58
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan mengetengahkan metodologi penelitian yang digunakan dalam studi ini. Paparan akan meliputi: (A) Metode Penilitian, (B) Definisi Oprasional, (C) Populasi dan Sampel Penelitian, (D) Teknik Pengumpulan Data, (E) Teknik Pengolahan Data, dan (F) Menguji Hipotesis Penelitian.
A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah yang diambil dalam suatu penelitianyang meliputi: pengumpulan, penyusunan dan penganalisisan serta penginterprestasian data sehingga peneliti dapat memecahkan masalah penelitian tersebut secara sistematis. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2005:1) menyatakan bahwa “metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Berdasarkan apa yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini, maka metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif yaitu metode penelitian yang digunakan dalam mengkaji permasalahan-permasalahan yang terjadi saat ini atau masa sekarang. Sementara pendekatan kuantitatif yang ditunjang oleh studi kepustakaan dan studi dokumentasi, merupakan pendekatan yang digunakan oleh peneliti
58
59
dalam meneliti dengan cara mengukur indikator-indikator variabel sehingga dapat diperoleh gambaran umum dan kesimpulan masalah penelitian. 1. Metode Deskriptif Penelitian dengan metode deskriptif itu sendiri diartikan oleh Nazir (2003: 63) yaitu ”suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa metode penelitian deskriptif dalam perumusan masalah lebih memfokuskan kepada masalahmasalah yang bersifat aktual yang pada saat ini terjadi. Terutama mengenai seberapa besar pengaruh implementasi audit mutu internal berdasarkan sistem manajemen ISO 9001:2000 terhadap produktivitas kerja individu pegawai PPPPK TK dan PLB Bandung. 2. Studi Kepustakaan Untuk memperoleh gambaran yang jelas dalam menafsirkan data guna menganalisis masalah yang diteliti, maka perlu ditunjang oleh studi kepustakaan/bibliografis, yaitu menelaah sejumlah bahan pustaka yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Berdasarkan pernyataan tersebut, studi kepustakaan akan menjadi dasar bagi peneliti untuk mengembangkan, mengarahkan penelitiannya serta memperkuat kerangka berfikir penelitian agar dapat mengambil kesimpulan dari masalah yang diteliti.
60
3. Studi Dokumentasi Di dalam penelitian ini, selain ditunjang oleh studi kepustakaan, ditunjang pula dengan studi dokumentasi. Hal tersebut dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi melalui berbagai dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Selain itu juga, sumber data ini dapat dijadikan bahan penunjang disamping angket dan wawancara sehingga akan memperkuat dalam mengambil kesimpulan atas permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian.
B. Definisi Operasional Penelitian ini mempelajari hubungan dua variabel. Variabel pertama adalah variabel audit mutu internal sebagai variabel independent atau variabel bebas. Variabel ini diberi simbol X. Variabel kedua adalah produktivitas kerja individu pegawai, sebagai variabel dependen atau terikat. Variabel ini diberi simbol Y. Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul dan ruang lingkup masalah yang diteliti, maka terlebih dahulu penulis akan menjelaskan definisi istilah yang terkandung dalam judul penelitian sehingga terdapat persamaan pandangan antara penulis dan pembaca. Adapun definisi oprasional dari penelitian yang berjudul “Pengaruh Implementasi Audit Mutu Internal Berdasarkan Sistem Manajemen ISO 9001:2000 Terhadap Produktivitas
61
Kerja Individu Pegawai PPPPTK TK Dan PLB Bandung“, yaitu sebagai berikut: 1. Pengaruh Menurut Winardi (Teguh, 2004:42) ‘pengaruh merupakan suatu keadaan yang menunjukan keterkaitan antara satu hal dengan hal lainnya sehingga salah satu hal dipengaruhi oleh hal yang lainnya beik positif maupun negatif‘. Pengaruh dalam penelitian ini, berupaya untuk mengidentifikasi seberapa besar faktor X (audit mutu internal) mempunyai dampak terhadap faktor Y (produktivitas kerja). 2. Implementasi Audit Mutu Internal Willy Susilo (2003:95) mengemukakan bahwa “Audit mutu internal adalah proses pengukuran dan penilaian secara sistematik, objektif dan terdokumentasi yang dilakukan oleh auditor internal perusahaan untuk memastilkan bahwa kegiatan manajemen mutu telah sesuai dengan pengaturan-pengaturan atau sistem yang telah dikembangkan dan hasilnya efektif sesuai dengan komitmen, kebijakan, tujuan dan sasaran mutu yang telah direncanakan atau ditetapkan”. Dalam penelitian ini, implementasi audit mutu internal yang dimaksut merupakan salah satu wujud nyata dari proses pengukuran dan penilaian secara sistematik, objektif dan terdokumentasi yang dilakukan oleh lembaga.
62
3. Produktivitas Kerja Individu Fakry Gaffar (Serdamayanti, 2001:81) menyatakan pengertian produktivitas dari dimensi individu yaitu, ‘individu yang produktif adalah kontribusi individu tersebut secara kualitatif yang mempunyai dampak positif bagi masyarakat‘. Produktivitas dalam penelitian ini yaitu menyangkut sikap mental yang selalu berorientasi ke masa depan, mantap dan optimis untuk bekerja, dengan pandangan seperti itu menimbulkan usaha yang menuntut kreativitas yang tinggi dari seorang pegawai.
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Dalam melakukan penelitian, kegiatan pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting guna mengetahui karakteristik dari elemenelemen yang menjadi objek penelitian yang digunakan populasi, kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sugiyono (2005:90) menyatakan bahwa “populasi penelitian merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”.
Arikunto (2002:108)
mengemukakan bahwa “populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang diteliti”. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Akdon dan Hadi (2005: 96)
63
yang menyatakan bahwa “populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”. Dari berbagai definisi populasi menurut para ahli maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah subjek atau obejek yang akan diteliti berkaitan dengan permasalahan penelitian yang akan dipecahkan. Sehubungan dengan apa yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini, maka yang menjadi populasi adalah seluruh pegawai PPPPTK Taman Kanak-Kanak dan PLB Bandung yang berjumlah 168 orang, dengan perincian berdasarkan penempatannya sebagai berikut: Tabel 3. 1 Data Pegawai PPPPK TK dan PLB Bandung 2007 Kelembagaan Urusan rencana pengembangan Seksi Program
Bagian Teknis
Seksi Tatalaksana Seksi Publikasi dan pelaporan
Sub Bagian Tata Usaha
Jumlah (orang) 4
Urusan penyiapan dan implementasi program
5
Urusan bahan ajar
7
Urusan penyelenggaraan diklat
9
Urusan ketenagaan
4
Urusan evaluasi
4
Urusan publikasi
6
Urusan pelaporan
5
Urusan perpustakaan
6
Sekertaris pimpinan
9
Urusan kepegawaian
8
Urusan perlengkapan
15
Urusan keuangan
11
Urusan persuratan
5
Urusan rumah tangga
14
64
Kelompok Fungsional Widiaiswara
Urusan kearsipan
5
Departemen PUM
11
Departemen MIPA
10
Departemen IPS
8
Departemen bahasa dan seni
8
Divisi PPM
9
Divisi TIM
3
Kordinator widiaiswara
2
Jumlah karyawan
168
2. Sampel Penelitian Dalam sampel penelitian, peneliti akan menentukan beberapa jumlah responden yang akan diteliti yang mewakili objek atau subjek yang diteliti. Sugiyono (2005:91) mengungkapkan bahwa “sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Arikunto (2002:109) mengemukakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Pendapat lain dikemukakan oleh Akdon dan Hadi (2005:98) yang menyatakan bahwa “sampel merupakan bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti”. Dari beberapa definisi menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan sebagian dari jumlah populasi yang akan diteliti dengan karakteristik tertentu yang mewakili objek atau subjek penelitian. Dalam suatu penelitian, jika populasi jumlahnya banyak, maka peneliti harus menggunakan sampel penelitian. Namun jika populasi jumlahnya sedikit, maka peneliti dapat menggunakan sampel populasi artinya jumlah populasi dijadikan sebagai responden.
65
Jumlah sampel yang akan diambil, akan lebih akurat jika peneliti mempelajari berbagai pendapat atau rumusan yang telah dibuat oleh para ahli. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil pendapat dari Surakhmad (Akdon dan Hadi, 2005: 107), yaitu :
Apabila ukuran populasi sebanyak kurang lebih dari 100, maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi. Apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sampel diharapkan sekurang-kurangnya 15% dari ukuran populasi.
Rumus penentuan sampel menurut Surakhmad (Akdon dan Hadi, 2005: 107), yaitu sebagai berikut : S = 15% +
1000 − n (50% − 15%) 1000 − 100
Keterangan: S
= Jumlah sampel yang diambil
N
= Jumlah anggota populasi Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai PPPPTK TK dan PLB
Bandung yang berjumlah 168 orang. Adapun tingkat kesalahan yang ditolelir ialah 5% atau 0,05 (tingkat kepercayaan 95%). Dengan menggunaka rumus di atas, maka jumlah sampel yang diambil adalah: S = 15% +
1000 − 168 (50% − 15%) 1000 − 100
S = 15% +
832 (35%) 900
S = 15% + 0,924(35%)
66
S = 15% + 32,34% = 47,34% dibulatka 47% S = 168 x 47% = 78,96 dibulatkan menjadi 79 orang Berdasarkan rumus di atas maka diperoleh jumlah sampel yang akan diteliti pada penelitian ini berjumlah 79 orang. Adapun proposi sampel untuk tiap-tiap bagian dihitung dengan menggunakan formula yang dibuat oleh Al-Rasyid (Akdon dan Hadi, 2005: 108) sebagai berikut:
ni =
Ni xn N
Keterangan:
ni
= Anggota sampel pada porsi ke-i
Ni
= Populasi ke-i
n
= Sampel yang diambil dalam penelitian
N
= Populasi total Berdasarkan rumus diatas, selanjutnya dapat dihitung dari masing-
masing tingkat manajemen seperti tabel di bawah ini:
Tabel 3. 2 Penyebaran Sampel No.
Bagian
1.
Bagian Teknis
2.
Sub Bagian Tata Usaha
3.
Kelompok Fungsional Widiaiswara Jumlah
Jumlah
Perhitungan
Jumlah
Pegawai
Sampel
Sampel
50
50 x79 168
24
67
67 x79 168
31
51
51 x79 168
22
79
67
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data dalam usaha pemecahan masalah penelitian. Dalam upaya pengumpulan data tersebut diperlukan teknik-teknik tertentu sehingga data yang diharapkan dapat terkumpul dengan benar-benar sesuai dengan permasalahan yang akan dipecahkan. 1. Penentuan Alat Pengumpul Data Untuk memperoleh data yang diperlukan, dibutuhkan alat pengumpul data yang sesuai dengan karakteristik sumber data yang bersangkutan. Secara umum teknik pengumpulan data dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu teknik secara langsung dan teknik tidak langsung. Berdasarkan permasalahan dan metode yang digunakan, maka pada penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data secara tidak langsung, yaitu peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan angket. Dimana angket yang akan disebarkan adalah angket berstruktur yang sering pula disebut angket tertutup. Adapun alasan peneliti memilih untuk menggunakan angket tertutup adalah: 1) Memberikan kemudahan pada responden dalam memberikan jawaban. 2) Responden akan lebih leluasa dalam memberikan jawabannya. 3) Angket tertutup dapat menghimpun data dalam waktu singkat. 4) Memudahkan peneliti dalam menganalisis jawaban yang telah diperoleh.
68
5) Pengumpulan data akan lebih efisien ditinjau dari segi tenaga, taktu ataupun dana. 2. Penyusunan Alat Pengumpul Data Langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam menyusun angket adalah sebagai berikut: 1) Menentukan variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu imlementasi audit mutu internal untuk variabel X dan produktivitas kerja individu pegawai untuk variabel Y. 2) Menentukan indikator dari tiap variabel. 3) Variabel X dengan indikator: (a) Kebijakan dan prosedur; (b) Perencanaan pemeriksaan; (c) Pelaksanaan pengelolaan audit; dan (d) Tindak lanjut hasil pemeriksaan. 4) Variabel Y dengan indikator: (a) Tindakan konstruktif; (b) Percaya pada diri sendiri; (c) Bertanggung jawab; (d) Memiliki rasa cinta terhadap pekerjaan; (e) Mempunyai pandangan kedepan; (f) Mampu mengatasi persoalan dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah-ubah;
69
(g) Mempunyai kontribusi yang positif terhadap lingkungannya (kreatif, imaginatif dan inovatif); dan (h) Memiliki kekuatan untuk mewujudkan potensinya. 5) Menyusun kisi-kisi angket. 6) Menyusun pernyataan-pernyataan dari masing-masing variabel disertai alternatif jawaban. 7) Menetapkan kriteria penskoram alternatif jawaban, baik untuk variabel X atau varibel Y, yaitu dengan menggunakan skala Likert dengan lima pilihan sebagai berikut: Tabel 3. 3 Bobot Skor Tiap Alternatif Jawaban Variabel X dan Variabel Y Alternatif Jawaban
Bobot Pernyataan Positif
Negatif
SL (Selalu)
5
1
SR (Sering)
4
2
KD (Kadang-kadang)
3
3
JR (Jarang)
2
4
TD (Tidak pernah)
1
5
3. Uji Coba Angket Sebelum melakukan kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya, angket yang akan dipergunakan terlebih dahulu diujicobakan terhadap responden yang sama dengan responden yang telah ditentukan sebagai sumber data penelitian atau responden lain yang memiliki karakteristik
70
yang sama dengan responden yang sesungguhnya. Hal ini penting dilakukan
untuk
dapat
mengetahui
kekurangan-kekurangan
atau
kelemahan-kelemahan yang mungkin terjadi dalam hal redaksi, alternatif jawaban yang tersedia maupun dalam pernyataan dan jawaban angket. Setelah data uji coba angket terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis statistik dengan tujuan untuk menguji validitas dan reliabilitasnya. Dengan diketahui ketajaman validitas dan reliabilitas alat pengumpul data, maka diharapkan hasil penelitian memiliki validitas dan reliabilitas yang dapat dipertanggungjawabkan. a. Uji validitas instrumen Uji validitas dimaksutkan untuk mengukur atau menguji apakah suatu instrument sudah benar-benardapat mengukur apa yang seharusny diukur atau belum, dengan uji validitas ini instrument dapat diketahui apakah sudah valid atau belum. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sugiyono (2005: 137) yang mengemukakan bahwa “suatu instrument dikatakan valid jika instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Metode yang digunakan dalam perhitungan hasil uji validitas adalah metode analisis item per item, yaitu mengkolerasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah skor tiap butir (Sugiyono, 2005: 151). Teknik yang digunakan adalah rumus product moment (Sugiyono, 2005: 153), yaitu:
71
rxy =
(Σx )(Σy )
Σxy −
n
(ΣX ) ΣY 2 − (ΣY )2 2 Σ X − n n
(
)
2
(
)
Keterangan: rxy
= Koefisien kolerasi
n
= Jumlah responden
X
= Skor tiap butir / item
Y
= Skor total per item
Uji validitas instrument penelitian telah dilakukan pada tanggal 24 Januari 2008 hingga 3 Februari 2008. Uji coba ini dilakukan pada PPPPTK IPA Bandung. Berikut ikhtisar penyebaran angket uji coba: Tabel 3.4 Jumlah Data Hasil Uji Coba yang Terkumpul dan Dapat Diolah Sempel
Terkumpul
Dapat diolah
15
14
14
Hasil dari uji coba tersebut dapat dilihat pada tabel yang tertera di bawah: Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Audit Mutu Internal Item No
r hitung
r tabel (95%)
Keterangan
Tindak
No. item
lanjut
baru
1
2
3
4
5
6
1
0,00
0,57
Tidak ada kolerasi
Dibuang
-
72
Item No
r hitung
r tabel (95%)
Keterangan
Tindak
No. item
lanjut
baru
2
-0,28
0,57
Tidak Valid
Dibuang
-
3
0,00
0,57
Tidak ada kolerasi
Dibuang
-
4
0,40
0,57
Tidak Valid
Dibuang
-
5
0,99
0,57
Valid
Dipakai
1
6
0,83
0,57
Valid
Dipakai
2
7
0,95
0,57
Valid
Dipakai
3
8
0,92
0,57
Valid
Dipakai
4
9
0,94
0,57
Valid
Dipakai
5
10
0,71
0,57
Valid
Dipakai
6
11
-0,07
0,57
Tidak Valid
Dibuang
-
12
0,65
0,57
Valid
Dipakai
7
13
0,07
0,57
Tidak Valid
Dibuang
-
14
0,83
0,57
Valid
Dipakai
8
15
-0,39
0,57
Tidak Valid
Dibuang
-
16
0,87
0,57
Valid
Dipakai
9
17
-0,46
0,57
Tidak Valid
Dibuang
-
18
0,77
0,57
Valid
Dipakai
10
19
0,78
0,57
Valid
Dipakai
11
20
0,99
0,57
Valid
Dipakai
12
21
0,94
0,57
Valid
Dipakai
13
22
0,94
0,57
Valid
Dipakai
14
23
0,91
0,57
Valid
Dipakai
15
24
0,96
0,57
Valid
Dipakai
16
25
0,95
0,57
Valid
Dipakai
17
26
0,60
0,57
Valid
Dipakai
18
27
0,83
0,57
Valid
Dipakai
19
28
0,85
0,57
Valid
Dipakai
20
29
0,91
0,57
Valid
Dipakai
21
73
Item No
r hitung
r tabel (95%)
Keterangan
Tindak
No. item
lanjut
baru
30
0,85
0,57
Valid
Dipakai
22
31
0,40
0,57
Tidak Valid
Dibuang
-
32
0,95
0,57
Valid
Dipakai
23
33
0,57
0,57
Valid
Dipakai
24
34
0,72
0,57
Valid
Dipakai
25
35
0,84
0,57
Valid
Dipakai
26
36
0,93
0,57
Valid
Dipakai
27
37
0,96
0,57
Valid
Dipakai
28
38
0,96
0,57
Valid
Dipakai
29
39
0,96
0,57
Valid
Dipakai
30
40
0,92
0,57
Valid
Dipakai
31
41
0,90
0,57
Valid
Dipakai
32
42
0,92
0,57
Valid
Dipakai
33
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Produktivitas Kerja Item No
r hitung
r tabel (95%)
Keterangan
Tindak
No. item
lanjut
baru
1
2
3
4
5
6
1
0,16
0,57
Tidak Valid
Dibuang
-
2
-0,25
0,57
Tidak Valid
Dibuang
-
3
0,78
0,57
Valid
Dipakai
1
4
0,77
0,57
Valid
Dipakai
2
5
0,77
0,57
Valid
Dipakai
3
6
0,57
0,57
Valid
Dipakai
4
7
0,29
0,57
Tidak Valid
Dibuang
-
8
0,28
0,57
Tidak Valid
Dibuang
-
9
0,57
0,57
Valid
Dipakai
5
74
Item No
r hitung
r tabel (95%)
Keterangan
Tindak
No. item
lanjut
baru
10
0,77
0,57
Valid
Dipakai
6
11
0,58
0,57
Valid
Dipakai
7
12
0,75
0,57
Valid
Dipakai
8
13
0,75
0,57
Valid
Dipakai
9
14
0,75
0,57
Valid
Dipakai
10
15
0,75
0,57
Valid
Dipakai
11
16
0,22
0,57
Tidak Valid
Dibuang
-
17
0,76
0,57
Valid
Dipakai
12
18
0,76
0,57
Valid
Dipakai
13
19
0,76
0,57
Valid
Dipakai
14
20
0,78
0,57
Valid
Dipakai
15
21
0,60
0,57
Valid
Dipakai
16
22
0,15
0,57
Tidak Valid
Dibuang
-
23
0,05
0,57
Tidak Valid
Dibuang
-
24
0,32
0,57
Tidak Valid
Dibuang
-
25
0,84
0,57
Valid
Dipakai
17
26
0,77
0,57
Valid
Dipakai
18
27
0,69
0,57
Valid
Dipakai
19
28
0,07
0,57
Tidak Valid
Dibuang
-
29
0,59
0,57
Valid
Dipakai
20
30
0,58
0,57
Valid
Dipakai
21
31
0,60
0,57
Valid
Dipakai
22
32
0,57
0,57
Valid
Dipakai
23
33
0,57
0,57
Valid
Dipakai
24
34
0,07
0,57
Tidak Valid
Dibuang
-
35
0,79
0,57
Valid
Dipakai
25
36
0,11
0,57
Tidak Valid
Dibuang
-
37
0,59
0,57
Valid
Dipakai
26
75
Item No
r hitung
r tabel (95%)
Keterangan
Tindak
No. item
lanjut
baru
38
0,63
0,57
Valid
Dipakai
27
39
0,06
0,57
Tidak Valid
Dibuang
-
40
0,58
0,57
Valid
Dipakai
28
Seperti yang terlihat pada tabel-tabel di atas, sebaran nilai uji validitas variabel X (audit mutu internal) dan variabel Y (produktivitas kerja) sedikit mengalami ketidak stabilan. Untuk menanggulangi item yang tidak valid pada variabel X dan variabel Y maka item-item yang tidak valid tidak diikut sertakan dalam pengolahan data lebih lanjut dikarenakan pernyataan pada item lain sudah dapat mewakili item-item yang tidak valid dan kemudian tidak digunakan. b. Uji reliabilitas instrumen Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian adanya keajegan instrument pengumpul data, sedangkan uji reliabilitas ini dimaksutkan untuk mengetahui tingkat keajegan atau ketetapan setiap item yang digunakan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2005: 137) yang mengemukakan bahwa: “Instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002: 154) menyatakan bahwa: Instrumen yang reliabel, yaitu instrumen yang menghasilkan data yang benar, dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, berapa kalipun instrumen tersebut diambil, maka hasilnya akan menunjukan tingkat keterandalan tertentu.
76
Dalam penelitian ini, langkah-langkah pengujian reliabilitas angket mengikuti pendapat Akdon dan Hadi (2005: 151) sebagai berikut: a) Menghitung total skor b) Menghitung kolerasi Produc Moment dengan rumus:
rb =
Σxy −
(Σx )(Σy )
n 2 2 ( ( ΣX ) ΣY ) 2 2 ΣX − ΣY − n n
(
)
(
)
Keterangan: rb
= Koefisien kolerasi
n
= Jumlah responden
X
= Skor tiap butir / item
Y
= Skor total per item
c) Menghitung reliabilitas seluruh item dengan rumus Spearman Brown, berikut: r11 =
2rb 1 + rb
d) Mencari r tabel apabila dengan α=0,05 dan derajat kebebasan (dk=n-2) e) Membuat kesimpulan dengan kaidah sebagai berikut: Jika r 11 > r tabel berarti butir item instrumen reliabel, dan Jika r 11 < r tabel berarti butir item instrumen tidak reliabel. Dengan menggunakan langkah-langkah perhitungan reliabilitas angket di atas, kemudian diproleh gambaran reliabilitas instrumen. Secara lebih rinci hasil uji reliabilitas tiap variabel dapat terlihat dibawah ini.
77
a) Reliabilitas Variabel X (Audit Mutu Internal) Secara lebih jelas hasil pengujian reliabilitas instrumen dapat dilihat pada tabel 3.7. Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X No.
r hitung
r 11
r tabel
Kesimpulan
1
0
0.00
0.57
Tidak reliabel
2
-0.28
-0.78
0.57
Tidak reliabel
3
0
0.00
0.57
Tidak reliabel
4
0.4
0.57
0.57
Reliabel
5
0.99
0.99
0.57
Reliabel
6
0.83
0.91
0.57
Reliabel
7
0.95
0.97
0.57
Reliabel
8
0.92
0.96
0.57
Reliabel
9
0.94
0.97
0.57
Reliabel
10
0.71
0.83
0.57
Reliabel
11
-0.07
-0.15
0.57
Reliabel
12
0.65
0.79
0.57
Reliabel
13
0.07
0.13
0.57
Tidak reliabel
14
0.83
0.91
0.57
Reliabel
15
-0.39
-1.28
0.57
Tidak reliabel
16
0.87
0.93
0.57
Reliabel
17
-0.46
-1.70
0.57
Tidak reliabel
18
0.77
0.87
0.57
Reliabel
19
0.78
0.88
0.57
Reliabel
20
0.99
0.99
0.57
Reliabel
21
0.94
0.97
0.57
Reliabel
22
0.94
0.97
0.57
Reliabel
23
0.91
0.95
0.57
Reliabel
24
0.96
0.98
0.57
Reliabel
25
0.95
0.97
0.57
Reliabel
26
0.6
0.75
0.57
Reliabel
27
0.83
0.91
0.57
Reliabel
28
0.85
0.92
0.57
Reliabel
78
29
0.91
0.95
0.57
Reliabel
30
0.85
0.92
0.57
Reliabel
31
0.4
0.57
0.57
Reliabel
32
0.95
0.97
0.57
Reliabel
33
0.56
0.72
0.57
Reliabel
34
0.72
0.84
0.57
Reliabel
35
0.84
0.91
0.57
Reliabel
36
0.93
0.96
0.57
Reliabel
37
0.96
0.98
0.57
Reliabel
38
0.96
0.98
0.57
Reliabel
39
0.96
0.98
0.57
Reliabel
40 41 42
0.92 0.90 0.92
0.96 0.95 0.96
0.57 0.57 0.57
Reliabel Reliabel Reliabel
b) Reliabilitas Variabel Y (Produktivitas Kerja) Secara lebih jelas hasil pengujian reliabilitas instrumen dapat dilihat pada tabel 3.8. Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y No.
r hitung
r 11
r tabel
Kesimpulan
1
0.16
0.28
0.57
Tidak reliabel
2
-0.25
-0.67
0.57
Tidak reliabel
3
0.78
0.88
0.57
Reliabel
4
0.77
0.87
0.57
Reliabel
5
0.77
0.87
0.57
Reliabel
6
0.57
0.73
0.57
Reliabel
7
0.29
0.45
0.57
Tidak reliabel
8
0.28
0.44
0.57
Tidak reliabel
9
0.57
0.73
0.57
Reliabel
10
0.77
0.87
0.57
Reliabel
11
0.58
0.73
0.57
Reliabel
12
0.75
0.86
0.57
Reliabel
13
0.75
0.86
0.57
Reliabel
79
14
0.75
0.86
0.57
Reliabel
15
0.75
0.86
0.57
Reliabel
16
0.22
0.36
0.57
Tidak reliabel
17
0.76
0.86
0.57
Reliabel
18
0.76
0.86
0.57
Reliabel
19
0.76
0.86
0.57
Reliabel
20
0.78
0.88
0.57
Reliabel
21
0.6
0.75
0.57
Reliabel
22
0.15
0.26
0.57
Tidak reliabel
23
0.05
0.10
0.57
Tidak reliabel
24
0.32
0.48
0.57
Tidak reliabel
25
0.84
0.91
0.57
Reliabel
26
0.77
0.87
0.57
Reliabel
27
0.69
0.82
0.57
Reliabel
28
0.07
0.13
0.57
Tidak reliabel
29
0.59
0.74
0.57
Reliabel
30
0.58
0.73
0.57
Reliabel
31
0.6
0.75
0.57
Reliabel
32
0.57
0.73
0.57
Reliabel
33
0.57
0.73
0.57
Reliabel
34
0.07
0.13
0.57
Tidak reliabel
35
0.79
0.88
0.57
Reliabel
36
0.11
0.20
0.57
Tidak reliabel
37
0.59
0.74
0.57
Reliabel
38
0.63
0.77
0.57
Reliabel
39
0.06
0.11
0.57
Tidak reliabel
40
0.58
0.73
0.57
Reliabel
4. Pelaksanaan Pengumpulan Data Tahap ini ditempuh setelah penelitian telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Tahap ini dilaksanakan dengan menyebarkan angket yang telah disusun ulang sesuai dengan kriteria validitas dan reliabilitas serta disesuaikan dengan jumlah sampel utama yang akan
80
dijadikan subjek penelitian. Subjek utama dalam penelitian ini adalah karyawan PPPPTK Taman Kanak-Kanak dan PLB berdasarkan bagiannya.
E. Teknik Pengolahan Data Dalam suatu penelitian, pengolahan data merupakan langkah yang strategis untuk dilakukan dengan maksud untuk membuat data itu menjadi suatu informasi serta menjadikan data itu berarti sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai bahan untuk memecahkan masalah penelitian. Winarno Surakhmad (Kusumawati, 2006: 65) mengemukakan bahwa:
Mengolah data adalah usaha kongkrit untuk membuat data itu “berbicara” sebab betapapun besar jumlah dan tingginya nilai data yang terkumpul (sebagai hasil fase pelaksanaan pengumpulan data), apabila tidak disusun dalam suatu organisasi dan diolah menurut sistematika yang baik, niscaya data itu merupakan bahan-bahan yang “bisu seribu bahasa”. Dari pendapat di atas, maka untuk membuat data agar dapat bermakna berarti harus melakukan langkah-langkah yang sistematis, sehingga akhirnya dapat menggunakan data-data tersebut untuk membuat kesimpulan hasil penelitian. Dalam penelitian ini, terdapat beberapa langkah yang dilakukan untuk mengolah data penelitian, yaitu sebagai berikut: 1. Persiapan a. Cek data Data yang telah terkumpul kemudian dicek kelengkapan instrumen yang disebar, apakah ada lembaran yang rusak atau hilang, apakah semua
81
item pertanyaan atau pernyataan diisi oleh responden, serta pengecekan kelengkapan lainnya yang akan memudahkan dalam pengelolaan data. b. Memilih data Data dari instrument yang sudah dicek kelengkapannya kemudian dipilih atau disortir. Sehingga hanya data yang terpakai saja yang disimpan dengan maksud agar data rapih, bersih dan memudahkan untuk pengolahan data selanjutnya. 2. Deskripsi Angket Penelitian Dalam angket penelitian ini, terdapat dua bagian yang harus diisi oleh responden. Bagian pertama berkaitan dengan variabel X, yaitu audit mutu internal dan bagian kedua yang berkaitan dengan variabel Y, yaitu produktivitas kerja individu pegawai. Responden hanya mengisi pada kolom yang telah disediakan. Alternatif jawaban yang tersedia pada kolom, yaitu SL (selalu), SR (sering), KD (kadang-kadang), JR (jarang), dan TD (tidak pernah). 3. Seleksi Angket Langkah selanjutnya yaitu pemeriksaan dan penyeleksiaan angket. Pemeriksaan dan penyeleksian angket dilakukan untuk mengetahui jumlah angket yang terkumpul sehingga dapat diolah. Secara lebih rinci berapa jumlah angket yang tersebar, terkumpul dan dapat diolah dilihat pada tabel 3.9 berikut:
82
Tabel 3.9 Rekapitulasi Jumlah Angket Yang Tersebar, Terkumpul dan Dapat Diolah Jumlah Angket
Jumlah sampel
Tersebar
Terkumpul
Dapat Diolah
79
79
68
63
Tabel di atas (3.9) menunjukan jumlah sampel, angket yang tersebar, angket yang terkumpul dan angket yang dapat diolah. Jumlah sampel yang harus mengisi angket sebanyak 79 responden. Angket yang tersebar sebanyak 79, terkumpul sebanyak 68 dan yang dapat diolah sebanyak 63. 4. Klarifikasi Data dan Pemberian Skor Langkah selanjutnya yang harus dilakukan setelah pemeriksaan dan penyeleksian angket yaitu mengklasifikasikan data berdasarkan variabel X yang berkaitan dengan audit mutu internal dan variabel Y yang berkaitan dengan
produktivitas
kerja
individu
pegawai.
Setelah
dilakukan
pengklasifikasian, kemudian dilakukan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban responden sesuai dengan kriteria pembobotan skor. Secara jelas kriteria pembobotan skor untuk tiap alternatif jawaban dapat dilihat pada tabel 3.3. Langkah yang diambil setelah pembobotan nilai yaitu penghitungan skor dari angket yang diisi oleh responden, sehingga diperoleh skor mentah untuk variabel X yang berkaitan dengan audit mutu internal dan
83
variabel Y yang berkaitan dengan produktivitas kerja individu pegawai. Secara jelas dapat dilihat pada tabel 3.10 dan 3.11 sebagai berikut: a. Skor mentah Variabel X Tabel berikut ini merupakan perolehan skor mentah tiap-tiap responden pada variabel X yang berkaitan dengan audit mutu internal. Tabel 3.10 Skor Mentah Variabel X Audit Mutu Internal 118
134
134
145
144
122
123
133
125
121
146
117
136
125
147
124
142
100
145
129
120
133
134
138
142
146
78
126
123
145
146
152
122
144
149
121
139
139
130
149
109
139
141
134
135
124
126
140
109
137
141
136
136
143
144
139
130
143
143
123
134
133
76
b. Skor Mentah Variabel Y Tabel berikut ini merupakan perolehan skor mentah tiap-tiap responden pada variabel Y yang berkaitan dengan produktivitas kerja individu pegawai. Tabel 3.11 Skor Mentah Variabel Y Produktivitas Kerja 106
126
119
117
114
119
109
121
110
120
116
101
111
112
120
127
120
116
114
126
108
103
119
113
121
118
125
127
114
109
121
124
103
116
124
111
121
112
111
115
115
114
124
123
116
110
114
109
124
115
84
116
104
112
99
104
111
103
114
119
121
124
115
110
5. Penerapan Data Sesuai Dengan Pendekatan Penelitian Dalam tahap ini dilakukan pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Pada tahap ini langkahlangkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Mencari kecenderungan variabel X dan variabel Y Teknik ini digunakan untuk mencari gambaran kecenderungan variabel X dan variabel Y atau untuk menggambarkan keadaan kecenderungan implementasi audit mutu internal, sekaligus untuk menentukan kedudukan setiap item atau indikator, maka digunakan uji statistik yang sesuai dengan penelitian ini, yaitu mengunakan teknik skala Liker sebagai berikut: X =
Σx x100% skorideal
Keterangan: X = nilai rata-rata yang dicari
Σx = jumlah skor gabungan (frekuensi jawaban dikali bobot nilai untuk setiap alternative/kategori) n
= jumlah responden/sampel Adapun langkah-langkah dalam pengelolaan sakala Likert adalah:
(a) Memberi bobot untuk setiap alternatif jawaban yang dipilih. (b) Menghitung jumlah responden setiap item dan kategori jawaban.
85
(c) Menunjukan jawaban responden untuk setiap item dan langsung dikalikan dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri. (d) Membagi jumlah skor gabungan dengan jumlah skor ideal lalu dikali 100%. (e) Menentukan kriteria pengelompokan skala Likert untuk skor rata-rata setiap kemungkinan jawaban. (f) Mencocokan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria masingmasing, untuk menentukan di mana letak kedudukan setiap variabel atau dengan kata lain kemana arah kecenderungan dari masing-masing variabel tersebut. Tabel 3. 12 Tabel Konsultasi Skala Likert Rentang Nilai
Penafsiran Variabel X
Variabel Y
90% – 100%
Baik sekali
Sangat tinggi
80% – 89%
Baik
Tinggi
70% – 79%
Cukup baik
Cukup tinggi
60% – 69%
Kurang baik
Rendah
<60%
Kurang baik sekali
Rendah sekali
Sember, diadopsi dari M. Idoc Anwar (Yuliawati, 2006:35)
b. Mengubah skor mentah menjadi skor baku Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku dipergunakan rumus seperti yang dikemukakan Akdon dan Hadi (2004 : 138), yaitu :
86
X − X Ti = 50 + 10 . i S Keterangan :
Ti
= Skor baku
X
= Data skor untuk masing-masing responden
X
= Rata-rata
S
= Simpangan baku
Untuk menggunakan rumus di atas, maka langkah-langkah yang harus ditempuh adalah sebagai berukut: (a) Menentukan skor tertinggi dan skor terendah. (b) Menentukan rentangan ( R ), yaitu skor tertinggi (STT) dikurangi skor terendah (STR) dengan rumus: R = STT - STR (c) Menentukan banyaknya kelas interval, dengan cara: BK = 1 + (3,3)log n (d) Menentukan kelas interval atau panjang kelas interval (KI), yaitu rentangan dibagi banyak kelas
KI =
R bk
(e) Mencari rata-rata ( X ) dengan rumus:
X =
Σ FX ΣF
(f) Mencari simpangan baku dengan rumus sebagai berikut: S =
n ( FX 2 ) − ( Σ FX ) 2 n ( n − 1)
87
c. Uji normalitas distribusi data Hasil pengujian terhadap normalitas distribusi data akan memberikan implikasi pada teknik statistik yang digunakan. Untuk dapat menentukan apakah teknik statistik parametrik atau non parametrik yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka dilakukan pengujian normalitas distribusi data menggunakan rumus seperti yang dikemukakan oleh (Akdon dan Hadi 2005: 168-171), yaitu :
X2 =Σ
( fo − fe )2 fe
Keterangan: 2 x , = Nilai Chi-Kuadrat
fo = Frekuensi yang diobservasi fe = Frekuensi yang diharapkan Langkah-langkah yang dilalui dalam uji normalitas data adalah sebagai berikut: (a)
Membuat tabel distribusi frekuensi.
(b)
Menentukan batas atas dan batas bawah interval.
(c)
Mencari angka standar (z) untuk batas kelas dengan rumus:
Z=
BK − X SD
Keterangan: BK = skor batas kelas distribusi X
= rata-rata distribusi
SD = standar deviasi
88
(d)
Mencari luas daerah antara O dengan Z (O – Z) dari tabel distribusi kuadrat.
(e)
Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan mengalikan setiap interval dengan N.
(f)
Mencari frekuensi pengamatan (Fo) dengan melihat tabel distribusi frekuensi, yaitu jumlah kelas tiap interval.
(g)
Menghitung nilai chi-kuadrat dengan memasukan harga-harga tersebut ke dalam rumus:
X2 =Σ (h)
( fo − fe )2 fe
Membandingkan x2 , daripada x2 , hitung
tabel
hitung
dengan x2 ,
tabel.
Jika x2 ,
hitung
lebih kecil
maka distribusi tersebut normal. Sebaliknya, jika x2 ,
lebih besar daripada x2 ,
tabel
maka distribusi data tersebut tidak
normal.
F. Menguji Hipotesis Penelitian Setelah diketahui normalitas data penelitian, pengolahan data selanjutnya adalah menguji hipotesis penelitian sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Karena berdistribusi tidak normal maka pengujian hipotesis menggunakan statistik non parametrik. Dalam menguji hipotesis penelitian ini, penulis menggunakan bantuan program SPSS 11.5 for windows. Adapun hal-hal yang akan dianalisis berdasarkan hubungan antara variabel tersebut adalah:
89
1. Uji Koefisien Kolerasi Perhitungan koefisien kolerasi ini dimaksudkan untuk mengetahui arah dan koefisien kolerasi serta kekuatan pengaruh antara variabel independent terhadap variabel dependent. Karena data berdistribusi tidak normal, maka teknik statistik non parametrik untuk menguji kolerasi menggunakan rumus spearman-rank (Sugiyono, 2005: 305) sebagai berikut:
ρ = 1−
6.∑ bi
2
n(n 2 − 1)
Keterangan: Ρ = Koefisien kolerasi spearman rank b1 = Beda ranking n
= Jumlah sampel Hasil koefisien kolerasi yang diperoleh kemudian diinterprestasikan
dengan mengacu pada pedoman interprestasi menurut Akdon dan Hadi (2005: 188) sebagai berikut: Tabel 3.13 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Kolerasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0.199
Sangat rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Cukup kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat kuat
90
2. Uji Signifikan Uji signifikan dilakukan untuk mencari makna hubungan variabel X terhadap variabel Y. adapun uji signifikasi dalam penelitian ini dilakukan dengan rumus, Akdon dan Hadi (2005: 188), yaitu sebagai berikut:
t=ρ
n−2 1− r2
Keterangan: t
= Signifikasi kolerasi
ρ
= Koefisien kolerasi spearman rank
n
= Jumlah sampel
3. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi dipergunakan untuk mengetahui presentase kontribusi variabel Y (Produktivitas Kerja) terhadap variabel X (Audit mutu Internal). Dengan mengetahui koefisien deternimasi dapat diketahui tingkat determinan suatu variabel terhadap variabel lain. Caranya adalah dengan menguadratkan koefisien yang ditemukan dan mengalikannya 100% Akdon dan Hadi (2005: 188), seperti rumus berikut: KD = r 2 x100% Keterangan: KD = Koefisien determinasi yang dicari
r2
= Koefisien kolerasi