Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
STRATEGI PENCITRAAN POLITIK DALAM PEMENANGAN PASANGAN SUTARMIDJI DAN EDI RUSDI KAMTONO, SEBAGAI CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PONTIANAK TAHUN 2013 Oleh: INDAH WATI NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak, 2015. Email:
[email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi pencitraan yang dilakukan oleh tim sukses terhadap kandidat pasangan Sutarmidji dan Edi Rusdi Kamtono serta dapat mengidentifikasi tahap-tahap dalam proses strategi pencitraan yang dilakukan dalam pemilukada di Kota Pontianak. Adapun tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pesan atau berita yang di komunikasikan kepada khalayak yang dapat di sampaikan secara langsung maupun tidak langsung, Ingin mengetahui cara pandang khalayak kepada calon pasangan Sutarmidji dan Edi Rusdi Kamtono terhadap segala aktifitas usaha yang di lakukan, Ingin Mengetahui hubungan calon pasangan Sutarmidji dan Edi Rusdi Kamtono dengan khalayak. Penelitian ini
menggunakan metode studi kasus dan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pencitraan juga diharapkan untuk tidak berlebihan dalam menggunakan pencitraan iklan politik di media massa, lebih mengedepankan program-program nyata yang langsung berdampak positif kepada masyarakat, karena pencitraan tidak selamanya sesuai dengan realitas sesungguhnya. Ketika seorang kandidat atau partai politik hanya mengandalkan pencitraan untuk mengambil simpatik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa dalam melakukan strategi pencitraan kandidat Sutarmidji dan Edi Rusdi Kamtono tersebut maka tidak hanya strategi pencitraan saja yang dilakukan namun peran strategis kandidat mempunyai peran besar dalam memenangkan pemilukada di Kota Pontianak. Kemudian tahapantahapan dalam proses pencitraan dapat dilihat pada aspek-aspek yaitu keberadaan pemimpin politik, merawat ketokohan dan memantapkan kelembagaan, menciptakan kebersamaan. Kata-kata Kunci: Program, Kandidat, Strategi Pencitraan.
1 INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
ABSTRACT
The purpose of this study was to describe the imaging strategy undertaken by the success of the candidate's team mate Sutarmidji and Edi Rusdi Kamtono and can identify the stages in the process of imaging strategies undertaken in the election in Pontianak. The purpose of this study is: To know or news message communicated to the audience that can be delivered directly or indirectly, Want to know how audiences view to prospective partner Sutarmidji and Edi Rusdi Kamtono to any business activity that is done, Want to Know the relationship prospective partner Sutarmidji and Edi Rusdi Kamtono with audiences. This research uses the case study method and type of study is a qualitative descriptive. Imaging is also expected to not overdo the use of imaging political advertisements in the mass media, to put forward concrete programs that direct positive impact to the community, because the imaging does not always correspond to actual reality. When a candidate or political party just rely on imaging to take a sympathetic The conclusion from this study is that in doing imaging strategy candidates Sutarmidji and Edi Rusdi Kamtono hence not only imaging strategy is being done but the strategic role the candidate has a major role in winning the election in Pontianak. Later stages of the imaging process can be seen on the aspects that the presence of political leaders, caring persona and institutional strengthening, create togetherness.
Keywords: Program, Candidate, Imaging Strategy.
2 INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
1.
LATAR MASALAH
BELAKANG
dengan
Pencitraan selalu menggunakan media
dalam
keterjangkauan dicitrakan.
melipat dari
Paling
gandakan apa
lazim,
yang sebuah
pencitraan selalu diwujudkan dalam bentuk iklan, berita dan kegiatan yang selalu dimunculkan di media massa. Persoalannya,
politik
pencitraan
terkadang melanggar nilai-nilai, norma etika dan moral yang ujung-ujungnya adalah terperdayanya khalayak sebagai korban politik pencitraan. Sejatinya, politik pencitraan mengenalkan sosok yang
dicitrakan
kemasyarakat
sebagaimana adanya dengan kelebihan atau prestasi yang nyata pada diri yang dicitrakan dan tidak mengada-adakan kelebihan
secara
tidak
benar,
Pencitraan tidak boleh mengarah pada pembohongan publik. Namun pada kenyataannya, tidak sedikit pencitraan seorang politisi, tidak menggambarkan keadaan
yang
sebenarnya.
terjadi penggambaran yang
Selalu berlebih
dan mempengaruhi khalayak. Untuk menang dalam politik memang
politik. Sebab itu namanya politik
dibutuhkan
kecerdasan.
Masalahnya, kalau kecerdasan politik
menghalalkan
segala
cara.
Salah satu tampilan politik pencitraan tanpa moral etik politik, adalah ketika kita masih menyaksikan baliho para caleg
yang seharusnya tidak lagi
menghiasi ruang publik kota, karena melanggar peraturan Kantor Pemilihan Umum
(KPU).
Bahkan,
menurut
pengakuan komisioner KPU bahwa ada baliho
yang
diturunkan harinya,
ketika
atau
malam
hari
ditertibkan,
esok
kembali
Fenomena
lagi
tersebut,
terpasang.
menunjukkan
bahwa betapa politik pencitraan telah membuat oknum politisi berani dan tanpa malu melanggar aturan, demi mengejar
popularitas
untuk
keterpilihan. Pada akhirnya, akibat politik
pencitraan
menyebabkan
banyak politisi terpilih, namun tanpa keterwakilan. Padahal, dalam ideologi politik kebangsaan kita, secara nyata disebut dalam sila ke empat Pancasila, bahwa
persoalan
rakyat
haruslah
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Bukan permusyawaratan atas dasar keterpilihan,
tetapi
atas
dasar
keterwakilan.(harjanto 2011)
tersebut, tidak disertai moral etik
3 INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Pada
dari
informasi untuk menyaringnya. Tetapi
benar-benar
bagi pemilihyang tidak punya akses
diketahui setelah partai politik tersebut
informasi seperti di pedesaan atau
terpilih,
bukan
partai
dasarnya
politik
kinerja
dapat
tetapi
tidak
menutup
kemungkinan kinerja dari suatu partai
masyarakat
mungkin
agak
merepotkan.
politik dapat diketahui sebelum mereka terpilih.Kejelian
terpelajar
Pemilihan secara
Kepala
langsung
Daerah merupakan
menentukan
pilihannya
akan
pengalaman pertama dalam proses
menghasilkan
elit
yang
perekrutan seorang Kepala Pemerintah
berintegritas tinggi. Caranya dengan
Daerah di Indonesia. Demam pilkada
melihat rekam jejak calon wali kota
kini telah menyebar hampir merata di
yang mencalonkan diri pada Pemilu
berbagai
2013. Kemudahan dalam mengakses
membangun citra pun semakin marak,
informasi melalui media massa dan
berbagai
media sosial menjadikan elit parpol
media. Di era industri komunikasi yang
berlomba-lomba
ditandai dengan maju pesatnya
politik
mengkampanyekan
dirinya.
daerah.
Pertarungan
publisitasdimainkan
oleh
industri media massa, Seorang
Disini pemilih harus cerdas
politisi yang akan mencalonkan diri
melihat calon yang berkarakter atau
pun melakukan hubungan baik dengan
yang hanya pencitraan saja. Sudah jadi
media.
rahasia umum kompetisi dalam pemilu biasa
digunakan
untuk
Sutarmidji adalah wali kota pertama yang di pilih secara
mempertahankan posisi mereka di elit
langsung
politik.Cara agar tak terkecoh dengan
pontianak, di bawah kepemimpinan
tipuan
pencitraan
oleh
masyarakat
kota
adalah
dengan
nya sutarmidji di anggap mampu
jejak
mereka.
membuat kemajuan kota dukungan
Misalnya, adakah skandal dalam karir
masyarakat pun semakin besar terhadap
politiknya, pernahkan terkait dengan
sutarmidji
kasus
terlibat
periode ke dua karna masyarakat
bagi
melihat sutarmidji selama lima tahun
sadar
ini bekerja.Sutarmidji menggandeng
menelusuri
korupsi,
pelanggaran pemilih
rekam
atau
HAM.
yang
peduli
Mudah dan
untuk
melanjutkan
di
4 INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Edi Rusdi Kamtono sebagai wakilnya
Nomor urut 6 (Zulkarnaen Siregar, SH-
untuk kembali maju di pemilihan wali
Paryono).
kota dan wakil wali kota pontianak periode
2013
–
2018
di
Kapolresta, Kombes Pol Drs. Haryanta,
laksanakan pada 19 september 2013.
M.Si, dihadiri Tim sukses dan Partai
Kemenangan pasangan ini pada periode
pengusung Calon, Evan Bachtiar Sirait
ke-2 menjadi alasan bagi peneliti untuk
SE S.Sos Dandim 1207/PTK, Drs.
melakukan
yang
Hartono Azas L MBA, Ketua DPRD
Tim
Kota Pontianak, H M Akip SH MM,
PemenanganSutarmidji dan Edi Rusdi
Sekda Pemkot Pontianak, Joni Rudwin
Kamtono.
S.Sos, Ketua KPU Kota Pontianak dan
kajian
dijalankan
yang
Deklarasi yang dipimpin oleh
strategi oleh
Terdapat enam pasangan calon
Budahri, SE, Panwaslu Kota Pontianak.
Wali Kota-Wakil Wali Kota Pontianak
Maksud
dan
tujuan
periode 2013-2018. Enam Pasangan
dilaksanakan
Calon Walikota dan Wakil Walikota
untuk mewujudkan Pemilukada yang
Pontianak mengucapkan janji ikrar
aman, tertib dan damai, Hariyanta
bersama saat Deklarasi Kesepakatan
berkata,
mengawali
Pemilukada Damai di Aula Mapolresta
Menurut
dia,
yang
merupakan pesan moral yang telah
beralamat
di
Jl.
Sumatera
Pontianak.
kesepakatan
bersama,
sambutannya.
Kesepakatan
Damai
dituangkan dalam bentuk tulisan. Bagi
Keenam
Pasangan
Calon
pasangan
calon
yang
berargumen
tersebut, yakni : Nomor urut 1(H. Gusti
dalam
Hersan Aslirosa Saleh-H. Syarif Ismail
hubungannya dengan hukum pidana
S.Sos), Nomor urut 2 (Iwan Gunawan,
atau
ST-Andreas
berhubungan dengan pesan moral yang
Acui
Simanjaya
SP),
penandatangan, tidak ada
hukum
perdata.
akan
menjadi
Namun,
Nomor urut 3 (H Sutarmidji, SH,
nantinya
M.Hum-Ir. H Edi Rusdi Kamtono MT
masyarakat, kata Hariyanta. Ia kembali
MM), Nomor urut 4 (Paryadi S.Hut
menegaskan, agar semua komponen
MM-Sebastian SE, MM), Nomor urut 5
masyarakat dapat secara bersama-sama
(H. Firman Muntaco SH MH-Drs.
mewujudkan
Erick Suseno Martio, SH, MM) dan
Pontianak tahun 2013 dengan aman,
Pemilukada
penilaian
Walikota
5 INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
tertib dan damai seperti yang sudah
Tahun
tertuang
yang
peraturan
calon
yang berlaku dan yang terakhit.
dalam
ditandatangani
kesepakatan oleh
para
kandidat. Adapun
2013
sesuai
dengan
perundang-undangan
6) Bersedia mendukung Walikota dan Isi
kesepakatan
Deklarasi
Damai dimaksud, diantaranya : 1) Bersedia
melaksanakan
Wakil Walikota terpilih periode 2013-2018, yang terpilih melalui
Pemilu
proses pemilihan yang demokratis,
Walikota dan Wakil Walikota
transparan
Pontianak
ketentuan
Tahun
2013
secara
jujur, adil, santun dan bermartabat. 2) Bersedia
bekerjasama
dan
sesuai
dengan
perundang-undangan
yang berlaku.
dengan
Pemilihan umum Wali Kota
penyelenggara Pemilu Walikota
Pontianak yang disebut juga Pilwako
dan Wakil Walikota Pontianak
Pontianak 2013 yang dilaksanakan
Tahun
tidak
pada 19 September 2013 bertujuan
mengangkat isu-isu yang berbau
untuk memilih walikota Pontianak
SARA.
untuk periode 2013-2018. Berikut tabel
2013
3) Bersedia
untuk
bekerjasama
dengan
mengenai calon-calon Walikota dan
POLRI dan TNI untuk menjaga
Wakil Walikota beserta partai-partai
situasi
pengusungnya:
KAMTIBMAS
yang
kondusif, aman tertib dan damai serta
bertanggungjawab
mengendalikan
massa
pendukungnya.
Kandidat Pada 3 Agustus 2013, KPU Kota
4) Mendukung sepenuhnya tindakan
Pontianak menetapkan enam pasang
tugas
penegakan
hukum
yang
kandidatpeserta
sesuai
dengan
prosedur
dan
Pontianak 2013:
ketentuan
perundan-undangan
yang berlaku.
Pemilukada
Kota
Masing-masing dari ke-enam calon menyiapkan strategi dan visi-misi
5) Bersedia menerima hasil pleno
mereka, Penyampaian Visi, Misi dan
penyelenggara Pemilu Walikota
Program Calon Walikota dan Wakil
dan Wakil Walikota Pontianak
Walikota Pontianak Periode 20136
INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
2018, berlangsung di Aula Kantor
Calon No. Urut 2 (Iwan Gunawan –
DPRD Kota, beralamat di Jl. Sutan
Andreas Acui Simanjaya)
Abdurahman Pontianak.
1.
Dalam pemaparannya, masingmasing
Kandidat
sejumlah
program
berbudaya, produktif dan berdaya
menyodorkan unggulan
saing serta memberikan jaminan
yang
dituangkan dalam rumusan Visi dan
Mewujudkan Kota Pontianak yang
kesehatan. 2.
Pembangunan
sarana
dan
Misi yang telah dirancang dan disusun
infrastruktur Kota Pontianak yang
sebaik mungkin untuk kemajuan dan
saat ini masih kurang.
pembangunan Kota Pontianak serta
3.
memikat hati masyarakat, beberapa diantaranya sebagai berikut :
Meningkatkan
kesejahteraan
pejabat RW dan RT. 4.
Meningkatkan pelayanan publik
Calon No. Urut 1 (Gusti Hersan
dengan memangkas birokrasi yang
Aslirosa-H. Sy. Ismail Alkadri)
panjang.
1.
Mewujudkan
masyarakat
yang
5.
sehat dan meningkatkan pelayanan umum yang handal. 2.
Menciptakan
bersih. Calon No. Urut 3 (Sutarmidji – Edi R
Pontianak
yang
damai dan rukun dan melanjutkan
Kamtono) 1.
pembangunan yang berkelanjutan. 3.
Meningkatkan kwalitas disetiap
Meningkatkan
2.
pelayanan
yang datang ke Puskesmas atau
tata
mendukung
sarana
dan
kota
untuk
perkembangan
perkotaan. 3.
Upaya
pembangunan
Kapuas
Peningkatan perdagangan nasional
kemacetan di Kota Pontianak.
internasional
dan
4.
peningkatan PAD Kota Pontianak. Meningkatkan kerukunan dan rasa aman kepada masyarakat
III
Jembatan
Rumah Sakit.
maupun
6.
kwalitas
Meningkatkan prasarana
kesehatan guna mengurangi pasien
5.
Meningkatkan pendidikan.
jenjang pendidikan. 4.
Peningkatan mutu pelayanan air
untuk
kurangi
Peningkatan IPM masyarakat Kota Pontianak,
5.
Mengurangi
jumlah
penduduk
miskin di Kota Pontianak, 7
INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
6.
Peningkatan pelayanan publik dan
3.
penyederhanaan birokrasi
Meningkatkan kesehatan
pelayanan
dengan
memberikan
Calon No. Urut 4 (Paryadi – Sebastian)
pelayanan kesehatan gratis kepada
1.
masyarakat yang tidak mampu,
Pontianak
sebagai
Kota
Perdagangan, Jasa dan Pariwisata yang
layak
menciptakan
2.
huni
4.
untuk
kesejahteraan
Pendidikan gratis dari SD sampai dengan tingkat Perguruan Tinggi,
5.
Pembangunan
jalan
dan
masyarakat yang berdaya saing,
pembangunan Rumah Sakit Tipe A
Melaksanakan pemerintahan yang
di Pontianak Utara.
bersih, 3.
4.
Meningkatkan
sentral
kerajian
Untuk itu agar pembahasan
masyarakat untuk meningkatkan
tidak
terlalu
pendapatan masyarakat,
mengidentifikasi
Peningkatan pelayanan publik.
sebagai berikut:
luas
peneliti
masalah
tersebut
Calon No. Urut 5 (Firman Muntaco-
Program-program yang di tawarkan
Erick S Martio)
oleh pasangan Sutarmidji dan Edi
1.
Pontianak lancar, sehat
dan
sejahtera. 2.
Peningkatkan
masyarakat pengadaan
ruang
terbuka sehat. 3.
Rusdi Kamtono lebih di pilih oleh dengan
program-program ke 5 (lima) calon kandidat lainya.
2. TUJUAN PENELITIAN
kemacetan. Calon No. Urut 6 (Zulkarnaen Siregar – Paryono)
2.
bandingkan
Peningkatan kualitas jalan dan pelebaran jalan untuk mengurangi
1.
di
Adapun tujuan penelitian in adalah: 1. Untuk
mengetahui di
atau
Mewujudkan Kota Pontianak yang
berita
aman.
kepada khalayak yang dapat di
Membangun kota yang berwibawa
sampaikan
yang berorientasi pada transparansi
maupun tidak langsung.
anggaran.
yang
pesan
komunikasikan
secara
langsung
2. Ingin mengetahui cara pandang khalayak kepada calon pasangan 8
INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Sutarmidji dan Edi Rusdi Kamtono
keterbukaan dan tetap menjaga low
terhadap segala aktifitas usaha
cost. Processual theory beranggapan
yang di lakukan.
bahwa strategi bersifat dinamis dan
3. Ingin Mengethui hubungan calon
biasanya terlahir secara spontan dari
pasangan Sutarmidji dan Edi Rusdi
langkah-langkah atau tindakan yang
Kamtono dengan khalayak.
telah dilakukan. Sedangkan Systemic
4. Ingin mengetahui langkah-langkah
Theory lebih melihat bahwa strategi
apa yang di lakukanoleh PPP
berhubungan dengan sosiologi dan
dalam
perilaku manusia. (Whittington, 2001 :
rangka
pencitraan
penyusunan
pasangan
Sutarmidji
10).
dan Edi Rusdi Kamtono.
Anwar menyebut
keputusan
(2003:145) itu
sebagai kondisional
pada saat ini tentang tindakan yang
1. Strategi Ricahrd Whittington : Strategi bisa
pada masa depan. Justru itu menurut
tentunya banyak teori yang terkandung
Anwar Arifin, merawat ketokohan dan
di dalamnya. Teori sendiri ada dan
memantapkan
difungsikan untuk menjelaskan suatu
melakukan komunikasi politik, akan
fenomena oleh karena itu teori berisi
merupakan keputusan yang paling tepat
asumsi yang berbeda tiap teori. Dalam
saat
artikel Whittington disebutkan terdapat
mencapai tujuan kedepan yaitu, citra
empat teori tentang strategi
yang baik, opini public yang positif dan
tersendiri
menjelaskan
dilihat
akan dijalankan guna mencapai tujuan
bahwa
asumsi
studi
strategi
keseluruhan
3. TINJAUAN PUSTAKA
sebagai
Arifin
yang
mampu
peristiwa
yang
menyangkut
strategi.
perspektif
ialah
Evolutionary,
degan
Keempat Classical,
Processual,
ini
kelembagaan
bagi
komunikator
dalam
untuk
memenangkan pemilihan umum.
2.
Pencitraan Politik Politik
dan
Secara etimologis, politik berasal
Systemic. Teori Klasik menekankan
dari kata Yunani polis yang berarti kota
pada perencanaan dalam suatu strategi,
atau negara kota. Kemudian arti iu
Evolutionary theory menekankan pada
berkembang
menjadi
polites
yang 9
INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
berarti
warganegara,
berarti
semua
politeia
yang
negara. Dengan demikian kata politik
berhubungan
menunjukkan suatu aspek kehidupan,
dengan negara, politika yang berarti
yaitu kehidupan politik yang lazim
pemerintahan negara dan politikos
dimaknai
yang berarti kewarganegaraan.
menyangkut
yang
Aristoteles(384-322 SM) dapat
sebagai
kehidupan
segi-segi
yang
kekuasaan
dengan unsur-unsur: negara (state),
dianggap sebagai orang pertama yang
kekuasaan
(power),
memperkenalkan kata politik melalui
keputusan (decision making), kebijakan
pengamatannya tentang manusia yang
(policy,
ia sebut zoon politikon. Dengan istilah
(distribution) atau alokasi (allocation).
beleid),
pengambilan
dan
pembagian
itu ia ingin menjelaskan bahwa hakikat kehidupan sosial adalah politik dan
Citra
interaksi antara dua orang atau lebih
Citra memiliki 4 (empat) fase.
sudah pasti akan melibatkan hubungan
Baudrillard dalam Arifin (2011:1993)
politik.
menyebut keempat fase tersebut ialah;
Aristoteles
melihat
politik
sebagai kecenderungan alami dan tidak
(1)
dapat dihindari manusia, misalnya
merupakan cermin suatu realitas; (2)
ketika ia mencoba untuk menentukan
ideologi
posisinya dalam masyarakat, ketika ia
menyembunyikan
berusaha meraih kesejahteraan pribadi,
gambaran yang salah akan realitas; (3)
dan ketika ia berupaya memengaruhi
citra menyembunyikan bahwa tidak ada
orang
menerima
realitas; dan (4) citra tidak memiliki
Aristoteles
sama sekali hubungan dengan realitas
lain
agar
pandangannya. berkesimpulan
bahwa
usaha
representasi
dimana
di
mana atau
citra
citra
memberikan
apapun.
memaksimalkan kemampuan individu
Citra adalah dunia menurut
dan mencapai bentuk kehidupan sosial
persepsi kita, atau pictures in our head
yang tinggi adalah melalui interaksi
(Water
politik dengan orang lain. Interaksi itu
merupakan gambaran tentang realitas,
terjadi di dalam suatu kelembagaan
mungkin saja tidak sesuai dengan
yang dirancang untuk memecahkan
realitas. Citra terbentuk berdasarkan
konflik sosial dan membentuk tujuan
informasi
Lippman,
yang
1965),
diterima
yang
melalui 10
INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
berbagai media, utamanya media massa
pikiran,
perasaan
cetak dan elektronik, yang bekerja
subjektif
akan
membentuk,
atau
baginya, yang paling tidak memiliki
sudut
tiga kegunaan, yaitu: 1. Betapapun
satu
benar atau salah, lengkap atau tidak
pendekatan teoritik tentang penciptaan
lengkap, pengetahuan orang tentang
citra adalah impression management -
politik, memberi jalan pada seseorang
manajemen
citra
untuk memahami sebuah peristiwa
dipandang sebagai kesan seseorang
politik tertentu. 2. Kesukaan dan
atau suatu organisasi terhadap orang
ketidaksukaan
atau
lain.
seseorang tentang politik menyajikan
Menurut Nimmo (1978), citra
dasar untuk menilai objek politik. 3.
mempertahankan,
meredefinisikan
citra.
pandang
sosial,
ilmu
kesan-
Dari salah
dimana
organisasi
adalah segala hal
dan
kesucian
memberi
kepuasan
umum
pada
citra
yang berkaitan
Citra diri seseorang memberikan cara
dengan situasi keseharian seseorang;
menghubungkan dirinya dengan orang
menyangkut pengetahuan, perasaan dan
lain. Sebagai bagian dari komunikasi
kecenderungannya terhadap sesuatu.
politik, pencitraan politik memang
Sehingga citra dapat berubah seiring
dilakukan
dengan perjalanan waktu. Teori image
memperluas arsiran wilayah harapan
building menyebutkan bahwa, citra
antara kandidat dengan pemilih. Corner
akan terlihat atau terbentuk melalui
dan Pels
proses penerimaan secara fisik (panca
yang
indra), masuk ke saringan perhatian
(notorious)
(attention
substansial bekerja keras membangun
filter),
dan
dari
situ
secara
persuasif
untuk
mencatat baik figur-figur
bersih
bermasalah
sama-sama
citra
dan dimengerti (perseived message),
pemilih, karena citra telah menjadi
yang
faktor
persepsi
dan
berubah
akhirnya
menjadi
membentuk
untuk
secara
menghasilkan pesan yang dapat dilihat
kemudian
politik
maupun
paling
mempengaruhi
menentukan
sukses
tidaknya sebuah perjalanan kampanye.
citra. (M. Wayne De Lozier, 1976:44).
Gunter Schweiger dan Michaela
Lebih jauh, Nimmo (2000:6-7)
Adami (1999) mengemukakan, citra
menyebutkan bahwa, citra seseorang
merupakan gambaran menyeluruh yang
tentang politik yang terjalin melalui
ada
di
kepala
pemilih
mengenai 11
INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
kandidat
maupun
program.
Kedua
calon
konsumen.
2)
Memory;
penulis ini berpendapat bahwa proses
Bagaimana ‘kesan terhadap pelaku
pengambilan selamanya
keputusan
tidak
politik’ di-hold dalam pikiran penerima
dipengaruhi
oleh
pesan
politik.
Manusia
pada
pengetahuan pemilih tentang program-
hakekatnya adalah cognitive miser
program partai maupun oleh informasi-
(pelit mengalokasikan sumber daya
informasi
yang membangun brand
kognitifnya) dan kerap menyeleksi
politik, tetapi proses itu bisa jadi
informasi yang ingin disimpan dalam
dipengaruhi
impression
memori; hanya hal-hal yang dinilai
nonrational
penting olehnya-lah yang disimpan,
evaluation criteria (kriteria yang tidak
sedang lainnya dibuang. Apalagi dalam
rasional yang dipakai pemilih dalam
dunia yang dipenuhi oleh pesan-pesan
mengevaluasi para kandidat/parpol).
komunikasi
kuat
(keterkesanan)
oleh dan
(overcommunicated
society), manusia memiliki semacam Pencitraan Politik
mekanisme
Dalam Pencitraan terdapat dua
“oversimplified mind” dimana pikiran
elemen dasar yakni : 1) Positioning;
hanya menyerap pesan-pesan yang
Seperti
dianggapnya tidak terlalu rumit dan
apakah
pelaku
politik
‘ditempatkan’ dalam pikiran penerima
yang
disebut
sederhana.
pesan politik. Konsep ini bisa diartikan
Strategi Pencitraan
sebagai sebuah hubungan yang dibuat
Schroeder
menyebut
strategi
oleh perusahaan antara produk yang
pencitraan sebagai target image (citra
dihasilkan dengan segmen khusus di
yang
pasar (Newman, 1999, h.45). Ries &
organisasi memiliki citra tersendiri di
Trout
lingkungan
(2002,
h.3)
mendefinisikan
“positioning” sebagai “menempatkan produk
dalam
pikiran
konsumen”.
diinginkan).
di
mana
Dimanasetiap
ia
bergerak
(Ardipandanto,2010:174). Strategi public relations yang
Meski begitu, positioning bukanlah
merupakan
strategi
pencitraan,
sesuatu
yang
dilakukan
terhadap
memiliki empat macam, yaitu (1)pesan
produk
itu
sendiri,
melainkan
atau berita adalah informasi yang
menempatkan produk itu dalam pikiran
dikomunikasi kepada khalayak yang 12
INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dapat
disampaikan
secaralangsung
dilakukan kegiatan operasional; (4)
maupun tidak langsung; (2) identitas
evaluasi
perusahaan
evaluasitentang
khalayak
adalah kepada
cara
pandang
suatuperusahaan
belum
dilakukan;
2004:90).
hubungan
dengan
khalayak adalahsebuah relasi yang dibangun
dengan
(stakeholder,
shareholder,
mengadakan
suatu
kegiatan,
apakah tujuan sudah tercapai atau
terhadap segala aktivitas usaha yang (3)
adalah
(Soemirat
&
Ardianto,
Melalui penjabaran yang ada,
khalayak
dapat disimpulkan oleh penulis bahwa
media,
strategi pencitraan yangefektif adalah
masyarakat di sekitarperusahaan, dan
rencana strategis dari perusahaan dalam
lain-lain); (4) teknik lobi dan negosiasi
membentuk
adalah sebuah rencana baik jangka
perusahaan yangbaik dan sesuai dengan
panjangmaupun jangka pendek yang
yang diharapkan, dimana memiliki
dibuat
proses-proses
oleh
PR
dalam
rangka
citra
atau
identitas
yang
tepat
penyusunan budget yang dibutuhkan
dalammelakukannya. Sehingga, pesan
(Nova,2011:54).
yang
Sedangkan menurut Cutlip dan
ingin
khalayak
disampaikan
dapat
diterima
kepada dengan
Center manajerial public relations
baik,dan citra positif dari perusahaan
terdiri atas (1) pengumpulanfakta
dapat dipahami oleh mereka. Intinya
adalah mencari dan mengumpulkan
yaitu strategi pencitraan yangefektif
fakta atau data sebelum melakukan
harus mampu membantu pembentukan
tindakan;
citra dan mencapai tujuan perusahaan
(2)perencanaan
dan
program adalah berdasarkan fakta
itu sendiri.
membuat rencana tentang apa yang harusdilakukan dalam menghadapi berbagai
masalah;
Tempat penelitian ini adalah di
yang
Kota Pontianak,khususnya kantor Wali
disusundengan baik sebagai hasil
Kota Pontianak dan DPW PPP. Dengan
pemikiran yang matang berdasarkan
pertimbangan dalam pemilihan tempat
fakta
data,
tersebut adalah bahwasanya di temui
atau
pencitraan dalam bentuk program-
adalah
aksi
METODE PENELITIAN
dan
komunikasi
(3)
4.
rencana
atau
kemudiandikomunikasikan
13 INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
program yang di tawarkan kepada
Dalam hal ini peneliti
masyrakat lebih menarik sehingga lebih
melakukan pengamatan secara
unggul di banding ke 5 (lima) kandidat
langsung dan dilakukan secara
lainya.
terbatas, mengenai aktifitas dari
Adapun
waktu
laksanakan
peneltitian
pada
bulan
ini
juli
di
subjek yang diteliti dengan
2014
didukung oleh alat panduan
sampai selesai.
observasi yaitu catatan-catatan
Tulisan-tulisan atau dokumen.
yang
1. Dalam
hal
ini
mengumpulkan
sudah
sebelumnya
peneliti
dilakukan
tulisan-tulisan
dipersiapkan
dan saat
pencatatan pengamatan
atau dokumen terkait strategi
berlangsung.
sencitraan
Langkah-langkah penelitian ini
politik
dalam
pemenangan Sutarmidji
yaitu:
pasangan dan
Edi
Rusdi
Masalah/pertanyaan penelitian
Kamtono, sebagai calon wali kota
Penelitian harus terlebih dahulu
dan wakil wali kota pontianak
dimulai dari adanya masalah yang
tahun 2013.
ingin dipecahkan/diteliti. Dalam hal ini
2. Tulisan atau hasil wawancara langsung kepada informan. 3. Dalam
hal
ini
sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih
peneliti
dahulu
permasalahan
mengidentifikasi
mengenai
strategi
mengumpulkan data-data hasil
sencitraan politik dalam pemenangan
wawancara
pasangan
dengan
informan
Sutarmidji dan Edi Rusdi
terkait dengan strategi sencitraan
Kamtono, sebagai calon wali kota dan
politik
wakil wali kota pontianak tahun 2013.
pasangan
dalam
pemenangan
Sutarmidji dan Edi
Rusdi Kamtono, sebagai calon
Telaah teori Telaah teori artinya menggunakan
wali kota dan wakil wali kota
teori-teori
pontianak tahun 2013.
menganalisis
4. Perilaku kondisi
yang
diamati
objek
penelitian.
yang
relevan
masalah.
untuk
Berkaitan
atau
dengan ini peneliti menggunakan telaah
dilapangan
Teori Strategi Pencitraan (Nova, 2011 : 54), sebagai pisau analisis untuk 14
INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
menganalisis
faktor-faktor
mengapa
pemenangan
menggunakan
strategi
masyarakat lebih memilih dan percaya
pencitraan politik, seperti yang telah di
terhadap program-program yang di
paparkan di atas serta menjadi acuan
tawarkan oleh pasangan Sutarmidji,
konsep
dan Edi Rusdi Kamtono, di bandingkan
manajemen kampanye
dengan program-program ke 5 (lima)
masa-masa mendatang.
calon kandidat lainya.
perbaikan
strategi
dan
kandidat
di
Subjek Penelitian Menurut Faisal
Pengujian fakta
(1999: 109) Subjek Penelitian adalah
Pengujian fakta dengan melihat
sesuatu yang menunjukkan pada orang
realitas yang ada. Berkaitan dengan hal
atau individu atau kelompok yang
ini
melakukan
dijadikan unit atau satuan. Penarikan
pengujian terhadap realitas yang ada di
informan sebagai subjek penelitian
lapangan.
mempergunakan teknik purposive yaitu
peneliti
berupaya
suatu
teknik
penentuan
sumber
informasi untuk tujuan tertentu saja,
Kesimpulan proses
artinya orang yang dipilih adalah
akhir dari sebuah penelitian, dengan
orang-orang yang mengetahui tentang
menyimpulkan data-data relevan yang
permasalahan yang diangkat. Adapun
didapat. Akhir dari penelitian ini adalah
subjek penelitian ini adalah:
Kesimpulan
untuk
menjawab
merupakan
pertanyaan
dasar
Yang
menjadi
subjek
dalam
tersebut, didahului dengan dengan
penelitian ini adalah anggota partai
menjabarkan teori-teori yang berkaitan
PPP dan DPW PPP dan komponen-
dengan
rumusan
komponennya yang terkait langsung
pembuktian
dengan Pelaksanaan strategi pencitraan
bagaimana partai serta calon pasangan
sutarmidji dan edi rusdi kamtono.
Sutarmidji dan Edi Rusdi Kamtono
Subjek penelitian ini terdiri dari :
dalam membentuk strategi pencitraan
1) Wakil Ketua DPC PPP Kota
variabel
masalah.
Sebagai
pada
pada Pemilukada 2013. Kemudan juga
Pontianak
utuk memberikan preferensi secara
2) Ketua DPW PPP Kota Pontianak
ilmiah kepada para calon yang ingin
3) Tokoh Politik
bersaing
4) Tokoh Masyarakat
di
dalam
pilkada
untuk
15 INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Objek
penelitian
disini
yang
Dokumen
adalah
setiap
bahan
menjadi objeknya dalam penelitian
tertulis ataupun film,lain dari rcord
adalah strategi pencitraan politik calon
yang tidak di persiapkan karna
wali
adanya
kota
dan
wakil
wali
kota
pontianak.
permintaan
seorang
penyidik.
Adapun teknik pengumpulan data
Teknik
analisis
data
yang
ialah cara yang digunakan oleh peneliti
digunakan dalam penelitian ini adalah
dalam mengumpulkan data
dengan menggunakan analisis “model
atau
informasi. Teknik pengumpulam data
intraktif” 3 komponen analisis yaitu :
yang peneliti gunakan antara lain :
1.
a. Wawancara
Reduksi
hasil
observasi
dan
wawancara
Wawancara adalah proses antara
Peneliti
pewawancara (Interviewer) dengan
secara objektif dan apa adanya
yang diwawancarai (interviewee)
sesuai dengan hasil observasi dan
melalui komunikasi langsung atau
wawancara dilapangan.
dapat
juga
dikatakan
sebagai
2.
mencatat
semua
data
Memaparkan hasil observasi dan
proses percakapan tatap muka
wawancara
(face to face) antara interviewer
Menjelaskan
dengan
dimana
semua data dengan data-data yang
pewawancara bertanya langsung
ada telah diambil dan sesuai
tentang sesuatu aspek yang dinilai
dengan sumber yang ada dan
dan telah dirancang sebelumnya.
wawancara di lapangan.
interviewee
A. Muri Yusuf (2005:140)
3.
b. Dokumentasi
bagaimana
hasil
Menyimpulkan hasil observasi dan wawancara
Guba dan Lincoln (1981 :228)
Menarik kesimpulan bagaimana
Dokumen dan record adalah :
cara
Record adalah setiap pernyataan
dilakukan di lapangan dan sesuai
yang tertulis yang di susun olen
teori-teori yang didapat dan hasil
seseorang
wawancara
yang
keperluan pengujian suatu peristiwa
langsung
dengan
atau menyajikan akunting, dan
bersangkutan.
atau
lembaga
untuk
hasil
penelitian
yang
dilakukan yang
16 INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
5.
dilanjutkanya sebagai bentuk pencitraan
PEMBAHASAN
STRATEGI PENCITRAAN POLITIK DALAM PEMENANGAN PASANGAN SUTARMIDJI DAN EDI RUSDI KAMTONO, SEBAGAI CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PONTIANAK TAHUN 2013
beliau
yang
sudah
nyata
masyrakat.
Pesan atau Berita Komunikasikan Khalayak Membanguan
1.
Strategi Pencitraan Politik dalam Pemenangan Pasangan Sutarmidji dan Edi Rusdi Kamtono Calon pasangan Sutarmidji dan
Edi Rusdi Kamtono maju bukan tanpa alasan,mereka
sudah
mempunyai
modal untuk maju dalam pemilukada pontianak 2013, karna sebelumnya sutarmidji
sendiri
adalah
seorang
Walikota pontianak periode 2009-2013 Dalam
pemilukada
untuk
calon
kandidat itu harus memenuhi syarat
hasil
wawancara
dengan salah satu anggota DPW partai Dari PPP sendiri sutarmidji adalah incumben jadi lebih memudahkan dalam karna
sutarmidji
suatu
image
(citra) politik tentunya tidak dapat dilakukan
tanpa
adanya
sebuah
komunikasi politik yang dilakukan partai politik atau kandidat politik kepada publik. Maka dari itu, bagi PPP komunkasi politik merupakan prasarat utama
ketika
mempromosikan
Sutarmidji dan Edi Kamtono sebagai calon Walikota dan Wakil Walikota 2013.
Secara
teoritis
komunikasi
politik yang dikembangkan oleh Partai
arah
(dyadic
communication).
Komunikasi politik dua arah sengaja dibentuk oleh Partai menyadari bahwa
PPP H. Miftah menyatakan bahwa :
mencitrakanya
yang di Kepada
PPP menggunakan komunikasi dua
dan kualitas yang di utamakan. Berdasarkan
kepada
juga
masyarakat adalah masyarakat yang plural (terdiri dari berbagai segmentasi masyarakat),
tersebar
luas
sudah cukup di kenal oleh masyrakat
terkadangtidak
sebagai Walikota Pontianak dalam periode
baik. Realitas seperti ini tentunya akan
pertama begitu juga dengan program-
mempersulit sistematisasi panyampaian
programnya yang betul-betul di jalankan
pesan
sesuai program rakyat atau walikota yang
terhadap PPP sebagai partai politik. Hal
merakyat
itu menuntut PPP untukmengambil
program
tersebut
juga
yang
terorganisir
dan
dilakukan
dengan
masyarakan
17 INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
inisiatif
dengan
sekaligus
cara
mentransfer
merumuskan
signal-
mempermudah
Masyarakat.
Berbagai
dalam
mendapatkan simpati masyarakat.
signalatau pesan yang disampaikan oleh
kandidat
Ada juga isi pesan atau berita yang
di
komunikasikan
permasalahan sosialpolitikyang terjadi
khalayak
di
secara
Sutarmidji dan Edi Kamtono, seperti
menyeluruh oleh Partai dan juga oleh
yang di katakan pada wawancara
calon
berikut dengan bapak Indra M. Yusuf
masyarakat
dipahami
kandidat,
untuk
kemudian
dianalisis lebih dalam berdasarkan data
oleh
calon
kepada pasangan
wakil ketua DPC.
dan peristiwa,untuk kemudian akan
Menurut
hasil
wawancara
dijadikan input dalam merumuskan
mengatakanyaitu beberapa hal yang di
kebijakan partai Sebagai partai politik
sampaikan berkaitan dengan masalah
dan sesuai dengan fungsi kepartaian
program seperti masalah pendidikn,
ketika prosesinput dilakukan maka,
kesehatan,
PPP
yang
akan
terlibat
sebagai
media
infrastruktur,jadi
berkaitan
langsung
hal-hal terhadap
untukmengumpulkan aspirasi. Melalui
masyarakat agar lebih cepat di terima
proses
komunikasi
itu
masyarakat
oleh masyarakat sehinggamasyarakat
apakah
dukungan,
mengerti dan memahami kemudian
aspirasi, dan pengawasan itu tersalur
tinggal masyarakat tersebut mentukan
atau
sikap.
akanmengetahui
tidaksebagaimana
disimpulkan
lewat aplikasi kebijakan politik. Inilah
Lebih lanjut berdasarkan hasil
sebagaian dari komunikasi politik yang
wawancara dengan wakil bendahara
dilakukan PPP ketika mengkontruksi
DPW PPP H. Ismail, menyatakan
citra calon pasangan Sutarmidji dan
bahwa:
Edi Kamtono menjelang pilkada 2013,
Masyarakat juga sudah bisa
dengan harapan akan tercipta persepsi
berfikir
baik
terhadap
Apabila
image
secara
logis,
pasangan
tersebut.
masyarakat
menilai
politik
kandidat
dilapangan
dari
segi
dan
juga
dengan
fakta
sosial
dan
diterima dengan baik oleh publik maka
politiknya karena manusia tidak lepas
kemungkinan
dengan
besar
akan
popularitas.
bersifat objek dan
Pembuktian
subjektip. Karna 18
INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
disini Sutarmidji juga sudah pernah
Cara
Pandang
Khalayak
duduk pada periode pertama jadi
Terhadap
masyarakaat bisa menilai yang benar-
dilakukan Calon Pasangan
benar terjadi karena bisa terbukti, secra
Sutarmidji dan Edi Rusdi
jelas baik dengan media internet dan
Kamtono
juga
media
cetak
(Koran)
Berdasarkan hasil wawancara diatas menurut penulis : kinerja
sebelumnya perilaku
pemilih
selanjutnya.
Sebagai Partai politik yang telah terkonsolidasikan dengan baik, PPP tentunya memiliki kapasitas yang
Kepala
turut
yang
jadi
masyarakat mulai cerdas secara fakta.
Hasil
Aktifitas
Daerah
cukup ketika harus membangun image
mempengaruhi
(citra) tokoh yang dipromosikannya.
pada
Ini
pemilu
dikarenakan
Pada saat musim kampanye politik 2013
keterlibatan
PPP
kepercayaan masyarakat dipertaruhkan
melakukan
dengan kekuasaan yang diperankan
Sutarmidji dan Edi Rusdi Kamtono
oleh Kepala Daerah terpilih, apabila
terlihat dengan jelas.
Kepala Daerah berkuasa memimpin
politik
ketika
pencitraan
Di katakan oleh Drs.Halim
dengan jujur, adil dan bertanggung
Wijaya
jawab, maka kepercayaan masyarakat
keseketariatan DPW PPP pada saat
akan
wawancara yaitu;
semakin
apabila
Kepala
meningkat,
satu
anggota
berkuasa
Hal ini tidaklah mengherankan
banyak melakukan pelanggaran dan
khalayak karena secara keanggotaan
penyelewengan
kepercayaan
Sutarmidji adalah kader Partai itu
masyarakat akan pudar bahkan hilang
sendiri. Keberadaan PPP diposisikan
seperti yang tengah terjadi padaa saat
sebagai
ini,
telah
bertugas menjaga dan membangun citra
percaya
serta membentuk opini positif agar
banyak
Daerah
namun
salah
penguasa
menghilangkan
yang
rasa
kendaraan
masyarakat terhadap mereka sehingga
Sutarmidji
banyak
Kamtonomendapatkan
masyarakat
yang
menggunakan hak suaranya.
enggan
dan
politik
Edi
yang
Rusdi
kepercayaan
dan dukungan masyarakat.
19 INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Di katakan pula oleh bapak Indra M. Yusuf yaitu;
misalnya kaum buruh, mahasiswa, petani, dan lain-lain.
Partai tidak terlalu sulit dalam
Seperti apa yang disampaikan
mencitraakn pasangan ini karna pak
pengurus
sutarmidji sebelumnya sudah di kenal
wawancara yang dilakukan penulis.
oleh
berbagai
Dalam wawacara tersebut selaku wakil
program-program nya yang telah di
ketua DPC PPP Bapak Indra M yusuf,
laksanakanya dan itu salah satu bukti
mengatakan :
nyata yang terlihat oleh masyarakat,
Kami
masyarakat,
dalam
dengan
mencitrakanya
pun
hanya
seharusnya
Partai
dalam
melakukan dilakukan
sebuah
apa oleh
yang partai
dengan melanjutkan program-program
politik atau kandidat, melakukan suatu
beliau selanjutnya saja.
kampanye
melalui
televisi,
media
Dari hasil wawancara peneliti
sosial, koran, radio dan laian-lain, dan
menjelaskan bahwa sudah bisa di
juga kampanye yang dilakukan secara
simpulkan bahwa masyarakat menilai
tatap
kinerja
umum,atau
sutarmidji
pada
periode
muka
melalui
silaturahim
rapat-rapat ke
rumah-
sebelumnya yang menurut masyarakat
rumah warga. Kami berusaha untuk
itu adalah bukti bahwa beliau benar-
menyentuh
benar menjalankan tugasnya untuk
dialogis dengan kelompok-kelompok
mensejahterakan masyarakatnya.
strategis
Langkah yang
dilakukan
politik
pencitraan
PPP
terhadap
masyarakat.
seperti
komunikasi
kaum
buruh,
mahasiswa, petani. Dari hasil wawancara di atas
Sutarmidji dan Edi Rusdi Kamtono
penulis berpendapat kembali bahwa:
diantaranya adalah Partai melakukan
Berbagai langkah politik di atas, adalah
kampanye politik yang cukup intens di
bagian dari peran Partai Persatuan
berbagai media publik, baik internal
Pembangunan ketika melakukan politik
maupun lokal. Selain menggunakan
pencitraanSutarmidji dan Edi Rusdi
jasa media, PPP juga melakukan
Kamtono. Agenda politik seperti ini di
komunikasi
politik secara
dialogis
lakukan berupaya membangun citra
keberbagai
segmentasi
masyarakat
politik Sutarmidji dan Edi Rusdi Kamtono di tengah-tengah masyarakat 20
INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
agar calon semakin diterima, untuk
mencapai tujuan seefektif.Iklan calon
kemudian cita-citapolitik Sutarmidji
pasangan Sutarmidji dan Edi Kamtono
dan Edi Rusdi Kamtonoserta PPP bisa
hadir
terealisasikan.
elektronik dan media cetak seperti di
Terkait
dengan
di
hampir
seluruh
media
terbatasnya
TVRI, PON TV, tribun pontianak dan
waktu kampanye yang disediakan oleh
banyak lagi, karna dalam pencitran
Komisi
Umum,
media masa berperan sangat penting,
pasanganSutramidji dan Edi Rusdi
tanpa ada media pencitraan tidak akan
Kamtono beserta tim kampanyenya
berjalan dengan baik.
untuk merencanakan strategi kampanye
Dalam
Pemilihan
politik
secara
efektif
agar
dapat
proses
komunikasi
kerja
politik,
pembentukan
citra
menjangkau seluruh masyarakat di
kandidat politikdapat dilakukan dengan
daerah pemilihan, dipilihnya media
cara mengemas pesan politik untuk
massa di gunakan sebagai sarana
kemudian
kampanye.
masyarakat.
Dalam melaksanakan programprogram
serta
politik
pencitraan
media
disebarkankepada Kemudian
massa
keberadaan
dijadikan
dariinstrumen
bagian
pembentukan
dan
tersebut membutuhkan media untuk
penyampaian pesan politik tersebut.
kemudian
Potret sepertiinilah yang disebut Stayer
dipublikasikan
pada
masyarakat. digunakan sebagai media
sebagi
penghubung informasi dengan publik.
dalammengkomunikasikan
Fungsi dari media sendiri adalah
Artinya kampanye yang dilakukan
sebagai
melaluikomunikasi
sarana
atau
alat
untuk
bagian
dari
cara
baru politik.
interpersonal
menyampaikan pesan atau sebagai
(direct-campaign), mulai ditinggalkan
mediator antara komunikator dengan
dan digantikanoleh bentuk kampanye
komunikan.
di
Seperti yang di katakan oleh pak Indra yaitu : Penggunaan
media
Langkah politikpencitraan serupa juga dilakukan
media
massa
sebagai
(mediated-campaign).
Sutarmidji
oleh
calon dan
pasangan Edi
sarana membantu untuk mencitrakan
Kamtono.Penggunaan media sosial dan
calon kandidat, ini merupakan usaha
media
interaktif
telah 21
INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
membuktikanefektifitasnya
dalam
gerakanprodemokrasi, dan usaha untuk
komunikasi sosial dan komunikasi
membangun citra positif.Melalui media
politik.Akurasi pesanyang disampaikan
massa seseorang akan memperoleh
melalui telepon seluler (layanan pesan
informasi tentangbenda, orang, citra
pendek), twitter,facebook, koran, radio
dan tempat yang tidak dialami secara
dan televisi sangat berpengaruh.
langsung. Realitas terlaluluas untuk
Seperti yang di katakan oleh
dijamah semuanya, dan keberadaan
pak Indra dalam wawancara mengenai
media
isi pesan yang di sampaikan yaitu:
untukmenyampaikan berbagai pesan
Seperti
tentang lingkungan sosial dan politik.
jelaskan bahwa masyarakat itu bisa
Semuapesan yang mengandung muatan
menilai pak Sutarmidji, bagaimana
politik
hasil kerjanya pada periode sebelum
mempertahankan citra politik dan opini
nya,
publik.
sampaikan
sudah
dihadirkan
saya
jadi
yang
sengaja
pesan-pesan
yang
di
itu
lebih
ya
kurang
menyinggung program-program yang sudah terealisasikan seperti apa, serta melanjutkan
program
yang
dapat
membentuk
dan
Membangun Jaringan dengan Tokoh Masyarakat
belum
Strategi memanfaatkan tokoh-
terselsaikan dan kemudian program-
tokoh juga terbukti sangat efektif,
program apa lagi yang akan di kerjakan
karena target lebih percaya kepada
selanjutnya,hal
dapat
tokoh-tokoh tersebut dari pada tim
kepada
pemenangan yang menyampaikan ke-
seperti
itu
mengingatkan
lagi
masyarakat,supaya
masyarakat
juga
lebih bisa menilai lagi.
beradaan tokoh masyarakat akan sangat berpengaruh
terhadap
elektabilitas
untuk mempengaruhi pemilih karena secara tidak langsung tokoh masyarakat Peran strategis media sosial dan
akan
menjadi
panutan
media massa dalam komunikasi politik,
pengikutnya,
telah
melabuhkan hak pilihnya potensi besar
ditunjukan
kemampuanya kekuatan,
keberhasilan untuk
dan
menggalang
dukungan
kemana
tokoh
bagi akan
akan diikuti oleh pengikutnya.
terhadap 22
INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Berdasarkan hasil wawancara
sampai
tingkat
Rukun
penulis dengan bapak Indra M. Yusuf
Tetangga,diantaranya
menyatakan;
dinas,camat,kepala desa, kepala dusun
Strategi pasangan
jaringan
berkunjung
politik
langsung
ke
dan
Ketua
kepala
RT,dalam
mencitrakan
beliau juga tidak menyulitkan partai
daerah yang di ingin kannya salah satu
karna
nya silahturahmi, sekaligus sosialsasi
mengenal suratmidji sebagai walikota
yang jadwalnya telah di susun oleh
pada periode sebelumnya.
timlangsung
ke
tingkat
RT,
di
masyarakat
selain
tingkat
selanjutnya
dan
kecamatan,
banyak
Dalam program pencitraanya
kembangkan sampai ke RW sampai kelurahan
sudah
ingin
melanjutkan pasangan
program Sutarmidji
sistemnya tatap muka langsung, karna
memang di kenal baik dan dekat
tatap muka langsung maka masyarakat
dengan masyarakat, seperti yang di
mengetahui bagaimana sosok seorang
katakan oleh seorang masyarakat yang
calon pemimpin, bagaimana karakter
bernama Ina salah satu masyarakat
seorang
yang tinggal di sungai jawi, Ibu Ina
pemimin,
bagaimana
masyarakat dapat berdialok dengan
mengatakan bahwa :
calon pemimpin di situ lah ada
Pak sutarmidji itu bagus di
simpatik masyrakat terhadap calon
jadikan pemimpin karna kita lihat
pemimpin mereka.
sendiri pada program kerjanya yang
Hal serupa juga diungkapkan
telah ia laksanakan pada periode yang
oleh wakil sekertaris DPW PPP H.
pertama
Holdi
membangun rumah yang sudah tidak
Balhasan,
mengungkapkan
bahwa;
baik Pasangan mampu menggandeng
masyarakat dan juga tokoh masyarakat, seperti
tokoh
itu
sudah
kondisinya,
bukti
sepeti
kemudian
membetulkan jalan-jalan yang sudah rusak dan banyak lagi.
organisasi,Pasangan
menguasai jaringan ke-pemerintahan
Dari hasil wawancara dengan
karna Sutarmidji dari awal memang
ibu Ina di atas penulis menyimpulkan
sudah
bidang
bahwa memang Pak Sutarmidji dikenal
pemerintahan,dari tingkat kabupaten
baik dan amanah oleh masyarakat,
bergelut
pada
23 INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
sehingga tidak ada keraguan oleh
Calon pasangan Sutarmidji dan
masyarakat untuk kembali memilih
Edi Rusdi Kamtono maju bukan tanpa
calon pasangan tersebut.
alasan,mereka
sudah
mempunyai
modal untuk maju dalam pemilukada 6.
PENUTUP
pontianak 2013, karna sebelumnya
1. Kesimpulan
sutarmidji
Strategi
politik
sendiri
adalah
seorang
yang
Walikota pontianak periode 2009-2013
dikembangkan oleh PPP dan juga oleh
. Dalam pemilukada untuk calon
calon pasangan Sutarmidji dan Edi
kandidat itu harus memenuhi syarat
Kamtono menjelang pemilihan kepala
dan kualitas yang di utamakan.
daerah pada 2013 yaitu, menciptakan image (citra) positf kepada pasangan tersebut
agar
presepsi
2.
masyarakat
Pesan atau Berita yang di Komunikasikan Kepada Khalayak
terhadap psangan Sutarmidji dan Edi Kamtono
menjadi
lebih
Membentuk image positif
baik. terhadap
Ada juga isi pesan atau berita yang
di
komunikasikan
kandidat tersebut tidak terlalu sulit
khalayak
dilakukan, terlebih sutarmidji sendiri
Sutarmidji dan Edi Kamtono, seperti
pernah menjadi figur kontoversial di
yang di katakan pada wawancara
benak masyarakat Kota Pontianak.
berikut dengan bapak Indra M. Yusuf
Oleh karena itu, di lakukan langkah-
wakil ketua DPC.
langkan politik yang di spesialisasikan
oleh
Menurut
calon
kepada
hasil
pasangan
wawancara
untuk pencitraan pasangan tersebut.
mengatakanyaitu beberapa hal yang di
Langkah-langkah
sampaikan berkaitan dengan masalah
tersebut
adalah
sebagai berikut :
program seperti masalah pendidikn, kesehatan,
1.
Strategi Pencitraan Politik dalam Pemenangan Pasangan Sutarmidji dan Edi Rusdi Kamtono
yang
infrastruktur,jadi
berkaitan
langsung
hal-hal terhadap
masyarakat agar lebih cepat di terima oleh masyarakat sehinggamasyarakat mengerti dan memahami kemudian
24 INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
tinggal masyarakat tersebut mentukan
penyelewengan
sikap.
masyarakat akan pudar bahkan hilang Masyarakat
berfikir
secara
kepercayaan
juga
sudah
bisa
seperti yang tengah terjadi padaa saat
logis,
dan
juga
ini,
dengan
fakta
menghilangkan
masyarakat
menilai
dilapangan
dari
segi
sosial
dan
banyak
penguasa
yang
rasa
banyak
dengan
menggunakan hak suaranya.
bersifat objek dan
Pembuktian
subjektip. Karna
disini Sutarmidji juga sudah pernah duduk pada periode pertama jadi masyarakaat bisa menilai yang benar-
3.
juga
media
cetak
(Koran)
jadi
masyarakat mulai cerdas secara fakta. Berdasarkan hasil wawancara diatas menurut penulis : Hasil
kinerja
sebelumnya perilaku
pemilih
selanjutnya.
Daerah
mempengaruhi pada
Ini
pemilu
dikarenakan
dengan kekuasaan yang diperankan oleh Kepala Daerah terpilih, apabila Kepala Daerah berkuasa memimpin dengan jujur, adil dan bertanggung jawab, maka kepercayaan masyarakat
apabila
semakin Kepala
enggan
Sebagai Partai politik yang telah terkonsolidasikan dengan baik, PPP tentunya memiliki kapasitas yang cukup ketika harus membangun image (citra) tokoh yang dipromosikannya.
2013
meningkat, Daerah
namun berkuasa
keterlibatan
melakukan
PPP
politik
ketika
pencitraan
Sutarmidji dan Edi Rusdi Kamtono terlihat dengan jelas.
kepercayaan masyarakat dipertaruhkan
akan
yang
Pada saat musim kampanye politik
Kepala
turut
masyarakat
Cara Pandang Khalayak Terhadap Aktifitas yang dilakukan Calon Pasangan Sutarmidji dan Edi Rusdi Kamtono
benar terjadi karena bisa terbukti, secra jelas baik dengan media internet dan
percaya
masyarakat terhadap mereka sehingga
politiknya karena manusia tidak lepas popularitas.
telah
Dari hasil wawancara peneliti menjelaskan bahwa sudah bisa di simpulkan bahwa masyarakat menilai kinerja
sutarmidji
pada
periode
sebelumnya yang menurut masyarakat itu adalah bukti bahwa beliau benarbenar menjalankan tugasnya untuk mensejahterakan masyarakatnya.
banyak melakukan pelanggaran dan 25 INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
4.
Membangun Jaringan dengan Tokoh Masyarakat
komunikan. Penggunaan media massa
Strategi memanfaatkan tokoh-
mencitrakan
sebagai
sarana
membantu
calon
untuk
kandidat,
ini
tokoh juga terbukti sangat efektif,
merupakan usaha mencapai tujuan
karena target lebih percaya kepada
seefektif mungkin.
tokoh-tokoh tersebut dari pada tim pemenangan yang menyampaikan ke-
2. Saran
beradaan tokoh masyarakat akan sangat
Di
berpengaruh
terhadap
penghujung
penelitian
elektabilitas
skripsi ini, sepertinya perlu juga untuk
untuk mempengaruhi pemilih karena
berbagi saran-saran dan kritik dalam
secara tidak langsung tokoh masyarakat
rangka
akan
bagi
pencitraan yang berkembang pesat di
akan
era teknologi informasi kini. Hal ini
melabuhkan hak pilihnya potensi besar
penting, karena politik pencitraan dapat
akan diikuti oleh pengikutnya.
menjadi buruk apabila relasi anatara
5.
citra dan aplikasinya tidak sesuai, yang
menjadi
pengikutnya,
panutan
kemana
tokoh
Penggunaan Media Massa dalam Politik Pencitraan Sutramidji dan Edi Rusdi Kamtono Dalam melaksanakan program-
program
serta
politik
pencitraan
tersebut membutuhkan media untuk kemudian
dipublikasikan
pada
masyarakat. hampir seluruh media elektronik dan media cetak seperti di TVRI, PON TV, Tribun Pontianak dan banyak lagi digunakan sebagai media penghubung informasi dengan publik. Fungsi dari media sendiri adalah sebagai
sarana
atau
alat
untuk
menyampaikan pesan atau sebagai mediator antara komunikator dengan
menilai
fenomena
politik
ada hanya janji palsu dari kemasan pencitraan dan masyarakat menjadi korban
manipulasi
citra.
Mengkonstruksi dan menjaga citra yang dilakukan Partai terhadap calon pasangan Sutarmidji dan Edi Kamtono agar mendapat simpatikrakyat sah-sah saja, asal pencitraan yang dilakukan harus sesuai denganaplikasinya. Untuk memahami kepentingan khalayak
untuk
calon
pemilihnya
hendaknya partai juga harus banyak mendekatkan diri kepada masyarakat tidak hanya melakukan sosialisasi atau pertemuan-pertemuan
menjelang 26
INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
kampanye
saja,
menyelenggarakan
namun
bisa
Selain itu penulis sendiri sadar
sosialisasi
rutin
bahwa karya ini merupakan buah
paling paling tidak setiap bulan sekali,
pertama
agar dapat mengetahui permasalahan
pendewasaan
yang dihadapi masyarakat. Dan agar
sehingga masih sangat dimungkinkan
masyarakat percaya terhadap partai,
jauh dari kesempurnaan.
bahwa
tidak
semua
partai
dariproses intelektual
panjang penulis,
hanya
mementingkan kepentingan anggota partainya
saja
namun
lebih
mementingkan kepentingn masyarakat juga.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Pencitraan
untuk
7.
tidak
juga
diharapkan
berlebihan
dalam
menggunakan pencitraan iklan politik
Anwar. 2011. Komunikasi Politik: Filsafat-ParadigmaTeori-Tujuan Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
di media massa, lebih mengedepankan program-program nyata yang langsung berdampak positif kepada masyarakat,
________.2006. Pencitraan dalam Politik, Jakart: Pustaka Indonesia
karena pencitraan tidak selamanya sesuai dengan realitas sesungguhnya. Ketika seorang kandidat atau partai politik hanya mengandalkan pencitraan untuk mengambil simpatik masyarakat, hampir
dapat
dipastikan
bahwa
________.2011. Komunikasi Politik: Filsafat-Paradigma-TeoriTujuan-Strategi dan
Komunikasi Indonesi,Yogyakarta: Ilmu.
Politik Graha
kandidat dan partai politik tersebut menggunakan pencitraan hanya sebagai alat
manipulasi
politik
untuk
Armando, Ade. 2009. Kampanye Melalui Media Massa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
mengambil simpatik masyarakat.Dan tentunya, berkaitan dengan skripsi ini penulis mengharapkan sarandan kritik para
pembaca
guna
Alfian. 1990. Komunikasi Politik dan Sistem Politik Indonesia. Jakarta: Gramedia.
memperbaiki
kesalahan atau kekurangan yang ada. 27 INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Basrowi & Suwandi, 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Sumber Tesis: Renny
Danial, Akhmad. 2009. Iklan Politik tv: Modernisasi Kampanye Politik Pasca Orde Baru. Yogyakarta: Lkis Yogyakarta. Junaedi, Fajar. 2013. Komunikasi Politik. Yogyakarta: Litera Yogyakarta. Moleong J.Lexy,2002,Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Nimmo, Dan. 2009. Komunikasi Politik, Komunikator, Pesan, dan Media. Bandung: Remaja Karya.
Lia Yahono,2010. “Strategi Pencitraan Kandidat Eddy Rumpoko pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Batu ( Penelitian Deskriptif Kualitatif Strategi Pencitraan Kandidat Eddy Rumpoko Pasca Isu Ijazah Palsu Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Batu Periode 2012 – 2017 ). fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Fitra Ardiantoro .2010 . “Citra Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Bandar Lampung Periode 2010-2015 Dalam Pemberitaan Harian Umum Lampung Post (Studi Analisis Framing Menggunakan Model Zhongdang Pan dan Kosicki)” Program Pasca Sarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Sumber Internet: Suryadi, Karim. 1999. “Media Massa dan Sosialisasi Politik: Perspektif Teori Belajar Sosial”. (Jurnal) Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia; Komunikasi Politik. Vol. IV/Oktober 1999. Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. _______. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Budiasa, Meistra. Memudarnya Politik Pencitraan, di ambil pada 6 juni 2013 dari http://www.academia.edu/1759 381/Memudarnya_Politik_Penc itraan. Endah
Hartimulyani Gumindar. Dampak Dari Pencitraan Calon Pemimpin, di ambil pada 27 april 2014 dari http://politik.kompasiana.com/2 012/06/14/pemilukada-brebesdampak-dari-pencitraan-calonpemimpin-464656.html
_______. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Wahid, Umaimah. 2011. Komunikasi Politik. Jakarta: Universitas Budi Luhur. 28 INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Vol 3 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Hidayati,S. Gelar Pemilu 2014 Jangan Tertipu Pencitraan Elit Politik, di ambil pada 6 juni 2013 dari http://www.depoknews.com/gel ar-pemilu-2014-jangan-tertipupencitraan-elit-politik/ Harjanto, Politik Pencitraan, di ambil pada 31 desember 2013 dari http://rakyatsulsel.com/politikpencitraan-2.html Kafah, Humrotin. Pencitraan Partai Politik Pada Pemilu Tahun 2014: Partai Cabe, Partai Durian, atau Partai Jeruk ?, di ambil pada 6 juni 2013 dari http://politik.kompasiana.com/2 013/04/09/pencitraan-partaipolitik-pada-pemilu-tahun2014-partai-cabe-partai-durianatau-partai-jeruk--549549.html
Timwarta. KPU Pontianak Resmi Buka Pendaftaran Walikota dan Wakil Walikota, di ambil pada 15 juni dari http://www.volarefm.com/2013/ 06/kpu-pontianak-resmi-bukapendaftaran-walikota-danwakil-walikota/ Wijanarko, Lukas b. Sutarmidji,Penjual Koran yang Jadi Wali Kota, di ambil pada 17 maret 2014 dari http://www.kapuas.co/2014/01/ 09/214/sutarmidji-penjualkoran-yang-jadi-wali-kota/
Kamaruddin, Hasan. Komunikasi Politik dan Pecitraan (Analisis Teoritis Pencitraan Politik di Indonesia). Di ambl pada 27 april 2014 dari http://kamaruddin blog.blogspot.com/2010/10/ko munikasi-politik-danpecitraan.html Palalloi, Hamzah. Politik Pencitraan dan Pencitraan Politik, di ambil pada 6 juni 2013 dari http://www.hamzahpalalloi.web .id/2010/01/pencitraanpolitik.html Ruhcitra, PDIP Siap Menangkan Sutarmidji-Edi Satu Putaran, di ambi pada 31 desember 2013 dari http://www.kalimantannews.com/berita.php?idb=2135 7
29 INDAH WATI, NIM: E02110062 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN