P U T U S A N Nomor : 03/JN/2010/MS-ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar’iyah Aceh yang
memeriksa dan mengadili perkara
Jinayat (Khalwat) pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara : 1. N a m a Tempat lahir
: TERDAKWA I (Alm) ; : Tapaktuan ;-
Umur/ Tanggal Lahir : 24 Tahun / 01 Oktober 1985 ; Jenis Kelamin
: Laki-laki ;
Kebangsaan
: Indonesia ;
Tempat Tinggal
: Kabupaten Aceh Selatan ;
Agama
: Islam ;
Pekerjaan
: Swasta ;
Pendidikan
: SMA ;
2. Nama
: FAISYAL BASNI, S.H. ;
Pangkat
: Ajun Jaksa Madya ;
Nip
: 230031455 ;
Jabatan
: Jaksa Penuntut Umum ;
Para Terdakwa tidak ditahan ;Mahkamah Syar’iyah Aceh tersebut ; Setelah membaca berita acara pemeriksaan pendahuluan dan berita acara persidangan serta Putusan Mahkamah Syar’iyah Tapaktuan Nomor : 03/JN/2009/MSy-Ttn tanggal 26 Agustus 2009 M. bertepatan dengan tanggal 5 Ramadhan 1430 H., yang amarnya berbunyi sebagai berikut ;
Hal 1 dari 7 hal Put. No. 03/JN/2010/MS-ACEH
1. Menyatakan Terdakwa I TERDAKWA I dan Terdakwa II TERDAKWA II terbukti secara sah dan menyakinkan telah bersalah melakukan tindak pidana/jarimah Khalwat/Mesum ; 2. Menghukum Kedua Terdakwa dengan “Uqubat Ta’zir/Cambuk di depan umum masing-masing ; Terdakwa I TERDAKWA I sebanyak 7 (tujuh) kali cambuk ; Terdakwa II TERDAKWA II sebanyak 9 (sembilan) kali cambuk ; 3. Menyatakan barang bukti berupa ; -
(satu) lembar celana dalam laki-laki merk Jovak warna abu-abu ;Dikembalikan kepada yang berhak yakni Sudara TERDAKWA I ;-
-
1 (satu) lembar celana dalam perempuan tanpa merk warna kuning muda Dikembalikan kepada yang berhak yakni saudari TERDAKWA II ;
4. Menghukum Kedua Terdakwa untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah ) ; Menimbang, bahwa baik Terdakwa I maupun Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 31 Agustus 2009 telah mengajukan permintaan pemeriksaan dalam tingkat banding terhadap putusan Mahkamah Syar’iyah Tapaktuan Nomor : 03/JN/2009/MSy-Ttn tanggal 26 Agustus 2009 M., bertepatan dengan tanggal 5 Ramadhan 1430 H. permintaan banding mana telah dibaritahukan kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 31 Agustus 2009 ; Menimbang, bahwa Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum tidak mengajukan memori banding ; Menimbang, bahwa permintaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding terhadap putusan tersebut di atas diajukan oleh Terdakwa I dan Jaksa Penuntut Umum dalam tenggang waktu dan dengan cara yang telah ditentukan
Hal 2 dari 7 hal Put. No. 03/JN/2010/MS-ACEH
oleh undang-undang, oleh karena itu permintaan banding tersebut dapat diterima ; Menimbang, bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II oleh Jaksa Penuntut Umum telah didakwa melakukan perbuatan tindak pidana khalwat (mesum) sebagaimana tercantum dalam surat dakwaan tertanggal 29 Mei 2009 Nomor Register Perkara : PDM-33/TTN/05/2009 sebagai berikut : Bahwa mereka Terdakwa I
TERDAKWA I dan Terdakwa II
TERDAKWA II pada hari Senin tanggal 16 Maret 2009 sekitar pukul 23.30 WIB, atau pada waktu lain setidak-tidaknya pada bulan Maret Tahun 2009, bertempat di Kabupaten Aceh Selatan tepatnya didalam rumah milik Terdakwa II atau ditempat lain setidak-tidaknya masih termasuk dalam daerah hukum Mahkamah
Syar’iyah
Tapaktuan,
telah
melakukan
perbuatan
Khalwat/Mesum, perbuatan tersebut dilakukan oleh mereka Terdakwa dengan cara sebagai berikut ; Berawal dari adanya hubungan pekerjaan antara mereka Terdakwa sejak tanggal 1 Maret 2009, dimana terdakwa I sebagai pekerja dan Terdakwa II sebagai majikannya. Selanjutnya pada hari Senin tanggal 16 Maret 2009 pukul 17.00 WIB, ketika Terdakwa I sedang berada didalam rumah milik Terdakwa II lalu Terdakwa II menyuruh terdakwa I memanggil montir/tukang Televisi (TV) untuk memperbaiki Televisi milik Terdakwa II yang rusak. Setelah Terdakwa I memanggil montir/tukang tersebut, lalu terdakwa I menunggu kedatangan montir tersebut dirumah milik Terdakwa II hingga pukul 21.30 WIB, montir tersebut tidak datang juga; Selanjutnya, Terdakwa II dan Anak-anaknya masuk ke dalam kamar/ruang tidur, sedangkan Terdakwa I masih menunggu kedatangan montir tersebut diruangan tamu. Tidak berapa lama kemudian, sekitar 10 menit kemudian, Terdakwa I juga masuk kedalam kamar/ruang tidur yang masih Hal 3 dari 7 hal Put. No. 03/JN/2010/MS-ACEH
kosong yang bersebelahan dengan kamar/ruang tidur Terdakwa II, Kemudian Terdakwa I tidur-tiduran sambil membuka baju namun masih mengenakan celana panjang, sekitar pada pukul 22.00 WIB, tiba-tiba terdakwa II masuk ke dalam kamar/ruang tidur tempat Terdakwa I istirahat (kamar/ruang tidur sebelah) dengan membawa balsam gosok dan langsung berbaring disamping Terdakwa I, Kemudian Terdakwa II
menyuruh Terdakwa I untuk mengusuk
badan/tubuhnya dengan alasan badan/tubuhnya terasa pegal-pegal dan kepalanya pusing. Selanjutnya Terdakwa I bangkit dari tidurnya dan duduk, lalu terdakwa II menyerahkan balsam gosok tersebut pada Terdakwa I dan Terdakwa II langsung telungkup, kemudian Terdakwa I pun mengusuk seluruh badan/tubuh Terdakwa II, mulai dari ujung kaki Terdakwa II sampai ujung kepalanya dengan menggunakan balsam gosok hingga terdakwa II menjadi terangsang (timbul nafsu birahinya), Kemudian Terdakwa II menyuruh Terdakwa I meletakkan balsamnya dan menanggalkan seluruh pakaiannya (hanya
mengenakan/memakai kain sarung), demikian pula Terdakwa II.
Selanjutnya, mereka Terdakwa melakukan hubungan intim/badan selayaknya suami istri hingga Terdakwa I merasakan kenikmatan dan mengeluarkan mani/spermanya; Selanjutnya, Para
Terdakwa
pun
istirahat/tidur berdua
didalam
kamar/ruang tidur tersebut. Namun, tidak beberapa lama kemudian , sekitar 10 menit kemudian tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu rumah milik Terdakwa II, lalu Terdakwa II menyuruh Terdakwa I untuk bersembunyi akan tetapi perbuatan mereka Terdakwa berdua-duaan/bersunyi-sunyian telah di ketahui oleh masyarakat setempat. Selanjutnya mereka Terdakwa beserta barang buktinya dibawa ke Mapolsek Tapaktuan untuk diproses secara hukum ;Bahwa mereka Terdakwa, masing-masing beragama Islam dan berdomisili (bertempat tinggal) sebagai penduduk Kabupaten Aceh Selatan yang Hal 4 dari 7 hal Put. No. 03/JN/2010/MS-ACEH
merupakan bagian dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan mereka Terdakwa mengetahui bahwa di Naggroe Aceh Darussalam telah diberlakukan Syariat Islam, di mana mereka Terdakwa menginsyafi/menyadari bahwa perbuatan Khalwat/Mesum itu hukumnya haram, tetapi mereka Terdakwa tetap saja melakukannya, bahkan sampai pada perbuatan persetubuhan yang telah berkali-kali dilakukan oleh mereka Terdakwa sebelumnya pada waktu lain dan ditempat yang sama ; Perbuatan mereka Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 22 ayat (1) jo. Pasal 5 Qanun Syari’at Islam Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 14 Tahun 2003 tentang Khalwat (Mesum) ;Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum pada pokoknya menuntut agar Para Terdakwa dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana tersebut dalam tuntutannya tertanggal 18 Agustus 2009 sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa I TERDAKWA I dan Terdakwa II TERDAKWA II terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana khalwat/mesum sebagaimana di atur dan di ancam pidana dalam Pasal 22 ayat (1) jo. Pasal 5 Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 14 Tahun 2003 tentang Khalwat (Mesum), sebagaimana dalam Dakwaan Tunggal ; 2.
Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa I TERDAKWA I dan Terdakwa II TERDAKWA II masing-masing berupa pidana “Uqubat cambuk di depan umum sebanyak 9 (sembilan) kali ;-
3. Menyatakan barang bukti berupa ; -
1 (satu) buah celana dalam merk Jovak warna abu-abu; Dikembalikan kepada yang berhak yakni Saudara TERDAKWA I ;
-
1 (satu) buah celana dalam wanita tanpa merk warna kuning muda ;Hal 5 dari 7 hal Put. No. 03/JN/2010/MS-ACEH
Dikembalikan kepada yang berhak yakni Saudari TERDAKWA II ; 4. Menetapkan agar masing-masing Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) ; Menimbang, bahwa Mahkamah Syar’iyah Aceh telah mempelajari dengan seksama putusan Hakim Tingkat Pertama, berita acara persidangan, berita acara penyidikan, keterangan saksi-saksi dan para terdakwa serta buktibukti lain ditinjau dalam hubungan dan rangkaiannya satu sama lain, maka Mahkamah Syar’iyah Aceh dapat membenarkan dan menyetujui pendapat Hakim Tingkat Pertama yang berdasarkan alasan-alasan serta pertimbanganpertimbangan hukum sebagaimana terurai dalam putusannya, dengan benar telah menyatakan bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II terbukti secara sah dan meyakinkan telah bersalah melakukan tindak pidana/ jarimah Khalwat (mesum), sebagaimana diatur dalam Pasal 22 ayat (1) jo. Pasal 5 Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 14 tahun 2003 tentang Khalwat (Mesum), oleh karena itu patut dikuatkan ; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa I dan Terdakwa II telah dinyatakan bersalah, maka kepada mereka perlu juga dihukum untuk membayar biaya perkara dalam dua tingkat peradilan ; Mengingat pada ketentuan pasal-pasal dalam Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang berkaitan dengan perkara ini; M E N G A D I L I -
Menyatakan bahwa permohonan banding dari Terdakwa I dan Jaksa Penuntut Umum dapat diterima ; -
-
Menguatkan
Putusan
Mahkamah
Syar’iyah
Tapaktuan
Nomor
:
03/JN/2009/MSy-Ttn tanggal 26 Agustus 2009 M. bertepatan dengan tanggal 5 Ramadhan 1430 H. -
Hal 6 dari 7 hal Put. No. 03/JN/2010/MS-ACEH
-
Menghukum Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam dua tingkatan peradilan yang dalam tingkat banding sebesar Rp.2.000,- (dua ribu rupiah) ; Demikian diputuskan pada hari Senin
bertepatan
dengan
tanggal
19
Jumadil
Awal
tanggal 3 Mei 2010 1431
H.
dalam
M. rapat
permusyawaratan oleh Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh, yang terdiri dari Drs. Abbas Fauzi, S.H. Hakim Tinggi Mahkamah Syar’iyah Aceh tersebut sebagai Ketua Majelis, Drs. H. Rizwan Syamsuddin dan
Drs. H. Marzuki
Yoesoef, S.H. Hakim-Hakim Tinggi Mahkamah Syar’iyah Aceh tersebut sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa perkara ini berdasarkan penetapan Wakil Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh Nomor : 03/JN/2010/Ms-Aceh tanggal 13 April 2010, dan pada hari itu juga diucapkan oleh Hakim Ketua tersebut dalam sidang yang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh HakimHakim Anggota tersebut, dibantu oleh Murzakiah, S.H, sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa ; Hakim Anggota :
Ketua Majelis
dto.
dto.
DRS. H. RIZWAN SYAMSUDDIN S.H.
DRS. ABBAS FAUZI,
dto. Drs. H. MARZUKI YOESOEF, S.H. Panitera Pengganti dto. MURZAKIAH, S.H. Perincian Biaya Banding : -( dua ribu rupiah )
Rp. 2.000,Untuk salinan yang sama bunyinya; Banda Aceh, 3 Mei 2010 PANITERA MAHKAMAH SYAR’IYAH ACEH
DRS. SYAFRUDDIN Hal 7 dari 7 hal Put. No. 03/JN/2010/MS-ACEH