Modul ke:
Nama Mata Kuliah Pengetahuan dan kebenaran
Fakultas
Fakultas Psikologi Program Studi
Program Studi www.mercubuana.ac.id
Masyhar, MA
Ideogenesis dan Proses abstraksi Manusia memiliki dua macam kemampuan kognitif (kemampuan mengerti) yang kurang lebih teramati/tidak gaib dan dapat dirumuskan, yakni indera dan intelek Indera dapat dibagi menjadi indera ekstern (kelima indera) dan indera intern (ingatan, imajinasi, dan sebagainya) Intelek adalah kemampuan inorganis, yakni kemampuan yang tidak bergantung pada suatu organ badani.
Judul Sub Bahasan
Template Modul
Proses Pengetahuan proses pengetahuan mengenal dua momen, yaitu momen asensif (momen meningkat) dari taraf indera ini ke taraf intelektual, dan momen desensif (momen menurun), yakni kembali menyusun, menghubungkan diri dengan realitas konkret, kenyataan Oleh karena itu, ide/konsep kita tidak hanya berasal dari abstraksi langsung dari data pengalaman. Pembentukan ide/konsep juga dapat merupakan hasil dari refleksi, perbandingan, analisis, sintesis, atau keputusan dan pemikiran. Kecuali itu, dalam pengetahuan intelektual tidaklah betul jika dikatakan bahwa hanya soal konsep sebab dalam pengetahuan intelektual, orang bicara tentang ada (realitas), tetapi yang ditangkapnya melalui ide/konsep
Proses abstraksi atau proses imaterialisasi Abstraksi adalah kondisi manusia Ada tiga taraf abstraksi yang sekaligus membagi pengetahuan manusia ke dalam tiga golongan. 1. abstraksi fisik 2. abstraksi matematis 3. metafisis. Oleh karena itu, pengetahuan intelektual membutuhkan kondisikondisi organis, misalnya, syaraf dan otak, akan tetapi kondisi tersebut bukaniah sebab. Apabila diperhatikan, sifat pengetahuan dari kebanyakan orang itu belum benar-benar berupa pengetahuan intelektual sebab tidak jarang sekadar hapalan, memori. Jadi, masih berada dalam taraf pengetahuan indera. Maka tepatkah jika kita merasa sangat takut kepada intelektualisme, padahal sebenarnya pendidikan intelektual pun, dalam banyak kejadian, belum terwujud
Abstraksi total dan abstraksi parsial 1. abstraksi total atau abstraksi universal: mengabstraksikan hal yang umum dari benda-benda individual atau benda-benda yang kurang umum 2. abstraksi parsial atau formal: mengabstraksikan suatu bagian (pars), suatu ciri tertentu (forma) dari bendabenda individual atau benda-benda universal abstrak abstraksi parsial atau formal, yang dipakai untuk menghampiri benda-benda dari berbagai segi yang berbeda-beda, dapat dipandang sebagai dasar spesifikasi dari ilmu ilmu yang masing-masing mempelajari suatu aspek tertentu dari benda benda sebagai objek formalnya.
Abstraksi dan substansi realitas
1. Abstraksi adalah kondisi manusia. abstraksi merupakan tuntutan mutlak. Tiada ilmu tanpa abstraksi. Bahkan dalam praksis ilmu, semakin seseorang tidak sanggup berpikir abstrak, semakin sulit baginya menyelenggarakan pemikiran ilmiah, lebih-lebih lagi memasuki tingkat abstraksi matematis dan filsafat 2. Konsep yang merupakan hasil abstraksi dan yang hakikatnya merupakan substansi realitas 3. Agar substansi realitas benar-benar terungkap ke dalam konsep, manusia harus mengamati dan meneropong benda-benda dari berbagai segi
Struktur historikal pengalaman Manusia tidak berada di dalam waktu, tetapi secara ontologis manusia adalah mewaktu, historikal (Geschichttich. Oleh karena itu, pengalaman manusia juga tidak terpatah-patah dalam momen-momen 'masa kini’ melainkan berstruktur historikal Pengalaman menunjukkan bahwa masa datang, sebagaimana masa Ialu, secara aktual hadir di masa kini. Masa lalu dan masa datang tersebut secara nyata ikut menentukan yang kini dikerjakan. Demikianlah sesungguhnya masa lalu dan masa datang bukanlah data yang dapat diobjektivikasi di masa kini
SUMBER-SUMBER PENGETAHUAN pengetahuan adalah, hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek tertentu Semua pengetahuan hanya dikenal dan ada di dalam pikiran manusia, tanpa pikiran pengetahuan tidak akan eksis. Oleh karena itu, keterkaitan antara pengetahuan dengan pikiran merupakan sesuatu yang kodrati
Beberapa hal pembentuk struktur pikiran manusia
1.Mengamati (Observes). 2.Menyelidiki (Inquires). 3.Percaya (belives). 4.Hasrat (desires). 5.Mengatur (organizes). 6.Menyesuaikan (adapts 7.Menikmati (Enjoys).
Sumber Pengetahuan Wahyu Rasionalisme Empirisme Kritisme Positivisme
CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN
Cara Memperoleh Kebenaran Nonilmiah 1. Cara Coba Salah (Trial and Error 2. Secara Kebetulan 3. Cara Kekuasaan atau Otoritas 4. Berdasarkan Pengalaman Pribadi 5. Cara Akal Sehat 6. Kebenaran Melalui Wahyu 7. Kebenaran secara Intuitif 8. Melalui Jalan Pikiran Cara Ilmiah dalam Memperoleh Pengetahuan Cara dalam memperoleh pengetahuan yang lebih sistimatis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut „metode penelitian ilmiah‟, atau lebih popular disebut metodologi penelitian (research methodology).
Terima Kasih Nama Dosen