Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
FENOMENA PERNIKAHAN USIA DINI PADA MASYARAKAT ETNIS MADURA (Studi Pada Masyarakat Etnis Madura di Dusun Palawija Kelurahan Wajok Hilir Kecamatan Siantan Kabupaten Mempawah) Oleh AIMMATUL MAULIDIA NIM. E11112033 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Tahun 2016 Email:
[email protected]
Abstrak Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena pernikahan usia dini pada masyarakat etnis madura serta untuk mendeskripsikan faktor-faktor penyebab pernikahan usia dini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa terjadinya pernikahan usia dini di Dusun palawija dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat. adapun saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan pada hasil penelitian yaitu diharapkan untuk orang tua agar menyekolahkan dan memberikan dukungan kepada anaknya untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi agar dapat mecegah terjadinya pernikahan usia dini. Kata-kata kunci: Fenomena Pernikahan Usia Dini, Kesehatan Reproduksi, Pembangunan Sosial
Abstract Writing this article to describe early marriage on Madura ethnic communities as well as to describe the causes of early marriage. the method used in this study is a qualitative method with descriptive research. Based on the research note that the occurrence of early marriage in Dusun Palawija due to the low level of public education. As for suggestions that can convey the author based on the results of the study are expected for parents to enroll their children and encourage them to continue higher education in order to prevents the occurrence of early marriage. Keywords: Phenomena Marriage Early Childhood, Reproducty healthy, social building
1 AIMMATUL MAULIDIA, NIM. E11112033 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
lain
A. PENDAHULUAN
maupun
bagi
mereka
dalam
hubungannya dengan masyarakat luas. Fenomena pernikahan dini saat ini
Sedangkan menurut Indiaswari (2007)
bukan suatu masalah yang baru dalam
bahwa:
kehidupan
dalam
perkawinan yang di lakukan sebelum usia 16
masyarakat Etnis Madura, pernikahan usia
tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi
dini masih banyak terjadi dimasyarakat
laki-laki, batasan usia ini mengacu pada
faktor
ketentuan formal
masyarakat
yang
pernikahan
terutama
mempengaruhi usia
dini
terjadinya
adalah
karena
rendahnya tingkat pendidikan masyarakat yang
diakibatkan
oleh
batasan
kawin
batas
muda
adalah
minimum
usia
menikah yang berlaku di indonesia. Selain itu definisi pernikahan usia dini
kurangnya
adalah sebagai berikut: Pasal 6 ayat 2 UU
pemahaman orangtua terhadap pentingnya
No. 1 tahun 1974 menyatakan bahwa untuk
pendidikan. Jelas sekali bahwa tingkat
melangsungkan pernikahan seseorang belum
pendidikan sangat mempengaruhi pola pikir
mencapai 21 tahun harus mendapat izin dari
masyarakat dalam memahami dan mengerti
kedua orangtuanya namun dalam prakteknya
hakekat dan tujuan dari pernikahan.
dalam masyarakat sekarang ini banyak di
Pernikahan di sebut juga perkawinan,
jumpai
sebagian
masyarakat
yang
dan definisi perkawinan menurut undang-
melangsungkan pernikahan di usia dini.
Undang
1,
Sehingga Undang-Undang yang telah di buat
perkawinan adalah ikatan lahir batin antara
sebagian tidak berlaku di daerah tertentu
seorang pria dan seorang wanita sebagai
meskipun Undang-Undang tersebut telah ada
seorang
sejak dahulu.
No.1
suami
tahun
istri
1974
pasal
dengan
tujuan
membentuk keluarga (rumah tangga) yang
Berikut adalah jumlah pernikahan usia
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan
dini yang terjadi di Dusun Palawija dari
Yang Maha Esa. Dalam hubungan ini
tahun 2013-2015. Menurut kepala Kantor
Sardjono dalam zainudin (2006) mengatakan
KUA Kecamatan Siantan yaitu pada tahun
bahwa “ikatan lahir” berarti bahwa pihak
2013 berjumlah 15 tahun 2014 berjumlah 6
yang bersangkutan karena perkawinan itu
tahun 2015 berjumlah 23.
secara formil merupakan suami istri baik
Mengenai peraturan pernikahan sudah
bagi mereka dalam hubungannya satu sama
jelas dalam Undang-Undang No 1 tahun 1974 tentang perkawinan bab 2 pasal 7 ayat 2
AIMMATUL MAULIDIA, NIM. E11112033 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
1 berrbunyi “perkawinan hanya di izinkan
faktor penyebab terjadinya pernikahan usia
jika pria sudah mencapai usia 19 tahun dan
dini yang dijumpai di masyarakat yang
pihak wanita mencapai usia 16 tahun, dan
dikemukakan oleh Fauzil (2002). Menurut
dalam tataran implementasinya masih ada
Fauzil beberapa faktor yang mempengaruhi
syarat yang harus di tempuh oleh calon
terjadinya pernikahan usia dini yang sering
pengantin (catin), yakni jika calon suami
dijumpai di lingkungan masyarakat yaitu:
istri belum genap berusia 21 tahun maka
1. Ekonomi
harus ada izin dari orangtua atau wali nikah.
2. Pendidikan
Hal ini sesuai dengan peraturan Mentri
3. Faktor Orangtuan
Agama
4. Media Massa
No. 11 tahun 2007 tentang
pencatatan nikah Bab IV pasal 7” apabila
5. Faktor Budaya
seorang calon mempelai belum mencapai
Sedangkan untuk mengkaji mengenai
umur 21 tahun harus dapat izin dari kedua
dampak
orangtuanya. (Alga, 2003)
menggunakan konsep mengenai dampak
Agar penelitian ini tidak meluas dan lebih mendalam,
maka
memfokuskan
penelitian
pada
faktor
ini
penyebab
pernikahan usia dini di Dusun Palawija.
pernikahan
usia
mengemukakan bahwa terdapat dampak positif dan damapak negatif. 1.
Dampak Positif Dukungan Emosional
dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
Dukungan keungan
Faktor
Kebebasan yang lebih
saja
yang
menyebabkan
Belajar memikul tanggung jawab di
pernikahan usia dini pada masyarakat etnis madura di Dusun Palawija? Adapun tujuan dari
penelitian
ini
adalah:
Untuk
usia dini 2.
Dampak negatif
menjelaskan faktor penyebab pernikahan
Dari segi pendidikan
usia
Kependudukan
dini
di
Dusun
Palawija.
Untuk
mengetaahui dampak pernikahan usia dini di Dusun Palawija.
fenomena
pernikahan
Penelitian pernikahan usia dini telah banyak
Untuk mempelajari lebih jauh mengenai dini
peneliti
pernikahan usia dini dari Sobur (1991) yang
Berdasarkan fokus penelitian diatas, maka
apa
dini
dilakukan
oleh
para
peneliti
bertdasarkan penelitian yang terdahulu yang
peniliti
relevan diketahui telah banyak mengkaji
menggunakan konsep mengenai beberapa
mengenai pernikahan usia dini diantaranya 3
AIMMATUL MAULIDIA, NIM. E11112033 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
oleh Zulkifli Ahmad (2011) dan Melda
Lokasi penelitian ini di Dusun Palawija
Itares (2014) yang meneliti dari sudut
alasan peneliti mengambil lokasi ini karena
pandang dampak pernikahan usia dini tapi
masih
penelitian ini lebih mengarah pada penyebab
melakukan
pernikahan
usia
pernikahan usia dini.
tersedianya
data
informasi
diperlukan
dalam
banyaknya
masyarakat
dan
rangka
dini
yang dan yang
mendukung
penelitian yang dilkukan. B. METODE
Penelitian ini penulis menggunakan penelitian
deskriptif
dengan
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
metode
kualitatif, dalam hal ini berusaha untuk
Pernikahan usia dini yang sering
mengembangkan dan menjelaskan fenomena
terjadi di masyarakat adalah merupakan
pernikahan usia dini pada masyarakat etnis
persoalan yang sering kita temui. Terjadinya
madura di Dusun Palawija. Menurut Bagdon
suatu pernikahan tentunya sudah pasti ada
dan
faktor
Taylor
penelitian
(dalam kualitatif
peneliatan
yang
Moleong, adalah
2012) prosedur
menghasilkan
data
yang
menjadi
pendorong
atau
penyebab pernikahan diusia dini antara lain yaitu:
deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang yang di amati. Tekhnik
Berdasarkan penelitian yang peneliti
mengamati
lakukan kepada pasangan yang menikah di
fenomena yang terkait dengan masalah yang
usia dini yang ada di Dusun Palawija
berkenaan dengan fenomena pernikahan usia
terbukti dari hasil wawancara dari orangtua
dini. Tekhnik wawancara, yaitu peneliti
dan tokoh masyarakat Dusun Palawija. Hasil
langsung melakukan wawancara dengan
wawancara
mengacu pada panduan wawancara, serta
ekonomi adalah salah satu faktor penyebab
wawancara biasa. Tekhnik dokumentasi
terjadinya
yaitu peneliti menggunakan kamera, cacatan
pernikahan
lapangan.
masalah ekonomi keluarga Karena keadaan
observasi
untuk
data
Faktor Ekonomi
berupa
tekhnik
pengumpulan
1.
menunjukkan
pernikahan usia
dini
bahwa
dini.
faktor
Terjadinya
disebabkan
oleh
ekonomi keluarga yang lemah para orangtua 4 AIMMATUL MAULIDIA, NIM. E11112033 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
mempercepat menikahkan anaknya dengan
Padahal menurut peneliti, pendidikan
tujuan dapat mengurangi beban orangtua
yang tinggi akan memberikan pemahaman
dan juga agar dapat membantu memenuhi
secara
kebutuhan orangtuanya.
memilih
matang atau
Pendapat
kepada
individu
memutuskan
peneliti
para
untuk
suatu
wanita
hal. yang
Faktor Pendidikan
berpendidikan tinggi tidak akan melakukan
Selain itu faktor rendahnya tingkat
pernikahan dini dibandingkan dengan wanita
pendidikan maupun pengetahuan orantua,
yang berpendidikan rendah karena wanita
anak dan masyarakat menyebabkan adanya
yang berpendidikan rendah masih belum
kecenderungan menikahkan anaknya yang
mengerti tentang dampak yang akan terjadi
masih usia dini. Pemahaman mereka sangat
akibat dari pernikahan dini dan perilaku
kurang
dampak
wanita berpendidiakn rendah dan wanita
menikah di usia dini. Mereka kurang
berpendidikan tinggi sangat berpengaruh
memahami apa arti pernikahan di usia dini
untuk
yang mereka lakukan serta dampak yang
menikah.
2.
dan
terbatas
tentang
menentukan
keputusan
untuk
akan terjadi setelah pernikahan dini. Padahal pendidikan merupakan hal yang penting dalam
kehidupan
Faktor Budaya
Pemerintah
Faktor Budaya pernikahan yang terjadi
menetapkan wajib belajar 9 tahun yang telah
pada usia dini merupakan salah satu
ditetapkan,
tetapi
fenomena sosial yang masih banyak terjadi
pendidikan
tidak
semuanya
dapat
atau tradisi masyarakat suatu kebiasaan yang
oleh
penduduk
Dusun
sudah turun temurun dimasyarakat apalagi
Palawija. di Dusun tersebut masih terdapat
masyarakat mdura khususnya di Dusun
penduduk yang belum dapat menyekolahkan
Palawija. Pernikahan usia dini yang terjadi
anak-anaknya ke jenjang yang lebih tinggi
karena pola fikir masyarakat setempat masih
dikarenakan
serta
sederhana sehingga tidak memikirkan hal-
pentingnya
hal yang akan terjadi setelah menikah. Selain
pendidikan. Hal itu terjadi pada orangtu
itu konsep akil baligh serta alternatif untuk
yang
menghindari
dilaksanakan
kesadaran
masih
manusia.
3.
pada
kurangnya orangtua
belum
kenyataannya
biaya
akan
paham
pentingnya
pendidikan.
fitnah dan perbuatan yang
tidak diinginkan seperti yang dijelaskan dalam
ajaran
Agama
Islam
menjadi 5
AIMMATUL MAULIDIA, NIM. E11112033 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
pegangan yang kuat bagi warga Etnis
mempunyai dampak negatif dsn positif yang
Madura hal inilah yang menjadi salah satu
perlu
faktor pendorong bagi masyarakat dalam
melakukannya.
pelaksanaan
pernikahan
mempermasalahkan
dini
diperhatikan
oleh
orang
yang
tidak
umur
sebelum
menikahkan.
Dampak Pernikahan Usia Dini Bagi Remaja di Dusun Palawija
Faktor
orangtua,
para
orangtua
1. Dampak Negatif Pernikahan di Usia
menikahkan anaknya diusia dini karena
Dinidi Dusun Palawija
orangtua merasa khawatir dengan kondisi
Berdasarkan
observasi
penulis
anak kedepannya takut terjerumus ke dalam
beberapa dampak
pergaulan bebas selain itu Kehawatiran
mereka yang menikah di usia dini, yaitu
orangtua dengan adanya media informasi
dengan mereka menikah di usia dini maka
semakin terbuka sehingga dapat mengakses
pendidikan
situs-situs
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
yang
dilarang
yang
dapat
yang terjadi
ada
mereka
rendah
kepada
tidak
bisa
menjerumuskan para ramaja sehingga ada
Selain itu perempuan yang menikah di
ungkapan dari pada hamil duluan atau hamil
usia dini mempunyai resiko terhadap alat
di luar nikah lebih baik di nikahkan. Selain
reproduksinya karena pada masa remaja
itu
menikahkan
belum matang untuk melakukan fungsinya.
anaknya karena jika seorang anak yang
Pada usia remaja perkembangan otot-otot
belum menikah pada umumnya 18 tahun
rahim belum cukup baik kekuatan dan
sedangkan
tidak
kontraksinya sehingga jika terjadi kehamilan
mempunyai kegiatan atau tidak sekolah lagi
rahim dapat robek. Sistem hormonal belum
maka di anggap sebagai perawan tua.
stabil kehamilan menjadi tidak stabil mudah
orangtua
mempercepat
anak
tersebut
sudah
Setiap perbuatan pasti ada dampaknya,
terjadi pendarahan dan keguguran.
baik itu dampak positif maupun dampak negatif.
Begitu
juga
dengan
sebuah
2.
Dampak Positif Pernikahan di Usia
pernikahan, terutam jika pernikahan yang di
Dini di Dusun Palawija
lakukan tersebut oleh anak yang umurnya
Pernikahan
akan
mematangkan
yang masih relatif muda untuk melakukan
seseorang sekaligus memenuhi separuh dari
sebuah perikahan atau sering disebut dengan
kebutuhan-kebutuhan psikologis manusia,
nikah dini. Dari pernikahan dini tersebut
yang pada gilirannya akan menjadikan 6
AIMMATUL MAULIDIA, NIM. E11112033 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
manusia
mampu
pertumbuhan
mencapai
puncak
mempercepat
menikahkan
anaknya
kepribadian
yang
walaupun umurnya terbilang masih muda
kacamata
psikologi,
dengan beranggapan bahwa dengan anaknya
pernikahan usia muda adalah motivator
menikah beban keluarga dapat berkurang
untuk meningkatkan potensi diri
satu. hal ini disebabkan karena jika anaknya
mengesankan,
dari
dalam
segala aspek positif.
sudah menikah akan menjadi tanggung
Selain itu jika di lihat dari sudut pandang
agama
dampak
positif
dari
jawab suaminya
dan berharap dapat
membantu kehidupan orangtuanya dari segi
pernikahan dini adalah suatu ibadah yang di
ekonomi.
syariatkan dalam agama islam konsep-
keterkaitan yang erat antara faktor pekonomi
konsep
dengan faktor pendidikan dan fenomena
agama
islam
tersebutlah
yang
2)
faktor
pernikahan
dan
Palawija dimana pada satu sisi pendidikan
yang
tidak
diinginkan atau di larang oleh agama.
masyarakat
di
ada
dijadikan alternatif untuk menghindari fitnah perbuatan-perbuatan
dini
pendidikan
Dusun
masrakat rendah diakibatkan keterbatasan ekonomi
untuk
dapat
melanjutkan
kependidikan yang lebih tinggi. Sementara pada sisi lain rendahnya tingkat pendidikan
D. KESIMPULAN
masyarakat Berdasarkan
diatas
pernikahan usia dini disebabnkan oleh masih
sebagai
sempit dan terbatasnya pemahaman orang
berikut: pernikahan usia dini adalah sebuah
tua mengenai pendidikan dan pernikahan
pernikahan yang dilakukan dibawah umur
dini itu sendiri. 3) faktor budaya konsep akil
yang
hukum
baligh serta alternatif untuk menghindari
pernikahan Undang No 1 tahun 1974 tentang
fitnah dan perbuatan yang tidak diinginkan
perkawinan bab 2 pasal 7 ayat 1.
seperti yang dijelaskan dalam ajaran Agama
penulis
dapat
telah
hasil
uraian
dikaitkan dengan fenomena
menyimpulkan
ditentukan
oleh
Beberpa faktor penyebab terjadinya
Islam menjadi pegangan yang kuat bagi
pernikahan usia dini 1) pada aspek faktor
warga masyarakat Etnis Madura. hal inilah
ekonomi. Menunjukkan bahwa keadaan
yang menjadi salah satu faktor pendorong
ekonomi
bagi
masyarakat
Dusun
Palawija
masyarakat
dalam
pelaksanaan
sebagian masih ada yang kurang mampu
pernikahan dini tidak mempermasalahkan
menjadi salah satu pemicu para orangtua
umur sebelum menikahkan. 7
AIMMATUL MAULIDIA, NIM. E11112033 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
E. SARAN
F. DAFTAR PUSTAKA
Melihat fenomena pernikahan dini masih sering terjadi di masyarakat Etnis Madura
di
Dusun
Palawija
penulis
memberikan beberapa saran di anataranya: Terkait dengan masih sering terjadinya pernikahan dini pada Etnis Suku Madura di Dusun Palawija ini maka hal ini perlu menjadi perhatian dari semua pihak. 1.
Pemerintah harus terus mengembangkan pendidikan dan membuka lapangan kerja agar perempuan dan laki-laki mempunyai alternatif kegiatan lain yang dapat
meningkatkan
taraf
ekonomi
1.
Sumber Buku
Alex Sobur, (1991) Pernikahan Dini Dilema Ekstra Vaganza, Bandung: Mujahid Fauzi Adhim Muhammad. (2002) Indahnya Pernikahan Dini. Jakarta: Gema Indiaswari. (2007). Masalah Perkawinan di Indonesia. Kecana. Jakarta Moleong, J Lexy, (2012). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosida Mufidah, (2010). Keluarga Islam Berwawasan Gender,Liberti, Yogyakarta Zainuddin Ali (2006). Hukum Perdata Islam di Indonesia, Sinar Grafika, jakarta.
masyarakat. 2.
Diharapkan
untuk
menyekolahkan dukungan
orangtua
dan
kepada
agar
memberikan
anaknya
untuk
melanjutkan ke pendidikan yang lebih
2.
Sumber Skripsi
Zulkifli Ahmad. (2011). Dampak Sosial Pernikahan Usia Dini, (Studi Kasus di Desa Gunung Sindur). Bogor: Jurusan Kesejahteraan Sosial, Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Jakarta
tinggi agar dapat mencegah terjadinya pernikahan diusia dini. 3.
Diharapkan untuk masyarakat, para orangtua
dan
remaja
agar
Melda Itares. (2014). Fenomena pernikahan Usia Muda (Studi Kasus di Kecamatan Pontianak Barat Kota Pontianak). Pontianak : Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNTAN
memperhatikan terlebih dahulu kesiapan lahir dan batin sebelum memutuskan untuk melangsungkan pernikahan dan sebaiknya lebih memperhatikan dampak yang akan timbul akibat dari pernikahan dini.
3.
Sumber Internet :
Alga, Kariman, (2013). Batas Usia Pernikahan Dalam Undang-Undang Diakses 26 november, 2015 daei http://kua Rancah.blogspot.com/2012/batas-usiapernikahan-dalam undang.html http://wooodiez.blogspot.co.id/2012/12/perni kahan-dini-di-tinjau-dari-hukum.html diakses 26 november 2016 8
AIMMATUL MAULIDIA, NIM. E11112033 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP UNTAN