Modul ke:
Nama Mata Kuliah
Filsafat Manusia Fakultas
Fakultas Psikologi Program Studi
Program Studi www.mercubuana.ac.id
Masyhar MA
Keharusan dan kebebasan manusia Template Modul
Kebebasan manusia Pengantar eksistensi jiwa dalam tubuh memampukan
manusia untuk menghadirkan diri secara total didunia dan memungkinkan manusia menentukan perbuatannya = dalam fungsi menentukan perbuatan, jiwa berhubungan dengan kehendak bebas = karena jiwalah manusia menjadi makhluk bebas = kebebasan itu mendasar bagi manusia dan merupakan penting humanisme " sejarah manusia merupakan sejarah petjuangan kebebasan " ( erich Fromm dari bukunya The Fear of Freedom artinya, kebebasan menjadi bagian tidak terpisahkan dari eksistensi manusia
PANDANGAN DETERMINISME aliran yang menolak kebebasan sebagai kenyataan hidup bagi manusia. Setiap peristiwa, termasuk tindakan dan keputusan manusia disebabkan oleh peristiwa-peristiwa lainnya Sifat-sifatnya : 1.determinisme fisik-biologis 2.determinisme psikologi 3.determinisme sosial 4.determinisme teologis
KEBEBASAN SEBAGAI EKSISTENSI MANUSIA Kelemahannya: -menyangkal sifat dimensional dan paradoks manusia ( paradoks tidak meniadakan kebebasan juga keharusan, bukan ?) -menyangkal bahwa manusia selalu melakukan evalusai dan penilain terhadap tindakannya -menafikan adanya tanggungjawab ( tidak relevan ARGUMEN ▪ manusia hidup dalam "kemungkinan dapat" atau berhadapan dengan pilihan berbeda bobot ▪ adanya tanggungjawab ▪ makna perbuatan moral ada pada kebebasan
pengertian umum/kebebasan negatif/ tidak ada hambatan, tidak ada paksaan, dll. Tapi bukan kebebasan eksistensial ✔ pengetian khusus : kebebasan eksistensial 〰 penyempurnaan diri 〰 kesanggupan memilih dan memutuskan 〰 kemampuan mengungkapkan berbagai dimensi kemanusiaan ( kebebasan hak-hak dasar ) Arti kebebasan
horizontal (berkaitan dengan kesenangan dan kesukaan, bersifat spontan, semata pertimbangan intelektual) dan vertikal ( pilihan moral,pertimbangan tujuan, tingkat nilai) - kebebasan eksistensial ( kebebasan positif, lambang martabat manusia) dan kebabasan sosial (terkait dengan orang lain ) = nilai humanistik dalam kebebasan eksistensial >melibatkan pertimbangan >mengedepankan nilai kebaikan >menghidupkan otonomi >menyertakan tanggungjawab JENIS-JENIS KEBEBASAN
4 alasan adanya pembatasan : 1. menyertakan pengertian 2. memberi ruang bagi kebebasan eksistensial 3. menjamin pelaksanaan bagi keadilan masyarakat 4. terkait dengan hakikat manusia sebagai makhluk sosial
SEJARAH PERKEMBANGAN MASALAH KEBEBASAN
masalah yang sudah sangat lama dan memiliki sejarah panjang ▪ filsafat Yunani tidak memberikan jawaban yang memuaskan bagi masalah kebebasan ▪ adanya pandangan bahwa semua hal berada di bawah "nasib", dan kehendak mutlak yang mengatasi manusai dan para dewasa yang secara sadar atau tidak sadar mentikan tindakan. Jadi, tidak ada pertanggungjawaban manusia atas tindakannya. ▪ menurut pemikiran Yunani, manusia adalah bagian alam maka harus mengikuti hukum umu. Yang mengaturnya ▪ manusia teroengaruh oleh sejarah yang bergerak secara siklis
ZAMAN PERKEMBANGAN MASALAH KEBEBASAN zaman abad pertengahan, masalah kebebasan dilihat dari perspektif teosentrik - zaman modern, perspektif teosentik digantikan oleh perspektif antroposentrik - era kontemporer ( pasca modern ) kebebasan dipermasalahkan dari suatu pandangan sosial - kebebasan dalam pemikiran Timur cenderung dilihat sebagai pembebasan dari kendala keinginan egoistik dan dari kecemasan untuk mencapai kesatuan dan pengendalian diri
nietzsche Nietzsche menginginkan kita hidup bukan sebagai budak yang takut akan tuannya melainkan menjadi tuan itu sendiri. Untuk kesempurnaannya, Nietzsche memakai istilah Ubermensch. Di dalam Bahasa Indonesia, Ubermensch diartikan dengan kata “manusia atas”. • Manusia atas selalu berhubungan dengan suatu tujuan-tujuan; kehendak untuk berkuasa (Will to power). Kehendak berkuasa adalah hakekat segala sesuatu, termasuk di dalam pengetahuan.
Kehendak berkuasa adalah hakekat segala sesuatu, termasuk di dalam pengetahuan. • Kehendak berkuasa harus secara tegas melampaui manusia. Pemikiran ini adalah cara bagi Nietzsche untuk menyingkirkan moralitas dan menggantinya dengan konsep Ubermensch di mana manusia atas selalu bertindak murni dari dirinya sendiri. Kehendak Berkuasa
Kehendak berkuasa adalah lebih merupakan suatu kualitas kehendak. Hal itu adalah suatu kedalaman eksistensial demi mentransendenkan diri sendiri. Nitezche mengajak kita untuk terus mengenal diri kita, berdisiplin atas diri kita sendiri, menaklukkan diri kita, menuju ketinggian yang selalu lebih tinggi, dari apa yang telah kita patokkan untuk hidup kita. • Manusia harus berusaha habis-habisan mencapai tujuannya. Dan itu tidak menggunakan insting tetapi dengan penguasaan diri yang penuh.
Nietzsche melihat dunia sebagai kehendak untuk berkuasa, namun bersikap optimis, dan memilih untuk merayakan kehidupan dengan segala kerumitannya. • Manusia perlu mengkritisi hal-hal yang mereka takuti. Manusia tidak perlu takut dengan apa yang mereka hormati, apa yang mereka puja, apa yang mereka sembah karena manusia harus menjadi kuat. Untuk menjadi kuat, manusia harus melenyapkan rasa takutnya terhadap siapapun dan apapun. • Di tengah kehidupan yang tak selalu jelas, manusia harus menanggapi semua itu dengan berani, dan bahkan merayakan absurditas kehidupan itu sendiri