BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Banyudono
yang
beralamatkan di Jalan Kuwiran No. 3 Banyudono Kecamatan Boylali 57373. Adapun alasan pengambilan tempat penelitian adalah : a. Terdapat permasalahan mengenai fasilitas belajar yang kurang memadai dan disiplin belajar siswa disana yang masih perlu ditingkatkan lg, sehingga permasalahan tersebut bisa diteliti. b. Tersedianya data yang diperlukan untuk digunakan sebagai bahan sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. c. Belum pernah ada penelitian sejenis sehingga SMK Negeri 1 Banyudono sebagai pihak yang bersangkutan telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama enam bulan, yaitu dari bulan Januari sampai bulan Juni 2016. Adapun rincian sebagai berikut : Tabel 3.1 Waktu Penelitian No
Kegiatan
1
Pengajuan Judul Penyususunan Proposal Penelitian dan Revisi Seminar Perizinan Uji Coba Instrumen Penelitian Pengumpulan dan Analisis Data Laporan Penelitian Pelaksanaan Ujian Skripsi dan Revisi
2 3 4 5 6 7 8 9
Jan
33
2015/2016 Feb Mar Apr Mei Jun
34
B. Rancangan / Desain Penelitian Penelitian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan. Dalam sebuah penelitian terdapat rancangan penelitian yang bertujuan untuk memaparkan hubungan antar variabel yang akan diteliti. Rancangan penelitian meliputi metode yang digunakan untuk memperoleh data dan menggunakan langkah-langkah yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Purwanto (2008: 17) “Penelitian kuantitatif menuntut kebenaran bersifat positif dan dapat diverifikasi dan karenanya harus dapat diindera. Dalam penelitian kuantitatif, kebenaran yang dapat diverifikasi itu terlihat dalam indikator pelakunya”. Metode penelitian kuantitatif dikelompokan menjadi ke dalam beberapa golongan menurut Purwanto (2008: 165). Berikut dasar penggolongannya : Tabel 3.2 Ragam Penelitian Kuantitatif No 1
Dasar Penggolongan Sifat
2
Tempat Kajian
3
Tujuan
4
Analisis
5
Kehadiran Variabel
1. 2. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1. 2. 3. 1. 2.
Ragam Penelitian Penelitian dasar Penelitian terapan Penelitian laboratorium Penelitian lapangan Penelitian literatur Penelitian historis Penelitian pengembangan Penelitian evaluasi Penelitian kebijakan Penelitian tindakan Penelitian perkembangan Penelitian survei Penelitian kasus Penelitian deskriptif Penelitian korelasional Penelitian komparasional Eksperimen Penelitian noneksperimen
(Sumber : Purwanto, 2008:165) Berdasarkan uraian di atas, maka berikut adalah uraian peneliti mengenai hasil penggolongan menurut Purwanto (2008) :
35
1. Menurut sifat, penelitian ini termasuk ke dalam penelitian terapan. Penelitian terapan atau terpakai dimaksudkan untuk menyediakan informasi bagi pemakai. Penelitian ini dimaksudkan menyediakan informasi bagi guru maupun siswa dan digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. 2. Menurut tempat kajian, penelitian ini termasuk ke dalam penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah penelitian yang menggunakan kehidupan nyata sebagai tempat kajian. Pada penelitian ini, tempat kajian yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Banyudono. 3. Menurut tujuan, penelitian ini termasuk ke dalam penelitian survei. Menurut Singarimbun dan Effendi (1989:3) “Penelitian ini kadang hanya melibatkan pengumpulan dan analisis data atas sampel. Penelitian ini dikenal juga sebagai penelitian sampel” (Purwanto, 2008:174) 4. Menurut analisis, penelitian ini termasuk ke dalam penelitian korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang melibatkan hubungan satu atau lebih variabel dengan satu atau lebih variabel lain. Hubungan variabel-variabel ini tejadi dalam satu kelompok. 5. Menurut kehadiran variabel, penelitian ini termasuk ke dalam penelitian non eksperimen. Penelitian non eksperimen atau adalah penelitian setelah terjadi fakta (ex post facto) adalah penelitian dimana variabel yang hendak diteliti (variabel terikat) telah ada pada saat penelitian. Menurut Suryabrata (1994:26) “Peneliti mengambil satu atau lebih akibat dan menguji dat aitu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan dan makna” (Purwanto, 2008:181). Berikut adalah identifikasi variabel dalam penelitian ini : 1. Variabel Independen Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono 2012:64). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah fasilitas
36
belajar dan disiplin belajar siswa. Berikut penulis jabarkan masing-masing dari variabel tersebut : a. Fasilitas Belajar (X1) Fasilitas belajar adalah perlengkapan dan peralatan belajar yang mendukung untuk kegiatan belajar siswa. b. Disiplin Belajar Siswa (X2) Disiplin belajar adalah sikap patuh dan rasa tanggung jawab yang dimiliki dari dalam diri siswa untuk menjalankan tugas dan kewajibannya secara sadar dan tanpa paksaan. 2. Variabel Dependen Sering disebut juga variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar, berikut penjelasan dari variabel terikat : Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah hasil capaian yang diperoleh siswa dari proses belajar selama periode tertentu di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk simbol angka atau huruf.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Deni Darmawan (2013: 137) menyatakan “Populasi adalah sumber data dalam penelitian tertentu yang memiliki jumlah banyak dan luas”. Sedangkan menurut Sugiyono (2012: 119) menyatakan “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan, populasi adalah keseluruhan dari target yang dijadikan peneliti untuk diambil data. Dalam penelitian ini populasi yang diambil peneliti adalah siswa kelas X
37
Administrasi Perkantoran Mata Pelajaran Otomatisasi Perkantoran SMK Negeri 1 Banyudono Tahun Pelajaran 2015/2016 sebanyak dua kelas dengan jumlah siswa masing-masing 32 siswa. Jadi total populasi tersebut sebanyak 64 anak. Tabel 3.3 Populasi Penelitian Kelas
Jumlah Siswa
Kelas X AP 1
32 siswa
Kelas X AP 2
32 siswa
Jumlah
64 siswa
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2012: 120) menyatakan “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut Arikunto (2010: 174) menyatakan “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan, sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X Administrasi Perkantoran Mata Pelajaran Otomatisasi Perkantoran SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 sebanyak satu kelas.
D. Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan (Sugiyono, 2012: 121). Sedangkan menurut Iskandar (2013: 70) “Teknik sampling adalah merupakan penelitian yang tidak meneliti seluruh subjek yang ada dalam populasi, melainkan hanya sebagian saja yang diperlukan oleh peneliti dalam penelitian yang disebut sampel”. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil semua dari populasi yang ada, hal ini berdasarkan Suharsimi Arikunto (1993: 120) mengemukakan dalam bukunya “......apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua
38
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%”. Jadi sampel yang digunakan berjumlah 64 siswa. E. Pengumpulan Data Menurut Arikunto (2010: 265-274) ada beberapa metode dalam pengumpulan data, yaitu : 1. Tes 2. Kuesioner atau Angket 3. Interview 4. Observasi 5. Dokumentasi Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner atau angket dan metode dokumentasi. 1. Kuesioner atau Angket a. Pengertian Menurut Sugiyono (2012:192) menyatakan “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Sedangkan menurut Arikunto (2010:194) menyatakan “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui”. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data menggunakan sejumlah
pertanyaan
tertulis
ditujukan
kepada
responden
untuk
dijawabnya. b. Macam-Macam Kuesioner atau Angket Menurut Arikunto (2010:195) mengemukakan kuesioner dapat dibedakan atas beberapa jenis, tergantung sudut pandangnya : 1) Dipandang dari cara menjawab, maka ada :
39
a) Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri b) Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih 2) Dipandang dari jawaban yang diberikan ada : a) Kuesioner langsung yaitu responden menjawab tentang dirinya b) Kuesioner tidak langsung yaitu jika responden menjawab tentang orang lain 3) Dipandang dari bentuknya maka ada : a) Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner tertutup b) Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka c) Check list, sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai d) Rating-scale, (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju Berdasarkan macam-macam kuesioner atau angket yang telah dijelaskan di atas maka penelitian ini menggunakan kuesioner dengan jenis tertutup dan merupakan kuesioner langsung dengan bentuk check list dan rating-scale. Responden tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan oleh peneliti. c. Keuntungan dan Kelemahan Kuesioner atau Angket Menurut Arikunto (2010: 195) mengemukakan keuntungan dan kelemahan kuesioner atau angket, yaitu : 1) Keuntungan Kuesioner a) Tidak memerlukan hadirnya peneliti b) Dapat dibagikan serentak kepada banyak responden c) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masingmasing dan menurut waktu senggangnya responden
40
d) Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab e) Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama 2) Kelemahan Kuesioner a) Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulang untuk diberikan kembali kepadamya b) Sering sukar dicari validasinya c) Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur d) Sering tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos. e) Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadangkadang ada yang terlalu terlambat
d. Prinsip Penulisan Angket Menurut Sugiyono (2010: 193-106) menyatakan penulisan angket menyangkut beberapa faktor, yaitu : 1) Isi dan tujuan Pertanyaan Yang dimaksud disini adalah apakah isi pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau bukan? Kalau berbentuk pemgukuran maka dalam membuat pertanyaan harus menggunakan skala yang tepat dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang variabel. 2) Bahasa yang digunakan Bahasa yang digunakan dalam penulisan kuesioner (angket) harus disesuaikan
dengan
kemampuan
berbahasa
responden.
Kalau
sekiranya responden tidak dapat berbahasa Indonesia, maka angket jangan menggunakan bahasa Indonesia. Jadi bahasa yang digunakan dalam angket harus memperhatikan jenjang pendidikan responden, keadaan sosial budaya, dan “frame of reference” dari responden.
41
3) Tipe dan Bentuk Pertanyaan Tipe pertanyaan dalam angket dapat terbuka atau tertutup (kalau dalam wawancara : terstruktur dan tidak terstruktur) dan bentuknya dapat menggunakan kalimat positif atau negatif. 4) Pertanyaan tidak mendua Setiap pertanyaan dalam angket jangan mendua (double barreled) sehingga menyulitkan responden untuk memberikan jawaban. 5) Tidak menanyakan yang sudah lupa Setiap pertanyaan dalam instrumen angket, sebaiknya juga tidak menanyakan hal-hal yang sekiranya responden sudah lupa, atau pertanyaan yang memerlukan jawaban berpikir berat. 6) Pertanyaan tidak menggiring Pertanyaan dalam angket sebaiknya juga tidak menggiring ke jawaban yang baik saja atau ke yang jelek saja. 7) Panjang pertanyaan Pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu panjang, sehingga akan membuat jenuh responden dalam mengisi. Bila jumlah variabel banyak, sehingga memerlukan instrumen yang banyak, maka instrumen tersebut dapat dibuat bervariasi dalam penampilan, model skala pemgukuran yang digunakan, dan cara mengisinya. Disarankan empirik jumlah pertanyaan yang memadai adalah antara 20 s/d 30 pertanyaan. 8) Urutan pertanyaan Urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju ke hal yang spesifik atau dari yang mudah menujuke hal yang sulit. Atau di acak. Hal ini perlu dipertimbangkan karena secara psikologis akan mempengaruhi semangat responden untuk menjawab. 9) Prinsip Pengukuran Angket yang diberikan kepada responden adalah adalah merupakan instrumen penelitian, yang digunakan untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Oleh karen aitu, instrumen angket tersebut harus dapat
42
digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel tentang variabel yang diukur. Supaya diperoleh data penelitian yang valid dan reliabel, maka sebelum instrumen angket tersebut diberikan pada responden perlu diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Instrumen yang tidak valid dan reliabel bila digunakan untuk mengumpulkan data, akan menghasilkan data yang tidak valid dan reliabel pula. 10) Penampilan Fisik Angket Penampilan fisik angket sebagai alat pengumpul data akan mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi angket. Angket yang dibuat di kertas buram akan mendapat respon yang kurang menarik dibandingkan angket yang dibuat dalam kertas bagus dan berwarna.
e. Langkah-langkah penyusunan angket 1) Menetapkan Tujuan pembuatan angket Tujuan pembuatan angket adalah untuk memperoleh data tentang pengaruh fasilitas belajar belajar dan tingkat disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Banyudono. 2) Menetapkan aspek-aspek yang diukur Pertanyaan dalam angket disusun dalam bentuk matrik. Dalam matrik ini terdapat penjabaran aspek-aspek yang diukur yang isinya sesuai dengan mengarah pada rumusan masalah maupun tujuan penelitian. 3) Menyusun petunjuk pengisian angket Menyusun butir-butir pertanyaan sesuai dengan variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan modifikasi skala Likert untuk pedoman menjawab pertanyaan yang diberikan. Menurut Sugiyono (2012:136) “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
43
fenomena sosial”. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain : a) Sangat setuju b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak setuju e) Sangat tidak setuju Untuk jawaban ragu-ragu, peneliti memodifikasi jawaban tersebut dihilangkan karena untuk mencegah responden memilih alternatif jawaban tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006) yang menyatakan bahwa : Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan dengan lima alternatif karena responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah (karena dirasa aman dan paling gampang karena hampir tidak berpikir) dan alasan itu memang ada benarnya. Maka memang disarankan alternatif pilihan hanya empat saja. Alternatif “Sangat Setuju” dan “Setuju” ada di sisi atau kubu awal (atau akhir) sedang dua pilihan lain, “Tidak Setuju” dan “Sangat Tidak Setuju” di sisi atau kubu akhir (atau awal). Dalam hal dapat dipahami karena “Sangat Setuju” atau “Setuju” sebetulnya berada pada sisi “Setuju”, tetapi dengan gradasi yang menyangatkan. Demikian juga dengan pilihan “Sangat Tidak Setuju” yang pada dasarnya adalah juga “Tidak Setuju” (halaman 241). Penilaian dari setiap alternatif jawaban apabila pertanyaan yang dibuat positif, sebagai berikut : a) Sangat Setuju
Nilai = 4
b) Setuju
Nilai = 3
c) Tidak Setuju
Nilai = 2
d) Sangat Tidak Setuju Nilai = 1 Kemudian, penilaian dari setiap alternatif jawaban apabila pertanyaan yang dibuat negatif, sebagai berikut (Arikunto, 2006) : a) Sangat Setuju
Nilai = 1
b) Setuju
Nilai = 2
c) Tidak Setuju
Nilai = 3
44
d) Sangat Tidak Setuju Nilai = 4 Dalam menjawab pertanyaan, responden memilih salah satu alternatif jawaban yang sesuai, dengan cara memberikan tanda check (√) pada kolom jawaban yang dipilih. 4) Membuat Surat Pengantar Surat pengantar berfungsi untuk mangantarkan angket sehingga responden dapat menerima dengan jelas. 5) Mengadakan Uji Coba Angket (Try Out) Angket yang telah selesai di susun maka selajutnya di uji cobakan untuk mengetahui tingkat kesulitan yang ada pada angket tersebut. Selain itu juga digunakan untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas angket tersebut. Uji coba angket ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Surakarta kelas X mata pelajaran Otomatisasi Perkantoran sebanyak 25 siswa. 6) Revisi Angket Setelah di uji cobakan maka akan diketahui pertanyaan mana yang tidak valid dan tidak reliabel maka pertanyaan tersebut dapat dihilangkan. 7) Memperbanyak Angket Setelah selesai merivisi angket dan dirasa sudah cukup, maka langkah selanjutnya adalah memperbanyak angket sesuai jumlah responden. 2. Dokumentasi Menurut Arikunto (2010: 274) menyatakan “Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya”. Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dokumentasi untuk mendapatkan data-data tertulis seperti daftar nilai rapor dan nama-nama siswa kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1
45
Banyudono tahun pelajaran 2015/2016 yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa.
F. Validasi Instrumen Penelitian Peneliti menggunakan metode uji validitas dan reliabilitas untuk menganalisis alat pengumpul data (angket). 1. Uji Validitas Suharsimi Arikunto (2010: 211) mengemukakan “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahhan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai vakliditas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah”. Dari pengertian tersebbut dapat ditarik kesimpilan jika uji validitas merupakan alat ukur yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan sebuah instrumen. Untuk penghitungannya dibantu dengan program SPSS 20.0 for Windows. Penelitian ini untuk menguji tingkat validitas kuesioner (angket) menggunakan korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson dengan angka kasar sebagai berikut :
(Arikunto, 2010: 213) Keterangan rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y ∑X
: Jumlah nilai tiap-tiap item
∑Y : Jumlah total item ∑XY
: Jumlah hasil kali antara X dan Y
N : jumlah responden Dengan ketentuan, dengan membandingkan r hitung dengan r tabel dimana df (degree of freedom) = n-2 dengan signifikansi 5%. Jika r tabel < r hitung maka valid.
46
2. Uji Reliabilitas Suharsimi
Arikunto
(2010:
221)
mengemukakan
“Reliabilitas
menunjuk pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Untuk penghitungannya dibantu dengan program SPSS 20.0 for Windows. Pengujian tingkat reliabilitas instrumen peneliti menggunakan rumus Cronbach’s Alpha sebagai berikut :
(Arikunto, 2010: 239) Keterangan r11 : Reliabilitas instrumen k
: Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2
: Jumlah varians butir
Σ12 : Varians total Dengan ketentuan bila nilai Alpha > 0,60 maka reliabel.
G. Analisi Data Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data maka perlu untuk segera dianalisis untuk mengetahui kebenaran dari hipotesis dan untuk menarik kesimpulan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi ganda. Adapun langkah-langkah dalam dalam analisis data adalah sebagai berikut : 1. Menyusun tabulasi data Tabulasi data yaitu menyusun data ke dalam tabel-tabel untuk memudahkan dalam melakukan penghitungan. 2. Uji Prasyaratan a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam tabel dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Pengujian
47
normalitas ini menggunakan Kolmogrov Smirnov dengan bantuan program SPSS 20.0 Dengan ketentuan : 1) Jika signifikansi hitung < 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai data tidak normal 2) Jika signifikansi hitung > 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai data normal b. Uji Linieritas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel yang diteliti memiliki hubungan yang linier dan signifikan. Uji ini bertujuan untuk menghasilkan F hitung.
(Sujarweni, 2014: 61) Keterangan m
: jumlah variabel bebas yang baru masuk
n
: jumlah data observasi
k
: banyaknya parameter dalam persamaan baru
Rsquare new
: nilai Rsquare dari persamaan yang baru
Rsquare old
: nilai Rsquare dari persamaan yang lama
Sedangkan F tabel dapat dilihat pada tabel v1 = k, v2 = n - k dengan kriterian sebagai berikut : Jika
F hitung > F tabel maka Ho ditolak F hitung < F tabel maka Ho diterima
Ho
= bentuk linier benar
Ha
= bentuk linier salah
c. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara faktor-faktor terkait, X1 (fasilitas belajar) dan X2 (disiplin belajar). Dalam penelitian ini, uji independensi menggunakan program
48
SPSS 20.0 for Windows. Uji independensi ini dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF), yaitu jika VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi gejala multikolinieritas. Namun jika nilai VIF lebih dari 10 maka terjadi gelaja multikolinieritas.
3. Uji Hipotesis Setelah analisis uji prasyarat terpenuhi, maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis ini dibantu dengan menggunakan program SPSS 20.0 for Windows. Langkah-langkahnya sebagai berikut : a. Menghitung Koefisien Korelasi Sederhana Dan Uji t Uji hipotesis ini untuk mencari koefisien korelasi antara X1 dengan Y dan X2 dengan Y. Perhitungan ini dibantu program SPSS 20.0. Jika rhitung > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebeas mempunyai hubungan yang kuat dengan variabel terikat. Sedangkan uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Perhitungan ini dibantu program SPSS 20.0 dengan taraf signifikansi sebesar 0,05 (α = 5%). Menurut Priyatno (2014: 162), penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dilakukan dengan kriteria sebagai berikut : 1) Jika nilai signifikansi thitung > 0,05 maka H0 yang diajukan diterima (koefisien regresi tidak signifikan). Hal ini secara parsial variabel independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2) Jika nilai signifikansi thitung < 0,05 maka H0 yang diajukan ditolak (koefisien regresi signifikan). Hal ini berarti secara parsial variabel independen tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
(Arikunto, 1993: 281)
49
Keterangan t
: nilai t hitung
n
: jumlah sampel
b. Menghitung koefisien korelasi multipel antara kriterium Y dengan prediktor X1 dan prediktor X2 dengan rumus :
(Sudjana, 2005: 385) Keterangan ry1
: koefisien korelasi antara Y dan X1
ry2
: koefisien korelasi antara Y dan X2
ry12
: koefisien korelasi antara X1 dan X2
c. Uji Signifikansi Uji signikansi digunakan untuk menguji signifikan variabel bebas terhadapa variabel terikat secara bersama-sama.
(Sudjana, 2005: 385) Keterangan F
: harga F garis regresi
n
: ukuran sampel
k
: banyaknya variabel bebas
R
: koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor
d. Menghitung Persamaan Regresi Linier Multipel Menggunakan rumus :
50
Keterangan Ŷ
: nilai kriterium yang dicari
ɑ0 : bilangan konstanta ɑ1 : koefisien prediktor 1 ɑ2 : koefisien prediktor 2 X1 : prediktor 1 X2 : prediktor 2 Koefisien-koefisien ɑ0, ɑ1, ɑ2, dapt dihitung menggunakan rumus :
(Sudjana, 2005: 349) e. Menghitung Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif X1 dan X2 terhadap Y 1) Sumbangan relatif yaitu utnuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing prediktor X1 dan X2 terhadap kriterium Y dengan rumus :
(Hadi, 2001: 45)
2) Sumbangan efektif yaitu untuk mengetahui seberapa besar sumbangan murni masing-masing prediktor X1 dan X2 terhadap kriterium Y dengan rumus :
51
a) Terlebih dahulu dicari efektivitas gasris regresi dengan rumus :
b) Mencari sumbangan efektif X1 dan X2 terhadap Y Untuk X1 : SE%X1 = SR X1xR2 Untuk X2 : SE%X2 = SR X2xR2 (Hadi, 2001: 46)
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti untuk melakukan sebuah penelitian. Langkah-langkah tersebut sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi dan memilih masalah yang akan diteliti Tahap ini peneliti mengamati masalah yang ada di sekitar kemudian mengambil masalah yang dianggap paling sering muncul 2. Merumuskan dan membatasi masalah Setelah menemukan masalah apa yang akan diambil maka langkah selanjutnya adalah merumuskan masalah dan membatasi masalah agar masalah yang akan dikaji jelas dan tidak kemana-mana pembahasannya 3. Melakukan tinjauan pustaka Langkah selanjutnya mencari kajian pustaka yang sesuai dengan maslah yang diambil agar masalah tersebut memiliki dukungan literatur 4. Merumuskan hipotesis Setelah melakukan tijauan pustaka, maka langkah selanjutnya adalah merumuskan hipotesis penelitian. Hipotesis ini diambil untuk merumuskan kesimpilan sementara dari penelitian yang diambil 5. Menentukan populasi, sampel dan teknik pengumpulan Langkah berikutnya adalah dengan menentukan populasi, sampel dan teknik pengumpulan untuk penelitian agar jelas siapa yang akan diteliti dan dengan cara apa pengumpulan data dilakukan 6. Menetukan instrumen
52
Intrumen penelitian merupakan cara bagaimana untuk mendapatkan sebuah data dalam penelitian. Menentukan intrumen merupakan hal yang penting karena hal ini untuk cara mendapatkan data penelitian 7. Teknik pengumpulan data Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data penelitian yang diinginkan sesuai jenis penelitian yang diambil
8. Analisis data Analisis data merupakan cara yang digunakan untuk mengolah hasil yang didapat dari penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan hasilnya 9. Penyusunan laporan Langkah terakhir setelah semua terpenuhi adalah dengan menyusunnya menjadi laporan yang sistematis sehingga mudah dalam membaca dan memahami Mengidentifikasi dan memilih masalah yang akan diteliti
Menetukan instrumen
Teknik pengumpulan data
3.1 Gambar Prosedur Penelitian
Merumuskan dan membatasi masalah
Melakukan tinjauan pustaka
Menentukan populasi, sampel dan teknik pengumpulan
Merumuskan hipotesis
Analisis data
Penyusunan laporan