BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian akan di laksanakan di Panti Sosial Tresna Werdha “ILOMATA” Kota Gorontalo. Adapun alasan dalam pemilihan lokasi karena belum perna dilakukan penelitian dan tersedianya sampel yang menandai. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mey-Juni 2013. 3.2 Desain penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah survey deskriptif yaitu untuk mendeskripsikan pengetahuan dan sikap lansia tentang Reumatik di Panti Sosial Tresna Werdha Ilomata Kota Gorontalo 2013. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang ada di Panti Sosial Tresna Werdha Ilomata Kota Gorontalo dengan jumlah 35 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 28 orang perempuan. 3.3.2 Sampel Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan sampling jenuh. Oleh karena itu, jumlah sampel dalam penelitian ini sama dengan jumlah populasi yang terpilih. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah :
31
1. Kriteria inklusi : a. Lansia yang tinggal Di Panti Sosial Tresna Werhda Ilomata Kota Gorontalo. b. Lansia yang berumur 60 tahun keatas. c. Lansia yang mampu melihat atau mendengar. d. Lansia yang bersedia menjadi responden. e. Lansia yang mampu berkomunikasi. 2. Kriteria Ekslusi : a. Lansia dengan gangguan penglihatan dan pendengaran. Tidak mampu berkomunikasi dengan baik dan sudah tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari. b. Lansia mengundurkan diri secara tiba-tiba saat penelitian berlangsung. c. Lansia yang menolak menjadi responden. 3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.4.1 Variabel Penelitian Klasifikasi variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap lansia tentang arthritis rematoid. 3.4.2 Definisi Operasional Pengetahuan dan sikap lansia tentang Reumatik diukur dengan menggunakan kuesioner penelitian dengan menggunakan skala pengukuran ordinal melalui bantuan wawancara terstruktur. Kategori pengetahuan dan sikap responden tentang Reumatik meliputi sebagai berikut:
a. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden tentang Reumatik yang meliputi pengertian, penyebab, keluhan utama, dan cara penatalaksanaan. Dengan ketentuan kategori pengetahuan sebagai berikut. Menurut Arikunto , pengetahuan,sikap dapat diukur sebagai berikut: Tingkat pengetahuan di identifikasikan dengan skor sebagai berikut: 1. Pengetahuan kategori baik dengan persentase 76 – 100 %
apabila
responden mampu menjawab 11-15 pertanyaan dengan benar. 2. Pengetahuan kategori cukup dengan persentase 56 – 75 % apabila responden mampu menjawab 6-10 pertanyaan dengan benar. 3. Pengetahuan kategori rendah dengan persentase 40 –55 % apabila responden mampu menjawab 1-5 pertanyaan dengan benar. b. Sikap adalah pendapat atau penilaian responden terhadapReumatik. Sikap di identifikasikan dengan skor sebagai berikut: 1. Sikap kategori baik dengan presentase 76-100 % apabila responden mampu menjawab 7-10 pertanyaan dengan benar. 2. Sikap kategori cukup dengan presentase 56-75 % apabila reponden mampu menjawab 4-6 pertanyaan dengan benar. 3. Sikap kategori kurang dengan presentase 40-55 % apabila responden mampu menjawab 1-3 pertanyaan dengan benar. Definisi operasional lansia danReumatik adalah: 1. Lansia adalah seseorang orang yang telah berusia ≥ 60 tahun ke atas. Obyek dalam penelitian ini adalah lansia di PTSW Ilomata Kota
Gorontalo, yang mencakup kelompok lansia dini, kelompok lansia, dan ataupun kelompok lansia resiko tinggi. 2. Rematik adalah penyakit pada persendian di mana terjadi kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat berhubungan dengan lanjut usia , terutama pada sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban. 3.5 Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data Untuk memperoleh data atau informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengumpul data sebagai berikut: 1. Sumber Data Penelitian a. Data Primer Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden menggunakan kuesioner. b. Data sekunder Data sekunder diperoleh dari pihak panti sosial tresna Wherdha “ILOMATA” tahun 2013. 2. Wawancara Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara berstruktur, dimana sebelum proses wawancara dimulai telah dipersiapkan terlebih dahulu pedoman wawancaranya dalam hal ini digunakan kuesioner sebagai pedomannya. 3. Instrument Pengumpulan Data Instrument yang digunakan untuk mengetahuigambaran pengetahuan dan sikap lansia tentang reumatik dengan menggunakan wawancara terstruktur
melalui bantuan (kuesioner) sebagai pedoman wawancara bagi peneliti. Kuesioner yang digunakan terbagi atas tiga bagian yakni: a. Kuesioner A : Data demografi responden (lansia) yang terdiri dari umur responden, jenis kelamin, pendidikan terakhir, perkawinan, dan pekerjaan. b. Kuesioner B : Pertanyaan yang diajukan kepada responden (lansia) yang dapat menggambarkan tingkat pengetahuan tentang Reumatikdengan menggunakan skala Gutman. Pertanyaan tersebut berupa pilihan ganda dengan 3 pilihan jawaban, yakni terdiri dari pilihan yang benar, salah, dan tidak tahu. Jika responden menjawab benar diberi skor 1 dan jika responden menjawab salah atau memberikan jawaban tidak tahu maka diberi skor 0. c. Kuesioner C : Pertanyaan yang diajukan kepada responden (lansia) yang dapat menggambarkan sikap tentangReumatik dengan menggunakan skala LIKERT. Pertanyaan tersebut berupa pilahan dengan 4 pilihan jawaban, SS, S, TS, STS . yakni SS dengan skor 4, S dengan skor 3 ,TS dengan skor 2 dan STS dengan skor 1. 3.6 Teknik Analisis Data Analisa data dilakukan dengan menggukan analisa deskriftif yaitu dengan menggunakan rumus presentase, (machfoedz, 2004 dalam Adelin, 2013: 20) .
P
f 100 % N
Dimana: P : Prosentase skor f : Skor yang telah diperoleh N: Nilai maksimal (jumlah soal keseluruhan)
3.7 Pengolahan Data Tahapan pengolahan data penelitian adalah (dalam Astri, 2013): 1. Editing, yakni memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para pengumpul data. 2. Coding, yakni mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para responden kedalam katagori. 3. Sorting, yakni mengsortir dengan memilih atau mengelompokan data menurut jenis yang dikehendaki. 4. Entry, yakni dimana jawaban-jawaban yang sudah diberi kode kategori kemudian dimasukan dalam table dengan cara kategori kemudian dalam tabel dengan menghitung frekunsi data. 5. Cleaning, yakni pembersihan data, lihat variabel apakah data sudah benar atau belum. 6. Tabulasi, yakni membuat tabel data-data atau yang diinginkan oleh penelitian. 3.8 Etika Penelitian Menurut (Hidayat, 2009:82 dalam Fatima, 2013: 20) mengemukakan masalah etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian , mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika penelitian antara lain: 1.
Informed Consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden dengan memberikan lembar persetujuan. informed consent tersebut
diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi respondent. Tujuan informed consent adalah agar subjek bersedia mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. 2.
Tanpa nama (anonymity) Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan
dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. 3.
Kerahasiaan (confidentiality) Masalah ini merupakan masalah etika dengan membeerikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.
