EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DAN KINERJA GURU TERHADAP PENINGKATAN MUTU MADRASAH PADA MI MUHAMMADIYAH KRADENAN DAN MI MA’ARIF NGABLAK I KEC. SRUMBUNG KAB. MAGELANG TAHUN 2015
Oleh
SRI AMPERAWATI NIM .MI. I2. 029
Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan Agama Islam
PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN) SALATIGA 2015 i
EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DAN KINERJA GURU TERHADAP PENINGKATAN MUTU MADRASAH PADA MI MUHAMMADIYAH KRADENAN DAN MI MA’ARIF NGABLAK I KEC. SRUMBUNG KAB. MAGELANG TAHUN 2015
Oleh SRI AMPERAWATI NIM .MI. I2. 029 Tesis diajukan kepada Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Salatiga sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan Islam
Salatiga, 26 September 2015 Dr. H. Sa’adi, M. Ag. PEMBIMBING I
Dr. H. Zakiyudin, M. Ag PEMBIMBING II
ii
PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
LEMBAR PERSETUJUAN TESIS
Nama
: Sri Amperawati
NIM
: M1.12.029
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Konsentrasi
: Pendidikan
Tanggal Ujian
: 1 Oktober 2015
Judul Tesis
: Efektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Kinerja Guru Terhadap Peningkatan Mutu Madrasah Pada MI Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak 1 Kec. Srumbung Kab. Magelang Tahun 2015
Panitia Munaqosah Tesis
1.
Ketua Sidang : Dr. H. Miftahuddin, M.Ag.
_______________________
2.
Sekrretaris
: Dr. Winarno, M.Pd.
_______________________
3.
Penguji I
: Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag.
_______________________
4.
Penguji II
: Dr. H. Sa’adi, M. Ag.
_______________________
5.
Penguji III
: Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag.
_______________________
iii
PERNYATAAN KEASLIAN “Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis ini merupakan hasil karya sendiri dan sepengetahuan dan keyakinan saya tidak mencantumkan tanpa pengakuan bahan-bahan yang telah dipublikasikan sebelumnya atau ditulis oleh orang lain, atau sebagian bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijasah pada Insitut Agama Islam Negeri Salatiga atau perguruan tinggi lainnya.”
Salatiga, 26 September 2015 Yang membuat pernyataan
Sri Amperawati
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO Fear God and you will have no cause to fear anyone (Takutlah kepada Tuhan dan tidak ada alasan bagimu takut kepada sesuatu yang lain) Knowledge is wisdom and educated man is the wise man Ilmu pengetahuan adalah hikmah dan orang yang terdidik adalah orang yang bijak Barang siapa sungguh-sungguh dalam usahanya, maka akan tercapailah kesuksesannya (penulis) ......maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika kamu tidak mengetahui (QS. An Nahl : 43) Jangan anggap dirimu pandai jika sudah mengetahui sesuatu, jangan anggap dirimu kaya jika sudah memiliki sesuatu, karena masih ada yang serba Maha, Dialah Allah Swt
v
ABSTRAK Efektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah Dan Kinerja Guru Terhadap Peningkatan Mutu Madrasah Pada MI Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak I Kecamatan Srumbung Kab. Magelang Tahun 2015”. Tesis Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Program Pasca Sarjana, Institut Agama Islam Negeri Salatiga, pembimbing Dr. H. Sa’adi, M. Ag, dan Dr. H. Zakiyudin, M. Ag. Latar Belakang penelitian ini adalah Kepala madrasah dan guru merupakan salah satu penyumbang keberhasilan meningkatkan mutu madrasah. Rendahnya mutu madrasah memberi akibat langsung pada rendahnya mutu sumber daya manusia. Mutu madrasah dapat dicapai apabila guru dan kepala madrasah memberikan perhatian secara memadai dalam menjalankan tugasnya dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran efektifitas kepala madrasah dan kinerja guru terhadap mutu madrasah. Penelitian inimenggunakan metode kualitatif,menggunakan pengamatan, wawancara atau penelaahan dokumen. Data yang disajikan dalam bentuk verbal bukan dalam bentuk angka. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa efektivitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap kinerja guru pada ketiga madrasah terjalin sangat baik (setiap awal tahun ada koordinasi dengan para guru dan komite). Dengan bukti bahwa dalam membuat perencanan semua kegiatan madrasah di awal tahun ajaran melaksanakan rapat bersama dewan guru, komite sekolah dan walimurid. Setiap ada permasalahan di selesaikan dengan musyawarah. Efektifitas kepemimpinan kepala madrasah dan kinerja guru terhadap mutu madrasah di MI Muhammadiyah Kradenan Dengan menerapkan berbagai program yang dilaksanakan para guru dan kepala madrasah, siswa mendapatkan prestasi yang sesuai dengan KKM yang ditetapkan. Sedanglan pada MI Ma’arif Ngablak 1 cukup, walaupun dalam prestasi akademik yang dicapai siswa bagus (kelulusannya 100%) dan dapat membangkitkan semangat belajar siswa.
.
vi
ABSTRACT
The effectiveness of principal leadership and teacher performance toward the improvement of the quality of Madrasah in MI Muhamadiyah Kradenan and MI Ma’arif Ngablak I, Ngablak, Srumbung, Magelang in academic year 2015. Thesis of Islamic Education Program, Graduate program of IAIN Salatiga. Consultans Dr.H Sa’adi, M.Ag and Dr.H.Zakiyudin, M.Ag The background of this research was the principal and teachers were contributorsto the success of improving the quality of Madrasah. The low quality of Madrasah giving a direct result of the lack of human resources. Quality of Madrasah can be achieved when the principal and teachers concerned in carrying out their functions in the learning process. The purpose of this study was to describe the effectiveness of principal leadership and teacher performance toward the improvement of the quality of Madrasah. This study used qualitative methods. In collecting data, the researcher used observation, interview and document review. Data were presented in the form of a sentence instead of numbers. Based on the result of research and discussion, it can be concluded that the effectiveness of the principal leadership and teacher performance in Madrasah very well establised. It is shown by the coordination of the teachers and the committee at the beginning of each year. Activity of Madrasah were planned and discussed in a meeting involved the teachers, school committers and parents. Every problem was solved by consensus. The effectiveness of the principal leadership and teacher performance toward improvement of the quality of Madrasah in MI Muhamadiyah Kradenan in learning. By implementing the various programs which were already conducted by principal and teachers, student could gain achievement in accordance with the KKM. MI Ma’arif Ngablak enough, altough the academic achievement of students (100% students graduated). Besides, it could increase the spirit of student.
vii
PRAKATA
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah Swt. yang telah memberi rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis sebagai salah satu pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan Islam. Sholawat serta salam semoga tercurahkan atas tauladan umat akhir zaman, Nabi Muhammad Saw. Penulis menyadari dalam penulisan tesis ini tidak lepas dari berbagai hambatan, namun berkat bimbingan, bantuan berbagai pihak, serta ridha dari Allah Swt, penulisan tesis ini dapat selesai dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sedalamdalamnya kepada yang terhormat : 1.
Bapak Dr. Rahmat Hariyadi selaku Rektor IAIN Salatiga
2.
Bapak Dr. H. Zakiyuddin Baidhawi, M. Ag. selaku Direktur Program Pascasarjana IAIN Salatiga
3.
Bapak Dr. H. Sa’adi, M. Ag. dan Bapak Dr. H. Zakiyuddin Baidhawi, M. Ag. yang telah memberikan bimbingan dalam menyelesaikan tesis ini.
4.
Guru Besar dan Dosen beserta Staff Pascasarjana IAIN Salatiga.
5.
Bapak Puji Widodo, S.Pd.I. selaku Kepala MI Muhammadiyah Kradenan, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.
6.
Bapak Fatku Arifin, S. Pd. I. Selaku Kepala Madrasah MI Ma’arif Ngablak 1, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.
7.
Rekan-rekan guru di MI Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak 1, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang
8.
Ayah, Ibu dan Suamiku tercinta, keluarga, serta anak-anak dan cucuku atas doa restu dan motivasinya
9.
Semua pihak yang telah membantu menyelesaiakan tesis ini
viii
Semoga segala bantuan, dorongan, kerjasama dan bimbingan atas kelancaran tesis ini mendapat imbalan dari Allah Swt dan dicatat sebagai amal Sholeh. Amiiin
Magelang, 26 September 2015 Penulis
Sri Amperawati
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................
v
ABSTRAK .....................................................................................................
vii
PRAKATA ...................................................................................................
ix
DAFTAR ISI .................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
ix
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................
1
B. Rumusan Masalah .............................................................................
3
C. Tujuan Penelitian ..............................................................................
4
D. Kegunaan Penelitian ..........................................................................
5
E. Kajian Pustaka ...................................................................................
5
F. Metode Penelitian .............................................................................
8
G. Sistematika Pembahasan ....................................................................
12
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................
15
A. Efektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah ...................................
15
B. Kinerja Guru ......................................................................................
20
C. Peningkatan Mutu Madrasah .............................................................
29
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN..................................................
37
A. MI Muhamadiyah Kradenan Kecamatan Srumbung .........................
37
1. Profil MI Muhamadiyah Kradenan Kecamatan Srumbung .........
37
x
2. Kondisi kepemimpinan kepala madrasah.....................................
54
3. Kondisi kinerja guru .....................................................................
58
4. Mutu madrasah .............................................................................
62
B. MI Ma’arif Ngablak I Kecamatan Srumbung ...................................
64
1. Profil MI Ma’arif Ngablak I Kecamatan Srumbung ....................
64
2. Kondisi kepemimpinan kepala madrasah.....................................
81
3. Kondisi kinerja guru .....................................................................
85
4. Mutu madrasah .............................................................................
87
BAB IV ANALISIS DATA ..........................................................................
90
A. Efektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Kinerja Guru....................................................................................................
90
1. MI Muhamadiyah Kradenan Kecamatan Srumbung....................
90
2. MI Ma’arif Ngablak I Kecamatan Srumbung ..............................
92
B. Efektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Mutu Madrasah ...........................................................................................
93
1. MI Muhamadiyah Kradenan Kecamatan Srumbung....................
93
2. MI Ma’arif Ngablak I Kecamatan Srumbung ..............................
95
C. Efektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah Dan Kinerja Guru Terhadap Peningkatan Mutu Madrasah .............................................
96
1. MI Muhamadiyah Kradenan Kecamatan Srumbung....................
96
2. MI Ma’arif Ngablak I Kecamatan Srumbung ..............................
97
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 101 A. Simpulan .......................................................................................... 101 B. Saran................................................................................................... 103 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 104 LAMPIRAN .................................................................................................. 105 BIOGRAFI PENULIS
…………………………………………………... 106
xi
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Jumlah Tenaga Guru MIM Kradenan Tahun 2014/2015 ……….. 45 Tabel 3.2 Jumlah Siswa MIM Kradenan Tahun 2014/2015 ……………….. 46 Tabel 3.3 Pekerjaan Orang Tua Siswa MIM Kradenan Tahun 2014/2015 … 46 Tabel 3.4 Penghasilan Orang Tua Siswa MIM Kradenan Tahun 2014/2015 .. 47 Tabel 3.5 Pendidikan Orang Tua MIM Kradenan Tahun 2014/2015 ……… 47 Tabel 3.6 Keadaan Karyawan MIM Kradenan Tahun 2014/2015 . ………… 48 Tabel 3.7 Sarana Gedung MIM Kradenan Tahun 2014/2015 ……………… 49 Tabel 3.8 Prasarana Olahraga MIM Kradenan Tahun 2014/2015 …………. 49 Tabel 3.9 Alat-alat UKS MIM Kradenan Tahun 2014/2015 ………………... 50 Tabel 3.10 Mebeler MIM Kradenan Tahun 2014/2015 …………………….. 51 Tabel 3.11 Jumlah Buku Pelajaran MIM Kradenan Tahun 2014/2015 ……. 51 Tabel 3.12 Jumlah Buku MIM Kradenan Tahun 2014/2015 ………………. 52 Tabel 3. 13 Alat Peraga MIM Kradenan Tahun 2014/2015 ………………… 53 Tabel 3.14 Jumlah Tenaga Guru MIMA Tahun 2014/2015 ………………… 73 Tabel 3.15 Jumlah Siswa MIMA Tahun 2014/2015 ………………………... 74 Tabel 3.16 Pekerjaan Orang Tua MIMA Tahun 2014/2015 ………………… 75 Tabel 3.17 Penghasilan Orang Tua MIMA Tahun 2014/2015……………… 75 Tabel 3. 18 Pekerjaan Orang Tua MIMA Tahun 2014/2015 ………………... 76 Tabel 3.19 Sarana Prasarana Guru MIMA Tahun 2014/2015 ………………. 77 Tabel 3.20 Prasarana olahraga MIMA Tahun 2014/2015 ………………….. 78 Tabel 3.21 Alat-alat UKS MIMA Tahun 2014/2015 ………………………... 78 Tabel 3.22 Mebeler MIMA Tahun 2014/2015……………………………… 79 Tabel 3. 23 Jumlah Buku pelajaran MIMA Tahun 2014/2015 ………………. 79 Tabel 3.24 Jumlah Buku Perpustakaan MIMA Tahun 2014/2015 ………….. 80 Tabel 3.25 Alat Peraga MIMA Tahun 2014/2015…………………………… 81
xii
DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 2.1 : Diagram Alur Pendidikan Mikro …………………………. 29 2. Gambar 2.2 : Diagram Alur Pendidikan Makro …………………………. 31 3. Gambar 2.3 : Diagram Alur Solusi Manajemen Pendidikan Makro dan Mikro ………………………………………….…….……. 31 4. Gambar 3.1 : Struktur Organisasi MI Muhammadiyah Kradenan Tahun 2014/2015 …………………………………………. 37
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan
memiliki
peran
yang
sangat
penting
dalam
kehidupan karena kondisi suatu negara sangat berkaitan erat dengan penerapan
pola
pendidikan
yang
ditanamkan
terhadap
generasi-
generasi muda sekarang ini akan berpengaruh pada maju mundurnya suatu negara di masa yang akan datang. Oleh karena itu pengelolaan pendidikan yang sangat dibutuhkan agar madrasah sebagai tempat belajar
benar-benar
mampu
mencetak
generasi-generasi
penerus
bangsa yang berkualitas demi majunya Negara Kesatuan Republik Indonesia di masa yang akan datang. Dalam upaya mewujudkan madrasah yang mampu membentuk insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif, kepala madrasah sebagai pimpinan di
madrasah merupakan
keberhasilan
upaya
pencitraan
penguatan
publik.
salah satu tata
Keberhasilan
kelola, kepala
faktor
penyumbang
akuntabilitas madrasah
dan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah tidak terlepas dari kompetensi
dan
Permendiknas
kemampuannya
No.
sekolah/madrasah
13
sebagai
tahun
diharapkan
2007 memiliki
kepala dinyatakan
madrasah.
Dalam
bahwa
kepala
kompetensi
kepribadian,
manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Pada kenyataannya, tidak semua kepala sekolah/madrasah menguasai seluruh kompetensi 1 xiv
secara
utuh.
Terdapat
kecenderungan
kepala
sekolah/madrasah
menguasai beberapa kompetensi saja.1 Selain kepala madrasah salah pendidikan
adalah
guru.
Dalam
satu komponen utama dalam
Islam
guru
dikenal
dengan
al-
mu’alim atau ustadz yang bertugas memberikan ilmu dalam majelis taklim (tempat memperoleh ilmu). Dengan demikian, al-mu’alim atau al-ustadz, dalam hal ini juga mempunyai pengertian orang yang mempunyai
tugas
untuk
membangun
aspek
spiritualitas
manusia.
Pengertian guru kemudian menjadi sangat luas, tidak hanya terbatas dalam
kegiatan
keilmuan
yang
bersifat
kecerdasan
spiritual
dan
kecerdasan intelektual, tetapi juga menyangkut kecerdasan kinestetik jasmaniyah. Dengan demikian, guru dapat diartikan sebagai orang yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspek, baik spiritual dan emosional, intelektual, fisikal maupun aspek lainnya.2 Madrasah merupakan bagian dari lembaga pendidikan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspek tersebut di atas. Terwujudnya
mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan
pendidikan khususnya madrasah merupakan tujuan yang tidak bisa ditawar
1
lagi
bagi
bangsa
Indonesia
dalam
rangka
mewujudkan
Kementrian Pendidikan Nasional, Panduan Diklat Calon Kepala Sekolah IN-2,
Karanganyar: LPPKS, 2012, 1. 2
Suparlan, Menjadi Guru Efektif, Yogyakarta: Hikayat, 2005, 12.
xv
output serta produk pendidikan yang mampu bersaing di tengah globalisasi yang berkembang pesat dewasa ini.3 Rendahnya
mutu
pendidikan
telah
memberikan
akibat
langsung pada rendahnya mutu sumber daya manusia bangsa kita. Karena proses untuk melahirkan sumber daya manusia hanya bisa melalui jalur pendidikan dan proses pembelajaran yang bermutu pula. Mutu pendidikan dapat dicapai apabila para guru hidup dengan memadai,
memiliki
penghasilan
yang mencukupi,
manusiawi,
bemartabat sehingga mereka mampu memberikan
dan
perhatian secara
memadai dalam menunaikan tugasnya dalam proses pembelajaran. Selama
ini
memprihatinkan.
dari
aspek
Penghasilan
kesejahteraan, guru
secara
kondisi umum
guru
tidak
sangat
mencukupi
kebutuhan minimum hidupnya.4 Dari uraian di atas peneliti ingin menggali informasi secara deskriptif
bagaimana
efektifitas
kepemimpinan
kepala
madrasah
terhadap kinerja guru dalam upaya peningkatan mutu madrasah di MI Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak I, Kecamatan Srumbung Kab. Magelang
3
Kementrian Agama, Implementasi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah,
Semarang: Mapenda Kanwil Jateng, 2012, 1. 4
Asrorun Ni’am Sholeh, Membangun Profesionalitas Guru, Jakarta: Paramuda, 2002,
6.
xvi
B. Rumusan Masalah Peran
kepemimpinan
kepala
madrasah
dan
kinerja
tenaga
pendidik dalam pengelolaan institusi pendidikan sangatlah penting sekali dan sangat dibutuhkan, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mencoba meneliti tentang “ Efektifitas Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Kinerja Guru Terhadap Peningkatan Mutu Madrasah pada MI Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak I, Kecamatan Srumbung Kab. Magelang Tahun 2015. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan pokok penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.
Bagaimanakah
efektivitas
kepemimpinan
kepala
madrasah
terhadap kinerja guru di MI Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak 1 Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang ? 2.
Bagaimanakah
efektifitas
kepemimpinan
Kepala
Madrasah
terhadap mutu madrasah pada di MI Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak 1 Kec. Srumbung Kab. Magelang ? 3.
Bagaimanakah
efektifitas
kepemimpinan
kepala
madrasah
dan kinerja guru terhadap mutu madrasah di MI Muhammadiyah Kradenan
dan
MI
Ma’arif
Ngablak
1
Kecamatan
Kabupaten Magelang ?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut
xvii
Srumbung
1. Untuk
mengetahui
gambaran
efektifitas
kepemimpinan
kepala
madrasah terhadap kinerja guru di MI Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak 1 Kec. Srumbung, Kabupaten Magelang. 2. Untuk
mengetahui
efektifitas
kepemimpinan
Kepala
Madrasah
terhadap mutu madrasah di MI Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak 1 Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. 3. Untuk mengetahui efektifitas kepemimpinan Kepala Madrasah kinerja
guru
Kradenan
terhadap
dan
MI
mutu
Ma’arif
madrasah Ngablak
di 1
MI
dan
Muhammadiyah
Kecamatan
Srumbung
Kabupaten Magelang.
D. Kegunaan Penelitian 1.
Kegunaan Teoritis Secara
teoritis
efektifitas
penelitian
kepemimpinan
ini
memberikan
kepala
madrasah
informasi dan
tentang
kinerja
guru
terhadap peningkatan mutu madrasah. 2.
Kegunaan Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu perbaikan pengelolaan
sistem
pembelajaran,
institusi
pendidikan
Ibtidaiyah.
E. Kajian Pustaka
xviii
khususnya
dalam
khususnya
di
manajemen Madrasah
Sri
Wulandari
dalam
tesis
pascasarjana
IAIN
Walisongo
tentang Pengaruh Persepsi tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru di Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Gebog tahun 2012,5 menyimpulkan bahwa ada hubungan positif
antara
persepsi
tentang
kepemimpinan
kepala
madrasah
dengan kinerja guru. Apabila persepsi tentang kepala madrasah baik, maka kinerja guru akan baik pula dan juga semakin tinggi motivasi kerja guru maka semakin tinggi pula kinerja guru. Rusmana
tesis
pascasarjana
Universitas
Pendidikan
Indonesia
tentang Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Kerja Guru terhadap Kinerja Guru di lingkungan Dinas UPTD dan SD Kecamatan
Cilengkrang
Kabupaten
Bandung
2010,6
tahun
menyimpulkan terdapat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan budaya
kerja
kepemimpinan
guru
terhadap
kinerja
kepala
sekolah
efektif
guru. dan
Implikasinya
budaya
guru
adalah kondusif
peningkatan guru produktif. Jurnal
ilmiah
tentang
Pengaruh
Efektifitas
Kepemimpinan
Manajerial Kepala Sekolah dan Kompensasi terhadap Kinerja Guru menyimpulkan bahwa Kepala Sekolah adalah pemimpin tertinggi di sekolah. Pola kepemimpinannya sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan terhadap kamajuan sekolah. Pada 5
saat
Wulandari, eprints.walisongo.ac.id, diakses 25 Maret 2015. 6
Rusmana, resipotory.upi.edu/8904, diakses 12 April 2015
xix
menjadi
guru
tugas
pokoknya
mempelajari
adalah
mata
mengajar
pelajaran
dan
tertentu.
membimbing Sedangkan
siswa
Kepala
untuk Sekolah
tugas pokoknya adalah untuk “memimpin“ dan “mengelola” guru beserta stafnya untuk bekerja sebaik-baiknya demi mencapai tujuan sekolah.7 Umaedi
jurnal
pendidikan April
1999
menyimpulkan
bahwa
kepala sekolah harus tampil sebagai koordinator dari sejumlah orang yang mewakili berbagai kelompok yang berbeda di dalam masyarakat sekolah dan secara profesional harus terlibat dalam setiap proses perubahan di sekolah melalui penerapan prinsip – prinsip pengelolaan kualitas total dengan menciptakan kompetisi dan penghargaan di dalam sekolah itu sendiri maupun sekolah lain. Di samping itu, seorang
pemimpin
harus
mampu
menjalankan
fungsinya
sebagai
pemimpin. Hal ini ditunjukan dengan mampu menempatkan gaya dan perilaku
kepemimpinannya,
apabila
seorang
pemimpin
berlaku
seenaknya malah bisa menurunkan kreativitas anggotanya. Rosman
darma
dalam
tesis
pascasarjana
UNIMED
berjudul
Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Guru dan Iklim Sekolah terhadap Efektivitas Sekolah SMP di Kecamatan Medan
7
Ilmiah pertanian, https://ilmiahilmu.wordpress.com/2012/06/18/pengaruhefektifitas-kepemimpinan-manajerial-kepala-sekolah-dan-kompensasi-terhadap-kinerjaguru-pend-68/, diakses 25 maret 2015
xx
Kota tahun 2014,8 menyimpulkan bahwa pengaruh antara kinerja guru terhadap efektivitas sekolah sebesar 22,7% dan sisanya 77,3% di luar iklim sekolah, terdapat pengaruh antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim sekolah sebesar 54,1% dan sisanya 45,9% diluar kepemimpinan sekolah, terdapat pengaruh antara kinerja guru terhadap iklim sebesar 54,1% dan sisanya 49,9% diluar kinerja guru. Dari penelitian yang ada, kebanyakan mengungkap efektifitas kepemimpinan dan kinerja guru hanya pada satu lembaga, dalam hal ini penulis memilih beberapa lokasi untuk komparatif dengan judul Efektivitas
Kepemimpinan
Terhadap
peningkatan
Kradenan
dan
MI
Kepala
mutu Ma’arif
Madrasah
madrasah Ngablak
Dan
Kinerja
MI
Muhammadiyah
di 1
Kecamatan
Guru
Srumbung
Kabupaten Magelang Tahun 2015.
F. Metode Penelitian 1.
Jenis Penelitian Secara
umum
kualitatif
penelitian
melalui
ini
pengamatan,
menggunakan wawancara,
metode
penelitian
atau
penelaahan
dokumen.9 Karena data yang akan disajikan lebih banyak data
8
Rosman Darma, digilib.unimed.ac.id/Pengaruh Kepemimpinan., diakses 12
April 2015 9
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010, 9.
xxi
kualitatif, yakni data yang disajikan dalam bentuk verbal bukan dalam bentuk angka.10 Di samping itu Penelitian ini juga termasuk penelitian eksploratif dengan
menggunakan
metode
naturalistik
karena
penelitiannya
dilakukan pada kondisi alamiah (natural setting). 2.
Sumber data Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi tetapi situasi sosial yang terdiri dari tempat, pelaku dan aktivitas yang berinteraksi secara sinergis. Pada situasi sosial atau obyek penelitian
ini
peneliti
dapat
mengamati
secara
mendalam
aktivitas (activity) orang-orang (actors) yang ada pada tempat tertentu (place).11 Peneliti menggunakan sampel sebagai obyek yang dipelajari penelitian
di
atau sebagai sumber data. 12 Peneliti melakukan MI
Muhammadiyah
Kradenan
dan
MI
Ma’arif
Ngablak 1 Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Adapun metode pengumpulan data adalah sebagai berikut: a.
Menentukan sumber data yang dapat dipercaya baik dari sumber observasi maupun wawancara sebagai pendukungnya.
10
Noeng Muhajir, Metode Penelitian Kualitatif , Yogyakarta : Rake Sarasin, 1996,
11
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2012,
29.
215. 12
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, …, 216.
xxii
b.
Menggali data dan informasi yang diperlukan sesuai dengan fokus dalam penelitian.
c.
Mendokumentasikan data dan informasi yang diperoleh dalam bentuk catatan lapangan (field note) dan transkrip wawancara (interview transcript).
Field
note
pada
dasarnya
merupakan
catatan
hasil
observasi
partisipatorik yang dilakukan penulis dalam mengamati kegiatan/proses yang
terjadi
dalam
kaitannya
dengan
keterlibatannya
dalam
pengembangan kurikulum. Sedangkan interview transcript adalah catatan hasil wawancara yang dilakukan penulis terhadap subyek penelitian. Transkrip wawancara ini ditulis dalam gaya bahasa naratif dari pokok pembicaraan subyek yang tercatat dalam transkrip wawancara. Hal ini didasarkan atas pertimbangan praktis sekaligus untuk memudahkan dalam melakukan analisis data selanjutnya. 13
3.
Teknik Pengumpulan Data a.
Interview Interview dilakukan oleh penulis dengan para guru kelas (perwakilan guru kelas rendah dan guru kelas atas) di MI Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak I, Kec. Srumbung Kab. Magelang. Interview dalam digunakan 13
sebagai
metode
untuk
penelitian ini
mencari
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, …, 217.
xxiii
data
yang
argumentasi
tentang
respon
para
guru
terhadap
kepemimpinan kepala madrasah terhadap peningkatan mutu madrasah yang dilaksanakan di ketiga sekolah tersebut.
b.
Observasi Obsevasi terlibat
yang
dilakukan
(participant
adalah
observation).
pengamatan
Teknik
secara
observasi
yang
dilakukan untuk mendapatkan catatan lapangan (field note) tentang
fenomena-fenomena
yang
terjadi
secara
nyata
di
lapangan. Peneliti menerima pernyataan seobyektif mungkin, namun sekaligus melibatkan diri dalam dan
pandangan
hidup yang diselidiki
dan
pencatatan
dengan
sistematis
konsepsi-konsepsi melalui pengalaman
terhadap
fenomena-
fenomena yang diselidiki. Secara nyata, peneliti mengamati segala
fenomena
pembelajaran Ma’arif
di
Ngablak
yang MI
terjadi
dalam
Muhammadiyah
1
Kecamatan
pelaksanaan
Kradenan Srumbung
dan
MI
Kabupaten
Magelang. c.
Dokumentasi Metode
dokumentasi
merupakan
alat
pengumpulan
data dengan sumber data berupa silabus, kurikulum, jadwal kegiatan dan pengampunya.
xxiv
d.
Teknis Analisis Data Analisis
data
dilakukan
sejak
data
dikumpulkan.
Bersamaan dengan pengumpulan data dilakukan reduksi data. Reduksi
data
klarifikasi
dilakukan
data,
dan
dengan
cara
kodefikasi
data.
indentifikasi
data,
kemudian
data
dideskripsikan dan dianalisis secara seksama. Untuk menjaga validitas data yang diperoleh, peneliti melakukan
trianggulasi
data
dengan
menggunakan
sumber
data lain. Trianggulasi data dilakukan dengan cara mengambil data dari subjek lain (selain yang ditetapkan dalam penelitian) sebagai data verifikasi. Trianggulasi juga mungkin dilakukan dengan mendiskusikan hasil analisis data dengan pakar atau teman sejawat. Berdasarkan
sifat
data
yang
dikumpulkan,
maka
metode analisis data yang digunakan adalah analisa kualitatif. Analisis
ini
dilakukan
dengan
cara
menghubungkan
data
sehingga akan diketahui adanya relasi kausalitas (hubungan sebab akibat), korelasi (hubungan saling mempengaruhi) dan relasi linear (adanya pengaruh data yang satu terhadap data yang lainnya). Pola pikir adalah
pola
induksi,
yang digunakan dalam analisis ini
yaitu
xxv
proses
berpikir
yang
diawali
dengan pengamatan yang khusus untuk kemudian
diambil
kesimpulan yang bersifat umum.14
G. Sistematika Pembahasan Bab
I,
Pendahuluan
berisi
tentang
pendahuluan,
latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, kerangka teoritik, dan sistematika pembahasan. Bab II, Landasan teoritis yang membahas beberapa kajian yang sifatnya teoritis yang mengandung tema sentral. Pada sub bab pertama dibahas tentang kepemimpinan kepala madrasah, sub bab kedua
membahas
kinerja
guru,
sub bab
ketiga
membahas
mutu
madrasah. Bab
III,
Profil
Madrasah
berisi
gambaran
umum
MI
Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak 1 Kecamatan Srumbung
Kabupaten
berdirinya
madrasah,
Magelang. dan
(3)
memaparkan kondisi objektif,
(1)
letak
visi
dan
geografis misi
(2)
madrasah.
sejarah Kedua
(1) struktur organisasi sekolah dan
pembagian tugas, (2) keadaan guru, karyawan dan siswa (3) sarana dan
prasarana.
Kondisi
kepemimpinan
Kepala
Madrasah,
kondisi
kinerja guru dan mutu madrasah. Bab IV, berisi analisis Kradenan
dan 14
MI
Ma’arif
kepemimpinan di MI Muhammadiyah Ngablak
1
Kecamatan
Srumbung
Amsal Bahtiar, Filsafat Agama, Jakarta: Logis Wacana Ilmu, 1997, 3.
xxvi
Kabupaten Magelang, dibagi dalam tiga sub pembahasan, yaitu, (1) Gambaran kinerja
efektivitas
guru
Ngablak
1
di
MI
kepemimpinan
kepala
Muhammadiyah
Kradenan
Kecamatan
Srumbung
madrasah
Kabupaten
dan
terhadap
MI
Ma’arif
Magelang,
(2)
efektivitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap mutu madrasah di
MI
Muhammadiyah
Kecamatan
Kradenan
Srumbung
kepemimpinan
kepala
Kabupaten madrasah
dan
MI
Ma’arif
Magelang, dan
kinerja
Ngablak
(3) guru
1
efektivitas terhadap
peningkatan mutu madrasah di MI Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak 1 Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Bab V, merupakan bagian akhir dari pembahasan berupa penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran teoritis maupun praktis. Bagian
akhir
memuat
Daftar
Pustaka
dan
Lampiran-lampiran,
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian, Daftar Riwayat Hidup.
xxvii
BAB II LANDASAN TEORI
A. Efektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah Menurut Pius Abdillah efektivitas memiliki arti ketepatgunaan atau hasil guna atau menunjang tujuan yang dicapai. 15 Sedangkan dalam kamus umum bahasa Indonesia efektivitas diartikan hal yang ada efeknya atau ada pengaruhnya terhadap sesuatu.16 Kepemimpinan
merupakan
seseorang yang menduduki
jabatan
kemampuan sebagai
dan
pimpinan
ketrampilan suatu
kerja
untuk mempengaruhi perilaku orang lain, terutama bawahannya untuk berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku 15
Pius Abdillah, Kamus Ilmiah, Surabaya: Arkola, 2008. 110. W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1976, 266. 16
xxviii
yang positif
ia
memberikan
sumbangsih
nyata
dalam
pencapaian
tujuan organisasi. Kepala madrasah tersusun dari
dua kata, yaitu kepala
dan
madrasah. Kepala dapat diartikan sebagai ketua atau pemimpin dalam suatu
organisasi
atau
lembaga.17
Kata
Madrasah
juga
ditemukan
dalam bahasa Hebrew atau Aramy, dari akar kata yang sama yaitu “darasa” yang berarti “membaca dan belajar” atau “tempat duduk untuk
belajar”.
Dari
kedua
bahasa
tersebut,
kata
madrasah
mempunyai arti yang sama: “tempat belajar. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kata “madrasah” memiliki arti “sekolah” kendati pada mulanya kata “sekolah” itu sendiri bukan berasal dari bahasa Indonesia, melainkan dari bahasa asing, yaitu school atau scola.18
15
Kepala madrasah dapat didefinisikan sebagai tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu madrasah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di mana terjadi interaksi
antara
guru
yang
memberi
pelajaran
dan
murid
yang
menerima pelajaran. Kepala madrasah sebagai pemimpin dengan memusatkan pada gaya kepemimpinan dalam hubungan dengan bawahannya. Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahanya. Gaya kepemimpinan memiliki tiga pola dasar, yaitu:1) Gaya 17
Donni Juni Priansa, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah, Bandung: Alfabeta, 2014. 49. 18 Dep. Agama RI, Sejarah Madrasah, Jakarta: Depag RI, 2004, 1.
xxix
kepemimpinan yang berpola mementingkan pelaksanaan tugas secara efektif dan efisien, agar mampu mewujudkan tujuan secara maksimal. 2) Gaya kepemimpinan yang berpola mementingkan pelaksanaan hubungan kerja sama. 3) Gaya kepemimpinan yang berpola mementingkan hasil yang dapa dicapai dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi. Kepemimpinan
yang
efektif
tidak
mungkin
terwujud
dengan
mempergunakan salah satu tipe kepemimpinan secara murni. Menurut Siagian (1989: 141) kelima tipe pokok kepemimpinan tersebut adalah: a. Tipe Otokratik. Dalam tipe otokratik, pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pemimpin, hubunganya dengan bawahan menggunakan pendekatan formal berdasarkan kedudukan dan status berorientasi pada kekuasaan. b. Tipe Paternalistik. Dalam tipe patrenalistik, pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pemimpin; hubunganya dengan bawahan lebih banyak bersifat bapak dan anak. c. Tipe Kharismatik. Tipe kepemimpinan karismatik menekankan pada dua hal, yaitu pimpinan berusaha agar tugas-tugas dapat terselenggara dengan sebaik-baiknya dan memberikan kesan bahwa hubungannya dengan bawahan didasarkan pada rasional, bukan kekuasaan. d. Tipe pemimpin yang laissez faire. Dalam tipe laisezz faire, semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan sendiri oleh bawahan, pemimpin hanya simbol dan tidak memiliki keterampilan teknis.
xxx
e. Tipe pemimpin yang demokratik. Tipe kepemimpinan demokratik ini dipandang paling ideal. Dalam proses pengambilan keputusan, pemimpin mengikutsertakan bawahan. Kepala
madrasah
professional
harus
cerdas
serta
bijaksana.
Kepala madrasah yang professional menurut Sanusi yang dikutip oleh Donni
Juni
Priansa
perlu
memperhatikan
beberapa
ciri
sebagai
berikut19: 1. Kemampuan untuk menjalankan tanggung jawab yang diserahkan kepadanya 2. Kemampuan
untuk
menerapkan
ketrampilan-ketrampilan
konseptual, manusiawi dan teknis. 3. Kemampuan untuk memotivasi guru, staf, dan pegawai lainnya untuk bekerja. 4. Kemampuan untuk memahami implikasi-implikasi dari perubahan sosial, ekonomis, dan politik terhadap pendidikan.
Ada beberapa
fungsi kepala madrasah sebagai berikut:20 a. Kepala madrasah sebagai educator (pendidik) b. Kepala madrasah sebagai manajer c. Kepala madrasah sebagai administrator d. Kepala madrasah sebagai supervisor e. Kepala madrasah sebagai leader f. Kepala madrasah sebagai innovator 19
Donni Juni Priansa, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah, Bandung: Alfabeta, 2014. 51. 20 Maisah, Manajemen Pendidikan, Ciputat: Gaung Persada, 2013, 67.
xxxi
g. Kepala madrasah sebagai motivator Kepemimpinan
kepala
madrasah
yang
baik
harus
dapat
mengupayakan peningkatan kinerja guru melalui program pembinaan kemampuan jawab
atas
madrasah,
tenaga
kependidikan.
penyelenggaraan pembinaan
Kepala
kegiatan
tenaga
madrasah
bertanggung
pendidikan,
administrasi
kependidikan
lainnya,
dan
pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana. 21 Kepala pendidikan
madrasah
yang
paling
merupakan berperan
salah
dalam
satu
meningkatkan
komponen kualitas
pendidikan. Untuk itu kepala madrasah harus mengetahui tugas-tugas yang
harus
dilaksanakan.
Tugas
kepala
madrasah
menurut
Wahjosumidjo sebagai berikut22: 1)
Saluran komunikasi
2)
Bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan
3)
Kemampuan menghadapi persoalan
4)
Berpikir analitik dan konsepsional
5)
Sebagai mediator atau juru penengah
6)
Sebagai politisi
7)
Sebagai diplomat
8)
Pengambil keputusan sulit
21
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003, 25. Donni Juni Priansa, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah, Bandung: Alfabeta, 2014, 52. 22
xxxii
Keberhasilan oleh
keberhasilan
pendidikan kepala
di
madrasah
madrasah
dalam
sangat
ditentukan
mengelola
tenaga
kependidikan yang tersedia di madrasah. Dalam pelaksanaannya kepemimpinan kepala madrasah di MI Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak 1 dapat dikatakan
bahwa
Kradenan
bersifat
kepemimpinan
Kepala
kepemimpinan
MI
Muhammadiyah
demokratik
karena
dalam
kepemimpinan kepala MI Muhammadiyah Kradenan mengutamakan kebersamaan dan memperlakukan semua satuan kerja yang terdapat dalam
organisasi
kepemimpinan karena
dalam
kekuasaan
dengan
Kepala
MI
seadil
Ma’arif
kepemimpinannya,
ditangan
1
dan
orang
serata
Ngablak kepala
atau
mungkin. 1
Sedangkan
bersifat
madrasah kelompok
otokratik
menempatkan kecil.
Dalam
pelaksanaannya, pendapat kepala madrasah yang sering dilaksanakan. Sedangkan hasil keputusan musyawarah sering tidak terlaksana kalau hasil musyawarah itu tidak sesuai dengan pendapat kepala madrasah.
B. Kinerja guru Kata
kinerja
merupakan
terjemahan
dari
bahasa
Inggris
yaitu dari kata performance. Kata performance berasal dari kata to perform yang berarti menampilkan atau melaksanakan. Performance berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, unjuk kerja
xxxiii
atau penampilan
kerja.23
Kinerja
merupakan
suatu
kegiatan
yang
dilakukan untuk melaksanakan, menyelesaiakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan harapan dan tujuan yang ditetapkan. Dalam pemerintah
perspektif
telah
kebijakan
merumuskan
empat
pendidikan jenis
nasional,
kompetensi
guru
sebagaimana tercantum dalam penjelasan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, yaitu 24: 1.
Kompetensi Pedagogik Kompetensi
Pedagogik
yang
harus
dikuasai
guru
meliputi
pemahaman guru terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 2.
Kompetensi Kepribadian Kompetensi
kepribadian
bagi
guru
merupakan
kemampuan
personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, berakhlak mulia dan berwibawa, dan dapat menjadi teladan bagi siswa. 3.
Kompetensi Sosial Kompetensi sosial merupakan kemampuan yang harus dimiliki guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa,
sesama
pendidik,
tenaga
kependidikan,
orangtua/wali
siswa, dan masyarakat sekitar. 23
Barnawi & Muhammad Arifin, Kinerja Guru Profesional, Yogyakarta: Ar-Ruz Media,
2012, 11.
24
Suyanto, Menjadi Guru Profesional, Jakarta: Erlangga, 2013, 41.
xxxiv
4.
Kompetensi Profesional Kompetensi
profesional
merupakan
penguasaan
materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang harus dikuasai guru mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi, serta penguasaan terhadapstruktur dan metodologi keilmuan. Guru sebagai pendidik professional mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa
ia
layak
menjadi
sekelilingnya.25Pengertian kemampuan
personal
panutan
guru
yang
seorang
atau baik
guru
teladan
lebih
dalam
masyarakat
bersifat
sebagai
melaksanakan
proses
pembelajaran dan pengajaran. Standar Kompetensi Guru (SKG) yang harus di miliki seorang guru dipilah dalam tiga komponen yang saling kait
mengkait,
yakni
pengelolaan
pembelajaran,
pengembangan
profesi, penguasaan akademik.26 Tiap-tiap kompetensi. komponen terdiri
Komponen kedua
atas
komponen
dua
SKG
pertama
memilki
satu
kompetensi.
tersebut
terdiri
atas
kompetensi Dengan
terdiri
atas
empat
dan
demikian
Pengelolaan pembelajaran 1) 25 26
Penyusun rencana pembelajaran
Soetjipto, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka cipta, 1999, 42. Suparlan, Menjadi Guru Efektif, Yogyakarta: Hikayat, 2005, 93
xxxv
kompetensi,
komponen ketiga
terssebut keseluruhan meliputi 7(tujuh) kompetensi dasar, yaitu: a.
beberapa
ketiga
komponen
2)
Pelaksana interaksi belajar
3)
penilai prestasi belajar peserta didik
4)
Pelaksana tindak lanjut hasil penilaian pretasi belajar peserta didik
b.
Pengembangan potensi Pengembangan pengembangan
potensimemiliki profesi
dengan
satu indikator
komponen
yaitu
diantaranya
sebagai
berikut: 1) Mengikuti
informasi
perkembangan
iptek,
yang
mendukung
profesi melalui berbagai kegiatan ilmiah
c.
2)
Mengalihbahasakan buku pelajaran/karya ilmiah
3)
mengembangkan berbagai model pembelajaran
4)
Menulis makalah
5)
Menulis/menyusun diktat pelajaran
Penguasaan akademik 1) Pemahaman wawasan kependidikan 2) Penguasaan
bahan
kajian
akademik
(sesuai
dengan
mata
seorang
guru
dalam
pelajaran yang diajarkan Kinerja
guru
merupakan
kemampuan
melaksanakan tugas pembelajaran di madrasah dan bertanggungjawab atas
peserta
didik
di
bawah
bimbingannya
dengan
meningkatkan
prestasi belajar peserta didik. Oleh karena itu kinerja guru dapat diartikan
sebagai
suatu
kondisi
xxxvi
yang
menunjukkan
kemampuan
seorang
guru
dalam
menjalankan
tugas
di
madrasah
serta
menggambarkan adanya suatu perbuatan yang ditampilkan guru selama melakukan aktivitas pembelajaran.27 Guru yang memiliki kinerja yang baik dan professional dalam implementasi pembelajaran,
kurikulum
memiliki
melaksanakan
ciri-ciri:
mendesain
pembelajaran
dan
program
menilai
hasil
pembelajaran. Standar beban kerja guru mengacu pada Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Dalam pasal 35 disebutkan beban
kerja
pembelajaran, pembelajaran,
guru
mencakup
kegiatan
melaksanakan membimbing
pokok,
yaitu
pembelajaran, dan
melatih
merencanakan
menilai
peserta
didik,
hasil serta
melaksanakan tugas tambahan.28 Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal, guru harus memiliki kemampuan dalam memilih pendekatan, strategi, dan metode
pembelajaran.29
Pendekatan
merupakan
relasi
individu
atau
kelompok dalam suasana tertentu. Biasanya relasi dibentuk dengan menggunakan metode-metode
tertentu yang bersifat
efektif. Apabila
kita melihat pendekatan dari sudut bagaimana proses pembelajaran itu dikelola, maka pendekatan juga bisa diartikan sebagai suatu jalan, cara,
27 28
Supardi, Kinerja Guru, Jakarta: Rajagrafindo, 2013, 54. Barnawi & Muhammad Arifin, Kinerja Guru Profesional, Yogyakarta: Ar-Ruz Media,
2012, 14. 29
Suyanto, Menjadi Guru Profesional, Jakarta: Erlangga, 2013, 113.
xxxvii
atau kebijaksanaan yang ditempuh oleh guru ataupun siswa untuk mencapai digunakan
tujuan
pembelajaran.
dalam
pembelajaran
Pendekatan-pendekatan
yang
antara
Kontekstual,
lain:
CBSA,
kerap
induktif, deduktif, spiral, dan pemecahan masalah. Strategi
pembelajaran
merupakan
pendekatan
dalam
mengelola
kegiatan dengan mengintegrasikan urutan kegiatan: mengorganisasikan materi pelajaran, siswa, peralatan, bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran. Metode
pembelajaran
merupakancara
mengajar
atau
cara
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang sedang belajar. Pemilihan
metode
dipengaruhi
banyak
aspek
mulai
dari
materi
pelajaran kepada siswa, lingkungan belajar, keadaan siswa, keadaan guru dan sebagainya. Melalui pemilihan metode diharapkan guru bisa membangkitkan
motivasi
siswa
untuk
belajar
meningkatkan hasil pembelajaran. Berikut ini uraian tugas guru:30 1. Merencanakan pembelajaran Kemampuan merencanakan pembelajaran meliputi: a.
Memahami tujuan pembelajaran
b.
Mengenal karakteristik utama peserta didik
30
Supardi, Kinerja Guru, Jakarta: Rajagrafindo, 2013, 59.
xxxviii
sehingga
dapat
c.
Membuat tujuan pembelajaran menjadi spesifik dalam bentuk tingkah laku
peserta
didik
sehingga
memungkinkan
untuk
pengukuran langsung. d.
Mengenali subjek dan isi setiap materi hingga mendukung bagi pencapaian tujuan.
e.
Mengembangkan alat
ukur
peserta
pengetahuannya
didik
serta
guna
mengetahui
latar
mengenai
belakang
topic
yang
diajarkan. f.
Menjaring
kegiatan
pembelajaran
beserta
sumber-sumbernya
hingga peserta didik mencapai tujuan. g.
Menggerakkan
layanan-layanan
yang
mampu
mendukung
(dana dan alat) dan mengembangkan alat-alat evaluasi 2. Melaksanakan pembelajaran a.
Kegiatan pendahuluan
b.
Kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi)
c.
Kegiatan
penutup
(membuat
kesimpulan,
penilaian,
umpan
balik) 3. Menilai hasil pembelajaran (observasi, Tanya jawab, diskusi) 4. Membimbing dan melatih peserta didik 5. Melaksanakan tugas tambahan (pengayaan)
Kinerja
guru
tidak
dapat
terwujud
dengan
begitu
saja,
tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Baik faktor internal
xxxix
maupun
eksternal
sama-sama
membawa
dampak
terhadap
kinerja
guru. Faktor internal kinerja guru adalah faktor yang datang dari dalam
guru
yang
kemampuan, motivasi
dapat
ketrampilan,
menjadi
guru,
mempengaruhi kepribadian,
pengalaman
kinerjanya,
contohnya
kepribadian,
persepsi,
lapangan,dan
latar
belakang
keluarga. Faktor eksternal kinerja guru adalah faktor yang datang dari luar guru yang dapat mempengaruhi kinerja kinerjanya, contohnya gaji, sarana prasarana, lingkungan kerja fisik, kepemimpinan. 31 Peran bagian
pendidik
dalam
proses
belajar
mengajar
adalah
yang sangat urgen, sebab itu etika moralnya menjadi sebuah
cerminan sebagai bentuk kepribadian yang menjadi tauladan bagi anak didiknya. Oleh karena itu pendidik Islam harus memilki standar yang berkualitas. Mengenai sikap dan karakter yang dimiliki oleh pendidik ini para ahli pendidikan Islam yang ideal seperti yang diungkapkan oleh AlAbrasyi yang dikutip oleh Ahmad Izzan, bahwa sikap-sikap yang harus dimiliki oleh seorang pendidik adalah:32 Zuhud (Dalam kehidupan tidak mengutamakan
materi,
mengajar
dilakukan
karena
bertujuan
hanya
untuk mencari ridha Allah semata), Bersih tubuhnya, yaitu penampilan lahiriyah menyenangkan, Bersih jiwanya, tidak mempunyai dosa besar (terhindar dari perbuatan dosa dan maksiat), Tidak riya, karena riya akan 31
Barnawi & Muhammad Arifin, Kinerja Guru Profesional, Yogyakarta: Ar-Ruz Media,
2012, 43. 32
Ahmad Izzan, Tafsir Pendidikan, Jakarta: Pustaka Aufa Media, 2012, 142.
xl
menghilangkan keikhlasan, Tidak memendam rasa dengki dan iri hati, Tidak
menyenangi
Perbuatan
sesuai
permusuhan, dengan
Ikhlas
dalam
perkataan,
melaksanakan
Tidak
malu
tugas,
mengakui
ketidaktahuan, Bijaksana, Tegas dalam perkataan dan perbuatan, Rendah hati tidak sombong, Lemah lembut, Pemaaf, Sabar, tidak mudah marah karena hal-hal kecil atau sepele, Berkepribadian bijak, Tidak merasa rendah diri,
Bersifat
kebapakan
untuk laki-laki
dan keibuan
untuk
perempuan, Mampu mencintai muridnya, Mengetahui karakter murid, mencakup pembawaan, kebiasaan, perasaan dan pemikiran. Posisi
guru
memiliki
peranan
sangat
penting
dalam
keberhasilan
pendidikan. Oleh karena itu setiap sisi guru perlu menjadi pertimbangan dalam upaya menentukan kebijakan pendidikan. Berikut ini langkah-langkah strategis dalam upaya meningkatkan kinerja guru:33 a) Kepala madrasah harus bisa memahami dan melakukan fungsinya sebagai penunjang peningkatan kinerja guru. b) Dinas pendidikan setempat selaku pihak yang ikut andil dalam mengeluarkan
dan
memutuskan
kebiiakan
pada
pada
pendidikan. Untuk menilai kinerja guru dapat dikelompokkan ke dalam tiga aspek:
33
Barnawi & Muhammad Arifin, Kinerja Guru…, 94.
xli
sektor
1) Kemapuan teknik yaitu kemampuan menggunakan
pengetahuan,
metode, teknik dan peralatan yang dipakai untuk melaksanakan tugas serta pengalaman dan pelatihan yang telah diperoleh 2) Kemampuan
konseptual
yaitu
kemampuan
unntuk
memahami
kompleksitas organisasi dan penyesuaian bidang gerak dari unitunit operasional. 3) Kemampuan
hubungan
interpersonal
yaitu
antara
lain
kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, membawa guru melakukan negosiasi. Rendahnya kinerja guru dapat menurunkan mutu pendidikan dan menghambat
tercapainya
visi
di
suatu sekolah.
Oleh karena
itu
kinerja guru harus dikelola dengan baik dan dijaga agar tidak mengalami penurunan.34
C. Peningkatan Mutu Madrasah Mutu pendidikan sebagai salah satu pilar pengembangan sumber daya manusia, sangat penting maknanya bagi pembangunan nasional. Pendidikan yang berkualitas hanya akan muncul apabila terdapat sekolah yang berkualitas. Karena itu upaya peningkatan mutu sekolah merupakan titik strategis dalam upaya untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas.
34
Barnawi & Muhammad Arifin, Kinerja Guru…, 98.
xlii
Mutu mengacu
pada
pendidikan
pendidikan proses
yang
dapat
dilihat
pendidikan
bermutu
dan
terjadi
dalam hasil
dua
hal,
pendidikan.
apabila
seluruh
yakni Proses
komponen
pendidikan terlibat dalam proses pendidikan itu sendiri. Faktor-faktor dalam proses pendidikan adalah berbagai input, seperti bahan ajar, metodologi,
saran
sekolah,
dukungan
administrasi
dan
sarana
prasarana dan sumber daya lainnya serta penciptaan suasana kondusif. Sedangkan mutu pendidikan dalam konteks hasil pendidikan mengacu pada prestasi yang dicapai oleh madrasah pada tiap kurun tertentu. 35 Mutu
dalam
perspektif
pendidikan
adalah
mutu
dalam
konsep relatif, terutama berhubungaan dengan kepuasan pelanggan. Pelanggan pendidikan terdiri dari pelanggan internal dan eksternal. Pendidikan
bermutu
apabila
pelanggan
internal
(kepala
madrasah,
guru dan karyawan) berkembang, baik fisik maupun psikis. Secara fisik misalnya terkait imbalan finansial. Secara psikis adalah bila mereka diberi kesempatan untuk terus belajar dan mengembangkan kemampuan bakat dan kreatifitasnya. Unsur yang terlibat
dalam peningkatan mutu pendidikan
dapat dilihat dari sudut pandang makro dan mikro pendidikan. 36 a. Pendekatan mikro pendidikan
35
Donni Juni Priansa, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah, Bandung: Alfabeta, 2014, 12. 36
Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2006, 9.
xliii
Yaitu
suatu
kajiannya
pendekatan
dilihat
dari
terhadap hubungan
pendidikan antara
dengan
elemen
indikator
peserta
didik,
pendidik dan interaksi keduanya dalam usaha pendidikan. Secara lengkap elemen mikro meliputi: 1) Kualitas manajemennya 2) Pemberdayaan satuan pendidikan 3) Profesionalisme dan ketenagaan 4) Relevansi dan kebutuhan Berdasarkan tinjauan mikro elemen guru dan siswa yang merupakan bagian dari pemberdayaan satuan pendidikan merupakan elemen
sentral.
Pendidikan
untuk
kepentingan
peserta
didik
mempunyai tujuan, dan untuk mencapai tujuan ini ada berbagai sumber dan
kendala.
Dengan
memperhatikan
sumber
dan
kendala
yang
dditetapkan bahan pengajaran dan diusahakan berlangsungnya proses untuk mencapai tujuan. Proses ini menampilkan hasil belajar. Hasil belajar perlu dinilai dan dari hasil penilaian dapat merupakan umpan balik sebagai bahan masukan dan pijakan. Secara mikro diagram alur proses pendidikan dapat dilihat dibawah ini: Gambar 2.1 Diagram alur pendidikan secara mikro37
Pengetahu-
Tujuan
Bahan
Proses
an Teori 37
Model Eru Rochaeti, Manajemen pendidikan, Bandung:
xliv
Penampilan
Umpan
hasil
Balik
belajar Ardadizya, 2005.8.
Penelitian Alternatif Sumber dan Kendala
Kriteria Penelitian
Kriteria Penelitian Alternatif
Dari gambar di atas, bahwa pengetahuan teori yang didapatkan dari seorang
guru
yang
berkualitas
manajemen
dengan
harapan
tujuan
pendidikan akan tercapai, tujuan akan tercapai jika dibekali dengan bahan sehingga proses pendidikan akan terlaksana dengan baik dan akan menghasilkan penampilan hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu melalui penilaian dengan dasar kriteria penilaian, hasil dari penampilan akan dijadikan umpan balik. b. Pendekatan makro pendidikan, meliputi: Yaitu kajian pendidikan dengan elemen yang lebih luas dengan elemen sebagai berikut: 1) Standarisasi pengembangan kurikulum 2) Pemerataan dan persamaan, serta keadilan 3) Standar mutu 4) Kemampuan bersaing
xlv
Tinjauan
makro
digambarkan dalam
pendidikan dua
menyangkut
gambar.
beberapa
Pendekatan makro
hal
yang
pendidikan
melalui jalur pertama yaitu input – sumber – proses pendidikan – hasil pendidikan seperti gambar di bawah ini :
Gambar 2.2 Diagram alur pendidikan secara makro38
PROSES PENDIDIKAN Tujuan dan prioritas siswa/peserta didik Manajemen Struktur dan jadwal INPUT SUMBER
Isi
HASIL PENDIDIKAN
Guru/pendidik Alat bantu belajar Fasilitas Teknologi Pengawasan Mutu Penelitian 38
Biaya
Eru Rochaeti, Manajemen pendidikan, Bandung: Ardadizya, 2005.9.
xlvi
Input sumber pendidik akan mempengaruhi dalam kegiatan proses pendidikan, di mana proses pendidikan di dasari oleh berbagai unsur sehingga semakin siap suatu lembaga dan semakin lengkap komponen pendidikan yang dimiliki maka akan menciptakan hasil pendidikan yang berkualitas. Syaiful Sagala menyatakan solusi pendidikan secara mikro dan makro yang dituangkan dalam gambar berikut: Gambar 2.3 Diagram alur solusi manajemen pendidikan secara makro dan mikro39
Permasalahan Makro Pendidikan
1. Standarisasi Pengembangan Kurikulum 2. Pemerataan dan persamaan serta keadilan
Solusi yang mungkin dapat dilakukan
3. Standart mutu 4. Kemampuan bersaing
Problematika Manajemen Pendidikan 39
1. Melalui analisis kebutuhan (Need assessment)
Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan
Alfabeta, 2006, 9.
2. Institusi pendidikan harus mengelola Visi dan Misi yang Mutu Pendidikan, Bandung: konsisten terhadap tujuan dan target 3. Perlindungan terhadap profesinalisme guru dan kepemimpinan sekolah
xlvii
4. Pemberdayaan satuan pendidikan dengan melakukan desentralisasi debirokratisasi 5. Otonomi pengelolaan
1. Kwalitas manajemen 2. Pemberdayaan satuan pendidikan
Permasalahan Mikro Pendidikan
3. Profesionalisme dan ketenagaan 4. Relevansi dan kebutuhan
Mutu
dalam
perspektif
pendidikan
adalah
mutu
dalam
konsep relatif, terutama berhubungaan dengan kepuasan pelanggan. Pelanggan pendidikan terdiri dari pelanggan internal dan eksternal. Pendidikan
bermutu
apabila
pelanggan
internal
(kepala
madrasah,
guru dan karyawan) berkembang, baik fisik maupun psikis. Secara fisik misalnya terkait imbalan finansial. Secara psikis adalah bila mereka diberi kesempatan untuk terus belajar dan mengembangkan kemampuan bakat dan kreatifitasnya. Masa depan suatu bangsa sangat erat kaitannya dengan komitmen politik dan upaya nyata bangsa itu dalam membangun pendidikan
untuk
mencerdaskan
generasi
mudanya.
Sedangkan
keberhasilan suatu bangsa dalam
membangun mutu pendidikannya
sangat ditentukan oleh mutu gurunya.
Rendahnya
mutu
pendidikan
telah memberikan akibat langsung pada rendahnya mutu sumber daya manusia bangsa kita. Karena proses untuk melahirkan sumber daya
xlviii
manusia yang bermutu hanya bias melalui jalur pendidikan dan proses pembelajaran yang bermutu pula.40
Mutu
dalam
perspektif
pendidikan
adalah
mutu
dalam
konsep relatif, terutama berhubungaan dengan kepuasan pelanggan. Pelanggan pendidikan terdiri dari pelanggan internal dan eksternal. Pendidikan
bermutu
apabila
pelanggan
internal
(kepala
madrasah,
guru dan karyawan) berkembang, baik fisik maupun psikis. Secara fisik misalnya terkait imbalan finansial. Secara psikis adalah bila mereka diberi kesempatan untuk terus belajar dan mengembangkan kemampuan bakat dan kreatifitasnya. Masa depan suatu bangsa sangat erat kaitannya dengan komitmen politik dan upaya nyata bangsa itu dalam membangun pendidikan
untuk
mencerdaskan
generasi
mudanya.
Sedangkan
keberhasilan suatu bangsa dalam
membangun mutu pendidikannya
sangat ditentukan oleh mutu gurunya.
Rendahnya
mutu
pendidikan
telah memberikan akibat langsung pada rendahnya mutu sumber daya manusia bangsa kita. Karena proses untuk melahirkan sumber daya manusia yang bermutu hanya bias melalui jalur pendidikan dan proses pembelajaran yang bermutu pula.41
40 41
Asrorun Ni’am Sholeh, Membangun Profesionalitas Guru, Jakarta: Elsas, 2006, 5. Asrorun Ni’am Sholeh, Membangun Profesionalitas Guru, Jakarta: Elsas, 2006, 5.
xlix
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
I. MI Muhammadiyah Kradenan Kecamatan Srumbung A. Profil MI Muhammadiyah Kradenan di Kecamatan Srumbung. 1. Letak geografis Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kradenan yang menjadi lokasi penelitian ini adalah sebuah lembaga pendidikan jenjang tingkat dasar, melalui jalur sekolah dasar yang berciri khas Islam dibawah naungan Kementrian Agama dan Yayasan Muhammadiyah Ranting Kradenan, Cabang Srumbung.Secara geografis terletak di dusun Kradenan, desa Kradenan, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
l
Letak Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kradenan secara geografis berbatasan dengan42 : Sebelah Utara
: Rumah Kepala Desa Kradenan Bapak Toni Miftakhul Afwan
Sebelah Timur
: Jalan Desa Kradenan
Sebelah selatan : Jalan Dusun Kradenan Sebelah Barat
: Jalan Dusun Kradenan
Bangunan gedung Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kradenan berdiri diatas tanah seluas 864
yaitu wakaf dari penduduk setempat.43
Dilihat dari segi edukatif, letak Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kradenan sangat setrategis sebab letaknya di pedesaan yang jauh dari kebisingan yang dapat menggagnggu dalam proses belajar mengajar, 37
keberadaan halaman luas dan pepohonan teduh di lingkungan madrasah menjadikan tempat yang sangat sejuk untuk refresing para siswa pada saat jam istirahat, dan para siswa dapat menemukan kesegaran untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.
2. Sejarah berdirinya madrasah Menurut
sejarahnya,
Madrasah
Ibtidaiyah
Muhammadiyah
Kradenan merupakan perkembangan dari kelompok-kelompok pengajian anak-anak yang ada di desa Kradenan, kelompok pengajian tersebut
42 43
Data dari Kepala MI Kradenan 1,Tanggal 3 Mei 2015 Wawancara dengan Bp. Fatchurrahaman PRM Kradenan, Pada tanggal 18 Februari
2015.
li
bertempat di rumah-rumah penduduk.Melihat banyak anak-anak yang mengikuti kelompok-kelompok pengajian, maka pada tahun 1969 para pengurus Muhammadiyah ranting Kradenan mempunyai rencana untuk mendirikan Madrasah.Setelah dilakukan musyawarah secara terbuka dengan masyarakat setempat, ternyata masyarakat menyambut dengan gembira rencana tersebut, maka dimulailah perjuangan untuk mendirikan madrasah tersebut. Dalam pengelolaan MI Muhammadiyah Kradenan maka yayasan Muhammadiyah ranting Kradenan mengadakan kerja sama dengan Departemen Agama untuk membantu dalam pengelolaan proses belajar mengajar, baik dari segi kurikulum maupun guru yang mengajar. Sedangkan Madrasah Diniyah diadakan pada malam hari adalah berupa pengajian-pengajian yang tidak terorganisir dan tidak dibuat berjenjang atau berkelas, hal ini dikarenakan pengajian pada Madrasah Diniyah diikuti dari kalangan masyarakat umum dengan jenjang umur yang bervariasi, sehingga mempersulit dalam pengelolaanya. Dalam perjalanannya lambat laun minat masyarakat mengikuti pengajian di Madrasah Diniyah menurun, hal ini sangat berdampak pada jalanya pengajian, dan pada akhirnya Madrasah Diniyah tidak berlangsung lama.44
3. Visi dan misi madrasah. a. 44
Visi: Wawancara dengan Bp Fatchurrahaman PRM Kradenan. ... Pada tanggal 18 Februari
2015.
lii
Terwujudnya madrasah unggul dalam prestasi berdasarkan iman dan taqwa pada Tuhan Yang Maha Esa. b.
Misi : 1. Menerapkan
pembelajaran
aktif,
inovatif,
efektif,
dan
siswa
berperilaku
santun,
serta
menyenangkan. 2. Membimbing dan
mendidik
menghargai seni budaya dan agama. 3. Menumbuhkan jiwa
nasionalisme
dan patriotism
bermotivasi
sosial, budu pekerti luhur, disiplin dan trampil. 4. Melestarikan
aktivitas
ketaqwaan
menuju
keimanan
kepada
Allah SWT.
4. Struktur Organisasi Sekolah Dan Pembagian Tugas Organisasi adalah suatu badan atau wadah tempat penyelengaraan suatu kerjasama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi sekolah wadah penyelenggara proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Sudah menjadi syarat bahwa setiap lembaga pendidikan mempunyai struktur organisasi dan personalia untuk mengatur tertibnya aktivitas lembaga
tersebut.
Oleh
karena
itu,
maka
Madrasah
Ibtidaiyah
Muhammadiyah tersebut mempunyai struktur organisasi. Gambar 3.1. Struktur Organisasi MI Muh Kradenan Tahun 2014/2015 Kepala Madrasah
Dewan Komite
Puji Widodo
Toni M.A
Ka. Bagian
1. Administrasi
Riska Rahmawati
2. Keuangan
Sismiyatun
3. Perpustakaan
Eky Puspitasari
4. Perlengkapan
Pujiyatiningsih
liii
Guru Kelas
Kelas I
Kelas II
Kelas III
Kelas IV
Kelas V
Kelas VI
Pujiyatiningsih
Riska Rahmawati
Susi Wijiyanti, S.Kom.
Eky Puspitasari
Helmi Ardiyani, S.Pd.
Sismiyatun
Guru Agama
Guru B. Inggris
Guru Bhs. Jawa
Guru Penjas
Pramuka
Tapak Suci
Helmi Ardiyani, S.Pd.
M. Hariri
Puji Widodo
N. Widodo
Siswa
Masyarakat
Adapun tugas masing-masing komponenSekitar tersebut diatas adalah sebagai berikut : a. Tugas Kepala Madrasah Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator manajer, administrator dan supervisor. 1) Kepala Sekolah selaku Edukator. Kepala Sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. 2) Kepala Sekolah selaku manajer mempunyai tugas : a) Menyusun perencanaan; b) Mengorganisasikan kegiatan; c) Mengarahkan kegiatan; d) Mengkoordinasi kegiatan; e) Melaksanakan pengawasan; f) Melakukan evaluasi terhadap kegiatan;
liv
g) Menentukan kebijaksanaan; h) Mengadakan rapat; i) Mengambil keputusan; j) Mengatur proses belajar mengajar; k) Mengatur administrasi : Ketatausahaan, siswa, ketenagaan, sarana dan prasarana,
Keuangan
dan RAPBS. l) Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instasi terkait. m) Kepala Sekolah selaku Administrator, bertugas menyelenggarakan administrasi:
Perencanaan,
pengorganisasian,
pengarahan,
pengkoordinasian, pengawasan, kurikulum, kesiswaan , ketatausahaan, ketenagaan, kantor, keuangan, perpustakaan, laboratorium, bimbingan konseling, UKS; n) Kepala
Sekolah selaku Supervisor
bertugas
menyelenggarakan
supervisi mengenai : (1)
proses belajar mengajar;
(2)
kegiatan bimbingan dan konseling
(3)
kegiatan ekstrakurikuler;
(4)
kegiatan ketatausahaan;
(5)
kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait;
Dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada wakil kepala sekolah. b. Tugas Bagian Kesiswaan
lv
1) Perencanaan dan pelaksanaan penerimaan siswa baru. 2) Kegiatan ekstrakurikuler 3) Tata tertib siswa c. Tugas Bagian Administrasi 1) Pemasukan nomor Induk siswa baru. 2) Mengururus keluar masuknya siswa. 3) Membuat laporan bulanan ke atasan 4) Pemasukan nilai per semester ke buku induk 5) Menulis hasil-hasil rapat. d. Tugas Bagian Keuangan 1)
Mengelola BOS
2)
Mengelola subsisdi
3)
Mengelola Infak wali murid
4)
Mmbuat laporan keuangan sekolah
e. Tugas Bagian Kepramukaan Mengurusi kegiatan kepramukaan yang diselenggarakan Madrasah f. Tugas Bagian Olah Raga / Kesehatan Mengurusi jalanya pertandingan meningkatakan prestasi dan mencetak kaderkader pemain / Pembina Olahraga. g. Tugas Bagian Perpustakaan Mengurusi kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan madrasah. h. Tugas Bagian Perlengkapan
lvi
perputakaan
Bertanggung jawab tentang inventaris barang, Pendayagunaan sarana dan prasarana, Pemeliharaan dan pengelolaan, keuangan dan alat pengajaran. i. Tugas Bagian Humas Kerja sama dengan wali murid dan masyarakat setempat, Kerjasama dengan pengurus yayasan dan instansi, Penyelenggaraan peringatan hari-hari besar agama.
j. Tugas Bagian Wali Kelas Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : Pengelolaan kelas, Penyelenggaraan administrasi kelas, Penyusunan / pembuatan statistik bulanan siswa, Pengisian daftar kumpulan nilai siswa (legger), Pembuatan catatan khusus tentang siswa, Mencatat mutasi siswa, Pengisian Buku Laporan penilain Hasil Belajar, Pembagian Buku Laporan Penilaian Hasil Belajar, Melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling.45
5. Keadaan Guru, Karyawan Dan Siswa Tenaga pengajar (guru) di MI Muhammadiyah Kradenan Tahun Pelajaran 2014/2015 sebanyak 8 orang, dengan perincian 2 orang guru laki-laki dan 6 guru perempuan. Berdasarkan tugas yaitu 1 orang Kepala Madrasah, 6 orang Wali Kelas dan 1 orang guru Penjaskes.Dari ke 8 orang tersebut kesemuanya merupakan guru honorer yang diangkat oleh yayasan. Untuk melihat gambaran 45
Dokumentasi, dikutip dari Pedoman Kerja struktur Organisasi MIM Kradenan ,Pada tanggal 18 Februari 2014.
lvii
secara jelas mengenai keadaan guru MI Muhammadiyah Kradenan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1. Jumlah Tenaga Guru MIM Kradenan Tahun Pelajaran 2014/201546 No
Nama Guru
Jenis Kel.
1
Puji Widodo, A.Ma
L
2 3 4 5 6 7
Pujiyatiningsih, A.Ma Sismiyatun, A.Ma Helmi Ardiani, S.Pd Rizka Rahmawati Susi Wijiyati, S.T Eki puspita Sari
P P P P P P
8
Nurokhayati Widodo
Pendidikan
Jurusan PAI
D2 D2 D2 S1 SMK S1 SMK
PAI PAI PKn Administrasi Informatika Administrasi
SGO
Olahraga
L
Jabatan/Tugas Mengajar Kepala Madrasah Wali Kelas 1 Wali Kelas 6 Wali Kelas 5 Wali Kelas 2 Wali Kelas 3 Wali Kelas 4 Guru Penjaskes
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa latar belakang pendidikan guru MI Muhammadiyah Kradenan adalah 37,50 % Diploma 2, Setrata 1 sebanyak 25 %, dan SLTA37,50 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hanya 25 % yang memenuhi kualifikasi akademik sesuai dengan Undang-undang tentang Guru dan Dosen No. 14 tahun 2005. 46
Dokumentasi, dikutip dari data dinding dan kantor Guru, Pada tanggal 18 Februari
2014.
lviii
Keadaan siswa MI Muhammadiyah Kradenan Jumlah seluruh siswa MI Muhammadiyah Kradenan pada Tahun Pelajaran 2014/2015 pada bulan Februari 2014 adalah sebanyak 95 siswa terdiri dari 46 siswa putra dan 50 siswa putri. Dari sejumlah siswa tersebut terbagi dalam 6 kelas. Untuk lebih jelasnya dikemukakan daftar tentang keadaan siswa MI Muhammadiyah Kradenan:
No.
Tabel 3.2. Jumlah siswa MIM Kradenan Tahun Pelajaran 2014/201547 Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1.
I
4
11
15
2.
II
8
11
19
3.
III
7
7
14
4.
IV
7
12
19
5.
V
13
3
16
6.
VI
7
5
12
Jumlah
46
50
95
Dari jumlah keseluruhan siswa dapat diuraikan berdasarkan pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua serta latar belakang pendidikan orang tua. Adapun urain tersebut dapat terlihat dari tabel-tabel berikut : Tabel 3.3. Pekerjaan Orang Tua siswa MI Muhammadiyah Kradenan Tahun Pelajaran 2014/201548 47
Dokumentasi, dikutip dari data dinding dan kantor Guru, Pada tanggal 18 Februari
48
Dokumentasi, Dikutip dari Laporan Awal Tahun 2013/2014, Pada tanggal 18 Februari
2014.
2014.
lix
No 1 2 3 4 5 6
Jenis Pekerjaan Orang Tua
Jumlah
Persentase (%)
1 5 2 76 6 5 95
1,05 5,26 2,11 80,00 6,32 5,26 100,00
TNI/Polri/PNS Wiraswasta Pedagang Tani Buruh Lainya Jumlah Seluruhnya
Dari data di atas dapat diketahui bahwa siswa MI Muhammadiyah Kradenan sebagian besar berasal dari keluarga petani dengan persentase sebanyak 80,00 % , wiraswasta 5,26 %, Pedagang 2,11 %, buruh 6,32 %. Dapat disimpulkan mayoritas pekerjaan orang tua siswa adalah sebagai petani, ini diakibatkan oleh lokasi tempat tinggal siswa yang berada di pedesaan dengan dikelilingi area persawahan. Tabel 3.4 Penghasilan Orang Tua siswa MI Muhammadiyah Kradenan Tahun Pelajaran 2014/201549 No
Penghasilan Orang Tua
Persentase (%)
1
≤ Rp 250.000
14
14,74
2
Rp 250.000 - Rp 500.000
69
72,63
3
Rp 500.000 - Rp 750.000
9
9,47
4
Rp 750.000 - Rp 1.000.000
2
2,11
5
Rp 1.000.000 - Rp 1.500.000
1
1,05
6
Rp 1.500.000 - Rp 2.000.000
0
0,00
7
≥Rp 2.000.000
0
0,00
95
100,00
Jumlah Seluruhnya
49
Jumlah
Dokumentasi, Dikutip dari Laporan Awal Tahun 2013/2014, Pada tanggal 18 Februari
2014.
lx
Dari data di atas sebagian besar orang tua siswa MI Muhammadiyah Kradenan mempunyai penghasilan kurang dari Rp 750.000 sehingga dapat dikatakan siswa MI Muhammadiyah Kradenan berasal dari keluarga menengah ke bawah. Latar Pendidikan Orang Tua Tabel 3.5 Pendidikan Orang Tua siswa MI Muhammadiyah Kradenan Tahun Pelajaran 2014/201550
No 1 2 3 4 5 6 7
Pendidikan Orang Tua Tidak Tamat SD SD SMP SLTA D2 D3 S 1/ D 4 Jumlah Seluruhnya
Jumlah
Persentase (%)
0 9 11 74 1 0 0 95
0,00 9,47 11,58 77,89 1,05 0,00 0,00 100,00
Latar belakang pendidikan orang tua siswa MI Muhammadiyah Kradenan mayoritas lulusan SLTA sebanyak 77,89 %. Latar belakang pendidikan terndah adalah SD sebanyak 9,47 %. Sedangkan latar belakang pendidikan paling tinggi adalah Diploma 2 sebanyak 1,05 %. Keadaan karyawan MI Muhammadiyah Kradenan Tabel 3.6. Keadaan Karyawan MI Muhammadiyah Kradenan Tahun Pelajaran 2014/201551 Jenis Jabatan / No Nama Pendidikan Jurusan Kelamin Tugas
50
Dokumentasi ..., Pada tanggal 18 Februari 2014. 51 Dokumentasi,,, Pada tanggal 18 Februari 2014.
lxi
1
Runi Kristiani
P
S1
Bimb.
Tenaga
Konseling
Administrasi
Karyawan yang dimiliki oleh MI Muhammadiyah Kradenan hanya ada satu orang tenaga administrasi yang merangkap jabatan sebagai guru bimbingan konseling. Dengan hanya memiliki satu orang tenaga administrasi tentunya kurang memadai jika dibandingkan dengan jumlah siswa yang berjumlah 95 anak. Termasuk juga akan sangat kerepotan mana kala harus melaksanakn bimbingan konseling bagi seluruh siswa yang ada. 6.
Sarana dan prasarana. Yang dimaksud dengan sarana dan prasarana di sini adalah segala benda atau alat yang ikut menunjang terselenggaranya kegiatan belajar mengajar, seperti gedung dana alat perkantoran. Adapun
sarana
dan
prasarana
yang
dimiliki
oleh
Muhammadiyah Kradenan adalah sebagai berikut : a.
Gedung
Tabel 3.7. Sarana Gedung MI Muhammadiyah Kradenan52 No 1 2 3 4 5 6
52
Jenis Gedung Ruang Belajar Ruang Kepala Sekolah Ruang Guru Perpustakaan Ruang UKS WC
Dokumentasi, ... Pada tanggal 18 Februari 2014.
lxii
Jumlah 6 1 1 1 1 8
MI
Dari data di atas diketahui ruang kelas telah mencukupi dari jumlah ideal untuk kelas 1 sampai dengan kelas 6, serta telah didukung dengan tersediannya ruang perpustakaan dan ruang UKS.Akan tetapi untuk ruang laboratorium dan ruang ibadah belum tersedia.Ruang pimpinan serta ruang guru menjadi satu ruangan dan dibatasi menggunakan sekat.Untuk WC guru 1 dan siswa 7. b.
Alat-alat Olahraga Tabel 3.8. Prasarana Olahraga MI Muh. Kradenan53
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Alat-alat Olahraga Bola Tenis Meja Meja Tenis Meja Bed Sutle kok Raket Net Bola Volly Bola Volly Bola Kasti Papan Catur Pemukul Kasti Matras
Jumlah 12 1 4 10 4 1 1 3 2 2 1
Dari jumlah prasarana olahraga di MI Muhammadiyah Kradenan sudah cukup lengkap sebagai sarana pengembangan bakat siswa dalam bidang olahraga.
c. Alat-alat UKS dan lain-lainnya 53
Dokumentasi, ... pada tanggal 18 Februari 2014.
lxiii
Tabel 3.9Alat-alat UKS dan Lainya di MI Muhammadiyah Kradenan54 Alat-alat UKS dan lainNo Jumlah lainnya 1 Pembalut Gendong 6 2 Pengukur Tinggi Badan 1 3 Termometer 4 4 Tempat Tidur 1 5 Timbangan badan 1 6 Tape 1 7 Mesin Ketik 1 8 Komputer 1 9 Printer 1 10 VCD Player 1 11 Pengeras Suara 1 d. Mebeler Tabel 3.10Mebelar di MI Muhammadiyah Kradenan55 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Untuk
Jenis Mebeler
Jumlah
8 Meja guru 100 Meja Murid 8 Kursi Guru 100 Kursi Murid 6 Papan Tulis Kelas 2 Meja tamu 8 Kursi Tamu 1 Komputer 2 Lap Top 1 Printer 8 Almari kebutuhan mebeler di MI Muhammadiyah Kradenan telah
mencukupi untuk pembelajaran siswa di setiap kelas serta untuk jumlah guru yang ada.
54 55
Dokumentasi, ... pada tanggal 18 Februari 2014. Dokumentasi, ... pada tanggal 18 Februari 2014.
lxiv
e. Buku Pelajaran Tabel 3.11. Jumlah Buku Pelajaran MI Muhammadiyah Kradenan56
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Buku Pelajaran Qur'an Hadits Aqidah Akhlak Fiqih Sejarah Kebudayaan Islam Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Arab Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya dan Ketrampilan Penjas. Kes Bahasa Jawa Bahasa Inggris
Jumlah 28 12 20 26 419 423 13 163 636 46 12 12 25 12
Dari data di atas ketersediaan buku pelajaran umum telah mencukupi
seluruh siswa sebagai pendukung pelaksanaan
pembelajaran. Sedangkan untuk pelajaran agama dan muatan lokal
56
Dokumentasi, ... pada tanggal 18 Februari 2014.
lxv
hanya tersedia untuk pegangan guru saja sehingga dapat menghambat efektifitas belajar siswa.
f. Buku Pendukung Tabel 3.12. Jumlah Buku Pelajaran MI Muhammadiyah Kradenan57
No 1 2 3 4
Buku Pelajaran Atlas Ensiklopedia Matematika Ensiklopedia Sains Buku Fiksi
Jumlah 36 96 108 2021
Jumlah buku pendukung cukup lengkap untuk mendukung pembelajaran dan pengetahuan siswa.Buku pendukung dari data diatas tersimpan di ruang perpustakaan sebagai sarana untuk meningkatkan minat baca bagi siswa untuk mengisi waktu senggang.
g. Alat Peraga Tabel 3.13. Alat Peraga di MI Muhammadiyah Kradenan58
57
Dokumentasi, dikutip dari Buku Invantaris Perpustakaan MIM Kradenan , Pada tanggal 18 Februari 2011 58 Dokumentasi, dikutip dari Buku Invantaris Perpustakaan MIM Kradenan , Pada tanggal 18 Februari 2011
lxvi
No 1 2 3 4 5
Buku Pelajaran KIT IPA KIT Matematika KIT Bahasa Indonesia Globe Gambar peraga IPA
Jumlah 6 6 6 6 8
Ketersediaan alat peraga di MI Muhammadiyah Kradenan telah cukup memadai dalam menunjang pembelajaran yang efektif, akan tetapi pemanfaatan alat peraga belum maksimal dikarenakan guru kurang menguasai dalam pemanfaatan alat peraga yang ada. B. Kondisi Kepemimpinan Kepala Madrasah Kepemimpinan kepala madrasah adalah cara atau usaha kepala sekolah dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan dan menggerakkan guru, staf, siswa, orang tua siswa dan pihak lain yang terkait untuk bekerja atau berperan serta guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain merupakan cara atau strategi kepala sekolah untuk membuat orang lain bekerja untuk mencapai tujuan sekolah 59. “Keith
Davis
berpendapat
bahwa
kepemimpinan
merupakan
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dengan rasa bersemangat demi tercapainya tujuan yang telah ditentukan.
Kepemimpinan adalah faktor
manusia yang mengikat suatu kelompok secara bersama- sama dan
59
Departemen Pendidikan Nasional : Dirjen Dikdasmen, Rambu-Rambu Penilaian
Kinerja Sekolah SLTP dan SMU, Jakarta, 2000, Hal 29-46
lxvii
mendorong mereka ke suatu tujuan”.60 Atas dasar itu dapatlah kiranya disusun definisi kepemimpinan yang mudah di pahami yaitu rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu, agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan61. Ada beberapa fungsi kepala madrasah sebagai berikut:62 h.
Kepala madrasah sebagai educator (pendidik) Kepala madrasah sebagai educator harus memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di madrasahnya, memberikan
menciptakan nasehat
iklim
kepada
madrasah
warga
yang
madrasah,
kondusif, memberikan
dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan serta melaksanakan model pembelajaran yang menarik. i.
Kepala madrasah sebagai manajer Kepala
madrasah
memberdayakan memberikan meningkatkan
memiliki tenaga
kesempatan profesinya,
strategi
kependidikan kepada dan
tenaga
mendorong
yang melalui
untuk
kerjasama,
kependidikan keterlibatan
untuk seluruh
60
A Taufik, Korelasi dan Analisis Regresi Ganda, Nur Cahaya, Yogyakarta , 2002
61
Sutarto, Dasar-Dasar Kepemimpinan Administrasi, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta, 2002 62
tepat
Maisah, Manajemen Pendidikan, Ciputat: Gaung Persada, 2013, 67.
lxviii
tenaga kependidikan dalam
berbagai
kegiatan yang menunjang
program madrasah. j.
Kepala madrasah sebagai administrator Kepala
madrasah
jawab
terhadap
pengajaran
di
sebagai
administrator
kelancaran
madrasahnya.
pendidikan
pelaksanaan Membuat
bertanggung
pendidikan
perencanaan,
dan
menyusun
organisasi sekolah, bertindak sebagai koordinator dan pengarah, melaksanakan pengelolaan kepegawaian. k.
Kepala madrasah sebagai supervisor Swearingen dalam Abd. Kadim Masaong mengemukakan delapan fungsi utama supervisi kepala madrasah63, yaitu a. Mengkoordinir semua usaha madrasah Kepala madrasah MI Muhammadiyah mengkoordinir semua elemen yang ada di madrsasah baik guru, komite dan wali murid. Membuat perencanan semua kegiatan madrasah
di
awal tahun ajaran melaksanakan rapat bersama dewan guru, komite kegiatan
sekolah
dan
yang
bisa
permasalahan
wali
murid
memajukan
dipecahkan
dengan
dengan
melihat
madrasah.
prioritas
Setiap
musyawarah
ada
bersama
semua warga sekolah b. Melengkapi kepemimpinan madrasah 63
Abd. Kadim Masaong, Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru,
Bandung: Alfabeta, 2012, 8.
lxix
Kepala
Madrasah
MI
Muhammadiyah
dalam
melaksanakan
program madrasah dilakukan dengan merencanakan program dengan prioritas baik jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang
dilaksanakan
sesuai
dengan
waktu
yang
ditentukan, di samping itu juga sebagai guru pengganti jika guru kelas berhalangan. c. Memperluas pengalaman guru-guru dan staf Kepala madrasah mengaktifkan kegiatan KKG di lingkungan wilayah Srumbung d. Menstimulir usaha-usaha yang kreatif Kepala madrasah memberikan dorongan kepada setiap guru untuk selalu kreatif dalam melaksanakan pembelajaran e. Memberikan fasilitas dan penilaian Kepala madrasah memberikan penilaian terhadap guru yang terhadap
guru
yang
telah
memenuhi
standar,
pemberian
teguran yang bersifat mendidik terhadap guru yang belum memenuhi standar. f. Menganalisis situasi belajar mengajar g. Memberikan pengetahuan dan skill kepada setiap anggota staf h. Mengintegrasikan
tujuan
pendidikan
meningkatkan kemampuan staf dan kinerja guru. l.
Kepala madrasah sebagai leader
lxx
dan
membantu
Kepala madrasah mampu memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan
kemauan
tenaga
kependidikan,
membuka
komunikasi dua arah dan mendelegasikan tugas. m. Kepala madrasah sebagai innovator Kepala
madrasah
harus
memiliki
strategi
yang
tepat
untuk
menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan mencari gagasan
baru,
mengintegrasikan
setiap
kegiatan,
memberikan
teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di madrasah dan mengembangkan model-model pembelajaran. n.
Kepala madrasah sebagai motivator Kepala
madrasah
memberikan melakukan
harus
motivasi berbagai
ditumbuhkan
memiliki kepada
tugas
melalui
dan
strategi tenaga
fungsinya.
pengaturan
yang
tepat
kependidikan Motivasi
lingkungan
fisik,
ini
untuk dalam dapat
pengaturan
suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan, secara efektif dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan pusat sumber belajar. Selain bertugas sebagai kepala madrasah di MI Muhammadiyah Kradenan Bapak Puji Widodo juga menjabat sebagai Sekretaris KKM Srumbung,
Operator
emis
Kecamatan
Srumbung,
Ketua
PGWB
Kecamatan Srumbung, Ketua KKG Olahraga Kecamatan Srumbung, Ketua MKKS MI Muhammadiyah di Srumbung.
lxxi
C. Kondisi Kinerja Guru Pada umumnya kinerja diberi batasan sebagai kesuksesan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Lebih tegas lagi “Peter dan Lawler menyatakan
Succesful role achievement
yang diperoleh seseorang dari
perbuatannya”64. Dari batasan – batasan tersebut jelaslah bahwa yang dimaksud dengan kinerja guru adalah hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Menurut Handoko kinerja diartikan sebagai ukuran keberhasilan dari karyawan.
Kinerja dikonsepsikan sebagai perilaku seseorang dalam
menetapkan sasaran kerja, pencapaian target sasaran kerja, cara kerja dan sifat pribadi seseorang. Masalah kinerja selalu mendapat perhatian dalam manajemen karena sangat berkaitan dengan produktivitas lembaga atau organisasi “performace = ability x motivation”. Dan faktor-faktor utama yang mempengaruhi kinerja adalah kemampuan dan kemauan. Memang diakui bahwa banyak orang mampu tetapi tidak mau sehingga tetap tidak menghasilkan kinerja. Demikian pula halnya banyak orang mau tetapi tidak mampu tetap tidak menghasilkan kinerja apa-apa. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan kerja, dengan 65
kata lain bahwa kinerja dapat diartikan sebagai prestasi kerja . Berikut tiga
64
Moh As’ad, Seri Ilmu Sumber Daya Manusia; Psikologi Industri, Liberty, Yogyakarta,
65
Moh As’ad, 2004, Op. Cit hal 56
2004
lxxii
komponen kondisi kinerja guru yang dimiliki oleh guru MI Muhammadiyah Kradenan d.
Pengelolaan pembelajaran 5) Menyusun rencana pembelajaran Sebelum pembelajaran dilakukan guru di MI Muhammadiyah Kradenan tahunan
menyusun (prota),
pendidikan
program
silabus
(Kaldik)
yang
dan
semester
(promes),
program
disesuaikan
dengan
kalender
menjabarkannya
dalam
rencana
pembelajaran. 6) Melaksanakan interaksi belajar Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran, guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, guru menyesuaikan materi
pelajaran
dengan
kecepatan
dan
kemampuan
siswa,
guru menciptakan ketertiban kedisiplinan kenyamanan dalam menyelenggarakan
proses
pembelajaran,
guru
memberikan
umpan balik terhadap respon dan hasil belajar selama proses pembelajaran, menghargai
guru siswa
menghargai
tanpa
pendapat
memandang
latar
siswa,
guru
belakang
status
ekonomi, guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijdwalkan. 7) Menilai prestasi belajar peserta didik
lxxiii
Guru
melakukan
penilaian
terhadap
kegiatan
pembelajaran
secara konsisten dan terprogram. Setiap selesai satu pokok materi diadakan uji kompetensi (ulangan harian), disamping ada ulangan
tengah
memberikan
semester
maupun
umpan
balik
tindak
lanjut
ulangan
terhadap
akhir
proses
semester, dan
hasil
pembelajaran. 8)
Melaksanakan
hasil
penilaian
pretasi
belajar
dalam
bentuk
peserta didik Guru
merencanakan
pembelajaran atau
remidi,
memberikan
kegiatan
tindak
program
pengayaan,
tugas
baik
lanjut
individual
layanan
konseling
maupun
kelompok,
anak yang belum memenuhi standar penilaian yang ditetapkan (KKM)
diadakan
remidi,
sedangkan
yang
sudah
terpenuhi
KKM dilaksanakan pengayaan e.
Pengembangan potensi Pengembangan pengembangan
potensi profesi
memiliki dengan
satu
indikator
komponen diantaranya
yaitu sebagai
berikut: 6) Mengikuti
informasi
perkembangan
iptek,
profesi melalui berbagai kegiatan ilmiah 7) Mengalihbahasakan buku pelajaran/karya ilmiah 8) mengembangkan berbagai model pembelajaran 9) Menulis makalah
lxxiv
yang
mendukung
10) Menulis/menyusun diktat pelajaran f.
Penguasaan akademik 3) Pemahaman wawasan kependidikan 4) Penguasaan
bahan
kajian
akademik
(sesuai
dengan
mata
pelajaran yang diajarkan
Jumlah guru MI Muhammadiyah Kradenan berjumlah 8 orang, kesemuanya merupakan guru honorer yang diangkat oleh yayasan. latar belakang pendidikan guru MI Muhammadiyah Kradenan adalah 37,50 % Diploma 2, Setrata 1 sebanyak 25 %, dan SLTA37,50 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hanya 25 % yang memenuhi kualifikasi akademik sesuai dengan Undang-undang tentang Guru dan Dosen No. 14 tahun 2005. Pembimbingan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar dengan
memberikan
tugasnya. Sehingga belajar diberi
arahan guru
bisa
dan
bimbingan
berhasil
dalam
dalam
melaksanakan
melaksanakan
proses
mengajar. Dalam membuat administrasi sekolah pun guru bimbingan
oleh
kepala
pedomannya.
D. Mutu Madrasah
lxxv
madrasah
agar
sesuai
dengan
Dari hasil akreditasi yang diikuti MI Muhammadiyah Kradenan pada tahun 2010 mendapat nilai B. Dengan komponen akreditasi sebagai berikut: 1. Standar Isi Dalam Standar isi dijabarkan kurikulum yang dilaksanakan dalam madrasah, pengembangan
prinsip-prinsip
yang
kurikulum,
mekanisme
bentuk pengajaran, penyusunan
pihak-pihak
kurikulum,
dikembangkan penyusunan
yang terlibat
program
dalam kurikulum,
dalam
pengembangan
mekanisme diri
yang
dilaksanakan dalam kurikulum, penjabaran SK dan KD dalam penjabaran
indikatornya,
unsur
yang
terlibat
dalam
penentuan
KKM, dan lain sebagainya. 2. Standar Proses Dalam standar proses berisikan tentang penjabaran mata pelajaran yang
dikembangkan
dalam
silabus,
prinsip-prinsip
penyusunan
RPP, syarat yang dipenuhi dalam proses pembelajaran, pendekatan yang dilalui dalam pembelajaran, proses pembelajaran, supervisi pembelajaran dan evaluasi
terhadap guru yang dilakukan
kepala
lanjut
madrasah,
tindak
terhadap
hasil
oleh
pengawasan
pembelajaran. 3. Standar Kompetensi Lulusan Dalam standar kompetensi lulusan di tunjukkan dari perolehan pengalaman
belajar,
kemampuan
lxxvi
dalam
berpikir
logis,
kritis,
kreatif
dan
tentang
inovatif
kepedulian
yang siswa,
diperoleh
siswa,
kegiatan
seni
pengalaman dan
siswa
budaya
lokal,
kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, aturan-aturan sosial yang berlaku di lingkungannya, kebiasaan hidup bersih, ketaatan dalam
menjalankan
ajaran
agamanya,
menghargai
kebaragaman
agama ras suku dan golongan sosial, prestasi yang diperoleh. 4. Standar Pendidik dan Tenaga kependidikan Kualifikasi
tenaga
pendidik
pedagogik,
kepribadian,
dan
kependidikan,
pengalaman
mengajar,
kompetensi kemampuan
manajerial kepala madrasah, dan lain sebagainya. 5. Standar Sarana dan Prasarana Lahan
beserta
kondisi
yang
dimiliki
madrasah,
sarana
dan
prasarana yang dimiliki madrasah, 6. Standar Pengelolaan Berisikan visi organisasi,
misi
kegiatan
lembaga, rencana kesiswaan,
kerja
pengelolaan
madrasah, sarana
struktur prasarana,
evaluasi tenaga pendidik dan kependidikan 7. Standar Pembiayaan Dalam standar ini prasarana
secara
berisikan tentang dokumen investasi menyeluruh,
modal
kerja
madrasah
sarana untuk
mencukupi seluruh kebutuhan madrasah, bentuk pengelolaan dana yang dilakukan madrasah, laporan pertanggungjawaban keuangan. 8. Standar Penilaian
lxxvii
Berisikan tentang rancangan dan kriteria penilaian yang dilakukan guru, teknik penilaian yang dilaksanakan, manfaat hasil penilaian, kriteria
kenaikan
dan
kelulusan,
pertimbangan
yang
digunakan
dalam penerimaan siswa baru. Prestasi yang diperoleh MI Muhammadiyah Srumbung pada tahun pelajaran
2013/2014
Tingkat
SD/MI
diantaranya
mendapatkan
peringkat 5 besar untuk hasil UN, juara tahfidz, lomba aksioma juara 1 untuk
lomba
mapel
IPA
tingkat
kecamatan
srumbung,
juara
1
kejuaraan tapak suci dan juara 3 catur tingkat kabupaten Magelang. Sedangkan di tahun pelajaran 2014/2015 hasil UN
masih menempati
5 besar, juara 2 mata pelajaran IPA, juara 2 sepak bola tingkat kecamatan, dan peserta tergiat pesta siaga tingkat Kec. Srumbung.
II. MI Ma’arif Ngablak I Kecamatan Srumbung A. Profil MI Ma’arif Ngablak I Kecamatan Srumbung 1. Letak geografis Madrasah Ibtidaiyah Ma`arif Ngablak 1 Terletak di Dusun Kedawung
Kelurahan Ngablak Kecamatan Srumbung Kabupaten
Magelang merupakan lembaga pendidikan jenjang tingkat dasar, melalui jalur sekolah dasar yang berciri khas Islam dibawah naungan Kementrian Agama dan Yayasan Ma`arif, Cabang Srumbung. Letak Madrasah Ibtidaiyah Ngablak 1 secara geografis berbatasan dengan :
lxxviii
Sebelah Utara
: Kebun milik Pak Mujiman
Sebelah Timur
: Jalan Dusun
Sebelah selatan
: Jalan Desa,Rumah Pak Jarwo
Sebelah Barat
: Kebun salak Pak Lukman
Bangunan gedung Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Ngablak 1 berdiri diatas tanah seluas 1.950
yaitu wakaf dari penduduk setempat.66
Dilihat dari segi edukatif, letak Madrasah Ibtidaiyah Ma`arif Ngablak 1 sangat setrategis sebab letaknya di pedesaan yang jauh dari kebisingan yang dapat mengganggu dalam proses belajar mengajar, keberadaan halaman luas dan pepohonan teduh di lingkungan madrasah menjadikan tempat yang sangat sejuk untuk refresing para siswa pada saat jam istirahat, dan para siswa dapat menemukan kesegaran untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.
2. Sejarah berdirinya madrasah Menurut sejarahnya, Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Ngablak 1 merupakan perkembangan dari kelompok-kelompok pengajian anak-anak yang ada di desa Kedawung, kelompok pengajian tersebut bertempat di rumah-rumah penduduk. Melihat banyak anak-anak yang mengikuti kelompok-kelompok pengajian, maka pada tahun 1976 para tokoh agama dan pamong setempat mempunyai rencana untuk mendirikan Madrasah.Setelah dilakukan musyawarah secara terbuka dengan masyarakat setempat, ternyata 66
Wawancara dengan Bp. H Sumarno pendiri Madrasah, Pada tanggal 18 Februari
2015.
lxxix
masyarakat menyambut dengan gembira rencana tersebut, maka dimulailah perjuangan untuk mendirikan madrasah tersebut.67 Dalam pengelolaan MI Ma’arif Ngablak 1 maka para tokoh agama dan pamong setempat mengadakan kerja sama dengan Departemen Agama untuk membantu dalam pengelolaan proses belajar mengajar, baik dari segi kurikulum maupun guru yang mengajar. Sedangkan Madrasah Diniyah diadakan pada sore hari adalah berupa pengajian-pengajian yang tidak terorganisir dan tidak dibuat berjenjang atau berkelas, hal ini dikarenakan pengajian pada Madrasah Diniyah diikuti dari kalangan masyarakat umum dengan jenjang umur yang bervariasi, sehingga mempersulit dalam pengelolaanya. Dalam perjalanannya lambat laun minat masyarakat mengikuti pengajian di Madrasah Diniyah meningkat, hal ini sangat berdampak pada jalanya pengajian, dan pada akhirnya Madrasah Diniyah dijadikan lembaga pendidikan disesuaikan dengan pemelajaran kegiatan Madrasah untuk melengkapi pendidikan agama yang seiring sejalan. 68
3. Visi dan misi madrasah. a. Visi Berakhlaq Islam dan unggul dalam prestasi b. Misi :
67
Wawancara dengan Bp. H Sumarno pendiri Madrasah, Pada tanggal 18 Februari 2015.
68
Wawancara dengan Bp. H Sumarno ..., Pada tanggal 18 Februari 2015.
lxxx
1) Melaksanakan pembelajaran efektif, sehingga siswa berkembang sesuai potensinya. 2) Menumbuhkan semangat dengan keunggulan pada seluruh warga madrasah. 3) Meletakkan dasar-dasar keimanan, ketaqwaan pada peserta didik sehingga menjadi sumber kearifan. 4) Mengintermalkan nilai-nilai ke-Islaman dan mengimplementasikan dalam kehidupan, sehingga terwujud pola hidup yang berdasarkan agama Islam. 5) Mendorong dan membantu siswa untuk membantu potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara optimal. 6) Menjalin bekerjasama dengan orang tua, peserta didik dengan masyarakat agar terwujud keterpaduan dalam proses pendidikan.
4. Struktur organisasi sekolah dan pembagian tugas Organisasi adalah suatu badan atau wadah tempat penyelengaraan suatu kerjasama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi sekolah wadah penyelenggara proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Sudah menjadi syarat bahwa setiap lembaga pendidikan mempunyai struktur organisasi dan personalia untuk mengatur tertibnya aktivitas lembaga tersebut. Oleh karena itu, maka
Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif tersebut
mempunyai struktur organisasi.69
69
Sumber dari Kepala madrasahFatku Arifin , 15 Februari 2015.
lxxxi
Struktur Organisasi MIMa’rif Ngablak 1 Tahun Pelajaran 2014/2015
PELINDUNG
: Elzam (Kepala Desa Ngablak)
KETUA KOMITE
: H Ali Sumarno
KEPALA MI
: Fatku Arifin, S.PdI
BENDAHARA
: Siti Umayah, A. Ma
GURU KELAS
: Fatku Arifin, S.PdI Siti Umayah, A.Ma Sri Amperawati, S.Pd Sri Yanti,A.Ma Nur Muhammad Siti Nuraeni Hidayah Rokhiyatun
Adapun tugas masing-masing komponen tersebut diatas adalah sebagai berikut:70
1. Tugas Kepala Madrasah
70
Dokumentasi, dikutip dari Pedoman Kerja struktur Organisasi MIMA Ngablak 1
,Pada tanggal 18 februari 2014.
lxxxii
Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator manajer, administrator dan supervisor. a. Kepala Sekolah selaku Edukator. Kepala Sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. b. Kepala Sekolah selaku manajer, mempunyai tugas : 1) Menyusun perencanaan; 2) Mengorganisasikan kegiatan; 3) Mengarahkan kegiatan; 4) Mengkoordinasi kegiatan; 5) Melaksanakn pengawasan; 6) Melakukan evaluasi terhadap kegiatan; 7) Menentukan kebijaksanaan; 8) Mengadakan rapat; 9) Mengambil keputusan; 10) Mengatur proses belajar mengajar; 11) Mengatur administrasi : (a) ketatausahaan; (b) siswa; (c) ketenagaan; (d) sarana dan prasarana; (e) Keuangan/RAPBS. 12) Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instasi terkait.
lxxxiii
c. Kepala
Sekolah selaku Administrator, bertugas menyelenggarakan
administrasi : 1) perencanaan; 2) pengorganisasian; 3) pengarahan; 4) pengkoordinasian; 5) pengawasan; 6) kurikulum; 7) kesiswaan; 8) ketatausahaan; 9) ketenagaan; 10) kantor; 11) keuangan; 12) perpustakaan; 13) laboratorium; 14) bimbingan konseling; 15) UKS; d. Kepala Sekolah selaku Supervisor, bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai : 1) proses belajar mengajar; 2) kegiatan bimbingan dan konseling 3) kegiatan ekstrakurikuler; 4) kegiatan ketatausahaan;
lxxxiv
5) kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait; 6) sarana dan prasarana; Dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada wakil kepala sekolah. 2. Tugas Bagian Kesiswaan a. Perencanaan dan pelaksanaan penerimaan siswa baru. b. Kegiatan ekstar kurikuler c. Tata tertib siswa 3. Tugas Bagian Administrasi a.
Pemasukan nomor Induk siswa baru.
b.
Mengururus keluar masuknya siswa.
c.
Membuat laporan bulanan ke atasan
d.
Pemasukan nilai per semester ke buku induk
e.
Menulis hasil-hasil rapat.
4. Tugas Bagian Keuangan a.
Mengelola BOS
b.
Mengelola subsisdi
c.
Mengelola Infak wali murid
d.
Mmbuat laporan keuangan sekolah
5. Tugas Bagian Kepramukaan Mengurusi kegiatan kepramukaan yang diselenggarakan Madrasah 6. Tugas Bagian Olah Raga / Kesehatan lxxxv
Mengurusi jalannya pertandingan meningkatakan prestasi dan mencetak kader-kadep pemain / Pembina Olahraga. 7. Tugas Bagian Perpustakaan Mengurusi kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan perputakaan madrasah. 8. Tugas Bagian Perlengkapan a.
Bertanggung jawab tentang inventaris barang
b.
Pendayagunaan sarana dan prasarana
c.
Pemeliharaan dan pengelolaan, keuangan dan alat pengajaran.
9. Tugas Bagian Humas
10.
a.
Kerja sama dengan wali murid dan masyarakat setempat.
b.
Kerjasama dengan pengurus yayasan dan instansi
c.
Penyelenggaraan peringatan hari-hari besar agama.
Tugas Bagian Wali Kelas
Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut b. Pengelolaan kelas; c. Penyelenggaraan administrasi kelas. d. Penyusunan / pembuatan statistic bulanan siswa; e. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa (legger); f. Pembuatan catatan khusus tentang siswa; g. Mencatat mutasi siswa; h. Pengisian Buku Laporan penilain Hasil Belajar; i. Pembagian Buku Laporan Penilaian Hasil Belajar;
lxxxvi
j. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling. 71
5. Keadaan guru, karyawan dan siswa Tenaga pengajar (guru) di MI Ma’arif Ngablak 1 Tahun Pelajaran 2014/2015 sebanyak 8 orang, dengan perincian 3 orang guru laki-laki dan 5 guru perempuan. Berdasarkan tugas yaitu 1 orang Kepala Madrasah merangkap wali kelas VI, 5 orang Wali Kelas dan 1 orang guru Mulok Agama dan 1 orang guru Mapel. Dari ke 8 orang tersebut 1orang PNS,2orang guru sertifikasi,5 orang merupakan guru wiyata bakti yang diangkat oleh yayasan. Untuk melihat gambaran secara jelas mengenai keadaan guru MI Ma’arif 1 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.14. Jumlah Tenaga Guru MIMA Ngablak 1 Tahun Pelajaran 2014/201572 Jenis PendiJabatan/Tugas No Nama Guru Jurusan Kel. dikan Mengajar Fatku Arifin, S.Pd.I
L
2
Siti Umayah, S.Pd.SD
P
S1
Guru kelas
Wali Kelas 1
3
Sri Amperawati, S.Pd.
P
S1
Biologi
Wali Kelas 5
4
Siti Nuraeni Hidayah
P
D1
5
Rukhiyatun S.Pd.
P
S1
BK
Wali Kelas 3
6
Sriyanti, S.Pd.SD
P
S1
Guru kelas
Wali Kelas 2
7
Nur Muhammad
L
MA
8
Drs.Pratama
L
SI
S1
71
PAI
Kepala
1
Madrasah
Wali Kelas 4
Mulok agama Pkn
Mapel Pkn
Dokumentasi, dikutip dari Pedoman Kerja struktur Organisasi MIM Kradenan 1 ,Pada tanggal 18 Februari 2014. 72 Dokumentasi, dikutip dari data dinding dan kantor Guru, Pada tanggal 16Juni 2015.
lxxxvii
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa latar belakang pendidikan guru MI Ma’arif Ngablak 1 adalah 12,5 % Diploma 1, Setrata 1 sebanyak 75 %, dan SLTA 12,5 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hanya 75 % yang memenuhi kualifikasi akademik sesuai dengan Undang-undang tentang Guru dan Dosen No. 14 tahun 2005. Keadaan siswa MI Ma’arif Ngablak 1 dengan jumlah seluruh siswa MI Ma’arif Ngablak 1 pada Tahun Pelajaran 2014/2015 pada bulan juni 2015 adalah sebanyak 47 siswa terdiri dari 23 siswa putra dan 24 siswa putri. Dari sejumlah siswa tersebut terbagi dalam 6 kelas.Untuk lebih jelasnya dikemukakan daftar tentang keadaan siswa MI Ma’arif Ngablak 1.
Tabel 3.15. Jumlah siswa MIMA Ngablak 1 Tahun Pelajaran 2014/201573
73
No.
Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1.
I
5
5
10
2.
II
5
5
10
3.
III
5
5
10
4.
IV
3
3
6
5.
V
4
1
5
6.
VI
2
4
6
Jumlah
23
24
47
Dokumentasi... , Pada tanggal 16 juni 2015.
lxxxviii
Dari jumlah keseluruhan siswa dapat diuraikan berdasarkan pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua serta latar belakang pendidikan orang tua. Adapun uraian tersebut dapat terlihat dari tabel-tabel berikut :
a. Pekerjaan Orang Tua Siswa Tabel 3. 16. Pekerjaan Orang Tua siswa MI Ma’arif Ngablak 1 Tahun Pelajaran 2014/201574 Jenis Pekerjaan Orang No Jumlah Persentase (%) Tua 1 TNI/Polri/PNS 2 4,35 2 Wiraswasta 5 10,5 3 Pedagang 2 4,35 4 Tani 27 10,5 5 Buruh 6 12,8 6 Lainya 5 12 Jumlah Seluruhnya
95
100,00
Dari data di atas dapat diketahui bahwa siswa MI Ma’arif Ngablak 1 sebagian besar berasal dari keluarga petani dengan persentase sebanyak 80,00 % , wiraswasta 5,26 %, Pedagang 2,11 %, buruh 6,32 %. Dapat disimpulkan mayoritas pekerjaan orang tua siswa adalah sebagai petani, ini diakibatkan oleh lokasi tempat tinggal siswa yang berada di pedesaan dengan dikelilingi area persawahan.
b.
Penghasilan Orang Tua Tabel 3. 17 Penghasilan Orang Tua siswa MI Ma’arif Ngablak 1 Tahun Pelajaran 2014/201575
74
75
Dokumentasi, Dikutip dari Laporan Awal Tahun 2014/2015, Pada tanggal 16 juni 2015.
Dokumentasi, ... Pada tanggal 16 juni 2015.
lxxxix
No
Penghasilan Orang Tua
Jumlah
Persentase (%)
1
≤ Rp 250.000
-
-
2
Rp 250.000 - Rp 500.000
-
-
3
Rp 500.000 - Rp 750.000
-
-
4
Rp 750.000 - Rp 1.000.000
9
19,15
5
Rp 1.000.000 - Rp 1.500.000
11
23,4
6
Rp 1.500.000 - Rp 2.000.000
25
53,2
7
≥Rp 2.000.000
2
4,26
47
100,00
Jumlah Seluruhnya
Dari data di atas sebagian besar orang tua siswa MI Ma’arif Ngablak 1 mempunyai penghasilan kurang dari Rp 750.000 sehingga dapat dikatakan siswa MI Ma’arif Ngablak 1 berasal dari keluarga menengah ke bawah.
c.
Latar Pendidikan Orang Tua Tabel 3.18. Pendidikan Orang Tua siswa MI Ma’arif Ngablak 1 Tahun Pelajaran 2014/201576 No Pendidikan Orang Tua Jumlah Persentase (%) 1 Tidak Tamat SD 0 0,00 2 SD 9 19,14 3 SMP 11 23,40 4 SLTA 25 53,19 5 D2 0 0,00 6 D3 0 0,00 7 S 1/ D 4 2 4,25 Jumlah seluruhnya 47 100,00 Latar belakang pendidikan orang tua siswa MI Ma’arif Ngablak 1 mayoritas lulusan SLTA sebanyak 53,19 %. Latar belakang pendidikan
76
Dokumentasi, ... Pada tanggal 16 juni 2015.
xc
terndah adalah SD sebanyak 19,14 %. Sedangkan latar belakang pendidikan paling tinggi adalah Strata 1 sebanyak 4,25 %.
6. Sarana dan prasarana Yang dimaksud dengan sarana dan prasarana di sini adalah segala benda atau alat yang ikut menunjang terselenggaranya kegiatan belajar mengajar, seperti gedung dana alat perkantoran. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh MI Ma`arif Ngablak 1 adalah sebagai berikut77 : a. Gedung Tabel 3. 19. Sarana Gedung MI Ma’arif ngablak 1 No Jumlah Jenis Gedung 1 Ruang Belajar 6 2 Ruang Kepala Sekolah 1 3 Ruang Guru 1 4 Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 WC 3
Dari data di atas diketahui ruang kelas telah mencukupi dari jumlah ideal untuk kelas 1 sampai dengan kelas 6, serta telah didukung dengan tersediannya ruang perpustakaan dan ruang UKS.Akan tetapi untuk ruang laboratorium dan ruang ibadah belum tersedia.Ruang pimpinan serta ruang guru menjadi satu ruangan dan dibatasi menggunakan sekat.Untuk WC guru 1 dan siswa2. b. Alat-alat Olahraga 77
Dokumentasi, dikutip dari Data Emis tahun 2013/2014, Pada tanggal 18 Februari 2014.
xci
Tabel 3.20. Prasarana Olahraga MI Ma`arif Ngablak 1 78 No Alat-alat Olahraga Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bola Tenis Meja Meja Tenis Meja Bed Sutle kok Raket Net Bola Volly Bola Volly Bola Kasti Bola Basket Bola futsal Papan Catur Pemukul Kasti
12 2 10 4 2 2 3 2 4 2
Dari jumlah prasarana olahraga di MI Ma`arif Ngablak 1 belum mencukupi lengkap sebagai sarana pengembangan bakat siswa dalam bidang olahraga. c. Alat-alat UKS dan lain-lainnya Tabel 3.21. Alat-alat UKS dan Lainya di MI MA Ngablak 179 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Alat-alat UKS dan lain-lainnya Pembalut Gendong Pengukur Tinggi Badan Termometer Tempat Tidur Timbangan badan Tape Mesin Ketik Komputer Printer VCD Player Pengeras Suara
78
Dokumentasi .... , Pada tanggal 18 Februari 2014.
79
Dokumentasi .... , Pada tanggal 18 Februari 2014
xcii
Jumlah 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 -
d. Mebeler Tabel 3. 22. Mebelar di MI Ma’arif Ngablak 180 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jenis Mebeler Meja guru Meja Murid Kursi Guru Kursi Murid Papan Tulis Kelas Meja tamu Kursi Tamu Komputer Lap Top Printer Proyektor Almari
Jumlah 8 62 8 62 6 1 6 1 1 1 8
Untuk kebutuhan mebeler di MI Ma`arif Ngablak 1 telah mencukupi untuk pembelajaran siswa di setiap kelas serta untuk jumlah guru yang ada. e. Buku Pelajaran Tabel 3.23 Jumlah Buku Pelajaran MI Ma`arif Ngablak 1 81
80
Dokumentasi, dikutip dari Data Emis tahun 2013/2014, Pada tanggal 18 Februari 2014.
81
Dokumentasi, dikutip dari Buku Invantaris Perpustakaan MI Ngablak 1 , Pada tanggal 18 Februari 2011 xciii
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Buku Pelajaran Qur'an Hadits Aqidah Akhlak Fiqih Sejarah Kebudayaan Islam Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Arab Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya dan Ketrampilan Penjas. Kes Bahasa Jawa Bahasa Inggris
Jumlah 20 14 20 21 40 60 13 40 40 46 12 12 25 8
Dari data di atas ketersediaan buku pelajaran umum telah mencukupi
seluruh siswa sebagai pendukung pelaksanaan
pembelajaran. Sedangkan untuk pelajaran agama dan muatan lokal hanya tersedia untuk pegangan guru saja sehingga dapat menghambat efektifitas belajar siswa.
f. Buku Pendukung Tabel 3.24. Jumlah Buku Pelajaran MI Ma`arif Ngablak 1 82 No 1 2 3 4
82
Buku Pelajaran Atlas Ensiklopedia Matematika Ensiklopedia Sains Buku Fiksi
Jumlah 20 40 40 124
Dokumentasi Perpustakaan MI Ngablak 1 ... 18 Februari 2011 xciv
Jumlah buku pendukung cukup lengkap untuk mendukung pembelajaran dan pengetahuan siswa.Buku pendukung dari data diatas tersimpan di ruang perpustakaan sebagai sarana untuk meningkatkan minat baca bagi siswa untuk mengisi waktu senggang. g. Alat Peraga Tabel 3. 25 Alat Peraga di MI Ma`arif Ngablak 1 83 No 1 2 3 4 5
Buku Pelajaran KIT IPA KIT Matematika KIT Bahasa Indonesia Globe Gambar peraga IPA
Jumlah 2 1 2 12
Ketersediaan alat peraga di MI Ma`arif Ngablak 1 belum cukup memadai dalam menunjang pembelajaran yang efektif, akan tetapi pemanfaatan alat peraga belum maksimal dikarenakan guru kurang menguasai dalam pemanfaatan alat peraga yang ada.
B. Kondisi Kepemimpinan Kepala Madrasah Ada beberapa fungsi kepala madrasah sebagai berikut:84 1.
Kepala madrasah sebagai educator (pendidik) Kepala madrasah MI Ma’arif sebagai educator harus memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga
83 84
Dokumentasi Perpustakaan MI Ngablak 1 ... 18 Februari 2011 Maisah, Manajemen Pendidikan, Ciputat: Gaung Persada, 2013, 67.
xcv
kependidikan
di
madrasahnya,
menciptakan
iklim
madrasah
yang kondusif, memberikan nasehat kepada warga madrasah, memberikan dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan serta melaksanakan model pembelajaran yang menarik. 2.
Kepala madrasah sebagai manajer Kepala madrasah MI Ma’arif Ngablak 1 memiliki strategi yang tepat
untuk
memberdayakan
kerjasama,
memberikan
kependidikan
untuk
keterlibatan
seluruh
tenaga
kependidikan
kesempatan
meningkatkan tenaga
profesinya,
kependidikan
kepada dan
melalui tenaga
mendorong
dalam
berbagai
kegiatan yang menunjang program madrasah. 3.
Kepala madrasah sebagai administrator Kepala madrasah MI Ma’arif Ngablak 1 sebagai administrator pendidikan bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan
dan
perencanaan,
menyusun
koordinator
pengajaran
dan
di
organisasi
pengarah,
madrasahnya. sekolah,
Membuat
bertindak
melaksanakan
sebagai
pengelolaan
kepegawaian. 4.
Kepala madrasah sebagai supervisor Delapan fungsi utama supervisi kepala madrasah yaitu: a. Mengkoordinir semua usaha madrasah Kepala
madrasah
MI
Ma’arif
Ngablak
1
mengkoordinir
semua elemen yang ada di madrsasah baik guru, komite dan
xcvi
wali murid. Membuat perencanan semua kegiatan madrasah di awal tahun ajaran melaksanakan rapat bersama dewan guru,
komite
sekolah
dan
wali
murid
dengan
melihat
prioritas kegiatan yang bisa memajukan madrasah. Setiap ada permasalahan dipecahkan dengan musyawarah bersama semua warga sekolah b. Melengkapi kepemimpinan madrasah Kepala
Madrasah
melaksanakan
MI
Ma’arif
program
Ngablak
madrasah
1
dilakukan
dalam dengan
merencanakan program dengan prioritas baik jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditentukan, di samping itu juga sebagai guru pengganti jika guru kelas berhalangan. c. Memperluas pengalaman guru-guru dan staf Kepala
madrasah
MI
Ma’arif
Ngablak
1
mengaktifkan
kegiatan KKG di lingkungan Madrasah. d. Menstimulir usaha-usaha yang kreatif Kepala
madrasah
MI
Ma’arif
Ngablak
1
memberikan
dorongan kepada setiap guru untuk selalu kreatif dalam melaksanakan pembelajaran e. Memberikan fasilitas dan penilaian Kepala penilaian
madrasah terhadap
MI guru
xcvii
Ma’arif
Ngablak
yang terhadap
1 guru
memberikan yang
telah
memenuhi
standar,
pemberian
teguran
yang
bersifat
mendidik terhadap guru yang belum memenuhi standar. f. Menganalisis situasi belajar mengajar g. Memberikan pengetahuan dan skill kepada setiap anggota staf h. Mengintegrasikan
tujuan
pendidikan
dan
membantu
mampu
memberikan
meningkatkan kemampuan staf dan kinerja guru.
5. Kepala madrasah sebagai leader Kepala
MI
madrasah
petunjuk
dan
Ma’arif
Ngablak
pengawasan,
1
meningkatkan
kemauan
tenaga
kependidikan, membuka komunikasi dua arah dan mendelegasikan tugas. 6. Kepala madrasah sebagai innovator Kepala madrasah MI Ma’arif Ngablak 1 harus memiliki strategi yang
tepat
lingkungan
untuk mencari
menjalin
hubungan
gagasan
baru,
yang
harmonis
dengan
mengintegrasikan
setiap
kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di madrasah dan mengembangkan model-model pembelajaran. 7. Kepala madrasah sebagai motivator Kepala madrasah MI Ma’arif Ngablak 1 harus memiliki strategi yang
tepat
kependidikan
untuk dalam
memberikan melakukan
xcviii
motivasi
berbagai
tugas
kepada dan
tenaga fungsinya.
Motivasi
ini
dapat
ditumbuhkan
melalui
pengaturan
lingkungan
fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan, secara efektif dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan pusat sumber belajar.
C. Kondisi Kinerja Guru Berikut tiga komponen kondisi kinerja guru yang dimiliki oleh guru MI Ma’arif Ngablak 1 1. Pengelolaan pembelajaran a. Menyusun rencana pembelajaran Sebelum pembelajaran dilakukan guru di MI Ma’arif Ngablak 1
menyusun
program
semester
(promes),
program
tahunan
(prota), silabus yang disesuaikan dengan kalender pendidikan (Kaldik) dan menjabarkannya dalam rencana pembelajaran. b. Melaksanakan interaksi belajar Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran, guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan siswa, guru menciptakan
ketertiban
menyelenggarakan
kedisiplinan
proses
pembelajaran,
kenyamanan guru
dalam
memberikan
umpan balik terhadap respon dan hasil belajar selama proses pembelajaran,
guru
menghargai
xcix
pendapat
siswa,
guru
menghargai
siswa
tanpa
memandang
latar
belakang
status
ekonomi, guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijdwalkan. c. Menilai prestasi belajar peserta didik Guru
melakukan
penilaian
terhadap
kegiatan
pembelajaran
secara konsisten dan terprogram. Setiap selesai satu pokok materi diadakan uji kompetensi (ulangan harian), disamping ada ulangan
tengah
memberikan
semester
maupun
umpan
balik
tindak
lanjut
ulangan
terhadap
akhir
proses
semester, dan
hasil
pembelajaran. d. Melaksanakan
hasil
penilaian
pretasi
belajar
dalam
bentuk
peserta didik Guru
merencanakan
pembelajaran
remidi,
kegiatan
tindak
lanjut
program
pengayaan,
layanan
konseling
atau memberikan tugas baik individual maupun kelompok, anak yang (KKM)
belum
memenuhi
diadakan
standar
remidi,
penilaian
sedangkan
yang
yang
ditetapkan
sudah
terpenuhi
KKM dilaksanakan pengayaan 2. Pengembangan potensi Pengembangan pengembangan
potensi profesi
memiliki dengan
berikut: 1) Mengikuti KKG Kecamatan
c
satu
indikator
komponen diantaranya
yaitu sebagai
2) mengembangkan berbagai model pembelajaran 3) Menulis/menyusun diktat pelajaran 3. Penguasaan akademik latar belakang pendidikan guru MI Ma’arif Ngablak 1 adalah 12,5 % Diploma 1, Setrata 1 sebanyak 75 %, dan SLTA 12,5 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hanya 75 % yang memenuhi kualifikasi akademik sesuai dengan Undang-undang tentang Guru dan Dosen No. 14 tahun 2005.
D. Mutu Madrasah Dari hasil akreditasi yang diikuti MI Ma’arif Ngablak 1 pada tahun 2011 mendapat nilai C. Dengan komponen akreditasi sebagai berikut: 1. Standar Isi Dalam Standar isi dijabarkan kurikulum yang dilaksanakan dalam madrasah, pengembangan
prinsip-prinsip
yang
kurikulum,
mekanisme
bentuk pengajaran, penyusunan
pihak-pihak
kurikulum,
dikembangkan penyusunan
yang terlibat
program
dalam
pengembangan
dalam kurikulum, mekanisme diri
yang
dilaksanakan dalam kurikulum, penjabaran SK dan KD dalam penjabaran
indikatornya,
unsur
KKM, dan lain sebagainya. 2. Standar Proses
ci
yang
terlibat
dalam
penentuan
Dalam standar proses berisikan tentang penjabaran mata pelajaran yang
dikembangkan
dalam
silabus,
prinsip-prinsip
penyusunan
RPP, syarat yang dipenuhi dalam proses pembelajaran, pendekatan yang dilalui dalam pembelajaran, proses pembelajaran, supervisi pembelajaran dan evaluasi
terhadap guru yang dilakukan
kepala
lanjut
madrasah,
tindak
terhadap
hasil
oleh
pengawasan
pembelajaran. 3. Standar Kompetensi Lulusan Dalam
standar
kompetensi
lulusan
pengalaman
belajar,
kemampuan
kreatif
inovatif
yang
tentang
dan
kepedulian
siswa,
ditunjukkan
dalam
dari
berpikir
diperoleh
siswa,
kegiatan
seni
perolehan
logis,
kritis,
pengalaman
siswa
dan
budaya
lokal,
kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, aturan-aturan sosial yang berlaku di lingkungannya, kebiasaan hidup bersih, ketaatan dalam
menjalankan
ajaran
agamanya,
menghargai
kebaragaman
agama ras suku dan golongan sosial, prestasi yang diperoleh. 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kualifikasi
tenaga
pendidik
pedagogik,
kepribadian,
dan
kependidikan,
pengalaman
mengajar,
kompetensi kemampuan
manajerial kepala madrasah, dan lain sebagainya 5. Standar Sarana dan Prasarana Lahan
beserta
kondisi
yang
prasarana yang dimiliki madrasah,
cii
dimiliki
madrasah,
sarana
dan
6. Standar Pengelolaan Berisikan visi organisasi,
misi
lembaga, rencana
kegiatan
kesiswaan,
kerja
madrasah,
pengelolaan
sarana
struktur prasarana,
evaluasi tenaga pendidik dan kependidikan 7. Standar Pembiayaan Dalam standar ini prasarana
secara
berisikan tentang dokumen investasi menyeluruh,
modal
kerja
madrasah
sarana untuk
mencukupi seluruh kebutuhan madrasah, bentuk pengelolaan dana yang dilakukan madrasah, laporan pertanggungjawaban keuangan. 8. Standar Penilaian Berisikan tentang rancangan dan kriteria penilaian yang dilakukan guru, teknik penilaian yang dilaksanakan, manfaat hasil penilaian, kriteria
kenaikan
dan
kelulusan,
pertimbangan
yang
digunakan
dalam penerimaan siswa baru
Prestasi yang diperoleh MI Ma’arif Ngablak 1 kecamatan Srumbung pada
tahun
pelajaran
2013/2014
belum
mendapatkan
Sedangkan di tahun pelajaran 2014/2015 hasil UN
prestasi,
menempati 5
besar, juara 1 mata pelajaran Matematika, juara 1 pa Murotal tingkat kecamatan srumbung.
ciii
BAB IV ANALISIS DATA
A. Efektivitas Kepemimpinan
Kepala Madrasah Terhadap Kinerja
Guru 1. MI Muhammadiyah Kradenan Kecamatan Srumbung Penelitian ini dilakukan penulis pada pertengahan semester genap, yang menjadi responden adalah kepala madrasah (Puji Widodo)
dan
(Sismiyatun,
para
Susi
guru
MI
Wijiyati,
Rizka
Muhammadiyah Rahmawati,
Kradenan
N.
Widodo,
Pujiyatiningsih, Eky Puspitasari, Helmy Ardiani ) Dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan kepala madrasah
di
MI
Muhammadiyah
Kradenan
bahwa
kepala
madrasah selalu berkoordinasi dengan para guru, komite dan wali murid. Dengan bukti bahwa dalam membuat perencanan semua kegiatan madrasah
di awal tahun ajaran melaksanakan rapat
bersama dewan guru, komite sekolah dan wali murid dengan melihat prioritas kegiatan yang bisa memajukan madrasah. Setiap ada
permasalahan
dipecahkan
dengan
musyawarah
bersama
program
madrasah
semua warga sekolah. Sedangkan
dalam
melaksanakan
dilakukan dengan merencanakan program dengan prioritas baik jangka
pendek,
jangka
menengah 90 civ
dan
jangka
panjang
dilaksanakan kegiatan
sesuai
dengan
madrasah
waktu
terlaksana
yang
ditentukan.
Setelah
dilakukan
penilaian
dengan
mengevaluasi kegiatan mana yang sudah berhasil dan mana yang belum berhasil serta mengambil kesimpulan, kendala apa saja yang dihadapi dalam kegiatan tersebut. Dalam menjalin komunikasi antara kepala madrasah dengan para
guru
kegiatan
terjalin yang
hambatan
secara
akan
harmonis
dilaksanakan
keberhasilan
dibuktikan dengan
dipecahkan
bahwa
setiap
dimusyawarahkan,
bersama
antara
kepala
madrasah, para guru maupun komite. Kaitannya dengan kesejahteraan para guru mendapat skala prioritas
karena
dengan
kesejahteraan
terpenuhi
maka
keberhasilan dalam KBM akan tercapai dan guru konsentrasi dalam melaksanakan tugasnya. Harapan dari para guru untuk mendapat kesejahteraan
yang memadai, khususnya yang belum
Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pembimbingan mengajar
dengan
guru
memberikan
melaksanakan
tugasnya.
melaksanakan
proses
administrasi
dalam
sekolah
melaksanakan arahan
Sehingga belajar
pun
guru
guru
bisa
mengajar. diberi
madrasah agar sesuai dengan pedomannya.
cv
dan
proses
belajar
bimbingan
dalam
berhasil
dalam
Dalam
bimbingan
membuat
oleh
kepala
Dari paparan diatas dapat penulis simpulkan bahwa terjalin komunikasi yang sangat baik antara kepala madrasah dengan para guru sehingga Efektifitas kepemimpinan seorang kepala madrasah dengan kinerja para guru terjalin dengan efektif atau baik.
2. MI Ma’arif Ngablak 1 Kecamatan Srumbung Penelitian ini dilakukan penulis pada pertengahan semester genap, yang menjadi responden adalah kepala madrasah (Fatku Arifin) dan para guru MI Ma’arif Ngablak I (Siti Umayah, Pratama,
Siti
Nuraeni
Hidayah,
Sri
Yanti,
Rukhiyatun,
Sri
Amperawati) di Kecamatan Sumbung. Dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan kepala madrasah
di MI Ma’arif Ngablak I bahwa kepala madrasah selalu
berkoordinasi dengan para guru, komite dan wali murid. Dengan bukti
bahwa
madrasah dewan
dalam
membuat
perencanan
semua
kegiatan
di awal tahun ajaran melaksanakan rapat bersama
guru,
komite
sekolah
dan
wali
murid.
Setiap
ada
permasalahan dipecahkan dengan musyawarah bersama. Sedangkan
dalam
melaksanakan
dilakukan dengan pembagian tugas kepada
program
madrasah
semua
guru serta
mengevaluasi hasil kegiatan dengan tertib administrasi program madrasah.Setelah
kegiatan
madrasah
cvi
terlaksana
dilakukan
penilaian dengan membuat grafik pencapaian kegiatan sebagai salah satu evaluasi hasil kegiatan. Dalam menjalin komunikasi dan bimbingan dengan para guru kepala madrasah melaksanakan rapat koordinasi dengan para guru setiap
satu
minggu
sekali.Sedangkan
supervisidilaksanakan
setiap semester satu kali untuk setiap gurunya. Dari paparan diatas dapat penulis simpulkan bahwa terjalin komunikasi yang sangat baik antara kepala madrasah dengan para guru
sehingga
Efektifitas
kepemimpinan
seorang
kepala
madrasah dengan kinerja para guru terjalin dengan baik.
B. Efektivitas Kepemimpinan Kepala
Madrasah Terhadap Mutu
Madrasah 1. MI MuhammadiyahKradenanKecamatanSrumbung Dari hasil wawancara yang penulis lakukan bahwa sebelum melaksanakan menyusun
pembelajaran
RPP
dan
para
menyiapkan
guru
menyusun
metode
dan
silabus, media,
menyiapkan sumber bahan. Dalam menyusun silabus dengan membuat langkah-langkah sebagai berikut: a. Melakukan perencanaan b. Merumuskan kompetensi dan tujuanpembelajaran c. Melakukan penilaian secara berkala dan berkesinambungan dengan menggunakan jenis-jenis penilaian yang sesuai.
cvii
Dalam menyusun rencana pembelajaran menggunakan teknik menghitung alokasi waktu dalam 1 tahun berdasarkan
kaldik,
menghitung alokasi
jumlah
waktu
dalam
semester,
menentukan
jam efektif/semester, distribusikan alokasi waktu yang ada. Dalam
menyesuaikan
materi
pembelajaran
dengan
kompetensi dasar dengan memadukan dan mengaitkan penyusunan Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
dengan
Standar
Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), materi pembelajaran, KBM, indikator pencapaian, penilaian dan sumber belajar dalam keutuhan dalam belajar Dalam menggunakan sumber atau materi ajar dari berbagai sumber yang relevan
dan
sesuai
dengan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.
Di
samping
memadukan
dari
berbagai
sumber
dalam
pelaksanaan pembelajaran juga menerapkan berbagai metode yang sesuai sehingga hasil pembelajaran maksimal dan mencapai target. Sedangkan prosedur dan instrument penilaian proses dan
hasil
belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada standar penilaian. Selain dengan program dan metode yang diterapkan suasana kelas yang kondusif juga dipersiapkan. Dengan cara mengatur tempat duduk siswa agar siswa tidak monoton dalam tempat duduknya, supaya anak juga tidak merasa bosan, dan juga anak diberikan
cviii
pertanyaan-pertanyaan untuk selalu konsentrasi dalam belajar dan memotivasi anak untuk selalu kreatif. Dari berbagai perencanaan sampai pada pelaksanaan program pembelajaran yang dilakukan di madrasah
mendapat
pengawasan
dan
bimbingan
dari
kepala
madrasah, sehingga apa yang menjadi program madrasah dapat direalisasi
dengan
mendapatkan
hasil
sangat
baik
yang
baik.
oleh
para
Penilaian
guru
sehingga
terhadap
siswa
akan juga
dilakukan dari awal sampai akhir. Dari keaktifan, pengaitan siswa dalam pembelajaran yang lalu dan hasil akhir saat tes atau post test diperoleh nilai yang memuaskan.
2. MI Ma’arif Ngablak 1 Kecamatan Srumbung Dari hasil wawancara yang penulis lakukan bahwa sebelum melaksanakan pembelajaran semester
dan
menyusun
para guru menyusun silabus, program rencana
pembelajaran,
bekerja
sama
dengan kelompok kerja guru (KKG). Dalam menyesuaikan materi pembelajaran dengan kompetensi dasar selalu berpedoman dalam program semester. Dalam menggunakan sumber atau materi ajar dari berbagai sumber sehingga dapat dipadukan untuk melengkapi kekurangankekurangan sumber
buku
dalam
tersebut.Disamping pelaksanaan
cix
memadukan
pembelajaran
juga
dari
berbagai
menerapkan
berbagai metode dengan harapan tercapai hasil yang rata-ratanya baik. Selain suasana
dengan
kelas
yang
program kondusif
dan juga
metode
yang
dipersiapkan.
diterapkan
Dengan
cara
mengatur tempat duduk siswa agar siswa tidak monoton dalam tempat duduknya, supaya anak juga tidak merasa bosan, dan juga anak
diberikan
pertanyaan-pertanyaan
untuk
selalu
konsentrasi
dalam belajar dan memotivasi anak untuk selalu kreatif. Dari program
berbagai
perencanaan
pembelajaran
yang
sampai
dilakukan
di
pada
pelaksanaan
madrasah
mendapat
pengawasan dan bimbingan dari kepala madrasah, sehingga apa yang menjadi program madrasah dapat direalisasi dengan sangat baik
oleh
para
guru.
Setiap
satu
semester
kepala
madrasah
mengadakan supervisi paling sedikit satu kali untuk setiap guru.
C.
Efektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Kinerja Guru Terhadap Peningkatan Mutu Madrasah 1. MI Muhammadiyah Kradenan Kecamatan Srumbung Dalam sebuah madrasah, Kepala madrasah dan Guru yang membuat dari
berbagai
merencanakan
menilai
hasil
rancangan dalam pembelajaran,
pembelajaran,
proses pembelajaran melaksanakan
membimbing
cx
dan
mulai
pembelajaran, melatih
peserta
didik, serta melaksanakan tugas tambahan. Dalam Hal ini di MI Muhammadiyah Kradenan sudah terprogram dengan baik. Di
MI
Muhammadiyah
Kradenan
untuk
mengetahui
interaksi belajar dengan melihat keefektifan siswa dalam bertanya dan
bekerja
dalam
membangkitkan pembelajaran
kelompok
kreatifitas dengan
terhadap
belajar
praktik
siswa
langsung.
teman.
dengan Tips
Dalam
menggunakan
atau
cara
dalam
membekali pengalaman belajar siswa dengan melakukan sesuatu yang sifatnya positif, membekali siswa untuk bisa hidup mandiri kelak setelah ia dewasa tanpa bergantung pada orang lain, karena telah memiliki kompetensi. Dengan
menerapkan
berbagai
program
yang dilaksanakan
para guru, siswa mendapatkan prestasi yang sesuai dengan KKM yang ditetapkan. Dalam menilai sikap/perilaku keseharian siswa dalam belajar serta megerjakan tugasnya dengan mengamati sikap peserta
didik
dalam
berperilaku
di
lingkungan
tempat
belajar.
Dengan melakukan observasi perilaku peserta didik.
2. MI Ma’arif Ngablak 1 Kecamatan Srumbung Dalam sebuah madrasah, Kepala Madrasah beserta guruguru
yang
membuat
berbagai
pembelajaran
mulai
dari
melaksanakan
pembelajaran,
cxi
rancangan
merencanakan menilai
hasil
dalam
proses
pembelajaran, pembelajaran,
membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan.
Dalam
Hal
ini
di
MI
Ma’arif
Ngablak
I
sudah
terprogram dengan baik. Di awal tahun sudah diadakan musyawarah antara kepala, para guru, dan komite madrasah.Hal ini terlihat dalam prestasi akademik
yang
dicapai
siswa
bagus
dan
dapat
membangkitkan
semangat belajar siswa. Disamping itu sikap (perilaku) keseharian dalam belajar kelihatan sungguh - sungguh serta kemandirian dalam mengerjakan tugas
dilaksanakan secara mandiri dan bertanggung
jawab tanpa minta bantuan teman (menyontek pekerjaan teman).
D.
Persamaan
Dan
Perbedaan
Model
Kepemimpinan
MI
Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak 1 a. Persamaan Kepala madrasah MI Muhammadiyah Kradenan dan Kepala MI Ma’arif Ngablak 1 sama-sama mampu melaksankan tugas pokok sebagai seorang kepala madrasah sesuai standart kepemimpinan madrasah secara umum. b. Perbedaan 1. Kepemimpinan Kepala MI Muhammadiyah Kradenan Kepemimpinan Kepala MI Muhammadiyah Kradenan bersifat demokratik, madrasah
sehingga
antara
kepala
madrasah,
pengurus
dan jajaran tenaga pendidik terjalin kerjasama yang
cxii
baik dalam
upaya
Muhammadiyah
meningkatkan mutu
Kradenan.
Kepala
pendidikan di MI
MI
Muhammadiyah
Kradenan mampu mendorong potensi masing-masing tenaga pendidik dengan baik, sehingga terjadi kerjasama yang saling mengisi dengan kelebihan dan kekurangan yang ada tanpa menimbulkan
persaingan
serta
menghilangkan
kesan
menonjolkan salah satu unsur yang ada. 2. Kepemimpinan Kepala MI Ma’arif Ngablak 1 Kepemimpinan
Kepala
MI
Ma’arif
otokratik,
sehingga
meskipun
keputusan
dilakukan
musyawarah,
melaksanakan kepala
keputusan
madrasah
dan
1
sebelum
yang tidak
Ngablak
akan
cenderung pengambilan
tetapi
sesuai
dengan
memandang
tetap
akan
keinginan
usulan
secara
obyektif. Akibat yang timbul diantaranya adalah : a. Tenaga
pendidik
masing-masing
tidak
secara
dapat
maksimal
mengerahkan
potensinya
karena
terhambat
akan
jika ide-ide yang dimiliki tidak sesuai dengan keinginan Kepala madrasah. Yang mana ide-ide tersebut sebenarnya sangat bagus jika diterapkan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di MI Ma’arif Ngablak 1. b. Tenaga madrasah
pendidik dalam
cenderung mengambil
cxiii
menunggu tindakan
instruksi dan
kepala
keputusan,
dalam
artian
keleluasaan keputusan
kepala
pada sekedar
tenaga sesuai
amanatkan.
cxiv
madrasah
tidak
pendidik wewenang
dalam yang
memberikan mengambil telah
di
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 1. Efektivitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap kinerja guru MI Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak di Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang terjalin dengan sangat baik (setiap awal tahun ada koordinasi dengan para guru dan komite). Dengan bukti bahwa dalam membuat perencanan semua kegiatan madrasah di awal tahun ajaran melaksanakan rapat bersama dewan guru, komite sekolah dan wali murid. Setiap ada permasalahan dipecahkan dengan musyawarah bersama di kedua madrasah tersebut.
2. Efektivitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap mutu madrasah di MI Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak 1 di Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang terjalin dengan baik dengan bukti bahwa dari
berbagai
perencanaan
sampai
pada
pelaksanaan
program
pembelajaran yang dilakukan di madrasah mendapat pengawasan dan bimbingan dari kepala madrasah, sehingga apa yang menjadi program madrasah dapat direalisasi dengan sangat baik(sebelum melaksanakan pembelajaran
para guru menyusun silabus, program semester dan
menyusun rencana pembelajaran, bekerja sama dengan kelompok kerja guru (KKG). Dalam menyesuaikan materi pembelajaran dengan 101 cxv
kompetensi dasar selalu berpedoman dalam program semester. Setiap satu semester kepala madrasah mengadakan supervisi paling sedikit satu kali untuk setiap guru. sehingga efektifitas kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap mutu madrasah di MI Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak di Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang terjalin dengan sangat efektif
3. Efektifitas kepemimpinan kepala madrasah dan kinerja guru terhadap mutu madrasah di MI Muhammadiyah Kradenan dengan menerapkan berbagai program yang dilaksanakan oleh para guru dan kepala madrasah, telah menghasilkan prestasi yang cukup menggembirakan. Diantaranya mendapat Akreditasi B pada tahun 2011. Dan siswa mendapatkan prestasi yang sesuai dengan KKM yang ditetapkan. Sedangkan efektifitas kepemimpinan kepala madrasah dan kinerja guru terhadap mutu madrasah MI Ma’arif Ngablak 1 adalah cukup. Indikasinya, prestasi akademik yang dicapai siswa adalah kelulusan 100%. Hal ini dapat membangkitkan semangat belajar bagi siswa, meskipun MI ma’arif Ngablak 1 baru memperoleh Akreditasi C pada tahun 2011. Indikasi lain yang menunjukkan mutu kepemimpinan di MI Ma’arif Ngablak 1 adalah adanya sikap (perilaku) keseharian siswa yang sungguh - sungguh dalam belajar, kemandirian, dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas dengan tanpa minta bantuan teman lain (menyontek).
cxvi
B. Saran 1. Saran Teoritis a. Kepala madrasah diharapkan dapat menerapkan kebijakan-kebijakan yang dapat direspon oleh para guru sesuai dengan kewenangan selaku kepala madrasah. b. Kepala madrasah perlu secara terus menerus melakukan pemantauan dan kerjasama yang baik dengan para guru, hal ini untuk mengetahui dan mendiagnosa berbagai kemajuan yang dicapai madrasah dalam proses belajar mengajar. c. Guru melaksanakan tugas sebagai seorang pendidik dengan penuh tanggung jawab.
2. Saran Praktis d. Kepala Madrasah selalu berkoordinasi dengan baik antara komite, wali murid dan guru-guru. e. Bersifat terbuka dengan mau menerima saran dan kritik yang bersifat membangun dari para guru. Melaksanakan tugas sebagai seorang pendidik dengan penuh tanggung jawab. f. Guru Patuh dan Loyal kepada Kepala Madrasah selaku pimpinan. g. Guru
lebih
meningkatkan
kinerja
kepemimpinan maupun fasilitas kerja.
cxvii
guru
melalui
faktor
DAFTAR PUSTAKA Abdillah, Pius. Kamus Ilmiah, Surabaya: Arkola, 2008
Bahtiar, Amsal. Filsafat Agama, Jakarta: Logis Wacana Ilmu, 1997. Barnawi. Kinerja Guru Profesional, Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2012. Darma, Rosman. digilib.unimed.ac.id/Pengaruh Kepemimpinan., diakses 12 April 2015 Fattah, Nanang. Landasan Manajemen pendidikan, Bandung: Rosda Karya, 2004. Izzan, Ahmad. Tafsir Pendidikan, Jakarta: Pustaka Aufa Media, 2012, Maisah, Manajemen Pendidikan, Ciputat: Gaung Persada, 2013. Mulyasa. Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya 2003. Kementrian Agama. Implementasi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah, Mapenda Kanwil Jateng: 2012 Kementrian Pendidikan Nasional. Panduan Diklat Calon Kepala Sekolah IN-2, Karanganyar, LPPKS: 2012. Poerwadarminta. Kamus Umus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1976, 266. Priansa, Donni Juni. Manjemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah, Bandung: Alfabeta, 2014. Rusmana. Resipotory.upi.edu/8904, diakses 12 April 2015 Sholeh, Asrorun Ni’am. Membangun Profesionalitas Guru, Jakarta: Paramuda, 2002. Soetjipto. Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 1998.
cxviii
Syaiful Sagala, Syaiful.
Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu
Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2006.
Supardi. Kinerja Guru, Jakarta: Raja Grafindo, 2013. Suparlan. Menjadi Guru Efektif, Yogyakarta: Hikayat, 2005. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2012. Wulandari, Sri. Eprints.walisongo.ac.id, diakses 25 Maret 2015.
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1.
Daftar Pertanyaan untuk Guru
2.
Daftar Pertanyaan untuk Kepala Madrasah
3.
Program
Kerja
MI
Muhammadiyah
Kradenan
Tahun
2014/2015 4.
Surat
Keterangan
telah
Melaksanakan
Penelitian
Muhammadiyah Kradenan 5.
Sertifikat Akreditasi MI Muhammadiyah Kradenan
cxix
MI
6.
Daftar Kolektif Hasil Ujian Sekolah / Madrasah MI Muhammadiyah Kradenan Tahun 2013/2014
7.
Daftar Kolektif Hasil Ujian Sekolah / Madrasah MI Muhammadiyah Kradenan Tahun 2014/2015
8.
Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian MI Ma’arif Ngablak I
9.
Sertifikat Akreditasi MI Ma’arif Ngablak I
10.
Daftar Kolektif Hasil Ujian Sekolah / Madrasah MI Ma’arif Ngablak I Tahun 2014/2015
11.
Rekap Nilai Ujian Sekolah dan Madrasah MI Ma’arif Ngablak I Tahun 2013/2014
12.
Rekap Nilai
Ujian Sekolah dan Madrasah MI Ma’arif
Ngablak I Tahun 2014/2015
cxx
BIOGRAFI PENULIS
Dibawah ini adalah riwayat hidup pendidikan penulis secara singkat : Nama
: Sri Amperawati
NIM
: M1.12.029
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat ,Tanggal Lahir : Sleman, 29 Desember 1967 Alamat
: Nganggrung, Kamongan, Srumbung, Magelang
Program Studi
: PAI
Biografi Pendidikan : 1. SD Muhammadiyah Bulu
: Lulus Tahun 1981
2. SMP N Piyungan
: Lulus Tahun 1984
3. SPG Muhammadiyah Piyungan
: Lulus Tahun 1987
4. D2 PGSD UT
: Lulus Tahun 2000
5. S1 Biologi IKIP PGRI Semarang
: Lulus Tahun 2004
6. S2. STAIN Salatiga/PAI
: MasukTahun 2012
Demikian riwayat hidup penulis dalam perjalanan pendidikan, semoga dapat menjadi perkenalan awal untuk menjalin tali persaudaraan. Mohon maklum adanya.
Magelang, 26 September 2015 Penulis
Sri Amperawati
cxxi
cxxii