PUTUSAN Nomor: 111/Pdt.G/2010/PA JP. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam persidangan Majelis telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Cerai Talak yang diajukan oleh : ………………………, umur 34 tahun, agama Islam, pekerjaan Pedagang, tempat kediaman di Jalan ………………………, sebagai Pemohon Konvensi/ Tergugat Rekonvensi ; melawan ………………………, umur 30 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat kediaman di ………………………,
sebagai
Termohon Konvensi/ Penggugat Rekonvensi Pengadilan Agama tersebut; Telah mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon serta saksi-saksi; Telah memperhatikan semua surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini; TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang,
bahwa
Pemohon
dengan
surat
permohonannya
tertanggal 1Februari 2010 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Jakarta Pusat dengan Nomor 111/Pdt.G/2010/PA JP. dengan tanggal yang sama, telah mengajukan permohonan izin cerai talak dengan alasan sebagai berikut : 1. Bahwa pada tanggal 20 Februari 2004 Pemohon dengan Termohon telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh pegawai pencatat nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Senen, Jakarta Pusat (Kutipan Akta Nikah Nomor 139/89/II/2004 tanggal 20 Februari 2009 ; 2. Bahwa setelah pernikahan tersebut Pemohon dengan Termohon bertempat tinggal di rumah kediaman bersama di rumah kontrakan di daerah ……………………… dan selama pernikahan tersebut Pemohon dengan Termohon telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri dan
hal. 1 dari 11 hal put. no.111/Pdt.G/2010/PA JP.
dikaruniai 1 orang anak bernama ………………………, laki-laki, lahir tanggal 18 Januari 2006 ; 3. Bahwa pada awalnya kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun dan harmonis akan tetapi kurang lebih sejak bulan Januari 2005 ketentraman rumah tangga Pemohon dan Termohon mulai goyah, karena seringnya terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus antara Pemohon dan Termohon disebabkan : a. Bahwa Termohon sebagai ibu rumah tangga tidak ada keterbukaan dalam hal keuangan, Termohon sering meminjam uang pada temantemannya tanpa izin dari Pemohon, jumlah uang yang dipinjam Termohon
pernah
mencapai
Rp
10.000.000,-
hal
ini
sangat
memberatkan Pemohon untuk melunasi hutang Termohon tersebut, jika Pemohon menanyakan untuk apa Termohon meminjam uang kepada pihak ketiga, Termohon selalu memberikan keterangan yang tidak jelas, hal inilah yang memicu keretakan dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon ; b. Bahwa Termohon memiliki sifat yang kurang terpuji, Termohon suka membohongi Pemohon, misalnya ketika Pemohon berada di luar kota Termohon pernah mengatakan bahwa anak Pemohon dan Termohon sedang sakit, tapi ketika Pemohon menelepon tetangganya ternyata anak tersebut sedang bermain ; 4. Bahwa pada bulan Juni 2008 Pemohon dengan Termohon telah pisah rumah, sejak saat itu telah putus hubungan lahir batin antara Pemohon dengan Termohon hingga saat ini ; 5. Bahwa Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini ; Berdasarkan lasan/ dalil-dalil di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Jakarta Pusat segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi : Primer : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon ; 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon ; 3. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon ; Subsider : hal. 2 dari 11 hal put. no.111/Pdt.G/2010/PA JP.
Atau menjatuhkan putusan lain yang seadil-adilnya ; Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan Pemohon dan Termohon telah hadir di persidangan dan Majelis telah berupaya mendamaikan kedua belah pihak bahkan melalui proses mediasi yang dipimpin oleh seorang hakim mediator
bernama Drs. Subuki, MH. pada tanggal
15
Februari 2010 akan tetapi upaya damai tersebut tidak berhasil, kemudian dibacakanlah permohonan Pemohon dimana Pemohon tetap mempertahankan dalil-dalil permohonannya ; Menimbang, bahwa
atas dalil permohonan Pemohon tersebut,
Termohon telah memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : −
bahwa benar Pemohon sebagai suami Termohon dan telah dikaruniai seorang anak ;
−
bahwa tidak benar dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon ada pertengkaran ;
−
bahwa benar Termohon sering pinjam uang bahkan sampai Rp 10.000.000,tetapi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena waktu itu Pemohon dalam keadaan sakit dan hutang tersebut sekarang sudah dibayar lunas ;
−
tidak benar Termohon berbohong kepada Pemohon mengenai anak sakit karena pada waktu itu anak tersebut benar dalam keadaan sakit dan butuh susu untuk anak ;
−
bahwa benar sejak tahun 2008 antara Pemohon dan Termohon telah pisah rumah karena Pemohon yang pergi meninggalkan Termohon ;
−
bahwa pada pokoknya Termohon keberatan bercerai dengan Pemohon, namun apabila Pemohon bersikeras untuk menceraikan Termohon, maka Termohon akan mengajukan gugatan balik (rekonvensi) sebagai berikut :
−
bahwa oleh karena Termohon tidak dinafkahi selama 21 bulan oleh Pemohon, maka Termohon menuntut agar Pemohon membayar nafkah lampau Termohon sebesar Rp 1.400.000,- / bulan x 21 bulan = Rp 29.400.000,- ;
−
bahwa oleh karena anak Pemohon dan Termohon masih di bawah umur (4 tahun), maka anak tersebut ditetapkan dalam asuhan Termohon dengan nafkah anak dibebankan kepada Pemohon sebesar Rp 2.000.000,- / bulan;
hal. 3 dari 11 hal put. no.111/Pdt.G/2010/PA JP.
−
bahwa oleh karena Termohon akan diceraikan oleh Pemohon, maka Termohon menutut agar Pemohon membayar nafkah Idah Termohon sebesar Rp 3.000.000,- dan mut’ah sebesar Rp 1.000.000,- ; Menimbang, bahwa atas jawaban Termohon tersebut, Pemohon dalam
repliknya menyatakan yang pada pokoknya sebagai berikut : −
bahwa benar hutang sebesar Rp 10.000.000,- sudah lunas dibayar tapi Pemohon ikut melunasi hutang tersebut ;
−
bahwa dari tuntutan Termohon tersebut, Pemohon hanya sanggup membayar nafkah Idah sebesar Rp 2.000.000,- dan nafkah anak sebesar Rp 400.000,- / bulan karena Pemohon tidak punya penghasilan tetap hanya berjualan kosmetik, adapun Pemohon meninggalkan Termohon karena mencari pekerjaan ke Kalimantan ; Menimbang, bahwa atas replik Pemohon tersebut, Termohon dalam
dupliknya tetap dengan tuntutannnya yang semula karena Pemohon punya penghasilan sebesar Rp 2.000.000,- stiap bulannya dari hasil jualan ; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil permohonannya Pemohon di persidangan telah mengajukan bukti tertulis berupa : Potokopi Kutipan Akta Nikah a.n Pemohon dan Termohon Nomor
139/89/II/2004 yang dikeluarkan
oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Senen Jakarta Pusat, tertanggal 20 Februari 2004, telah bermeterai cukup dan telah sesuai dengan aslinya (P.1);-Menimbang, bahwa selain itu Pemohon telah pula menghadirkan dua orang saksi, masing-masing telah memberikan keterangannya di bawah sumpah, yaitu sebagai berikut : 1. ………………………, menerangkan sebagai berikut : − Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksi sebagai teman dekat Pemohon ; − Bahwa Pemohon dan Termohon sebagai suami isteri yang sekarang rumah
tangganya
sering
terjadi
perselisihan
dan
pertengkaran
sebagaimana pengaduan Pemohon kepada saksi; − Bahwa penyebab pertengkaran tersebut karena Termohon tidak jujur dalam hal keuangan dan merasa tidak pernah cukup ; − bahwa dulunya Pemohon memiliki penghasilan yang cukup sekitar Rp 2.000.000,- setiap bulan, tetapi sekarang usahanya menurun ; − Bahwa akibat dari pertengkaran tersebut antara Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah selama satu tahun ; hal. 4 dari 11 hal put. no.111/Pdt.G/2010/PA JP.
− Bahwa saksi sudah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon tetapi tidak berhasil ; 2. ………………………, menerangkan sebagai berikut : − Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksi sebagai teman Pemohon ; − Bahwa Pemohon dan Termohon sebagai suami isteri yang rumah
tangganya
sering
cekcok
dan
bertengkar
sekarang
sebagaimana
pengaduan Pemohon kepada saksi; − Bahwa penyebab percekcokan tersebut karena Termohon tidak jujur dalam masalah keuangan dan merasa tidak pernah cukup ; − Bahwa pada awal berumah tangga penghasilan Pemohon cukup kira-kira Rp 2.000.000,- / bulan tapi sekarang penghasilannya sudah menurun ; − bahwa akibat dari pertengkaran tersebut antara Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah selama satu tahun ; − Bahwa saksi sudah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon tetapi tidak berhasil ; Menimbang, bahwa atas keterangan dua orang saksi tersebut, Pemohon dan Termohon menyatakan benar dan dapat menerimanya ; Menimbang, keterangan
bahwa
pihak
keluarga
di
persidangan Termohon,
Majelis yang
telah
mengaku
mendengar bernama
………………………, selaku ibu kandung Termohon, tanpa disumpah telah memberikan keterangan yang pada pokoknya : −
bahwa dari sejak awal rumah tangga Pemohon dan Termohon kelihatan tidak harmonis, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran karena masalah keuangan ;
−
bahwa sekarang antara Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah selama satu tahun ;
−
bahwa selaku pihak keluarga sudah tidak sanggup lagi untuk merukunkan Pemohon dan Termohon ; Menimbang, bahwa Pemohon telah menyampaikan kesimpulannya
secara lisan yang pada pokoknya tetap ingin menceraikan
Termohon dan
mohon putusannya dengan mengabulkan petitum permohonan Pemohon, demikian juga Termohon dalam kesimpulannya menyatakan tidak keberatan bercerai dengan Pemohon dan mohon agar gugatan rekonvensinya dikabulkan;
hal. 5 dari 11 hal put. no.111/Pdt.G/2010/PA JP.
Menimbang, bahwa tentang jalannya pemeriksaan di persidangan semuanya telah dicatat dalam berita acara persidangan yang merupakan bagian dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA DALAM KONVENSI Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana telah diuraikan di atas; Menimbang, bahwa sesuai ketentuan pasal 130 ayat 1 HIR jo pasal 82 ayat 1 UU No. 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 3 Tahun 2006 dan telah diubah kembali dengan UU No. 50 Tahun 2009 jis pasal 7 ayat 1 PERMA No. 1 Tahun 2008
Majelis telah berupaya mendamaikan
Pemohon dan Termohon bahkan melalui proses mediasi, akan tetapi upaya tersebut tidak berhasil; Menimbang, bahwa yang menjadi masalah pokok dalam perkara ini adalah Pemohon mengajukan permohonan izin cerai talak terhadap Termohon dengan alasan dalam rumah tangganya sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan oleh Termohon yang tidak jujur dalam masalah keuangan, suka bohong dan antara Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah sejak bulan Juni 2008 ; Menimbang, bahwa dari jawab menjawab antara Pemohon dengan Termohon ternyata Termohon telah menyangkal bahwa rumah tangganya sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, demikian juga alasan pertengkaran yang dikemukakan oleh Pemohon telah disangkal oleh Termohon, kecuali mengenai pisah rumah antara Pemohon dengan Termohon telah diakui oleh Termohon ; Menimbang, bahwa Pemohon di persidangan telah mengajukan bukti surat berupa P.1 dan dua orang saksi, sedangkan Termohon telah menghadirkan pihak keluarga,
ibu kandungnya, masing-masing dapat
dipertimbangkan sebagai berikut : Menimbang, bahwa bukti P.1 yang diajukan Pemohon adalah merupakan bukti autentik yang menerangkan bahwa Pemohon dan Termohon telah melangsungkan pernikahan pada tanggal 20 Februari 2004, bukti tersebut telah memenuhi syarat formil dan materil pembuktian, oleh karenanya Majelis
hal. 6 dari 11 hal put. no.111/Pdt.G/2010/PA JP.
menilai hubungan Pemohon dan Termohon sebagai suami isteri dinyatakan telah terbukti; Menimbang, bahwa dua orang saksi yang diajukan oleh Pemohon telah menerangkan di bawah sumpahnya yang pada pokoknya menyatakan bahwa dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon sering trjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan oleh karena Termohon tidak jujur dalam masalah keuangan, walaupun keterangan dua orang saksi tersebut dari pengaduan Pemohon kepada saksi tapi saksi mengetahui senyatanya bahwa antara Pemohon dan Termohon telah pisah rumah dan para saksi sudah pernah mendamaikan kedua belah pihak tetapi tidak berhasil, keterangan saksi tersebut telah pula diperkuat dengan keterangan keluarga Termohon yang menerangkan bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran dan sudah sulit untuk dipersatukan kembali. Dengan demikian Majelis menilai bahwa keterangan dua orang saksi yang diajukan Pemohon dipandang telah cukup memenuhi syarat pebuktian baik secara formil maupun materil. Sehingga berdasarkan keterangan saksi tersebut Majelis berpendapat bahwa dalil permohonan Pemohon yang menyatakan rumah tangganya sering terjadi perselisihan dan pertengkaran dinyatakan telah terbukti ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti saksi tersebut Majelis menilai bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon telah dapat dikwalifikasi sebagai rumah tangga yang sudah pecah (broken marriage), sehingga untuk membina rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warahmah sebagaimana yang dikehendaki dalam Al-Qur’an surat Al-Rum ayat 21 sudah sulit untuk diwujudkan; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka dalil permohonan Pemohon telah memenuhi ketentuan pasal 39 ayat 2 UU No. 1 Tahun 1974 jo pasal 19 huruf f PP No. 9 Tahun 1975 jo pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam, dengan demikian petitum permohonan Pemohon dapat dikabulkan dengan member izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu kepada Termohon ; DALAM REKONVENSI Menimbang, bahwa gugatan Penggugat adalah sebagaimana telah diuraikan di atas ;
hal. 7 dari 11 hal put. no.111/Pdt.G/2010/PA JP.
Menimbang, bahwa gugatan Penggugat pada pokoknya adalah sebagai berikut : − agar Tergugat membayar nafkah masa lampau Penggugat selama 21 bulan x 1400.000 = 29.400.000,-; − agar Penggugat ditetapkan sebagai pemegang hak asuh anak (hadlonah) yang masih di bawah umur ; − agar Tergugat dihukum membayar nafkah anak setiap bulan sebesar Rp 2.000.000,- hingga anak tersebut dewasa ; − agar Tergugat membayar nafkah selama Idah Penggugat sebesar Rp 3.000.000,- ; − agar Tergugat membayar mut’ah Penggugat sebesar Rp 1.000.000,-; Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah memberikan jawaban yang pada pokoknya menyatakan tidak keberatan apabila anak Penggugat dan Tergugat di bawah asuhan Penggugat, namun Tergugat hanya sanggup membayar nafkah anak tersebut sebesar Rp 200.000,- setiap bulan. Kemudian untuk nafkah Idah Tergugat hanya sanggup membayar Rp 2.000.000,- , sedangkan terhadap tuntutan selebihnya Tergugat tidak sanggup untuk membayarnya karena tidak punya penghasilan tetap ; Menimbang, bahwa terhadap tuntutan nafkah masa lampau Penggugat yang besarnya Rp 29.400.000,- ternyata Tergugat menyatakan tidak sanggup membayarnya dengan alasan tidak punya penghasilan tetap, dan terhadap hal tersebut ternyata Penggugat tidak mengajukan bukti tentang penghasilan Tergugat yang berprofesi penjual kosmetik, bahkan menurut keterangan saksi yang diajukan oleh Tergugat yang tidak dibantah oleh Penggugat ternyata penghasilan Tergugat yang dahulu penghasilannya sekitar Rp 2.000.000,setiap bulan, sekarang penghasilannya telah menurun, oleh karenanya karena Penggugat tidak terbukti sebagai istri nusuz dan
dengan mengingat
kemampuan Tergugat, gugatan Penggugat terhadap nafkah masa lampau yang harus dibayar oleh Tergugat hanya dapat dikabulkan sebesar Rp 3.000.000,- ; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak keberatan terhadap tuntutan hak asuh anak yang masih di bawah umur dan lagi pula sesuai ketentuan pasal 105 huruf a Kompilasi Hukum Islam terhadap anak yang belum mumayyiz menjadi hak asuh ibunya, dengan demikian tuntutan Penggugat agar dirinya ditetapkan sebagai pemegang hak asuh anak dapat dikabulkan ;
hal. 8 dari 11 hal put. no.111/Pdt.G/2010/PA JP.
Menimbang, bahwa terhadap tuntutan tentang nafkah anak telah sesuai dengan ketentuan pasal 41 huruf b UU No. 1 Tahun 1974 jo pasal 105 huru c Kompilasi Hukum Islam bahwa ayah bertanggung jawab terhadap nafkah anak, terhadap tuntutan Penggugat tersebut yang besarnya Rp 2.000.000,- setiap bulan ternyata Tergugat selaku ayahnya hanya sanggup membayar Rp 200.000,- setiap bulan, karena tidak ada kesepakatan antara Penggugat dengan Tergugat tentang nafkah anak tersebut maka Majelis dengan mengingat kemampuan Tergugat hanya dapat mengabulkan gugatan nafkah anak sebesar Rp 500.000,- setiap bulan hingga anak tersebut dewasa ; Menimbang, bahwa terhadap tuntutan nafkah Idah telah sesuai dengan ketentuan pasal 149 huruf b Kompilasi Hukum Islam karena perceraian atas kehendak suami, terhadap tuntutan Penggugat tersebut yang besarnya Rp 3.000.000,- ternyata Tergugat hanya sanggup membayar sebesar Rp 2.000.000,-, terhadap kesanggupan Tergugat tersebut Majelis menilai telah wajar sesuai dengan kemampuan Tergugat, oleh karenanya tuntutan nafkah Idah Penggugat hanya dapat dikabulkan sebesar Rp 2.000.000,- ; Menimbang, bahwa terhadap tuntutan mut’ah telah sesuai dengan ketentuan pasal 149 huruf a Kompilasi Hukum Islam karena perceraian atas kehendak suami, terhadap tuntutan Penggugat tersebut yang besarnya Rp 1.000.000,- ternyata Tergugat menyatakan tidak sanggup untuk membayarnya. Terhadap pernyataan Tergugat tersebut Majelis menilai tidak beralasan karena mut’ah wajib diberikan oleh bekas suami kepada bekas isteri, oleh karenanya dengan mengingat kemampuan Tergugat Majelis berpendapat sudah wajar apabila Penggugat menuntut muta’h sebesar Rp 1.000.000,- , dengan demikian terhadap tuntutan tersebut patut untuk dikabulkan ; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI Menimbang,
bahwa
oleh
karena
perkara
ini
termasuk
bidang
perkawinan, maka sesuai dengan ketentuan pasal 89 ayat 1 UU No. 7 Tahun 1989, maka biaya perkara dibebankan kepada Pemohon Konvensi/ Tergugat Rekonvensi ; Mengingat segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dalil-dalil syar’i yang berkaitan dengan perkara ini;
hal. 9 dari 11 hal put. no.111/Pdt.G/2010/PA JP.
MENGADILI DALAM KONVENSI 1. Mengabulkan permohonan Pemohon ; 2. Memberi izin kepada Pemohon (………………………) untuk mennjatuhkan talak satu raj’i kepada Termohon (………………………) di hadapan sidang Pengadilan Agama Jakarta Pusat ; DALAM REKONVENSI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ; 2. Menetapkan nafkah masa lampau Penggugat sebesar Rp 3.000.000,- (tiga juta rupiah) ; 3. Menetapkan Penggugat sebagai pemegang hak asuh anak bernama ………………………, laki-laki, lahir tanggal 18 Januari 2006 ; 4. Menetapkan nafkah anak tersebut di atas sebesar Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) setiap bulan hingga anak tersebut dewasa (21 tahun) ; 5. Menetapkan nafkah Idah Penggugat sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) dan mut’ah sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) ; 6. Menghukum Tergugat untuk membayar nafkah dan mut’ah yang tersebut pada angka 2, 4 dan 5 di atas kepada Penggugat ; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI Membebankan kepada Pemohon Konvensi/ Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp 211.000,- (dua ratus sebelas ribu rupiah) ; Demikian diputuskan dalam permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Senin tanggal 29 Maret 2010 M. bertepatan dengan tanggal 13 Rabiul Akhir 1431 H. oleh kami Drs. Dede Ibin, SH. sebagai Ketua Majelis, Drs. H. Ahmad Manshur Noor dan Drs. H. Imbalo, SH., MH. masing-masing sebagai Hakim Anggota. Putusan tersebut
telah dibacakan pada hari itu juga oleh Ketua
Majelis dalam sidang terbuka untuk umum dengan didampingi oleh Hakim Anggota yang sama dengan dibantu oleh Endang Bahtiar, SH.,MH. sebagai Panitera Pengganti, yang dihadiri oleh
Pemohon Konvensi/ Tergugat
Rekonvensi dan Termohon Konvensi/ Pengguggat Rekonvensi.-------------------
hal. 10 dari 11 hal put. no.111/Pdt.G/2010/PA JP.
Ketua Majelis ttd Drs. Dede Ibin, SH. Hakim Anggota
Hakim Anggota
ttd
ttd
Drs.H.Ahmad Manshur Noor
Drs.H.Imbalo, SH.,MH.
Panitera Pengganti ttd Endang Bahtiar, SH.,MH. Rincian Biaya Perkara : 1. Pendaftaran
Rp
30.000,-
2. Administrasi
Rp
50.000,-
3. Panggilan
Rp
120.000,-
4. Redaksi
Rp
5.000,-
5. Materai
Rp
6.000,-
Jumlah
Rp 211.000,-
(dua ratus sebelas ribu rupiah)
hal. 11 dari 11 hal put. no.111/Pdt.G/2010/PA JP.