Modul ke:
02
Filsafat Manusia Titik Tolak Filsafat Manusia
Fakultas
PSIKOLOGI Program Studi
Psikologi
Shely Cathrin, M.Phil
Pokok Bahasan • Abstract Membahas mengenai titik tolak pemikiran filsuf mengenai manusia • Kompetensi Mahasiswa dapat memahami beberapa aliran – aliran dalam filsafat manusia
Kefilsafatan Tentang Manusia
Pemikiran Filsuf Tentang Manusia • PLATO Menurut pemikiran plato jiwa manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu nous (akal), thumos (semangat), ephitumia (nafsu), karena pengaruh nafsu, jiwa manusia terpenjara dalam tubuh. Hanya kematian yang akan melepaskan jiwa dari belenggu tersebut.
Demokritos • Lalu Demokritos (460-370) mengajarkan bahwa manusia adalah materi. Jiwapun adalah materi yang terdiri dari atom-atom khusus yang bundar, halis dan licin, oleh sebab itu tidak saling mengait satu sama lain. Demikian juga atom-atom yang berbentuk lain. Namun ada juga aliran yang mengajarkan tentang aliran perpindahan, seperti phytagoras
Phytagoras • Phytagoras ( mengajarkan keabadian jiwa manusia dan perpindahanya kedalam jasad hewan apabila telah mati, dan jika hewan tersebut mati maka jasadnya akan berpindah ke jasad lainnya, demikianlah seterusnya. Perpindahan jiwa yang demikian disebut dengan suatu proses penyucian jiwa. Jiwa akan kembali ke tempat asalnya di langit apabila proses penyuciannya telah selesai. Oleh karena kajahatan dianggap telah bersemayam dalam benda, maka tugas manusia adalah membebaskan diri dari pengaruh tubuhnya dengan tidak makan daging, bermusik, tidak mengadakan persetubuhan, dan lainya, paham Pythagoras ini dianut oleh Appolonius dari Tyana.
PAHAM TENTANG MANUSIA Pandangan tentang manusia didalam pemikiran filsafat berkisar pada 4 kelompok besar, yaitu • Materialisme • Idealisme • Rasionalisme • Irrasionalisme
Materialisme • Materialisme telah diawali sejak filsafat yunani yakni sejak munculnya filsuf alam Yunani, kemudian kaum Stoa dan Epikurisme. Paham ini mulai memuncak pada abad ke-19 di eropa. Materialisme ekstrim memandang bahwa manusia adalah terdiri dari materi belaka. Lamettrie (1709-1751) sebagai seorang pelopor materialisme berpandangan bahwa manusia tidak lain daripada binatang, binatang tak berjiwa, material belaka.
Idealisme •
Idealisme adalah kebalikan dari materialisme, kalau pandangan materialisme didasarkan atas material, jadi yang berubah-ubah dan tidak kekal, yang hilang sesudah hidup ini hilang, maka aliran yang disebut idealisme ini dalam pandanganya terhadap manusia memangkalkanya pada yang umum, yang tidak berubah-ubah, abadi, yang masih terus ada sesudah hidup ini habis. Dalam pandangan ini semuanya membedakan manusia dari binatang, bukanlah manusia itu material belaka, tetapi adalah bagianya yang lain, yang bukan material dan bersifat lain dari yang material itu. Dalam idealisme terdapat beberapa corak, yaitu : idealisme etis, idealisme estetik, dan idealisme hegel.
Rasionalisme • Pandangan rasionalisme dipelopori oleh Rene Descarles, ia menyatakan dengan tegas bahwa manusia itu terdiri dari jasmaninya dengan keluasanya (extensio) serta budi dengan kesadaranya. Kesadaran ini rohani dan yang bertindak itu adalah budi. Seperti pengetahuan dan pengenalan, pengetahuan yang benar itu datangnya dari kesadaran. Hubungan anatara jiwa dana badan adalah sejajar, tapi bukanlah merupakan sebuah keatuan. Dari renungan rasionalisme ini muncul paham panteisme, yitu spinoza.
Irrasionalisme • Kalau rasionalisme adalah sebuah pandangan berdasarkan atas rasio atau sekurang-kurangnya amat mementingkan arti rasio dalam kemanusiaan irrasionalisme belum tentu mengingkari rasio atau mengabaikan adanya rasio itu serta artinya bagi manusia. Yang dimaksud dengan pandangan manusia yang irrasionallistis ialah pandangan-pabdangan : • Yang Mangingkari adanya adanya rasio • Yang kurang menggunakan trasio walaupun tidak mengingkarinya, dan • Terutama pandangan yang mencoba mendekati manusia dari pihak lain serta, kalau dapat dari keseluruhan pribadinya.
Terima Kasih Shely Cathrin, M.Phil