Modul ke:
Fakultas
Program Studi
www.mercubuana.ac.id
Akhlak Islami Rusmulyadi, M.Si.
Pengertian Akhlak • Akhlak berasal dari bahasa arab yakni khuluqun yang menurut loghat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat Menurut Imam Al-Ghazali dalam Alkaf (2000) akhlak adalah kemauan yang kuat tentang sesuatu yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi adat yang membudaya yang mengarah pada kebaikan, dan sesungguhnya akhlak adalah hal ihwal yang melekat pada jiwa dalam wujud tindakan dan perilaku.
• Terdapat lima ciri dalam perbuatan akhlak yaitu: – Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam dalam jiwa seseorang,sehingga telah menjadi kepribadiannya. – Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran.
– Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. – Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesunggunya, bukan main-main atau karena bersandiwara – Sejalan dengan ciri yang keempat, perbuatan akhlak (khususnya akhlak yang baik) adalah perbuatan yang dilakukan karena keikhlasan semata-mata karena Allah, bukan karena dipuji orang atau karena ingin mendapatkan suatu pujian.
Beberapa Akhlak Pribadi Islami • Jujur – Jujur (Shidiq, Honesty) dapat diartikan adanya kesesuaian/keselarasan antara apa yang diucapkan dengan apa yang dilakukan. Lawan dari kejujuran adalah dusta, yaitu ketidaksesuaian apa yang diucapkan dengan apa yang dilakukan. Al-Qur’an memerintahkan umat Islam untuk berlaku jujur. Di antara firman Allah tentang kejujuran diantaranya adalah: “Hai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama-sama orang-orang yang benar” (QS. At-Taubah: 119)
• Tawadhu’ – Tawadhu adalah merendahkan hati tanpa harus menghinakan atau meremehkan harga dirinya. Lawan tawadhu adalah takabur. Seseorang yang takabur merasa dirinya lebih tinggi dan lebih sempurna daripada orang lain, padahal kenyataannya tidak. Allah SWT. berfirman dalam Al-Qur’an: “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong” (QS. An-Nahl: 23) “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina” (QS. Al-Mu’min: 60)
• Bekerja Keras – Bekerja keras (Hubbul ‘Amal, Excellence) merupakan salah satu akhlak islami. Islam memerintahkan umatnya agar cinta bekerja serta menghargai pekerjaan sebagai kewajiban dalam kehidupannya. Umat Islam harus memandang bahwa “bahagia dan nikmat Allah SWT. ada dalam bekerja”. Allah SWT. berfirman: “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung” (QS. Al-Jumuah: 10)
• Menghargai Waktu – Salah satu akhlak Islam yang mendorong sukses pribadi umat Islam adalah menghargai waktu. Allah SWT. berfirman: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benarbenar dalam keadaan merugi. Kecuali orangorang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasehat menasehati supaya kamu mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya kamu menetapi kebenaran” (QS. Al-Ashr: 1-3)
• Berpikir Positif – Berpikir positif adalah pola pikir yang didasarkan pada penyusunan rencana yang matang dalam mencapai tujuan, selalu berusaha untuk mencapai tujuan, dan mengambil hikmah dari setiap kejadian. Allah SWT berfirman dalam AtTaubah ayat 59. “Jikalau mereka sungguh-sungguh ridho dengan apa-apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata: Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan kepada kami sebagian dari karunia-Nya dan demikian pula Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah”.
• Memelihara Amanah – Kesadaran bahwa kita mengemban amanah, akan melahirkan kewajiban moral, yaitu bahwa nilai yang termuat dalam amanah itu kita hargai dengan semangat tinggi sehingga timbulah perasaan bahwa ia harus dijaga, dipelihara, dan dilaksanakan sebaik-baiknya dan sebenarbenarnya. Moral obligation inilah yang disebut sebagai tanggung jawab. Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu menghianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui” (QS. 08: 27)
• Bersyukur Syukur adalah menggunakan atau mengolah nikmat yang dilimpahkan Allah sesuai dengan tujuan yang dianugerahkannya. Artinya, jika kita bersyukur, kita diperintahkan untuk mengolah dan mengelola segala anugerah Allah yang berupa rahmat dengan baik dan benar. Allah SWT. dalam Al-Qur’an: “Dan (ingatlah), tatkala tuhanmu memaklumkan: “sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-ku), maka sesungguhnya azabku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7)
• Hemat atau Hidup Sederhana – Hemat atau hidup sederhana adalah sikap hidup yang mengendalikan diri sendiri untuk mencukupkan kebutuhannya, sehingga tidak boros dan tidak kikir. Terkait dengan hidup hemat, Allah SWT berfirman: “Dan orang-orang yang membelanjakan harta mereka dan tidak berlebih-lebihan, dan tidak pula kikir, adalah pembelajaan itu di tengah antara yang demikian” (QS. Al-Furqan: 67)
Terima Kasih Rusmulyadi, M.Si.