BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada pemain bola voli putra Universitas Negeri Gorontalo. Waktu penelitian selama 6 minggu, Treatmen atau perlakuanlatihan high box jump dilakukan sebanyak 4 kali dalam seminggu,. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan sejak tanggal 6 Desember 2012 sampai dengan 16 Januari 2013. 3.2 Desain Penelitian Dalam penelitian ini dipergunakan metode penelitian eksperimen dengan melakukan test awal, memberikan Treatmen atau perlakuan latihan high box jump dan melakukan test akhir yang kemudian menganalisis selisih skor test awal dan test akhir. Desain penelitian menggunakan desain “One Group Pre-test and Post-Test Design”. Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Pre-test
Treatment
Post-Test
Gambar Desain Penelitian Keterangan: X1
= Pre-tes atau tes awal daya ledak otot tungkai dan ketepatan jump service
X2
= Post-tes atau tes akhir daya ledak otot tungkai dan ketepatan jump service
T1
= Treatmen atau perlakuan dengan latihan double leg box bound
3.3 Variabel Penelitian Variabel adalah suatu konsep yang memiliki variabilitas atau keragaman yang menjadi fokus penelitian. Variabel dapat digolongkan menjadi variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang mempengaruhi dan variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi. Variabel dalam penelitian ini terdiri atas 1 (satu) variabel bebas dan 2 (dua) variabel terikat. Variabel-variabel ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Variabel bebas (independent variabel) dalam penelitian ini adalah latihan double leg box bound dengan symbol X1 2. Variabel terikat (dependent variabel) dalam penelitian ini adalah peningkatan daya ledak otot tungkai dengan simbol Y1 3. Variabel terikat (dependent variabel) dalam penelitian ini adalah peningkatan ketepatan jump service dengan simbol Y2 3.4 Defenisi Oprasional Variabel Yang dimaksud dengan latihan duoble leg box bound adalah salah satu bentuk latihan pliometrik yang bertujuan untuk mengembankan daya ledak otot tungkai dan sebagai penunjang dalam aktivitas gerak jump service latihan ini memerlukan 2-4 kotak yang berukuran tinggi kira-kira12-22 inci. Penggunaan kotak ini memberikan beban lebih (overload) untuk kelompok otot yang sama yang di gunakan dalam latihan double leg box bound. Posisi awal, kotak dengan jarak antara 3-6 kaki, berdirilah kira-kira 2-3 langkah di depan kotak pertama, kaki berdiri sedikit kebelakang bahu tubuh dalam posisi semi squat, punggung lurus, pandangan
kedepan, dan lengan di samping badan. Pelaksanaan : sebagaimana dalam latihan double leg bound, mulailah dengan loncatan ke atas kotak pertama setinggi dan sejauh mungkin, mendarat kelantai. Ulangi rangkaian ini dengan mengguanakan kotak kedua, dan ketiga dan seterusnya, hungga selesai. Lakukan 4-6 set dengan menggunakan 2-4 kotak, waktu istrahat kira-kira dua menit di antara set. Yang dimaksud dengan daya ledak otot tungkai adalah peningkatan salah satu unsur komponen kondisi fisik yang dominan dalam olahraga bola voli, yakni kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan otot tungkai secara maksimum dengan usaha yang dikerahkan dalam waktu yang singkat dengan arah tubuh terdorong ke atas atau secara vertical. Untuk mengetahui peningkatan daya ledak otot tungkai diukur dengan menggunakan alat Jump DF. Yang dimaksud dengan ketepatan jump service adalah
kemampuan
mengarahkan bola pada sasaran yang tepat melalui service yakni jump service untuk mengetahui ketepatan jump service dilakukan dengan menggunakan pengukuran tes service dengan menggunakan bola voli sebanyak 6 buah. Dan pada sasaran diberikan skor atau nilai 1 sampai dengan 5. 3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi Populasi adalah kelompok yang menjadi sasaran penelitian dalam usaha untuk mendapatkan informasi dan menarik kesimpulan. Kelompok yang menjadi sasaran penelitian dalam usaha memperoleh informasi dan menarik kesimpulan.Dalam hal ini
yang menjadi populasi dalam penelitian adalah seluruh pemain bola voli putra UNG sebanyak 12 orang 3.5.2 Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah atlet bola voli putra FIKK UNG yang berjumlah 12 orang. 3.5.2.1 Sampel penelitian. Mengacu pada desain penelitian di atas, maka populasi di atas akan dijadikan anggota sampel secara keseluruhan, dengan kata lain penelitian ini merupakan penelitian populasi.. Tabel 3.1 Subjek dan Pemberian simbol dari varibel Penelitian. Variabel terikat Kelompok perlakuan Power Otot tungkai (Y1)
X1 (Double Leg box bound) Jumlah
Ketepatan Jump Service(Y2)
12
12
12
12
3.6 Teknik pengumpulan data 3.6.1 Tes Daya Ledak Otot Tungkai Untuk mendapatkan data daya ledak otot tungkai digunakan alat Jump DF . pelaksanaan tes dilakukan sebagai berikut a. Teste berdiri di depan alat jump DF dengan jarak kurang lebih 2 sampai dengan 3 meter.
b. Teste fokus pada alat ukur, menungu beberapa detik kode atau bunyi dari alat tersebut. c. Pada saat alat berbunyi teste melakukan lompatan secara vertical dan pada monitor akan tercatat ketinggian lompatan. Petugas mencatat hasil lompatan pertama d. Selanjutnya teste kembali bersiap untuk melakukan lompatan kedua dengan prosedur yang sama, hasil yang tertinggi dari kedua lompatan diambil sebagai data kemampuan daya ledak otot tungkai dalam satuan Cm. 3.6.2 Tes Ketepatan Jump Service Prosedur tes ketepatan jump service dilaksanaan dengan langakah-langkah sebagai berikut: Alat dan Fasilitas Tes. a. Bola voli, net standart bola voli, tiang bambu 2 buah, tambang plastik 30 m, lapangan dengan petak–petak sasaran seperti terlihat dalam gambar 3.1 b. Perlengkapan yang diperlukan dalam tes ini terdiri atas fourmulir tes dan alat tulis. Petunjuk Pelaksanaan a. Testee berada dalam daerah servis dan melakukan servis yang sah sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk servis. b. Bentuk pukulan servis adalah jump servis. c. Kesempatan melakukan servis sebanyak 6 kali
d. Hasil tes dari 6 kali melakukan jumping service dijumlahkan sebagai data penelitian. Cara Menskor a. Skor setiap servis ditentukan oleh tinggi bola waktu melampaui jaring dan angka dan angka sasaran dimana bola jatuh. b. Bola yang melewati jaring diantara batas atas jaring dan tali setinggi 50 cm; skor adalah angka sasaran dikalikan tiga. c. Bola yang melampaui jaring diantara kedua tali yang direntangkan; skor adalah angka sasaran dikalikan dua. d. Bola yang melampaui jaring lebih tinggi dari tali yang tertinggi; skor adalah angka sasaran. e. Bola yang menyentuh tali batas diatas jaring, dihitung telah melampaui ruang dan angka perkalian yang lebih besar. f. Bola yang menyentuh garis batas sasaran dihitung telah mengenai sasaran dengan angka yang lebih besar. g. Bola yang dimainkan dengan cara tisdak sah atau bola menyentuh jaring dan atau jatuh diluar jalur bagian lapangan dimana terdapat sasaran; skor adalah 0.
1m
Net
3
5
1
4
3
5
2
3m
1m
5m
Gambar 3.1 Lapangan untuk Tes Servis Sumber ()
3.7 Teknik Pengumpulan Data Sebelum data di uji, maka di lakukan pengujian persyaratan analisis yaitu uji normalitas data dengan uji liliefors dan uji homogenitas data.Untuk menguji hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh latihan high box jump terhadap peningkatan ketepatan smash, digunakan teknik statistik uji t dengan ɑ = 0.05. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
Md
Rumus : t
X 2d
( Suharsimi Arikunto, 2006 : 86)
nn 1
Keterangan : t
=
t observasi
Md
=
Rata-rata selisih antara pre-test dan post-test
ΣX2d =
Jumlah kuadrat antara selisih pre-test dan post-test
n
Jumlah sampel
=