Jurnal Universitas Siliwangi. 2015. Cahya Senia Warnoviana
ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRADISIONAL DAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) (Studi Kasus pada Home Industri Sendal H. Eman Gobras Kota Tasikmalaya) Oleh, CAHYA SENIA WARNOVIANA NRP.113403049 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
[email protected] Pembimbing : IMAN PIRMAN HIDAYAT SE., M.Si. Ak RANI RAHMAN SE., M. Ak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan biaya persediaan bahan baku dengan menggunakan metode tradisional dan dengan menggunakan Just In Time (JIT) pada Home Industri Sendal H. Eman Gobras Kota Tasikmalaya. Objek Penelititan ini adalah Biaya Persediaan Bahan Baku dengan menggunakan metode tradisional dan dengan Just In Time. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Alat analisis yang digunakan adalah dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode uji beda rata-rata untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan biaya persediaan bahan baku dengan menggunakan metode tradisional dan dengan menggunakan Just In Time (JIT).Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data primer dan data sekunder, untuk data keuangan tahun 2008 sampai dengan 2014 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa nilai thitungsebesar 2,172 dan nilai ttabel dengan tingkat signifikan 0,05 sebesar 2,16035, ini berarti bahwa thitung> ttabel dengan demikian Ho ditolak dan dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara biaya persediaan bahan baku dengann menggunakan metode tradisional dan JIT. Kata Kunci
: Metode Tradisional, JIT, Biaya Persediaan Bahan Baku.
Analisis Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Tradisional/Economic Order Quantity (EOQ) Dan Dengan Just In Time (JIT)
Jurnal Universitas Siliwangi. 2015. Cahya Senia Warnoviana
ABSTRACT COMPARATIVE ANALYSIS OF INVENTORY COSTS OF MATERIAL BY USING TRADISIONAL METHODS AND JUST IN TIME METHODS (Case Study at Home Industri Sendal H. Eman Gobras Kota Tasikmalaya)
By CAHYA SENIA WARNOVIANA NRP.113403049
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
[email protected] Under Guidance Of : IMAN PIRMAN HIDAYAT SE., M.Si. Ak RANI RAHMAN SE., M. Ak
The objective of the research is to know whether are differences in cost of raw material inventory by using the Tradisional Methods, and Just In Time Methods at Home Industri Sendal H. Eman Gobras Kota Tasikmalaya.Object of the study include economic order quantity methods, and Just In Time method of inventory Management.. Research methods used in descriptive analysis with case study approach. Analysis tools in the test methods used was the average difference to determine whether there is a difference between the cost of raw material inventory with Tradisional Method and Just In Time Methods. Data was collected through primary data and secondary data, financial data for 2008 to 2014. Base on the use of research result show that the t count is (2,172) and the table t with 0,05 significant level is (2.16037) this mean that cont > t table, it is means Ho is rejected and it can be seen that there is a difference between the cost of raw material inventory of using the Tradisional and JIT. Keyword : Tradisional methods, JIT methods, inventory cost of material PENDAHULUAN Lingkungan
puluh tahun terakhir ini. Untuk satu hal, manufaktur
dengan
perusahaan-perusahaan tradisional di mana jumlah produksinya besar, dan biaya perancangan yang tinggi telah berubah secara dramatis untuk sepuluh sampai tiga
persaingan yang ada saat ini tidak lagi dibatasi
oleh
batasan-batasan-batasan
negara. Kemajuan di bidang transfortasi dan komunikasi telah memberi sumbangan yang
signifikan
dalam
menciptakan
Analisis Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Tradisional/Economic Order Quantity (EOQ) Dan Dengan Just In Time (JIT)
Jurnal Universitas Siliwangi. 2015. Cahya Senia Warnoviana
persaingan global. Kemajuan teknologi
efisiensi biaya dan bersamaan dengan itu
telah menghasilkan siklus umur produk
memiliki fleksibilitas untuk menghadapi
yang lebih pendek, produk-produk yang
permintaan pelanggan akan kualitas yang
berbiaya lebih rendah dengan bentuk-
lebih
bentuk yang khusus telah menimbulkan
bervariasi.
tekanan-tekanan yang sangat besar bagi
efisiensi biaya merupakan prinsip-prinsip
perusahaan domestik yang terbiasa dengan
dasar dalam kompetisis kelas dunia.
produksi dalam jumlah besar dan dengan
(Hansen&Mowen, 2001 : 591)
biaya perencanaan yang lebih tinggi untuk
KAJIAN PUSTAKA
meningkatkan kualitas dan keragaman produknya
sekaligus
mengurangi persaingan
dengan
biaya-biaya. ini
banyak
perusahaan telah meninggalkan model Economic Order Quanity (EOQ) dan berlaih ke pendekatan Just In Time (JIT). JIT memiliki dua tujuan strategis ; untuk meningkatkan memperbaiki Kedua
keuntungan daya
tujuan
ini
saing
dan
perusahaan.
dicapai
dan
produk
Kualitas
yang
fleksibilitas
lebih dan
A. Konsep Persediaan
itu
Tekanan
menyebabkan
baik
dengan
mengontrol biaya-biaya (memungkinkan terbentuknya harga yang berdaya saing
Persediaan
adalah
sumber
daya
menganggur
(idle
resources)
yang
proses
selanjutnya,
yang
menunggu
dimaksud dengan proses yang lebih lanjut tersebut
adalah
produksi
pada
berupa sistem
kegiatan pemasaran distribusi
ataupun
kegiatan manufaktur,
pada kegiatan
sistem konsumsi
pangan pada sistem rumah tangga. (Fuad, 2011) B. Biaya Persediaan
lebih baik dan meningkatkan keuntungan),
MenurutMa’udMachfoedz
memperbaiki kerja pengiriman, dan juga
(1999:39))pengertianbiayapersedianbahan
kualitas.
bakuadalahsebagaiberikut:“Biaya
JITmenawarkan
peningkatan
Analisis Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Tradisional/Economic Order Quantity (EOQ) Dan Dengan Just In Time (JIT)
yang
Jurnal Universitas Siliwangi. 2015. Cahya Senia Warnoviana
timbulakibatadanyapersediaanbahan-bahan
saat akan dijual dengan laba tertentu, JIT
yang
berfokus
secaralangsungdigunakandalamproduksiun
pengurangan
tukmewujudkansuatumacamproduksijadi”
pengembangan hubungan dengan supplier
C. Economic
Order
Quantity
pada
eliminasi
pemborosan,
persediaan
dan
(EOQ)
yang kuat, peningkatan keterlibatan para
yang
karyawan dan pengembangan program-
dapatdiperolehdenganbiaya yang minimal,
program yang berfokus pada pelanggan.
atauseringdikatakansebagaijumlahpembeli
(Hansen&Mowen, 2000 : 114).
adalahjumlahkuantitasbarang
an
yang
optimal.
METODE PENELITIAN
Dalampelaksanaanyadapatdirumuskansepe Metode penelitian yang digunakan rtiberikut ; dalam usulan penelitian ini adalah metode deskriptif study (Charles, Alih Bahasa : P.A
analisis
kasus
membahas
dengan
yaitu
dan
pendekatan
penelitian
menganalisa
yang
masalah
Lestari, 289)
berdasarkan
Dimana :
terjadi di perusahaan yang diteliti. untuk
kondisi
yang
sebenarnya
EOQ
= Jumlah satuan per pesanan
proses pengujian diperlukan beberapa
D
= Kebutuhan tahunan
tahap diantaranya teknis pengumpulan
P
= Biaya pemesanan per order
data,
=
variabel,
dan
rancangan analisis data.
(Annual Demand) C
operasionalisasi
Biaya
simpanan/
Operasionalisasi Variabel Berdasarkan judul dari penelitian
unit/tahun(Holding/Carrying Cost)
ini yaitu "Analisis Perbandingan Biaya D.
Just
In
Time
(JIT)
adalah Persediaan
Bahan
Baku
Dengan
memproduksi dan mengirim produk pada Menggunakan
Traditional
Analisis Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Tradisional/Economic Order Quantity (EOQ) Dan Dengan Just In Time (JIT)
Jurnal Universitas Siliwangi. 2015. Cahya Senia Warnoviana
Method/Economic Order Quantity (EOQ)
perusahaan
Dan Metode Just In Time" maka penulis
penyelenggaraan persediaan.
mengungkapkan variabel
yang
beberapa
pengertian
dioperasionalkan
yaitu
sebagai berikut :
untuk variabel
sehubungan
lebih
penelitian
memperjelas yang
1. Variabel Independent (X) Variabel independent adalah suatu variabel bebas yang keberadaannya tidak dipengaruhi dan tidak tergantung pada variabel lain atau variabel yang berdiri sendiri. Variabel independend alam penelitian ini taerdiri dari : a. Variabel X1 yaitu biaya persediaan bahan baku dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) adalah biaya yang harus oleh
perusahaan
sehubungan
dengan
penyelenggaraan persediaan. b. Variabel X2 yaitu biaya persediaan bahan baku dengan menggunakan metode Just In Time adalah biaya yang
harus
penulis
gunakan dapt dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut :
dikeluarkan
dengan
dikeluarkan
oleh
Analisis Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Tradisional/Economic Order Quantity (EOQ) Dan Dengan Just In Time (JIT)
Jurnal Universitas Siliwangi. 2015. Cahya Senia Warnoviana
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel biaya persediaan bahan baku dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) (X1)
Definisi Variabel Biaya yang timbul akibat adanya persediaan bahanbahan yangs ecar langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan suatu macam produk jadi. (Mas'ud Machfoedz1999: 39) Biaya persediaan Biaya yang timbul bahan baku dengan akibat adanya menggunakan persediaan bahanmetode Just In bahan yang secara Time langsung (X2) digunakan dalam produksi untuk mewujudkan suatu macam produk jadi. Machfoedz 1999: 39)
Kajian Ukuran Skala Kebutuhan Rupiah Rasio bahan baku setiap tahun Biaya pemesanan per order Biaya penyimpanan per unit
Persediaan bahan Rupiah baku minimal Biaya pemesanan bahan baku Biaya penyimpanan
Rasio
Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menghubungkan antara variabel yang akan diteliti yangs ekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk Analisis Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Tradisional/Economic Order Quantity (EOQ) Dan Dengan Just In Time (JIT)
Jurnal Universitas Siliwangi. 2015. Cahya Senia Warnoviana
merumuskan hipotesis, dan jenis hipotesis
Menggunakan Metode Economic Order
dan teknik analisa statistik yang digunakan
Quantity (EOQ) Dan Metode Just In
(Sugiyono, 2006: 36)
Time". Paradigma yang akan digunakan
Dalam penelitian ini sesuai dengan judul penelitian "Analisis Perbandingan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Biaya Persediaan Bahan Baku Dengan
masing-masing pemasok tentang kuantitas
X1
yang harus dikirim setiap pemesanan. Unsur-unsur pembentuk metode
Uji Selisih Rata-rata
Economic Order Quantity (EOQ) yang
X2
terdapat di Home Industri Sendal H.Eman Gobras ini adalah kebutuhan bahan baku
PEMBAHASAN setiap bulan, biaya pemesanan bahan baku Biaya
yang
terkait
dengan
keputusan persediaan bahann baku pada Home Industri Sendal H.Eman Gobras ini adalah
biaya
pemeliharaan.
pemesanan Kedua
dan
biaya
biaya tersebut
merupakan biaya yang diperhitungkan dalam metode Economic Order Quantity (EOQ).
Selain
Economic
Order
itu,
dalam
metode
Quantity
(EOQ)
diperhitungkan juga frekuensi pemesanan yang
paling
ekonomis
sehingga
utama setiap kali pesan bersifat fluktuatif dikarenakan kenaikan ataupun penurunan sesuai dengan keadaaan yang ada. Dan di rata-rata kan untuk Fiber Tatak/GBB untuk setiap kali pesan adalah Rp. 900.000,00dan
untuk
565.000,00-.
Lem
PU
sebesar
Rp.
Sedangkan untuk biaya
pemeliharaan baku utama telah ditetapkan berdasarkan kebijakan perusahaan pada tahun 2008, 2009 sebesar Rp 1.000,00- per kodi untuk Fiber GBB, dan Rp. 1.500,00-
perusahaan bisa memberi rujukan pada Analisis Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Tradisional/Economic Order Quantity (EOQ) Dan Dengan Just In Time (JIT)
Jurnal Universitas Siliwangi. 2015. Cahya Senia Warnoviana
per kodi untuk Lem PU. Dan pada tahun
Berikut tabel pembentuk unsur-unsur
2010 s.d 2014 sebesar Rp. 1.500,00- per
metode Economic Order Quantity (EOQ) :
kodi untuk Fiber GBB, dan Rp. 2.000,00per kodi untuk Lem PU.
Tabel 4.3 Unsur-unsur metode Economic Order Quantity (EOQ) Home Industri Sendal H. Eman Gobras 2008-2014 Kebutuhan Biaya Biaya Kuantitas Tahun Bahan Produksi/Tahun Pemesanan Pemeliharaan per pesan Baku per kirim Per Kodi (D) (S) (H) (Q) 2008 F.GBB 8850 900.000 1.000 3991 Lem PU 370 565.000 1.500 527 2009 F.GBB 6800 900.000 1.000 3498 Lem PU 225 565.000 1.500 411 2010 F.GBB 6050 900.000 1.500 2694 Lem PU 198 565.000 2.000 334 2011 F.GBB 5380 900.000 1.500 2540 Lem PU 225 565.000 2.000 356 2012 F.GBB 5033 900.000 1.500 2457 Lem PU 206 565.000 2.000 341 2013 F.GBB 9720 900.000 1.500 3415 Lem PU 257 565.000 2.000 381 2014 F.GBB 13.671 900.000 1.500 4050 Lem PU 527 565.000 2.000 545 (Sumber : Home Industri Sendal H. Eman. B. Prod. Resy Hartini.)
NO 1 2 3 4 5 6 7
Dilihat dari unsur-unsur Economic Order Quantity (EOQ) diatas, selanjutnya dihitung biaya-biaya yang timbul dalam rangka penanganan persediaann bahan baku dari persediaan yang ada. Tabel 4.4 Biaya Persediaan Bahan Baku dengan menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) tahun 2008-2014 Kebutuhan Frekuensi Kuantitas Bahan Baku Biaya Biaya B. Persediaan F.GB L.PU F.GBB L.PU F.GBB L.PU Pemesanan Penyimpana Bahan Baku n B 8850 370 2 1 3991 527 17.615.000 9.405.000 27.020.000,00 6800 225 2 2 3498 411 13.075.000 7.137.500 20.212.500,00 6050 198 3 2 2694 334 13.410.000 12.171.000 25.581.000,00 5380 225 2 1 2540 356 16.370.000 5.370.000 21.740.000,00 5033 206 2 1 2457 341 17.430.000 7.961.500 25.391.500,00 9720 257 3 2 3415 381 29.390.000 15.093.500 44.483.500,00 13671 527 4 1 4050 545 31.820.000 21.580.500 53.400.500,00 (Sumber : Home Industri Sendal H. Eman. Bag. Produksi : Resi Hartini) Analisis Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Tradisional/Economic Order Quantity (EOQ) Dan Dengan Just In Time (JIT)
Jurnal Universitas Siliwangi. 2015. Cahya Senia Warnoviana
Dari tabel diatas dapat diketahui
Madinaah, meskipun tidak adanya kontrak
bahwa biaya persediaan bahan baku
kerja sama sebagaimana yang selalu di
dengan menggunakan Metode Economic
terapkan
Order Quantity (EOQ) relatif cukup besar
menggunakan Just In Time (JIT), namun
karena
dapat
hubungan dengan vendor yang sangat lama
menghilangkan atau meminimalisasi biaya
dengan kontinuitas pembelian bahan baku
persediaan bahan baku. Hal ini disebabkan
yang
karena perusahaan melakukan pembelian
karakteristik Just In Time (JIT). Home
bahan baku dalam cukup jumlah cukup
Industri Sendal H. Eman ini dalam
besar sehingga menyebabkan terjadinya
kaitannya dengan metode Just In Time
penumpukan bahan baku yang tentunya
(JIT) dapat dilihat diantarnya dari :
menimbulkan biaya-biaya. Biaya yang
1. Supplyer, adanya hubugan yang cukup
muncul adalah biaya penyimpanan dan
erat antara vendor utama dan beberapa
tentunya biaya penyusutan.
vendor lainya sebagai pendukung,
Biaya persediaan bahan baku dengan
sehingga tidak menutup kemungkinan
menggunakan JIT
bahwa dikemudian hari Home Industri
Karakteristik JIT dapat dilihat dari :
Sendal H. Eman ini melakukan kontrak
metode
ini
tidak
Home Industri Sendal H. Eman ini
pada
stagnan,
metode
persediaan
setidaknya
mendekati
kerja sama, yang diharapakan akan
mempunyai hubungan erat dengan vendor/
memudahkan
penyuply
melakukan permintaan barang dengan
bahan
baku
utama.
Toko
kualitas
mempunyai
dengan
kuantitas barang yang sesuai dengan
perusahaan ini, Home Industri Sendal H.
kebutuhan produksi dengan melakukan
Eman Gobras ini sejak tahun 1998 selalu
perhitungan yang efisien.
erat
diinginkan,
dalam
Madinaah merupakan vendor utama yang hubungan
yang
perusahaan
membeli bahan baku utama dari Toko Analisis Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Tradisional/Economic Order Quantity (EOQ) Dan Dengan Just In Time (JIT)
serta
Jurnal Universitas Siliwangi. 2015. Cahya Senia Warnoviana
2. Pelanggan, Home Industri Sendal H.
Dari
uraian
diatas
dapat
Eman ini mempunyai pelanggan tetap
diasumsikan bahwa penerapan strategi Just
yaitu beberapa distributor yang akan
In Time (JIT) sudah mulai terimplementasi
mengirim
beberapa
meskipun belum bisa di kategorikan
daerah di Indonesia yang sudah siap
sebagai JIT, dengan demikian dapat
menerima,
beberapa
disimpulkan bahwa dengan asumsi yang
Negara seperti Swiss dan Nigeria
ada menunjukan bahwa sistem tersebut
ketika melakukan ekspor dan tidak
diaplikasikan untuk mencapai efektivitas
menutup
bahwa
dan efisiensi yang sangat berpengaruh
akan
terhadap operasional perusahaan dalam
kerja
jangka
penguasaan pangsa pasar dalam rangka
pemesanan
produk
mencapai tingkat profitabilitas yang tinggi.
barangnya
juga
di
kemungkinan
beberapa
waktu
melakukan panjang
dan
ke
kontrak
untuk
kedepan
tersebut.
Penggunaan metode Just In Time
3. Aktivitas Produksi, untuk aktivitas
(JIT) dapat meminimalisir biaya-biaya
produksi sendiri dilakukan setiap hari
yang ditimbulkan dari adanya persediaan.
sampai
Dengan
dengan
deadline
target
produksi 6 hari dari waktu pemesanan. 4. Kuantitas Produksi, Jumlah produk dari hasil proses produksi sendiri
pembelian
pelanggan.
produk
yang
dipesan
Just
persediaan
In
Time
dibatasi
(JIT) sesuai
dengan kebutuhan produksi pada saat akan produksi saja.
sesuai dengan target produksi dari kuantitas
sistem
Berikut
data
pembelian
dan
persediaan jika menggunakan Just In Time (JIT) :
Analisis Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Tradisional/Economic Order Quantity (EOQ) Dan Dengan Just In Time (JIT)
Jurnal Universitas Siliwangi. 2015. Cahya Senia Warnoviana
Tabel 4.5 Pembelian dengan Just In Time (JIT) Home Industri Sendal H. Eman Gobras Tahun 2005-2014 No Tahun Persediaan Pembelian Kebutuhan Persediaan Awal Produksi Akhir 1 2008 395.450.000,00- 395.450.000,002 2009 290.799.000,00- 290.799.000,003 2010 229.439.000,00- 229.439.000,004 2011 292.432.000,00- 292.432.000,005 2012 287.528.000,00- 287.528.000,006 2013 500.205.000,00- 500.205.000,007 2014 751.060.000,00- 751.060.000,00(Sumber : Data Keuangan Home Industri H. Eman) Dengan demikian, dalam beberapa waktu kedepan dapat dibangun suatu asumsi munculnya kontrak kerja jangka panjang dan eratnya hubungan dengan pemasok, maka pemasok akan mengirimkan bahan baku tepat saat perusahaan membutuhkan bahan baku untuk memulai kegiatan produksi dan sesuai dengan kuantitas yang diinginkan karena pembelian Just In Time (JIT) merupakan sistem penjadwalan dengan sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan penyerahan segera untuk memenuhi permintaan sehingga disini kemitraan dengan pemasok merupakan hal yang sangat penting. Dengan demikian, apabila pembelian bahan baku dilakukan sesuai dengan kebutuan pada waktu akan di produksi tentunya akan meminimalisir biaya-biaya yang ditimbulkan oleh persediaan, dan juga mengeliminasi biaya-biaya yang ditimbulkan karena adanya bahan baku yang menumpuk. Berikut biaya persediaan bahan baku menggunakan metode Just In Time (JIT) :
No 1 2 3 4 5 6 7
Tabel 4.6 Biaya Bahan Baku dengan menggunakan Just In Time (JIT) Perusahaan Home Industri Sendal H. Eman Tahun 2005-2014 Tahun B. Telp B. Bongkar Muat Biaya pemesanan 2008 17.000.000 615.000 17.615.000 2009 12.550.000 525.000 13.075.000 2010 12.900.000 510.000 13.410.000 2011 15.900.000 470.000 16.370.000 2012 16.800.000 630.000 17.430.000 2013 28.300.000 1.090.000 29.390.000 2014 29.950.000 1.870.000 31.820.000
Analisis Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Tradisional/Economic Order Quantity (EOQ) Dan Dengan Just In Time (JIT)
Jurnal Universitas Siliwangi. 2015. Cahya Senia Warnoviana
Dilihat dari tabel diatas dapat disimpulkan
bahwa
dengan
tingkat
kedua metode tersebut, sehingga biaya bisa lebih terkendali.
persediaan yang minimum, perusahaan dapat menghilangkan biaya-biaya yang timbul
karena
persediaan,
adanya
penumpukan
yaitu biaya
penyimpanan,
Berikut tabel selisih biaya bahan baku
dengan
menggunakan
metode
Economic Order Quantity (EOQ) dan metode Just In Time (JIT) :
biaya fasilitas penyimpanan, karena bahan Tabel 4.7 baku yang dikirim akan langsung di produksi sehingga tidak ada sedikitpun
Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Dengan Mengunakan
persediaan bahan baku yang menumpuk di
Metode Economic Order Quantity (EOQ) Dan Metode Just In Time (JIT)
1
200 8
Biaya Bahan Baku dengan EOQ 27.020.0 00,00-
Baku dengan Menggunakan Metode
2
200 9
20.212.5 00,00-
13.075.0 00,00-
7.137.50 0,00-
Economic Order Quantity (EOQ) dan
3
201 0
25.581.0 00,00-
13.410.0 00,00-
12.171.0 00,00-
4
201 1
21.740.0 00,00-
16.370.0 00,00-
5.370.00 0,00-
5
201 2
25.391.5 00,00-
17.430.0 00,00-
7.961.50 0,00-
dengan metode Economic Order Quantity
6
201 3
44.483.5 00,00-
29.390.0 00,00-
15.093.5 00,00-
(EOQ) dan metode Just In Time (JIT)
7
201 4
53.400.5 00,00-
31.820.0 00,00-
21.580.5 00,00-
Jumlah
217.829. 000,00-
139.110. 000,00-
78.719.0 00,00-
gudang yang mana tidak akan ada biayabiaya yang muncul yang diakibatkan oleh
N Ta o hun
persediaan bahan baku. Perbandingan Biaya Persediaan Bahan
Metode Just In Time (JIT) Untuk
dapat
membandingkan
antara jumlah biaya persediaan bahan baku
dicari selisih biaya antara kedua metode tersebut. Semakin besar selisih yang didapat berarti semakin besar penghematan biaya yang dihasilkan oleh salah satu dari
Biaya Bahan Baku dengan JIT 17.615.0 00,00-
9.405.00 0,00-
Jumlah Selisih
Dilihat dari hasil perhitungan di atas,
dapat
diketahui
bahwa
Analisis Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Tradisional/Economic Order Quantity (EOQ) Dan Dengan Just In Time (JIT)
biaya
Jurnal Universitas Siliwangi. 2015. Cahya Senia Warnoviana
persediaan
bahan
dengan
Home Industri Sendal H. Eman maka
menggunakan metode Just In Time (JIT)
dilakukan suau analisis dengan langkah-
lebih kecil dibandingkan dengan biaya
langkah sebagai berikut :
persediaan
baku
bahan
baku
dengan
menggunakan metode Economic Order Quantity
(EOQ).
Dengan
1. Formulasi Ho dan Ha Ho : 1 = 2 : Tidak
demikian,
perbedaan
penggunaan metode persediaan bahan
biaya-biaya
dari
selisih
yang
dan metode Just In Time
Rp.
(JIT)
terhadap
biaya persediaan bahan
217.829.000,00- – Rp. 139.110.000,00-. Hal ini disebabkan oleh terhapusnya biaya-
Economic
Order Quantity (EOQ)
ditimbulkan karena persediaan sebesar Rp. 78.719.000,00-
antara
metode
menggunakan Just In Time (JIT) dapat meminimalisir
terdapat
baku. Ho : 1
2 : Terdapat
perbedaan
biaya yang ada dalam metode Economic antara
metode
Order Quantity (EOQ) yang berbanding Economic
Order
terbalik dengan konsep Just In Time (JIT) Quantity (EOQ) dan yang mana dengan adanya persediaan metode Just In Time bahan baku adalah sebagai tindakan (JIT)
terhadap
biaya
pemborasan dan beresiko terjadinya over persediaan bahan baku. capacity di gudang. 2. Pemilihan Tes Statistik Untuk mengetahui ada tidaknya
Pemilihan
tes
statistik
ini
perbedaan yang signifikan antara biaya
digunakan
persediaan bahan baku dengan metode
terdapat perbedaan antara dua variabel
Economic Order Quantity (EOQ) dan
yang diuji, yang berarti bahwa populasi
metode Just In Time (JIT) pada Perusahaan
dari
untuk
sampel-sampel
melihat
yang
Analisis Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Tradisional/Economic Order Quantity (EOQ) Dan Dengan Just In Time (JIT)
apakah
diambil
Jurnal Universitas Siliwangi. 2015. Cahya Senia Warnoviana
mempunyai rata-rata yang tidak sama.
3. Menentukan Nilai t
Dengan menggunakan SPSS versi 20
Dari hasil perhitungan SPSS 20
maka diperoleh rata-rata tiap sampel
diketahui nilai thitung adalah sebesar
dan simpangan baku tiap sampel
2,172 dan signifikansi 0,000 sementara
sebagai berikut :
itu selanjutnya mencari ttabel pada tabel
Untuk
biaya
distribusi dengan tingkat signifikansi
persediaan bahan baku dengan metode
0,05 : 2 = 0,025 (uji dua sisi) dengan
Economic
(EOQ)
derajat kebebasan (df) n-1 = 13 dan
sebesar 3,1118428 dengan jumlah data
hasil yang diperoleh untuk ttabel adalah
7 tahun, simpangan baku sebesar
sebesar 2.16037 (tercantum dalam
1,2664043
lampiran)
Order
dan
rata-rata
Quantity
std
error
mean
4,786558. Sementara itu untuk rata-
4. Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
rata biaya persediaan bahan baku
Setelah thitung dan ttabel diketahui
dengan metode Just In Time (JIT)
selanjutnya
sebesar 1,98727 dengan jumlah data 7
dibandingkan
tahun, simpangan baku 7,5776 dan std
pengujian sebagai berikut :
error means sebesar 2,8644. Dan
korelasi yang didapat sebesar 0,67 dengan signifikansi 0,72. Hal ini
kedua
nilai
dengan
Jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka Ho
Jika -thitung< -ttabel atau thitung> ttabel, maka Ho ditolak
cukup kuat antara biaya persediaan
Berdasarkan signifikansi :
bahan baku dengan
metode
metode
Economic
Order
Quantity (EOQ) dan metode Just In Time (JIT).
kriteria
diterima
menunjukkan terjadi hubunugan yang
menggunakan
tersebut
Jika signifikansi > 0,05, maka Ho diterima
Jika signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak
Analisis Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Tradisional/Economic Order Quantity (EOQ) Dan Dengan Just In Time (JIT)
Jurnal Universitas Siliwangi. 2015. Cahya Senia Warnoviana
Dari perhitungan di atas di
pemborosan dan segala hal yang tidak
dapat thitung> ttabel (2,172 > 2.16037)
mempunyai nilai tambah bagi kegiatan
dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05),
produksi.
maka
dianggap sebagai nilai dan sumber
berdasarkan
tersebut
Ho
ditolak,
perbandingan jadi
dapat
daya
Dalam
yang
JIT
persediaan
menganggur,
sehingga
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
merupakan suatu pemborosan. Oleh
biaya persediaan bahan baku dengan
karena itu JIT meminimalisasi atau
menggunakan metode Economic Order
bahkan
Quantity (EOQ) dan metode Just In
dengan tingginya biaya penyimpanan
Time (JIT). Dari perhitungan SPSS
maka pengurangan tingkat persediaan
dapat pula diketahui bahwa rata-rata
merupakan faktor yang penting dalam
biaya persediaan bahan baku dengan
program
metode Economic Order Quantity
pengurangan ini berarti berkurangnya
(EOQ) jauh lebih besar daripada biaya
modal
persediaan bahan baku dengan metode
persediaan, berkurangnya kebutuhan
Just In Time (JIT). Hal ini dapat
tempat penyimpanan dan tentunya
terlihat juga dari perbandingan seperti
menutup kemungkinan akan adanya
pada tabel 4.7 yaitu adanya selisih
barang yang rusak akibat tertimbun,
dimana dengan menggunakan just in
maupun bahan yang tidak terpakai
time biaya yang dikeluarkan lebih
yang
kecil.
pengimplementasian Seperti yang telah dijelaskan
menghilangkan
efisiensi
yang
persediaan,
biaya.
Karena
tertanam
diakibatkan
oleh
dalam
kurangnya metode
persediaan seperti halnya FIFO, LIFO,
sebelumnya bahwa Just In Time (JIT)
dan
Average.
Dengan
merupakan suatu pendekatan yang
perusahaan
berusaha mengurangi semua sumber
operasional perusahaan yang cukup
mendapat
demikian efisiensi
Analisis Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Tradisional/Economic Order Quantity (EOQ) Dan Dengan Just In Time (JIT)
Jurnal Universitas Siliwangi. 2015. Cahya Senia Warnoviana
signifikan
terhadap
perkembangan
perusahaan. Karena selisih biaya yang berkurang dapat di alokasikan ke
perusahaan
dalam
menjalankan
perusahaannya. KESIMPULAN
departmen lain. Tujuan pengaplikasian Just In Time(JIT)
ini
adalah
mengefisiensikan
biaya
untuk
persediaan
bahan baku untuk persiapan produksi. Dari
hasil
compareantara
metode
tradisional dan metode JIT terdapat
Dari
hasil
penelitian
serta
penelaahan yang telah dilakukan oleh penulis dari sumber-sumber, maka penulis mencoba
untuk
menarik
kesimpulan
sebagai berikut : 1. Home Industri sendal H. Eman Gobras
selisih lebih biaya persediaan bahan
dalam
baku apabila memakai JIT. Selisih
menggunakan persediaan bahan baku
lebih disini adalah tingkat efisiensi
sebagai langkah antisipasi kekurangan
biaya persediaan bahan baku jika
produksi pada saat dibutuhkan. Dengan
menggunakan
demikian timbulah biaya-biaya atas
JIT
dari
metode
operasional
tradisional. Karena pada dasarnya, JIT
persediaan
mengeliminasi biaya-biaya yang tidak
halnya:biaya
diperlukan karena adanya persediaan.
penyimpanan, dll. Jika dikorelasikan
Dengan
dengan
demikian,
perusahaan
ini
bahan
perusahaanya
baku
seperti
pemeliharaan,
teori
persediaan,
biaya
maka
sudah seharusnya mengaplikan strategi
perusahaan ini dapat dikatakan sebagai
JIT
perusahaan yang mengelola persediaan
untuk
mengefisiensikan
biaya
persediaan bahan baku produk tersebut
dengaan
menggunakan
untuk mencapai tingkat profitabilitas
tradisional
atau
perusahaan dalam mencapai tujuan
Economic Order Quantity (EOQ), yang
mana
EOQ
yang
metode di
adalah
Analisis Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Tradisional/Economic Order Quantity (EOQ) Dan Dengan Just In Time (JIT)
sebut
jumlah
Jurnal Universitas Siliwangi. 2015. Cahya Senia Warnoviana
kuantitas barang yang dapat diperoleh
Tembakau dengan menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Guna mencapai efisiensi Total biaya persediaan.e-journal:UNDIP
dengan biaya yang minimal, atau sering
dikatakan
pembelian
sebagai
yang
pembelian
bahan
jumlah
optimal. baku
Jadi
dilakukan
secara besar-besaran mengingat akan
Amin, Widjaya. 2000. Activities Based Costing. Jakarta: Havarindo. Arianti.
D, Irma. 2009. Analisis Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku dengan menggunakan Metode Economic Order Quantiti (EOQ dan dengan menggunakan Just In Time (JIT).Tasikmalaya:Perpustakaa n Universitas Siliwangi.
Assauri,
Sofjan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta:Lembaga Fakultas Ekonomi UI.
Athari,
Fuad. 2011. Perencanaan Persediaan Bahan Baku Kayu Gelonggongan Dengan Menggunakan Silver Meal. Makasar: Universitas Hasanudin.
adanya potongan harga ataupun diskon besar jika membeli dengan kuantitas yang sangat besar pula. 2. Pengendalian persediaan bahan baku pada Perusahaan ini jika menggunakan metode Just In Time (JIT) akan didapat suatu efisiensi biaya karena metode ini dapat memangkas aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah ataupun pemborosan
yang
penumpukan
barang
sehingga
biaya
diakibatkan di
persediaan
gudang, yang
dikeluarkan perusahaan akan dapat diminimalkan atau bahkan dihilangkan. DAFTAR PUSTAKA Agus, Ahyari. 2004. Manajemen Produksi (Pengendalian Produksi). Yogyakarta: BPFE. Alamsyah,
Ilham. 2013. Analisis Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku
Azhar, La Midjan dan Susanto. 2001. Sistem Informasi Akuntansi I dan II, Edisi ke 11.Bandung:Lembaga Informatika. Blocher/Chen/Lin. 2000. Manajemen Biaya terjemahan Dra. A. Susty ..................Ambarriani, M.Si., Akt Edisi 1. Jakarta : Penerbit Salemba Empat Blocher, J. Edward, Chen, H. Kung dan Lin, W. Thomas diterjemahkan oleh A. Susty Ambarriani. 2000. Manajemen Biaya, Buku I. Jakarta: Salemba Empat.
Analisis Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Tradisional/Economic Order Quantity (EOQ) Dan Dengan Just In Time (JIT)
Jurnal Universitas Siliwangi. 2015. Cahya Senia Warnoviana
Charles, T. Datar, M. Srikan, Foster Georgeus. diterjemahkan oleh P. A. Lestari, S.E. 2008. Akuntansi Biaya/Cost Accounting, A Managerial Emphasis, Buku II. Jakarta: Erlangga . Darsono Prawironegoro dan Ari Purwanti. 2008. Akuntansi Manajemen, Edisi 2. Jakarta: Mitra Wacana Media. Davis, Mark M et. Al, 1999. Fundamentals of operation Management. Third Ed. ...............USA: McGraw Hill Eddy Herjanto. 2007. Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Gasferz,
Vincent.1997. Manajemen Kualitas Dalam Industri Jasa, Dan Manajemen Kualitas, Penerapan Konsep-Konsep Kualitas Dalam Manajemen Bisnis Total. Jakarta:Gramedia Pustaka Umum.
Hansen&Mowen. 2001. Manajemen Biaya terjemahan Dra. A. Susty Ambarriani, M.Si., Akt Manajemen Biaya terjemahan Dra. A. Susty Ambarriani, M.Si., Akt Edisi 2. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Hansen, Don R., dan Maryanne M. Mowen. 2001. Cost Management: Accounting andControl. Second Edition. USA:South-Western College Publishing. Henry
Simamora. 2002. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Indriyo Gitosudarmo dan Basri. 2002. Manajemen Keuangan, Edisi empat. Yogyakarta: BPFE. Indrayati,
Gasferz,
Vincent.2002. Production Planning and Inventory Control.Jakarta.:Gramedia Pustaka Utama
Hani, Handoko T. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFE Hanna, Mark D & Newman, W. Rocky, 2001. Integrated Operation Management. First Ed. New Jersey: Prentice Hall. Inc Hansen
Mowen. Diterjemahkan oleh Anccela A. Hermawan. 2000. Akuntansi Manajemen, Jilid 2. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.2001. Manajemen Biaya, Buku Dua. Jakarta: Salemba Empat.
Jay
Rike. 2007. Analisis Pengendalian Biaya Persediaan Bahan Baku dengan Menggunakan Metode EOQ Pada PT. Tipota Furnishing Jepara. Jurnal Penelitian Fakultas Ekonomi UNS.
Heizer dan Barry Render. Diterjemahkan oleh Dwianoegrahawati Setyoningsih dan Indra Almmahdy. 2005. Operation Manajemen. Edisi Ketujuh. Jakarta: Salemba Empat.
Kusumawati, Ratna. 2009. Time Untuk Kinerja Perusahaan”.
“Studi Just In Meningkatkan Produktivitas Semarang :
Analisis Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Tradisional/Economic Order Quantity (EOQ) Dan Dengan Just In Time (JIT)
Jurnal Universitas Siliwangi. 2015. Cahya Senia Warnoviana
Fakultas Ekonomi Universitas Wahid Hasyim Semarang. KSAP.2006. Modul Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP). Machfoed,
Machfoed,
Simamora, Henry.1999. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis.Jakarta: Salemba Empat
Mas’ud.1985.Akuntansi manajemen.Yogyakarta : BPFE
Sudjana. 2002. Metode Bandung:Alfabeta.
Mas’ud.1999.Akuntansi Manajemen 2, edisi 3.Yogyakarta:BPFE
Sugiyono.2007. Statistika Penelitian. Revisi Bandung:Alfabetha.
Mulyadi .2009 . Akuntansi Biaya. Edisi 5. Cetakan 9.Yogyakarta:UPPSTIM YKPN. Ohno, Taiichi.1995. Toyota Production System, Beyond Large-Schale Production, terjemahan Dr. Edi Nugroho.Pustaka Binaan Pressindo Rosidah, Euis. 2013. Akuntansi Biaya Edisi ke 1. Bandung : Penerbit Mujahid mmmmmmPress. Rosidah, Euis. 2015. Akuntansi Biaya Edisi Ke 2. Bandung : Penerbit Mujahid mmmmmmPress. SE, Rahayu. 2003. “Pengaruh Aplikasi Strategi Just In Time Terhadap Efektivitas dan Efisiensi Biaya Produksi pada PT Santosa Jaya Abadi Sidoarjo”. Jurnal Penelitian Akreditasi No 49/DIKTI/Kep/2003. Surabaya: ISSN 1411-0393. Setiawan,
Shingo, Shingeo.1981. Study Of Toyota Production System From Industrial Engineering View Point, Nagoya:JMA
Adi. 2005. Peranan pengendalian Persediaan Bahan baku Dalam Usaha Meningkatkan Efisiensi Produksi. Universitas Widyatama.
Penelitian.
Untuk Terbaru.
Sugian, Syahu.2006. Kamus Manajemen(mutu). Jakarta: Balai Pustaka Sulaeman, Eman. 2015. Financial Statemen of Home Industri Givvalo. mmmmmmTasikmalaya: Bag. Keuangan. Sumayang, L..,2003. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Pertama.Jakarta:PT. Salemba Empat. Suproyono.1999. Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga MMMMMPokok. Yogyakarta:BPFE Suryani, Erma.2012.Analisis Pengendalian Persediaan Produk Dengan mmmmmmMenggunakan Metode EOQ Menggunakan Algoritma Genetika Untuk mmmmmmMengefisiensikan Biaya Persediaan.Surabaya. E-Journal Institut mmmmmmTeknologi Sepuluh Nopember. Suswardji,
Eddi. 2011. Analisis Pengendalian Perrsediaan Bahan Baku pada PT. Nt Piston Ring. Karawang.
Tampubolon, Bantu. 2004. Fungsi Pengendalian Bahan Baku PT. Karya Murni Perkasa Meda. Medan:HKBP Nommensen Medan.
Analisis Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Tradisional/Economic Order Quantity (EOQ) Dan Dengan Just In Time (JIT)
Jurnal Universitas Siliwangi. 2015. Cahya Senia Warnoviana
Puspitasari,
Trina. 2012. “Penerapan Sistem Just In Time Terhadap Efisiensi Biaya Produksi pada Handycraft Manufakture M02”. Tasikmalaya : Perpustakaan Universitas Siliwangi.
Valliere,
Carrien. 2011.Perbandingan Metode Eoq (Economic Order Quantity) Dan Jit (Just In Time) Terhadap Efisiensi Biaya Persediaan Dan Kinerja Non-Keuangan (Studi Kasus Pada Pt Indoto Tirta Mulia). Jurnal Ilmiah Universitas Kristen Maranatha.
Wicaksana, Arya. 2007. “Analisis Struktur Harga Pokok Produk, Efisiensi Dan Efektivitas Proses Produksi Komoditi Teh Kebun Malabar PT. Perkebunan Nusantara VIII”.Universitas Widyatama.\ Wijaya,
O. Yuke. 2011. Analisis Pengendalian Biaya Produksi Dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pabrik Penggilingan ( PP) Srikandi Palembang. STIE MDP.
Yamit,
Zulian. 1999. Manajemen Persediaan.Yogyakarta :Ekonosia FE UI.
Analisis Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Tradisional/Economic Order Quantity (EOQ) Dan Dengan Just In Time (JIT)