PUTUSAN Nomor : 07/Pdt.G/2011/MS-ACEH. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar’iyah Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara yang diajukan oleh : Pembanding, umur 46 Tahun, agama Islam, pendidikan SPG, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, tempat tinggal di Kabupaten Bireuen, dalam hal ini telah memberi kuasa kepada M. HUSIN, SH dan YUSRIADI, SH, Advokat/Pengacara pada Kantor Biro Pelayanan Bantuan Hukum “TRIO LEBELS” BIREUEN yang beralamat di Jalan Mesjid Al-Ikhlas No. 3 Geulanggang Teungah Bireuen, dahulu Tergugat sekarang Pembanding ; MELAWAN Terbanding, umur 44 Tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di
Kabupaten Bireuen,
dahulu Penggugat sekarang Terbanding ; Mahkamah Syar’iyah Aceh tersebut ; Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara ini ; TENTANG DUDUKPERKARANYA Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam Putusan Mahkamah Syar’iyah Bireuen Nomor : 199/Pdt.G/2010/MS-Bir tanggal 26 Agustus 2010 bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan 1431 H, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : -
Mengabulkan gugatan Penggugat ;
-
Menetapkan syarat taklik talak telah terpenuhi ; Hal. 1 dari 6 hal. Putusan No. 07/Pdt.G/2011/MS-ACEH
-
Menetapkan jatuh talak satu khul’i dari Tergugat terhadap Penggugat dengan iwadh Rp. 10.000,- (Sepuluh ribu rupiah) ;
-
Memerintahkan kepada Panitera Mahkamah Syar’iyah Bireuen untuk mengirimkan satu helai salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen untuk dicatat dan didaftar dalam register yang disediakan untuk itu ;
-
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 191.000,(Seratus sembilan puluh satu ribu rupiah) ; Membaca akta permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Mahkamah
Syar’iyah Bireuen bahwa Tergugat telah mengajukan banding terhadap putusan Mahkamah Syar’iyah Bireuen Nomor : 199/Pdt.G/2010/MS-Bir tanggal 26 Agustus 2010 bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan 1431 H, permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak Terbanding tanggal 14 September 2010 Memperhatikan memori banding Pembanding tanggal 29 Oktober 2010 yang diajukan oleh kuasa Pembanding dan telah diberitahukan kepada Terbanding tanggal 03 Nopember 2010 dan Kontra memori banding Terbanding tanggal 02 Desember 2010 serta telah diberitahukan kepada Pembanding tanggal 9 Desember 2010 ; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding yang diajukan oleh Tergugat/Pembanding dalam tenggang waktu dan menurut cara-cara yang ditentukan Undang-Undang, maka permohonan banding tersebut formal dapat diterima ; Menimbang, bahwa Mahkamah Syar'iyah Aceh tidak sependapat dengan pertimbangan Hakim pertama yang telah mengabulkan gugatan penggugat dengan dasar pelanggaran ta'lik talak dengan alasan antara penggugat dengan tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena tergugat tidak memberi nafkah lahir batin kepada penggugat selama 3 (tiga) tahun lamanya ; Menimbang, bahwa menurut pendapat Mahkamah Syar'iyah Aceh pelanggaran ta'lik talak disebabkan suami telah meninggalkan 2 tahun atau lebih dan selama itu tidak Hal. 2 dari 6 hal. Putusan No. 07/Pdt.G/2011/MS-ACEH
memberikan nafkah lahir kepada iserinya, bisa diterapkan dalam keadaan apabila suami tersebut tidak mau kembali kepada isterinya. Dalam perkara a quo, tergugat sebagai suami masih mengharapkan untuk dapat rukun kembali dengan penggugat sebagai isterinya, namun penggugat tidak mau menerimanya, bahkan dalam musyawarah keluarga yang telah diadakan untuk mengupayakan perdamaian, selalu tidak berhasil dikarenakan penggugat tetap ingin bercerai dengan tergugat ; Menimbang , bahwa pelanggaran ta'lik talak disebabkan penganiayaan dapat diterapkan, namun dalam kasus a quo, penggugat tidak dapat membuktikan bahwa tergugat telah menganiaya penggugat, kecuali seorang saksi (adik kandung) penggugat), namun seorang saksi saja tidak dapat dijadikan sebagai bukti yang sempurna (unus testis nullus testis/unus nullus rule) dengan demikian tidak memenuhi syarat batas minimal pembuktian; oleh karena itu tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan pembuktian ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas gugatan primer penggugat tidak terbukti oleh karena itu harus ditolak dan dengan demikian putusan Mahkamah Syar'iyah Bireuen Nomor: 199/Pdt.G/2010 /MS.Bir, tanggal 26 Agustus 2010 M bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan 1431 H. tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan dan Majelis Hakim Mahkamah Syar'iyah Aceh akan mengadili sendiri sebagaimana tercantum dalam amar putusan ; Menimbang, bahwa Penggugat dalam gugatannya telah mengajukan tuntutan secara Subsidair yang petitumnya sebagai berikut : 1. Menceraikan penggugat dengan tergugat ) ; 2. Mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono) ; Menimbang,
bahwa
berdasarkan
pengakuan
tergugat
serta
bukti-bukii
dipersidangan, telah ditemukan fakta bahwa antara penggugat dengan tergugat sering terjadi percekcokan rumah tangga yang mengakibatkan mereka berpisah selama kurang lebih 3 tahun, dimana selama itu hak dan kewajiban suami isteri tidak terlaksana sama sekali ;
Hal. 3 dari 6 hal. Putusan No. 07/Pdt.G/2011/MS-ACEH
Meimbang, bahwa tujuan perkawinan untuk membentuk rumah tangga yang bahagia penuh dengan rasa cinta dan kasih sayang sebagaimana dikehandaki Alqur'an Surat Ar-Rum ayat 21 serta Pasal 1 dan Pasal 33 Undang-undang Nomor: 1 Tahun 1974, tentang Perkawinan tidak dapat terwujud ; Menimbang, bahwa memperhatikan fakta-fakta tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa perceraian bagi penggugat dengan tergugat lebih maslahat dari pada dipaksakan meneruskan kehidupan rumah tangga yang nantinya akan menimbulkan penderitaan berkepanjangan baik bagi pergugat maupun tergugat, dan pertengkaran dalam rumah tangga tidaklah selalu digambarkan dengan adanya pertengkaran secara fisik maupun kata-kata yang terucap, melainkan dapat saja suatu pertengkaran itu berupa adanya saling acuh atau tidak ada komunikasi dan mendiamkan satu sama lain yang menunjukkan tidak ada harapan lagi keduanya untuk hidup rukun kembali dalam rumah tangga, secara yuridis telah terbukti rumah tangga tersebut pecah/retak sesuai dengan kandungan pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1975, jo pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas guagatan Subsidair penggugat dapat dikabulkan; Menimbang
bahwa,
Mahkamah
Syar’iyah
Aceh
telah
membaca
dan
memperhatikan keberatan-keberatan Pembanding yang diajukan dalam memori bandingnya namun keberatan tersebut tidak dapat diterima oleh karena judex factie telah memproses perkara ini sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku ; Menimbang, bahwa dengan demikian putusan Mahkamah Syar’iyah Bireuen No. 199/Pdt.G/2010/MS-Bir tanggal 26 Agustus 2010 M bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan 1431 H tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan dan Mahkamah Syar’iyah Aceh akan mengadili sendiri sebagaimana tercantum dalam amar putusan ; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini mengenai sengketa dibidang perkawinan, sesuai dengan pasal 89 ayat (1) undang-undang Nomor: 7 tahun 1989 jo. Undang-undang Nomor ; 3 tahun 2006 jo. Undang-undang Nomor: 50 tahun 2009, maka Hal. 4 dari 6 hal. Putusan No. 07/Pdt.G/2011/MS-ACEH
biaya perkara dalam tingkat pertama dibebankan kepada penggugat dan dalam tingkat banding dibebankan kepada Pembanding; Mengingat pada pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan serta ketentuan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini: MENGADILI -
Menerima permohon banding dari pembanding ;-
-
Membatalkan putusan Mahkamah Syar'iyah Bireuen Nomor: 199/Pdt.G/2010/MS-Bir, tanggal 26 Agustus 2010 M bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan 1431 H. dan dengan mengadili sendiri : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat.; 2. Menjatuhkan talak satu bain shugra tergugat terhadap penggugat ; 3. Memerintahkan Panitera Mahkamah Syar'iyah Bireuen untuk mengrimkan salinan putusan ini kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Jempa, Kabupaten Bireuen untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 4. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp.191.000,(saratus Sembilan puluh satu ribu rupiah) ;
-
Menghukum Pembanding untuk membayar biaya perkara di tingkat banding sebesar Rp.150.000,- ; Demikianlah diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim Mahkamah
Syar’iyah Aceh pada hari Senin tanggal 31 Januari 2011 M. bertepatan dengan tanggal 26 Shafar 1432 H. oleh kami Dra. Masdarwiaty, M.A Hakim Tinggi yang ditunjuk sebagai Ketua Majelis,
Drs. Abdul Muin, SH, dan
Drs. H. Daroini, M.Hum masing-masing
sebagai Hakim Anggota dan diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut yang didampingi para Hakim Anggota dan dibantu oleh Drs. Sabri, S.H. sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh pihak-pihak yang berperkara.
Hal. 5 dari 6 hal. Putusan No. 07/Pdt.G/2011/MS-ACEH
Hakim Anggota
Ketua Majelis
dto
dto
Drs. ABDUL MUIN, SH
Dra. MASDARWIATY, M.A
dto DRS. H. DAROINI, M.Hum Panitera Pengganti dto Drs. SABRI, S.H. Perincian biaya banding :
1. Biaya Meterai 2. Biaya Redaksi 3. Biaya Leges 4. Biaya Poses Jumlah
Rp. 6.000,Rp. 5.000,Rp. 5.000,Rp. 134.000,Rp. 150.000,-------------------- (seratus lima puluh ribu rupiah) --------------
Untuk salinan putusan yang sama bunyinya ; Banda Aceh, 16 Februari 2011 PANITERA MAHKAMAH SYAR’IYAH ACEH dto DRS. H. SYAMSIKAR
Hal. 6 dari 6 hal. Putusan No. 07/Pdt.G/2011/MS-ACEH