20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini di laksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI semester genap tahun ajaran 2012/2013 selama ± 2 bulan ( Mei- Juni 2013 ) 3.2 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk memberikan gambaran serta menganalisis kemampuan komunikasi matematika siswa pada materi statistika di SMA Negeri 2 Gorontalo 3.3 Jenis Data dan Sumber Data 3.3.1 Jenis Data Data dalam penelitian berupa data primer tentang kemampuan komunikasi matematika siswa pada materi statistika 3.3.2 Sumber Data 1. Sumber teoritik, yaitu sejumlah literature yang berhubungan dengan masalah yang di teliti 2. Siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 2 Gorontalo Tahun Pelajaran 2012/2013
20
21
3.4 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Gorontalo pada semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013 sejumlah 150 siswa. Oleh karena keterbaasan waktu dan faktor lainnya, maka subjek penelitian difokuskan pada satu kelas yaitu XI IPA 3 Semester Genap yang memiliki jumlah siswa sebanyak 30 orang siswa. Penarikan sampel dalam penelitian ini mengguakan teknik purposive sampling.Menurut Arikunto (2010: 183) purposive sampling berarti penarikan sampel karena tujuan tertentu. 3.5 Variabel Penelitian Penelitian ini terdapat satu variabel yaitu kemampuan komunikasi matematika siswa pada materi statistika 3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa cara/teknik yaitu tes dan wawancara. 1. Tes, yaitu teknik yang digunakan sebagai upaya untuk memperoleh data primer tentang kemampuan komunikasi matematika siswa pada materi statistika. Tes yang di gunakan dalam penelitian ini adalah tes berbentuk uraian 2. Wawancara, sebagai teknik pendukung di samping tes untuk memperoleh gambaran dalam menganalisisi kemampuan komunikasi matematika siswa pada materi statistika. Obyek wawancara berjumlah 6 orang yang dipilih
22
berdasarkan nilai yang diperoleh pada tes sebelumnya, yakni 2 orang memiliki kemampuan komunikasi matematika rendah, 2 orang siswa memilki kemampuan sedang, dan 2 orang siswa dengan kemampuan tinggi 3.7 Instrumen Penelitian Kisi – kisi instrumen kemampuan komunikasi matematika Indikator komunikasi matematika Kemampuan menghubungkan gambar, grafik atau diagram kedalam ide matematika
Kemampuan Menjelaskan suatu situasi, ide secara tulisan dengan gambar, grafik atau diagram Kemampuan menyatakan peristiwa sehari – hari dalam bahasa atau simbol matematika
Kemampuan yang Deskriptor Diukur Membaca data 1. Jika diberikan data dalam bentuk dalam diagram diagram serta batang, maka siswa menentukan rata – dapat menunjukan rata cara menghitung rata – rata 2. Jika diberikan data dalam diagram garis, maka siswa dapat menunjukan cara menghitung rata 3. Jika diberikan data dalam diagram lingkaran, maka siswa dapat menunjukan cara menghitung rata – rata Menyajikan data Jika diberikan data dalam dalam bentuk bentuk tabel, maka siswa histogram dan dapat menyajikannya poligon dalam bentuk histogram dan poligon Memecahkan Jika diberikan masalah masalah sehari – yang berhubungan hari yang dengan statistika, maka berhubungan siswa dapat mencari dengan statistika ukuran pemusatan untuk mencari datanya ukuran pemusatan data
No Soal 1
2
3
4
5 6
23
Rubrik penilaian komunikasi matematika Level
Kategori
0
Tidak ada jawaban, jika ada hanya berupa diagram yang penjelasannya salah dan perhitungan matematikanya salah Hanya sedikit penjelasan yang benar, beberapa perhitungan yang dinyatakan salah, misalnya keliru dalam menggunakan rumus dan penggunaan operasi hitung Penjelasan secara matematik sesuai dengan apa yang ditanyakan, tapi diagram yang ditunjukan belum jelas dan perhitungannya sebagian masih salah Jawaban yang dikemukakan benar, diagram hampir lengkap dan sesuai dengan masalah Jawaban benar dan lengkap, perhitungannya benar serta diagram yang ditunjukan tepat dan benar
1
2
3 4
3.8 Teknik Analisis Data Tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematika siswa berbentuk uraian, pemberian skor hasil tes siswa didasarkan pada indikator yang akan dicapai. Setelah diperoleh skor tes kemampuan komunikasi matematika siswa, data akan dihitung dengan 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘𝑖𝑟 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 × 100 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
24
Selanjutnya akan ditentukan kategori skor yang diperoleh siswa. Kriteria skor tes kemampuan komunikasi matematika siswa sebagai berikut: Kriteria Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Berdasarkan Skor Tes yang di Tetapkan : Rentang skor tes kemampuan komunikasi matematika 70-100
Kemampuan Komunikasi Tinggi
50-69
Kemampuan Komunikasi Sedang
0-49
Kemampuan Komunikasi Rendah
Kategori
( Sumber: Pedoman Akademik 2009/ 2010 ) Sedangkan hasil yang diperoleh dari wawancara dianalisis untuk memperkuat hasil tes kemampuan komunikasi matematika yang diberikan pada siswa 3.9 Tahapan – tahapan penelitian Adapun tahapan-tahapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Tahapan persiapan meliputi penyediaan instrumen penelitian Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti.
Sebelum melakukan penelitian, pertama – tama peneliti menyediakan instrumen penelitian berupa tes bentuk uraian dan pedoman wawancara yang sudah diuji validitas konstruksinya dan validitas isi 2.
Pemberian Tes bentuk uraian kepada subjek penelitian Tes merupakan salah satu teknik pengumpul data. Tes yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes berbentuk uraian. Tes ini akan diberikan pada subjek penelitian yaitu kelas XI IPA 3 yang berjumlah 30 siswa yang bertujuan untuk
25
mengetahui kemampuan komunikasi matematika pada siswa. Tes yang diberikan pada subjek penelitian adalah tes yang sudah divalidasi oleh beberapa dosen dan sudah di uji cobakan di kelas lain untuk mengetahui validitas butir instrumen a. Validitas Butir Instrumen Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrument. Untuk menguji tingkat validitas digunakan uji korelasi product moment yaitu :
rxy
N x
N xy x y 2
x N y 2 y 2
2
(Sugiyono, 2012:228)
Dimana: 𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi product moment 𝑥 = Jumlah skor untuk setiap item 𝑦 = Jumlah skor total untu keseluruhan item 𝑁 = Jumlah responden Interpretasi besarnya koefisien korelasi dilakukan berdasarkan patokan sebagai berikut : Koefisien Korelasi (r)
Interpretasi
0,80 < r 1,00
Sangat tinggi
0,60 < r 0,80
Tinggi
0,40 < r 0,60
Cukup
0,20 < r 0,40
Rendah
r 0,20
Sangat rendah
26
Dengan melihat harga 𝑟𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟 dan membandingkannya dengan 𝑟𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (dapat dilihat pada lampiran 6) maka dapat disimpulkan satu nomor soal tidak valid. Koefisien dan status validasi tersebut dapat di lihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.1 koefisien dan status validasi No soal
Koefisien validasi
Status valid
1
0,734
Valid
2
0,607
Valid
3
0,443
Valid
4
0,485
Valid
5
0,001
Tidak Valid
6
0,528
Valid
7
0,419
Valid
b. Uji Reliabilitas Tes Untuk pengujian reliabilitas tes dilakukan dengan menggunakan rumus: r11
k σ2b = 1− 2 k−1 σ1
Adapun dalam menentukan varians setiap item soal dengan rumus: ( X)2 X − n σ12 = n 2
(Arikunto, 2010 : 239)
27
Klasifikasi besarnya koefisisen reliabilitas berdasarkan patokan menurut J.P Guilford sebagaimana yang dikutip sulistyowati (2009:70) adalahsebagaiberikut: 0,80< r 11 1,00 : korelasi sangat tinggi 0,60< r 11 0,80 : korelasi tinggi 0,40< r 11 0,60 : korelasi cukup 0,20< r 11 0,40 : korelasi rendah 0,00< r 11 0,20 : korelasi sangat rendah Tabel 3.2 Hasil perhitungan varians setiap soal No. Soal
σ2i
Varians
1
𝜎12
3,39
2
𝜎22
5,02
3
𝜎32
2,44
4
𝜎42
3,95
5
𝜎52
1,54
6
𝜎62
7,69
7
𝜎72
1,92
Dari hasil perhitungan di peroleh varians total 41,08 dan reliabilitas tes 𝑟11 = 0,430. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tes reliable (lampiran 6) yang berarti dapat di gunakan sebagai alat pengumpul data pada penelitian ini. 3.
Analisis data Setelah diperoleh data dari hasil pengumpulan data berupa tes bentuk uraian,
tahap selanjuutnya adalah analisis data. Data yang sudah diperoleh kemudian diolah, dianalisis sehingga mendapatkan hasil
28
4.
Pelaksanan wawancara Wawancara adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan peneliti guna
memperkuat hasil tes kemampuan komunikasi matematika siswa yang diberikan. Obyek wawancara berjumlah 6 orang yang dipilih berdasarkan nilai yang diperoleh pada tes sebelumnya, yakni 2 orang siswa memilki kemampuan rendah, 2 orang siswa memilki kemampuan sedang, dan 2 orang siswa meemiliki kemampuan tinggi 5.
Penarikan kesimpulan dari data yang diperoleh serta pelaporan hasil penelitian Setelah data dikumpulkan, dianalisis serta diinterpretasi kemudian peneliti
menarik kesimpulan sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan. Setelah itu dilaporkan hasil penelitian tersebut dalam bentuk uraian dan kemudian dipresentasekan