BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Telaga,yang terletak di Jalan Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2012-2013 selama ± 3 bulan dengan rincian waktu sebagai berikut: konsultasi dengan guru mata pelajaran geografi selama 1 minggu, pengumpulan data dilakukan selama 2 minggu, pengolahan data yang didapatkan selama 4 minggu dan penyusunan hasil penelitian selama 3 minggu. 3.2 Desain Penelitian Penelitan ini merupakan penelitian eksperimen dengan Desain penelitian posttest-only control design adalah sbb: Tabel 1. Rancangan Desain Penelitian Kelas
Perlakuan
Post Test
Kelas Eksperimen
X3
XI
Kelas Kontrol
X4
X2
Keterangan: X3 : X4 :
Kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe artikulasi Kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball trowing
XI : X2 :
tes akhir (posttest) untuk kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe artikulasi tes akhir (posttest) untuk kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball trowing
Aspek pembelajaran kedua kelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Table 2. Perbandingan pembelajaran pada kelas control dan eksperimen Aspek Waktu Pertemuan Guru yang mengajar Buku yang digunakan Model
Kelas Eksperimen 2 x 45 menit 2 kali Mahasiswa peneliti Geografi SMA Kelas X. Penerbit Erlangga
Kontrol 2 x 45 menit 2 kali Mahasiswa peneliti Geografi SMA Kelas X. Penerbit Erlangga
Pembelajaran kooperatif tipe artikulasi
Pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing
3.2.1 Variabel Penelitian 1) Variabel eksprimen Variabel eksperimen yaitu perlakuan mengarah pada model yang digunakan dalam hal ini, subyek yang dijadikan kelas eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe artikulasi dan kelas control menggunakan pembelajaran tipe snowball trowing. 2) Variabel Respon Variabel respon yaitu hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan pembelajaran tipe artikulasi pada kelas eksperimen dan pembelajaran tipe snowball trowing pada kelas kontrol. Hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran terhadap kegiatan penelitian dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan pada proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh peneliti. 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2011:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah kelas X SMA Negeri 1 Telaga yang berjumlah 320 siswa dan terbagi menjadi dua belas kelas dengan jumlah masing-masing kelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2. Distribusi Jumlah Kelas X SMA Negeri 1 Telaga Kelas X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12
Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan 5 25 5 24 6 13 13 15 7 14 11 18 10 17 10 18 10 20 9 12 8 11 10 11
Total 30 29 19 28 21 29 27 28 30 21 19 21
Jumlah 104 198 302 Sumber : Tata Usaha T.A SMA N 1 Telaga Tahun Pelajaran 2012/2013
3.2.2 Sampel Menurut Sugiono (2011:118) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dari dua belas kelas yang ada, akan diambil dua kelas sebagai sampel yang dianggap homogen. Cara pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik Cluster random sampling (sampel acak berkelompok). Dari dua belas kelas diambil dua kelas sebagai sampel yang dianggap dapat mewakili keseluruhan
populasi kelas X yang homogen. pengambilan sampel secara acak berkelompok dari dua belas kelas dan yang terpilih adalah kelas X3 dan kelas X5 dengan cara undian. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dengan melihat perbedaan kelas yang menggunakan pembelajaran tipe artikulasi dan kelas yang menggunakan pembelajaran tipe snowball trowing, maka tehnik pengumpulan data yang telah dilakukan adalah: 1) Tes, Test merupakan instrument pokok pengumpulan data untuk menyaring hasil belajar siswa pada pelajaran geogarafi, yang diberikan pada akhir pembelajaran, baik kelas ekprimen maupun kelas kontrol. Butir soal yang digunakan adalah dengan jumlah soal 7 items. Tes hasil belajar yang diukur adalah ranah kognitif Pengetahuan (C1), Pemahaman (C2), Aplikasi (C3), dan Analisis (C4). Sebelum tes digunakan terlebih dahulu divalidasi dan reabilitasi.
2) Observasi, Observasi merupakan bentuk tehnik pengumpulan data pendukung untuk pembahasan hasil penelitian.pengamatan dilakukan oleh guru mitra khusus Guru Geografi untuk mengamati proses pembelajaran oleh guru dan mengamati aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran. Hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran terhadap kegiatan penelitian dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh peneliti. 3.4 Pengujian Validitas Instrumen Adapun data – data hasil penelitian diuraikan pada berikut: Langkah awal yang dilakukan peneliti yakni menyusun
instrumen tes. yang
digunakan sebagai pengumpulan data berupa tes hasil belajar siswa. Sebelum digunakan tes tersebut, terlebih dahulu divalidasi pada dosen ahli dari jurusan fisika dan guru ahli geografi
SMA Negeri 1 Telaga. Untuk memperkuat hasil dari validasi ini, lembar tes hasil belajar diuji coba untuk memperoleh data secara statisktik yakni diujicobakan pada kelas lain yang bukan kelas merupakan kelas perlakukan yakni kelas X7 yang bejumlah 20 orang. Hasil dari uji coba ini digunakan sebagai pengujian validitas dan reabilitas tes, apakah tes yang digunakan betul-betul valid dan reliable. Pengujian validitas yang digunakan untuk instrumen tes hasil belajar siswa adalah Korelasi Product Moment sedangkan reabilitas digunakan rumus alfa Cronbach. Jumlah butir soal yang diuji cobakan adalah 7 butir soal. Dari hasil perhitungan pada lampiran (6). validitas dan reliabilitas tes untuk taraf signifikan α = 0.05 dan N = 20, diperoleh harga rdaftar r(0.05)(20) = 0,423. Hasil ini menunjukan bahwa semua Item tes yang digunakan berstatus valid dan reliabel. Validitas yang digunakan adalah validitas isi, yang berhubungan dengan sejauh mana suatu alat pengukuran mampu mengukur apa yang seharusnya diukur oleh alat berdasarkan kriteria tertentu, dengan memperhitungkan apakah isi tiap butir tes yang digunakan mencerminkan isi kurikulum yang seharusnya diukur atau tidak. cara pengujian validitas isi yakni dengan membandingkan kisi-kisi soal dengan kompetensi dasar atau indikator pencapian. butir soal dianggap valid jika memenuhi indikator pencapian dalam soal-soal. Validitas item tes diukur dengan mengkorelasikan skor tiap item dengan jumlah skor tetap sebagai kriteria dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari person sebagai berikut :
N XY X Y rxy =
N X
2
X N Y Y 2
2
2
.....................(Bambang, 2002 : 51)
Dimana N : Jumlah responden X : skor mentah variabel X skor mentah variabel Y
Y :
Dalam penelitian ini, item tes hasil belajar dikatakan valid jika koefisien validitasnya yaitu rxy ≥ 0,423 dan item tes hasil belajar dinyatakan tidak valid apabila koefisien validitasnya ≤0,423. Uji validitas ini dilakukan pada kelas IPS1 dengan jumlah 20 orang. Koefisien validitas pada setiap item tes bisa dilihat pada tabel 3.4 dan tabel kritis nilai Product Moment dapat dilihat pada lampiran (6).
Tabel 3. Validitas Setiap Item Tes No Item Tes 1 2 3 4 5 6 7
Koefisien Korelasi (rhitung) 0,614 0,501 0,687 0,508 0,455 0,563 0,526
Harga (rtabel) 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan table 3 diatas, dapat disimpulkan bahwa dari tujuh (7) item soal yang digunakan berstatus valid pada taraf α = 0,05 dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (7). 3.4.1 Pengujian Reabilitas tes Reabilitas bisa diartikan sejauh mana ketepatan suatu alat pengukuran yang digunakan sehingga bisa dipercaya dalam penggunaannya. reabilitas tes berhubungan dengan tingkat kesahihan tes, semakin sedikit tingkat kesalahan dalam tes maka tes tersebut akan semakin reliabel. koefisien reabilitas pada penelitian ini diukur dengan menggunakan rumus Alpha Crombach :
2 k b r11 1 ……………… (Arikunto, 2007:180) t 2 k 1
Keterangan:
K ∑
: Reliabilitas tes : Banyaknya soal 2 : Jumlah varians skor tiap-tiap item : Varians total
Dari hasil perhitungan reliabilitas tes pada lampiran 5 diperoleh rhitung = 1,1083, dan rtabel = 0,423 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tes yang digunakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data pada penelitian ini. 3.4.2 Lembar pengamatan keterlakasanaan pembelajaran Adapun keterlaksanaan pembelajaran diolah secara deskriptif. Selanjutnya hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua menujukan peningkatan positif terhadap keterampilan ketrampilan peneliti dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Artikulasi dan pembelajaran kooperatif tipe Snowball Trowing pada proses pembelajaran. 3.5 Teknik Analisis Data Tahapan – tahapan yang dilakukan dalam menganalisis data hasil penelitian adalah sebagai berikut: 3.5.1 Pengujian Normalitas Data Untuk menguji data, apakah data hasil penelitian yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak terdistribusi normal, digunakan pengujian statistika dengan persamaan:
2
k
X hitung i 1
Keterangan:
fo fe2 fe
fo : Frekuensi hasil pengamatan fe : Frekuensi hasil yang diharapkan Pengujian normalitas data dalam penelitian ini didasarkan pada hipotesis statistik berikut: H0 =
Data skor test hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen atau kelas kontrol terdistribusi normal
H1 =
Data skor tes hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen atau kelas kontrol yang tidak terdistribusi normal. Kriteria pengujian normalitas data ini adalah terima hipotesis H0 jika C2hitung
X2 (1-
α) (K - 1), dengan X2 (1-α) (K - 1) diperoleh dari daftar distribusi nilai persentil untuk dk = (k - 1) dan taraf
= 0,05.
3.5.2 Pengujian Homogenitas Varians Pengujian homogenitas varians ini bertujuan untuk mengetahui keseragaman kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dijadikan sebagai objek penilaian. Pengujian homogenitas varians ini diuji dengan menggunakan uji Barlett statistik chi kuadrat di uji dengan menggunakan persamaan berikut: X2hitung = (In 10) [B - ∑(dk) log si2 ........................... (Sudjana, 2002 : 263) dengan persamaan dk = ukuran sampel B = (Log S2) x ∑(ni-1)
S
2
(n 1) S (n 1)
2
i
i
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Untuk tarap nyata α= 0,05 dk = (1 - ½ ) (k - 1) Jika X2hitung ≥ X2tabel, berarti tidak homogen dan jika X2hitung ≤ X2tabel. sehingga dengan demikian hipotesis Ho diterima, dalam arti kedua belas yang dijadikan sampel penelitian adalah benar – benar homogen. 3.6 Pengujian Hipotesis Penelitian Setelah pengujian normalitas data dilakukan, maka hasil pengujian dari normalitas data tersebut digunakan dalam menentukan pemilihan statistik uji yang akan digunakan pada pengujian hipotesis penelitian. Rata-rata skor kemajuan belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol diuji dengan menggunakan uji statistik parametrik dengan statistik uji t. pengujian ini dimaksud untuk menentukan penyesuaian hasil belajar siswa pada kedua kelas objek penelitian apabila kedua data sampel penelitian terdistribusi normal. Statistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:
t
X 1 X 2
= S
1 1 n1 n 2
Dengan: t = nilai hitung − X = nilai rata-rata kelas eksperimen − X = nilai rata-rata kelas kontrol = jumlah respon kelas eksperimen = jumlah respon kelas kontrol = simpangan baku (Sudjana, 2002: 239)
Hipotesis statistik pada kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut: H0 : ρ=0: artinya tidak terdapat perbedaan Perbedaan Antara Hasil Belajar SiswaYang Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Artikulasi
dengan Yang Menerapkan Model Pembelajaran Snowball Throwing di SMA Negeri 1 Telaga. H1 : ρ0: artinya terdapat Perbedaan Antara Hasil Belajar Siswa Yang Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Artikulasi dengan Yang Menerapkan Model Pembelajaran Snowball Throwing di SMA Negeri 1 Telaga. Kriteria pengujian untuk uji hipotesis adalah teriama H0 jika t1- ( 1-1 2 ) < t < - 1/2 , dimana t1 – ( 1-1 2 ) dapat dari daftar distribusi t dengan dk= (n1 + n2 - 2) dan peluang (1 – 1/2 ). Untuk harga t lainnya H0 ditolak. Dengan demikian data skor kemampuan siswa diperoleh nilai thitung = 3,85. Sedangkan criteria pengujian pada taraf signifikan α = 0.05 dari daftar distribusi t diperoleh tTabel Sebesar = 2,03. Oleh karena thitung lebih besar dari tdaftar dan thitung tidak berada pada daerah penerimaan yaitu = -2,03 sampai dengan + 2,03 maka hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima yaitu terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe artikulasi dengan yang menerapakan model pembelajaran snowball throwing di SMA Negeri 1 Telaga.