FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke:
02
CABANG FILSAFAT
Fakultas
PSIKOLOGI Program Studi
Psikologi www.mercubuana.ac.id
Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA.
CABANGCABANG FILSAFAT • Standar Kompetensi
– Setelah perkualiahan ini mahasiswa diharapan dapat menganalisis cabang-cabang filsafat.
• Kompetensi Dasar
– Setelah pembahasan dalam modul ini diharapkan mahasiswa dapat memahami dan menganalisis cabang-cabang filsafat yang meliputi sebagai berikut: • • • • • •
Pembagian filsafat Epistemology filsafat Metafisika filsafat Logika Etika Estetika
Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
2
EPISTEMOLOGI FILSAFAT • Epistemologi adalah suatu cabang filsafat yang bersangkut paut dengan teori pengetahuan. – Epistemologi berasal dari kata "episteme (Pengetahuan)". – Jadi, epistemology berarti kata, pikiran, percakapan tentang pengetahuan atau ilmu pengetahuan.
• Dalam uraian ini kita membicarakan tentang ilmu atau ilmu pengetahuan secara filsafat.
Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
3
FILSAFAT ILMU • • • • •
Bagaimanakah caranya agar saya mendapatkan pengetahuan yang benar? Filosul menjawab: “ketahuilah apa yang kau tahu dan ketahuilah apa yang kau tidak tahu” (lihat: Jujun :19). Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimuali dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah diketahui dan apa yang kita belum tahu. Berfilsafat tentang ilmu berarti kita berterus terang kepada diri kita sendiri: apakah sebenarnya yang saya ketahui tentang ilmu? Apakah ciri-cirinya yang hakiki membedakan ilmu dengan pengetahuan lain yang bukan ilmu? – Bagaimana saya ketahui bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang benar? – Kriteria apa yang kita pakai dalam menentukan kebenaran secara ilmiah? – Mengapa kita mesti mempelajari ilmu? Apa kegunaan yang sebenarnya? – Apakah ilmu telah mencakup segenab pengetahuan yang seyogyanya saya ketahui dalam kehidupan ini? Apakah kelebihan dan kekurangan ilmu?
Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
4
Pengertian Ilmu • Ilmu berasal dari bahasa Arab :’alima, ya’lamu, ‘ilman artinya mengerti dan memahami benarbenar. • Dalam bahasa Inggris disebut science, bahasa Latin scientia (pengetahuan). • Ilmu dalam kamus bahasa Indonesia adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metodemetode tertentu, dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang pengetahuan tertentu. Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
5
Ciri-ciri utama ilmu menurut terminologi • Ilmu adalah sebagian pengetahuan bersifat koheren, empiris, sistematis, dapat diukur dan dibuktikan sedangkan iman pengetahuan berdasarkan keyakinan. • Ilmu adalah seluruh kesatuan ide yang mengacu ke objek yang sama dan saling berkaitan secara logis. • Ilmu tidak memerlukan kepastian karena di dalamnya ada hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang belum sepenuhnya dimantapkan. • Konsep ilmu melalui pembuktian metode-metode terbuka kepada pencari ilmu. Melalui metodologi ilmu menuntut pengamatan dan berfikir metodis, tertata rapi. Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
6
Beberapa definisi tentang Ilmu • Ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar maupun dari bangunnya dari dalam (Moh, Hatta) • Ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik secara serentak (Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag). • Ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komperehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana. (Karl Pearson) Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
7
ljt • Ilmu adalah sebagai pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda, syarat tertentu, yaitu sistematik, rasional, empiris, universal, objektif, dapat diukur, terbuka dan kumulatif
Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
8
• Filsafat Ilmu adalah merupakan kajian secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu, sehingga filsafat ilmu perlu menjawab beberapa persoalan (Amsal : 17-18) berikut: – Secara Ontologis : Pertanyaan landasan ontologis adalah objek apa yang ditelaah? Bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut? Bagaimana korelasi antara objek tadi dengan daya tangkap manusia (berpikir, merasa dan mengindera) yang menghasilkan ilmu? Dari landasan ontologis ini adalah dasar untuk mengklasifikasikan pengetahuan dan sekaligus bidangbidang ilmu. Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
9
Secara epistemologis • Bagaimana proses pengetahuan yang berserakan dan takteratur itu menjadi Ilmu? • Bagaimana prosedur dan mekanismenya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar? • Apa yang disebut kebenaran itu sendiri? Apakah kriterianya? • Cara/tehnik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu. Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
10
Secara aksiologis : • Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? • Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? • Bagaimana korelasi antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral? Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
11
Persamaan dan perbedaan Filsafat dan Ilmu • Keduanya mencari rumusan sebaik-baiknya menyelidik objek selengkap-lengkapnya sampai ke akar-akarnya. • keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukan sebab-sebabnya. • keduanya hendak memberikan sintesis, yaitu suatu pandangan yang bergandengan. • keduanya mempunyai metode dan sistem. • .Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia (objektivitas), akan pengetahuan yang lebih mendasar. Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
12
Signifikansi Filsafat Ilmu • Filsafat ilmu menjadi sangat penting artinya untuk melihat rancang bangun keilmuan, baik ilmu alam, kemasyarakatan (social) dan humanities, sekaligus menganalisis konsekwensi logis dari pola pikir yang mendasarinya. Sehingga ekses-ekses yang ditimbulkan dapat dipahami dan akhirnya dapat dikontrol dengan baik (lihat Muslih: 14-19). • Sampai saat ini sudah banyak temuan yang berharga di bidang ilmu, sehingga kita mengenal beberapa disiplin ilmu. – Bagaimana rancang bangun ilmu-ilmu tersebut? – Struktur logis yang bagaimana yang bekerja di balik kelahiran, pertumbuhan dan perkembangan ilmu-ilmu tersebut? – Bagaimana pengaruh pola pikir demikian ini pada pola hidup pribadi dan masyarakat? – Kita telah merasakan bagaimana produk ilmu telah merubah perilaku masyarakat, seperti dengan kelahiran ilmu dan teknologi. Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
13
ljt • Bagaimana manusia mendapatkan pengetahuan? Jawabnya adalah “Saya berpikir, maka saya ada). Sejarah telah membuktikan dari ilmuan dengan memposisikan sarana rasio dengan pengalaman dalam proses pengetahuan manusia (secara epistemology). • Epistomologi berarti pengetahuan tentang ilmu, dengan tiga persoalan pokok: – Apakah sumber pengetahuan itu? – Darimanakan pengetahuan yang benar itu datang dan bagaimana kita mengetahuinya? – Apakah pengetahun itu benar? – Bagaimana kita dapat membedakan yang benar dan yang salah?
• Tiga persoalan itu objek formal epistomologi yang sekaligus objek formal dari filsafat ilmu. Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
14
ljt • Akibat renaissance telah merubah kehidupan manusia dengan berkembangnya secara pesan ilmu pengetahuan, seperti fisika. Disiplin sains menjadi primadona yang telah mewujudkan rekayasa teknologi yang membawa hidup manusia menjadi mudah, cepat, dinamis dan seterusnya. • Dari pola pikir menjadi pola hidup, bahkan menjadi pandangan hidup menandai kemajuan dari ilmu sosiologis. • Pola pikir saintik yang digunakan ilmu fisika dalam melihat fenomena alam, juga diterapkan kepada ilmu social. • Pola pikir saintifik yang mengusung naturalisasi dan rasionalisasi pada akhirnya memunculkan peradaban modern, yakni peradaban yang menuntuk efisiensi, kompetitif, dinamis dll.
Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
15
ljt • Pentingnya filsafat ilmu untuk melihat rancang bangun keilmuan, baik ilmu alam, sosial dan humanities (agama), sekaligus menganalisis konsekuensi logis dari pola pikir yang mendasarinya. • Sehingga ekses-ekses yang ditimbulkan dapat dipahami dan akhirnya dapat dikontrol dengan baik. Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
16
Fenomena Filsafat Ilmu • problematika filsafat ilmu dapat diidentifikasikan sebagai berikut: – Mempelajari struktur fundamental keilmuan (fundamental structure) suatu ilmu. – Perspektif apa yang digunakan suatu ilmu dalam memahami objek kajiannya. – Suatu perspektif tertentu ternyata dapat dipakai oleh disiplin ilmu lain. Ilmu yang semula anak cabang filsafat dan telah menjadi dawasa. – Filsafat ilmu menjadi sangat identik dengan kerangka teori (theoretical framework), yang berperan menentukan permasalahan (problem). Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
17
ljt • •
•
Mempelajari struktur logis (logical structure) suatu ilmu Logika apakah yang bermain dibelakang suatu ilmu tertentu dapat dilihat dari konsekwensi sosiologis yang ditimbulkannya, akibatnya masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain, karena memiliki logika sendiri-sendiri. Dengan melihat struktur logis suatu ilmu, akan dipahami tipe-tipe argumen yang digunakan, sekaligus sebagai landasan logis dalam membuat argumen ilmiah. Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
18
Logika • Logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus (tepat): • Agar dapat berpikir tepat, logika menyelidiki, merumuskan serta menerapkan hukum-hukum yang harus ditepati. • Logika disebut juga filsafat yang praktis karena menerapkan hukum pemikiran dalam praktek. • Berpikir adalah objek material logika,
Metafisika filsafat • metefisika umum (ontology), • Metafisika Khusus: • KOSMOLOGI – Kosmologi atau filsafat alam berbicara tentang dunia.
• Aliran-aliran dalam metafisika
Etika • Etika berasal dari bahasa Yunani "ethos" berarti sifat, watak, kebiasaan, tempat yang biasa • Etika dan moral sama artinya, tetapi dalam pemakaian sehari-hari ada perbedaan. Moral untuk perbuatan yang sedang dinilai, etika dipakai untuk pengkajian system nilai yang ada.
Estetika • Estetika yaitu filsafat yang mempersoalkan keindahan • cabang filsafat yang berbicara tentang keindahan. • estetika dibedakan antara suatu bagian deskriptif dan suatu bagian normatif.
Terima Kasih Dr. Syahrial Syarbaini, MA.