SEJARAH GUGUS DEPAN JP431-432 Setelah peristiwa Gestapu, dalam suatu kesempatan berkumpullah beberapa tokoh mantan pemimpin pandu Tjhen Liang Hwee, yang juga anggota gereja GKI Kelinci, dengan tujuan menggiatkan kembali kegiatan kepanduan. Kegiatan kepanduan dirasakan sangat diperlukan sebagai pendidikan luar sekolah karena masih sedikitnya kepanduan Kristen saat itu. Unsur dari komisi Pemuda, Anak dan Remaja diajak untuk membicarakan kemungkinan diselenggarakannya kembali gerakan kepanduan dengan harapan dapat menarik minat para anak-anak, remaja dan pemuda menjadi manusia yang berjiwa satria dan beriman. Dalam kesempatan itu disepakati untuk memulai kegiatan kepanduan dengan membuka pendaftaran di sekolah BPK PENABUR Jakarta disekitar GKI Kelinci antara lain SDK Pintu Besi, SDK Pembangunan, SMPK Pintu Air dan SMPK Pembangunan serta Komisi Remaja Kelinci. Akhirnya direncanakanlah Sabtu minggu kedua bulan Mei 1966 untuk memulai latihan Pramuka pertama kali. Pada waktu itu masing-masing Gugus Depan boleh memilih agama sebagai dasar pembinaannya, lalu ditetapkanlah Gugus Depan Khusus Kristen bernomor Sawah Besar 19 & Sawah Besar 20. Para tokoh pendiri antara lain Kak Lea Tumiwa (alm), Kak TP Adidjaja (alm), Kak Timotius Adidjaja dan Kak Samuel Hazali, Kak Tjiong Tjoan Kim. Setelah melalui pergumulan dan doa, akhirnya Tuhan berkenan mengumpulkan calon-calon pembina. Para calon pembina itu diberikan Kursus Dasar Kepramukaan dipimpin Kak Alexander Soh Sanu (alm) beserta istri, saudara seiman yang menjadi pelatih Kwartir Daerah DKI Jakarta. Pembina yang dikursuskan tersebut antara lain Kak Irwan Halim, Kak Linda Gandawinata, Kak Tjan Keng Han, Kak Lie Hoey Shen, Kak Ridwan Suleiman, Kak Ivonne Adidjaja, Kak Philipus Adidjaja, Kak Jeanne Adidjaja, Kak Oen Tien Nio, Kak Jo Gwat Eng, Kak Jo Siok Eng, Kak Thomas Adidjaja, Kak Sie Keng Kwie (W Setianidata) dan istri, Kak Erlien Gozali (alm), Kak Young Hwee lan, Kak Frieda Tidar dll.
Belakang kiri-kanan: Kak Erlien Gozali (alm), Kak Jo Gwat Eng Depan kiri-kanan: Kak Young Hwee lan, Kak Oen Tien Nio (Julianita S. Gunawan) Nomor Gugus Depan kemudian diubah menyesuaikan dengan nama kota, sehingga menjadi Jakarta Pusat 431 dan Jakarta Pusat 432 (JP 431-432) (angka 4 menggambarkan nomor kecamatan Sawah Besar) yang kini menjadi nomor kebanggaan kita. Pembina Gugus Depan JP 431 adalah Kak Tjiong Tjoan Kim, sedangkan Pembina Gugus depan JP 432 Kak Frieda Tidar, sebagai Ketua Mabigus
adalah Kak Lea Tumiwa (alm) dan Kak Lili Silitonga (kapten polisi) sebagai Kortan (Koordinator Kecamatan) Sawah Besar. Tahun 1967 kecamatan Sawah Besar dipecah menjadi Kecamatan Bungur Besar dan Sawah Besar. Kak Lili Silitonga menjadi Kortan Bungur Besar, sedangkan Kortan Sawah Besar dipimpin oleh Kak Cholil Nasution yang merupakan salah satu staf pembina Kwartir Daerah DKI Jakarta.
PEMBINA DAN PESERTA DIDIK PRAMUKA GKI SAMANHUDI Pembina maupun peserta didik mengalami pasang surut. Pernah suatu kali para Pembina berkurang, baik karena menikah (termasuk Kak Irwan S Halim), maupun yang sibuk bekerja/ sekolah sehingga tinggallah Kak Thomas Adidjaja sendiri bertahan hingga 10 tahun. Karena tidak tahu harus berbuat apa-apa, Kak Thomas mencari pertolongan Tuhan Yesus dan memohon petunjuknya. Hasilnya Tuhan sendirilah yang memenuhi semua kebutuhan Gugus Depan JP431-432 sehingga semua kesulitan dapat dilalui. Lalu kak Thomas Adidjaja mencoba merekrut kembali bekas Pembina lama. Ternyata hanya Kak Irwan Halim yang mau kembali dan membantu. Pembina Gudep 432 dijabat Kak Melly Subowo dibantu Kak Nani Sobowo. Puji syukur kepada Tuhan karena Kamp Pramuka kembali digiatkan meskipun sempat terhenti. Tahun 1980 kembali Kamp ke III diselenggarakan di Ciloto, selain Kak Thomas dan kak Irwan pembinanya antara lain Kak Isak Djajaputra, Kak Kian Yong, Kak (Opa) TP Adidjaja. Kak Lisa pada saat itu masih Penggalang yang diperbantukan sebagai pembina karena kelangkaan Pembina Putri. Desember 1980 para Pembina mengajak Kak Muliawan untuk membantu melatih Siaga sebagai Pak Cik. Untuk mengatasi kekurangan Pembina, para penggalang yang lulus SMP langsung direkrut menjadi Pembantu Pembina. Hasilnya lumayan Gugus Depan memiliki beberapa Pembina Putri yang cukup banyak Kak Lora, Kak Meinar, Kak Yulia, Kak Sri Rachmasari, Kak Citra, Kak Dian, Kak She Wei, Kak Yanti Manurung. Sedangkan Pembina Putra saat itu adalah Kak Oten, Kak Keke, Kak Kian Yong, Kak Suryo Abadi dan Kak Nyoman Widiada. Bersama Kak Irwan dan Kak Thomas bahu membahu mencari dana untuk kegiatan Gugus Depan mulai dari mengadakan Tour ke istana Bogor, istana Cipanas dan Taman Safari yang belum dibuka untuk umum. Dengan peserta sebanyak 7 bus, tour berjalan sengan sukses. Dalam kaitannya dengan kehidupan berjemaat, majelis mau menerima kembali si anak hilang Gugus Depan JP431-432. Pada tahun 1989 kegiatan Gugus Depan dimasukkan kembali ke dalam program tahunan GKI Samanhudi. Persepsi yang salah terhadap
Pramuka secara perlahan-lahan berubah. Semula Pramuka dianggap sebagai bagian dari Sie Keamanan. Dan sekarang sudah pada persepsi yang benar yaitu sebagai kegiatan anak muda di alam terbuka. Kegiatanpun mulai berjalan lancar dan pada akhir bulan Desember 1988, Gugus Depan JP431 mengirimkan 6 penggalang, Chandra Surya, Doddy Ervondy, Thius Budiman, Dicksen Tanzil, Adrian Teguh dan Suryanto didampingi pembina Kak Suryo, ke Jamboree Australia. Pengiriman peserta ke Jamboree merupakan kerjasama antara orang tua, pembina dan seluruh anggota Pramuka berupa penyelenggaraan bazaar, penjualan kue, kartu Natal. Dengan kegiatan tersebut para pembina semakin kompak dalam menghadapi semua permasalahan. Tahun 1986 Kak Thomas menyerahkan jabatan Pembina Gudep kepada Kak Irwan S Halim. Namun tahun 1991 Kak Irwan sekeluarga pindah ke Canada. Setahun kemudian Kak Thomas Adidjaja sekeluarga pindah ke Los Angeles. Proses kaderisasi kepemimpinan perlahan-lahan dimulai dengan membatasi kepemimpinan Gugus Depan dan memberi kesempatan semua Pembina menjadi Pembina Gudep. Sebagai Pembina Gudep banyak hal yang dapat dipelajari dalam menghadapi semua masalah suka dan duka. Sebagai Pembina Gudep banyak pengalaman bersama Tuhan Yesus. Pembina Gudep bukan hanya sekedar jabatan, tetapi juga merupakan kesempatan lebih luas untuk lebih melayani dan menjadi berkat orang lain. Berikut masa bhakti para pembina Gugus Depan Periode Pembina Gudep Pembina Gudep JP431 JP432 1991-1993 Muliawan GK Lisa Kartini 1993-1995 Suryo Abadi Lydia Handaja 1995-1997 Thius Budiman Grace Adidjaja 1997-1999 Adhi Purnama Lisa Kartini 1999-2001 Harun Tambunan Hanna Adidjaja 2001-2004 Muliawan GK (2001- Hanna Adidjaja
2004-2006 2006-2009
2003) David Sutisna (20032004) David Sutisna Lusiana Thius Budiman Lusiana
Pasang surut jumlah anggota namun semua kegiatan tetap terlaksana dengan baik. Pembinanya pun tetap aktif walaupun ada kesibukan sekolah, kuliah, kerja, rumah tangga dan belajar ke luar negeri. Proses Kaderisasi terus dikembangkan dan kegiatan musyawarah Gugus Depan tetap dilaksanakan secara konsisten tiap awal tahun. Hampir tiap bulan dipastikan ada kegiatan istimewa yang semuanya bertujuan memberi suasana lain yang bervariasi. Sejak dua tahun terakhir Pembina Gugus Depan JP431-432 ikut membantu kegiatan Gugus Tugas Andalan Daerah Urusan Kristen (Andurkris) dalam bentuk menyelenggarakan kegiatan bersama supaya Gugus Depan dari sekolah Kristen termotivasi untuk tetap berlatih Pramuka. Selain itu ikut serta dalam kegiatan pembinaan Gladian Pinru supaya para pimpinan regu dapat mengajarkan anak buahnya.
Di tahun 1998-1999 mengingat faktor keamanan maka beberapa kegiatan di alam terbuka terpaksa dibatasi. Dalam kesempatan tersebut para Pembina menggunakan kesempatan untuk membina dirinya melalui pelatihan Kursus Mahir Dasar & Pengembangan maupun pelatihan Leadership dan keterampilan Pioneering dan Pemetaan. Semuanya bertujuan untuk mempertajam ‘kapak’ para Pembina sebelum kembali terjun membina. Di tahun 2000 Gugus Depan melihat banyaknya minat para adik-adik Taman Kanak-kanak untuk turut berlatih Pramuka. Akhirnya disepakati untuk memisahkan latihannya dari Siaga sehingga dibentuklah Kancil (Kanak-kanak Kecil) terpisah dari kegiatan Siaga. Tujuan diselenggarakannya latihan Kancil ini adalah sebagai persiapan anak-anak sebelum bergabung ke Siaga dan memberi suasana lain dalam pembinaan anak-anak masa depan negara kita. Pada usia Taman Kanak-kanak adik-adik itulah masa perkembangan otak manusia yang sangat cepat sehingga perlu dibina dan dikembangkan sesuai kemampuan masing-masing anak. Sekarang
adik-adik Kancil ini telah menjadi Siaga dan aktif dalam kegiatan Gugus Depan ini. Pada Januari 2001 dalam Musyawarah Gugus Depan berhasil ditetapkan Visi dan Misi gugus Depan sebagai arah kegiatan Gugus Depan kita. Visi Gudep JP431-432: Menjadi Pramuka Kristen yang beriman teguh, berkualitas serta menjadi 'garam' dan 'terang' bagi lingkungannya Sedangkan Misi Gudep JP431-432: Iman; membantu peserta didik agar dapat beribadah dengan benar Kualitas; meningkatkan kedisiplinan, kemandirian serta pengetahuan peserta didik Garam & Terang; menyadarkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan keluarga dan masyarakat
PRESTASI SEBELUM TAHUN 2000 PRAMUKA GKI SAMANHUDI
Kegiatan Gugus Depan JP 431-432 antara lain mengikuti lomba dari tingkat Kortan, Kwartir Cabang, Kwartr Daerah dan ikut serta dalam Jamboree Daerah, Nasional dan International. Atas penyertaan Tuhan, Gudep JP 431-432 berhasil mencapai prestasi Juara I dalam Lomba mendirikan tenda dengan hadiah lampu tenda; Juara Lomba Tingkat Kortan sehingga dapat mengikuti Lomba Tingkat (LT) I (tingkat cabang), LT II (tingakt daerah) bahkan pernah menjadi Juara 3 seluruh Jakarta. Dengan dukungan doa, walaupun dengan dana minimal Gudep JP 431-432 mengirim Penggalang Yin Shia (Albert Wirawan) ke Jamboree International di Jepang. Walaupun harus mengalami angin taifun, banyak pengalaman yang dibagikan ke Gudep JP 431432. Ketika Bang Ali, mantan Gubernur DKI Jakarta, meresmikan Pacuan Kuda Pulo Mas, dengan bangga kita boleh tercatat sebagai Gugus
Depan terbanyak menangani kegiatan pacuan setiap hari Minggu. Ini berkat kerjasama dengan Kak dr Soebijantoro yang anaknya menjadi Siaga Putra. Hasil dari kerja keras ini, Gugus Depan dapat membeli beberapa tenda untuk kegiatan perkemahan antara lain di Cilangkap. Agustus 1970 pertama kali diadakan Kamp Pramuka di Cimelati. Kamp berikutnya di Ciloto Februari 1972. Para Pembina pada waktu itu Kak Irwan S Halim, Kak Robby Chandra, Kak Tatang, Kak Owe, Kak Jeane Adidjaja. Masih teringat pada waktu itu para Pembina menggunakan sepeda motor dan jika mereka datang, para Siaga dan Penggalang berebutan memberi salam. Permainan favorit saat itu adalah Kasti. Tahun 1991 giliran JP432 mengirim Meita Wiguna, Theresiana dan Flora, ikut serta dalam Jamboree se dunia di Korea. Dana pengiriman ketiga penggalang putri diperoleh dari usaha bersama Mabigus, Pembina, peserta didik dan orang baik yang anaknya ikut serta maupun tidak. Tahun 2003 Gudep kita mengirimkan 2 Penggalang Putra (Darwin & William Sutisna), 2 Penggalang Putri (Vanessa dan Grace Tania) dan 1 Pembina (Kak Alexander Tambunan) ke Jamboree Dunia di Sattahip Thailand 28 Desember 2002- 8 Januari 2003 berthema Share our World and Share our Culture. Sejak dua tahun terakhir Pembina Gugus Depan JP431-432 ikut membantu kegiatan Gugus Tugas Andalan Daerah Urusan Kristen (Andurkris) dalam bentuk menyelenggarakan kegiatan bersama supaya Gugus Depan dari sekolah Kristen termotivasi untuk tetap berlatih Pramuka. Selain itu ikut serta dalam kegiatan pembinaan Gladian Pinru supaya para pimpinan regu dapat mengajarkan anak buahnya.
Prestasi terakhir Gudep JP431-432 adalah dilantiknya 13 siaga Garuda dan 1 Penggalang Garuda yaitu: 2001-2002 Adik Yoan, Diana,Pauline,Lavinia dan Shierley; 2002-2003: Amadea dan Devina; 2003-2004: Mia Vania, Felicia Clarissa, Syahveina, Cyndi, Devi Natalia dan Meliani menjadi Siaga Putri Garuda dan Grace Tania menjadi Penggalang Garuda. Suatu prestasi tertinggi bagi seorang siaga, semoga prestasi tersebut dapat menjadi berkat bagi masyarakat dan keluarga. Demikianlah pertumbuhan Gudep JP 431-432 dari sejak berdirinya sampai saat ini.Semuanya semata-mata hanya karena pimpinan dan penyertaan Tuhan. Kini tibalah saatnya Gugus Depan ini memberikan ‘buah’ kepada masyarakat dan peserta didik. Kita sadar bahwa para Pembina dan Peserta Didik tidak mungkin tinggal terus menerus dalam latihan Pramuka. Karena sesungguhnya
dimanapun mereka berada disanalah mereka diutus untuk terus berkarya dan melayani bagi masyarakat disekitarnya. 'Buah' karya dan pelayanan harus senantiasa dipelihara pertumbuhannya. Tuhan memberkati kita semua melalui kegiatan Gugus Depan kesayangan kita.
MENGENAL KEGIATAN PRAMUKA GUGUS DEPAN JAKARTA PUSAT 431-432 Komisi Pramuka GKI Samanhudi (bernama Gugus Depan Jakarta Pusat 431-432) merupakan salah satu bentuk perhatian Gereja khususnya GKI Samanhudi kepada Generasi Muda untuk persiapan menjadi pemimpin kristiani yang siap menghadapi tantangan perubahan kehidupan melalui pembentukan watak (character building) peserta didik. Selain itu melalui kegiatan Pramuka, Gereja telah turut melayani masyarakat dalam bentuk bhakti masyarakat dan kegiatan Pramuka itu sendiri. Sesuai tujuannya kegiatan Pramuka adalah proses pendidikan di luar lingkungan pendidikan sekolah dan keluarga dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar dan metodik kepramukaan serta sistem among bertujuan pembentukan watak (character building) generasi muda. Selama periode April 2005 s/d Maret 2006, berbagai kegiatan telah diselenggarakan dengan mengacu kepada Visi Gugus Depan JP 431432 yaitu Menjadi Pramuka Kristen yang Beriman Teguh, Berkualitas Serta Menjadi 'Garam dan Terang' bagi masyarakat. Jumlah peserta didik Gugus Depan JP 431-432 Satuan Usia Jumlah Anggota Siaga
7-10 tahun
24 putra & 19 putri
Penggalang 11-15 tahun
8 putra putri
Penegak
2 putra & putri
16-19 tahun
& 15 3
Sebenarnya kegiatan Gugus Depan JP 431-432 setiap hari Sabtu pk 15.30- 17.30 di sekolah SDK 1 jl H. Samanhudi 29, namun karena sekolah tersebut akan direnovasi maka kegiatan dipindahkan ke GKI Samanhudi jl H. Samanhudi 30 Jakarta dengan kegiatan rutin latihan antara lain berupa: Permainan yang merupakan kegiatan yang disukai anak-anak, melalui kegiatan permainan peserta didik berproses membentuk watak sportif, tidak mudah putus asa dan mengeluh, dapat menerima kekalahan, disiplin, bersosialisasi dengan teman barung/regu dan fisik Ketrampilan, peserta didik dibina untuk mempunyai kelebihan dalam pengalaman dan pengetahuan lain dibandingkan mereka yang tidak ikut kegiatan kepramukaan Persekutuan, sebagai Gugus Depan Kristen kita membina iman peserta didik melalui kegiatan di alam terbuka. Kegiatan di alam terbuka, melalui kegiatan di alam terbuka peserta didik belajar dari alam dan kemandirian serta kreativitas dalam menghadapi masalah
Bhakti Masyarakat baik yang menjadi program Gugus depan maupun program Kespel GKI Samanhudi
ULANG TAHUN KE 40 GUGUS DEPAN JP 431-432
Sabtu 23 September 2006 Gugus Depan JP 431-432 merayakan Ulang Tahun yang ke 40 bertempat di Aula GKI Samanhudi dalam
bentuk kebaktian pengucapan syukur dan juga ajang pentas seni para anggota Gugus Depan ini. Setiap tahun para anggota Gugus Depan memperingati ulang tahun Gugus Depan kesayangannya, namun setiap ulang tahun kelipatan lima diselenggarakan secara istimewa dimana setiap anggota menunjukkan kreativitas dan ketekunan untuk tampil menampilkan kemampuan seni dan kepercayaan dirinya. HUT ini juga dihadiri para mantan anggota siaga, penggalang, penegak, pembina dan mabigus.
Diawali dengan kebaktian pengucapan syukur dan dilayani oleh Pdt Setiawan Oetama yang mengingatkan bahwa dalam usia ke 40 semua anggota Gugus Depan diharapkan tidak hanya bertambah usia tetapi juga bertumbuh dalam kasih, tingkah laku dan pelayanannya. Dalam kesempatan acara HUT itu juga diberikan penghargaan Bintang Pancawarsa kepada beberapa pembina yang telah setia mengabdi dan melayani Gugus Depan JP 431-432.
Acara pentas seni dibuka oleh tari piring yang dibawakan oleh siaga putra dan putri. Istimewanya mereka tampil jauh lebih baik dari saat mereka latihan sehingga para orang tua senang melihat anaknya tampil dan ternyata dapat menari dengan baik dan kompak. Adik-adik kancil yang masih Taman Kanak dan paling besar kelas 1 juga tidak mau kalah untuk tampil dalam HUT tersebut. Mereka menampilkan gerak dan lagu ”Bermain Musik” dengan gayanya yang lucu dan semangat.
Dilanjutkan dengan Extravaganscout, berupa drama musikal, yang menceritakan kisah pembina JP 431 yang menceritakan asal terbentuknya Gugus Depan dan juga kegiatan yang pernah dilakukan gugus depan ini dalam format lucu dan diselingi tarian Semaphore, tarian Yamko Rambe Yamko. Extravaganscout ini disutradarai oleh Kak Adhi Purnama yang sebelumnya juga pernah membuat acara serupa pada HUT ke 35. Acara HUT ditutup dengan ramah tamah dan temu kangen para mantan anggota Gudep JP 431-432. Pada umumnya para mantan anggota dan mabigus siap mendukung kegiatan Gugus Depan ini.
KESAN & PESAN HUT KE 40 GUGUS DEPAN JP 431-432 Pesan dan kesan untuk Gudep JP 431-432, yang kami sekeluarga mengasihi, Covina, 29 Agustus 06. Salam Pramuka, Dengan ini kami sekeluraga mengucapkan selamat ulang tahun ke 40. Tak terasa 40 tahun telah berlalu, didalam Alkitab angka 40 itu penting artinya. Coba saja, ini yang saya dapat kan dengan angka 40 ini, 40 tahun pertama Musa didik di Mesir, ingin menjadi pemimpin, gagal. 40 tahun berikutnya Musa menjadi gembala ditanah asing, disini dia dididk Tuhan, sebagai gembala. 40 tahun berikutnya dipakai Tuhan untuk menggembalakan umatNya keluar dari tanah Mesir, hingga sampai di tanah Kanaan. 40 hari Nuh dan keluarga didalam kapal, mengalami hujan siang malam. 40 hari lamanya Tuhan Yesus berpuasa setelah dibaptis 40 hari Tuhan kita mejakinkan mereka bahwa Ia telah bangkit, sebelum naik kesurga. dan banyak lagi hal-hal terjadi dengan angka 40 ini, tapi saya tidak ingin membahas hal tsb. Kalau kita lihat kebelakang tentang pelayanan Gudep terhadap masyarakat, kita boleh berbangga sedikit, (sedikit saja), itu menyatakan Tuhan telah menyertai Gudep kita, tapi apakah samapai disini saja kebanggaan kita? Ijinkan saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para Pebina yang telah mencurahkan hati, pikiran danwaktu mereka untuk kemajuan Gudep kita, dan juga tak lupa saya mengcapkan terimakasih kepada GKI Samanhudi 28, yang senantiasa menopang kehidupan Gudep kita dan bantuan memperkenankan Gudep kami berlatih di Sekolah Dasar Kristen Samanhudi 29, dimana kita biasa berlatih.
Banyak yang telah dicapai oleh Gudep 431-432, dan inipun atas kemurahan Tuhan kita Yesus Kristus, baik pelayanan di masyarakat sekitar, maupun ditempat-tempat lain dan kerjasama dengan GKI Samanhudi tentunya. Disini kita diijuinkan untuk menyatakan Kasih Tuhan kita Yesus, kepada orang lain. Saya pun masih ingat kita pernah kerja sama dengan Gudep Istiqlal, Gudep Santa Ursula dan gudep-gudep disekitar kita, bahkan dengan Camat Sawah Besar dan Lurah Pasar Baru. Ini pun suatu anugerah yang Tuhan berikan kepada gudep kita. Begitu luar biasanya Tuhan telah memberkati gudep kita, pernah membantu Gudep GKI Gunung Sahari IV, yang kemudian tak tertolong sehingga terpaksa dibubarkan. Juga dengan KPS Jakarta pernah terjalin kerjasama yang erat. Yah banyak , bahkan terlalu banyak, sehingga tak dapat saya ungkapkan. Nah, Tuhan telah menganugerahkan RahmatNya, terus menerus, apakah kita teap memuliakan dia terus menerus? Selama beberapa kali ketika mengunjungi gudep kita saya merasakan ada sesuatu yang hilang dari gudep kita, kalau pernah setiap pembina datang dengan semangat yang berapi-api untuk meimimpin anak didik nya, saat itu kegairahan itu sudah menurun ( atau tidak ada?) tolong dibangkitkan kembali dengan lebih banyak ingin membawa mereka kepada Penciptanya, perkenalkan Yesus mu kepada anak didikmu, bawa mereka melalui latihan-latihan yang kau persiapkan kepada mereka, sehingga anak-anak ini bisa mendapatkan gairah mu didalam pelayanan mu. Serahkan dirimu terlebih dahulu kepadaNya, dengan datang lebih awal dan persiapan dengan berdoa bersama sebelum mulai latihan, berdoa supaya Tuhan menolong mereka dan saya untuk kemuliaanNya, "biarkan saya makin berkurang dan Ia makin bertambah", "Dia ditinggikan, maka kamu juga kan ditinggikannya". paling tidak dengan sesama pembina Siaga ataupun Penggalang. "Doa itu jika disertai dengan sungguh-sungguh besar kasiatnya"," pada waktu kamu memuliakan Dia didalam Dia kamupun akan
dimuliakanNya, diberkatiNya.
itu
janjiNya,
berkati,
maka
kamupun
akan
Jadilah Terang Dunia, jadilah Garam dunia, maka kita pun akan mendapat terangNya dan kitapun digarami olehNya. Tuhan memberkati dengan segala kelimpahanNya bagi seluruh keluarga Gudep 431-432,dan segenap Jemaat GKI Samanhudi. Teriring salam dan doa dalam Kasih Krsitus,
Kak Thomas Adidjaja.
Kesan dan pesan saya tentang GUDEP JP 431-432 (Yang sekarang katanya sudah ganti nama...) Sangat berkesan sekali!!! Di Pramuka ini saya belajar banyak hal, dari hal yang terkecil seperti cara berdiri tegak sampai ke hal seperti kemandirian, kepercayaan diri, bersosialisasi, dan berkomunikasi. Banyak suka duka, tangis dan tawa yang sudah saya alami semasa aktif di Pramuka. Banyak pengalaman tak terlupakan! Satu hal yang paling tak terlupakan adalah ketika kami melakukan kegiatan APAPUN juga, kami selalu awali dengan BERDOA! Baik sebelum latihan, sebelum rapat, sebelum apapun. Karena selain daripada fisik dan mental, iman juga diperdalam dalam kegiatan kepramukaan ini. Saya merasa beruntung pernah mengalami banyak pengalaman tak terlupakan di GUDEP JP431-432. Saya bangga saya pernah menjadi salah satu anggota JP 431-432. Jaya terus! Terus berkembang dalam kegiatan dan dalam iman. God be with you always.
Love, Anastasia Adidjaja.
Saya selalu bangga dan bersyukur bisa menjadi anggota Gudep 431 ( sekarang sudah ganti nomor ...) Yang paling utama, melalui kegiatan Pramuka di JP 431 saya dipilih dan dipanggil menjadi pengikut Yesus, menjadi orang percaya yang beroleh anugerah keselamatan.Melalui kegiatan kita saya diperkenalkan dengan saudara2 seiman yang menjadi Pembina, rekan sekerja dan saudara -saudara yang setia dalam suka dan duka. Secara sadar dan tidak sadar saya merasa dibentuk dan dipersiapkan untuk selalu siap sedia menjadi pemimpin dan menambah ketrampilan berorganisasi yang tidak bisa kita dapatkan meski di bangku kuliah. Tidak mudah untuk menjadi Pramuka sejati apalagi Pramuka Kristen Sejati tapi dengan bekal yang kita terima dari kegiatan di Gudep, kiranya Tuhan yang akan membentuk kita menjadi semakin serupa dengan Dia. Pramuka bukan hanya seragam yang kita pakai tapi hati dan jiwa yang selalu melekat dimanapun kapanpun kita berada, sekali Pramuka tetap Pramuka. Selamat HUT GUDEP ke 40 selamat menjadi berkat dan Tuhan memberkati. As Jesus and BP said Be Prepared, Chandra
Salam Pramuka, Nama saya adalah Seah Kah Tah. Saya adalah salah satu Mabigus JP 431-432. saya pandang bahwa kegiatan Pramuka ini banyak manfaatnya untuk anak-anak saya. Di dalam kegiatannya, mereka dididik untuk belajar hal-hal lain selain pendidikan formal. Anak-anak dilatih untuk dapat menjadi orang yang mandiri, cepat tanggap serta dapat menolong sesama. Oleh karena itu, untuk para orang tua jangan takut untuk mengikutsertakan anak-anak pada
kegiatan Pramuka ini. Jangan takut bahwa mereka akan menjadi anak-anak yang nakal, tetapi justru sebaliknya kegiatan Pramuka dapat melatih mereka menjadi orang yang berguna. Selain itu juga mereka diajarkan untuk taat dan selalu berserah kepada pimpinan Tuhan saja. Banyak kegiatan yang baik dan berguna yang selalu diajarkan oleh para Pembina kepada anak-anak didiknya. Selamat Ulang Tahun yang ke-40 untuk Gudep JP 431-432, maju terus dan jayalah selalu Gudep JP 431-432. Tuhan menyertai selalu. Seah Kah tah
Salam Pramuka Saya, Alexander, masuk ke Pramuka sejak Penggalang. Dulu saya seorang yang pemalu dan kurang berani, tapi sejak saya mengikuti latihan Pramuka saya merasakan perubahan sikap, sifat dan karakter menjadi lebih positif. Bahkan sekarang saya mengajar Pramuka si sekolah. Saya berharap anak-anak yang cenderung terlalu stress belajar, kurang amndiri, kurang sosialisasi menjadi berkarakter berani, mandiri, punya banyak teman dan emmpunyai kedisiplinan dan jiwa kepemimpinan. ”Jadikan Pramuka alternatif kegiatan positif dan berguna untuk masa depan generasi muda kita. Sukses!” Alexander Tambunan Dear JP 431/432, Banyak sekali kenangan indah tahun 1993 sampai 1997 selama saya di Pramuka. Saya ikut Pramuka JP 431 / 432 saat berumur 13 tahun. Waktu pertama kali datang ke sana sedang ada permainan mencari jejak di Pasar Baru. Kita di bagi 2 team dan siapa yang bisa menyelesaikan perintah yang diberikan adalah team yang menang. Seluruh perintah diberikan melalui semaphore dan dalam bentuk sandi. Ternyata pesan itu berisi suatu alamat, saat kita sampai di alamat tersebut,
kita menekan bel dan keluar pembantu yang memberikan amplop yang isinya kartu penitipan barang. Tugas kita adalah mencari toko tempat penitipan barang tersebut. Setelah menukarkan kartunya, kita dapat satu paket yang di dalamnya ada tugas lagi dan setelah menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan barulah kita berkumpul kembali. Pramuka kita, adalah pramuka yang keanggotaannya sukarela, jadi agar anggota nya tetap datang seluruh pelajaran yang diberikan dalam bentuk permainan atau perlombaan. Setelah saya makin dewasa, saya tahu bila kita belajar sesuatu karena terpaksa, hasilnya tidak akan maksimal. Dan saya juga belajar bagaimana menciptakan suatu kondisi yang kondusif untuk belajar. Pengalaman saya waktu di pramuka sangat berharga. Terima Kasih JP 431/432, Regards, Teddy Lesmana Salam Pramuka Kegiatan Pramuka itu sesuatu yang sangat menyenangkan. Apalagi kalau melihat begitu bersemangatnya adik-adik Siaga untuk latihan Pramuka. Kadang ada juga kejenuhan dalam diri saya saat memimpin, tapi saat melihat antusias adik Siaga untuk bermain sepertinya kejenuhan itu hilang. Sebagai Pembina kami mengharapkan adik-adik Siaga dan Penggalang menjadi pembina juga di gugus depan yang kita cintai ini supaya ada regenerasi kepemimpinan di Gudep ini. Hal lain yang juga membuat kami juga senang dan bahagia, bila dapat merasakan adanya perubahan positif pada diri seorang anak. Entah itu dulu anaknya pendiam sekali kemudian bisa menjadi berani dan terbuka dan lebih sopan Gugus Depan kita ini dapat berusia 40 tahun bukanlah suatu kebetulan tetapi Tuhan yang selalu menyertai dan membimbing
Gugus Depan ini sehingga dapat melewati masa yang baik maupun saat kita kekurangan tenaga Pembina. Kami sangat bersyukur Tuhan senantiasa memimpin Gugus Depan ini. Kami juga berterima kasih kepada orang tua yang telah mempercayakan anak-anaknya untuk berlatih Pramuka di Gugus depan ini. Tanpa dukungan dan peran orang tua kegiatan Gugus Depan ini tidak dapat berjalan dengan baik Tuhan memberkati Kak Lisa Kartini
KEGIATAN KHUSUS PRAMUKA periode April 2005 s/d Agustus 2006 KAMP PRAMUKA XXVIII
Kamp Pramuka XXVIII kali ini diadakan di Wisma El-Shadai Lembang tanggal 24-26 Juni 2005 diikuti oleh 120 peserta. Thema kali ini adalah ”One for Leader, All for Team”. Dalam kamp kali ini siaga dan penggalang belajar untuk menjadi pemimpin bagi diri sendiri dan juga sebagai pemimpin harus mampu bekerjasama dalam kelompoknya. Memanfaatkan lokasi Kamp di Lembang, maka acara Kamp diawali dengan kunjungan ke teropong bintang Observatorium Boscha Lembang. Disana peserta mendapat pengetahuan tentang tata surya dan peragaannya serta pengenalan berbagai teropong bintang. Dalam kegiatan mencari jejak peserta dibawa ke agrowisata sayur hidrophonik dan budidaya bunga dan hasilnya peserta membawa oleh-oleh sayur hidrophonik dan bunga. Pembekalan rohani diberikan dalam 3 session berupa evaluasi atas pemutaran film ’I not stupid’. Seperti biasa acara Kamp berlangsung padat karena waktu Kamp yang sangat terbatas. Namun dari hasil evaluasi umumnya peserta senang dengan acara tersebut karena mendapat banyak manfaat. Semoga mereka menjadi pemimpin masa depan yang takut akan Tuhan.
HUT GUGUS DEPAN KE 39 Diselenggarakan 29 Mei 2005 di SDKI 1 Jl H Samanhudi 29 dihadiri oleh +/- 100 orang peserta didik, orang tua, Mabigus. Acara HUT berupa kebaktian Pengucapan Syukur dan berbagai permainan kebersamaan yang menarik seperti lomba tutup mata, permainan balon, meniti dsb. Semuanya bertujuan menumbuhkan kerjasama antara siaga dan penggalang.
PERSAMI SIAGA Perkemahan Sabtu Minggu biasa dikenal dengan nama PERSAMI Siaga diselenggarakan 1. 9 & 10 April 2005 bertempat di Lembah Petualangan, Ciawi Persami ini diikuti 28 Siaga dan 8 Pembina yang lebih difokuskan pada kemandirian untuk memasak dan berkemah serta menghadapi rintangan
dalam program outbound dari Lembah Petualangan. 2. 8 & 9 Oktober 2005 bertempat di Hutan Lindung Bodogol, Lido, Sukabumi. Persami yang diikuti oleh 55 peserta berlokasi di dalam hutan lindung. Peserta dibekali pengenalan tentang manfaat hutan dan usaha melestarikan hutan. Di malam hari peserta belajar mengenal suara hewan yang hidup di hutan yang menghasilkan simphoni malam. Selain itu juga berkesempatan mengenal jenis pohon dan manfaatnya dan berjalan diatas jembatan gantung canopy hutan. 3. 29-30 April 2006 Siaga mengadakan Persami di Camp Pringayu Ciawi dengan peserta 30 anak dan diikuti juga Gugus Depan dari Samaria Tomang. Disana mereka belajar menyiapkan makanan sendir dan mengikuti wide game, api unggun dan hiking di lokasi setempat. BULAN KELUARGA 2005 GKI SAMANHUDI Dalam Bulan Keluarga GKI Samanhudi, pada tanggal 16 Oktober 2005.Gugus Depan JP 431-432 membantu Panitia Bulan Keluarga dalam acara seminar tentang Homoseksual di aula GKI Samanhudi. NATAL PRAMUKA 2005 JP 431-432 Natal Pramuka Gugus Depan JP 431-432 tahun 2005 diadakan Sabtu, 17 Desember 2005 pk 14.00-18.00 di di Panti Asuhan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, berupa kebaktian dan perayaan Natal bersama anak Panti Asuhan. Di acara tersebut Pramuka menghibur dan bermain bersama dengan anak Panti Asuhan sehingga terjalin keakraban. Adik Siaga dan Penggalang berkesempatan berbagi kasih dengan memberikan hadiah yang dibutuhkan anak Panti Asuhan di hari Natal tersebut. Tanpa sepengetahuan anak Panti Asuhan hadiah diletakkan di ranjang masing-masing sehingga menjadi kejutan bagi mereka. Tampak wajah sukacita pada adikadik Siaga dan Penggalang karena senang dapat membagikan Kristus Cahaya Kemuliaan Allah HARI BADEN POWELL Seperti harapan Baden Powell yang ingin agar anak muda belajar tentang kehidupan dari alam, maka hari Baden Powell 2006 diperingati dalam bentuk kegiatan di Kebun Raya Bogor. Acara
tersebut diselenggarakan Sabtu 25 Februari 2006 diikuti oleh 72 orang dengan kegiatan berupa kebaktian dibawakan oleh mantan Pembina JP 432 Pdt Elly T, permainan Baden Powell yang bertemakan kemandirian dan kerjasama kelompok. PERKEMAHAN PENGGALANG Berkemah merupakan kegiatan wajib bagi seorang Penggalang. Perkemahan di akhir tahun 2006 diadakan di Ciwidey Bandung ntanggal 26-30 Desember 2006 berupa Penjelajahan Alam Penggalang. Penggalang belajar mandiri dimulai dari keberangkatan dengan angkutan umum, belanja kebutuhan makan, memasak sendiri selama berkemah. Mereka belajar bagaimana membawa perlengkapan dan juga belajar menyerahkan diri pada pertolongan Tuhan. Kegiatan perkemahan penggalang biasanya lebih menantang disesuaikan dengan usia mereka dan semuanya bertujuan membina character peserta didik.
KAMP PRAMUKA XXIX Kamp Pramuka XXIX diadakan di Lembur Pancawati Cikreteg tanggal 23-25 Juni 2006 diikuti oleh 120 peserta. Thema kali ini adalah ”Apapun Kegiatannya Pramuka Pilihanku”. Acara meliputi hiking dan wide game serta api unggun Bom air permainan favorit tidak lupa diadakan. Pembekalan rohani diberikan dalam 3 session berupa evaluasi atas pemutaran film Season in the Sun. Seperti biasa acara Kamp berlangsung padat karena waktu Kamp yang sangat terbatas.Kamp kali ini juga diikuti oleh Gudep dari Samaria, SDK 2 dan SDK 3.Peserta umumnya peserta senang dengan acara tersebut karena mendapat banyak manfaat. KEGIATAN LAIN
Memperingati HUT RI di GKI Samanhudi Setiap tahun secara rutin dalam rangka memperingati HUT RI di GKI Samanhudi beberapa adik Penggalang turut serta dalam kegiatan peringatan HUT RI di kebaktian 1,2 dan 3.
Pelayanan masyarakat o Beberapa Pembina dan Mabigus juga telah berkesempatan ambil bagian dalam pelayanan pengobatan gratis di Poliklinik jalan Kelinci bekerjasama dengan Pokja Kespel. o 28-30 Juli 2006 beberapa Pembina berangkat ke Pangandaran untuk membantu korban tsunami di Pangandaran bekerjasama dengan Tim GKI. o Dua tahun terakhir Pramuka juga telah berperan dalam kegiatan Donor Darah di GKI Samanhudi dalam rangka Bulan Kespel GKI Samanhudi.
Kunjungan ke Planetarium pada tanggal 17 September 2005 cukup menarik banyak minat peserta didik untuk lebih mengenal bendabenda langit. Acara tersebut dimaksudkan untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Pada hari Sabtu 7 Oktober 2006, Gugus Depan mengadakan acara bermain futsal bertempat di Planet Futsal Sunter.Putra putri tua muda bermain bersama menumbuhkan semangat sportifitas dan kegembiraan.
Persekutuan Pembina dan Mabigus
Setiap bulan di minggu keempat, para Pembina, Penegak dan Mabigus mengadakan persekutuan bersama untuk saling mempererat hubungan antar Pembina. Disamping ini foto persekutuan pembina bertempat di halaman parkir GKI Samanhudi.
LAPORAN POKJA PEDULI BENCANA ALAM PEDULI YOGYAKARTA Sabtu 27 Mei 2006 gempa bumi berkekuatan di atas 6 SR menghancurkan kabupaten Bantul, Klaten serta beberapa bagian di Yogyakarta dan Jawa Tengah dan mengakibatkan lebih dari 3000 korban tewas dan ribuan rumah penduduk dan gedung hancur. Minggu 28 Mei 2006 Pokja Peduli Bencana Alam GKI Samanhudi langsung merespon dengan mengirimkan bantuan tanggap darurat berupa air mineral, makanan istant, pakaian layak pakai. Hari berikutnya Senin 29 Mei 2006 Tim Pokja Peduli Bencana Alam GKI Samanhudi dipimpin Pdt Frida Situmorang berangkat menuju Yogyakarta untuk membantu secara langsung berupa penyediaan kebutuhan sehari-hari di dapur umum dan tenda untuk pengungsi serta mengirimkan obat-obatan. Selain itu juga bantuan langsung kepada beberapa gereja GKJ. Beberapa umat GKI Samanhudi juga memberi bantuan barang berupa 1000 kaos dan lentera. Umat GKI Samanhudi merespon dengan berpartisipasi dalam Bulan Peduli Yogyakarta selama bulan Juni 2006.
Belum selesai bantuan untuk masyarakat Yogya, pertengahan Juni 2006 gunung Merapi mengeluarkan awan panas sehingga masyarakat banyak yang mengungsi ke tempat yang aman. Kembali Pokja PBA mengirimkan bantuan berupa 5 generator listrik untuk para pengungsi di tenda-tenda, kebutuhan sehari-hari seperti sabun, odol, pakaian layak pakai. Komisi Anak GKI Samanhudi juga mengajak anak sekolah minggu untuk turut berbagi kasih dengan menyumbangkan mainan dan pakaian layak pakai. Setelah bantuan yang bersifat tanggap darurat, Pokja PBA mulai memikirkan bantuan rekonstruksi. Pokja telah berkoordinasi dengan Tim GKI (Gerakan Kemanusiaan Indonesia) dan merealisir bantuan dana kepada lima gereja yaitu GKI Prambanan, GKI Gondomanan, GKJ Perdan, GKJ Sedayu, GKJ Mergangsan untuk pembangunan kembali gedung yang hancur/rusak. Pokja PBA masih terus akan menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kepedulian Umat GKI Samanhudi telah masyarakat Yogyakarta dan Jawa Tengah.
menjadi
berkat
bagi
PEDULI PANGANDARAN
Belum hilang duka cita gempa Yogyakarta, Senin sore 17 Juli 2006 Pangandaran dan pantai selatan Jawa dihantam gelombang tsunami. Ratusan korban meninggal dan ratusan rumah hancur dan rusak dilanda ombak setinggi pohon kelapa. Satu hari setelah kejadian, Pokja PBA kembali merespon dengan mengirimkan bantuan beras, makanan instant, air mineral, obat luka, pembalut wanita dan pakaian layak pakai. Selain itu juga bantuan berupa 3 generator listrik dan penyemprot air dikirim melalui Tim GKI. Tanggal 28 Juli 2006 Tim Pokja PBA bersama Pramuka Samanhudi berangkat ke Pangandaran dan bergabung dengan Tim GKI dalam kegiatan pengobatan gratis kepada masyarakat desa Cileutik Pangandaran salah satu desa yang menjadi korban tsunami. Kebutuhan pangan untuk pengungsi di Pangandaran sangat cukup,
namun peralatan masak mereka hanyut diterjang tsunami. Dalam kesempatan itu Pokja PBA memberikan bantuan 100 kompor minyak tanah kepada masyarakat Pangandaran yang membutuhkan.juga perlengkapan masak untuk 20 kepala keluarga, mainan untuk menghibur anak-anak yang masih trauma dengan laut. Para korban tsunami bersyukur dan terharu karena di tengah penderitaan mereka masih ada orang yang menaruh perhatian kepada mereka. Terima kasih Tuhan, Engkau telah memberi kesempatan kepada umat GKI Samanhudi sebagai saluran berkat dan menyatakan kasih Tuhan kepada korban bencana yang menderita
Laporan Keuangan Peduli Bencana Yogyakarta Penerimaan : Sumbangan umat Rp163.151.090,Pengeluaran: Pengeluaran untuk bantuan tanggap darurat Rp32.529.752,Pengeluaran untuk rekonstruksi gedung gereja Rp87.500.000,Total pengeluaran Rp120.029.752,Sisa dana Rp 43.121.337,Peduli Bencana Pangandaran Penerimaan : Sumbangan umat Rp43.943.000 Pengeluaran: Pengeluaran untuk bantuan tanggap darurat Rp11.234.500,-
Sisa dana
Rp
32.708.500,Sisa dana masih akan disalurkan kepada rekonstruksi gedung gereja serta masyarakat di Yogya dan Pangandaran berkoordinasi dengan Tim GKI (Gerakan Kemanusiaan Indonesia).
Pokja Peduli Bencana Alam