26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat yang akan dijadikan sebagai objek penelitian adalah pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bone Bolango, yang bertempat dijalan Huludu Otamo, Kabupaten Bone Bolango. Peretimbangan yang mendorong peneliti melakukan penelitian dilokasi tersebut adalah tersedianya data dibutuhkan oleh peneliti berhubungan dengan motivasi dan kinerja pegawai. Penelitian ini akan dilaksanakan kurang lebih tiga bulan yaitu dari bulan Februari – April 2012. 3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Dimana peneliti diharapkan
dapat menjelaskan pengaruh antara motivasi dan Produktivitas Kerja pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bone Bolango. 3.2.2 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif, dimana peneliti diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bone Bolango. Dengan desain sebagai berikut :
Motivasi
Produktivits Kerja
(X)
(Y)
26
27
Keterangan: (X): Motivasi (Y): Produktivitas Kerja Variabel X Independen : Motivasi, Wahjosumidjo (2003: 97) Adapun indikator – indikator dari motivasi yaitu : •
Meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai.
•
Meningkatkan produktivitas kerja.
•
Mengefektifkan keadaan pegawai.
•
Meningkatkan kreativitas dan partisipasi pegawai.
•
Mempertinggi rasa tanggung jawab pegawai terhadap tugas-tugasnya.
Variabel Y Dependen : Produktivitas Kerja. Sedarmayanti (2002:59 ; 2004:72) Adapun indicator-indikator dari produktivitas kerja yaitu : •
Efisiensi.
•
Efektifitas.
•
Pendidikan.
•
Keterampilan.
•
Manajemen.
•
Tingkat penghasilan dan
•
Gizi dan kesehatan.
28
3.3
Definisi Operasional Variabel Devinisi operasional variable adalah penarikan batasan yang lebih
menjelaskan cirri-ciri yang spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep. Tujuannya agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakekat variable yang sudah di definisikan konsepnya, maka peneliti harus melakukan proses atau operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifiasi gejala atau variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variable yang terdiri atas : A.
Variable bebas (independent) yaitu Motivasi, dengan indikator penelitian menurut menurut Hasibuan (2003: 97-98) mengemukakan bahwa pemberian motivasi mempunyai tujuan, yaitu :Meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai, Meningkatkan produktivitas kerja, Mengefektifkan keadaan pegawai, Meningkatkan kreativitas dan partisipasi pegawai, Mempertinggi rasa tanggung jawab pegawai terhadap tugas-tugasnya.
B.
Variabel terikat (Dependent) yaitu produktivitas kerja, dengan indikator penelitian menurut Sedarmayanti (2002:59 ; 2004:72) sebagai berikut:
1)
Efisiensi, merupakan suatu ukuran dalam membandingkan penggunaan masukan yang dirancang dengan masukan yang sebenarnya terlaksana. Kalau masukan yang sebenarnya digunakan untuk semakin besar penghematannya maka tingkat efisiensi semakin tinggi.
2)
Efektifitas, merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberpa jauh target dapat dicapai dengan baik secara kualitas ataupun waktu. Kalau
29
presentase target target yang dapat dicapai itu semakn besar, maka tingkat efektifitas semakin tinggi atau semakin kecil presentase target dapat dicapai, maka semakin rendah tingkat efektivitaasnya. 3)
Pendidikan, Pada umumnya organisasi yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi akan mempunyai wawasan lebih luas akan arti penting produktivitas. Tingginya kesadaran akan pentingnya produktivitas dapat mendorong pegwai yang bersangkutan melakukan tindakan yang proaktif.
4)
Keterampilan, Pada aspek tertentu apabila karyawan semakin terampil, maka akan lebih mampu bekerja serta menggunakan fasilitas kerja dengan baik. Pegawai akan menjadi lebih terampil apabila mempunyai kecakapan (Ability) dan pengalaman ( Experience ) yang cukup.
5)
Manajemen, Pengetian manajemen disini dapat berkaitan dengan system yang diterapkan oleh pimpinan untuk mengelola ataupun memimpin serta mengandalkan staf atau bawahanya. Apabila manajemen tepat maka akan menimbulkan semangat yang lebih tinggi sehingga dapat mendorong pegawai untuk melakukan tindakan yang paling produktif.
6)
Tingkat Penghasilan, Apabila tingkat penghasilan memadai maka dapat menimbulkan konsentrasi kerja dan kemampuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas.
7)
Gizi dan kesehatan, Apabila pegawai dapat dipenuhi kebutuhan gizi dan berat badan sehat, maka akan lebih kuat bekerja, apalagi bila mempunyai semangat yang tinggi maka akan dapat meningkatkan produktifitas kerjanya.
30
3.3.1 Kisi-Kisi Masalah
Variabel
Indikator •
Motivasi Kerja (X)
Produktivitas Kerja (Y)
3.4
Meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai. • Meningkatkan produktivitas kerja. • Mengefektifkan keadaan pegawai. • Meningkatkan kreativitas dan partisipasi pegawai. • Mempertinggi rasa tanggung jawab pegawai terhadap tugastugasnya. Referensi : Hasibuan (2003: 97-98) • Efisiensi • Efektivitas. • Pendidikan. • Keterampilan. • Manajemen. • Tingkat penghasilan. • Gizi dan kesehatan Referensi : Sedarmayanti (2002:59 ; 2004:72)
Item (1, 2,3) (4,5,6,7) (8,9,10,11) (12,13,14,15) (16,17,18,19,20)
(21,22) (23,24,25) (26,27,28,29) (30).
Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, Arikunto ( 2006; 130 ). Selanjutnya menurut Sukandarrumidi (2002: 47) populasi adalah keseluruhan objek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang berada di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bone Bolango, dengan jumlah pegawai 78 orang.
31
3.4.2 Sampel Sebuah sampel adalah bagian dari populasi. Survei sampel adalah suatu prosedur dimana hanya sebagian dari populasi saja yang hendak diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari populasi. Nazir ( 2009; 271 ). Dalam menentukan sample ini, peneliti menggunakan metode sensus karena semua unit akan dijadikan sebagai unit analisis yaitu sejumlah 78 orang pegawai. 3.5
Tehnik Pengumpulan data Untuk memperudah dalam pengumpulan data sebagai bahan penelitian
digunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu : a)
Observasi, merupakan teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan terhadap objek penelitian. Teknik ini adalah teknik awal untuk mengumpulkan data.
b)
Wawancara, teknik ini merupakan teknik utama yang dilakukan untuk memperoleh data dari responden dengan cara Tanya jawab.
c)
Dokumntasi, teknik ini digunakan untuk melihat jumlah dan keadaan responden serta hal yang terkait dengan kompensasi dan produktivitas kerja karyawan.
d)
Angket, merupakan pengumpulan data menggunakan daftar pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui presepsi responden terhadap beberapa variable yang berakaitan dengan kompensasi dan produktivitas kerja karyawan.
32
3.6
Prosedur Pengujian Instrumen Penelitian
3.6.1 Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengukur pertanyaan yang ada dalam kuisioner atau pertanyaan dianggap sah jika pertanyaan tersebut mampu mengungkapkan apa yang ingin diukur. Menurut Sugiono ( 2002; 267) , instrument yang valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasi masing-masing pertanyaan dengan mengkorelasi masing-masing variabel dan dapat memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi. Pengujian validitas instrument dilakukan dengan menggunakan korelasi rank person ( person rank order correlation ) yang dirumuskan sebagai berikut :
nΣxy-(Σx)(Σy) rxy
=
{nΣx² - (ΣX²) ²} {nΣY²) - (Σy²)²}
Keterangan : r
: Angka korelasi
X
: Skor pertanyaan ( K-n) variabel X
Y
: Skor pertanyaan ( K-n ) variabel Y
n
: Jumlah responden
XY
: Skor pertanyaan diali total pertanyaan
33
Nilai korelasi ( r ) dibandingkan dengan 0,3 jika korelasi ( r ) lebih besar dari 0,3 maka pertanyaan yang dibuat dikategorikan valid. 3.6.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas
menunjukan
sejauh
mana
suatu
instrumen
dapat
memberikanhasil pengukuran yang konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih
(Masri dan Sofyan 1989; 122). Menurut Suharsimi ( 1998; 171) uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach, yaitu dengan rumus: ΣS12
n r 11 =
n–1
St 2
Keterangan : r11
: Reliabilitas instrument
n
: Banyak butir pertanyaan
S12
: Jumlah variansi butir
St2
: Varians total Kriteria uji reliabilitas instrument menggunakan batas 0,6 , jika
Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 maka pertanyaan dinyatakan reliable. 3.6.3 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat , variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
34
penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Gozali 2001). Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari data normal. Sedangkan dengan pengambilan keputusan untuk uji normalitas data
adalah
(Gozali 2001) : a)
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b) Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuh asumsi normalitas. 3.7
Uji Hipotesis
3.7.1 Uji Persamaan Regresi Uji regresi untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan pemberiaan kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan. Dengan rumus sebagai berikut : Ŷ = a + bX
( Riduan dan Sunarto 2010: 95)
Keterangan : Ŷ = subjek variabel terikat yang diproyeksikan a = nilai konstanta harga Ŷ jika X = 0
35
b = nilai arah sebagai penentu prediksi yang menunjukan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Ŷ X = varibel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan. 3.7.2 Uji Signifikan Uji signifikan yaitu untuk menguji apakah terdapat pengaruh signifikan antara pelaksanaan pemberian kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan, jika Fhitung > F tabel maka ada pengaruh yang signifikan, akan tetapi jika Fhitung < F tabel maka
akan ada pengaruh yang signifikan, yang dirumuskan sebagai berikut :
F hitung = RJK Reg ( b/a)
( Riduan dan Sunarto 2010:
101 ) RJK res Keterangan : RJK Reg ( b/a )
= rata-rata
jumlah kuadrat regresi
RJK res
= rata-rata jumlah kuadrat residu
3.7.3 Uji koefisien Korelasi ( r ) dan Determinasi ( r2 ) Perhitungan ini dimaksud untuk mengetahui seberapa besar kekuatan atau derajat hubungan variabel X ( Kompensasi ) dan variabel Y ( Produktivitas kerja), dengan perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut : nΣxy-(Σx)(Σy) r= {n(Σx²) - (Σy²) ²} {n(Σx²) (Σy²)²}
36
3.7.4 Uji signifikan dari koefisien korelasi Dari pengujian koefisien korelasi dan koefisien determinasi, selanjutnya dapat diuji tingkat signifikan atau keberartiannya. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus : √ √1
2