 3 (tiga), ternyata telah diakui oleh
Termohon Konvensi, maka patut dinyatakan dalil permohonan Pemohon Konvensi yang terdiri dari 3 (tiga) posita tersebut telah nyata; Menimbang, bahwa oleh karena sebahagian dalil permohonan dibantah, maka pembuktian dalam perkara ini dibebankan kepada kedua belah pihak dengan ketentuan pembuktian pertama-tama dibebankan kepada pihak Pemohon Konvensi untuk membuktikan kebenaran dalildalil permohonannya ; Menimbang, bahwa Pemohon Konvensi telah menghadirkan dua orang saksi
yang bernama SAKSI I dan SAKSI II telah memberikan
keterangan dibawah sumpahnya yang pokoknya adalah rumah tangga Pemohon Konvensi dengan Termohon Konvensi sudah tidak harmonis sering terjadi pertengkaran dan perselisihan yang disebabkan karena Termohon Konvensi cemburu dan sering berkata kasar kepada Pemohon Konvensi, Termohon Konvensi tidak patuh kepada Pemohon Konvensi dan antara Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi telah pisah tempat Halaman 15 dari 24 Hal. Putusan No. 126/Pdt.G/2013/PA.Blu
tinggal sejak tanggal 10 Agustus 2013 serta telah diupayakan perdamaian namun tidak berhasil ; Menimbang,
bahwa
pada
pokok
keterangan
kedua
saksi
Pemohon Konvensi tersebut telah dibenarkan oleh Termohon Konvensi, Termohon Konvensi hanya meluruskan bahwa Termohon pamit kepada orang tua Pemohon Konvensi bersama Kakak Termohon Konvensi, maka kesaksian kedua orang saksi tersebut telah memenuhi ketentuan syarat formil dan syarat materiil sebagai alat bukti, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa kesaksian kedua orang saksi tersebut telah mempunyai nilai pembuktian yang sah, sempurna dan mengikat; Menimbang, bahwa Termohon Konvensi telah pula menghadirkan dua orang saksi yang bernama SAKSI I dan SAKSI II, telah memberikan keterangan dibawah sumpahnya sebagai berikut, bahwa rumah tangga Pemohon Konvensi dan Termohon
Konvensi tidak harmonis karena
Termohon Konvensi telah pulang kerumah orang tua Termohon Konvensi sejak tanggal 10 Agustus 2013 dan sejak kepergiannya Pemohon Konvensi tidak pernah lagi memberikan nafkah kepada Termohon Konvensi dan anak Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi; Menimbang, bahwa pada pokoknya keterangan kedua saksi Termohon Konvensi hanya mengetahui bahwa Termohon Konvensi dan Pemohon Konvensi sudah pisah tempat tinggal dan keterangan saksisaksi tersebut dibenarkan oleh Pemohon Konvensi, maka kesaksian kedua orang saksi tersebut telah memenuhi ketentuan formil dan syarat materiil sebagai alat bukti, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa kesaksian kedua orang saksi tersebut telah mempunyai nilai pembuktian yang sah, sempurna dan mengikat; Menimbang, bahwa meskipun keterangan saksi-saksi Termohon tersebut hanya menerangkan suatu akibat hukum (rechts gevoig) tanpa Halaman 16 dari 24 Hal. Putusan No. 126/Pdt.G/2013/PA.Blu
terlebih dahulu adanya sebab-sebab/alasan-alasan hukum (vreem de ooezaak) timbulnya perselisihan Termohon Konvensi dan Pemohon Konvensi namun realitanya telah terjadi perpisahan antara Termohon Konvensi dan Pemohon Konvensi dengan demikian kesaksian para saksi Termohon
Konvensi
mempunyai
kekuatan
Hukum
(Yurisprudensi
mahkamah Agung Nomor :229/K/AG/2003); Menimbang, bahwa Majelis telah memerintahkan keluarga untuk mencari penyelesaian dan perdamaian bagi kedua belah pihak dan ternyata tidak berhasil, maka dengan demikian usaha-usaha maksimal untuk merukunkan telah dilakukan secara maksimal; Menimbang, bahwa berdasarkan kepada permohonan replik Pemohon Konvensi,
jawaban dan duplik
maupun kesimpulan masing-masing,
maupun
Termohon Konvensi,
dan keterangan saksi-saksi
dibawah sumpahnya serta apa-apa yang telah terungkap selama persidangan berlangsung, kesemuanya telah dipertimbangkan dalam hubungannya antara yang satu dengan yang lainnya, dan dengan tanpa melihat apa dan siapa yang menyebabkan terjadinya perselisihan dan pertengkaran, dan tanpa memperhatikan pihak mana yang pergi meninggalkan pihak yang lain, Majelis Hakim telah menemukan fakta hukum, bahwa telah terjadi perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga Pemohon Konvensi dan Termohon sebagaimana
dalam
dalil
permohonan
Konvensi disebabkan
Pemohon
puncaknya terjadi pada tanggal 10 Agustus 2013 dan Termohon
Konvensi telah pisah rumah
Konvensi
yang
Pemohon Konvensi
hingga sekarang, maka
Majelis Hakim dapat menilai, bahwa rumah tangga Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi telah pecah karena sudah tidak ada saling pengertian, saling mengalah, saling menghormati satu sama lain, yang muncul kepermukaan adalah egois masing-masing ; Halaman 17 dari 24 Hal. Putusan No. 126/Pdt.G/2013/PA.Blu
Menimbang, bahwa
Majelis Hakim berpendapat bahwa antara
Pemohon Konvensi dengan Termohon Konvensi patut diduga telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang tajam dan terus-menerus sifatnya yang tidak dapat didamaikan lagi, dan rumah tangga Pemohon Konvensi dengan Termohon Konvensi sudah pecah dan tidak ada harapan lagi untuk dapat hidup rukun kembali dalam rumah tangga mereka, sehingga apabila perkawinan antara Pemohon Konvensi dengan Termohon Konvensi
dipaksakan untuk dipertahankan, maka patut diduga hal
tersebut hanya akan menimbulkan kemudharatan dan penderitaan bathin yang berkepanjangan bagi kedua belah pihak ; Menimbang, bahwa tujuan perkawinan adalah untuk membina rumah tangga yang kekal, bahagia, mawaddah dan rahmah, akan tetapi sebagaimana kenyataan yang dialami oleh Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi seperti apa yang telah dipertimbangkan di atas, maka apa yang menjadi tujuan perkawinan tersebut sudah sangat sulit untuk diwujudkan, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa alternatif yang terbaik bagi kedua belah pihak agar keduanya terlepas dari percekcokkan, pertengkaran dan penderitaan bathin yang berkepanjangan adalah dengan memberikan ijin kepada Pemohon Konvensi untuk menceraikan Termohon Konvensi
dengan menjatuhkan talak satu raj’i
terhadap Termohon Konvensi ; Petunjuk Allah SWT dalam Alqur an surat al Baqarah ayat 227 yang berbunyi : 227
اﻟﺒﻘﺮة
وان ﻋﺰﻣﻮااﻟﻄﻼق ﻓﺎن اﷲ ﺳﻤﯿﻊ ﻋﻠﯿﻢ
Terjemahnya:”Dan jika mereka berazam (bertetap hati) untuk bercerai, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”;
Halaman 18 dari 24 Hal. Putusan No. 126/Pdt.G/2013/PA.Blu
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa alasan perceraian yang dikemukakan oleh Pemohon Konvensi telah beralasan hukum dan telah sesuai sebagaimana yang dimaksudkan dalam Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Jo Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam Tahun 1991; Menimbang, bahwa karena dalil permohonan Pemohon Konvensi telah beralasan hukum, maka permohonan Pemohon Konvensi untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon Konvensi dapat dikabulkan ; DALAM REKONVENSI Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat Rekonvensi adalah sebagaimana tersebut di atas ; Menimbang,
bahwa
untuk
memudahkan
penyebutan
identitas/kedudukan para pihak dalam Rekonvensi ini, maka semula Pemohon, dalam Rekonvensi ini disebut dengan Tergugat Rekonvensi, sedangkan Termohon dalam Rekonvensi ini disebut dengan Penggugat Rekonvensi; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi dalam setiap kali persidangan, namun semua usaha tersebut tidak berhasil ; Menimbang, bahwa selain pokok permohonan tersebut di atas, Penggugat Rekonvensi
juga mohon kepada Majelis Hakim jika terjadi
perceraian Penggugat Rekonvensi menuntut : 1. Penggantian mas kawin yang di pakai oleh Pemohon Konvensi sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah);
Halaman 19 dari 24 Hal. Putusan No. 126/Pdt.G/2013/PA.Blu
2. Nafkah iddah selama 3 bulan dengan jumlah sebesar Rp.4.000.000,(empat juta rupiah) selama 3 bulan; 3. Mut’ah sebesar Rp 3.000.000,- (tiga juta rupiah) ; Menimbang,
bahwa
atas
tuntutan
Penggugat
Rekonvensi,
Tergugat Rekonvensi menyampaikan kesanggupannya sebagai berikut : 1. Penggantian mas kawin yang dipakai Tergugat Rekonvensi akan diganti Tergugat Rekonvensi dengan bentuk emas seberat 3 gram; 2. Nafkah iddah selama 3 bulan sebesar Rp 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) selama 3 bulan; 3. Mut’ah Tergugat Rekonvensi tidak bersedia untuk memberikannya ; Menimbang, bahwa berdasarkan jawaban Tergugat Rekonvensi atas gugatan Penggugat Rekonvensi dan replik - duplik dari Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi,
terhadap gugatan Penggugat
Rekonvensi, maka Majelis Hakim mempertimbangkannya sebagai berikut; Menimbang, bahwa untuk Pergantian mas kawin yang pakai Tergugat Rekonvensi, Tergugat Rekonvensi bersedia mengembalikannya dalam bentuk emas seberat 3 gram, sedangkan Penggugat Rekonvensi dalam dupliknya mengatakan bersedia dan tidak keberatan apabila diganti dengan emas seberat 3 gram, sehingga dalam hal ini Majelis Hakim berpendapat tidak perlu mempertimbangkan lagi; Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat Rekonvensi tentang nafkah selama iddah sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) dan mut’ah berupa uang sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) yang harusnya dibayarkan oleh Tergugat Rekonvensi kepada Penggugat Rekonvensi, Tergugat Rekonvensi dalam repliknya menyatakan hanya bersedia membayarkan nafkah selama masa iddah kepada Penggugat Rekonvensi sebesar Rp.300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) dan Tergugat Rekonvesi tidak bersedia membayarkan nafkah mut’ah; Halaman 20 dari 24 Hal. Putusan No. 126/Pdt.G/2013/PA.Blu
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 41 Undangundang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkwinan jo. Pasal 24 angka 2 huruf (a) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 dan Pasal 149 huruf (a) dan (b) serta Pasal 152 Kompilasi Hukum Islam tahun 1991, sebagai akibat perceraian atas kehendak suami (cerai talak), maka selama isteri tidak nusyuz wajib bagi bekas suami untuk memberikan nafkah selama masa iddah dan mut’ah; Menimbang, bahwa selama dalam persidangan baik keterangan kedua belah pihak maupun saksi-saksi dari kedua belah pihak Majelis Hakim tidak menemukan fakta bahwa Penggugat Rekonvensi sebagai isteri yang nusyuz; Menimbang, bahwa karena Tergugat Rekonvensi bekerja sebagai kuli timbang getah karet
dengan penghasilan tidak menentu, maksimal
Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) perminggu,
oleh karena itu maka
Majelis Hakim berpendapat bahwa sangat wajar biaya untuk nafkah iddah Penggugat Rekonvensi ditetapkan sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) setiap bulannya selama 3 (tiga) bulan berjumlah Rp. 1.500.000,(satu juta lima ratus ribu rupiah) sejak ikrar talak dijatuhkan oleh Tergugat Rekonvensi terhadap Penggugat Rekonvensi ; Menimbang, bahwa
karena Tergugat Rekonvensi dengan
Penggugat Rekonvensi telah bergaul sebagai suami isteri, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa apabila Tergugat Rekonvensi
menceraikan
Penggugat Rekonvensi dengan menjatuhkan talak satu raj’i, sangat wajar apabila Tergugat Rekonvensi
memberikan mut’ah kepada Penggugat
Rekonvensi, hal ini sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah SWT dalam Alqur an Surat Al Ahzab ayat 49 yang berbunyi :
ﻓﻤﺘﻌﻮھﻦ وﺳﺮﺣﻮھﻦ ﺳﺮاﺣﺎ ﺟﻤﯿﻼ
Halaman 21 dari 24 Hal. Putusan No. 126/Pdt.G/2013/PA.Blu
Artinya: “Maka berilah mereka (isteri-isterimu) mut’ah dan ceraikanlah mereka itu dengan cara yang baik”; Menimbang, bahwa karena Tergugat Rekonvensi bekerja sebagai kuli timbang getah karet
dengan penghasilan tidak menentu, maksimal
Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) perminggu, oleh karena itu maka Majelis Hakim berpendapat bahwa sangat wajar apabila Tergugat Rekonvensi
ditetapkan untuk memberikan mut’ah kepada Penggugat
Rekonvensi sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) sejak ikrar talak dijatuhkan oleh Tergugat Rekonvensi terhadap Penggugat Rekonvensi ; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 89 ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagimana telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009,
maka biaya
perkara dibebankan kepada Pemohon Konvensi/ Tergugat Rekonvensi; Mengingat dan memperhatikan segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta ketentuan syara’ yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI DALAM KONVENSI 1. Mengabulkan permohonan Pemohon Konvensi ; 2. Memberi izin kepada Pemohon Konvensi
untuk menjatuhkan talak
satu raj’i terhadap Termohon Konvensi di depan sidang Pengadilan Agama Blambangan Umpu ; DALAM REKONVENSI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi sebagian ;
Halaman 22 dari 24 Hal. Putusan No. 126/Pdt.G/2013/PA.Blu
2. Menghukum
Tergugat Rekonvensi
untuk
mengganti mas kawin
kepada Penggugat Rekonvensi berupa emas seberat 3 Gram; 3. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar nafkah iddah kepada Penggugat Rekonvensi sebesar Rp 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) selama masa iddah ; 4. Menghukum Tergugat Rekonvensi
untuk membayar mut’ah kepada
Penggugat Rekonvensi sebesar Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah); 5. Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi untuk sebagian; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI Membebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi
untuk
membayar biaya perkara ini yang hingga kini sebesar Rp. 266.000,- (dua ratus enam puluh enam ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan dalam musyawarah Majelis Hakim pada hari Rabu
tanggal 9
Oktober 2013 Masehi bertepatan dengan
tanggal 19 Dzulhijjah 1434 Hijriyah oleh kami H. ROHMAT, S.Ag, M.H sebagai Hakim Ketua,
SRI SURYADA Br. SITORUS, S.HI dan
MASWARI, S.HI masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan oleh Hakim Ketua pada hari Kamis tanggal 31 Oktober 2013 Masehi bertepatan dengan tanggal 25 Dzulhijjah
1434 Hijriyah dalam
persidangan yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota majelis tersebut dan dibantu Drs. SUNARIYA sebagai Panitera serta dihadiri oleh Pemohon Konvensi/Tergugat
Rekonvensi dan
Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi ;
Ketua Majelis Hakim,
H. ROHMAT, S.Ag.,MH Halaman 23 dari 24 Hal. Putusan No. 126/Pdt.G/2013/PA.Blu
Anggota I,
Anggota II,
SRI SURYADA BR SITORUS, S.HI
MASWARI, S.HI
Panitera,
Drs. SUNARIYA
Perincian Biaya Perkara : Biaya Pendaftaran : Rp. 30.000,Biaya Proses : Rp. 50.000,Biaya Panggilan : Rp. 175.000,Redaksi : Rp. 5.000,Meterai : Rp. 6.000,Jumlah : Rp. 266.000 ,(dua ratus enam puluh enam ribu rupiah.)
Halaman 24 dari 24 Hal. Putusan No. 126/Pdt.G/2013/PA.Blu