34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kartasura pada kelas X Semester Ganjil Tahun Ajaran 2015/2016. Dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Permasalahan pembelajaran di SMA Negeri 1 Kartasura cukup beragam, diantaranya masih rendahnya hasil belajar geografi dan tingginya nilai KKM untuk mata pelajaran geografi yaitu 76 b. SMA Negeri 1 Kartasura telah memenuhi kriteria untuk penelitian ditentukan yaitu bersifat terbuka, responsive dan senang terhadap inovasi. c. Belum pernah diterapkannya metode mnemonic dan mind map dalam pembelajaran geografi d. Terpenuhinya sampel dan populasi yang sesuai dengan tujuan penelitian.
2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dari pembuatan proposal hingga pelaksanaan ujian direncanakan selama 5 bulan terhitung dari bulan September 2015 hingga Januari 2016. Untuk prosedur pelaksanaan penelitian dituangkan pada Tabel 1
34
35
Tabel 1. Waktu Penelitian No
Kegiatan Sept „15
1 2 3 4 5 6 7 8
Okt „15
Tahun Nov „15
Des „15
Jan „16
Penyusunan Proposal Penyusunan Instrumen Uji coba instrumen Pengumpulan data Analisis data Penyusunan laporan Ujian Tesis Revisi Tesis
B. Jenis Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode yang digunakan adalah quasi experiment atau desain eksperimen semu yang melibatkan tiga kelompok. Ketiga kelompok tersebut diasumsikan sama dan hanya berbeda dalam pemberian perlakuan pendekatan dan model pembelajaran. Pada kelompok eksperimen pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah quantum learning, sedangkan pada kelompok kontrol adalah pembelajaran konvensional. Menurut Budiyono (2003: 82) tujuan penelitian eksperimen semu adalah memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan / atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Penelitian ini dilakukan di dalam kelas di SMA Negeri 1 Kartasura. Penelitian ini menggunakan 2 kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol yang tidak dimungkinkan untuk membagi setiap anak ke dalam kelompok-kelompok kelas baru secara random. Dalam kondisi ini, peneliti harus memilih rancangan eksperimen yang masih dimungkinkan melakukan kontrol meskipun tidak sepenuhnya dapat dilakukan. Untuk itu, penelitian ini
36
menggunakan rancangan penelitian eksperimen semu (Sigit Santoso, 2011: 43). Penelitian ini tidak mungkin mengubah kelas-kelas yang ada di sekolah ke dalam kelas-kelas seperti yang diinginkan oleh peneliti sehingga peneliti harus menggunakan kelas-kelas sebagaimana adanya, sehingga rancangan penelitian eksperimen semu yang digunakan yaitu Nonrandomized Control-Group Prettest-Posstest Design. Untuk lebih jelasnya mengenai desain eksperimen semu dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Desain Eksperimen Semu Kelompok Eksperimen 1 (E1) Eksperimen 2 (E2) Kontrol (C)
Tes Awal
Variabel Tes Akhir independen Y1 X1 Y2 Y1 X2 Y2 Y1 Y2 Sumber : Sigit Santosa (2015: 44) dengan modifikasi
Keterangan : Y1,Y1,Y1 : Tes Awal Y2,Y2,Y2 : Tes Akhir Variabel Independent : X1 : model pembelajaran quantum tipe jembatan keledai (mnemonic) X2 : model pembelajaran quantum tipe mind map : model pembelajaran ekspositori ( tidak ada perlakuan)
Pada penelitian ini, peneliti melakukan tes awal yang digunakan untuk menentukan rata-rata dan standar deviasi ketiga kelompok dalam penelitian sehingga didapat hasil tidak ada perbedaan secara signifikan. Pada akhir penelitian, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol diukur dengan alat ukur yang sama. Hasil pengukuran tersebut digunakan sebagai data eksperimen, kemudian data tersebut dibandingkan dengan tabel uji statistik. Berikut ini merupakan langkah-langkah atau tahapan pelaksanaan penelitian ini: a. Tahap persiapan penelitian Pada tahapan ini, peneliti melakukan: 1) observasi di SMA Negeri 1 Kartasura
37
2) penyusunan silabus 3) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Menentukan kelas yang akan dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol c. Melakukan uji keseimbangan/ kesetaraan sebelum memberikan perlakuan dengan pretest/ tes awal d. Memberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan model pembelajaran quantum tipe jembatan keledai (mnomenic) pada kelas eksperimen 1, model pembelajaran quantum tipe mind map pada kelas eksperimen 2, dan pembelajaran ekspositori pada kelas kontrol. Untuk tahap pelaksanaan proses pembelajaran tersaji pada Tabel 3.
Tabel 3. Pelaksanaan Proses Pembelajaran Kelas eksperimen dengan model pembelajaran tipe jembatan keledai (mnemonic) 1. Kegiatan persiapan 2. Kegiatan inti a. Guru menjelaskan SK/KD b. Guru memberi materi yang sudah dibuat jembatan keledainya c. Guru membantu siswa dalam membuat dan menghafal jembatan keledainya masing-masing d. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya 3. Penutup a. Kesimpulan dan evaluasi b. Pemberian penghargan
Kelas eksperimen dengan model Kelas kontrol dengan pembelajaran tipe mind map model pembelajaran ekspositori 1. Kegiatan persiapan 1. Kegiatan persiapan 2. Kegiatan inti 2. Kegiatan inti a. Guru menjelaskan SK/KD a. Guru menjelaskan b. Guru bersama-sama siswa SK/KD membuat mind map untuk b. Guru appersepsi materi yang disampaikan c. Guru menerangkan dengan berbagai warna materi di depan kelas c. Guru membimbing siswa dengan presentasi untuk membuat mind map atau membacakan sendiri materi dan d. Guru memberi kesempatan menuliskan di papan siswa untuk bertanya tulis 4. Penutup d. Tanya jawab a. Kesimpulan dan evaluasi 3. Penutup b. Pemberian penghargan a. Kesimpulan b. Evaluasi
e. Melakukan evaluasi untuk mengukur hasil belajar f. Mengolah dan menganalisis hasil penelitian g. Membuat kesimpulan
38
2. Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan faktorial 3x1 dengan maksud untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Faktor yang menjadi variabel bebas (X) adalah
model
pembelajaran yang terdiri dari model pembelajaran mnemonic, model pembelajaran mind map, dan model pembelajaran konvensional. Sedangkan variabel terikat (Y) pada penelitian ini adalah hasil belajar geografi.
3. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang menjadi dasar objek pengamatan dan merupakan faktor yang berperan dalam suatu penelitian. Pada penelitian ini, variabel yang digunakan terdiri dari tiga variabel bebas, dan satu variabel terikat yang diuraikan sebagai berikut: a. Variabel bebas yang digunakan adalah model pembelajaran jembatan keledai (mnemonic), dan model pembelajaran mind map b. Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar geografi
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Arikunto
(2002:
108)
mengemukakan
bahwa
populasi
merupakan
keseluruhan subjek penelitian. Pada penelitian ini, populasi yang digunkan yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kartasura Semester ganjil Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 10 kelas, yaitu X-A, X-B, X-C, X-D, X-E, X-F, X-G, X-H, X-I, dan X-J. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebutt Sugiyono (2009: 118). Sedangkan menurut Arikunto (2004: 117), sampel adalah “sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Selanjutnya Budiyono (2003: 34) mengemukakan bahwa “karena berbagai alasan (misalnya karena tidak mungkin, tidak perlu atau tidak perlu dan tidak
39
mungkin) tidak semua subjek atau hal yang ingin dijelaskan atau diramalkan atau dikendalikan dapat atau perlu diteliti (diamati)”. Hasil penelitian terhadap sampel ini akan digunakan untuk melakukan generalisasi terhadap seluruh populasi yang ada. Pada penelitian ini, sampel yang digunakan yaitu kelas X-G sebagai kelas eksperimen 1 dengan perlakuan menggunakan model pembelajaran mnemonic, kelas X-J sebagai kelas eksperimen 2 dengan perlakuan menggunakan model pembelajaran mind map, dan kelas X-D sebagai kelas kontrol. 3. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara cluster random sampling, yang memandang populasi sebagai kelompok-kelompok. Dalam penelitian ini tidak perlu untuk meneliti semua subjek dalam populasi, karena akan membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama. Pengambilan sampel ini diharapkan hasil penelitian yang didapat sudah menggambarkan populasi yang bersangkutan. Dalam hal ini anggota populasi dianggap homogen, sehingga sampel sudah dapat mewakili seluruh populasi. Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama, untuk menentukan kelas yang akan dijadikan kelas eksperimen, yaitu dengan teknik cluster, yaitu menggunakan pengundian dengan pengembalian.
D. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran Pada penelitian ini digunakan silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2. Instrumen Pengambilan Data Tes hasil belajar geografi berbentuk multiple choice dengan 5 option (a, b, c, d, e) pilihan jawaban.
40
E. Prosedur Penelitian Berdasarkan rancangan desain penelitian, tahapan penelitian eksperimen model pembelajaran mnemonic dan mind map dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Tahap Pra Eksperimen Tahap pra eksperimen penting dilakukan agar pelaksanaan eksperimen dapat berjalan lancar, adapun langkah-langkah yang harus dilakukan adalah: a.
Melakukan observasi ke sekolah penelitian
b. Menentukan populasi dan sampel c.
Melakukan uji coba tes hasil belajar
d. Pengolahan data uji coba 2. Tahap Eksperimen Tahap pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran mnemonic dan mind map sebagai kelompok eksperimen adalah: a.
Persiapan pembelajaran Persiapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru adalah dengan membuat Rancangan Persiapan Pembelajaran (RPP) untuk standar kompetensi Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi.
b. Pelaksanaan Pembelajaran Pelasanaan pembelajaran pada penelitian ini dilakukan sebanyak 3 kali untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol 3. Tahap Pasca Eksperimen Langkah selanjutnya setelah melakukan eksperimen pada kedua kelas eksperimen yaitu menggunakan model pembelajaran mnemonic dan mind map, serta pembelajaran dengan ekspositori yaitu presentasi pada kelas kontrol maka dilakukan posttest dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yeng telah dicapai. 4.
Tahap Pengujian Eksperimen Mengadakan uji statistik yang sesuai terhadap data yang diperoleh dari eksperimen pada penelitian ini dengan SPSS 23 for windows.
41
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengambilan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah: a. Observasi Observasi atau pengamatan adalah cara pengumpulan data dimana peneliti atau orang yang ditugasi melakukan pengamatan terhadap subjek penelitian sehingga si subjek tidak tahu bahwa dia sedang diamati (Budiyono, 2003: 53). Dalam penelitian ini penulis mengadakan pengamatan tentang proses pembelajaran dengan menggunakan metode mnemonic dan mind map. Dalam metode observasi peneliti menggunakan cara yang efektif yaitu dengan menggunakan format blangko pengamatan sebagai instrumen. Metode observasi dalam Arikunto (2006: 157) dibagi menjadi dua, yaitu: 1). Observasi non-sistematis Observasi non-sistematis mrupakan pengamatan dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan. 2). Observasi terstruktur Pada penelitian ini peneliti melakukan pengamatan dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Teknik dalam menentukan isi pengamatan atau observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan sistem rating scale (skala nilai). Menurut Arikunto (2006: 157) rating atau skala adalah suatu ukuran subjektif yang dibuat berskala. Walaupun bertingkat ini menghasilkan data yang kasar, tetapi cukup memberikan informasi tertentu program atau orang. Instrumen ini dapat dengan mudah memberikan gambran penampilan, terutama penampilan di dalam orang menjalankan tugas, yang menunjukkan frekensi munculnya sifat-sifat.
42
b. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi menurut Budiyono (2003: 54) adalah cara pengumpulan data dengan melihatnya dalam dokumen-dokumen yang telah ada di SMA Negeri 1 Kartasura. Dokumen-dokumen dalam penelitian ini antara lain berupa data daftar nama siswa kelas X, daftar nilai geografi kelas X semester 1 pada kompetensi dasar Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi, silabus, dan daftar struktur organisasi SMA Negeri 1 Kartasura. c. Metode Tes Hasil Belajar Geografi Metode tes adalah pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, bakat yang dimiliki oleh siswa. Pada penelitian ini metode tes digunakan dalam pengambilan data mengenai hasil belajar pada Kompetensi Dasar Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi. Bentuk tes berupa soal pilihan ganda dengan pilihan a, b, c, d, atau e. Jika jawaban siswa benar diberi skor 1 dan jika salah diberi skor 0. 2. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu untuk mengukur hasil belajar geografi menggunakan tes hasil belajar geografi a.
Tes hasil belajar geografi 1) Definisi Konseptual Hasil belajar geografi adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah siswa tersebut mengikuti proses pembelajaran geografi pada Standar Kompetensi Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi dengan indikator : (1) Mengidentifikasi struktur dan pemanfaatan litosfer, (2) Menjelaskan berbagai bentuk muka bumi akibat tenaga endogen, (3) Mendeskripsikan tentang bentuk muka
43
bumi akibat proses vulkanisme, (4) Mengidentifikasikan tipe letusan dan bahan yang dikeluarkan gunung api, (5) Memaparkan proses terjadinya gempa bumi, (6) Merumuskan ruang lingkup kajian geografi, (7) Menjelaskan bentuk muka bumi akibat tenaga eksogen, (8)
Membedakan
jenis-jenis
pelapukan,
pengikisan,
dan
pengendapan, (9) Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya degradasi lahan, (10) Menganalisis dampak degradasi lahan bagi kehidupan
2) Definisi Operasional Jumlah skor yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran pada Kompetensi Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi dengan indikator : (1) Mengidentifikasi struktur dan pemanfaatan litosfer, (2) Menjelaskan berbagai
bentuk
muka
bumi
akibat
tenaga
endogen,
(3)
Mendeskripsikan tentang bentuk muka bumi akibat proses vulkanisme, (4) Mengidentifikasikan tipe letusan dan bahan yang dikeluarkan gunung api, (5) Memaparkan proses terjadinya gempa bumi, (6) Merumuskan ruang lingkup kajian geografi, (7) Menjelaskan bentuk muka bumi akibat tenaga eksogen, (8) Membedakan jenis-jenis pelapukan, pengikisan, dan pengendapan, (9) Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya degradasi lahan, (10) Menganalisis dampak degradasi lahan bagi kehidupan, meliputi ranah C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman), dan C3 (penerapan).
44
Tabel 4. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Geografi Kompetensi Dasar Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi. Indikator
Ranah C1
Mengidentifikasi struktur pemanfaatan litosfer
dan
C2
C3
1, 2
Jumlah 2
Menjelaskan berbagai bentuk muka bumi akibat tenaga endogen
4, 7, 8
3, 5, 6,
6
Mendeskripsikan tentang bentuk muka bumi akibat proses vulkanisme dan tipe letusan
11, 12
9, 10
4
Memaparkan gempa bumi
13
14
2
15, 16
17
3
proses terjadinya
Menemutunjukkan bentuk muka bumi akibat tenaga eksogen
18, 19, 20
Membedakan jenis-jenis pelapukan, pengikisan, dan pengendapan Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya degradasi lahan dan dampaknya
21
22, 23, 24
Mengklasifikasi proses terjadinya erosi tanah
27
Total
C1
: Pengetahuan
C2
: Pemahaman
C3
: Aplikasi/ Penerapan
28
2 2
29, 30
Mengidentifikasi usaha-usaha untuk mencegah kerusakan tanah
Keterangan :
4
23, 26
Mengklasifikasikan jenis tanah dan ciri tanah di Indonesia
3
2 30
50
G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah soal tes, yang sebelumnya dianalisis terlebih dahulu sebelum digunakan. Analisis tersebut meliputi validitas dan reliabilitas. a. Validitas instrumen hasil belajar geografi Suatu instrumen disebut valid jika dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur atau dapat memenuhi fungsinya sebagai alat ukur. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran variabel yang dimaksud. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan instrumen. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Suatu tes menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan diadakannya pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah.Untuk menilai apakah instrumen tes mempunyai validitas isi yang tinggi, biasanya penilaian ini dilakukan oleh para pakar atau validator (Budiyono, 2003:59). Untuk menghitung validitas setiap butir soal ke-I digunakan rumus korelasi momen produk dari Karl Pearson sebagai berikut:
Keterangan : r xy
= indeks konsistensi internal butir ke-i
X
= skor untuk butir ke-i (dan subjek uji coba)
Y
= Total skor (dari subyek uji coba)
n
= Jumlah Subjek yang dikenai tes (instrumen)
51
soal dikatakan konsisten jika r xy ≥ 0,3 dan jika rxy< 0,3 maka soal dikatakan tidak konsisten dan harus dibuang. (Budiyono, 2003: 65)
b. Reliabilitas tes Reliabilitas adalah ketepatan ketelitian suatu alat ukur. Alat ukur dikatakan reliabel apabila dapat dipercaya, konsisten atau stabil. Mengenai reliabilitas yang dimaksud pada prinsipnya menunjukkan sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan kembali untuk mengukur terhadap subjek yang sama. Pengujian reliabilitas tes objektif menggunakan rumus KR-20sebagai berikut :
Keterangan : r11
: koefisien reliabilitas tes
n
: banyaknya butir item
1 : bilangan konstan St2 pi
: varian total : proporsi peserta yang menjawab benar butir tes yang
bersangkutan qi : proporsi peserta yang menjawab salah (qi = 1 - pi ) ∑piqi
: jumlah dari hasi perkalian pi dan qi (Sudijono, 2005: 252-253)
Kriteria pengujian: Dikatakan reliabel jika nilainya ≥ 0,70 maka tes hasil belajar dinyatakan telah memilikireliabilitas yang tinggi (reliable). Dikatakan tidak reliabel jika nilainya< 0,70 maka tes hasil belajar dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi (unreliable). (Sudijono, 2005: 209)
52
c. Taraf Kesukaran Suatu Item Taraf kesukaran suatu item dapat diketahui dari banyaknya siswa yang menjawab benar. Taraf kesukaran suatu item dikenal dengan istilah difficultyindex (angka indeks kesukaran item), yang dalam dunia evaluasi hasil belajar umumnya dilambangkan dengan huruf P, yaitu singkatan dari kata proportion (proporsi). Angka indeks kesukaran item berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00.
dimana : P : angka indek kesukaran item B
: banyaknya siswa yang menjawab benar terhadap butir item yang
bersangkutan JS
: jumlah siswa yang mengikuti tes hasil belajar
Penafsiran terhadap angka indek kesukaran item: 0< P < 0,30
: terlalu sukar
0,30 < P < 0,70
: cukup (sedang)
P > 0,70
: terlalu mudah (Sudijono, 2005: 370-372)
d. Daya Pembeda Suatu Item Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal dapat membedakan antara warga belajar/siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan warga belajar/siswa yang tidak/kurang/belum menguasai materi yang ditanyakan.Daya pembeda soal pilihan ganda dapat dipergunakan rumus point biserial sebagai berikut:
Keterangan : rpbi
: koefisien korelasi biserial
53
Mp : skor rata-rata hitung yang dimiliki oleh siswa, untuk butir item yang bersangkutan telah dijawab dengan betul. Mt
: skor rata-rata dari skor total
SDt
: standar deviasi dari skor total
p
: proporsi siswa yang menjawab benar
q
: proporsi siswa yang menjawab salah
kriteria pengujian : 0,00– 0,20
: jelek
0,20 – 0,40
: cukup
0,40 – 0,70
: baik
0,70 – 1,00
: baik sekali (Sudijono, 2005: 252-253)
H. Teknik Analisis Data Teknik analisis data pada penelitian ini adalah dengan analisis varians (ANAVA) satu jalur. Dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel dalam penelitian ini berdistribusi populasi normal atau tidak. Dalam penelitian ini digunakan metode Liliefors untuk menentukan normalitasnya. Pada metode Liliefors, setiap data diubah menjadi simpangan baku. Untuk menguji normalitas dengan metode ini digunakan prosedur berikut : 1) Hipotesis Ho : sampel berasal dari populasi normal H1 : sampel tidak berasal dari populasi normal 1)
Statistik Uji
L = max F Zi S Zi Dengan:
54
Z berdistribusi N (0,1) F(Zi) = P(Z ≤ Zi) S(Zi) = proporsi cacah Z ≤ Zi terhadap seluruh Zi 2)
Taraf Siginifikansi ( ) = 0,05
3)
Daerah Kritik (DK) DK = { L L > Lα:n atau L < -Lα:n} dengan n adalah ukuran sampel.
4)
Keputusan Uji Ho ditolak Jika Lhitung DK.
5)
Kesimpulan a) Sampel berasal dari populasi normal jika H0 diterima. b) Sampel tidak berasal dari populasi normal jika H0 ditolak (Budiyono, 2004: 170)
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Untuk mengetahui homogenitas varians digunakan uji Bartlett. Rumus uji Bartlett adalah sebagai berikut: I. χ2
2,303 f log RKG - f j log s 2j C
dengan : χ2 ~ χ2 (k – 1) k = banyaknya populasi = banyaknya sampel k
f=N–k=
f j 1
j
= derajat kebebasan untuk RKG = N – k
fj = derajat kebebasan untuk Sj2 = ni – 1 j = 1, 2, …, k N = banyaknya seluruh nilai (ukuran) nj = banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j = ukuran sampel ke-j
55
C 1
1 1 1 SS j RKG 3(k - 1) f j f f j dan
X n 2
SS j X
2
j
j
serta
s2 j dimana
nj
j
1s 2j
SS j n j 1
Kriteria : χ2< χ2tabel, maka sampel berasal dari populasi yang homogen χ2 ≥ χ2tabel, maka sampel berasal dari populasi yang tidak homogen. (Budiyono, 2004 : 176 – 177)
2. Uji Hipotesis Setelah terpenuhinya prasyarat analisis yaitu normalitas dan homogenitas, maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang sudah diajukan ditolah atau tidak ditolak. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian digunakan rumus anava dua jalan dengan desain faktorial 3x1 yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan program SPSS 23.0 for windows.
I. Hipotesis Statistik Hipotesis yang akan diuji dirumuskan dalam hipotesis alternative (Ha) dan Hipotesis nol (H0). Adapun hipotesis tersebut adalah sebagai berikut: a. Hipotesis 1 H01 : µ1 = µ2 = µ3 (tidak terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran jembatan keledai (mnemonic), mind map, dan konvensional terhadap hasil belajar geografi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kartasura)
56
Ha1 : µ1 ≠ µ2 ≠ µ3 (terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran jembatan keledai (mnemonic), mind map, dan konvensional terhadap hasil belajar geografi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kartasura) b. Hipotesis 2 H02 : µ1 = µ3 (tidak terdapat pengaruh pada siswa yang diberi model pembelajaran jembatan keledai (mnemonic) dengan siswa yang diberi model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar geografi kelas X SMA Negeri 1 Kartasura) Ha2 : µ1 ≠ µ3 (terdapat pengaruh pada siswa yang diberi model pembelajaran jembatan keledai (mnemonic) dengan siswa yang diberi model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar geografi kelas X SMA Negeri 1 Kartasura) c. Hipotesis 3 H03 : µ2 = µ3 (tidak terdapat pengaruh pada siswa yang diberi model pembelajaran Mind Map dengan siswa yang diberi model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kartasura) Ha3 : µ2 ≠ µ3 (terdapat pengaruh pada siswa yang diberi model pembelajaran Mind Map dengan siswa yang diberi model pembelajaran
57
konvensional terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kartasura) d. Hipotesis 4 H04 : µ1 = µ2 (tidak terdapat pengaruh pada siswa yang diberi model pembelajaran jembatan keledai (Mnemonic) dengan siswa yang diberi model pembelajaran Mind Map terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kartasura) Ha4 : µ1 ≠ µ2 (terdapat pengaruh pada siswa yang diberi model pembelajaran jembatan keledai (Mnemonic) dengan siswa yang diberi model pembelajaran Mind Map terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kartasura) J. Uji Lanjut Setelah dilakukan uji anava satu jalur, selanjutnya dilakukan uji lanjut anava untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara rerata sampel yang berupa uji tukey. Pada penelitian ini, uji tukey diolah dengan menggunakan SPSS ver 23.