BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.
Penempatan lokasi dan pengambilan data tersebut berdasarkan pada beberapa alasan yaitu lokasi tersebut masih bisa dijangkau oleh peneliti, data yang akan digunakan sebagai bahan penelitian cukup memadai dan mudah untuk memperoleh baik dari segi waktu, biaya dan tenaga yang diperlukan. Adapun waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini yakni oktober 2012.
3.2
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tujuan memberikan gambaran
tentang marketing mix terhadap customer value yang ada di Toko Nusa Kurnia Gorontalo, adapun kerangka variabel penelitian sebagai berikut :
X Keterangan: X
= Marketing mix
Y
= Customer value
Y
3.3
Variabel Penelitian Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:2). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu : a.
Variabel independen Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama peneliti. Hakekat sebuah masalah mudah terlihat dengan mengenali berbagai variabel dependen yang digunakan dalam sebuah model. Variabilitas dari atau atas faktor inilah yang berusaha untuk dijelaskan oleh seorang peneliti (Ferdinand, 2006: 26). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah Product (produk), Price (harga), Promotion (promosi), Place (lokasi), Proses (proses), Physical evidence (sarana fisik) (Lupiyoadi, 2001).
b.
Variabel dependen Variabel independen yang dilambangkan dengan (X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen (Y), baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006:26). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah customer value, dengan indikator meliputi mutu produk, mutu layanan dan harga.
3.4
Definisi Operasional Variabel Penelitian Untuk memperjelas indicator-indikator dalam setiap variabel penelitian ini, maka
peneliti dapat menjelaskan dengan detail tentang batasan atau cakupan dari setiap variabel dengan tetap mengacu pada varibel penelitian ini. Berikut table variabel Kualitas Pelayanan: Table 3.1 Defenisi Operasional Variabel marketing mix Indikator Variabel
Ukuran Variabel
Jumlah Item Pertanyaan
Product (produk)
- Kualitas produk 3 item pertanyaan - Ketepatan waktu pesanan - Kondisi fisik produk dan kondisi bahan produk
Price (harga)
- Harga pasar - Harga langganan - Diskon
Promotion (promosi)
- Paflet dan brosur 2 item pertanyaan - Melalui media cetak, sms dan media radio dan televisi
Place (lokasi)
3 item pertanyaan
- Tempat pelaksanaan kegiatan 2 item pertanyaan produksi - Jarak dengan fasilitas sejenis dan mudah dijangaku Proses (proses) - Mengutamakan kepuasan 3 item pertanyaan - Menciptakan kerja efektif dan efisien Physical evidence - Fasilitas penunjang memadai 2 item pertanyaan (sarana fisik) - Sarana listrik mendukung kegiatan pemasaran
Table 3.2 Defenisi Operasional Variabel Customer Value Indikator Variabel Mutu produk
Kualitas layanan
Harga
3.5
Ukuran Variabel
Jumlah Item Pertanyaan
- Kepastian produk 5 item pertanyaan - Jaminan produk yang ditawarkan - Informasi pengguna produk yang ditawarkan - Komunikasi layanan yang 5 item pertanyaan efektif - Kecepatan merespon konsumen - Perasaan nyaman konsumen - Dilayani dengan sepenuh hati - Harga yang ditawarkan 5 item pertanyaan berdasarkan jatuh tempo - Proses pembayaran - Konsekuensi keterlambatan dalam pembayaran
Penentuan Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi Populasi ialah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal, atau orang yang memilki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat semesta penelitian (Ferdinand, 2006 : 223). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang menjadi pelanggan setia di Toko Nusa Kurnia Gorontalo hingga 2013.
3.5.2 Sampel Arikunto (2003 : 104) mengemukakan bahwa penetapan sampel sebagai berikut :” Apabila jumlah populasi kurang dari 100 maka yang menjadi sampel adalah keseluruhan dari populasi yang ada, sedangkan apabila jumlah populasinya lebih dari 100 maka yang menjadi sampelnya adalah 10% - 15% atau 20% - 25% “. Metode pengambilan yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dan accidental sampling. Menurut Riduwan (2011: 63) purposive sampling adalah pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampel atau penentuan sampel
untuk tujuan tertentu. Purposive sampling dalam penelitian ini yaitu pelanggan atau user di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. Dalam sebaran sampel penelitian ini, peneliti memberikan kepada setiap penggunjung di Toko dalam kurun waktu 1 bulan, dengan jumlah angket sebanyak 100 eksampelar, dari sebaran tersebut angket yang dikembalikan sebanyak 72. Dengan demikian, penelitian ini mengolah sampel sebanyak 72 orang.
3.6
Jenis dan Sumber Data Sumber data adalah informasi yang memiliki arti bagi penggunanya. Data terbagi
menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Sedangkan dari data yang digunakan untuk menyusun skripsi ini menggunakan sumber data antara lain: a. Data Primer Yang dimaksud data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data primer dapat dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner langsung kepada pelanggan di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.
b. Data Sekunder Yaitu data yang diusahakan sendiri oleh peneliti adalah dengan koordinasi di bagian sumber daya manusia sehingga telah diperoleh data Toko Nusa Kurnia Gorontalo.
3.7
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang relevan,
akurat dan reliabel. Metode yang di gunakan antara lain: 1. Kuesioner Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2007). Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan langsung dari pengisian kuesioner (angket) yang ditujukan kepada responden. Dalam pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner itu terdiri atas pertanyaan berkaitan kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan. Pertanyaan-pertanyaan pada angket tertutup dibuat dengan skala Likert dengan 1-5. Skor 1-5 digunakan peneliti karena lebih sederhana dan memiliki nilai tengah yang digunakan untuk menjelaskan keragu-raguan atau netral dalam memilih jawaban. Oleh karena itu skala Likert ini lazim digunakan di Indonesia untuk yang mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang. Untuk analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor yang ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel 3.1 Pemberian Skor Skala Likert pada Pertanyaan Tertutup Pilihan Jawaban Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Sumber: Sugiyono, 2007
Skor 5 4 3 2 1
2. Observasi. Dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung ke obyek penelitian. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data yang mendukung hasil wawancara dan kuesioner. 3. Studi Pustaka. Dengan mencari sumber-sumber lain yang bisa mendukung dalam peenlitian, baik melalui jurnal-jurnal ataupun kajian peneliti terdahulu.
3.8
Metode Pengolahan Data Untuk mendukung penperoleh data yang dibutuhkan guna mendukung penelitian ini
teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara metode survey, yaitu merupakan suatu metode pengumpulan data primer yang memerlukan adanya komunikasi antara peneliti dan responden. Adapun salah satu cara pengumpulan data dalam metode survey yaitu teknik kuesioner (Indriantoro & Supomo, 2002). Data dari kuesioner dianalisis sebaik mungkin dengan menjumlahkan dari setiap indikator dan kemudian angka-angka hasil penjumlahan tersebut yang akan dijadikan sebagai data yang akan dianalisis dengan menggunakan software statistik yaitu SPSS 17 for Windows.
3.9
Teknik Analisis Data
3.9.1 Uji Reliabilitas dan Validitas 3.9.1.1 Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS 17 memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai α > 0,60 (Nunnally, 1967 dalam Ghozali, 2005:42):
Dimana : α = koefisien reliabilitas r = korelasi antar item k = jumlah item
3.9.1.2 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan sah jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (untuk setiap butir dapat dilihat pada kolom corrected itemtotal correlations) dengan r tabel untuk degree of freedom (df)=n-k, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah item. Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2005: 45 ).
Dimana : rxy
= koefisien korelasi (r-hitung) = Skor variabel independen = Skor variabel dependen = Hasil kali skor butir dengan skor total
n
= Jumlah responden
3.9.2 Uji Asumsi Klasik 3.9.2.1 Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol (Ghozali, 2005: 91). Multikolonieritas dideteksi dengan menggunakan nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF=1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF dibawah 10 (Ghozali, 2005: 92).
3.9.2.2 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari suatu residual pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendekati heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Jika ada titik-titik membentuk
pola tertentu
yang teratur seperti bergelombang, melebar, kemudian
menyempit maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y tanpa membentuk pola tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005: 105).
3.9.2.3 Uji Normalitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal. Suatu data dikatakan mengikuti distribusi normal dilihat dari penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik (Ghozali, 2005:110). Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi normalitas.
3.9.3 Uji Hipotesis 3.9.3.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:84). Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah : Ho
: Variable bebas yakni marketing mix meliputi indicator- indicator yakni Product (produk), Price (harga), Promotion (promosi), Place (lokasi), Proses (proses) dan Physical evidence (sarana fisik) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu customer value.
Ha
: Variable bebas yakni marketing mix meliputi indicator- indicator yakni Product (produk), Price (harga), Promotion (promosi), Place (lokasi), Proses (proses) dan Physical evidence (sarana fisik) mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variable terikatnya yaitu customer value.
Dasar
pengambilan
keputusannya
(Ghozali,
2005:84)
adalah
dengan
menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu: a. Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. b. Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
3.9.3.2 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variable X marketing mix benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (customer value) secara terpisah atau parsial (Ghozali, 2005:84). Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah : Ho : Variable bebas yakni marketing mix meliputi indicator- indicator yakni
Product
(produk), Price (harga), Promotion (promosi), Place (lokasi), Proses (proses) dan Physical evidence (sarana fisik) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (kepuasan pelanggan). Ha : yakni marketing mix meliputi indicator- indicator yakni Product (produk), Price (harga), Promotion (promosi), Place (lokasi),
Proses (proses) dan
Physical
evidence (sarana fisik) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (kepuasan pelanggan). Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2005:84) adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu : a. Apabila angka probabilitas signifikani > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. b. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
3.9.3.3
Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan
paling baik dalam analisa regresi
dimana hal yang ditunjukan oleh besarnya koefisien
determinasi (R2) antara 0 (nol) dan I (satu). Koefsien determinasi (R2) nol variabel
independen koefisien
sama
sekali
determinasi
tidak
berpengaruh terhadap
variabel
dependen.
Apabila
semakin mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen, Selain itu koefisien determinasi (R2) dipergunakan untuk mengetahui prosentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X).