PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi Septembenr 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
PENGARUH SUMBER DAYA TERHADAP KEBERHASILAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk. CABANG PONTIANAK Oleh: NURHIDAYAH NIM: E01112128 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2016 Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sumber daya terhadap keberhasilan implementasi kebijakan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Cabang Pontianak. Permasalahan dalam penelitian ini berdasarkan data dan fakta yakni belum tercapainya secara maksimal tujuan dari kebijakan k3 yang dimana setiap tahun tingkat kecelakaan kerja yang terjadi di perusahaan semakin meningkat, berdasarkan data yang didapatkan dari panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja (P2K3) PT. Indofood Cabang Pontianak serta dari fakta yang dilihat pada lokasi penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori yang dikemukakan oleh Edward III yaitu sumber daya yang terdiri dari beberapa indikator yakni staff, fasilitas, informasi serta wewenang.Penelitian ini dilakukan melalui uji korelasi product moment dan regresi linear sederhana dengan menggunakan sampel 50 orang dari perwakilan karyawan yang ada di perusahaan. Berdasarkan analisis data statistik, setiap item dari indikator variabel penelitian ini bersifat valid dan reliabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sumber daya secara keseluruhan berpengaruh terhadap keberhasilan implementasi kebijakan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dengan angka koefisien korelasi sebesar 0,793 dan taraf signifikansi 0,000, nilai koefisien regresi sumber daya sebesar 0,693 dan angka koefisien konstanta sebesar 4,128. Hasil perhitungan koefisien determinasi dapat dilihat besar nilai R Square sebesar 62,8%. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan implementasi kebijakan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Indofood dipengaruhi oleh sumber daya perusahaan sebesar 62,8%, sedangkan sisanya 37,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Saran untuk PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Pontianak sebagai perusahaan yang menerapkan kebijakan K3 wajib memperhatikan keamanan dan kenyamanan para karyawan dalam setiap melaksanakan pekerjaan, sehingga para karyawan dapat merasa terlindungi dalam melakukan pekerjaannya dan angka kecelakaan kerja dapat berkurang dan mampu mencapai tujuaan dari kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja yaitu zero accident. Kata-kata Kunci : Sumber Daya, Implementasi, Kebijakan, Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Abstract This study analyzes influence of resources towads success of implementation of assembling of occupation healthy and safety management system at PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, branch of Pontianak. The problem based on data and fact, that these have not reached purpose of K3 policy maximally whose the level of work crash at the office, increased more annually. This leaded to data that gotten from occupation healthy and safety commitee of PT. Indofood brach of Pontianak and from obtained fact of research location. Theory that used for this study is presented theory by Edward III which consisted of resources such as staff, facility, information and authority. This research was conducted through correlation test of moment product and simple linear regretion by using 50 samples of people of employees representative at the enterprise. Concerning statistic data analysis, every item of this research variable indicator is valid and reliable.The result of this research showes that overall resources influence the success of
1 Nurhidayah, NIM.E01112128 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi Septembenr 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
implementation of occupation healthy and safety management system assembling with 0,793 correlation coefficient number and 0,000 significances standared, the value of resource regression coefficient is 0,693 and constant coefficent number is 4,128. The result of counting of the determination coefficient can be seen as a great of R Square with 62,8% number. This showes that success of implementation of occupation healthy and safety management system assembling at PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk influenced by 62,8 % interprise resources and the rest of it is 37,2% which influenced by other variable which is not researched here. As suggestion, PT. Indofoof CBP Sukses Makmur Tbk. brachh of Pontianak, an interprise that assembles K3 policy, supposes to watch safety and pleasure of employees, in order to they feel being protected while doing their job and number of crash work will be decreased so that able to reach the purpose of occupation healthy and safety policy, named zero accident. Keywords:
Resource, Implementation, Policy, Management Accupation Safety and Healthy System
dan
A. PENDAHULUAN
penyakit
akibat
kerja
sehingga
terciptanya tempat kerja yang nyaman, Keselamatan
dan
kesehatan
kerja
efisien dan produktif.
adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
Keselamatan kerja atau Occupational
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
Safety, dalam istilah sehari hari sering
jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja
disebut
pada
diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya
khususnya,
dan
manusia
pada
dengan
safety,
untuk
menuju masyarakat adil dan makmur. Untuk
kesempurnaan
meningkatkan
perlindungan
rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan
keselamatan dan kesehatan kerja tidak
manusia pada umumnya serta hasil budaya
terlepas dari upaya pelaksanaan keselamatan
dan karyanya. Dari segi keilmuan diartikan
dan kesehatan kerja yang terencana, terukur,
sebagai
terstruktur, dan terintegrasi melalui sistem
penerapannya
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
guna menjamin terciptanya suatu sistem
penyakit akibat kerja. Pengertian secara
keselamatan dan kesehatan kerja di tempat
keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan
kerja dengan melibatkan unsur manajemen
penerapannya
pekerja/buruh,
dan
atau
serikat
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
pekerja/serikat
buruh
dalam
rangka
penyakit akibat kerja. Keselamatan dan
mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja
kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan
baik
suatu dalam
dalam
keutuhan
filosofi
umumnya. Hasil karya dan budaya untuk
efektifitas
menjamin
secara
jasmaniah
maupun
pengetahuan usaha
usaha
dan
dan
mencegah
mencegah
2 Nurhidayah, NIM.E01112128 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi Septembenr 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
dengan proses produksi baik jasa maupun
karena kurangnya kesadaran pekerja dan
industri.
pembangunan
kualitas serta keterampilan pekerja yang
setelah Indonesia merdeka menimbulkan
kurang memadai. Banyak pekerja yang
konsekuensi meningkatkan intensitas kerja
meremehkan risiko kerja, sehingga tidak
yang mengakibatkan pula meningkatnya
menggunakan alat-alat pengaman walaupun
resiko kecelakaan di lingkungan kerja. Hal
sudah tersedia.
Perkembangan
tersebut juga mengakibatkan meningkatnya
Dalam Undang – Undang No 13
tuntutan yang lebih tinggi dalam mencegah
Tahun 2013 Bab X tentang perlindungan,
terjadinya kecelakaan yang beraneka ragam
pengupahan dan kesejahteraan bagian kesatu
bentuk maupun jenis kecelakaannya
paragraf 5, pasal 87 telah menegaskan
Penerapan K3 dalam perusahaan sudah menjadi
sebuah
(1)
setiap
perusahaan
wajib
guna
menerapkan sistem manajemen keselamatan
meminimalisir kejadian kecelakaan kerja.
dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan
Pada hakikatnya, faktor K3 berpengaruh
sistem manajemen perusahaan, (2) ketentuan
terhadap
mengenai penerapan sistem manajemen
efisiensi
perusahaan
keharusan
bahwa
produksi
industri,
dari
sehingga
suatu dengan
keselamatan
dan
kesehatan
kerja
demikian mempengaruhi tingkat pencapaian
sebagaimana di maksud dalam ayat (1)
produktifitasnya.
86
diatur dengan peraturan pemerintah. Sejalan
UU No.13 tahun 2003, dinyatakan bahwa
dengan PP No.50 Tahun 2012 pasal 2 ayat
setiap pekerja atau buruh mempunyai hak
butir 1 sampai 3 tentang SMK3 (Sistem
untuk
atas
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan
Kerja) yang menerangkan bahwa setiap
kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan
perusahaan wajib menerapkan SMK3 di
harkat dan martabat serta nilai-nilai agama.
perusahaannya
yang
Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan
meningkatkan
efektivitas
korban jiwa maupun kerugian materi bagi
keselamatan dan kesehatan kerja yang
pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat
terencana,
mengganggu
secara
mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja
menyeluruh, merusak lingkungan yang pada
dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan
akhirnya akan berdampak pada masyarakat
unsur manajemen, pekerja/buruh dan atau
luas. Sebagai faktor penyebab, sering terjadi
serikat
Dalam
memperoleh
proses
pasal
perlindungan
produksi
terukur
pekerja/serikat
bertujuan
dan
untuk
perlindungan
terintegrasi,
buruh,
serta 3
Nurhidayah, NIM.E01112128 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi Septembenr 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
menciptakan tempat kerja yang aman,
menerapkan
nyaman dan efisien
perusahaan
untuk mendorong
aturan –
tersebut,
perusahaan
produktivitas. SMK3 adalah bagian dari
menerapkan
sistem manajemen yang harus diterapkan
(http://pontianak.post.com/)
oleh perusahaan secara keseluruhan meliputi
sehingga
lain
belum
kebijakan
itu
Pada perusahaan yang diteliti, data
struktur organisasi, perencanaan, tanggung
yang
jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
sumber
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk,
daya
yang
pengembangan,
dibutuhkan
penerapan,
bagi
pencapaian,
diperoleh
Cabang
dari
Pontianak,
Panitia
pada
Pembina
tahun
2015
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3
merupakan
dalam rangka pengendalian resiko yang
karyawan yang mengalami kecelakaan kerja
berkaitan
yaitu
dengan
kegiatan
kerja
guna
tahun
sebanyak
6
terbanyak
jumlah
orang
dengan
berat
dan
tipe
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien
kecelakaan
dan produktif.
sedangkan pada tahun sebelumnya yaitu
Dari data yang diperoleh pada PT. Surveyor
Indonesia,
masih
kurangnya
jumlah perusahaan yang menerapkan Sistem
2014
kerja
sebanyak
2
orang
ringan,
dengan
tipe
kecelakaan kerja ringan. (Sumber : Data P2K3 PT.Indofood)
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3).
Kalaupun
ada
jumlah
perusahaan yang menerapkan jumlahnya
B. TINJAUAN PUSTAKA
masih kecil di bandingkan dengan jumlah perusahaan yang ada di Kalimantan Barat (data
terakhir
dapatkan
dari
Sumber daya merupakan suatu input
yang
telah
untuk dijadikan sebuah output melalui suatu
dinyatakan melakukan pelanggaran aturan
proses atau transformasi/perubahan. Sumber
ketenagakerjaan dan norma K3 mencapai
daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki
3.848
jumlah
oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam
perusahaan yang telah disidik dan di nota
kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat
untuk diajukan kepengadilan berjumlah 78
fisik, tetapi juga non-fisik. Sumber daya ada
perusahaan.
Dalam
diatas
yang dapat berubah, baik menjadi semakin
bahwasanya
hanya
yang
besar maupun hilang, dan ada pula sumber
Sucofindo).
yang
di
Pengertian Sumber Daya
Perusahaan
perusahaan
sedangkan
pernyataan BUMN
lah
4 Nurhidayah, NIM.E01112128 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi Septembenr 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
daya yang dapat dipilih atau terbarukan dan sumber daya tak terbarukan.
Menurut
Agustino
(2008:142),
keberhasilan proses implementasi kebijakan
Menurut Edward III (dalam Widodo,
sangat
tergantung
dari
kemampuan
2008:98) terkait sumber daya menegaskan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
bahwa
dan
Manusia merupakan sumber daya yang
atau
terpenting dalam implementasi. Tahap-tahap
“bagaimanapun
konsistensinya
jelas
ketentuan–ketentuan
aturan–aturan tersebut, jika para pelaksana
tertentu
kebijakan yang bertanggung jawab untuk
implementasi menuntut adanya sumber daya
melaksanakan kebijakan kurang mempunyai
manusia yang berkualitas sesuai dengan
sumber-sumber
melakukan
pekerjaan yang di isyaratkan oleh kebijakan
pekerjaan secara efektif, maka implementasi
yang telah di tetapkan secara apolitik. Tetapi
kebijakan tersebut tidak efektif”.
ketika kompetensi dan kapabilitas dari
Dimensi manusia
daya
sumber
(staff).
untuk
daya
Peralatan
meliputi (facilities),
informasi (information), dan kewenangan
dari
keseluruhan
proses
sumber-sumber daya itu nihil, maka kinerja kebijakan
publik
sangat
sulit
untuk
diharapkan.
(authorithy). Dimensi sumber daya manusia berarti, efektivitas pelaksanaan kebijakan
Keberhasilan
sangat tergantung kepada sumber daya
Publik
manusia (aparatur) yang bertanggung jawab
Lester
Implementasi
dan
Stewert
Kebijakan
Jr.
(dalam
melaksanakan kebijakan. Dimensi sumber
Agustino, 2008:139), dimana mengatakan
daya peralatan merupakan sarana yang
bahwa implementasi suatu proses dan suatu
digunakan untuk operasional implementasi
hasil
suatu kebijakan. Dimensi informasi dan
implementasi kebijakan dapat diukur atau
kewenangan yaitu informasi yang relevan
dilihat dari proses dan pencapaian tujuan
dan
dengan
hasil akhir (outcome). Hal ini tidak jauh
bagaimana cara mengimplementasikan suatu
berbeda dengan apa yang diutarakan oleh
kebijakan. Kewenangan sangat diperlukan
Merrile Grindle (dalam Agustino, 2008:139)
terutama untuk menjamin dan meyakinkan
bahwa
bahwa kebijakan yang akan dilaksanakan
implementasi dapat dilihat dari prosesnya,
adalah
dengan
cukup
sesuai
tentang
dengan
berkaitan
pertaturan
berlaku.
yang
(outcome).
Keberhasilan
“pengukuran
mempertanyakan
suatu
keberhasilan
apakah
pelaksanaan program sesuai dengan yang 5
Nurhidayah, NIM.E01112128 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi Septembenr 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
telah ditentukan yaitu melihat pada action
Untuk
mengukur
keberhasilan
program dari individual project dan yang
implementasi kebijakan publik, Ripley dan
kedua apakah tujuan program tersebut
Franklin dalam bukunya “Bureaucracy and
tercapai.”
Policy
Maksud dari keberhasilan di atas sama
Implementation”
(1982:199:201)
menyatakan bahwa, terdapat tiga langkah
dengan pengertian efektivitas implementasi
yang
kebijakan yang menurut pendapat Subagyo
keberhasilan suatu implementasi, yaitu :
(2000) efektivitas adalah kesesuaian antara
dapat
digunakan
1. Keberhasilan
untuk
suatu
melihat
implementasi
output dengan tujuan yang ditetapkan.
diukur melalui sudut pandang kepatuhan
Adapun
(compliance)
pengertian
efektivitas
menurut
yakni
mengukur
derajat
Hadayaningrat adalah “pengukuran dalam
kepatuhan bawahan terhadap atasan mereka
arti tercapainya sasaran dan tujuan yang
dalam birokrasi dalam pelaksanaan mandat-
telah
mandatnya.
ditentukan
(Hadayaningrat,
sebelumnya”
1995:16).
Efektivitas
2. Keberhasilan
suatu
implementasi
merupakan sebuah pengukuran dimana suatu
diukur melalui kelancaran rutinitas dan
target telah tercapai sesuai dengan apa yang
tiadanya persoalan.
telah direncanakan. Hal keberhasilan
yang dan
3. Keberhasilan berkenaan
dengan
efektivitas
suatu
suatu
implementasi
diukur melalui berhasilnya implementasi yang
mengarah
pada
kinerja
yang
implementasi kebijakan di atas memiliki
memuaskan dan dampak bagi semua pihak
persamaan yaitu pencapaian hasil yang
dalam program terutama penerima manfaat
diinginkan. Berhasil berarti tujuan yang
yang diharapkan.
hendak dicapai dalam suatu kebijakan dapat
Berdasarkan pendapat
Ripley dan
terealisasi. Efektif bermakna bahwa atas
Franklin tersebut, dapat diketahui bahwa
segala sumber daya yang digunakan dan
salah satu ukuran keberhasilan implementasi
kegiatan yang diusahakan sesuai dengan
kebijakan publik diukur dari tercapainya
pencapaian
diharapkan.
suatu kinerja dan dampak yang memuaskan,
Sehingga hal ini menunjukkan bahwa kedua
sehingga dengan ini peneliti memilih untuk
konsep tersebut memiliki pengertian yang
mengukur pencapaian hasil atau tujuan dari
sama.
kebijakan penerapan sistem manajemen
tujuan
yang
keselamatan dan kesehatan kerja. 6 Nurhidayah, NIM.E01112128 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi Septembenr 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
manusia yang memadai baik dari segi Pengaruh
Daya
Terhadap
kualitas dan kuantitas, maka diharapkan
Implementasi
Kebijakan
kebijakan yang diimplemntasikan dapat
Manajemen
mencapai tujuan dan sasaran yang telah
Sumber
Keberhasilan Penerapan
Sistem
ditetapkan sebelumnya.
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Kebijakan
yang
Melalui teori tersebut, sumber daya
memecahkan
memiliki peranan penting bagi terlaksananya
masalah atau mewujudkan tujuan yang
kegiatan kebijakan yang efektif. Salah
diinginkan masyarakat. Begitu pula dengan
satunya, semakin kompleks kebijakan yang
kebijakan penerapan sistem manajemen
dilaksanakan dan semakin besar keahlian
keselamatan dan kesehatan kerja yang dibuat
yang dibutuhkan dari para pelaksana dan
oleh
semakin
dibuat
adalah
pemerintah
pemerintah
keputusan
untuk
dengan
tujuan
untuk
dituntut
pula
jumlah
yang
melindungi para tenaga kerja atas hak
mencukupi bagi kebijakan tersebut. Selain
keselamatanya dalam melakukan pekerjaan
itu, staf-staf tersebut juga wajib memiliki
dan untuk menciptakan tenaga kerja yang
wewenang atas posisi yang didudukinya dan
sehat dan produktif, sehingga diperlukannya
mengerti
usaha yang baik dalam pengimplementasian
wewenang tersebut serta didukung dengan
kebijakan ini agar tujuan yang dimaksud
ketersediaan fasilitas, baik fisik maupun non
dapat di capai dengan baik. Maka dari itu
fisik. Bila seluruh faktor di atas terpenuhi
hal-hal yang dapat mempengaruhi suatu
dengan baik, maka kebijakan penerapan
implementasi kebijakan menjadi hal penting
sistem
untuk diperhatikan. Teori Edwards III
kesehatan kerja dapat berjalan dengan
(dalam Agustino, 2006:86) yang menyatakan
efektif. Beranjak dari penjabaran tersebut,
bahwa:
maka
Salah satu hal yang harus diperhatikan dan
mempengaruhi antara sumber daya terhadap
dipenuhi dalam mengimplementasikan suatu
implementasi kebijakan.
kebijakan adalah terpenuhinya resources.
bagaimana
manajemen
keselamatan
terdapat
Menurut
menggunakan
hubungan
Winarno
yang
(2002:132),
Resources dalam hal ini berkenaan dengan
perintah-perintah
ketersediaan
pendukung,
diteruskan
secara
khusunya berkenaan dengan sumber daya
konsisten,
tetapi
manusia. Dengan tersedianya sumber daya
kekurangan sumber-sumber yang diperlukan
sumber
daya
implementasi
dan
cermat, jika
para
mungkin jelas
dan
pelaksana
7 Nurhidayah, NIM.E01112128 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi Septembenr 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan, maka implementasi ini pun cenderung tidak efektif. Sumber-sumber layak mendapat perhatian karena menunjang keberhasilan implementasi yang
kebijakan.
dimaksud
perangsang
Sumber-sumber
mencakup
lain
yang
dana
mendorong
Gambar 1 Kerangka Pikir Penelitian
atau dan
memperlancar implementasi yang efektif.
Masalah Penelitian Tujuan dari kebijakan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja masih di anggap belum tercapai.
Dalam impelementasi kebijakan harus ditunjang oleh sumber daya baik sumber daya manusia, material dan metoda. Sasaran, tujuan dan isi kebijakan walaupun sudah di komunikasikan secara jelas dan konsisten, tetapi
apabila
sumber
implementor
daya
untuk
kekurangan
melaksanakan,
implementasi tidak akan berjalan efektif dan efisien.
Sumber
daya
adalah
faktor
terpenting untuk implementasi kebijakan agar efektif dan efisien. Tanpa sumber daya kebijakan hanya tinggal di kertas saja tidak diwujudkan dan upaya untuk memberikan pelayanan
kepada
Rumusan Penelitian Apakah sumber daya berpengaruh terhadap keberhasilan implementasi kebijakan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Indofood
Hipotesis Ho = Tidak ada pengaruh antara sumber daya terhadap keberhasilan implementasi kebijakan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Indofood Ha = Ada pengaruh antara sumber daya terhadap keberhasilan implementasi kebijakan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Indofood
masyarakat
(Nawawi,2009:137). Sumber Daya (X) 1. Staff 2. Informasi 3.Wewenang 4. Fasilitas
Keberhasilan Implementasi SMK3 (Y) 1. Efektivitas perlindungan K3 2. Penurunan angka kecelakaan 3. Keamanan tempat kerja
8 Nurhidayah, NIM.E01112128 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi Septembenr 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
kebijakan penerapan sistem
manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja. Ha : Ada pengaruh
sumber
keberhasilan
C. METODE PENELITIAN
daya
terhadap
implementasi
kebijakan
penerapan sistem manajemen keselamatan Dalam penelitian ini terdapat variabel
dan kesehatan kerja. Penelitian ini dilakukan
independen (variabel yang mempengaruhi)
di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
dan
(dipengaruhi).
Cabang Pontianak. Alasan yang mendasari
independen
pelaksanaan penelitian di lokasi ini adalah
(mempengaruhi) dari penelitian ini adalah
sasaran dari kebijakan yang diturunkan ini
sumber
dependen
adalah perusahaan untuk menerapkannya.
keberhasilan
PT Indofood merupakan perusahaan swasta
implementasi kebijakan penerapan sistem
yang juga wajib untuk menerapkan K3
manajemen
dalam proses produksi dan distribusi barang
variabel
Dimana
dependen variabel
daya
dan
(dipengaruhi)
kerja.
variabel
adalah
keselamatan
Sehingga
dan
yang
yang akan di pasarkan, sehingga perusahaan
digunakan penulis adalah penelitian kausal.
berhak untuk memperhatikan keselamatan
Jenis
yang
dan kesehatan kerja para karyawannya.
(2012:37)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
penelitian
diungkapkan
jenis
kesehatan
penelitian
kausal
oleh
seperti
Sugiyono
adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Dikarenakan jenis penelitian ini adalah penelitian
kausal,
menggunakan Penggunaan
maka
metode metode
karyawan yang berjumlah 452 yang ada di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
penulis
Cabang Pontianak, sedangkan sampel dalam
kuantitatif.
penelitian ini berjumlah 50 orang karyawan
kuantitatif
dalam
yang mewakili populasi sebanyak 452 orang
penelitian ini dikarenakan penulis berusaha
karyawan yang menjadi sasaran penelitian.
untuk mengukur pengaruh sumber daya
Pengambilan sampel akan menggunakan
terhadap
metode
keberhasilan
implementasi
probability
(random)
sampling
kebijakan penerapan sistem manajemen
dimana tekhnik sampling yang memberikan
keselamatan dan kesehatan kerja.
peluang yang sama bagi setiap anggota
Hipotesis dalam penelitian ini adalah Ho : Tidak ada pengaruh sumber daya terhadap
keberhasilan
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
implementasi 9
Nurhidayah, NIM.E01112128 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi Septembenr 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Tekhnik
pengumpulan
yang
instrumen, penulis mengkorelasikan setiap
digunakan penulis dalam penelitian ini
skor item instrumen dari faktor variabel
adalah metode penyebaran angket, metode
mempengaruhi
wawancara
dokumentasi,
dipengaruhi, dengan skor total menggunakan
sedangkan Instrumen dalam penelitian ini
SPSS IBM Versi 22 for windows. Uji
adalah angket dengan menggunakan Skala
Reliabilitas, digunakan untuk mengetahui
Likert. yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana hasil pengukuran terhadap
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
konsistensi jawaban responden dari waktu ke
sekelompok orang tentang fenomena sosial.
waktu. Uji ini menggunakan metode Alpha
dan
metode
data
Tekhnik analisis data dalam penelitian
Cronbach
maupun
dengan
faktor
program
variabel
SPSS
for
ini, penulis menggunakan analisa statistik.
windows dimana menurut Mohd Konting
Dikarenakan data yang diperoleh melalui
dalam Iskandar (2013:98) bahwa nilai
angket dengan skala likert adalah data
reliabilitas alpha cronbach dengan nilai 0,60
dengan skala interval, maka untuk mengkaji
sering digunakan sebagai nilai reliabilitas
hubungan kedua variabel tersebut penulis
dalam suatu penelitian. Selanjutnya, Heirs
menggunakan
product
(Iskandar, 2013 : 98) menyatakan nilai
moment yakni rumus yang digunakan untuk
reliabilitas alpha cronbach merupakan alat
menguji hipotesis hubungan antara satu
ukur dalam melakukan penelitian degan nilai
variabel independen dengan satu variabel
0,60 hingga 0,70 adalah nilai terendah yang
dependen dan serta analisis regresi linear
dapat diterima, sehingga instrumen tersebut
sederhana yang digunakan untuk melakukan
dapat dinyatakan memiliki reliabilitas yang
predeksi,
baik.
variabel
rumus
bagaimana dependen
statistik
perubahan
bila
nilai
nilai
variabel
independen di manipulasi atau dirubahrubah serta dinaik-turunkan maka digunakan
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
rumus regresi linear (Sugiyono, 2011:153) Uji keabsahan data dalam penelitian kuantitatif adalah uji validitas dan uji
1. Deskripsi Variabel 1.1. Sumber Daya
reliabilitas. Valid berarti instrumen tersebut
Distribusi skor mengenai variabel
dapat digunakan untuk mengukur apa yang
sumber daya PT. Indofood CBP Sukses
seharusnya
Makmur Tbk, Cabang Pontianak termasuk
di
ukur.
Untuk
validitas
10 Nurhidayah, NIM.E01112128 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi Septembenr 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
dalam kategori sangat baik. Hal ini merujuk
kategori sangat baik untuk rentang nilai 13 –
pada perhitungan skor melalui tabel kelas
16. Selebihnya, tidak terdapat responden
interval
yang
yang berada dalam kategori tidak baik dan
responden
kurang baik. Berdasarkan perhitungan rata-
mengenai pernyataan pada variabel sumber
rata indikator staff diketahui sebesar 13,96
daya
22 orang (44%)
dan terletak pada interval 13 – 16. Dari data
menjawab kategori baik untuk rentang nilai
tersebut, dapat peneliti simpulkan bahwa
40 – <52 dan 28 orang (56%) dengan
indikator staff di PT. Indofood CBP Sukses
kategori baik untuk rentang nilai 52 – 64.
Makmur Tbk Cabang Pontianak termasuk
Selebihnya, tidak terdapat responden yang
dalam kategori sangat baik.
variabel
diketahui
yakni
bahwa
sumber
daya,
jawaban
terdapat
berada dalam kategori tidak baik dan kurang baik.
Berdasarkan
perhitungan
b. Informasi
rata-rata
Indikator informasi pada PT. Indofood CBP
variabel sumber daya diketahui sebesar
Sukses Makmur Tbk Cabang Pontianak,
55,16 dan terletak pada interval 52 – 64.
cendrung dalam kategori sangat baik. Hasil
Dari data tersebut, dapat peneliti simpulkan
dari
bahwa sumber daya di PT. Indofood CBP
perhitungan rata – rata indikator informasi
Sukses Makmur Tbk Cabang Pontianak
melalui tabel kelas interval yakni terdapat 26
termasuk dalam kategori sangat baik.
orang (52%) dengan kategori baik untuk
Hasil Distribusi Skor Indikator Sumber Daya
rentang nilai 10 – <13 dan 24 orang (48%)
:
dengan kategori sangat baik untuk rentang a. Staff
distribusi
skor
diperkuat
oleh
nilai 13 – 16. Selebihnya, tidak terdapat
Indikator Staff
pada PT. Indofood CBP
responden yang berada dalam kategori tidak
Sukses Makmur Tbk Cabang Pontianak,
baik
cendrung dalam kategori sangat baik. Hasil
perhitungan rata-rata indikator informasi
dari
oleh
diketahui sebesar 13,66 dan terletak pada
perhitungan rata – rata indikator staff
interval 13 – 16. Dari data tersebut, dapat
melalui tabel kelas interval yakni jawaban
peneliti
responden
pada
informasi di PT. Indofood CBP Sukses
indikator staff yakni terdapat 21 orang
Makmur Tbk Cabang Pontianak termasuk
(42%) dengan kategori baik untuk rentang
dalam kategori sangat baik.
distribusi
skor
mengenai
diperkuat
pernyataan
nilai 10 – <13 dan 29 orang (58%) dengan
dan
kurang
simpulkan
baik.
bahwa
Berdasarkan
indikator
c. Wewenang 11
Nurhidayah, NIM.E01112128 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi Septembenr 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Indikator wewenang pada pada PT. Indofood
kategori baik untuk rentang nilai 10 – <13
CBP
Cabang
dan 26 orang (52%) dengan kategori sangat
Pontianak, cendrung dalam kategori sangat
baik untuk rentang nilai 13 – 16. Selebihnya,
baik. Hasil dari distribusi skor diperkuat oleh
tidak terdapat responden yang berada dalam
perhitungan rata – rata indikator wewenang
kategori tidak baik dan kurang baik.
melalui tabel kelas interval yakni bahwa
Berdasarkan perhitungan rata-rata indikator
jawaban responden mengenai pernyataan
informasi diketahui sebesar 13,88 dan
pada indikator wewenang yakni terdapat 1
terletak pada interval 13 – 16. Dari data
orang (2%) dengan kategori kurang baik
tersebut, dapat peneliti simpulkan bahwa
untuk rentang nilai 7 – >10, 24 orang (48%)
indikator fasilitas di PT. Indofood CBP
dengan kategori baik untuk rentang nilai 10
Sukses Makmur Tbk Cabang Pontianak
– >13, dan 25 0rang (50%) dengan kategori
termasuk dalam kategori sangat baik.
Sukses
Makmur
Tbk
sangat baik. Selebihnya, tidak terdapat
1.2. Keberhasilan
responden yang berada dalam kategori tidak
Kebijakan
baik.
Manajemen
Berdasarkan
perhitungan
rata-rata
indikator wewenang diketahui sebesar 13,66
Implementasi Penerapan
Sistem
Keselamatan
dan
Kesehatan Kerja.
dan terletak pada interval 13 – 16. Dari data
Distribusi
tersebut, dapat peneliti simpulkan bahwa
Keberhasilan
indikator wewenang di PT. Indofood CBP
Penerapan SMK3 PT. Indofood CBP Sukses
Sukses Makmur Tbk Cabang Pontianak
Makmur Tbk, Cabang Pontianak cendrung
termasuk dalam kategori sangat baik.
dalam kategori sangat baik. Hal ini merujuk
d. Fasilitas
skor
mengenai
Kebijakan
variabel
Implementasi
pada perhitungan skor melalui tabel kelas
Indikator fasilitas pada PT. Indofood CBP
interval variabel Keberhasilan Kebijakan
Sukses Makmur Tbk Cabang Pontianak,
Implementasi
cendrung dalam kategori sangat baik. Hasil
diketahui
bahwa
dari
mengenai
pernyataan
distribusi
skor
diperkuat
oleh
Penerapan
SMK3yang
jawaban
responden
pada
perhitungan rata – rata indikator fasilitas
keberhasilan
melalui tabel kelas interval yakni dapat
penerapan smk3 yakni terdapat 15 orang
diketahui
(30%)
bahwa
jawaban
responden
implementasi
variabel
menjawab
kategori
kebijakan
baik
untuk
mengenai pernyataan pada indikator fasilitas
rentang nilai <30 – 39 dan 35 orang (70%)
yakni terdapat 24 orang (48%) dengan
dengan kategori baik untuk rentang nilai 39 12
Nurhidayah, NIM.E01112128 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi Septembenr 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
– 48. Selebihnya, tidak terdapat responden
diketahui sebesar 14,24 dan terletak pada
yang berada dalam kategori tidak baik dan
interval 13 – 16. Dari data tersebut, dapat
kurang baik. Berdasarkan perhitungan rata-
peneliti
rata variabel keberhasilan implementasi
efektivitas perlindungan k3 di PT. Indofood
kebijakan penerapan smk3 diketahui sebesar
CBP Sukses Makmur Tbk Cabang Pontianak
42,36 dan terletak pada interval 39 - 48. Dari
termasuk dalam kategori sangat baik.
data tersebut, dapat peneliti simpulkan
simpulkan
bahwa
indikator
b. Penurunan Angka Kecelakaan
bahwa keberhasilan implementasi kebijakan
Indikator penurunan angka kecelakaan PT.
penerapan smk3 di PT. Indofood CBP
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Cabang
Sukses Makmur Tbk Cabang Pontianak
Pontianak cendrung dalam kategori sangat
termasuk dalam kategori sangat baik.
baik. Hasil dari distribusi skor diperkuat oleh
Hasil Distribusi Skor Indikator Keberhasilan
perhitungan rata – rata indikator penurunan
Implementasi Kebijakan SMK3 :
angka
a. Efektivitas Perlindungan K3
kecelakaan
melalui
tabel
kelas
interval yakni bahwa jawaban responden
Indikator Efektivitas Perlindungan K3 PT.
mengenai
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Cabang
penurunan angka kecelakaan yakni terdapat
Pontianak cendrung dalam kategori sangat
2 orang (4%) dalam kategori kurang baik
baik. Hasil dari distribusi skor diperkuat oleh
untuk rentang nilai 7 – <10, 17 orang (34%)
perhitungan rata – rata indikator efektivitas
dengan kategori baik untuk rentang nilai 10
perlindungan K3 melalui tabel kelas interval
– <13, dan 31 orang (62%) dalam kategori
yakni
jawaban
pernyataan
pada
pernyataan
pada
indikator
responden
mengenai
sangat baik. Selebihnya, tidak terdapat
indikator
efektivitas
responden yang berada dalam kategori tidak
perlindungan k3 yakni terdapat 1 orang (2%)
baik.
termasuk dalam kategori kurang baik untuk
indikator
rentang nilai 7 – <10 dan 16 orang (32%)
diketahui sebesar 14,02 dan terletak pada
dengan kategori baik untuk rentang nilai 10
interval 13 – 16. Dari data tersebut, dapat
– <13, dan 33 orang (66%) dalam kategori
peneliti
sangat baik. Selebihnya, tidak terdapat
penurunan
responden yang berada dalam kategori tidak
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Cabang
baik.
Pontianak termasuk dalam kategori sangat
Berdasarkan
indikator
perhitungan
efektivitas
rata-rata
perlindungan
k3
Berdasarkan penurunan
simpulkan angka
perhitungan angka
bahwa kecelakaan
rata-rata
kecelakaan
indikator di
PT.
baik. 13
Nurhidayah, NIM.E01112128 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi Septembenr 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
c. Keamanan Tempat Bekerja
0,05 (r tabel untuk populasi 50 dengan taraf
Indikator keamanan tempat bekerja PT.
kepercayaan 5% adalah 0,279), dengan dasar
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Cabang
pengambilan keputusan jika r hitung > r
Pontianak cendrung dalam kategori sangat
tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, dan
baik. Hasil dari distribusi skor diperkuat oleh
jika r hitung < r tabel maka Ho diterima dan
perhitungan rata – rata indikator keamanan
Ha ditolak, dari hasil yang diperoleh dapat
tempat bekerja melalui tabel kelas interval
ditarik kesimpulan r hitung > r tabel (0,793
yakni
mengenai
> 0,279) ini berarti Ho ditolak dan Ha
pernyataan pada indikator keamanan tempat
diterima yang berarti ada pengaruh antara
bekerja yakni terdapat 1 orang (2%) dalam
sumber
kategori kurang baik untuk rentang nilai 7 –
implementasi kebijkan penerapan sistem
<10, 18 orang (36%) dengan kategori baik
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
untuk rentang nilai 10 – <13, dan 31 orang
di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk,
(62%)
Cabang Pontianak.
jawaban
dalam
responden
kategori
sangat
baik.
Selebihnya, tidak terdapat responden yang berada
dalam
kategori
dengan
keberhasilan
Jika angka signifikannya sebesar 0,000
baik.
< 0,05 maka hubungannya signifikan. Dalam
Berdasarkan perhitungan rata-rata indikator
penelitian ini angka signifikansinya yaitu
penurunan
bekerja
0,000 (seperti tertera pada tabel diatas),
diketahui sebesar 14,10 dan terletak pada
menunjukkan bahwa 0,000 < 0,05 maka
interval 13 – 16. Dari data tersebut, dapat
hubungannya signifikan. Angka koefisien
peneliti
indikator
korelasi (r) sebesar 0,793 menunjukkan
keamanan tempat bekerja di PT. Indofood
angka positif maka korelasi kedua variabel
CBP Sukses Makmur Tbk Cabang Pontianak
bersifat searah. Dengan jumlah data (N)
termasuk dalam kategori sangat baik.
sebesar 50 sesuai dengan jumlah responden
2. Pengujian Hipotesis
sehingga jumlah tersebut menyatakan bahwa
keamanan
simpulkan
tidak
daya
tempat
bahwa
2.1. Analisis Korelasi Product Moment Berdasarkan
hasil
analisis
hasil
tidak ada data responden yang hilang. Dari hasil
korelasi
bernilai
positif
yang
perhitungan dan tabel correlation diperoleh
didapatkan menunjukkan bahwa semakin
harga
baik sumber daya yang tersedia maka
koefisien
signifikansi
sebesar
0,000.
Jika
0,793
dengan
dikonsultasikan
keberhasilan
implementasi
kebijakan
berdasarkan r tabel dengan taraf kepercayaan 14 Nurhidayah, NIM.E01112128 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi Septembenr 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
penerapan SMK3 akan tercapai sesuai
X : Variabel Sumber Daya
dengan tujuannya.
Interpretasi dari regresi diatas adalah sebagai
Untuk
interprestasinya
terhadap
kuatnya pengaruh antara sumber daya terhadap
keberhasilan
implementasi
berikut: Angka koefisien regresi sebesar 0,693 menunjukkan
bahwa
apabila
terjadi
kebijakan penerapan sistem manajemen
kenaikan tingkat sumber daya sebesar satu
keselamatan dan kesehatan kerja di PT.
satuan, maka akan mengakibatkan kenaikan
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Cabang
keberhasilan
Pontianak dapat diketahui Berdasarkan hasil
penerapan sistem manajemen keselamatan
analisis
dan kesehatan kerja sebesar 0,693 satuan.
korelasi
antara
X
dengan
Y
implementasi
menghasilkan korelasi rxy1 = 0,793 berada
Sedangkan
pada interval 0,60 – 0,799 dengan tingkat
sebesar 4,128 menunjukkan bahwa apabila
hubungan kuat. Koefisien signifikansi t
tidak ada sama sekali pengaruh dari variabel
hitung = 9,008 sedangkan harga t tabel pada
sumber
taraf kesalahan 5% = 0,279. Dengan
implementasi kebijakan penerapan sistem
demikian t hitung > t tabel (9.008 > 0,279)
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
maka Ha diterima dan Ho ditolak yakni
akan tetap sebesar 4,128 satuan. Kondisi ini
terdapat pengaruh posotof antara sumber
terjadi
daya terhadap keberhasilan implementasi
variabel – variabel lain yang tidak diteliti
kebijakan penerapan sistem manajemen
dalam penelitian ini.
keselamatan dan kesehatan kerja.
angka
kebijakan
koefisien
daya,
maka
dikarenakan
Oleh
konstanta
keberhasilan
adanya
karena
itu
pengaruh
berdasarkan
2.2.Analisis Regresi Linear Sederhana
persamaan regresi linear sederhana tersebut,
Berdasarkan hasil analisis menggunakan
diketahui bahwa apabila terjadi kenaikan
regresi linear sederhana didapatkan suatu
nilai pada variabel sumber daya (X) maka
persamaan regresi linear sederhana yaitu
akan mengakibatkan kenaikan nilai pada
sebagai berikut :
variabel
Y’ = 4,128 + 0,693X
kebijakan penerapan sistem manajemen
Keterangan :
keselamatan
Y’:Variabel
keberhasilan
keberhasilan
dan
implementasi
kesehatan
kerja
(Y).
implementasi
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
kebijakan penerapan sistem manajemen
hipotesis diterima, yaitu terdapat pengaruh
keselamatan dan kesehatan kerja
positif
antara
sumber
daya
terhadap 15
Nurhidayah, NIM.E01112128 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi Septembenr 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
keberhasilan
implementasi
kebijakan
1. Distribusi
skor
mengenai
deskripsi
penerapan sistem manajemen keselamatan
variabel sumber daya (X) masuk dalam
dan kesehatan kerja di PT. Indofood CBP
kategori sangat baik, hal ini dapat dilihat
Sukses Makmur Tbk Cabang Pontianak.
dari perhitungan rata-rata variabel sumber daya diketahui sebesar 55,16 dan terletak
2.3. Koefisien Determinasi Berdasarkan
hasil
yang
didapat
pada interval >52 – 64. Dari data tersebut,
menggunakan program IBM SPSS versi 22
dapat peneliti simpulkan bahwa sumber
melalui tabel summary bahwa berdasarkan
daya di PT. Indofood CBP Sukses
tabel diketahui bahwa nilai R Square sebesar
Makmur Tbk Cabang Pontianak termasuk
0,628. Koefisien determinasi adalah nilai R
dalam kategori sangat baik.
Square x 100% yaitu sebesar 62,8% yang
2. Distribusi
skor
mengenai
menunjukkan besarnya pengaruh sumber
variabel
daya terhadap keberhasilan implementasi
kebijakan penerapan sistem manajemen
kebijakan penerapan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja masuk
keselamatan dan kesehatan kerja di PT.
dalam kategor sangat baik, hal ini dapat
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Cabang
dilihat dari perhitungan rata-rata variabel
Pontianak, sedangkan 37,2% dipengaruhi
keberhasilan
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penerapan smk3 diketahui sebesar 42,36
penelitian ini.
dan terletak pada interval >39 - 48. Dari
keberhasilan
deskripsi
implementasi
implementasi
kebijakan
data tersebut, dapat peneliti simpulkan bahwa E. KESIMPULAN
keberhasilan
kebijakan
penerapan
implementasi smk3
di
PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Adapun kesimpulan yang didapat dari penelitian tentang pengaruh sumber daya terhadap keberhasilan implementasi
Cabang
Pontianak
termasuk
dalam
kategori sangat baik. 3. Pada
pengujian
hipotesis,
peneliti
kebijakan penerapan sistem manajemen
menggunakan analisis korelasi product
keselamatan dan kesehatan kerja di pt.
moment dengan hasil koefisien korelasi
indofood cbp sukses makmur tbk. cabang
antara variabel (X) sumber daya dengan
pontianak antara lain sebagai berikut :
keberhasilan penerapan
implementasi sistem
kebijakan manajemen 16
Nurhidayah, NIM.E01112128 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi Septembenr 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
keselamatan dan kesehatan kerja (Y)
keselamatan dan kesehatan kerja akan
yakni
naik sebesar 0,693.
sebesar
0,793
dengan
taraf
signifikan α 5% yang artinya peneliti
5. Pada koefisien determinasi sebesar 62,8%
bersedia menerima keputusan dengan
yang menunjukkan besarnya pengaruh
kepercayaan
sumber
95%
dan
bersedia
daya
terhadap
keberhasilan
menanggung resiko meleset sebesar 5%.
implementasi kebijakan penerapan sistem
Dari
arah
manajemen keselamatan dan kesehatan
hubungan positif yang ditunjukkan oleh
kerja di PT. Indofood CBP Sukses
tabel tanpa adanya tanda negatif pada
Makmur
korelasi tersebut dan antara sumber daya
sedangkan
memiliki hubungan yang kuat terhadap
variabel lain yang tidak diteliti dalam
variabel
penelitian ini.
hasil
tersebut
keberhasilan
terdapat
implementasi
Tbk 37,2%
Cabang
Pontianak,
dipengaruhi
oleh
kebijakan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dalam rentang nilai 0,60 – 0,799. 4. Hasil
pengujian
menggunakan
F. SARAN
hipotesis
analisis
dengan
regresi
linear
Dalam
penelitian
ini,
penulis
sederhana didapat persamaan Y= 4,128 +
mengemukakan saran yang dapat menjadi
0,693x. Ini berarti berarti jika semua
bahan masukkan antara lain :
variabel bebas memiliki nilai nol (0)
1. Secara
khusus,
perusahaan
maka nilai variabel terikat (keberhasilan
memperhatikan
implementasi kebijakan penerapan sistem
kenyamanan para karyawan dalam setiap
manajemen keselamatan dan kesehatan
melaksanakan pekerjaan, sehingga para
kerja) sebesar 4,128. Pengaruh variabel
karyawan dapat merasa terlindungi dalam
(X) terhadap variabel (Y), nilai koefisien
melakukan
regresi variabel sumber daya adalah
kecelakaan kerja dapat berkurang dan
sebesar
setiap
mampu mencapai tujuaan dari kebijakan
kenaikan pada sumber daya satu dalam
keselamatan dan kesehatan kerja yaitu
satuan maka keberhasilan implementasi
zero accident.
0,693
yang
berarti
kebijakan penerapan sistem manajemen
2. Untuk Makmur
keamanan
wajib
pekerjaannya
PT.
Indofood
Cabang
dan
CBP
Pontianak,
dan
angka
Sukses harus 17
Nurhidayah, NIM.E01112128 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi Septembenr 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
memperhatikan kualitas dan kuantitas serta meningkatkan sumber daya yang ada,
karena
berdasarkan
analisis
menunjukkan bahwa 62,8% atau lebih dari
setengah
faktor-faktor
mempengaruhi
yang
keberhasilan
implementasi kebijakan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah faktor sumber daya yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa begitu besar peranan sumber daya dibandingkan faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian
ini
keberhasilan
dalam
sistem
kebijakan manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja. 3. Untuk para karyawan yang bekerja diperusahaan
Anoraga, Pandji. 2005. Manajemen Bisnis. Cetakan Ketiga. Jakarta: Rineka Cipta. Ardianto, Elvinaro. 2010. Metode Penelitian untuk Public Relations: Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Indiahono, Dwiyanto. 2009. Perbandingan Administrasi Publik. Yogyakarta: Gava Media.
mempengaruhi
implementasi
penerapan
-----------------. 2012. Dasar-Dasar Kebijakan. Bandung: Alfabeta.
sebaiknya
lebih
Iskandar. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
memperdulikan keselamatan diri dalam bekerja (safety first), karena akibat dari melanggar peraturan akan berpengaruh besar
terhadap
proses
produksi
diperusahaan.
G. REFERENSI
Agustino, Leo. 2006. Dasar-Dasar Kebijakan. Bandung: Alfabeta. -----------------. 2008. Dasar-Dasar Kebijakan. Bandung: Alfabeta.
Moenir, H.A.S. 2006. Pendekatan Manusia dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian. Jakarta: Bumi Aksara. Nugroho, Riant. 2008. Public Jakarta: Elex Media Komputindo.
Policy.
Priyatno, Duwi. 2009. SPSS Untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate. Yogyakarta:Penerbit Gava Media. Purwanto, Erwan Agus dan Dyah Ratih Sulistyastuti. 2012. Implementasi Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gava Media. Ripley, Randal B, Grace A, Franklin. 1982. Bureaucracy and Policy Implementations. Georgetown. The Dorsey Press. 18
Nurhidayah, NIM.E01112128 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi Septembenr 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Sedarmayanti dan Hidayat, Syarifudin. 2002. Metodelogi Penelitian. Bandung: Mandar Maju. Subarsono, AG. 2013. Analisis Kebijakan Publik Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono. Kuantitatif, Alfabeta. ------------. Kuantitatif, Alfabeta.
2008. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: 2009. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung:
------------. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. ------------. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Suma’mur. 2001. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: Gunung Agung. Tachjan. 2006. Implementasi Kebijakan Publik. Bandung: AIPI Widodo, Joko. 2006. Analisis Kebijakan Publik. Malang: Bayu Media Publishing. ------------------. 2008. Analisis Kebijakan Publik. Malang: Bayu Media Publishing. Winarno, Budi. 2002.Kebijakan Publik Teori dan Proses. Yogyakarta: Media Pressindo. ------------------. 2007. Kebijakan Publik Teori dan Proses. Yogyakarta: Media Pressindo. ------------------. 2012. Kebijakan Publik Teori Proses dan Studi Kasus. Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service).
------------------. 2014. Kebijakan Publik Teori Proses dan Studi Kasus. Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service). Sumber lain : Hertanto, Eko. 2015. Cara Menentukan Sampel/Responden dalam Penelitian Kuantitatif. Diakses pada 25 September 2015 dari http://www.academia.edu/10048005/ cara_menentukan_ukuran_sampel_responde n_dalam_penelitian_kuantitatif Komara. 2015. Peraturan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja. Diakses pada 25 September 2015 dari http://komara.weebly.com/peraturankesehatan-dan-keselamatan-kerja/pp-no-50tahun-2012-tentang-penerapan-sistemmanajemen-k3 Kurniawan. 2013. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi. Diakses pada 25 September 2015 dari https://hykurniawan.wordpress.com/2009/07 /30/faktor-faktor-yang-mempengaruhikeberhasilan-implementasi-kebijakan/ Witaradya. 2010. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Diakses pada 25 September 2015 dari http://www.academia.edu/11671845/SISTE M_MANAJEMEN_K3_KESELAMATAN_ DAN_KESEHATAN_KERJA_
Skripsi : Armitha Octarina Sidabutar.2014.Pengaruh Sumber Daya terhadap Keberhasilan Implementasi Program Transmigrasi di Sungai Bulan C Kabupaten Kubu Raya.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,Universitas Tanjungpura.Pontianak. 19
Nurhidayah, NIM.E01112128 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi Septembenr 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Dody Sukma Arta Permana.2015.Pengaruh Sumber Daya terhadap Keberhasilan Implementasi Kebijakan Standar Pelayanan Minimum Pendidikan Dasar di Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,Universitas Tanjungpura.Pontianak. Fikry.2015.Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasaan Masyarakat di Puskesmas Kecamatan Teluk Pakedai Kabupaten Kubu Raya. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,Universitas Tanjungpura Pontianak
Dokumen dan Sumber Undang –Undang :
Peraturan
/
Himpunan Perundang-Undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Sejarah, Visi dan Misi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Cabang Pontianak
20 Nurhidayah, NIM.E01112128 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN