1
PUTUSAN Nomor 505/Pdt. G/2007/PA JP. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara perdata agama
pada
tingkat
pertama
dalam
sidang
permusyawaratan
majelis
telah
menjatuhkan putusan atas perkara yang diajukan oleh : Rini Lusiyanti binti Herman, umur 30 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawan swasta, bertempat tinggal di Jalan Kembang VIII Nomor 20, R.T. 03, R.W. 03, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, dalam hal ini diwakili oleh kuasa hukumnya, Hadi Warman, S.H. dan Irma Handayani, S.H., advokat, pengacara dan penasihat hukum pada Kantor Pengacara Hadi Warman, S.H. & Rekan, beralamat di Jalan Pisangan Baru Timur Nomor 4A, Matraman, Jakarta Timur, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Tanggal 26 Oktober 2007, selanjutnya disebut penggugat; m e l a w a n Fahmi Idrawan bin Ahmad Muslihat, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawan swasta, bertempat tinggal di Jalan Nangka Nomor 35, R.T. 11, R.W. 08, Kelurahan Utan Kayu Utara, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, selanjutnya disebut tergugat. Pengadilan Agama tersebut. Telah membaca surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini. Telah mendengar keterangan penggugat dan tergugat serta saksi-saksi. TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa penggugat dalam surat gugatannya bertanggal 29 Oktober 2007 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Jakarta Pusat register Nomor 505/Pdt. G/2007/PA JP. tanggal 29 Oktober 2007 pada pokoknya mengemukakan sebagai berikut : 1. bahwa penggugat telah melangsungkan perkawinan dengan tergugat pada tanggal 04 Agustus 2001, sebagaimana tercatat dalam Kutipan Akta Nikah Nomor 480/16/VIII/2001, tanggal 06 Agustus 2001, dari KUA Kecamatan Senen, Jakarta Pusat; 2. bahwa perkawinan penggugat dan tergugat telah putus karena perceraian berdasarkan Putusan Pengadilan Agama Jakarta Pusat dengan Perkara Nomor 362/Pdt. G/2006/PA JP. tertanggal 01 Agustus 2006; 3. bahwa selama lebih kurang 5 (lima) tahun menikah, penggugat dan tergugat telah dikaruniai seorang anak perempuan yang bernama Desfani Alphabenayya Rezqi, lahir tanggal 28 Desember 2002;
2
4. bahwa dalam Putusan Pengadilan Agama Jakarta Pusat Nomor 362/Pdt. G/2006/PA JP. tertanggal 1 Agustus 2006 memutuskan dalam petitumnya pada point 3 sebagai berikut : “Menetapkan anak yang bernama Desfani Alphabenayya Rezqi binti Fahmi Indrawan, lahir 28 Desember 2002, hak pemeliharaan dan pengasuhannya (hadhanah) diberikan kepada tergugat dengan tidak mengurangi hak-hak penggugat sebagai ibu kandungnya terhadap anak tersebut”; Namun pada kenyataannya dari lahir sampai saat ini penggugat sebagai ibu kandungnya yang memelihara dan mengasuh Desfani Alphabenayya Rezqi; 5.
bahwa tergugat telah lalai dalam memelihara dan mengasuh anak, sebagai contoh kelalaian tergugat sebagai pemegang hak pemeliharaan dan pengasuhan terhadap Desfani Alphabenayya Rezqi adalah sebagai berikut : a. bahwa tergugat selalu mengantarkan kembali Desfani Alphabenayya Rezqi kepada penggugat setiap hari minggu malam, sehingga Desfani Alphabenayya Rezqi mengalami kesulitan bangun pagi untuk berangkat ke sekolah; b. bahwa tergugat sering membawa anak tersebut ke rumah makan tempat tergugat bekerja, karena tergugat tidak mungkin meninggalkan Desfani Alphabenayya Rezqi di rumah tergugat dikarenakan tidak ada yang mengurus dan tergugat tidak mampu membayar baby sitter/pembantu. c. bahwa di tempat kerja tergugat, Desfani Alphabenayya Rezqi disembunyikan ke suatu ruangan yang kotor dan penuh dengan debu dan pengap, hal ini dimaksudkan agar Desfani Alphabenayya Rezqi tidak mengganggu pada saat tergugat sedang bekerja; d. bahwa rumah makan tempat tergugat bekerja merupakan tempat yang tidak aman bagi anak seusia Desfani Alphabenayya Rezqi yang belum genap lima tahun
karena
di
tempat
tersebut
banyak
barang-barang
yang
dapat
membahayakannya seperti kompor gas, minyak panas, air panas, pisau tajam dan lain sebagainya; e. bahwa selama anak berada bersama penggugat, tergugat tidak pernah memberikan nafkah atau hadhanah kepada Desfani Alphabenayya Rezqi baik setiap bulan maupun berupa biaya kebutuhan anak tersebut. 6.
bahwa tergugat tidak pernah memberi tahu atau meminta izin secara langsung kepada penggugat atau orang tua penggugat apabila tergugat ingin mengambil atau menjemput Desfani Alphabenayya Rezqi, tergugat hanya mendatangi tetangga sebelah rumah penggugat dan meminta anak tetangga tersebut untuk memanggil Desfani Alphabenayya Rezqi karena tergugat ingin membawanya; Bahwa tindakan tergugat tersebut sangat tidak menghargai penggugat sebagai seorang ibu yang sangat khawatir apabila tergugat mengambil tanpa memberi tahu atau izin kepada penggugat, apalagi saat ini marak terjadi penculikan anak untuk dijual ke luar negeri, contoh penculikan terhadap Raisa;
7.
bahwa menurut Pasal 105 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam adalah :
3
“Dalam hal terjadi perceraian : a. Pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau berlum berumur 12 tahun adalah hak ibunya”; Bahwa isi Pasal 156 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam adalah : “Akibat putusnya perkawinan karena perceraian ialah : a. anak yang belum mumayyiz berhak mendapatkan hadhanah dari ibunya, kecuali bila ibunya telah meninggal dunia, maka kedudukannya digantikan oleh : 1. wanita-wanita dalam garis lurus ke atas dari ibu; 2. ayah; 3. wanita-wanita dalam garis lurus ke atas dari ayah; 4. saudara perempuan dari anak yang bersangkutan; 5. wanita-wanita kerabat sedarah menurut garis samping dari ibu; 6. wanita-wanita kerabat sedarah menurut garis samping dari ayah; 8.
bahwa urutan mengasuh seorang anak menurut Hukum Fiqih selalu mendahulukan wanita dari pada pria karena wanita memiliki kesabaran yang lebih dari pria;
9.
bahwa Pasal 109 Kompilasi Hukum Islam adalah “Pengadilan Agama dapat mencabut hak perwalian seseorang atau badan hukum dan memindahkannya kepada pihak lain atas permohonan kerabatnya bila wali tersebut : pemabuk, penjudi, pemboros, gila dan atau melalaikan atau menyalahgunakan hak dan wewenangnya sebagai wali demi kepentingan orang yang berada di bawah perwaliannya”;
10. bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas maka mengenai hak pemeliharaan dan pengasuhan seorang anak penggugat dan tergugat yang saat ini belum mumayyiz bernama Desfani Alphabenayya Rezqi, perempuan lahir tanggal 28 Desember 2002 yang saat ini berada dalam pemeliharaan dan pengasuhan (perwalian) tergugat, maka penggugat mohon dalam putusan nantinya agar penggugat ditetapkan sebagai pemelihara dan pengasuh (wali) anak tersebut sesuai dengan Pasal 105 jo Pasal 156 huruf a Kompilasi Hukum Islam; 11. bahwa mengenai biaya hadhanah dan nafkah anak sebagaimana bunyi Pasal 156 huruf d Kompilasi Hukum Islam adalah : “semua biaya hadhanah dan nafkah anak menjadi tanggung jawab ayah menurut kemampuannya, sekurang-kurangnya sampai anak tersebut dewasa dan dapat mengurus diri sendiri (21 tahun)”. Bahwa penggugat mampu untuk membiayai segala kebutuhan dari Desfani Alphabenayya Rezqi karena penggugat bekerja dan memiliki penghasilan tetap setiap bulannya sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) untuk membiayai kebutuhan Desfani Alphabenayya Rezqi meskipun tanpa bantuan dana/materi dari tergugat sebagai ayah kandungnya; 12. bahwa berdasarkan hal-hal dan alasan-alasan tersebut di atas, sesuai dengan Pasal 109 jo Pasal 105 huruf a jo Pasal 156 huruf a Kompilasi Hukum Islam, maka cukup alasan hukum bagi penggugat untuk mengajukan gugatan hak pengasuhan
4
anak terhadap tergugat di Pengadilan Agama Jakarta Pusat, agar diproses sesuai dengan undang-undang yang berlaku; Maka mohon kepada Bapak/Ibu Ketua Majelis Hakim Pengadilan Agama Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara ini, berkenan memutuskan sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya; 2. Menetapkan secara hukum 1 (satu) orang anak yang bernama Desfani Alphabenayya Rezqi, perempuan, lahir tanggal 28 Desember 2002 berada dalam pemeliharaan dan pengasuhan penggugat selaku ibu kandungnya; 3. Menetapkan biaya perkara menurut hukum yang berlaku. Dan apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan, penggugat dan/atau kuasa hukumnya dan tergugat telah hadir menghadap sendiri di persidangan, lalu pengadilan telah berusaha mendamaikan antara penggugat dengan tergugat agar perkaranya dapat diselesaikan secara damai, namun tidak berhasil, kemudian dibacakanlah surat gugatan penggugat bertanggal 29 Oktober 2007 yang isinya tetap dipertahankan oleh penggugat. Menimbang, bahwa terhadap gugatan penggugat tersebut, tergugat telah mengajukan jawaban secara tertulis bertanggal 29 Nipember 2007 yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. bahwa perkawinan tergugat dengan penggugat telah putus berdasarkan Putusan Pengadilan Agama Jakarta Pusat Nomor 362/Pdt. G/2006/PA JP. tertanggal 17 Oktober 2006, dan Putusan Pengadilan Tinggi Agama Jakarta Nomor 26/Pdt/2007/ PTA JK tertanggal 26 April 2007; 2. bahwa sejak dikeluarkannya Putusan Pengadilan Tinggi Agama Jakarta sampai sekarang, tidak ada usaha kasasi dari penggugat dahulu Pembanding sebagaimana yang disyaratkan. Bahwa sejak dikeluarkannya Putusan Pengadilan Tinggi Agama Jakarta sampai sekarang tergugat dahulu terbanding belum menerima akta cerai sehingga sebagai pemegang hak hadhanah atas anak bernama Desfani Alphabenayya Rezqi binti Fahmi Indrawan, lahir 28 Desember 2002 sesuai Putusan Pengadilan Agama Jakarta Pusat point 3, tidak dapat mengasuh dan memelihara Desfani Alphabenayya Rezqi karena penggugat beralasan semua masih dalam proses hukum dan tergugat tidak dapat menunjukkan dokumen berketetapan hukum yang pasti sebagai pemegang hak hadhanah; 3. bahwa gugatan yang diajukan penggugat tentang kelalaian tergugat dalam mengasuh Desfani Alphabenayya Rezqi adalah tidak benar dan mengada-ada, serta tidak ada unsur yang dapat dikatakan tidak menjamin keselamatan jasmani dan rohani anak bernama Desfani Alphabenayya Rezqi untuk dapat dipindahkan hak hadhanahnya sesuai Pasal 156 point c Kompilasi Hukum Islam sehingga tidak dapat diterima, karena:
5
a. bahwa tergugat selalu mengingatkan Desfani Alphabenayya Rezqi tentang kewajibannya untuk sekolah agar tidak pulang dan tidur larut malam setiap kali Desfani Alphabenayya Rezqi bersama tergugat. Namun Desfani Alphabenayya Rezqi sering meminta untuk tidak pulang cepat dan lebih lama bersama tergugat sebagai ayah kandungnya yang tidak setiap saat bisa bertemu dengannya. Hal ini terkadang dikabulkan tergugat mengingat faktor psikologi anak dan karena apabila bersama tergugat, Desfani Alphabenayya Rezqi tidak pernah kesulitan untuk bangun pagi dan berangkat sekolah dari kediaman tergugat yang jaraknya lebih jauh dari kediaman penggugat ke sekolahnya. Tergugat selaku pemegang hak hadhanah pernah mengutarakan kepada pengugat untuk mengasuh Desfani Alphabenayya Rezqi dan memindahkan sekolahnya ke lokasi yang lebih dekat dengan kediaman tergugat, namun penggugat menolaknya; b. bahwa tergugat hanya dua kali membawa Desfani Alphabenayya Rezqi ke rumah makan tempat tergugat bekerja dan bukan karena tidak ada yang mengurusnya di rumah kediaman tergugat, terbukti bahwa lebih sering ketika tergugat bekerja di hari Minggu, Desfani Aiphabenayya Rezqi tinggal di kediaman tergugat dalam asuhan ibu dan adik perempuan tergugat. Bahwa selama ditempat kerja tergugat, Desfani Alphabenayya Rezqi ditempatkan di lokasi yang dapat diawasi oleh tergugat atau rekan kerja tergugat dan aman bagi anak seusianya seperti counter kasir, ruang makan, atau meja keamanan dalam gedung. Ketika Desfani Alphabenayya Rezqi hendak tidur, maka tergugat menempatkannya di tempat yang disediakan sebagai tempat beristirahat petugas keamanan gedung di lantai 1 yang dianggap lebih aman bersih, dan memiliki alat kelengkapan untuk tidur seperti kasur matras dan bantal, dibandingkan ditempatkan di ruang istirahat karyawan di lantai 3 yang kurang aman karena memiliki jendela yang dapat dibuka dari dalam dan tidak dapat diawasi oleh tergugat yang bekerja di lantai; c. bahwa selama ditempat kerja tergugat, Desfani Alphabenayya Rezqi selalu ditemani oleh tergugat atau rekan kerja tergugat; d. bahwa selama ditempat kerja tergugat, Desfani Alphabenayya Rezqi tidak pernah berada di lingkungan yang berbahaya bagi anak seusianya, yaitu di area dapur sehingga tidak ada benda-benda yang dapat membahayakannya, melainkan selalu di area kerja tergugat, yaitu ruang depan seperti yang disebutkan di atas; 4. bahwa kenyataannya penggugat juga melakukan hal yang dianggap sebagai kelalaian oleh penggugat sendiri dalam mengasuh dan memelihara Desfani Alphabenayya Rezqi selama ini, seperti: a. bahwa persiapan untuk berangkat ke sekolah atas diri Desfani Alphabenayya Rezqi dilakukan oleh orang tua penggugat, dan penggugat hanya sekedar menitipkan uang untuk keperluan sekolah Desfani Alphabenayya Rezqi kepada orang tua pengugat. Penggugat pernah meminta tergugat pada malam hari untuk mencarikan tanaman hias bagi keperluan sekolah Desfani dan agar diantar pada esok paginya karena penggugat tidak dapat menyediakan hal tersebut;
6
b. bahwa penggugat seringkali membawa Desfani Alphabenayya Rezqi ke tempat kerja penggugat atau tempat lain di hari tergugat biasa menemui Desfani Alphabenayya Rezqi, yaitu hari Sabtu, bahkan hampir rutin dalam tiga bulan terakhir, dan kemudian bepergian lagi tanpa dapat diketahui keberadaannya dengan me-non aktifkan telepon genggam penggugat semata-mata agar tergugat tidak dapat bertemu dengan anak kandungnya sendiri, yaitu Desfani Alphabenayya Rezqi; 5. bahwa rumah kediaman tergugat dan lingkungannya adalah tempat yang lebih berbahaya dari tempat kerja tergugat bagi anak seusia Desfani Alphabenayya Rezqi, dan penggugat sering kali membiarkan Desfani Alphabenayya tidak dalam perlindungan keselamatan jasmani dan rohaninya, seperti konstruksi tangga kayu yang curam dengan dapur di bawahnya dan menempatkan kompor persis di penghujung bawah tangga, instalasi listrik yang didapat dari mencantol kabel utama PLN yang tidak pernah terawat sehingga rawan kebakaran, sanitasi yang buruk dengan tidak adanya toilet dan pelepasan asap dari dapur, kamar yang pengap, membiarkan anak bermain ketika banjir, membiarkan anak bermain tanpa pengawasan dalam lingkungan padat penduduk dengan banyak orang memiliki dapur di luar rumah/di pinggir jalan, membiarkan anak mendengar anak-anak lain mengucapkan kata-kata buruk ketika bermain, atau dengan sengaja membiarkan anak bermain tanpa alas kaki dan pakaian, pada hal tergugat selalu mengajarkan kepada Desfani Alphabenayya Rezqi untuk tidak meninggalkan rumah tanpa alas kaki dan tidak berpakaian yang pantas. Kecelakaan pada anak-anak sering terjadi pada anak-anak di lingkungan kediaman penggugat seperti yang dialami oleh anak perempuan dari kakak kandung penggugat yang terjatuh dan tercebur sebagian tubuhnya ke dalam minyak panas sehingga mengalami luka bakar; 6. bahwa penggugatlah yang tidak dapat menghargai dan menghormati tergugat sebagai ayah kandung Desfani Alphabenayya Rezqi maupun sebagai pemegang hak hadhanah dengan melakukan tindakan yang berlebihan ketika menjemput Desfani Alphabenayya Rezqi dari rumah kediaman orang tua tergugat yang didiami tergugat seperti usaha merusak pagar, berteriak-teriak dan menteror sehingga mengganggu kesehatan orang tua tergugat, atau membawa pergi tanpa izin tergugat sebagai pemegang hak hadhanah seperti yang dilakukan penggugat terakhir kali pada tanggal 15 Oktober 2007; 7. bahwa penggugat sering kali menyembunyikan keberadaan Desfani Alphabenayya Rezqi ketika tergugat datang untuk menemuinya, sehingga tergugat memilih untuk singgah ke rumah nenek penggugat yang bertetangga dengan penggugat untuk bersilaturhim dan pada saat bersamaan meminta tolong anak dari saudara sepupu penggugat yang tinggal bersebelahan rumah dengan penggugat untuk melihat apakah
Desfani
Alphabenayya
Rezqi
tampak
di
kediaman
tergugat
dan
memberitahukan kedatangan tergugat. Bahwa selama ini sebagian anggota keluarga penggugat
yang
tinggal
satu
rumah
dengan
penggugat
tidak
pernah
7
memberitahukan kedatangan tergugat kepada Desfani Alphabenayya Rezqi, bahkan pada saat tergugat ingin bertemu di Hari Raya Idul Fithri. Kekhawatiran atas penculikan anak bukanlah disebabkan kedatangan tergugat sebagai seorang ayah kandung untuk menjemput Desfani Alphabenayya Rezqi karena tergugat selalu meminta Desfani Alphabenayya Rezqi untuk berpamitan kepada orang tua penggugat atau anggota keluarga penggugat yang lain yang berada di rumah sebelum pergi dengan tergugat, tetapi karena penggugat menyadari kelalaiannya tidak pernah bisa mengawasi keberadaan Desfani Alphabenayya Rezqi ketika bermain di luar rumah; 8. bahwa dalam Putusan Pengadilan Agama Jakarta Pusat Nomor 362/Pdt. G/2006/PA JP, Majelis Hakim yang memeriksa perkara tersebut menimbang bahwa dalam Kitab Al Bajuri juz II hal. 98 menyatakan: "Orang yang memegang hak hadhanah harus mempunyai sifat `iffah dan amanah, yakni orang mencegah diri dari hal-hal yang tidak halal dan tidak disukai, jadi tidak ada hak hadhanah bagi perempuan yang berbuat kemesuman (fasik)"; Bahwa selama persidangan penggugat maupun kuasa hukumnya tidak membantah dan saksi-saksi mengakui bahwa penggugat telah fasik dan berlaku nusyuz, yaitu berselingkuh dan menelantarkan kewajibannya sebagai seorang istri dan ibu bagi anaknya selama masa perseligkuhan tersebut; Bahwa penggugat tidak dapat menggugat untuk memindahkan hak hadhanah dari tergugat berdasarkan pasal 109 dan pasal 156 point c Kompilasi Hukum Islam karena Penggugatlah yang tidak dapat menjamin keselamatan jasmani dan rohani anak dan telah kehilangan haknya akibat perbuatannya berselingkuh/berlaku nusyuz; 9.
bahwa penggugat hanya mampu menjamin nafkah lahir anak secara materiil, tanpa pernah dapat menjamin keselamatan anak jasmani dan rohani, bahkan memberikan contoh akhlaq yang buruk dengan bermesraan secara terang terangan dengan seorang pria Katholik yang diselingkuhinya di hadapan anaknya, yaitu Desfani Alphabenayya Rezqi, tanpa memikirkan nilai salah yang dapat dipetik sang anak dari perbuatannya maupun efek psikologis anak. Bahwa penggugat mengandalkan materi dalam mendidik anak dengan menyerahkan pendidikan anak kepada orang lain dan cukup membayarnya tanpa pernah berusaha menjadi madrasah pertama bagi anak seperti tidak pernah menganjurkan anak untuk shalat fardhu berjamaah di rumah maupun di masjid, atau menanamkam nilai-nilai akhkaqul karimah;
10. bahwa penggugat tidak menempuh jalur kasasi dalam 30 hari sejak dikeluarkannya Putusan Pengadilan Tinggi Agama Jakarta Nomor 26/Pdt/2007/PTA JK tertanggaI 26 April 2007, maka hak penggugat gugur untuk melakukan upaya kasasi dan pengajuan gugatan baru pun tidak dapat diterima karena keterangan-keterangan yang diberikan tidak dapat dibuktikan secara sah bahwa tergugat dapat dikatakan lalai dalam menjamin keselamatan jasmani dan rohani anak, sedangkan pemeliharaan dan pengasuhan anak bernama Desfani Alphabenayya Rezqi binti
8
Fahmi Indrawan sampai saat ini masih pada penggugat karena tergugat tidak pernah diberi kesempatan untuk melaksanakannya kewajibannya sebagai pemegang hak hadhanah oleh penggugat; 11. bahwa atas penjelasan diatas, maka saya memohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat untuk dapat menimbang dan memutuskan : 1. Menolak gugatan penggugat seluruhnya; 2. Menetapkan hak hadhanah atas anak bernama Desfani Alphabenayya Rezqi binti Fahmi Indrawan diberikan kepada tergugat selaku ayah kandungnya; 3. Membebankan biaya perkara kepada penggugat. Menimbang, bahwa selanjutnya penggugat telah mengajukan repliknya secara tertulis bertanggal 6 Desember 2007 dan tergugat telah pula mengajukan dupliknya secara tertulis bertanggal 13 Desember 2007, namun untuk ringkasnya kedua hal tersebut dianggap telah dimasukkan dalam putusan ini. Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, penggugat telah mengajukan bukti surat berupa : 1. fotokopi Kutipan Akta Kelahiran Nomor 1.314/U/JT/2003 tanggal 09 Januari 2003, atas nama Desfani
Alphabenayya Rezqi, yang dikeluarkan oleh Suku Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kotamadya Jakarta Timur, selanjutnya diberi tanda P-1; 2. fotokopi Surat Keterangan Penghasilan tanggal 30 Nopember 2007 yang dikeluarkan oleh Kepala Bagian Operasional Pusaka Prima Transport, selanjutnya diberi tanda P-2; 3. fotokopi Surat Keterangan Sehat tanggal 17 Desember 2007 yang dikeluarkan oleh dr. Yeanne Pudjiastuti, selanjutnya diberi tanda P-3; 4. fotokopi Surat Keterangan Sehat tanggal 17 Desember 2007 yang dikeluarkan oleh dr. Yeanne Pudjiastuti, selanjutnya diberi tanda P-4; 5. fotokopi Sertifikat Asuransi dari PT. Asuransi CIGNA ("Perusahaan"), selanjutnya diberi tanda P-5; 6. fotokopi Tabungan Pendidikan BNI (Tapenas BNI), nomor rekening 10055631-4 atas nama Rini Lusiyanti, selanjutnya diberitanda P-6 7. fotokopi Kwitansi Pembayaran SPP Taman Kanak-Kanak Kelompok Bermain (Play Group) Bina Insan Sholeh, selanjutnya diberi tanda P-7; semua bukti surat tersebut setelah dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dan semuanya telah bermeterai cukup. Menimbang, bahwa selain bukti surat tersebut, penggugat telah pula mengajukan dua arang saksi di persidangan, dan dibawah sumpah para saksi tersebut telah mengajukan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Ahmad Syarief bin Muslih : - bahwa saksi sebagai teman penggugat, sedangkan saksi tidak mengenal tergugat;
9
- bahwa penggugat dan anaknya kelihatannya selama ini baik-baik dan sehatsehat saja; - bahwa lingkungan tempat tinggal penggugat cukup layak bagi penggugat dan anaknya dan tidak ada hal-hal yang dapat membahayakan bagi anaknya; 2. Siti Nurrahmah bin Sudarnyo - bahwa adalah guru TK dari anak yang bernama Desfani Alphabenayya Rezqi; - bahwa selama anak yang bernama Desfani Alphabenayya Rezqi berada dalam asuhan penggugat kelihatannya baik-baik saja dan selalu ceria; - bahwa kondisi tempat tinggal penggugat cukup layak dan sehat untuk anak yang bernama Desfani Alphabenayya Rezqi. Menimbang, bahwa terhadap keterangan dua orang saksi tersebut, penggugat telah menerima dan membenarkannya, sedangkan tergugat membantah keterangan saksi yang menyatakan tempat tinggal penggugat layak untuk tempat tinggal anak yang bernama Desfani Alphabenayya Rezqi. Menimbang, bahwa tergugat tidak mengajukan alat bukti apapun untuk menguatkan
dalil-dalil
gugatannya
walaupun
pengadilan
telah
memberikan
kesempatan yang cukup kepada tergugat untuk mengajukan alat-alat buktinya. Menimbang, bahwa penggugat telah mengajukan kesimpulannya secara tertulis bertanggal 31 Januari 2008, dan tergugat telah pula mengajukan kesimpulannya secara tertulis bertanggal 3 Januari 2008. Menimbang, bahwa terakhir penggugat dan tergugat menyatakan tidak akan mengajukan sesuatu apapun lagi dan kedua belah pihak sama-sama mohon putusan. Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, pengadilan menunjuk hal-hal yang tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini. TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan penggugat sebagaimana telah terurai di atas. Menimbang, bahwa pengadilan telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak yang berperkara, akan tetapi tidak berhasil. Menimbang, bahwa fakta hukum yang tidak disangkal oleh kedua belah pihak adalah : 1. bahwa antara penggugat dengan tergugat pernah terikat dalam suatu perkawinan yang sah dan selama dalam ikatan perkawinan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang bernama Desfani Alphabenayya Rezqi, perempuan, lahir tanggal 28 Desember 2002; 2. bahwa antara penggugat dengan tergugat telah bercerai, dan anak yang bernama Desfani Alphabenayya Rezqi tersebut ditetapkan oleh pengadilan dibawah asuhan tergugat;
10
3. bahwa meskipun putusan tentang perceraian telah berkekuatan hukum tetap, tetapi anak yang bernama Desfani Alphabenayya Rezqi tetap berada di dalam asuhan dan pemeliharaan penggugat. Menimbang, bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam perkara ini adalah apakah anak yang bernama Desfani Alphabenayya Rezqi dapat dialihkan hak asuh dan pemeliharaannya kepada penggugat ? dan apakah dalil-dalil yang telah diajukan oleh penggugat telah memenuhi alasan hukum untuk mengalihkan hak asuh dan pemeliharaan anak tersebut ? Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya penggugat telah mengajukan bukti surat yang bertanda P-1 sampai dengan P-7 dan dua orang saksi sebagaimana telah terurai di atas. Menimbang, bahwa tergugat tidak mengajukan alat bukti tertulis ataupun saksi untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya meskipun pengadilan telah memberikan kesempatan yang cukup untuk mengajukan alat-alat bukti dimaksud. Menimbang, bahwa bukti surat P-1 memperkuat fakta bahwa selama dalam ikatan perkawinan antara penggugat dengan tergugat telah dikaruniai seorang anak yang bernama Desfani Alphabenayya Rezqi. Menimbang, bahwa dari bukti surat P-2, P-5, P-6, dan P-7 telah dapat membuktikan bahwa penggugat mempunyai penghasilan yang tetap, dan dari penghasilan itu penggugat telah menyisihkan untuk asuransi, tabungan pendidikan dan biaya pendidikan anak yang bernama Desfani Alphabenayya Rezqi. Menimbang, bahwa dari bukti surat P-3 dan P-4 telah dapat membuktikan bahwa penggugat bersama anak yang bernama Desfani Alphabenayya Rezqi dalam keadaan sehat. Menimbang, bahwa dari keterangan dua orang saksi yang diajukan oleh penggugat
telah
dapat
membuktikan
bahwa
anak
yang
bernama
Desfani
Alphabenayya Rezqi selama ini berada dalam asuhan dan pemeliharaan penggugat dan penggugat telah memeliharanya dengan baik dan kondisi ibu dan anak tersebut dalam keadaan sehat. Menimbang, bahwa secara yuridis seorang anak dapat saja dialihkan hak pengasuhan dan pemeliharannya dari ayah kepada ibunya atau dari ibu kepada ayahnya, sepanjang pengalihan itu mempunyai alasan yang kuat dan semata-mata untuk kepentingan si anak tersebut. Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti yang telah diajukan oleh penggugat, pengadilan telah dapat menemukan fakta bahwa penggugat selama ini tetap mengasuh dan memelihara anak yang bernama Desfani Alphabenayya Rezqi, penggugat telah mendidiknya melalui sekolah taman kanak-kanak, penggugat telah mengasuransikan dan telah menyiapkan tabungan untuk pendidikan anak tersebut.
11
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, maka pengadilan telah dapat menyimpulkan bahwa walaupun Pengadilan Agama Jakarta Pusat melalui putusannya Nomor 362/Pdt. G/2006/PA JP. tertanggal 17 Oktober 2006 telah menetapkan anak yang bernama Desfani Alphabenayya Rezqi berada dalam asuhan dan pemeliharaan tergugat, namun senyatanya sampai saat ini anak tersebut tetap berada dalam asuhan dan pemeliharaan penggugat. Menimbang, bahwa karena senyatanya selama berada dalam asuhan dan pemeliharaan penggugat anak yang bernama Desfani Alphabenayya Rezqi telah terjamin kesehatan dan pendidikannya, dan tergugat selaku ayah kandungnya tetap mempunyai kesempatan yang luas untuk tetap mencurahkan kasih sayangnya kepada anak tersebut, maka pengadilan berpendapat bahwa sudah terdapat cukup alasan hukum untuk mengabulkan petitum kedua gugatan penggugat. Oleh karena itu demi kepentingan anak tersebut pengadilan memindahkan hak pengasuhan dan pemeliharaan anak dari tergugat kepada penggugat dan menetapkan anak yang bernama Desfani Alphabenayya Rezqi berada dalam asuhan dan pemeliharaan penggugat selaku ibu kandungnya. Menimbang, bahwa dalil-dalil penggugat yang menyatakan bahwa tergugat tidak dapat mengasuh dan memelihara anak yang bernama Desfani Alphabenayya Rezqi, dengan baik, demikian juga dalil bantahan tergugat yang menyatakan bahwa penggugat tidak menjamin dapat memelihara anak tersebut, dengan baik, harus ditolak karena tidak terbukti. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka gugatan penggugat dikabulkan seluruhnya. Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 89 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, maka penggugat dibebani untuk membayar biaya perkara. Mengingat dan memperhatikan segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini.
MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan penggugat. 2. Menetapkan anak yang bernama Desfani Alphabenayya Rezqi binti Fahmi Indrawan,
perempuan,
lahir
tanggal
28
Desember
2002,
berada
dalam
pemeliharaan dan pengasuhan penggugat selaku ibu kandungnya. 3. Membebankan kepada penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara ini sebesar Rp 231.000,00 (dua ratus tiga puluh satu ribu rupiah).
12
Demikian diputuskan dalam rapat musyawarah majelis Hakim Pengadilan Agama Jakarta Pusat pada hari Kamis tanggal 6 Maret 2008 M, bertepatan dengan tanggal 28 Shafar 1429 H, yang dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Drs. Nuheri, S.H. sebagai Ketua majelis, Drs. Azhari, M.H. dan Dra. Hj. Erni Zurnilah sebagai hakim-hakim anggota dengan dibantu oleh Dra. Aida Yahya sebagai panitera pengganti dan dihadiri oleh Kuasa Hukum Penggugat dan Tergugat. Ketua Majelis, Hakim anggota, ttd ttd Drs. Nuheri, S.H. Drs. Azhari, M.H. ttd
Panitera pengganti,
Dra. Hj. Erni Zurnila
ttd Dra. Aida Yahya
Perincian biaya perkara :
1. Panggilan 2. Meterai
Rp 225.000,00 Rp
6.000,00
Jumlah Rp 231.000,00 (dua ratus tiga puluh satu ribu rupiah)
Untuk salinan yang sama bunyinya diberikan atas permintaan Penggugat dan Tergugat oleh Panitera Pengadilan Agama Jakarta Pusat
Drs. Syamsul Huda, S.H