PUTUSAN Nomor: 19/Pdt.G/2011/MS.Aceh. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar'iyah Aceh yang mengadili perkara gugatan cerai pada tingkat banding dalam persidangan Hakim Majelis telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : Pembanding, umur 46 tahun, agama Islam, Pendidikan S.1, Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, tempat tinggal di
Kab. Pidie, dahulu
Tergugat, sekarang Pembanding; MELAWAN Terbanding, umur 39 tahun, agama Islam, pendidikan D.III, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil , Tempat tinggal Kabupaten Pidie, dahulu Penggugat sekarang Terbanding; Mahkamah Syar'iyah Aceh tersebut; Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara ini; TENTANG DUDUKPERKARANYA Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam putusan Mahkamah Syar'iyah Sigli Nomor 264/Pdt.G/2010/MS.Sgi, tanggal 26 Januari 2011 M., bertepatan dengan tanggal 21 Safar 1432 H yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat terhadap Penggugat ; 3. Memerintahkan Panitera Mahkamah Syar'iyah Sigli untuk mengirimkan sehelai salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap ke Pegawai Pencatat Nikah/Kantor Urusan Agama Kecamatan Sakti dan
Hal 1 dari 6 hal Salinan Putusan No. 19/Pdt.G/2011/MS-Aceh
Pegawai Pencatat Nikah/Kantor Urusan Agama Kecamatan Kota Sigli, Kabupaten Pidie; 4. Menghukum Pengugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 191.000,-(seratus Sembilan puluh ribu rupiah); Membaca akta permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Mahkamah Syar'iyah Sigli bahwa Pembanding pada tanggal 01 Februari 2011 M. telah mengajukan banding atas putusan Mahkamah Syar'iyah Sigli Nomor: 264/Pdt.G/2010/MS.Sgi tanggal 26 Januari 2011 M, bertepatan dengan tanggal 21 Safar 1432 H. permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawannya pada tanggal 02 Februari 2011 ; Memperhatikan memori banding Pembanding yang diterima Panitera tanggal 07 Februari 2011, yang telah diberitahukan kepada Terbanding tanggal 8 Februari 2011, dan kontra memori banding Terbanding yang diterima Panitera tanggal 14 Februari 2011 yang telah diberitahukan kepada Pembanding tanggal 17 Februari 2011 ; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding Pembanding yang diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara-cara sebagaimana ketentuan perundang-undangan, maka permohonan banding tersebut formal dapat diterima ; Menimbang, bahwa setelah mempelajari dengan seksama putusan Mahkamah Syar'iyah Sigli Nomor: 264/Pdt-G/2010/MS.Sgi tanggal 26 Januari 2011 M. bertepatan dengan tanggal 21 Safar 1432 H. dalam perkara a quo, maka Majelis Hakim Mahkamah Syar'iyah Aceh berpendapat bahwa apa yang telah dipertimbangkan dan diputuskan oleh Hakim Tingkat pertama sudah tepat dan benar, oleh karena itu akan diambil alih menjadi pertimbangan hukum Mahkamah Syar'iyah Aceh sendiri, namun Majelis Hakim perlu menambahkan pertimbangan sebagai berikut:
Hal 5 dari 5 hal Salinan Putusan No. 19/Pdt.G/2011/MS-Aceh.
-
Bahwa, disamping adanya percekcokan yang terjadi antara Pembanding dengan Terbanding sebagaimana pertimbangan Hakim
Pertama,
telah
terbukti
pula
berdasarkan
pengakuan
Pembanding, -
Bahwa Pembanding telah meninggalkan Terbanding selama 2 tahun dan selama itu sudah tidak saling melaksanakan kewajiban hukum maupun kewajiban luhur (hubungan suami isteri) ;
-
Bahwa, alasan Pembanding yang menyatakan Terbanding tidak mau diajak pindah ke tempat lain, dikarenakan Pembanding tidak mau lagi tinggal bersama keluarga besar Terbanding, tidak dapat diterima oleh Majelis Hakim tingkat banding, karena Pembanding dan Terbanding sudah lama tinggal ikut di rumah orang tua Terbanding dan rumah tersebut
merupakan tempat kediaman bersama, kecuali ada
kesepakatan antara Terbanding dengan Pembanding sebagai suami isteri untuk menempati rumah lain, sebagaimana dikehendaki oleh Pasal
32 Undang- Undang Nomor :1 Tahun 1974,
tentang
Perkawinan, dengan demikian maka Pembanding dapat dinyatakan telah meninggalkan Terbanding selama 2 tahun tanpa alasan yang dibenarkan oleh hukum. Berdasarkan bukti tersebut diatas maka alas an cerai Terbanding pun telah sesuai dengan ketentuan Pasal 19 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor : 9 Tahun 1975 ; -
Bahwa,
telah
ditemukan
fakta
pula
berdasarkan
pengakuan
Pembanding, ternyata Pembanding telah menikah lagi dengan perempuan lain bernama Juliani binti Mustafa padahal waktu itu Pembanding dengan Terbanding masih dalam ikatan suami isteri . Dengan demikian Pembanding telah melakukan poligami tanpa prosedur hukum yang berlaku. .Memperhatikan fakta tersebut, Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa antara Terbanding dengan Pembanding tidak mungkin lagi rukun untuk membina rumah tangga Hal 5 dari 5 hal Salinan Putusan No. 19/Pdt.G/2011/MS-Aceh.
dengan penuh cinta kasih sayang sebagaimana dikehendaki Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, rumah tangga Terbanding dengan Pembanding sudah pecah, hubungan antara suami isteri sudah dirasa hampa tanpa ruh, oleh karena itu meneruskan perkawinan yang demikian itu sama halnya dengan menghukum salah satu pihak dengan
penderitaan
yang
berkepanjangan.
Rumah
Tangga
Terbanding dengan Pembanding sudah menggambarkan keadaan rumah tangga sebagaimana dikehendaki Pasal 19 f PP No. 9 tahun 1975 ; Menimbang, bahwa memori banding yang disampaikan Pembanding yang dinyatakan Mahkamah Syar’iyah Sigli dalam memeriksa
kasus
perceraian antara Pembanding dengan Terbanding tidak memeriksa sebagaimana ketentuan Pasal 76 UU No.7 tahun 1989 jo Pasal 22 PP. No. 9 tahun 1975 oleh karena itu putusan tersebut batal demi hukum, tidak dapat diterima oleh Majelis Hakim tingkat banding, sebab proses persidangan yang dilakukan Hakim pertama sudah sesuai dengan hukum acara. Hakim pertama telah mendengarkan keterangan saksi-saksi yang berasal dari keluarga dan orang-orang dekat dengan pembanding dan terbanding bahkan Hakim pertamapun telah menunjuk mediator untuk mendamaikan Terbanding dengan Pembanding akan tetapi tidak berhasil ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas maka putusan Mahkamah Syar’iyah Sigli tersebut harus dikuatkan ; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini mengenai sengketa dibidang perkawinan, sesuai dengan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo. Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006, perubahan kedua Undang-undang nomor 50 tahun 2009 maka biaya perkara dalam tingkat banding dibebankan kepada pembanding ; Mengingat pada pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan serta ketentuan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini; Hal 5 dari 5 hal Salinan Putusan No. 19/Pdt.G/2011/MS-Aceh.
MENGADILI 1. Menerima permohonan banding Pembanding ; 2.Menguatkan
putusan
Mahkamah
Syar'iyah
Sigli
Nomor
264/Pdt.G/2010/MS.Sgi tanggal 26 Januari 2011 M. bertepatan dengan tanggal 21 Safar 1432 H.; 3.Menghukum Pembanding, untuk membayar biaya perkara dalam tingkat banding sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) ; Demikianlah diputuskan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Mahkamah Syar'iyah Aceh pada
hari
Rabu, tanggal 16 Maret 2011 M.
bertepatan dengan tanggal 11 Rabiul Akhir 1432 H. oleh kami Masdarwiaty, MA, yang ditunjuk sebagai Ketua Majelis, Drs. H. Abdul Muin. dan Drs. H. Daroini, M. Hum.masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan putusan tersebut dibacakan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis yang didampingi para Hakim Anggota, dibantu oleh
Hj.
Humaidah, SH. sebagai Panitera Pengganti, tanpa dihadiri pihak-pihak berperkara ; Hakim Ketua, Dto DRA. MASDARWIATY, MA Hakim Anggota
Hakim Anggota.
Dto
Dto
DRS. H. ABDUL MU’IN
DRS. H. DAROINI. M.HUM Panitera Pengganti, Dto Hj. HUMAIDAH, SH
Perincian biaya banding : 1. Biaya Materai Rp.
6.000.-
2. Biaya Redaksi Rp.
5.000.-
3. Biaya Leges
5.000.-
Rp.
4. Biaya proses Rp. 134.000.Jumlah
Rp. 150.000.- (seratus lima puluh ribu rupiah )
Hal 5 dari 5 hal Salinan Putusan No. 19/Pdt.G/2011/MS-Aceh.
Untuk salinan yang sama bunyinya Banda Aceh, 12 April 2011 Panitera Mahkamah Syar’iyah Aceh dto DRS.H. SYAMSIKAR
Hal 5 dari 5 hal Salinan Putusan No. 19/Pdt.G/2011/MS-Aceh.