PUTUSAN Nomor : 02/JN/2010/MS-Aceh. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar'iyah Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara jinayat dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa-terdakwa : I.
Nama lengkap
:
PEMBANDING I
Tempat lahir
:
Tapaktuan
Umur/ Tanggal lahir :
54 tahun / 05 September 1954
Jenis kelamin
:
laki-laki
Kewarganegaran
:
Indonesia
Tempat tinggal
:
Kabupaten Aceh Selatan
Agama
:
Islam
Pekerjaan
:
Pegawai Negeri Sipil
Pendidikan
:
S D ( Tamat)
dahulu sebagai Terdakwa, sekarang Pembanding ; II. Nama lengkap
:
PEMBANDING II
Tempat lahir
:
Samadua (Aceh Selatan )
Umur/tanggal lahir
:
35 tahun / 07 Maret 1973
Jenis kelamin
:
Laki-laki
Kewarnegaraan
:
Indonesia
Tempat tinggal
:
Kabupaten Aceh Selatan
Agama
:
Islam
Pekerjaan
:
Swasta (Jualan )
Pendidikan
:
SMEA (tamat)
dahulu sebagai Terdakwa, sekarang Pembanding ; III. Nama lengkap
:
PEMBANDING III
Tempat lahir
:
Tapaktuan
Umur/tanggal lahir
:
43 tahun / 01 Juli 1965
Jenis kelamin
:
Laki-laki
Kewarnegaraan
:
Indonesia.
Tempat tinggal
:
Kabupaten Aceh Selatan.
Hal 1 dari 10 hal. Pts. No.02/JN/2010/MS.Aceh.
Agama
:
Islam
Pekerjaan
:
Swasta (Jualan )
Pendidikan
:
SD ( kelas VI)
dahulu sebagai Terdakwa , sekarang Pembanding; IV. Nama lengkap
:
Faisyal Basni, SH
Tempat lahir
:
Palembang
Umur/tanggal lahir
:
27 tahun / 27 Maret 1982
Jenis kelamin
:
Laki-laki
Kewarnegaraan
:
Indonesia
Tempat tinggal
:
Kabupaten Aceh Selatan
Agama
:
Islam
Pekerjaan
:
Kejaksaan
Pendidikan
:
S.I Hukum
Jaksa Penuntut Umum Terdakwa tidak ditahan. Mahkamah Syar’iyah tersebut ; Telah membaca berita acara pemeriksaan pendahuluan dan berita acara persidangan dan putusan Mahkamah Syar’iyah Tapaktuan Nomor : 04 / JN / 2009 / MSy-TTN. tanggal 18 Agustus 2009 M bertepatan dengan tanggal 27 Syakban 1430 H yang amarnya berbunyi sebagai berikut ; 1. Menyatakan Terdakwa - Terdakwa PEMBANDING I, PEMBANDING IIdan PEMBANDING III terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak jarimah ( pidana ) maisir ( perjudian ) ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap
Terdakwa-Terdakwa
PEMBANDING I,
PEMBANDING IIdan PEMBANDING III dengan hukuman ‘uqubat cambuk didepan umum masing-masing 6 (enam ) kali cambuk; 3. Menyatakan
barang bukti berupa 2 (dua) set kartu remi
dirampas untuk
dimusnahkan ;
Hal 2 dari 10 hal. Pts. No.02/JN/2010/MS.Aceh.
4. Menyatakan barang bukti berupa uang pecahan Rp. 1.000 sebanyak 13 lembar, Rp. 5.000,- sebanyak 16 lembar, Rp. 10.000,- sebanyak 2 lembar, Rp. 20.000,sebanyak 2 lembar dirampas untuk daerah dan disetor langsung ke kas Baital mal Kabupaten Aceh Selatan ; 5. Menghukum Terdakwa-Terdakwa untuk membayar biaya perkara masing- masing sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) ; Menimbang,
bahwa
baik
Terdakwa-Terdakwa
PEMBANDING
I,
PEMBANDING II dan PEMBANDING III maupun Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 24 Agustus 2009 telah mengajukan permintaan pemeriksaan dalam tingkat banding terhadap putusan Mahkamah Syar’iyah tapaktuan Nomor : 04/JN/2009/ MSy-TTN, tanggal 18 Agustus 2009 M bertepatan dengan tanggal 27 Syakban 1430 H. permintaan banding mana telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum serta kepada Terdakwa pada tanggal 24 Agustus 2009 dengan seksama ; Menimbang, bahwa Terdakwa-Terdakwa telah mengajukan Memori bandingnya tanggal 03 September 2009, sedangkan Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan memori banding dengan suratnya tanggal 11 September 2009; Menimbang, bahwa kesempatan untuk mempelajari berkas perkara telah diberitahukan kepada Terdakwa- Terdakwa 24 Agustus 2009 dan Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 10 September 2009; Menimbang, bahwa permintaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding terhadap putusan tersebut diatas diajukan oleh Terdakwa-Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum dalam tenggang waktu dan dengan cara yang telah ditentukan oleh Undang-undang, oleh karena itu permintaan banding tersebut dapat diterima ;
Hal 3 dari 10 hal. Pts. No.02/JN/2010/MS.Aceh.
Menimbang, bahwa Terdakwa-Terdakwa oleh Jaksa Penuntut Umum telah didakwa dengan dakwaan alternatif melakukan perbuatan tindak pidana maisir sebagaimana
tercantum
dalam
surat
dakwaan
tertanggal
24
Juni
2009,
No.Reg.Perk.PDM-38/TTN/06/2009, sebagai berikut ; DAKWAAN : Bahwa mereka Terdakwa I. PEMBANDING I, II. PEMBANDING IIdan III. PEMBANDING III , bersama–sama dengan temannya: 1. Husnizar dan 2 Amiruddin ( masing-masing Anggota TNI yang dilakukan penuntutan secara terpisah pada Pengadilan Militer) pada hari Selasa tanggal 20 Januari 2009 sekira pukul 04.30 Wib atau pada waktu lain setidak-tidaknya pada bulan Januari tahun 2009, bertempat di desa / Kelurahan Jambho Apha Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan tepatnya di rumah milik Drs. Suharto atau ditempat lain setidak-tidaknya masih termasuk dalam daerah hukum Mahkamah Syar’iyah Tapaktuan, melakukan perbuatan Maisir ( perjudian ), perbuatan tersebut dilakukan oleh mereka terdakwa dengan cara sebagai berikut : -
Pada waktu dan tempat tersebut diatas, ketika saksi Drs. Suharto sedang mengadakan acara keramaian (melek-melek ) dirumahnya, tanpa sepengetahuan saksi Drs. Suharto , kesempatan tersebut dipergunakan oleh mereka terdakwa bersama dengan temannya yaitu : saksi Husnizar dan saksi Amiruddin untuk bermain judi jenis Leng dengan menggunakan kartu remi / joker dan taruhan uang tunai ;
-
Adapun permainan judi jenis Leng yang dimainkan oleh mereka terdakwa bersama dengan saksi Husnizar dan saksi Amiruddin dengan cara : pertama-tama 2 (dua) set kartu remi / joker yang berjumlah 108 ( seratus delapan ) lembar dikocok lalu oleh salah seorang dari mereka terdakwa dan teman-temannya tersebut, lalu kartu remi tersebut
dibagikan masing-masing kepada mereka
Hal 4 dari 10 hal. Pts. No.02/JN/2010/MS.Aceh.
terdakwa dan teman-temannya tersebut hingga masing-masing memperoleh 20 (dua puluh ) lembar kartu remi / joker, setelah kartu remi / joker dibagikan kemudian kartu remi / joker tersebut disusun / diatur sesuai dengan bunga / angka kartu ditangan masing-masing mereka terdakwa dan temannya tersebut, kemudian yang pertama kali memulai permainan adalah yang mengocok dan membagikan kartu remi /joker tersebut, dengan cara meletakkan / menjatuhkan kartu diatas lantai / meja dengan ketentuan bahwa kartu tersebut harus sesuai bunganya dan berurut angkanya ( tiga sampai lima lembar / kartu ) kemudian disusul / dilanjutnya oleh pemain disamping kanannya dan seterusnya, bagi pemain yang tidak memiliki pasangan bunga / berurutan angkanya maka dianggap kartu tersebut telah mati dan pemain tidak dapat bermain lagi, Kemudian setelah semua pemain mendapatkan kesempatan, pemain selanjutnya dapat menyisipkan perlembarnya pada kartu yang telah dijatuhkan dengan ketentuan bunganya sama dan berurutan dan apabila diantara pemain yang tidak dapat menyisipkan kartunya atau membuka kartu sesuai bunganya dan berurut angkanya tiga sampai lima lembar / kartu) maka pemain tersebut di anggap mati (tidak dapat bermain lagi)dan dilanjutkan dengan pemain
berikutnya, demikian seterusnya hingga
kartu ditangan salah satu seorang pemain sudah habis atau permainan tidak bisa dilanjutkan lagi. Kemudian untuk menentukan siapa pemenangnya adalah pemain yang lebih dahulu berhasil menghabiskan kartu yang dipegangnya atau pemain yang memiliki jumlah kartu yang terkecil. Selanjutnya pemain yang menang mendapatkan bayaran dari masing-masing pemain yang kalah secara berurutan dengan hitungan dimulai dari jumlah kartu yang paling kecil membayar sebesar Rp. 2.000.00 ( dua ribu rupiah ) diikuti dengan jumlah dibawahnya dengan kelipatan Rp. 2.000.00 ( dua ribu rupiah ) hingga pemenangnya mendapatkan
Hal 5 dari 10 hal. Pts. No.02/JN/2010/MS.Aceh.
uang tunai sejumlah Rp. 20.000.00 ( dua puluh ribu rupiah ) dalam satu set permainan ; -
Namun, ketika mereka terdakwa bersama-sama dengan saksi Husnizar dan saksi Amiruddin sedang bermain Leng, tiba-tiba datang petugas kepolisian dengan menggunakan pakaian preman yaitu saksi Riki Hendry dan Saki Insanul Mutaqin langsung melakukan penangkapan terhadap mereka terdakwa, selanjutnya mereka terdakwa dan barang buktinya di bawa ke Mapolres Aceh Selatan untuk diproses secara hukum ; Perbuatan tersebut sebagaimana diatur dan diancam/uqubat dalam pasal 23
ayat (1) jo. Pasal 5 Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam No. 13 tahun 2003 tentang Maisir ( perjudian ) ; Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum pada pokoknya menuntut agar Terdakwa dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana tersebut dalam tuntutannya tertanggal 18 Agustus 2009 sebagai berikut : 1. Menyatakan mereka Terdakwa PEMBANDING I, PEMBANDING IIdan PEMBANDING III terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak Pidana “ Perbuatan maisir “
sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam pasal 23 Ayat (1) jo pasal 5 Qanun Provinsi NAD Nomor 13 tahun 2003 tentang maisir ( perjudian ) dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum ; 2. Menjatuhkan
pidana
masing
PEMBANDING I, terdakwa II
–masing
terhadap
mereka
terdakwa
PEMBANDING IIdan terdakwa
I. III
PEMBANDING III berupa “ Uqubat cambuk didepan umum sebanyak 6 ( enam ) kali. 3. Menyatakan barang bukti berupa ; •
2 (dua) set kartu remi /joker atau 108 lembar. Dirampas untuk dimusnahkan.
Hal 6 dari 10 hal. Pts. No.02/JN/2010/MS.Aceh.
•
Uang pecahan Rp. 20.000,- sebanyak 2 (dua ) lembar.
•
Uang pecahan Rp. 10.000,- sebanyak 2 (dua ) lembar.
•
Uang pecahan Rp. 5.000,- sebanyak 16 (enam belas ) lembar.
•
Uang pecahan Rp. 1.000,- sebanyak 13 (tiga belas ) lembar. Dirampas untus Daerah
4. Menetapkan agar masing-masing mereka terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) ; Menimbang, bahwa setelah
Mahkamah Syar’iyah Aceh mempelajari
dengan seksama putusan Hakim Tingkat Pertama, berita acara persidangan, berita acara penyidikan, memori banding dan kontra memori banding serta keterangan saksi dan Terdakwa serta bukti-bukti lain ditinjau dalam hubungan dengan rangkaiannya satu sama lain, maka Mahkamah Syar’iyah Aceh dapat membenarkan dan menyetujui pendirian
Hakim
Tingkat
Pertama
yang
berdasarkan
alasan-alasan
serta
pertimbangan-pertimbangan hukum sebagaimana terurai dalam putusannya, dengan benar telah menyatakan terbukti bahwa Terdakwa-Terdakwa bersalah melakukan jarimah sebagaimana diatur dan diancam dengan uqubat tersebut dalam pasal 23 ayat (1) jo. Pasal 5 Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam No. 13 tahun 2003 tentang Maisir ( perjudian ) ; Selain dari pada itu Hakim Tingkat Pertama telah tepat dan benar dalam memberikan kwalifikasi mengenai kesalahan yang terbukti sebagaimana tercantum didalam amar putusannya sehingga oleh Mahkamah Syar’iyah Aceh dapat menguatkan dan menjadikan sebagai pendapat dan alasan sendiri didalam memeriksa dan mengadili perkara ini.; Menimbang, bahwa hukuman ( ’uqubat ) terhadap pelanggaran Qanun Nomor 13 Tahun 2003 ada dua bentuk yaitu hudud dan ta’zir. Hudud adalah kejahatan yang berhubungan dengan hak Allah dan hukumannya tidak boleh
Hal 7 dari 10 hal. Pts. No.02/JN/2010/MS.Aceh.
dihilangkan atau dikurangi ketika kasusnya telah terbukti. Sedangkan ta’zir adalah kejahatan yang hukumannya tergantung kepada kebijakan penguasa dan hakim dapat menetapkan sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilakukan. Dalam perkara ini telah terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa terdakwa telah melakukan bentuk jarimah dimaksud yakni melanggar pasal 23 ayat (1) jo. Pasal 5 Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam No. 13 tahun 2003 tentang maisir ( perjudian ) ;Menimbang bahwa keberatan dan alasan Terdakwa-Terdakwa yang dinyatakan dalam memory bandingnya, dimana melakukan perjudian ( Maisir) bukan dilakukan dengan sengaja, tetapi menurut tradisi masyarakat desa Jambo Apha, Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan merupakan hukum yang hidup dalam masyarakat ( Living Law ) ; Menimbang bahwa majelis hakim banding berkesimpulan tentang keberatan dan alasan Terdakwa-Terdakwa diatas tidak dapat dibenarkan karena tidak ada tradisi masyarakat Aceh di daerah Tapaktuan yang membenarkan adanya perjudian ditempat kenduri / khitanan seperti yang dilakukan oleh TerdakwaTerdakwa dan apabila perbuatan permainan tersebut hanya sekedar iseng, tentunya tidak memakai taruhan berbentuk uang rupiah sehingga ada yang menang dan ada yang kalah ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, maka Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa putusan Hakim Tingkat Pertama yakni Mahkamah Syar’iyah Tapaktuan
Nomor : 04/JN/2009/ MSy-TTN, tanggal 18
Agustus 2009 M bertepatan dengan tanggal 27 Syakban 1430 H. yang menjatuhkan hukuman hudud terhadap terdakwa sudah tepat dan benar ; Menimbang bahwa sesuai dalam fakta dipersidangan Terdakwa-Terdakwa telah terbukti secra sah dan meyakinkan melanggar pasal 23 Ayat (1), JO Pasal 5 Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Maisir
Hal 8 dari 10 hal. Pts. No.02/JN/2010/MS.Aceh.
( perjudian ) karenanya Putusan Mahkamah Syar’iyah Tapaktuan Nomor : 04 / JN / 2009 / Msy- TTN tanggal 18 Agustus dapat di kuatkan ; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan dihukum maka ia harus dibebankan untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan ; Mengingat firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 90 tentang larangan bermain judi, pasal 23 jo. pasal 5 Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 13 Tahun 2003 dan peraturan perundang-undangan lain yang berkaitan dengan perkara ini ; MENGADILI -
Menerima permohonan banding dari Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum; -
-
Menguatkan putusan Mahkamah Syar`iyah Tapaktuan Nomor : 04 / JN / 2009 / MSy-TTN, tanggal 18 Agustus 2009 M bertepatan dengan tanggal 27 Syakban 1430 H yang dimohonkan banding tersebut ; -
-
Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkatan Peradilan yang dalam tingkat banding sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) ; Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Mahkamah Syar`iyah Aceh pada hari Jum’at tanggal 16 April 2010 M. bertepatan dengan tanggal 01 Jumadil Awal 1431 H. oleh kami Drs. H. Hasanadi Badni , SH. M.Hum. sebagai Ketua Majelis, Drs. Muhammad Is, SH. dan Dra. Masdarwiaty MA, masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana telah diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut pada hari itu juga dalam persidangan terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota serta Drs Azmi sebagai Panitera Pengganti tanpa hadirnya Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum.
Hal 9 dari 10 hal. Pts. No.02/JN/2010/MS.Aceh.
K E T U A d.t.o DRS. H. HASANADI BADNI, SH.M.Hum. HAKIM – HAKIM ANGGOTA : d.t.o DRS. MUHAMMAD Is, SH. d.t.o DRA. MASDARWIATY . MA. PANITERA PENGGANTI d.t.o DRS A Z M I Untuk salinan yang sama bunyinya Banda Aceh, 03 Mei 2010 Panitera Mahkamah Syar’iyah Aceh
DRS. SYAFRUDDIN
Hal 10 dari 10 hal. Pts. No.02/JN/2010/MS.Aceh.