31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian 1.
Waktu Penelitian Proses
penelitian
ini
diawali
dengan
kegiatan
mengidentifikasi
permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian yakni pada PT Storage Expert Indonesia, perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga penentuan teknik pengujian statistik yang dipergunakan. Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian dari November 2016 sampai Maret 2017.
2.
Tempat Penelitian Untuk memperoleh data guna penyusunan skripsi, penulis mengambil
tempat penelitian pada PT Storage Expert Indonesia yang berlokasi di Soewarna office and plant Building, Soekarno-Hatta Internasional Airport, Tangerang, Banten 19120.
B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini menggunakan penelitian kausal. Kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen mempengaruhi variabel dependen (Sugiyono,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
2013). Penelitian ini merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh dua variabel independen (eksogen) yaitu kompensasi finansial dan kompensasi non finansial terhadap dua variabel dependen (endogen). Dalam hal ini penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh keterlibatan kerja, komitmen organisasi dan dukungana organisasi terhadap kepuasan karyawan pada PT Storage Expert Indonesia.
C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Berdasarkan judul proposal skripsi yang diambil penulis yaitu “pengaruh keterlibatan kerja, komitmen organisasi dan dukungan organisasi terhadap kepuasan kerja”. Maka penulis mendefinisikan masing-masing variabel dan membuat operasional variabel. 1) Definisi Variabel Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Atau dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain (Sugiyono, 2013). Pada penelitian ini variabel yang diamati terdapat dua macam, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen atau sering disebut variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel dependen atau sering disebut variabel terikat adalah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel eksogen adalah kompensasi finansial dan kompensasi non finansial, sementara variabel endogen adalah prestasi kerja dan kepuasan karyawan. 2)
Operasionalisasi Variabel Definisi Operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Keterlibatan Kerja Luthans (2006) mendefinisikan bahwa keterlibatan kerja terjadi jika anggota organisasi menempatkan dirinya dalam peran fisik, kognitif, dan emosional selama kinerja peran (pekerjaan). b. Komitmen Organisasi Mayer dalam Sutrisno (2014) komitmen diasumsikan juga merefleksikan dampak dari kesesuaian antara individu dengan organisasi. Walaupun hasilnya tidak seragam. Banyak studi yang telah mempelajari hubungan antara keduanya. Pengalaman kerja yang sesuai dengan nilai-nilai personal individu atau dapat memenuhi kebutuhan dan preferensi individu akan menjadi penguat bagi individu tersebut, yang kemudian akan mempengaruhi komitmen terhadap organisasi. c. Dukungan Organisasi Hutchinson seperti dikutip Alamgir (2011) dukungan organisasi bisa juga dipandang sebagai komitmen organisasi pada individu. Bila dalam interaksi individu-organisasi, dikenal istilah komitmen organisasi dari individu pada organisasinya; maka dukungan organisasi berarti
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
d. Kepuasan Kerja Hasibuan dalam Danuarta (2014), Kepuasan kerja adalah Sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaanya. Sikap ini di cerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel keterlibatan Kerja Variabel
Dimensi
Indikator
Perasaan
1. Berharga
Berarti
2. Berguna
Skala Pengukuran Skala ordinal
1. Citra Diri Keterlibatan
Rasa Aman
Kerja Perasaan Ketersediaan
2. Status
Simbol KK1 KK2 KK3
Skala Ordinal
KK4
3. Karir
KK5
1. Personal
KK6
2. Emosional
Sumber: Luthans 2006
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Skala Ordinal
KK7
35
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Komitmen Organisasi Variabel
Dimensi
Indikator
Skala
Simbol
Pengukuran 1. Cinta
pada
KO1
kemauan untuk tetap tinggal di organisasi Komitmen Afektif
2. Membina
dan
menghargai
Skala
KO2
ordinal
nilai hubungan dengan organisasi
Komitmen Organisasi
1. Berat untuk Komitmen Kelanjutan
meninggalkan organisasi 2. Pertimbangan
KO3 Skala ordinal
KO4
kebutuhan Komitmen Normatif
1. Tanggung jawab dalam berorganisasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Skala ordinal
KO5
36
2. Kewajiban
KO6
terhadap organisasi Sumber: Mayer dalam Sutrisno (2015)
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Dukungan Organisasi Variabel
Dimensi Dukungan intrinsik
Skala Pengukuran
1. Gaji 2. Tunjangan
Skala Ordinal
3. Bonus
3. Keakraban
Ekstrinsik
4. Informasi 5. Pengembangan Diri
Sumber : Alamgir (2011)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
DO2 DO3 DO4
2. Pujian Dukungan
simbol DO1
1. Perhatian
Dukungan Organisasi
Indikator
DO5 Skala Ordinal
DO6 DO7 DO8
37
Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Kepuasan Kerja Variabel
Dimensi
Hubungan Pimpinan
Skala
Indikator
Pengukuran
Simbol
yang
baik antara atasan dengan
Skala Ordinal
PK1
bawahannya Kesempatan untuk maju
Kepuasan Karyawan
Hubungan Karyawan
Peluang untuk bisa meraih prestasi dan karir Rasa kekeluargaan dan perhatian rekan kerja Andil
Kontribusi Pekerjaan
Skala Ordinal
Skala Ordinal
PK2
PK3
karyawan
dengan
perlunya
pengawasan efektif
yang dalam
Skala Ordinal
PK4
pekerjaan Pekerjaan itu sendiri
Kesenangan terhadap pekerjaan yang dilakukan
Sumber : Hasibuan dalam Danuarta (2014)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Skala Ordinal
PK5
38
D. Skala Pengukuran Variabel Pada penelitian ini, metode pengukuran menggunakan skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013). Skala likert menggunakan lima tingkatan jawaban yaitu: Tabel 3.5 Lima Tingkatan Jawaban dengan Skala Likert Jawaban
Skor
Sangat Setuju
5
Setuju
4
Netral
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
Sumber : Sugiyono (2013) E. Jenis Data Jenis data yang digunakan oleh penulis adalah data primer berupa hasil wawancara serta hasil pengisian kuisioner tentang keterlibatan kerja, komitmen organisasi, dukungan organisasi serta kepuasan kerja pada PT Storage Expert Indonesia. Dalam hal ini data primer penulis didapatkan melalui kuisioner. Kuisioner adalah suatu tekhnik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Dalam hal ini penulis akan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
memberikan kuisioner kepada para responden atau karyawan PT. Storage Expert Indonesia.
F. Metode Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, tekhnik penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu dengan penelitian lapangan (field research), dengan penyebaran kuisioner. Penyebaran kuisioner adalah merupakan tekhnik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan membagi-bagi kuisioner dalam bentuk pertanyaan kepada responden agar dapat mengisi kuesioner secara objektif.
G. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi merupakan totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (Sugiyono, 2013). Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasinya adalah karyawan pada PT. Storage Expert Indonesia yang berjumlah 70 orang, dan seluruh populasi akan dijadikan sebagai responden kualifikasi non structural atau menggunakan sampel jenuh.
H. Metode Analisis Data 1. a)
Analisis Deskriptif Karakteristik Responden
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
Memaparkan tentang karakteristik responden yaitu karakteristik tentang usia, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, status. b)
Karakteristik Jawaban Kuisioner Memaparkan tentang jumlah rata-rata hasil jawaban kuisioner dari para
responden. 2.
Uji Kualitas Data
a)
Uji Validitas Menurut Sarwono (2012) Instrumen yang valid akan menghasilkan data
yang akurat yang sesuai dengan kebutuhan dalam riset kita. Suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan inferensi yang dihasilkan mendekati kebenaran. Dalam hal ini, analisis faktor dilakukan dengan menggunakan program IBM SPSS Statistic Versi 22. Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) untuk dapat dilakukan anlisis faktor, persyaratan pokok yang harus dipenuhi adalah angka Measure of Sampling Adequacy (MSA) harus diatas 0,5 dan probabilitas (sig)<0,05 Apabila terdapat variabel yang tidak memenuhi syarat, maka disingkirkan dan variabel yang memenuhi syarat kemudian diuji kembali. b)
Uji Reliabilitas Menurut (Sanusi, 2011) reliabilitas adalah suatu alat ukur pengukur
menunjukkan konsistensi hasil pengukuran sekiranya alat pengukuran itu digunakan oleh orang yang berlainan dalam waktu yang bersamaan atau waktu yang berlainan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
Mengingat alat pengukur yang digunakan untuk mengukur variabelvariabel dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan, maka perlu diuji reliabilitas dari variabel yang digunakan dengan melihat Chonbach’s Coefficient alpha sebagai koefisien dari reliabilitas. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik (Priyatno, 2009). Apabila nilai Chonbach Alpha lebih besar dari 0,6 maka dapat dikatakan bahwa suatu variable adalah reliabel. 3.
Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data
mengalami penyimpangan atau tidak. Uji ini dilakukan sebelum melakukan regresi. Uji asumsi klasik terdiri dari : a)
Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. (Ghozali, 2013) Untuk mendeteksi normalitas residual dapat juga dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Caranya adalah menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian yaitu : Hipotesis Nol (Ho)
: data terdistribusi secara normal
Hipotesis Alternatif (Ha) : data tidak terdistribusi secara normal
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
Pengambilan keputusan : Jika sig > 0,05 maka Ho diterima Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak
b)
Uji Multikolonieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi atau variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independent (Ghozali, 2013). Dalam penelitian ini keberadaan multikolinieritas diidentifikasi melalui besaran nilai VIF (Variance Inflation Factor) yang dihasilkan melalui pengolahan data dengan program SPSS 22. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: 1.
Nilai 𝑅2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel - variabel independent banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependent.
2.
Menganalisis matrik korelasi variabel - variabel independent. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independent tidak berarti bebas dari multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independent.
3.
Multikolonieritas dapat juga dilihat dari satu nilai tolerance dan lawannya dua variance inflation factor independent (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independent yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
variabel independent lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir.
c)
Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi
yang
baik
adalah
yang
homoskedastisitas
atau
tidak
terjadi
heteroskedastisitas. Dengan melihat grafik plot yang ditunjukkan dalam program SPSS yaitu plot antara nilai predeksi variabel terkait yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID maka dapat ditentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas. Menurut Ghozali (2013) ada dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu: 1. Jika ada pola tertentu, sepereti titik-titik yang ada membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
4.
Uji Analisis Regresi Linier Berganda Ghozali (2013) analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai
ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (varabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel dependen dengan suatu persamaan. Koefisien regresi dihitung dengan dua tujuan sekaligus: pertama, meminimumkan penyimpangan antara nilai aktual dan nilai estimasi variabel dependen berdasarkan data yang ada (Tabachnick, 1996) dalam (Ghozali, 2006). Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Variabel dependen diasumsikan random/stokastik, yang berarti mempunyai distribusi probabilistik. Variabel independen/bebas diasumsikan memiliki nilai tetap (dalam pengambilan sampel yang berulang). Regresi linear berganda mempunyai bentuk umum : Ŷ = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e Keterangan : Ŷ
= Variabel dependent
b1, b2, b3
= Koefisien Regresi
a
= Konstanta
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
X1
= Keterlibatan Kerja
X2
= Komitmen Organisasi
X3
= Dukungan Organisasi
E
= Eror
5.
Uji Hipotesis Setelah hipotesis dirumuskan, maka dilakukan sesuatu pengujian hipotesis
untuk mengetahui apakah perubahan dari variabel bebas mempengaruhi variabel tidak bebas. Uji Hipotesis terdiri dari uji t dan uji F (ANOVA). Taraf signifikansi yang digunakan dalam pengujian adalah 5% (Ety, et al, 2009).
a.
Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R²) , Koefisien determinasi adalah angka atau
indeks yang digunakan untuk mengetahui besarnya sebuah variabel atau lebih terhadap variasi naik turunnya variabel yang lain dengan rumus: Kd = 𝑟2 x 100% Di mana : Kd = Koefisien Determinasi 𝑟2 = Kuadrat Koefisien Determinasi Menurut Sugiyono (2008) koefisien determinasi dilambangkan dengan 𝑟2 x 100%. Nilai yang dihasilkan menyatakan proporsi variasi keseluruhan dalam variabel dependen yang dapat diterangkan atau diakibatkan oleh hubungan linear dengan nilai variabel independen, selain itu diterangkan oleh pengubah yang lain.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai dengan 1. Apabila nilai yang dihasilkan semakin mendekati 1 maka model regresi akan semakin baik.
b.
Uji Ketepatan Model (Uji F) Tujuan dari uji F adalah untuk mengetahui pengaruh semua variabel
independen terhadap variabel dependen secara bersamaan. Ghozali (2006) dalam Arasyd (2013). Pengujian ini antara F hitung dengan F tabel. Nilai F tabel dapat ditentukan dengan tingkat signifikansi 5%, dengan df 1 (jumlah variabel-1) dan df 2 = ( n – k – 1). Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika F hitung lebih besar dari F tabel maka hipotesis diterima, sedangkan sebaliknya jika F hitung lebih kecil dari F tabel maka hipotesis ditolak. Pengujian terhadap model regresi ganda dilakukan dengan uji F terlebih dahulu. Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independent atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2013). Pengujian menyeluruh secara simultan dengan kriteria uji F yaitu sebagai berikut: 1. Menentukan hipotesis nihil dan hipotesis alternatif H0 : βĸ = 0 (tidak terdapat pengaruh kompensasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan secara simultan). Ha : βĸ ≠ 0 (terdapat pengaruh kompensasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan secara simultan). 2. Menentukan nilai α (dalam penelitian ini ditentukan α = 0,05) dan membandingkan nilai signifikansi dengan nilai α.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
3. Menarik kesimpulan : a. Jika probabilitas atau signifikansi < α (0,05), maka H0 ditolak. b. Jika probabilitas atau signifikansi > α (0,05), maka H0 tidak ditolak.
c.
Uji Hipotesis (Uji t) Uji Statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Apakah (Ghozali dalam Effendi, 2014). Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen (Disiplin Kerja dan Kompensasi) terhadap variabel dependen (Kinerja Karyawan) secara terpisah atau pun bersama-sama. Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2006): Jika probalitas > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak . Jika probalitas < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima .
http://digilib.mercubuana.ac.id/