PUTUSAN Nomor 967/Pdt.G/2010/PA JP. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Jakarta Pusat Kelas IA yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan majelis telah menjatuhkan putusan sebagaimana tertera di bawah ini dalam perkara pembatalan nikah antara: ..................................., umur 36 tahun, agama Kristen protestan, warga negara Indonesia, pendidikan SLTA, pekerjaan Karyawan Swasta, tempat tinggal di ........................................... Disebut PENGGUGAT.
MELAWAN ..................................., umur 34 tahun, Agama Islam, warga negara Indonesia, pendidikan D.III, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat tinggal di jalan ........................................... Disebut TERGUGAT. Pengadilan Agama tersebut. Setelah membaca surat gugatan Penggugat dan semua surat yang berkaitan dengan perkara ini. Telah mendengar keterangan Penggugat dan jawaban Tergugat serta Saksisaksi yang dihadirkan oleh Penggugat.
TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat melalui suratnya tanggal 16 Desember 2010 telah mengajukan pembatalan perkawinan yang telah didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Agama Jakarta Pusat dalam buku register perkara gugatan nomor 967/Pdt.G/2010/PA JP. tanggal 16-122010 dengan perbaikan secara lisan yang isinya mengemukakan posita dan petitum sebagai berikut: 1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami istri yang sah, menikah pada hari Jum’at tanggal 11 Februari 2000 Masehi bertepatan dengan tanggal 5 Dzulqa’dah 1420 Hijriyah sebagaimana ternyata dalam kutipan akta nikah nomor 1137/43/II/2000 tanggal yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Cimahi Selatan, Bandung, Jawa Barat. Putusan nomor 967/Pdt.G/2010/PA JP. Tanggal 13 Januari 2011 Hal 1 dari 12 hal.
2. Bahwa, setelah pernikahan tersebut, Penggugat dan Tergugat tinggal bersama dan menetap di ........................................... 3. Bahwa, selama pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri dan telah memiliki 1 (satu) orang anak yang bernama ..................................., perempuan, lahir di Jakarta, tanggal 22 Agustus 2000 sekarang anak tersebut ikut tinggal bersama Penggugat. 4. Bahwa, sejak awal pernikahan, keharmonisan rumah tangga Penggugat dan Tergugagat sudah terganggu dan kerap memicu terjadi perselisihan dan pertengkaran, disebabkan: 4.1.
Antara Penggugat dengan Tergugat berbeda keyakinan.
4.2.
Antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak ada lagi kecocokan dalam menjalani kehidupan rumah tangga.
4.3.
Antara Penggugat dengan Tergugat selalu berbeda pendapat.
4.4.
Tergugat sudah tidak menghargai dan tidak patuh kepada Penggugat sebagai kepala keluarga.
4.5.
Tergugat sering mengungkit masalah yang telah lalu khususnya dalam hal ekonomi.
4.6.
Antara Penggugat dengan Tergugat jarang sekali berkomunikasi walaupun masih tinggal satu rumah.
4.7.
Penggugat menganggap bahwa tujuan pernikahan tidak ada lagi dalam rumah tangga, sehingga Penggugat takut akan membawa mudharat yang lebih besar.
5. Bahwa, puncak kekecewaan Penggugat terjadi pada bulan Juni 2009, dimana Penggugat pergi dari rumah kediaman bersama karena tidak tahan lagi dengan keadaan rumah tangga yang selalu bertengkar dan berselisih paham. 6. Bahwa, akibat perilaku Tergugat tersebut, telah meruntuhkan rasa cinta Penggugat kepada Tergugat, dan karenanya Penggugat sudah tidak ingin melanjutkan rumah tangganya dengan Tergugat. 7. Bahwa, terhadap biaya perkara agar dibebankan kepada Penggugat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Penggugat memohon agar Ketua Pengadilan Agama Jakarta Pusat segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat. Putusan nomor 967/Pdt.G/2010/PA JP. Tanggal 13 Januari 2011 Hal 2 dari 12 hal.
2. Menetapkan putus perkawinan antara Penggugat (....................................) dengan Tergugat (....................................) karena perceraian.
3. Membebankan biaya perkara sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Atau menjatuhkan putusan lain yang seadil-adilnya. Menimbang, bahwa pada hari-hari sidang yang telah ditetapkan untuk memeriksa perkara ini para pihak yang berperkara telah sama-sama dipanggil secara resmi dan patut, terhadap panggilan tersebut, Penggugat dan Tergugat masing-masing hadir inperson di persidangan, kemudian Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak yang berperkara agar dapat rukun kembali dalam rumah tangga tetapi upaya perdamaian tersebut tidak tercapai. Menimbang, bahwa untuk kepentingan mediasi, kedua belah pihak di muka sidang sepakat memilih mediator non hakim bernama Dra. Hj. Zubaidah Muchtar, dan atas dasar kesepakatan tersebut, majelis hakim meminta kepada mediator yang disepakati untuk memediasi kedua belah pihak. Menimbang, bahwa acara mediasi telah dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2011 di ruang mediasi Pengadilan Agama Jakarta Pusat, dan menurut laporan mediator tersebut hasilnya gagal karena telah berbeda agama, dan kedua belah pihak menolak untuk didamaikan termasuk menolak untuk mengajukan usul-usul perdamaian. Menimbang, bahwa setelah surat gugatan tersebut dibacakan yang isinya sebagaimana di atas dengan perubahan pihak-pihak dan petitum serta penjelasan dalil-dalil secara lisan sebagai berikut: Bahwa seuasai akad nikah, Penggugat kembali ke agama semula yaitu agama kristen protestan. Bahwa sebelum menikah, Tergugat telah hamil sekitar 3 (tiga) bulan akibat perbuatan Penggugat dan Tergugat. Yang keterangan selengkapnya sebagaimana telah dimuat dalam berita acara sidang, kemudian Penggugat menyatakan tetap mempertahankan gugatannya. Menimbang,
bahwa
terhadap
gugatan
tersebut,
Tergugat
telah
menyampaikan jawaban lisan yang intinya membenarkan semua dalil-dalil gugatan Penggugat kecuali:
Dalil angka 4.5. Bahwa yang benar adalah Tergugat tidak pernah mengungkit masalah ekonomi.
Putusan nomor 967/Pdt.G/2010/PA JP. Tanggal 13 Januari 2011 Hal 3 dari 12 hal.
Dan alasan Tergugat tidak taat kepada Penggugat sebagai suami adalah karena Tergugat tidak mau mengikuti keinginan Penggugat yang mengajak Tergugat masuk ke agama Penggugat.
Bahwa Tergugat sama sekali
tidak keberatan
diceraikan dari
Penggugat. Menimbang, bahwa terhadap jawaban tersebut, Tergugat menyatakan tidak mengajukan replik. Menimbang,
bahwa
untuk
mempertahankan
kebenaran
dalil-dalil
gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti sebagai berikut: 1. Bukti Surat, berupa fotokopi buku kutipan akta nikah nomor: 1137/43/II/2000 atas nama James J.R. Ginoga (Penggugat) dan Nurmayasari (Tergugat) yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Cimahi Selatan, Bandung, tanggal 11-2-2000. Surat bukti tersebut telah bermeterai cukup dan dapat diperlihatkan aslinya di persidangan kemudian diberi tanda bukti P.1.
2. Bukti Saksi: 2.1. ..................................., umur 71 tahun, agama Kristen protestan, pekerjaan
Ibu
rumah
tangga,
tempat
tinggal
di
........................................... Di bawah sumpahnya secara
kristen protestan, Saksi menyampaikan kesaksiannya yang intinya disimpulkan sebagai berikut: Bahwa Saksi kenal Penggugat sejak Penggugat masih kecil karena Saksi adalah Tante Penggugat, dan Saksi kenal Tergugat sebagai istri Penggugat sejak Penggugat menikah dengan Tergugat. Bahwa selama dalam ikatan perkawinan Penggugat dan Tergugat telah memperoleh anak 1 (satu) orang sekarang ikut tinggal bersama Tergugat. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di ...........................................
Bahwa setahu saksi, sejak 2 (dua) minggu setelah menikah, antara Penggugat dengan Tergugat sering berselisih paham dan bertengkar mulut karena berbeda prinsip dan berbeda agama,
Putusan nomor 967/Pdt.G/2010/PA JP. Tanggal 13 Januari 2011 Hal 4 dari 12 hal.
dimana Penggugat telah kembali lagi ke agamanya yang semula yaitu Kristen protestan, dan saksi sering melihat Penggugat pergi ke gereja. Sedangkan Tergugat tetap beragama Islam sampai saat ini.
Bahwa, Penggugat sejak kecil beragama kristen protestan, dan Penggugat masuk Islam yaitu hanya pada saat akad nikah dengan Tergugat.
Bahwa saksi pernah mendengar dan melihat langsung Penggugat bertengkar dengan Tergugat di rumah kediaman bersama.
Bahwa sejak Juni 2009 hingga sekarang antara Penggugat dengan Tergugat
tidak
serumah
lagi
karena
Penggugat
pergi
meninggalkan rumah kediaman bersama, demikian pula Tergugat pergi dari rumah kediaman bersama dan sekarang Tergugat menetap di rumah orang tuanya di alamat Tergugat sekarang, dan selama itu pula tidak pernah bersatu lagi dalam rumah tangga.
Bahwa
pihak
keluarga
dari
Penggugat
pernah
berusaha
mendamaikan kedua belah pihak agar dapat rukun kembali dalam rumah tangga tetapi tidak berhasil sehingga Saksi sekarang tidak bersedia lagi menyatukan Penggugat dengan Tergugat. Menimbang, bahwa terhadap keterangan Saksi tersebut, Penggugat membenarkannya, sedangkan Tergugat menyatakan tidak keberatan. 2.2. ..................................., umur 51 tahun, agama kristen protestan, pekerjaan
Ibu
rumah
tangga,
tempat
tinggal
di
........................................... Di bawah sumpahnya secara kristen protestan, Saksi tersebut menyampaikan kesaksian yang pokokpokoknya disimpulkan sebagai berikut: Bahwa Saksi adalah Ibu kandung Penggugat, dan Saksi kenal Tergugat sebagai istri Penggugat (menantu saksi) sejak tahun 2000. Bahwa setahu saksi, sejak bulan pertama menikah antara Penggugat dengan Tergugat sering berbeda pendapat dan cekcok lantaran berbeda pandangan dimana setelah menikah Penggugat telah kembali lagi ke agamanya semula yaitu kristen protestan. Sedangkan Tergugat tetap beragama Islam.
Putusan nomor 967/Pdt.G/2010/PA JP. Tanggal 13 Januari 2011 Hal 5 dari 12 hal.
Bahwa setahu saksi, sejak Juni 2009 sampai sekarang Penggugat tidak tinggal serumah lagi dengan Tergugat karena masing-masing tinggal di rumah orang tuanyanya. Bahwa setahu Saksi, keluarga Penggugat pernah berusaha menasehati Penggugat dan Tergugat tetapi tidak berhasil sehingga Saksi tidak sanggup lagi merukunkan kedua belah pihak. Menimbang, bahwa terhadap keterangan Saksi tersebut, Penggugat membenarkan
seluruhnya,
sedangkan
Tergugat
tidak
menyampaikan
tanggapan. Menimbang, bahwa Penggugat menyatakan tidak akan mengajukan lagi bukti-bukti yang lain. Menimbang, bahwa Tergugat menyatakan tidak akan mengajukan bukti. Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan kesimpulan lisan yang intinya menyatakan bahwa Penggugat tetap pada gugatannya semula dan memohon agar perkara ini dapat segera diputus dengan mengabulkan gugatan Penggugat. Menimbang, bahwa Tergugat mengajukan konklusi lisan yang intinya tidak keberatan terhadap gugatan pembatalan pernikahan Penggugat dengan Tergugat, dan memohon agar gugatan Penggugat dapat dikabulkan. Menimbang, bahwa tentang jalannya pemeriksaan perkara ini di persidangan selengkapnya telah dicatat dalam berita acara sidang, maka untuk mempersingkat uraian putusan ini cukuplah Pengadilan menunjuk kepada berita acara sidang dimaksud yang merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan putusan ini.
TENTANG HUKUMNYA Menimbang,
bahwa
maksud
dan
tujuan
gugatan
Penggugat
sebagaimana telah diuraikan di atas. Menimbang, bahwa selama proses persidangan Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak yang berperkara namun upaya tersebut tidak tercapai dengan demikian kehendak Pasal 65 jis. Pasal 82 ayat (4) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama serta Pasal 31 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan Pasal 115 Kompilasi Hukum Islam dipandang telah terpenuhi. Putusan nomor 967/Pdt.G/2010/PA JP. Tanggal 13 Januari 2011 Hal 6 dari 12 hal.
Menimbang,
bahwa
setelah
membaca
gugatan
Penggugat
serta
mendengar keterangan Penggugat dan jawaban Tergugat di persidangan, maka yang menjadi pokok masalah dari gugatan Penggugat adalah Penggugat mengajukan pembatalan perkawinnya dengan Tergugat di hadapan sidang Pengadilan Agama Medan dengan dalil yang dijadikan dasar hukum yaitu bahwa Penggugat telah beralih agama ke agama kristen, dan juga antara Penggugat
dengan
Tergugat
terus
menerus
terjadi
perselisihan
dan
pertengkaran yang berkesinambungan sehingga rumah tangga menjadi tidak harmonis disebabkan hal-hal seperti telah diuraikan pada bagian duduk perkara. Menimbang bahwa dalam jawabannya, Tergugat telah mengakui sebagian dalil-dalil Penggugat dan membantah sebagian lainnya sebagaima telah diuraikan di atas. Menimbang,
bahwa
berdasarkan
bukti
P.1
(akta
otentik)
yang
merupakan syarat mutlak (conditio sine qua non) mengajukan gugatan perceraian dan atau pembatalan nikah ternyata Penggugat dan Tergugat masih terikat dalam perkawinan, dan Penggugat mengakui bahwa Penggugat telah beralih agama dari agama Islam ke agama Kristen protestan, sedangkan Penggugat menikah dengan Tergugat secara Islam, maka harus dinyatakan terbukti bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pihak-pihak yang berhak dan berkepentingan mengajukan perkara ini (persona standi in judicio) dan secara kompetensi relatif Pengadilan Agama Jakarta Pusat berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini. Menimbang,
bahwa
oleh
karena
Tergugat
membantah
sebagian
posita/fundamentum petendi gugatan Penggugat, maka kepada Penggugat dibebankan wajib bukti, dan untuk itu telah didengar keterangan saksi-saksi keluarga dan atau orang dekat dari masing-masing pihak sebagaimana kehendak rumusan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan ketentuan Pasal 154 Kompilasi Hukum Islam. Menimbang, bahwa kesaksian Saksi-saksi Penggugat tersebut secara formil dapat diterima karena telah disumpah yang intinya telah melihat dan mendengar langsung bahwa Penggugat telah murtad dan sering bertengkar serta sudah berpisah rumah dengan Tergugat sebagaimana telah diuraikan pada bagian duduk perkara, dan keterangan tersebut tidak bertentangan antara keterangan Saksi yang satu dengan Saksi lainnya, dengan demikian keterangan para Saksi tersebut relevan dan obyektif dengan dalil-dalil guagatan Penggugat, Putusan nomor 967/Pdt.G/2010/PA JP. Tanggal 13 Januari 2011 Hal 7 dari 12 hal.
oleh
karenanya
keterangan
Saksi-saksi
tersebut
secara
materil
dapat
dipertimbangkan sebagai alat bukti sebagaimana dikehendaki ketentuan Pasal 171 ayat (1) dan Pasal 172 HIR. Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil/posita gugatan Penggugat yang telah dibuktikan secara sah di atas, maka Majelis Hakim mengkonstatir peristiwa konkret tersebut dan menemukan fakta-fakta/peristiwa hukum sebagai berikut: 1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah, menikah pada tanggal 11 Februari 2000 di Kecamatan Cimahi Selatan Bandung, dan selama dalam ikatan perkawinan telah memperoleh anak 1 (satu) orang sebagaimana tersebut di atas sekarang ikut tinggal bersama Tergugat. 2. Bahwa frekuensi perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat secara berkelanjutan sejak bulan pertama menikah yang puncaknya pada bulan Juni 2009 hingga gugatan ini diajukan tanggal 16 Desember 2010. 3. Bahwa faktor penyebab perselisihan dan pertengkaran berawal dari sikap perbedaan keyakinan/agama dimana Tergugat telah murtad (keluar dari agama Islam/masuk ke agama kristen protestan), dan sesuai dengan pengakuan Tergugat bahwa Tergugat mengajak Penggugat untuk masuk agama Tergugat tetapi Penggugat menolak dengan tegas. 4. Bahwa akibat pertengkaran tersebut rumah tangga menjadi tidak harmonis. 5. Bahwa pihak keluarga telah berupaya secara optimal mendamaikan Penggugat dan Tergugat namun ternyata menemui kebuntuan, yang pada akhirnya para Saksi tersebut menyatakan tidak sanggup lagi merukunkan dan menyatukan kedua belah pihak. Menimbang, bahwa jika suami istri yang sah bertengkar terus menerus, dan juga menurut pernyataan Penggugat dan Tergugat bahwa “tidak dapat
dipertahankan lagi”, maka dapat dikategorikan sebagai pasangan suami isteri yang tidak harmonis dan dinilai perkawinan tersebut sudah pecah [marriage
breakdown / broken home]. Oleh karena apa yang menjadi tujuan perkawinan tidak dapat terwujud, maka mempertahankan rumah tangga yang sedemikian dipandang sebagai perbuatan sia-sia bahkan akan mendatangkan penderitaan batin
yang
berkepanjangan
bagi
kedua
belah
pihak
sehingga
dapat
menimbulkan mafsadat. Dan Tindakan kedua belah pihak dalam kapasitasnya Putusan nomor 967/Pdt.G/2010/PA JP. Tanggal 13 Januari 2011 Hal 8 dari 12 hal.
sebagai suami dan isteri yang tidak mau lagi berkomunikasi dianggap telah keluar dari koridor dan bingkai rumusan Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam sehingga dapat dipastikan tidak akan mampu lagi berbagi rasa dalam melestarikan sendi-sendi rumahtangga yang sakinah berlandaskan mawaddah dan rahmah yang merupakan tujuan hakiki dari suatu perkawinan. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum tersebut di atas harus dinyatakan telah terbukti secara sah bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus-menerus yang tidak ada lagi harapan kedepan bagi keduanya akan dapat hidup rukun kembali dalam rumah tangga, dan pengertian “terus menerus
terjadi pertengkaran”, keadaan tersebut dapat dikualifikasikan sebagai perkawinan yang telah pecah dan “ tidak ada harapan kedepan akan dapat
hidup rukun kembali dalam rumahtangga“ sehingga dapat dikonstituir secara yuridis bahwa peristiwa hukum tersebut adalah sebagaimana alasan perceraian yang ditentukan dalam rumusan Pasal 116 huruf g dan f juncto Pasal 75 huruf a Kompilasi Hukum Islam yakni salah satu pihak telah murtad yang
menyebabkan perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada lagi keharmonisan dalam rumah tangga telah terpenuhi unsur-unsurnya, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat mengenai pembatalan pernikahannya tersebut dipandang sangat beralasan dan tidak melawan hukum. Menimbang, bahwa berdasarkan Hadits Qauly, serta kaidah hukum dan doktrin pakar hukum Islam yang selanjutnya diambil alih sebagai pertimbangan hukum sebagai berikut:
1. اَلر
اَل
( اَل اَل ر اَل ِضTidak boleh memudharatkan diri sendiri dan tidak boleh pula اَل اَل اَل
membahayakan orang lain). Sunan Ibni Majah, Kitab al-Ahkam, Hadits nomor 2331
2.لطارئة
فسخ لعقد بسبب ل دة،إذ رتد أحد لز جين عن سالم لم يعد إليه
Apabila salah seorang dari suami isteri murtad dari Islam dan tidak mau kembali lagi sama sekali, maka akad nikahnya difasakh (dibatalkan) disebabkan kemurtadannya yang terjadi mendatang/setelah akad nikah. {Fiqh Al-Sunnah, Jilid 2, Bab Al-fasakh}.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum tersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70 ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama bahwa kedua belah pihak tidak mungkin lagi didamaikan karena kondisi rumahtangga Penggugat dan Tergugat telah pecah dan sudah tidak mungkin dipertahankan Putusan nomor 967/Pdt.G/2010/PA JP. Tanggal 13 Januari 2011 Hal 9 dari 12 hal.
lagi, maka solusi yang harus ditempuh adalah membuka pintu perceraian dan atau membatalkan perkawinan, oleh karenanya sepatutnya petitum gugatan Penggugat pada angka 1 dan 2 tersebut dapat dikabulkan dengan
menetapkan putus perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat karena perceraian. Menimbang, bahwa untuk ketertiban administrasi, berdasarkan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang peradilan Agama, maka Majelis Hakim perlu memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Jakarta Pusat untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan tempat dicatatnya pernikahan Penggugat dan Tergugat serta Kantor Urusan Agama yang mewilayahi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat. Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, semua biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat. Memperhatikan
pasal-pasal
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku serta kaidah-kaidah hukum dan doktrin yang berkaitan dengan perkara ini.
MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat. 2. Menetapkan putus perkawinan antara Penggugat (...............................) dengan Tergugat (..................................) karena perceraian. 3. Memerintahkan
Panitera
Pengadilan
Agama
Jakarta
Pusat
untuk
mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Cimahi Selatan dan Kantor Urusan Agama yang mewilayahi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat. 4. Membebankan Penggugat membayar biaya perkara ini sebesar Rp 396.000 (tiga ratus sembilan puluh enam ribu rupiah). Demikian diputuskan di Jakarta Pusat pada hari Kamis tanggal 13 Januari 2011 / 8 Shafar 1432 Hijriyah oleh kami Drs. Hafifullah, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua, Dra. Nadhifah, S.H., M.H. dan Drs. H. Ujang Soleh, S.H. masing–masing sebagai Hakim Anggota, dan putusan ini diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Ruslan P., Putusan nomor 967/Pdt.G/2010/PA JP. Tanggal 13 Januari 2011 Hal 10 dari 12 hal.
S.H., M.H. sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Agama Jakarta Pusat Kelas IA, dan dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat.
Hakim Ketua
Drs. Hafifullah, S.H., M.H. Hakim Anggota
Hakim Anggota
Drs. H. Ujang Soleh, S.H.
Drs. Nadhifah, S.H., M.H.
Panitera Pengganti
Ruslan P., S.H., M.H.
Rincian biaya perkara: 1. Biaya Administrasi Rp 50.000 2. Biaya Pendaftaran Rp 30.000 3. Biaya Panggilan Rp 305.000 4. Biaya Redaksi Rp 5.000 5. Biaya Meterai Rp 6.000 -----------------Jumlah Rp 396.000 (tiga ratussembilan puluh enam ribu rupiah).
Untuk salinan yang sama dengan bunyi aslinya Oleh Panitera Pengadilan Agama Jakarta Pusat
Ahmad Majid, S.H.
Putusan nomor 967/Pdt.G/2010/PA JP. Tanggal 13 Januari 2011 Hal 11 dari 12 hal.
Untuk salinan yang sama dengan bunyi aslinya. Salinan putusan ini diterimakan untuk dan atas permintaan Penggugat dan putusan ini belum berkekuatan hukum tetap. Jakarta, Januari 2011 Panitera
Meninggal karena: Sakit, kecelakaan lalulintas, pembunuhan, bunuh diri, bersalin, lahir mati, kecelakaan industri, dll.
Putusan nomor 967/Pdt.G/2010/PA JP. Tanggal 13 Januari 2011 Hal 12 dari 12 hal.