P U T U
S A N
Nomor : xxxx/Pdt.G/2011/MS-ACEH. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar’iyah Aceh
yang mengadili perkara perdata pada
tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara: PEMBANDING, umur 43 tahun, Agama Islam, pendidikan tertinggi S-2, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, tempat tinggal di Kota Banda Aceh. Dalam hal ini telah memberikan kuasa
kepada:
MARLIANITA,
SH,
Advokat/Penasehat Hukum, beralamat di Jl. Tgk. Diblang, Lr. Permata Gang Buntu No. 7 Gampong Mulia, Kecamatan Kuta berdasarkan
surat
Alam, Kota Banda Aceh,
kuasa
khusus
tanggal
21
Nopember 2010 yang telah didaftar di Kepaniteraan Perkara Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh No. MS/L/P/SK/92/2010 tanggal 24 Nopember 2010 semula Penggugat sekarang Pembanding; Melawan TERBANDING, umur 39 tahun, Agama Islam, Pendidikan S-2, Pekerjaan Pegawai Negeri, bertempat tinggal di Kabupaten Aceh
Besar,
semula
Tergugat
sekarang
Terbanding; Mahkamah Syar’iyah Aceh; Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara ini; TENTANG DUDUKPERKARANYA
Hal 1 dari 10 hal Put No. 113/Pdt.G/2011/MS-ACEH
Mengutip
segala
uraian tentang hal ini sebagaimana termuat
dalam putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh
Nomor: 260/Pdt.G/
2010/MS-BNA. tanggal 30 Mei 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 26 Jumadil Akhir 1432 Hijriyah yang amarnya berbunyi sebagai berikut: - Mengabulkan gugatan Penggugat; - Menjatuhkan talak 1(satu) ba’in sughra Tergugat terhadap Penggugat; - Menghukum Tergugat untuk membayar nafkah yang lalu kepada Penggugat sebesar Rp. 12,000,000. (Dua belas juta rupiah); - Menetapkan seorang anak perempuan bernama A, berumur 9 tahun, berada dalam asuhan Penggugat (ibunya) sampai anak tersebut mumayyiz; - Menghukum Tergugat membayar nafkah anak tersebut sebesar 600,000. (Enam ratus ribu rupiah) setiap bulannya untuk saat ini
Rp. dan
selanjutnya disesuaikan dengan pertumbuhan dan kebutuhan anak tersebut sampai dengan dewasa/mandiri; - Memerintahkan
Panitera
Mahkamah
Syar’iyah
Banda
Aceh
untuk
mengirimkan 1(satu) ex salinan putusan ini kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama
Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukit
Tinggi, Sumatera Barat (tempat perkawinan dilansungkan) dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, dan Kecamatan
Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar,
tempat tinggal Penggugat dan Tergugat untuk dicatat dalam buku yang disediakan untuk itu; - Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 376,000. (Tiga ratus tujuh puluh enam
ribu
rupiah); Membaca akta pernyataan banding yang dibuat oleh Panitera Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh, bahwa pada hari Jum’at tanggal 10 Juni
Hal 2 dari 10 hal Put No. 113/Pdt.G/2011/MS-ACEH
2011 pihak Penggugat/Pembanding telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak Terbanding tanggal 24 Juni 2011; Membaca dan
memperhatikan memori banding yang diajukan oleh
Pembanding ke Kepaniteraan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh tanggal 25 Juli 2011,
memori banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak
Terbanding pada tanggal 8 Agustus 2011; Telah pula membaca relaas pemberitahuan untuk memeriksa berkas perkara kepada Pembanding tanggal 25 Juli 2011 dan Terbanding tanggal 18 Juli 2011, bahwa Terbanding telah datang untuk memeriksa berkas tanggal 28 Juli 2011 dan Pembanding/Kuasanya tidak datang memeriksa berkas sesuai dengan surat keterangan Meja III No. 260/Pdt.G/2010/MSBNA, tanggal 13 September 2011; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding telah diajukan oleh
Pembanding
sebagaimana
dalam tenggang waktu ditentukan
dan
menurut
cara-cara
perundang-undangan, maka permohonan
banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima; Menimbang, bahwa Pembanding/Penggugat telah mengajukan memori banding pada tanggal 25 Juli 2011 dengan keberatan-keberatannya atas putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh Nomor: 260/Pdt.G/2010/ MS-BNA, tanggal 30 Mei 2011 sebagai berikut: -
Bahwa Judex Factie Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh telah salah dan keliru dalam memberikan pertimbangan hukum tentang kewajiban Terbanding untuk memberikan nafkah yang lalu kepada Pembanding. Dalam menetapkan jumlah nafkah lalu yang harus dibayar Terbanding, judex factie hanya mempertimbangkan tentang keberatan Terbanding yang menyatakan tidak mampu untuk membayar nafkah yang lalu
Hal 3 dari 10 hal Put No. 113/Pdt.G/2011/MS-ACEH
sebesar yang dituntut Pembanding karena kemampuan Terbanding hanya sebesar Rp. 7.000.000,- (Tujuh juta rupiah) sehingga judex factie menetapkan Terbanding harus membayar sebesar Rp. 12,000,000. (Dua belas juta rupiah) tanpa mempertimbangkan bagaimana sulit dan beratnya Pembanding menjalani hidup setelah ditinggal pergi oleh Terbanding yang menikah lagi dengan wanita lain dan tidak pernah diberi nafkah selama
5 tahun. Dalam hal ini judex factie hanya terpaku pada
jumlah angka yang bisa dibayar tanpa mempertimbangkan sisi dampak yang dialami oleh Pembanding baik lahir maupun batin akibat perbuatan Terbanding; -
Juga tidak tepat bila judex factie mendasarkan putusan tentang besarnya nafkah lalu harus dibayar Terbanding pada alat bukti T.1 (slip gaji Terbanding) dan T. 2 (bukti pengambilan kredit Terbanding pada Bank Aceh) karena Penghasilan yang diperoleh Terbanding bukan semata-mata hanya gaji sebagaimana tercantum dalam bukti T.1 karena selain gaji, Terbanding
masih memiliki penghasilan dari sumber lain
seperti TC dan sebagainya. Sedangkan pengambilan kredit (bukti T.2) tidak ada hubungannya sama sekali dengan Pembanding, karena kredit itu diambil setelah Terbanding meninggalkan Pembanding sehingga tidak seharusnya bukti T. 2 menjadi pertimbangan judex factie dalam menetapkan jumlah nafkah lalu yang harus dibayar oleh Terbanding kepada Pembanding; Demikian halnya dengan dalil Terbanding tentang adanya harta bersama yang telah diserahkan oleh Terbanding kepada Pembanding tidak seharusnya dijadikan pertimbangan dalam menetapkan jumlah nafkah lalu yang harus dibayar oleh Terbanding karena selain dalil ini telah Pembanding bantah, Terbanding juga tidak pernah membuktikan kebenaran dalilnya tentang adanya harta bersama yang telah diserahkan
Hal 4 dari 10 hal Put No. 113/Pdt.G/2011/MS-ACEH
kepada Terbanding. Oleh karena putusan judex factie tentang nafkah lalu telah diputuskan berdasarkan pada pertimbangan hukum yang salah dan keliru maka dengan sendirinya putusan judex factie tentang besarnya nafkah lalu yang harus dibayar Terbanding juga telah salah dan keliru dan karenanya harus dibatalkan; -
Bahwa judex factie Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh telah salah
dalam memberikan pertimbangan hukum terkait dengan biaya pemeliharaan anak karena didasarkan kepada pernyataan Terbanding yang menyatakan tidak sanggup memberikan sebesar Rp. 2,000,000. (Dua juta rupiah) setiap bulan sehingga judex factie hanya mendasarkan putusan pada pernyataan Terbanding tersebut. Judex factie tidak mempertimbangkan bahwa selama ini Terbanding telah melalaikan kewajibannya selaku seorang ayah seharusnya Terbanding dihukum untuk membayar biaya pemeliharaan anak sesuai
dengan
tuntutan
Pembanding.
Judex
factie
tidak
pernah
mempertimbangkan dari sisi anak yang selain telah kehilangan kasih sayang ayah, juga tidak diberikan nafkah yang menjadi haknya. Oleh karena putusan judex factie tentang nafkah anak yang harus diberikan setiap bulan oleh Terbanding didasarkan pada pertimbangan hukum yang salah/keliru, maka sudah seharusnya putusan tentang nafkah anak harus dibatalkan; Berdasarkan alasan-alasan yang Pembanding ajukan kehadapan Majelis Hakim yang menyidangkan perkara ini. Untuk itu Pembanding mohon agar memberikan sebagai berikut: 1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan
perkawinan
Penggugat
dan
Tergugat
putus
karena
perceraian dengan segala akibat hukumnya; 3. Menghukum Tergugat membayar nafkah yang lalu sebesar Rp. 2,000,000. (Dua juta rupiah) setiap bulanya terhutung sejak bulan
Hal 5 dari 10 hal Put No. 113/Pdt.G/2011/MS-ACEH
September 2006 sampai dengan putusan dalam perkara ini berkekuatan hukum tetap; 4. Menetapkan anak yang lahir dalam perkawinan Penggugat dan Tergugat (A pr. 9 tahun) berada dalam asuhan Penggugat selaku ibunya; 5. Menghukum Tergugat untuk memberikan biaya hidup dan pendidikan untuk anak tersebut sebesar Rp. 2,000,000. (Dua juta rupiah) setiap bulan dan nanti akan disesuaikan dengan kebutuhan sampai anak dewasa; Menimbang, bahwa sesuai dengan putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 143/Sip/1956 tanggal 14 Agustus 1957 Hakim tingkat Banding tidak harus meninjau serta mempertimbangkan keberatankeberatan Pembanding satu-persatu, melainkan cukup memperhatikan dasar dan dalil pertimbangan Hakim Tingkat Pertama dan kemudian menyatakan sikap; Menimbang, bahwa Mahkamah Syar’iyah Aceh setelah mempelajari dengan seksama berkas perkara banding a quo, berpendapat bahwa atas dasar apa yang telah dipertimbangkan Yudex Factie dalam memutuskan perkara ini sudah benar dan tepat serta sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, karenanya pertimbangan tersebut sepenuhnya dapat disetujui untuk dijadikan sebagai pertimbangan dan pendapat Mahkamah Syar’iyah Aceh sendiri; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta di persidangan, Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh
berkesimpulan
Penggugat dan Terbanding/Tergugat
bahwa antara Pembanding/
terus menerus terjadi perselisihan
dan pertengkaran, maka tanpa mempersoalkan pihak mana yang salah, terbukti
bahwa
Terbanding/Tergugat
rumah
tangga
Pembanding/Penggugat dengan
telah pecah dan tidak ada
harapan lagi
untuk
hidup dengan rukun dan damai sebagai suami isteri, sehingga melanjutkan
Hal 6 dari 10 hal Put No. 113/Pdt.G/2011/MS-ACEH
rumah tangga yang seperti ini akan menimbulkan mudharat yang lebih besar dari pada mashlahatnya karena tujuan perkawinan sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam sudah tidak lagi terwujud; Menimbang, bahwa sesuai dengan surat gugatan yang diajukan oleh Penggugat/Pembanding pada halaman 2 point 4 menyebutkan bahwa sejak tahun
2004
yang
lalu
rumah
tangga
Penggugat/Pembanding
dengan
Tergugat/Terbanding sudah mulai terjadi perselisihan dan percecokan dalam rumah tangga disebabkan adanya wanita lain; Menimbang, bahwa menurut Berita Acara Persidangan ke 6 pada halaman 2, Tergugat/Terbanding mengakui bahwa terjadinya perselisihan dalam rumah tangga Penggugat/Pembanding dengan Tergugat/Terbanding bahwa mareka sudah pisah atau tidak tinggal bersama lagi sudah 5 tahun lamanya; Menimbang, bahwa sebagaimana terungkap dalam persidangan antara
Penggugat/Pembanding
dan
Tergugat/Terbanding
sudah
pisah
rumah lebih kurang 5 tahun lamanya, maka kondisi objektif rumah tangga seperti
terurai diatas,
rumah
tangga
tangga
Majelis
seperti itu
Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh menilai
tidak lagi
mencerminkan
sebagai rumah
yang harmonis dan bahagia karena masing-masing hidup secara
terpisah,
dimana
masing-masing
mareka
tidak lagi melaksanakan apa
yang menjadi kewajibannya; Menimbang, bahwa berdasarkan pada pertimbangan-pertimbang an tersebut diatas, Majelis berpendapat bahwa alasan Pembanding/Penggugat untuk bercerai dengan
Terbanding/Tergugat telah beralasan hukum yaitu
sesuai dengan maksud Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975
jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum
Islam, maka
berdasarkan
Penjelasan Pasal 39 ayat (2) Undang Undang No.1 Tahun 1974 jo Pasal 22
Hal 7 dari 10 hal Put No. 113/Pdt.G/2011/MS-ACEH
ayat (2) PP No. 9 Tahun 1975 dan Pasal
34
Kompilasi
Hukum
Islam,
gugatan Penggugat/Pembanding dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa mengenai tuntutan nafkah madliyah (yang telah lewat) sebesar Rp. 2,000,000. (Dua juta rupiah) setiap bulannya adalah tuntutan yang berlebihan karena gaji riil Tergugat/Terbanding sebesar Rp. 2,300,000. (Dua juta tiga ratus ribu rupiah) setiap bulan, sedangkan Pengugat/ Pembanding mendalilkan penghasilan lain Tergugat/Terbanding dari TC yang dilaksanakan oleh Tergugat/Terbanding sifatnya insidentil dan tidak dapat dijadikan patokan atau dasar untuk menetapkan penghasilan seorang pegawai; Menimbang, bahwa pertimbangan hukum Yudex factie telah tepat dan benar dalam menetapkan jumlah nominal nafkah yang lalu (madliyah) yang dibebankan kepada Terbanding/Tergugat sebesar Rp. 12,000,000. (Dua belas juta rupiah) menurut kemampuannya, sedangkan penghasilan selain gaji tidak dapat dijadikan dasar untuk menetapkan suatu beban kepada Terbanding/ Tergugat karena essensi dari kewajiban memberikan nafkah bukan littamlik akan tetapi lil’intifa’ dan sesuai pula dengan asas Hukum Islam adalah membebani seseorang menurut kadar kemampuannya, sesuai Firman Allah didalam al-Qur’an dalam Surat al-Baqarah ayat 286; Menimbang, bahwa pertimbangan hukum yudex factie telah tepat dan benar serta memenuhi rasa keadilan dalam menetapkan jumlah nafkah minimum dan atau menurut keperluan bagi seorang Pegawai Negeri Sipil untuk memberikan nafkah terhadap seorang anak bernama Adiibaa Turfha Zahira sesuai kaidah Hukum Islam ”Laa dlarara walaa dlirara” artinya Hakim tidak boleh membebani seseorang yang dapat memberatkan diri orang tersebut dan juga tidak boleh menjadikan orang lain menderita atau terlantar ; Menimbang, bahwa sesuai dengan Pasal 84 Undang-Undang Nomor
07 Tahun
Undang Undang
1989,
Nomor
03
sebagaimana yang telah diubah Tahun
dengan
2006 dan Perubahan Kedua dengan
Hal 8 dari 10 hal Put No. 113/Pdt.G/2011/MS-ACEH
Undang Undang bahwa
Nomor
Panitera
berkewajiban
50
Tahun 2009 tentang Peradilan Agama,
Pengadilan atau Pejabat Pengadilan yang
ditunjuk
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari mengirimkan satu
helai salinan putusan Pengadilan (BHT) tanpa bermaterai
kepada
yang
telah
berkekuatan
hukum
tetap
Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya
meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat untuk mendaftarkan putusan perceraian dalam sebuah daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa berdasarkan pada pertimbangan–pertimbang an
tersebut
di atas, maka putusan Hakim Tingkat Pertama telah tepat dan
benar sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku maka Majelis Hakim Tingkat Banding dapat menerima sepenuhnya pertimbangan hukum yudex factie karenanya putusan perkara a quo dapat dikuatkan; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, sesuai dengan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang 07 Tahun 1989, sebagaimana Undang
Nomor
03
Tahun
Undang-Undang Nomor
yang telah 2006,
dan
diubah
Nomor:
dengan Undang-
Perubahan
Kedua dengan
50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama
maka
biaya perkara ditingkat banding dibebankan kepada Pembanding; Mengingat pada pasal-pasal an serta
dari
peraturan perundang-undang
ketentuan Hukum Islam yang berkaitan dengan perakara ini; MENGADILI
Menerima permohonan banding Pembanding;
Menguatkan
putusan
Mahkamah Syar’iyah
260/Pdt.G/2010/MS-BNA,
Banda Aceh
Nomor:
tanggal 30 Mei 2011 Miladiyah bertepatan
dengan tanggal 26 Jumadil Akhir 1432 Hijriyah;
Menghukum tingkat
Pembanding
untuk
membayar
biaya perkara pada
banding sebesar Rp. 150,000. (Seratus lima puluh ribu rupiah);
Hal 9 dari 10 hal Put No. 113/Pdt.G/2011/MS-ACEH
Demikianlah
diputuskan
dalam
rapat
permusyawaratan
Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh pada hari Kamis, Nopember 2011 Miladiyah,
bertepatan dengan
tanggal 10
tanggal 14 Zulhijjah 1432
Hijriyah, oleh kami Drs. H. Abd. Mannan Hasyim, S.H., M.H, Hakim Tinggi yang ditunjuk sebagai Ketua Majelis, Mu’thi, M.H,
masing-masing
Drs. Ridhuan Santoso dan Drs. A.
sebagai
Hakim
Anggota
berdasarkan
Surat Penetapan Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh Nomor: 113/Pdt.G/2011/ MS-ACEH, tanggal 10 Oktober 2011 dan
diucapkan
pada hari itu juga
dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis yang didampingi para Hakim
Anggota tersebut dan dibantu oleh Drs. Hasanuddin Abbas
sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri pihak-pihak yang berperkara; Hakim Anggota dt Drs. Ridhuan Santoso.
Ketua Majelis Drs. H.Abd. Mannan Hasyim, S.H.,M.H.
Drs. A. Mu’thi, M.H. Panitera Pengganti Drs. Hasanuddin Abbas. Perincian biaya banding : 1. Biaya 2. Biaya 3. Biaya 4. Biaya
Redaksi ……………………………..... Rp. 5,000. Materai ……………………………….. Rp. 6,000. Leges …………………………………. Rp. 5,000. Proses ………………………………… Rp. 134,000.
J u m l a h ……………………………….. Rp. 150,000. ------------------------------- ( Seratus lima puluh ribu rupiah ) --------------------------------
Hal 10 dari 10 hal Put No. 113/Pdt.G/2011/MS-ACEH